Hunk Menu

Overview of the Naolla

Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.

Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls

Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...

Look

Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla

Jumat, 08 Maret 2013

Inserer: Video penakluk polisi (bagian 2)

Aldy mengamati kontol yang ada di depan wajahnya sekarang. Kontol Pak Syaiful sudah disunat ketat; kepalanya yang berwarna coklat kehitaman kini tampak agak memerah. Urat-urat tampak di sepanjang batang kontol itu, yang Aldy taksir panjangnya hampir 20cm. Karena penasaran, ia ambil penggaris. "Bapak pernah ukur panjang kontol Bapak?" tanyanya iseng. "Belum Dik, ngapain juga diukur..." "Kalau gitu saya ukur ya?" Ia pun menyibak jembut sang polisi yang cukup lebat, dan mulai mengukur. "Wah Pak panjang bener nih, 21 cm!!!" Pak Syaiful hanya tertawa pendek, senang sepertinya. "Tebalnya, hmmm... 5 cm! Gila bener Bapak, istrinya pasti puas nih!" "Ah Adik bisa saja," ujar Pak Syaiful. "Kali ini saya yang akan memuaskan Bapak."

Setelah meletakkan penggaris, Aldy pun memulai aksinya. Ia mulai dengan menjilati kedua testis polisi itu. Pak Syaiful yang tak pernah dibegitukan oleh istrinya langsung mengerang. "Ooookkkhh Diikkk..." "Kenapa Pak? Enak kan?" "Mmmmhhh..." Pak Syaiful pun kini tak sungkan-sungkan melihat Aldy menggarap kontolnya. Matanya telah dibutakan kenyataan bahwa yang memainkan kontolnya adalah seorang laki-laki, yang tak pernah terjadi sebelumnya. Sesekali Aldy mengeluarkan jembut Pak Syaiful yang masuk ke mulutnya. Ia lanjutkan dengan menjilati pangkal paha Pak Syaiful. Ditambah dengan usapan pada kepala kontolnya, Pak Syaiful melenguh panjang. "Ooooookkkhhhh..." Tanpa diduga Pak Syaiful bangun dan segera menepis tangan Aldy dan menjauhkan wajahnya. "Lho kenapa Pak? Saya kan belum selesai," tanya Aldy kecewa. "Tunggu sebentar Dik," jawab Pak Syaiful terengah-engah. "Saya mau keluar..." "Waduh Pak baru sebentar masa udah mau keluar?" "Maklum Dik, sudah lima hari nggak dapat jatah... Mau ngocok kok nanggung..." "Tapi bisa muncrat berkali-kali kan?" pancing Aldy. Pria seperti Pak Syaiful sepertinya bakal terpancing jika ditantang masalah kejantanannya. "Kau mau bukti?" Bagus, ia terpancing! Aku bisa dapat lebih dari dua ronde!

Pak Syaiful kembali merebahkan badannya. "Ayo, lanjutkan!" "Bapak berdiri saja, entotin mulut saja. Anggap aja kaya memek istri Bapak." Pak Syaiful pun menuruti perintah Aldy. Dengan posisi gagah ia berdiri, dan Aldy pun mulai beraksi. Precum yang meleleh dari kontol polisi itu pun ia jilat-jilat sampai ke lubang kencingnya, membuat Pak Syaiful merem melek. "Akh..." Aldy kemudian merangkul pantat Pak Syaiful dan mulai mendorongnya, memasukkan kontolnya ke mulut Aldy. Mulut Aldy yang sengaja disempitkan membuat Pak Syaiful meracau, "Akh... Sempit bangeth..." Tidak semua batang kontol Pak Syaiful mampu masuk karena besarnya, tapi Pak Syaiful langsung mendorong pinggulnya maju mundur seakan-akan ia mengentot istrinya. "Akh akh akh..." Keringat bercucuran membasahi keningnya dan seragamnya sekalipun kamar Aldy ber-AC. Aldy meremas-remas pantat Pak Syaiful yang ranum itu, di dalam hati ia bertekad untuk mendapatkan lubang pantat Pak Syaiful yang pasti masih perawan. "Dikkhh akuuu mauuu keluaaarrrhhh...," erang Pak Syaiful. Ia mempercepat entotannya seperti kesetanan. Aldy pun mulai merasakan kontol Pak Syaiful semakin membesar, maka ia pun melakukan sesuatu yang jarang dilakukan orang-orang.

Tepat ketika Pak Syaiful hampir mencapai puncak, Aldy memukul salah satu testis polisi itu.

Tak siap dengan serangan mendadak itu, erangan nikmat Pak Syaiful berubah menjadi erangan kesakitan. "Ugh..." Badannya bergetar seperti tersetrum. Refleks ia menunduk seperti layaknya orang yang dipukul kontolnya, membuat kontolnya tercabut dari mulut Aldy. Namun, dengan cepat rasa nikmat yang lain ikut menjalar ke seluruh tubuhnya, membuatnya berteriak, "AAAAGGGHHH!!!" Croooottt... Tanpa diduga, pukulan itu justru membuatnya orgasme. Spermanya berebut muncrat dari kontolnya, mengenai muka dan rambut Aldy dengan kecepatan tinggi. Tembakan berikutnya melesat di atas kepala Aldy dan jatuh di ranjang, dan Aldy mendaratkan satu pukulan lagi pada testis Pak Syaiful yang lain. "Ogh..." Croooottt... Sperma itu muncrat sampai ke dinding kamar Aldy. Rasa sakit bercampur nikmat mempengaruhi otak polisi itu, memerintahkan kontolnya untuk menembakkan sperma lebih jauh lagi. "Hhhh..." Aldy menekan kepala kontol Pak Syaiful keras-keras, membuat kontol itu berkedut-kedut begitu saja selama tiga tembakan. "Diiikkk..." Dengan cepat Aldy kembali memasukkan kontol itu ke mulutnya, dan Pak Syaiful pun mendapatkan rasa lega yang amat sangat. "Ooooohhhhhh..." Croooooottttt... Aldy merasakan tenggorokannya mendapatkan cairan kental dan hangat yang cukup banyak, membuatnya sedikit tersedak. Lima tembakan sperma berikutnya dinikmati Aldy, dengan rakus ia meneguk cairan kejantanan polisi itu. Badan Pak Syaiful pun berhenti mengejang dan pancarannya mulai berhenti. Nafasnya memburu. "Ooooohhhh..." Aldy memberikan sentuhan terakhir dengan membersihkan kontolnya dengan lidahnya. "Akh Dik geli..." Begitu kontolnya tercabut dari mulut Aldy, Pak Syaiful langsung merebahkan diri di ranjang dan bernafas lega.

