Dinginnya angin
malam hampir menusuk tulangku. Gemerlap cahaya bintang dilangit hitam
mengelilingi indahnya rembulan yang hampir penuh. Disini diatas sebuah bukit
kecil aku tengah dipeluk mesra oleh Bang Wando. Tangannya memeluk tubuhku yang
sedang berpangku mesra dengannya. Aku yang tadinya merasa dingin, kini
benar-benar menjadi hangat. Tubuh bang Wando yang enak untuk dipeluk
menyingkirkan hembusan angin yang akan menyentuhku.
Ditempat yang
jauh dari kata ramai, disitulah kami sekarang bermesraan, di sebuah bukit kecil
di tengah-tengah sebuah hutan wisata. Malam itu adalah malam minggu dan aku
berinisiatif untuk mengunjungi BF ku, Bang Wando. walaupun butuh waktu 3 jam
lebih untuk menuju tempat dinas bang Wando namun jarak itu tidak berarti ketika
aku sudah berada dalam dekapannya.
Dikawasan bukit
itu cukup terpencil dan jarang sekali ada orang yang mau berpacaan disitu
mengingat disana tidak ada penerangan lampu dan ditengah-tengah hutan. Awalnya
aku juga menolak ketika bang Wando mengajakku kebukit itu tetapi berkat nama
Briptu yang mengiringi nama bang Suwando Hairul Aji, akhirnya aku mengiyakan.
Bang Wando juga membawa pistolnya dengan alasan berjaga-jaga.
“Adek… Abang
sayang banget ma kamu. Abang kangen pengen meluk kamu Bay… Hmmppppp”. Bang Wando
semakin mengencangkan pelukannya ditubuhku.
“Adek juga bang…
kangen… muachhh”.
Aku mencium bibir
bang Wando namun ketika aku ingin melepaskan bibirku dari bibirnya, bang Wando
menggigit bibirku dan mengenyotnya. Aku tak bisa menolak perlakuan polisi gagah
itu dan mulai mengimbangi sedotan bang Wando. sementara pantatku yang duduk
diselangkangan bang Wando semenjak tadi sudah merasakan ada benda yang
mengganjal posisi dudukku. Aku yakin sekali kalau benda itu adalah kontol gede
milik bang Wando. Rupanya udara malam yang dingin membangkitkan nafsunya lebih
cepat dari dugaanku.
Aku melepas
pagutan bibir bang Wando dan tersenyum padanya. “Abang sudah nggak sabar ya?”.
“Iya Bay… Mau
nggak kalau abang ngentotin kamu diatas bukit ini. Kayak waktu kita ML di pantai
…”.
“Emangnya disini
aman bang?”, tanyaku ragu.
“Tenang aja Bay.
Disini itu aman… paling serangga aja yang nonton abang nusuk kamu. Ayo dong
Bay, abang udah ngaceng banget nih dari tadi. Nggak tahu ya kalau kontol abang
udah sakit banget akibat terkurung dicelana?”.
Aku menatap wajah
tampan bang Wando yang terlihat manja dan memelas. Oh my god, mana tahan sih
nolak kemauannya bang Wando. Sehingga aku menganggukan kepala tanda aku juga
mau melakukannya.
Maka dengan cepat
bang Wando menurunkanku dari pangkuannya dan melepas seluruh pakaian
ditubuhnya. Dia juga menyuruhku melakukan hal yang sama sehingga dalam sekejap
saja kami berdua sudah polos tanpa sehelai benang dan dengan beralaskan pakaian
kami, aku sudah terbaring pasrah sambil membuka anusku dengan mengangkatkan
kaki keatas.
Bang Wando
sepertinya sudah sangat tidak sabar. Entah setan apa yang sedang merasuki
POLISI itu sehingga bisa begitu menggebu-gebu seperti ini. Dia menundukan
kepalanya dan langsung mengerjai anusku yang sudah empat-empot pengen dientot.
