Suwando Hairul Aji begitulah nama yang tertera di dada kanannya. Foto bang Wando yang sedang bertugas menambah rasa kangenku pada sosoknya yang tampan dan perkasa. Sungguh aku rindu pada kehangatan tubuh dan ciuman hangatnya. Aku tidak tahu mengapa dia hampir seminggu ini tidak meng-sms aku. Apa mungkin dia sedang berusaha melupakan aku. Aku sudah beberapa kali mencoba menghubungi hape-nya namun selalu tidak aktif. Sebenarnya ada banyak kekhawatiran yang lalu-lalang di pikiranku. Semoga bang Wando baik-baik saja disana. Amin….
Dedaunan
akasia tua menyentuh kulitku yang tengah duduk dibawahnya. Semilir angin senja
membuyarkan ingatanku pada bang Wando dan mengajak kakiku untuk segera pulang
kerumah.
Aku
tidak dapat menyembunyikan kesedihanku yang mendalam ini dan semakin
terpuruknya aku jika bang Wando akhirnya mau melupakan semua kenangan tentangku.
Mungkin dia mulai sadar kalau dia sudah memiliki seorang anak yang perlu dia
jaga.
Tit!
Hapeku berbunyi tanda ada sms masuk. Aku ambil hape-ku dari dalam saku dan aku
buka sms yang masuk.
“Adek…
maafin abang ya karena sudah seminggu ini nggak ngasih kabar. Bukannya abang
lupa ama adek cuman, hape abang hilang. Ini saja abang pinjem hape temen. Insya
allah besok abang mau beli hape murah aja biar bisa kontak adek. Jangan dibalas
kesini ya… abang cinta adek”.
Itulah
bunyi sms dari bang Wando.
“Ya
allah.. ternyata abang Wando sedang kehilangan hape-nya. Pantesan…”.
Akhirnya
aku bisa tenang dan kembali beraktifitas seperti biasa.
****
Besoknya,
bang Wando menepati janjinya untuk menghubungi aku dengan hape barunya yang
tidak terlalu mahal. Dia menelepon aku malam-malam dan kami sempat terlibat
acara phone sex akibat saking kangennya. Bang Wando rencananya mau cuti tiga
hari tanpa sepengetahuan istrinya dan mengajakku untuk berlibur kesebuah
kawasan gunung. Aku sih oke-oke saja karena dengan begitu kami bisa bulan madu
berdua dan melakukan apa saja sesuka hati (berhubungan badan maksudnya).
Rencana
untuk berlibur kali ini pun terealisasi. Hari itu hari senin. Mengapa bang
Wando memilih hari senin? Karena biasanya lokasi pegunungan yang kami tuju akan
dikunjungi sedikit wisatawan jadi kami bisa memesan kamar hotel sesuai
keinginan dan tidak takut sudah dipesan.
Aku
yang memang ijin sekolah selama beberapa hari tidak dipermasalahkan oleh mama
karena aku memang selalu bisa meyakinkan mama dengan alasanku. Kali ini aku
mengemukakan alasan bahwa aku ada study tour selama tiga hari. Maafin Bayu ya
ma… :P
Singkat
cerita, aku yang dijemput bang Wando dengan motornya langsung menuju kawasan
wisata itu. Siangnya kami sampai dan langsung check in di salah satu hotel
disekitar kawasan tersebut.
Setelah
istirahat sebentar untuk menyingkirkan lelah, sore harinya aku dan bang Wando
menuju sebuah rumah makan diatas bukit untuk menikmati pemandangan senja. Bang
wando memesan secangkir capuccino dan aku memesan itu juga. Tak lama kemudian,
dua buah capuccino hangat tersaji didepan kami.
Slurppp… Bang Wando mulai menyeruput minumannya. “Bay,
kamu suka nggak tempat ini?”.
“Suka
banget bang. Apalagi ada abang disini, ibaratnya, walau nggak pakai gula pun
secangkir kopi terasa manis…”, gombalku.
“Hahahaha..
