Hunk Menu

Overview of the Naolla

Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.

Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls

Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...

Look

Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla

Kamis, 28 Maret 2013

Intermezzo: Semalam Bersama IPDA Mahmud


Polisi??? Ada yang mau?
“Aku sakit demam mas…” Aku memberitahu Mas Mahmud Septanto-ku.
Polisi 33 tahun berpangkat IPDA itupun tampak khawatir dan kembali berbicara disaluran telepon, “ Adek nggak ke dokter?”
“Udah minum obat kok mas. Paling nanti demamnya udah turun lagi,” jawabku.
“Ya sudah adek istirahat dulu. Nanti mas usahain jenguk adek dirumah ya.”
“Iya mas, makasih.”
Kemudian dia pun menutup teleponnya setelah mengucapkan salam.
Aku  yang sedang terbaring diatas tempat tidur sejak tadi malam merasa agak suntuk juga seharian Cuma bisa tiduran. Badanku rasanya seperti bara api dan inilah yang membuat aku semakin gelisah. Sms di hapeku sudah menumpuk. Banyak teman-temanku yang khawatir karena aku tidak masuk sekolah hari itu. Kak Satria juga mengkhawatirkan keadaanku dan begitu juga dengan bang Wando.
Ya Allah… tolong sembuhkan aku segera. Aku tidak ingin mereka terlalu mengkhawatirkanku.
Malam pun tiba dan sesuai dengan janjinya, mas Mahmud menjenguk aku. Dia membawakan sekantung kresek buah apel untukku.
“Silahkan masuk dek Mahmud. Tuh, Bayu masih belum turun-turun demam,” tunjuk ayah ketika masuk kekamarku bersama mas Mahmud.
“Sejak kapan demamnya pak?” Mas Mahmud duduk didekat ranjangku.
“Sejak tadi malam. Mungkin karena terlalu kecapean main,” kata ayah.
Tak lama kemudian Ibu masuk kedalam kamarku sambil membawakan nampan berisi teh hangat untuk mas Mahmud.
“Ini diminum dulu teh angetnya…,” tawar ibu sambil meletakan segelas teh dimeja dekat tempat tidurku.
Aku hanya membuka mata sedikit lalu kembali terpejam. Aku merasa sangat pusing sekali. Aku tidak memperdulikan lagi perbincangan antara mas Mahmud dengan ayahku.
*** 
Beberapa hari kemudian aku sudah sehat kembali dan beraktifitas seperti biasanya. Untuk merayakan kesembuhanku, mas Mahmud berniat untuk mengajakku makan malam. Kali ini dia rela berbohong dengan istrinya kalau dia ada tugas piket malam itu dan untunglah istrinya percaya. Jadilah kami makan malam disalah satu rumah makan Jepang. Setelah makan entah mengapa mas Mahmud tidak langsung mengantarkan aku pulang kerumah melainkan mengajak aku untuk pergi kesalah satu penginapan di dekat terminal. Lho, ada apa nih? Jangan-jangan…
“Kok kepenginapan mas?”
“Adek nggak mau ya?”, tanya mas Mahmud balik.
“Hmmppp… untuk apa kita kepenginapan?”
“Adek terima enak aja.. hahaha…”
Hmmppp.. sudah aku tebak kalau dia mau sesuatu deh ama aku malam ini. Kami memesan sebuah kamar dan langsung masuk kedalam kamar tersebut. Baru aku melangkahkan kaki untuk masuk kedalam kamar, aku langsung dipeluk oleh mas Mahmud dari belakang. Tubuhnya yang lebih tinggi dari aku mengharuskannya sedikit membungkuk ketika ingin mensejajarkan bagian tubuh tertentunya. Seperti saat ini, dia mencium leherku dan mengigit area itu dengan penuh kelembutan sambil agak membungkukan badan tegapnya. Nafasnya sangat hangat dan menaikkan nafsu birahiku. Kontolnya mulai tampak tegang dari balik celana bahannya yang aku rasakan sudah merojok-rojok pantatku..