Aku hanya bisa
merintih saat lidahnya mulai menyeruak ke dalam anusku. Ditekankannya wajahnya
ke belahan pantatku hingga lidahnya semakin dalam menyeruak ke dalam lubang
anusku. Aku semakin menggelinjang saat lidah Bang Wando dengan nakalnya mempermainkan
cincin anusku. Sesekali ia menyedot lubangku dan mengorek-ngorek lubangku
dengan lidahnya. Gila… tubuhku mulai mengejang dan perutku seakan-akan
diaduk-aduk karena harus menahan kenikmatan.
Bang Wando tidak
peduli dengan keadaanku yang kepayahan menahan nikmat. Lidahnya bahkan semakin
liar mempermainkan lubang anusku. Tubuhku rasanya melayang-layang keatas
langit. Kami memang seperti bercinta diatas awan dan rasanya naik keatas langit
ketujuh…
“Aaaaakkkhhh…
.hhhhh… … teerrr… … ruusssshhhhhh… ssshhhh… … aakkhh… aaakkhhhh… … teeerrruussshhh
bang…. ahhhhh”.
Stelah kurang
lebih 30 menit mengisap lubangku, bang Wando memberi jeda sejenak lalu kemudian
merangkak di hadapanku.
“Bagaimana, Bay..?”
bisiknya di telingaku.
“Oohhh… luar
biasa… lidah abang hebbb … bathh,” desahku.
Masih dengan
posisi berberbaring, Bang Wando menyergap bibirku lagi. Bang Wando menempatkan
dirinya di antara kedua pantatku yang terbuka lalu dicucukkannya batang
kontolnya ke lubang anusku yang sudah sangat basah akibat air liurnya. Dengan
tangannya Bang Wando menggosok-gosokkan kepala kontolnya ke lubang anusku.
Tubuhku kembali bergetar. Aku semakin terangsang, saat kepala kontolnya
menggesek-gesek dinding anusku.
Dengan perlahan
Bang Wando mendorong pantatnya ke depan hingga kontolnya menyeruak masuk ke
dalam liang kenikmatanku.
“Hhmmmhhhh… …
hhhhhhhhh… … uhhhhhhhh…. Aw!”, erangku.
Hampir bersamaan
kami mendengus saat kontolnya menerobos lubang anusku yang sempit dan menggesek
dinding liang anusku. Lidah kami saling bertaut, saling mendorong dan saling
melumat. Tubuhku tersentak-sentak mengikuti hentakan dorongan pantatnya. Bang
Wando terus menekan dan mendorong pantatnya menghunjamkan kontolnya ke dalam anusku
dengan posisi merangkak. Indahnya cahaya bulan dilangit malam membuat kami lupa
daratan dan terbang jauh kesurga. Ohhhh….
Entah karena
kurang leluasa atau kurang nyaman, tiba-tiba Bang Wando mencabut batang
kontolnya yang terjepit anusku. Ia membalikkan tubuhku seperti orang bersujud dan
ia sekarang berada di belakangku. Tubuhku ditunggingkan dengan siku tangan
menopang tubuhku. Dibentangkannya kedua kakiku lebar-lebar, lalu ditusukkannya
kontolnya yang keras itu ke lubang anusku dari belakang. Kali ini gerakanku dan
gerakannya agak lebih leluasa.
Kedua tangannya
meremas dan memegang erat pantatku sambil mengayunkan pantatnya maju mundur.
Kontolnya semakin lancar keluar masuk liang kenikmatanku.
“Ughh… .uugghhh…
uuugghhhh… …ohhhh…. Bawa aku terbanghhh sayanghhh… ahhh…. Hangat banget…. uhhhh
”, Aku dengar Bang Wando mendengus-dengus seperti kereta sedang menanjak.
Aku pun
mengimbangi gerakan ayunan pantatnya dengan sedikit memutar pantatku dengan
gaya ngebor.
Napasnya semakin
menderu saat kulakukan gaya ngeborku. Kontolnya seperti kupilin dalam jepitan
anusku. Nafsuku yang terbangkit semakin mengelora. Desakan-desakan kuat di
dalam tubuh bagian belakangku semakin menekan. Kugoyang pantatku agar semakin
liar menyongsong sodokan gencar kontol gede sepanjang 21 cm milik bang Wando.