Pinter ngegombal ya sekarang…”. Bang Wando tertawa lepas didepanku.
“Biarin…
weeekkkk “.
Bang
Wando beralih tempat duduk kesampingku. “Abang kangen banget sama adek”. Bang
Wando menatapku dengan menopang dagunya. Tatapannya terlihat kagum padaku dan
membuat aku jadi salah tingkah.
“Ih,
abang ngapain sih liatin aku kaya gitu? Abang….”, protesku yang sudah agak malu
dilihatin bang Wando.
“Abang
pengen lama-lama mandangin kamu seperti ini Bay. Abang nggak mau sampai
kehilangan kamu. Abang bener-bener cinta sama kamu”.
Dengan
gentle-nya bang Wando menggenggam tanganku. Aku menatap matanya dan
memandanginya lekat-lekat untuk memastikan apakah dia benar-benar tulus. Namun,
cahaya mata itu tampak meyakinkan dan hatiku pun tak bisa bohong kalau
sebenarnya aku juga sangat cinta padanya.
“Bayu
juga cinta sama abang. Jangan tinggalin Bayu ya bang”, pintaku.
Bang
Wando tersenyum dan tiba-tiba mengecup dahiku mesra. OMG… romantis banget senja
ini. Ada rasa khawatir juga sih, kalau-kalau ada yang melihat aksi kami berdua
ini namun segera kutepis pikiran itu dan menganggap semua orang yang ada hanya
patung belaka. Semua terasa sempurna disenja ini dan membuaiku kedalam aliran
sungai yang dipenuhi cinta.
Di
langit barat tampak matahari mulai terbenam. Lampu-lampu kota dibawah sana
mulai menyala dan menambah keindahan suasana senja itu.
Setelah
makan malam, kami jalan-jalan mengitari kota sebentar untuk melihat-lihat
kesibukan beberapa komunitas disaat malam menjelang. Di sebuah taman kota yang
cukup nyaman, kami berhenti sejenak. Setelah memarkirkan motor, bang Wando
mengajakku mengitari taman tersebut.
“Wah
ada kursi tuh, Bay. Kita duduk disitu yuk!”, ajak bang Wando.
Aku
menurut saja karena kebetulan kakiku juga sudah mulai pegal. Kami pun awalnya
duduk seperti kakak dan adik saja tetapi entah mengapa di depan kami ada
sepasang gay ,duduk diseberang sana, sedang terlihat mesra. Pria itu terlihat
merebahkan kepalanya dibahu pria yang satunya dan tidak beberapa lama mereka
terlihat saling berciuman dan tidak memperdulikan kami. Gila pikirku. Walaupun
didaerah tempat duduk kami ini sangat sepi dan cukup tertutup namun mereka
tidak seharusnya berbuat demikian. Tetapi entah mengapa bang Wando tiba-tiba
saja memanggil sepasang gay didepan kami tersebut.
“Woy!”.
Entah
apa yang ada dipikiran bang Wando saat itu yang jelas setelah pasangan gay itu
menghentikan ciumannya dan menoleh kearah kami, bang Wando langsung meraih
rahangku dan melumat bibirku dengan ganasnya. Aku agak kaget namun aku sangat
menikmati adrenalinnya.
Bibirku
gigit, di emut dan di isap oleh bang Wando dan tak lupa juga permainan lidahnya
yang semakin meliar menerobos masuk kerongga mulutku dan beradu dengan lidahku.
“Hmpppppp….”,
hanya itu suara yang bisa terdengar keluar dari dalam mulutku.
Pasangan
gay didepan kami tercengang-cengang melihat adegan panas kami. Namun yang aku
tak habis pikir, bang Wando tiba-tiba membuka resleting celananya dan
mengeluarkan kontol besar nan gemuknya yang sudah tegang sempurna seolah-olah
ingin menunjukan kepada orang-orang didepan itu bahwa dia memiliki kontol yang
gede. Bang Wando membelai-belai kepala kontolnya dengan tangannya sebelum
kemudian dia melepas ciumannya dan mengarahkan kepalaku untuk mengisap pistol
supernya. Tentu saja aku tak bisa menolak dan tanpa pikir panjang lagi langsung
saja aku kulum kontol yang besar itu. Aku tidak sadar kalau kontol bang Wando
sekarang kayaknya tambah panjang. Kira-kira 21 cm panjangnya. Kepalanya aku
emut dan aku isap pelan-pelan hingga membuat bang Wando keenakan.