Aku raih kepala cepaknya dan aku belai-belai mesra. Tanganku yang nakal juga tidak mau tinggal diam begitu saja. aku langsung mencari kontol mas Mahmud yang sudah keras itu dan aku belai-belai lembut.
Hembusan nafas hangatnya menyentuh leherku dan menstimulasi syaraf-syaraf birahiku.
Entah bagaimana caranya, tiba-tiba tubuhku sudah telanjang bulat dan terbaring dikasur yang empuk dikamar itu. Cuaca malam itu memang cukup gerah karena tampaknya mau hujan. Mas Mahmud mendekat kearahku namun aku tahan laju kakinya dengan bangkit dari tempat tidur dan berdiri telanjang dihadapannya. Aku seka keringatnya sambil kuraba tubuhnya. Kuraba dadanya yang bidang, lalu tangan kiriku turun hingga pusarnya sambil kuciumi dadanya. Sedangkan tangan yang satu lagi membelai punggungnya yang juga berotot. Tubuh mas Mahmud memang sudah tidak mengenakan baju. Makanya aku bisa menikmati keindahan tubuh bagian atasnya yang tetap kencang berotot.
Ketika tangan kiriku meraih kancing celana bahannya, tangan kanannya menangkap tangan kiriku, lalu tangan kirinya meraih pinggangku. Sambil menarik pinggangku, dilumatnya bibirku. Oohh.. aku merasakan sentuhan yang berbeda dari yang pernah aku rasakan sebelumnya. Aku balas dengan melumat bibir bawahnya, lalu kurasakan lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku, kami saling melumat. Lalu di rebahkannya aku, dan dia membuka kancing celananya yang sudah tampak menggunung akibat kontol gedenya yang minta segera dikeluarkan dari dalam kekangan. Pemandangan itu sungguh erotis sekali di hadapanku, aku bangkit lagi dan aku elus celana dalamnya yang terlihat kepenuhan itu. Aku cium bagian atasnya, tak tercium bau khas kontol yang menyengat namun hanya samar-samar saja, tampaknya mas Mahmud cukup sering merawat miliknya itu. Aku kecup kepalanya sambil ku pelorotkan celana dalamnya. Oohh, gelegak nafsuku semakin menggelora. Segera kumasukkan batangnya ke dalam mulutku, aku sedot keluar masuk, aku dengar rintihannya yang membuatku semakin panas. Ketika aku lihat ke atas, tampak dia terpejam menikmati sedotanku. Setelah aku hisap selama kurang lebih sepuluh menit, mas Mahmud menghentikan gerakanku. Di lumatnya lagi mulutku sembari membaringkan aku di tempat tidur. Lalu dilumatnya leherku, sehingga aku kembali menggeliat liar.
”Ekhs.., mas… ohh…. Enak mas… awwww…” Ku cengkeram sprai tempat tidur, sementara tangan yang satu lagi mencengkram punggungnya. Tampaknya mas Mahmud sudah mengetahui kelemahanku, dia segera berpindah untuk melumat putingku. Lidahnya melumat habis kedua pentil susuku. Sementara tangannya terus turun meluncur melalui perutku, sampai pada kontolku yang berbulu tipis dan kini sudah semakin keras. Tangannya terus nakal dan kini sudah mencapai bibir anusku dan tersentuhlah lubang pelepasanku. Aku langsung tersentak, seperti terkena setrum ribuan volt.
“akhs….. Mas… awww… lagihhhh…” jeritku sambil meremas rambutnya. Sementara tangan mas Mahmud bermain di anusku, lidahnya kini turun ke perutku, bermain sebentar di seputar perut lalu kembali turun ke lobang anusku. Kedua belah tangannya memegang kedua belah pantatku, sambil di pandanginya lubang anusku yang indah.