“Terusss… sayang…
terusshhh… Ohhhhh…” Bang Wando mendesis-desis dan tangannya semakin kuat
mencengkeram pantatku membantuku bergoyang semakin kencang.
“Aaarrrgggghhhh…
… aarrrgghhhhhh… . aakkkhhh… … ssay… .sssaayaaanggghhh… …
.keluaaarrrrhhh,Bayyyyy… … eessssshhhhh… .Hhhhhhhh… … ”
Kudengar Bang
Wando menggeram saat kontolnya mengedut-ngedut dalam jepitan anusku.
Kugoyangkan pantatku semakin liar dan akhirnya kuayunkan pantatku ke belakang
menyongsong tusukan Bang Wando hingga kontolnya melesak sedalam-dalamnya
seolah-olah menumbuk usus besarku. Aku seperti melayang begitu pejuh polisi itu datang mengaliri sekujur anusku.
“Oooouuuccchhhh…
.ssshhhhhh… .aakhh… aakkhh… aaakkkhhhh… .”.
Kurasakan ada
semburan cairan hangat dari kontolnya di dalam anusku.
Ccrrraattt…
crrooott..crrrruutt… cccrroooottt..crott..!!
“Uughhh… ugghh…
hhaahhh… hahhh… aaaahhhh… Ohhh… abang hamilin kamuhhh… Bay!!! ahhhh…”.
Banyak sekali
cairan sperma Bang Wando yang tersembur menyiram anusku, hingga sebagian
menetes ke alas baju yang kami gunakan.
Kami tetap
terdiam sambil mengatur napas. Tangannya memeluk dadaku dan kontolnya masih
mengedut-ngedut menyemburkan sisa-sisa air mani ke dalam lubang anusku.
Akhirnya kami berdua pun ambruk ke tanah diatas bukit itu.
Kami berbaring
dengan Bang Wando masih memeluk tubuhku dari belakang. Kontolnya yang sudah
terkulai menempel di belahan pantatku. Kurasakan ada semacam cairan pekat yang
menempel ke pipi pantatku dari kontolnya. Akhirnya aku tertidur kelelahan
setelah digempur habis-habisan oleh kontol super bang Wando.
Kalian tentu belum
pernah melakukan persenggamaan diatas bukit seperti kami. Sungguh sensasinya
luar biasa dan sangat menantang adrenalin. Aku benar-benar tidak memperdulikan
lagi tiupan angin malam yang menjamah tubuh telanjangku karena kehangatan
kontol polisi itu telah berhasil mengobrak-abrik liang anusku.
Aku tidak tahu
berapa lama aku telah tertidur di atas bukit itu. Aku tersadar saat ada sesuatu
benda lunak yang memukul-mukul bibirku. Saat kulirik aku terkejut ternyata
benda yang memukul-mukul bibirku tadi adalah kontol bang Wando yang sudah
setengah ereksi.
Ternyata ia
sedang berjongkok dengan mengangkangi mukaku. Tangannya memegangi batang
kontolnya sambil dipukul-pukulkannya pelan-pelan ke bibirku. Begitu melihat aku
terbangun, serta-merta Bang Wando memegang bagian belakang kepalaku dan mencoba
memasukkan kontolnya ke dalam mulutku. Aku menjadi gelagapan karena
bangun-bangun sudah disodori batang kontol laki-laki!! Gila. Aku pun tak
mempunyai pilihan lain kecuali menyambutnya dengan mulut terbuka… Walaupun sedikit
gelagapan, tentu saja aku melakukannya dengan setulus hati. Sedikit demi
sedikit batang kontol itu semakin mengeras dalam kulumanku.
Beberapa saat
kemudian Bang Wando membalikkan posisinya. Kontolnya masih kukulum dengan liar
kemudian ia menundukkan tubuhnya dan wajahnya kini menghadap selangkanganku.
Dibentangkannya
kedua pahaku kemudian lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat kontolku. Aku
semakin gelagapan karena merasa nikmatan sementara mulutku tersumpal kontolnya
yang mulai membesar dan mengeras.
Aku ikut menyedot
kontolnya saat Bang Wando menyedot kuat biji pelerku. Kami saling menjilat dan
menyedot kemaluan kami masing-masing dengan posisi wajah Bang Wando menyeruak
ke selangkanganku dan wajahku dikangkanginya.