“AHHHHH…
SAYANG… UHHH… ENAK…. ISEP YANG KENCENG… OHHHH… WOY, BERANI NGGAK KAYAK GINI?
HAH! UHHHH… BANCI LU!”,ejek bang Wando pada pasangan gay yang hanya bisa
meneguk ludah melihat kontol bang Wando yang sedang aku kulum-kulum.
Kayaknya
bang Wando hanya ingin pamer saja dengan pasangan gay tersebut. Maka aku pun
menghentikan isapanku pada kontol bang Wando dan memasukkan kontol gede milik
pilisi itu kedalam celananya.
“Lho
kok berhenti sayang?”, protes bang Wando.
“Adek
nggak mau kalau abang sampai muncrat disini. Kita langsung kehotel aja yuk…”,
ajakku.
Walaupun
kontol bang Wando masih terlihat ngaceng dari dalam celana jeans-nya namun aku
tetap bersikeras untuk menarik tangan bang Wando dan mengajaknya segera
beranjak dari taman tersebut.
“Gila
tuh cowok, kontolnya gede banget. Kayaknya dia polisi. Wuih, ganteng banget
lagi orangnya. BF-nya juga manis banget. Beruntung banget tuh BF-nya bisa
nikmatin kontol polisi ganteng itu”, celoteh pria yang merebahkan kepalanya di
bahu pasangannya tadi.
“Kayaknya
sih dia memang polisi. Aku juga pengen tuh di entot ama dia. Pasti enak banget
dah. Hahaha”.
Mereka
kembali tertawa dan merasa beruntung sekali bisa melihat kontol bang Wando.
Sesampainya
dikamar hotel, bang Wando langsung mengunci pintu dan memelukku dari belakang
sambil membisikan sesuatu di telingaku.
“Bay,
Ayo kita tuntaskan hasrat yang tertunda tadi”, ajak bang Wando.
Perlahan-lahan
langkah kaki kami menuju ke arah depan televisi dan setelah sampai disana, kami
duduk di karpet depan tv.
Tanpa
basa basi, langsung saja bang Wando merobohkan aku dikarpet. Posisiku ditelentangkan
dan aku hanya bisa protes, “Bang… pelan-pelan dong …”.
“Sebenarnya…
Abang udah pengen banget Bay… sudah kangen sama lobang kamu”.
Dia
melepas bajuku dan setelah terlepas, langsung saja dijilatnya putingku serta
dia sedot-sedot dan tanpa sadar aku mencoba memasukkan tangan kananku ke dalam
celana jeans milik bang Wando mencari-cari penis yang sempat diperlihatkan
kepadaku, tetapi karena celananya agak sempit sehingga aku kesulitan memasukkan
tanganku dan langsung saja aku berkata entah sadar apa tidak, “Bang… bukain
celana abang dong, aku kepingin… pegang punya abang nih”, pintaku.
Dan
tanpa melepas putingku yang masih dia sedot, dia mulai melepas celana jeans dan
celana dalamnya sekaligus sehingga dia sekarang sudah telanjang bulat dan
penisnya yang setengah berdiri itu langsung saja kupegang dan segera saja aku
berkomentar, “Ih, kok masih lembek bang.. Nggak kayak tadi?”
“Coba
saja di isap… pasti sebentar aja sudah tegang lagi. Mau nggak?”, tanya Bang
Wando sambil memandangi wajahku, dan akupun mulai menjilatinya, toh aku juga sering
merasakan kontol besar berwarna coklat milik bang Wando ini jadi aku sudah
tidak perlu canggung atau malu-malu lagi.