 “Lubang adek indah sekali..”
Perkataan itu seakan memberi suntikan gairah sehingga aku berkata dengan merintih ,“Ayo mas.. jangan di liatin aja.. mulai dong… ”
Langsung di benamkannya bibirnya ke dalam lubang duburku, sementara dahinya menyentuh buah zakarku, sehingga aku langsung tersentak mendongak ke atas. Di julurkannya lidahnya menyapu bagian dalam duburku, sehingga aku merasa seperti ada yang menggelitiki dinding anusku itu.
“Oohhh….terus mashhhhhh…..terus….” rintihku sambil terus meremasi rambut di kepalanya.
Tangannya naik ke putingku, sambil meremasi sesekali dia pelintir kedua putting susuku. Membuatku menjadi semakin liar, dan ku rasakan badai kenikmatan yang terus menggelora di dalam diriku. Sampai akhirnya saat bibir mas Mahmud mengecup lalu menyedot anusku, aku tersentak sedemikian hebatnya sambil menjerit, “Aaakkhhsss…… masshhhhh………”
Aku jambak kepalanya sambil aku angkat pantatku tinggi-tinggi, kedua tanganku agak kencang menjambak rambutnya. Ipda Mahmud pun tak henti-hentinya terus menusuki duburku dengan lidahnya sembari memutarkan kepalanya, dihisap dan dijilatinnya hingga habis anusku itu, aku pun serasa terbang di awan-awan dan menembus langit ketujuh dibuatnya.
Seketika itu tubuhku melemas, mas Mahmud pun merangkak naik ke arahku, di peluknya diriku, di kecupnya keningku lalu dilumatnya bibirku. Akupun membalasnya dengan melumat kembali bibirnya yang menurutku cukup sexy untuk dilumat. Kami saling berpandangan beberapa saat, aku serasa kembali menemukan sesuatu yang kini mengisi relung-relung hatiku.
“Masukin kontolmu mas, tapi pelan-pelan dulu ya. Adek masih agak lemas nih” kataku dengan lirih di telinganya.
“Baik, sayang.”
“Ahhh.. cepetan…”
“Baik, sayang. Aku masukin ya?”
“He eh, tapi pelan pelan lho… adek kan baru sembuh”
Tak lama kemudian, aku rasakan kepala kontolnya yang mengkilap merah menempel pada lubang anusku.
Ada rasa berdebar di hatiku, inilah salah satu kejantanan selain milik polisi Wando yang beruntung dapat memasuki liang senggama milikku. Kurasakan perih ketika kepalanya masuk sedikit di bibir anusku.
“Awwwww, pelann.. agak perih nih mas...”
“Iya sayang, ini juga pelan-pelan koq.” Mas Mahmud kembali menekan pantatnya, dan penisnya kurasakan semakin menyeruak masuk ke dalam anusku.
Aku pun spontan memeluk Mas Mahmud. “AAAakh..masssss….”
“Tahan sedikit sayang!” Polisi itu pun menghentakkan pantatnya dengan sekali hentakan dan seketika kurasakan perih yang kurasakan saat keperjakaanku hilang. Mas Mahmud pun mengangkat pantatnya pelan-pelan, sehingga aku merasa anusku seperti tersedot keluar seiring dengan kontolnya. Lalu ditekannya kembali kontolnya ke dalam lubang duburku, rasa perih yang semula kurasa itu hilang berganti sensasi nikmat di kala kontol mas Mahmud keluar masuk dengan berirama menggelitiki dinding anusku.
“Akhs…enak mas….teruss sayang….”
“Lubangmu seret banget yang, kontolku kayak di urut nih”