Aku semakin
menggelinjang liar saat lidahnya mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk
kedua pahaku ke atas. Aku sangat terangsang dengan perlakuannya itu. Apalagi
saat lidahnya dimasukkan dalam-dalam ke lubang anusku. Aku tak mampu menjerit
karena mulutku tersumpal kontolnya yang teramat besar dan keras itu.
Tubuhku bergetar
hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Bang Wando dengan ganas
menjilat-jilat anusku dengan kedua tangannya membuka lebar-lebar lubang anusku.
“Mmmmhhhhhh… …
eeehhhhhmmmm… … ”, erangku yang tertahan oleh sumpalan kontol bang Wando.
Bang Wando masih
membiarkan kontolnya menyumpal mulutku sambil sesekali lidahnya menyapu-nyapu
dinding anusku. Setelah aku mulai dapat mengatur napasku, Bang Wando
menggulingkan tubuhnya ke samping dan menarik tubuhku agar naik ke perutnya. Ia
bergeser dan bertumpu pada kedua tangan kekarnya hingga posisinya kini setengah
duduk.
Tubuhku
ditariknya hingga menduduki perutnya lalu diangkatnya pantatku dan dicucukannya
kontolnya ke lubang anusku. Dengan pelan aku menurunkan pantatku hingga batang
kontolnya secara perlahan melesak ke dalam jepitan liang pembuanganku. Aku
menahan napas menikmati gesekan batang kontolnya di dinding anusku. Setelah
beberapa kocokan yang kulakukan akhirnya amblaslah seluruh kontolnya ke dalam anusku.
Kini aku duduk di
atas selangkangan Bang Wando yang setengah duduk dengan bertumpu pada tangannya.
Dengan tangan bertumpu dibahu bang Wando aku mulai bergerak menaik-turunkan
pantatku secara perlahan. Sementara itu, mulutnya sibuk menetek dan
memilin-milin puttingku, tak ketinggalan lidahnya disentil-sentilkannya dengan
teratur pada putingku yang semakin mengeras.
Posisi di atas merupakan salah satu posisi favoritku. Karena dengan posisi ini aku dapat mengontrol sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifku dengan kontol laki-laki yang menancap keras di lubang anusku.
Posisi di atas merupakan salah satu posisi favoritku. Karena dengan posisi ini aku dapat mengontrol sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifku dengan kontol laki-laki yang menancap keras di lubang anusku.
“Aaaa… …
aaakkkkhhhhh… sssshhh… teerrr… rruuushhh… … Banghhh… ooouucchhhh… .hhhhhkkk… ”
Aku
mendesis-desis saat Bang Wando ikut mengimbangi goyanganku sambil kedua
tangannya menekan punggungku hingga putingku masuk ke dalam mulutnya. Kedua
putingku dijilat-jilat dan disedot-sedot secara bergantian hingga membuat
nafsuku meningkat secara cepat. Aku semakin liar menggerakkan pantatku di
pangkuannya. Tubuhku kembali menggelinjang-gelinjang tak karuan dan kelojotan
seperti terhantam aliran listrik.
“Terusshhh… …
teee… rrrusshhh … oooouuuccchhh… … aaauuuhhhh… … aaaaakkkkhhhhhhh… … hhhooohhh…
”
Aku semakin liar
mendesis dan kuremas kuat rambutnya yang cepak.
“Hhhh… hhaahhhh…
hhhaaahhh… … mmmhhhhh… .aaaahhhhhh… .oookkhhh… .yyyaaaa… .. sssshhhhhh… … .”
Tubuhku terasa terhempas ke tempat kosong lalu akhirnya aku ambruk di dada
bidang bang Wando akibat kelelahan.
Bang Wando lalu
bangkit dan berganti menindihku dengan tanpa melepaskan batang kemaluannya dari
jepitan anusku. Aku kembali dijadikan bulan-bulanan genjotan kontolnya yang
teramat keras. Bibirnya tak henti-hentinya melumat bibirku dan pantatnya dengan
mantap memompa kontolnya, menusuk-nusuk anusku dengan cepatnya. Kedua tangannya
mengganjal bongkahan pantatku hingga tusukannya kurasakan sangat dalam menumbuk
asusku.