"Gimana Pak?" tanya Aldy sambil ikut berbaring di sebelah Pak Syaiful tanpa memedulikan sperma yang membasahi ranjangnya. Pak Syaiful tidak menjawab, ia masih mengatur nafasnya. Aldy pun menggenggam kontol polisi itu dan meremasnya pelan. "Akh Dik... Masih ngilu nih..." "Tapi enak kan Pak, muncratnya banyak gitu." "Iya sih Dik..." "Istirahat dulu aja Pak..." Aldy pun mengelus-elus kontolnya, dan ia pun menurunkan celananya tanpa malu-malu. Kontolnya jelas kalah panjang dibanding kontol Pak Syaiful, tapi tebalnya kira-kira sama. "Besar juga punya Adik," komentar Pak Syaiful. Aldy hanya tersenyum, lalu ia mengocok kontolnya sampai tegang. "Sini saya kocokkan!" Aldy agak bingung, mana ada orang straight mau mengocokkan kontol pria lain? Kebingungannya langsung digantikan rasa nikmat ketika polisi itu mulai mengocok kontolnya. Tangannya yang kasar memberikan sensasi berbeda. "Aaakkhh Pakkk..." Pak Syaiful sepertinya terlatih mengocok kontol, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu pelan. "Sering ngocokin Pak?" "Dulu sih, waktu masih taruna, kan ga mungkin sama cewek." "Enak Pak... Ooowwwhh mmmhhh..." Tak terlalu lama Aldy pun muncrat.

"Jadi gimana Dik, udah puas?" "Belum Pak..." "Sudah malam Dik, nanti saya dicari istri saya..." "Bilang aja dapat tugas mendadak Pak..." "Jangan Dik, kemarin saya sudah pulang malam..." Pak Syaiful pun bangkit dan membenahi diri hingga kembali berseragam lengkap. "Ayolah Pak, masih jam enam ini..." Aldy menggelayut manja pada pinggang polisi itu. "Sekali lagi ya?" rayunya sambil mengelus-elus selangkangan Pak Syaiful. "Jangan Dik... Izinkan saya pulang." "Bentar aja Pak, janji deh, lima menit aja." Rabaan Aldy rupanya membuat kontol polisi itu perlahan bangun lagi. "Ini bangun lagi..." "Besok saja lagi Dik, saya kebetulan tugas siang, nanti dari pagi saya ke sini. Bagaimana?" "Awas kalau Bapak bohong, saya sebarkan video Bapak!" ancam Aldy sambil meremas kontol polisi itu dari belakang. "Akh... Saya janji Dik!" "Apa buktinya?" "Kalau besok jam tujuh setelah apel pagi saya tidak ke sini, Adik silakan sebarkan video saya." "Saya pegang kata-kata Bapak. Bapak jangan bilang siapa-siapa kalau Bapak masih ingin jadi polisi." Pak Syaiful pun mengangguk. "Satu lagi Pak permintaan saya." "Iya Dik saya turuti." Aldy pun memeluk polisi itu dari depan dan berbisik, "Makasih Pak sebelumnya, tapi saya pingin nyoba melakukan ini, dan saya tahu Bapak pasti mampu." Tanpa peringatan Aldy mengangkat lututnya dan menendang kontol polisi itu. "Ugh..." hanya itu yang keluar dari mulut Pak Syaiful selagi ia merunduk kesakitan, namun Aldy tetap memeluknya dan berbisik, "Saya tunggu besok jam tujuh pagi." Ia mengantar Pak Syaiful yang agak tertatih-tatih menahan sakit di selangkangannya keluar rumah.

Tanpa diketahui Pak Syaiful, Aldy mengunggah video itu ke situs porno Xtube, setelah tentu saja ia edit untuk menyamarkan identitas Pak Syaiful. Komentar pun berdatangan, rata-rata memuji video tersebut. Namun ada permintaan untuk membuat video yang lebih "ganas", bahkan permintaan threesome dengan satu polisi lagi. Aldy pun berpikir keras untuk memenuhi permintaan itu. Bagaimana caranya? Mungkinkah threesome dengan dua polisi straight? Apa yang direncanakan Aldy untuk Pak Syaiful esok pagi? Akankah Pak Syaiful datang?

Sumber: http://feifantasy.blogspot.com/2012/01/video-penakluk-polisi-bagian-2.html?zx=13d4fbcc8f148fc5

1 komentar:

  1. Saya nemu blog ini nggak sengaja waktu search kata gay di google. kebetulan saya lagi riset soal gay untuk tulisan saya. Bisa bantu. Bisa kirim email ke kyubie_hyun@yahoo.com terima kasih

    BalasHapus