Dilumatnya kembali bibirku, kamipun berpagutan sambil bergoyang pelan. Setelah beberapa saat mas Mahmud mengentotiku dengan irama pelan, yang membuatku seakan sedang bercinta dengan kekasih yang telah lama tak bersua, gairahku timbul bersama dengan kekuatan yang mulai pulih setelah sakit beberapa hari yang lalu. Dengan berpelukan, aku gulingkan tubuhnya ke sampingku, kini posisiku ada di atas tubuhnya dengan penis tetap tertancap di anusku.
“Giliranku sayang.. , aku ingin memberikan kamu kenikmatan, seperti yang udah mas berikan kepadaku.”
Ku tekan dadanya yang bidang dengan kedua tanganku, lalu ku angkat pelan pelan pantatku.
“Oookhh….. aaaahhhhhh… awww auhhhh….” Mas Mahmud memegang kedua tanganku sambil matanya membeliak
“Kenapa sayang ?”
“Kontolku kayak di sedot ke atas.”
Akupun tersenyum sambil menurunkan kembali pantatku, aku lakukan beberapa saat, hingga aku lihat mas Mahmud pun merem melek keenakkan. Sesekali aku goyangkan pantatku ke kanan dan ke kiri.
Mas Mahmud pun menyambut hentakanku dengan mengangkat pantatnya ke atas sehingga batangnya terbenam habis ke dalam anusku dan menyentuh prostatku. Akupun mengerang panjang, “Aaakkkkhhhh……….. “
Aku genjot terus kontol mas Mahmud. Dengan liar aku bergoyang sambil mulutku terus menceracau dan mendesis, putingku yang satu dihisapnya, yang satu di pilin-pilin. Lalu tubuhku bergetar hebat, aku cengkeram pundak mas Mahmud. Mas Mahmud pun lalu bangkit, sambil mengangkat tubuhku. Dia membaringkan aku lalu menggenjotnya. Sodokannya begitu cepat sehingga tubuhku terguncang-guncang. Lalu aku dia pun mengerang, “Aaakkkkhhhh……….. bbbaayyyyy………. Aakkuuu uuddaahh mmooo kelluuaarrrr……..”
 Aku dengan sigap langsung melepas kontol mas Mahmud dari duburku lalu menyambarnya  dan mengulumnya. Polisi itu pun langsung mengejang, seketika ditariknya kepalaku sambil menyemprotkan pejunya ke dalam mulut ku.
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCRRRRRRRRRRRRRRRRROOOOOOOOOOTTTT…. CCCCCCRRRRRRROOOOTTTTTTT… CCCCRRRRROOOOOOOOTTTTTTTTTT… CCCCRRROOOOTT!!!
Terasa cairan kental berwarna putih meleleh dari sela-sela bibirku. Akupun kembali mengulum batang mas Mahmud dan membersihkan pejuhnya yang masih ada diujung kontolnya.
Aku benar-benar merasa bugar kembali malam ini. Aku lepas isapanku dari kontol gede mas Mahmud kemudian aku biarkan dia ambruk ketempat tidur dan terpejam disana. Aku ambil hape-ku dan aku baca sms yang masuk. Ternyata ada sms dari mamaku.
“Bay, kamu nginep dimana malam ini?”, tanya mama.
“Di rumah pak Nikki, bu”, bunyi balasanku.
Ada juga sms dari bang Dayat dan bang Wando yang ngucapin selamat tidur untukku. Aku merasa bersalah sudah mengkhianati mereka. Dengan agak lemas, aku masuk kekamar mandi dan membersihkan tubuhku. Dibawah guyuran air, aku termenung sesaat dan duduk menyadari kekeliruanku. Entah mengapa aku tidak sadar, mataku terpejam dan tanpa sadar aku terlelap. Jika bukan karena kepalaku menyentuh dinding, mungkin aku tidak terbangun. Aku buru-buru menyelesaikan mandiku dan kemudian kembali masuk kekamar. Aku berpakaian rapi kemudian tidur disamping mas Mahmud.
Polisi gagah itu telentang tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh berototnya. Aku pandangi wajah chinesenya sambil tersenyum kemudian aku tarik selimut dan aku selimuti dia. Aku pun merebahkan diri disampingnya dan ku tutup hari ini dengan senyuman bahagia…