“Uugghh… ugghhh…
putarrrhhh… Bayyyy… eeekkhhh… … puttaa… … aarrrhhh… uuugghhhhh… ”
Kudengar Bang
Wando mendengus memerintahku memutar pantatku.
Aku mematuhi perintahnya
memutar pantatku.
“Terruuussshhhhh…
… terrusss… … ssshhhhh… teerrr… oouugghhhh… … .!!”
Akhirnya dengan
diiringi dengusan panjang tubuh Bang Wando berkelojotan. Tubuhnya
tersentak-sentak dan hunjaman kontolnya serasa menghantam sangat dalam karena
didorong sekuat tenaga olehnya. Rambutku dijambak dan digenggamnya dengan kuat.
Batang kontolnya berdenyut-denyut cepat dalam jepitan liang anusku.
Crottt…
crott..crott…
“Aaaarrgggghhhhh…
… aaaakkhhh… aakkhh… aakkhh… hhhhhhh… … ”
Kontolnya
menyemburkan cairan kenikmatan ke dalam anusku. Aku merasa ada desiran hangat
menyembur beberapa kali dalam lubang pembuanganku. Nikmat sekali rasanya.
Tubuhnya masih berkelojotan untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam.
“Oouughhhh…
Sayanghhh… ku..… .hhhh… hebattthhhh… ”, bisiknya di telingaku dengan napas yang
masih ngos-ngosan.
Tubuh kekarnya
ambruk menindih tubuh telanjangku. Kontolnya dibiarkannya tertancap erat dalam
jepitan liang anusku. Kami berdua sama-sama diam menikmati sisa-sisa kenikmatan
yang baru saja kami raih.
Hari sudah
semakin larut saat aku bangun dari atas tanah tersebut. Aku rencananya mau
berpakaian dan menyudahi ketelanjanganku. Namun, belum selesai membenahi
celanaku lagi-lagi Bang Wando merangsekku . Diturunkannya lagi celanaku hingga
sebatas lutut lalu didekapnya aku dari belakang. Bibirnya dengan ganas dan
rakus menjilat dan mencumbu daerah belakang telingaku hingga gairahku mulai
terbangkit lagi.
Melihat aku sudah
dalam genggamannya, dilepasnya celana boxernya hingga ia telanjang bulat.
Batang kontolnya yang sudah setengah keras menempel ketat di belahan pantatku.
Aku sengaja menekan pantatku mundur hingga menggencet batang kontolnya semakin
terbenam di antara kedua belah buah pantatku. Kugeser-geser pantatku dengan
lembut hingga lama-kelamaan batang itu mulai mengeras lagi.
Setelah keras,
dicucukkannya kontolnya ke celah-celah pantatku lalu digesek-geseknya ujungnya
ke alur sempit itu yang sudah mulai gatal lagi.
Sekali lagi kami
bersetubuh dengan hanya menurunkan celana panjangku sebatas lutut dan Bang
Wando menggenjotku lagi dengan posisi doggy style. Aku harus bertumpu pada tanah
sambil nungging sementara Bang Wando menggenjotku dari belakang sementara
tangan kanannya dengan liar meremas-remas dada kananku dan tangan kirinya
menarik dan menjambak kuat rambutku sambil sesekali jari-jari tangannya
dimasukkan ke dalam mulutku, aku menghisap jari kekar itu dengan kuat sambil
lidahku aku mainkan sama seperti waktu aku mengenyot kontolnya.
Dengan cepat ia
menyodok-nyodokkan kontolnya yang besar itu ke dalam anusku , sambil kedua
tangannya meremas dan memelintir kedua putingku yang sudah menegang. Aku yang
sudah diamuk birahi yang teramat dalam hanya bisa mengelinjang tak karuan.