2 komentar:

  1. Am Mario 29 yo, 173 cm & 70 kg, Bubbled butt, Gym Toned, Masculine, Well
    Educated, Charming, Caring, Funny, Horny and Discreet.
    It would be my pleasure to please you and satisfy every one
    of your deepest wishes IN YOUR WAY.
    Am offering relaxing full service whole body massage, service for +-1 hour at an affordable rate of
    Rp 650.000 ($ 85).
    If you're interested, you may call me at +6283895329554/ 083895329554
    I am residing at CENTRAL JAKARTA.
    Foreign clients are most welcome anytime 24 HOURS
    Don't hesitate to call me, you can reach me anytime
    Eager of fun and action, in a total discreet way.
    I only accept hotel, Apartment or home service.
    For Call and For Man only!

    BalasHapus
  2. AKU TAK PUNYA KELEBIHAN APA APA DAN KEKUATAN UNTUK MELAWAN MEREKA YANG MENIPUKU,MEREMEHKANKU DAN MEMPERMAINKANKU. TUBUHKU LEMAH DAN TIDAK PUNYA BANYAK UANG...
    TAK ADA YANG MENOLONG..
    SELAIN AKU HARUS BERSUMPAH DENGAN DUPA DI HADAPAN TUHAN ,LANGIT DAN BUMI UNTUK MINTA BENCANA ATAS KETIDAK ADILAN DAN MENGUTUK SEMOGA TANAH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MENGALAMI BENCANA,MALAPETAKA DAN SIAL SEUMUR HIDUP MEREKA..
    AMIEN...
    AKU TELAH DIPERMAINKAN SEMUA ORANG...
    TIDAK ADA UNDANG UNDANGKAN DI DUNIA YANG MELARANG AKU BERSUMPAH DAN BICARA ????
    SETIAP ORANG JUGA PUNYA HAK UNTUK MENILAI DAN BICARA UTARAKAN PENDAPAT...
    DALAM HAL INI AKU TIDAK PANDANG LAGI ALKITAB ATAU AGAMA..
    TUHAN BOLEH MEMAAFKAN TAPI ROHKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN DAN AKAN MENUNTUT SAMPAI KE PINTU NERAKA..

    MENGENAI DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO BESERTA ARSITEK DIAN SETIAWATI ,MANAGER JELFI DAN MANDOR BRAM YANG TELAH MENIPUKU DENGAN MENYURUHKU TANDA TANGAN SERAH TERIMA KUNCI RUMAH LALU MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU ASAL JADI.
    SAMPAI KAMAR MANDI DAN KAMAR TIDUR BOCOR KLU SAAT HUJAN. KOSENG JENDELA TERBELAH 2 DAN DINDING LEMBAB SERTA BANGUNAN DINDING RETAK RETAK, TIDAK DI ACI DENGAN BAIK, ANTARA KOSENG JENDELA DAN DINDING TIDAK DI PLESTER SEHINGGA KELUAR MASUK SEMUT MERAH.
    DINDING DI CAT BA ROTO ROTO OLEH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO YANG BERALAMAT JALAN ARAH BANDARA SAM RATULANGI MANADO, KECAMATAN MAPANGET LINGK X KELURAHAN PANIKI DEPAN TUGU ADIPURA dan lantai kamar mandi tidak di plester dengan baik.

    MENGADUH KE BANK MANDIRI JUGA TETAP SALAH...
    SALAH JADI BENAR DAN BENAR JADI SALAH..
    GAMBAR BUKTI FOTO YANG MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU, BOLEH KALIAN LIHAT DI YOUTUBE, GOOGLE, FB UN WALL DAN FACE BOOK MILIK WANG YIHAN.
    (7 foto) Foto

    BalasHapus