Akupun mendesah hebat tiap kali sodokan kontolnya yang begitu besar menghantam
prostatku. Aku Cuma bisa mengerang kenikmatan sambil menggigit bibir bawahku,
saking cepatnya sodokan kontolnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang
kenikmatan yang mulai datang menderu dan untuk kesekian kalinya aku
menggerinjal, tubuhku melengkung dan kepalaku terdongak ke atas. Nikmat sekali.
Melihatku
berkelojotan dan mendesah-desah, membuat Bang Wando semakin bergairah
mempercepat tusukan kontolnya, kontol itu menghujam anusku lebih cepat dan
akhirnya kesekian kali ia tusukkan teramat dalam kontol panjangnya ke dalam anusku
sembari menekankan pinggulku kuat-kuat ke arah pinggangnya. Ccrrooottttt… …
croooooot… ccrroott…
“Uuugghhhhhhh… …
hhaaahhhhh… … aaakkhhhh… … leeggiitthhhh… bbaaanggeetthhh… Bayyyy… annn… nusssmuu…
uuuukkhhhhh… … hhhhhhhhhhh… … hhhh… … aakkhhh… aaahhhhhh… ”
Ceracaunya dan
anusku benar-benar tersiram air kenikmatan yang teramat hangat. Tiba-tiba
setelah tiga kali semprotan ke dalam lubang pembuanganku, kontolnya yang
panjang itu ia cabut dan sembari mengocok dengan tangan kanannya ia semprotkan
kembali spermanya yang hangat itu ke mulut dan wajahku sambil tangan kirinya
mendorong kepalaku untuk menelan dan mengemuti kontolnya yang ternyata masih
mengeluarkan sisa-sisa sperma yang ada.
“Hhaagghh…
hhaahh… haahhh… hhhhhh… … ”.
Dengan gelagapan
aku yang masih diamuk birahi kenikmatan langsung melumat dan mengenyot
kontolnya sambil tanganku ikut mengurut batang kontol Briptu itu yang masih
mengacung dengan kerasnya. Kujilat dan kutelan sampai habis semua spermanya,
kusedot-sedot kuat kepala kontolnya sampai Bang Wando pun menggelinjang geli
dan nikmat. Ia pun ikut menyeka sperma-sperma yang berceceran di daguku saking
kuat dan banyaknya dan memberikannya kepadaku untuk aku jilati.
“Uuuummmmhhh…
Bayy… kamu meem… bbuatkuu… melayang… lobang… kamu… nnikk..mmaatthh… bangeettt…
” Pujinya kepadaku sambil ngos-ngosan.
“Kontol abang juga
bikin aku selalu kelojotan, manteb banget” Balasku sambil masih menjilat-jilat
kontolnya yang sudah mulai lemas tapi masih keras itu.
“Kapanpun kamu
mau, aku siap melayani kamu sayang…” Katanya menirukan slogan kantornya.
Setelah diam sejenak kamipun bergegas merapikan baju masing-masing. Kemudian kami pun bergegas menghidupkan motor dan menuju kosan bang Wando. Bukit yang indah diterangi cahaya rembulan telah menjadi saksi bisu untuk ganasnya kontol seorang polisi yang merojok anusku.
Setelah diam sejenak kamipun bergegas merapikan baju masing-masing. Kemudian kami pun bergegas menghidupkan motor dan menuju kosan bang Wando. Bukit yang indah diterangi cahaya rembulan telah menjadi saksi bisu untuk ganasnya kontol seorang polisi yang merojok anusku.
Gila. Bang Wando
memang gila! Bagaimana tidak ia sanggup membuat aku merem-melek keenakan dengan
kontolnya yang gagah itu! Aku pun jadi teramat ketagihan dibuatnya.
Sepanjang
perjalan pulang aku terus mendekap erat perutnya yang rata dan mencium bau
harum baju bang Wando. aku sangat sayang dengan bang Wandoku dan aku yakin
kalau bang Wando tidak ingat anak atau istrinya saat mengentoti lubang anusku.
Maafkan aku kak Siska. Maafkan aku Niko (anak Bang Wando). Aku telah membuat
bang Wando lupa dengan kalian berdua. motor bang Wando terus melaju menyusuri
jalan dihutan dan keluar menuju jalan raya.
***
“Ih, kok papa
nggak diangkat teleponnya dari tadi ya? Di sms nggak dibales lagi…”, kak Siska
terlihat gelisah sambil mondar-mandir memperhatikan hape dan jam dindingnya
yang sudah menunjukan pukul 02.33 pagi.
Dia ingin
memberitahukan kalau anak mereka sedang sakit demam.
***
Zrrtttt…zrrrttt…zrttt….
Bunyi nada getar hape diatas rumput, diatas bukit. “Mama Memanggil…”, bagitulah
tulisan yang muncul dilayar hape bang Wando. Ya ampun, hape bang Wando
ketinggalan disana!!!
hai kenalan dong...., namaku Wang Yihan Tinggal di MANADO di SULUT..
BalasHapusAku cowok dari Manado.
NOMOR HPKU : 085340310777.
Aku mau cari COWOK PRIBUMI ATAU Keturunan CHINESE.
AKU KEPINGIN PUNYA " PACAR COWOK YANG TERPELAJAR BERTUBUH TINGGI YG SANGAT MENYAYANGIKU,MELINDUNGIKU,ALTHETIS,SIXPACK,LOYAL PADAKU,MAPAN, TERPELAJAR,SOPAN,MANDIRI ,SALING MENERIMA APA ADANYA,COOL,PINTAR AJAK BICARA,BISA DIPERCAYA,TIDAK EGOIS,FRIENDLY,NICE PEOPLE,LOW TEMPRAMEN,NOT ANGGRY,TAMPIL PERCAYA DIRI PADA APA YANG DIA CINTAI ,SMILE,MANDIRI ,Pekerja,SUDAH MAPAN,BERJIWA HEROIC,BISA BERTUKAR PIKIRAN DENGANKU,JUJUR,SIFAT TERBUKA/OPEN HEART,SALING MENOPANG DALAM KERJA,PERCAYA DIRI JALAN BERSAMAKU, DAN PINTAR MENGAJAKKU BERCERITA".
KALAU TIDAK KETEMU COWOK POLISI YANG MENYUKAIKU, YA YIHAN MAU PACAR COWOK ORANG KETURUNAN CHINESE DENGAN SYARAT SEPERTI DI ATAS ...
PRIBADIKU :
"SOFT,WARM,INDEPENDENT,ADAKALANYA PENDIAM,BERSIFAT TERTULIS,COOL,KOMIT,HATI KERAS,TIDAK BANYAK BICARA (MAKANYA SUKA CARI TEMAN YANG BISA PINTAR BERCERITA DAN MENGHIBUR),SUKA RENANG,TRAVELING SENDIRI,SUKA KOLEKSI ARCA ORANG BANGSAWAN,TIDAK SUKA MEMOHON,UNTUK PERTAMA KALI BERTEMU AGAK CEREWET KRN MAU MENILAI,MANDIRI,TEGAR DAN RAJIN".
FLOWER:
"WHITE ROSE,BLACK ROSE,BLOOD ORCHID DAN RED ROSE".
LIKE COLOR :"RED,GREEN JADE,white,YELLOW AND PINK".
JUGA LEBIH DI SUKAI COWOK KETURUNAN CHINESE YG SUDAH BEKERJA. TAPI ORANG PRIBUMI JUGA BOLEH DENGAN SYARAT SAMA SEPERTI DI ATAS.
KALAU TULUS, HUBUNGI AKU LEWAT INBOX FACE BOOK WANG YIHAN ATAU LANSUNG TELPON BERHADAPAN DENGAN AKU YA??? SUKA PAKAI TELKOMSEL.
KALAU SERIUS,LAYANGKAN / KIRIM LANGSUNG FOTO close up KE HPKU ATAU KIRIM BERSAMA BIODATA KE ALAMAT EMAILKU : kitana7766@yahoo.com ATAU jade.mk03@gmail.com.
CATATAN : "BAGI YANG CUMA MISS CALL DOANG ,SMS MISTERI, ATAU SMS TANPA MEMPERKENALKAN DIRI DERSAMA BIODATANYA YA AKU TIDAK AKAN MELAYANI DAN AKAN DI HAPUS".
BIODATA :" NAMA LENGKAP?? TANGGAL LAHIR? UMUR? PEKERJAAN? tINGGAL DI MANA? DAN TUJUAN APA??"
LEBIH SUKA TEMAN COWOK YANG TEPELAJAR..
halo ..... salam kenal .... g stay di jakpus ... abru dlm dunia gay nih. pernah nge fuck 1x, asli sumpeh enak sekali .... jauh lebih enak drpd nge fuck cew. adakah master yg berbaik hati untuk mengajari aku untuk jadi fucker machine? maklum nafsu g gede, tiap hari g selalu nyoli, kadang bisa sampai 4x dlm 1 hari. kalau ada tolong hub aku yah, pangestu_aditia@ymail.com
BalasHapussalam kenal ya....,aku Yihan dari Manado
HapusHai,,aku edwardo dari biak-papua,,aku blasteran belanda surabaya,,087841931756. wechat ID edwardo_30..
BalasHapushalo aku yihan dari manado.
Hapusaku ingin pacaran dengan kamu aja..
Gimana??
aku menyukaimu
Hapusmerindukan pejantan tangguh yg sriuzz stay di bogor..
BalasHapusyg sriuzz z.. call y para pejantan yg top... 087887092322
Love n peace
AKU TAK PUNYA KELEBIHAN APA APA DAN KEKUATAN UNTUK MELAWAN MEREKA YANG MENIPUKU,MEREMEHKANKU DAN MEMPERMAINKANKU. TUBUHKU LEMAH DAN TIDAK PUNYA BANYAK UANG...
BalasHapusTAK ADA YANG MENOLONG..
SELAIN AKU HARUS BERSUMPAH DENGAN DUPA DI HADAPAN TUHAN ,LANGIT DAN BUMI UNTUK MINTA BENCANA ATAS KETIDAK ADILAN DAN MENGUTUK SEMOGA TANAH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MENGALAMI BENCANA,MALAPETAKA DAN SIAL SEUMUR HIDUP MEREKA..
AMIEN...
AKU TELAH DIPERMAINKAN SEMUA ORANG...
TIDAK ADA UNDANG UNDANGKAN DI DUNIA YANG MELARANG AKU BERSUMPAH DAN BICARA ????
SETIAP ORANG JUGA PUNYA HAK UNTUK MENILAI DAN BICARA UTARAKAN PENDAPAT...
DALAM HAL INI AKU TIDAK PANDANG LAGI ALKITAB ATAU AGAMA..
TUHAN BOLEH MEMAAFKAN TAPI ROHKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN DAN AKAN MENUNTUT SAMPAI KE PINTU NERAKA..
MENGENAI DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO BESERTA ARSITEK DIAN SETIAWATI ,MANAGER JELFI DAN MANDOR BRAM YANG TELAH MENIPUKU DENGAN MENYURUHKU TANDA TANGAN SERAH TERIMA KUNCI RUMAH LALU MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU ASAL JADI.
SAMPAI KAMAR MANDI DAN KAMAR TIDUR BOCOR KLU SAAT HUJAN. KOSENG JENDELA TERBELAH 2 DAN DINDING LEMBAB SERTA BANGUNAN DINDING RETAK RETAK, TIDAK DI ACI DENGAN BAIK, ANTARA KOSENG JENDELA DAN DINDING TIDAK DI PLESTER SEHINGGA KELUAR MASUK SEMUT MERAH.
DINDING DI CAT BA ROTO ROTO OLEH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO YANG BERALAMAT JALAN ARAH BANDARA SAM RATULANGI MANADO, KECAMATAN MAPANGET LINGK X KELURAHAN PANIKI DEPAN TUGU ADIPURA dan lantai kamar mandi tidak di plester dengan baik.
MENGADUH KE BANK MANDIRI JUGA TETAP SALAH...
SALAH JADI BENAR DAN BENAR JADI SALAH..
GAMBAR BUKTI FOTO YANG MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU, BOLEH KALIAN LIHAT DI YOUTUBE, GOOGLE, FB UN WALL DAN FACE BOOK MILIK WANG YIHAN.
(7 foto) Foto
nice... ijin copy ya boss! Mampir juga ke blog ane hehe..
BalasHapus