Bang
Wando melepas isapan mulutnya di putingku dan bangun serta duduk di dekat
kepalaku sambil sedikit dia memiringkan badanku kearahnya dan dengan tidak sabaran
langsung saja batang penisnya yang masih setengah berdiri kupegangi dan
kepalanya ku jilat-jilat sebentar dan langsung dimasukkan ke dalam mulutku. Dia
memutar badanku setengah tengkurap, aku segera saja memaju-mundurkan kepalaku
sehingga penisnya keluar masuk di mulutku.
“Aah..,
ooh, Bay… teruss… ooh… enaaknyaa, Bay.. oohh…. Hangatnyah…mulut… kamu… sayang…
uhhhh..Ohhhhhh…”, kata bang Wando sambil membelai rambut di kepalaku dan
sesekali dia menjambak dan baru sebentar saja aku menghisap penis bang Wando,
terasa kontolnya sudah tegang sekali dan memang benar bahwa kontol bang Wando
sudah tambah besar dan panjang.
Tiba-tiba
saja penisnya dikeluarkan dari mulutku dan langsung dia berkata, “Sayang…,
isap.., lagii.., doong.. Kontol abang…kan… udah tambah hot, nih”, pintanya
kepadaku.
Tetapi
aku menjawab dengan sedikit meminta. “Abang… tolong dong lobang adek juga… di
sedotin. Adek udah kebelet nih…”
Ternyata
dia langsung mengerti apa yang aku mau dan langsung saja dia merubah posisi dan
dia menjatuhkan dirinya tiduran ke dekat kaki ku dan dia menarik celana dalamku
turun serta melepasnya dari badanku.
Dengan
perilakunya aku bergerak dan berganti posisi ngangkang di atas badan bang Wando
sehingga penis dan lobang anusku tepat berada di depan wajah bang Wando, maka
tanpa bersusah payah dia sibak bulu-bulu yang menutupi bibir anusku dan setelah
itu dia membuka anusku dengan kedua jari tangannya dan dia menjulurkan lidahnya
menusuk ke dalam anusku yang sudah ngempot-empot pengen di tusuk. Ketika ujung
lidahnya menyodok kelubang anusku, langsung saja aku menekan pantatku ke
wajahnya sehingga terasa dia sulit bernafas dan langsung ku kocok-kocok penis
bang Wando dengan jari tanganku.
Ketika
lidahnya menjelajahi seluruh bagian pantatku dan bibir anusku, aku menaik-turunkan
pantatku dengan cepat dan aku merasa keenakan dijilati. Aku mendesah agak keras
karena terlalu nikmat.
“ooh…
beib, aahh teruus.. bangggg…, aduuh… enak.. Bang… Bang… ooh…ahhhh”, desahku.
Dan
sesekali bibir anusku yang seksi itu, dia hisap-hisap dengan mulutnya sehingga
desahan demi desahan keluar dari mulutku, “ooh… itu.., Bannngggg, enaak, Sayang…sedot
yang kenceng…uhhhhh..lagihhh…”, desahku kenikmatan dengan perilaku bang Wando.
Aku
melepaskan pegangan dipenis bang Wando dan Aku menjatuhkan diri kelantai lalu
tidur telentang sambil memanggilnya. “Abang, sayang, sini, adek sudah nnggak
tahaan banget… ayoo… sini… Abang entot adek pakai pistol abang yang gede
ituhhh…”,pintaku dengan bang Wando sang polisi gagah perkasa itu.
Dia
segera saja bangun dan membalik badannya serta dia menaiki tubuhku dan ketika
tubuhnya sudah berada di atasku, aku mengangkat kakiku keatas agar lobang
anusku terekspos dengan bebas lalu kakiku kuletakkan di bahu bang Wando. Dengan
nafas terengah engah dan mencoba memegang penisnya aku berkata,“Abang.., cepat
dong, masukin. Bayu sudah nggak tahan.”
“Tunggu
sayang, biar abang saja yang masukin sendiri. Udah nggak sabar ya sayang?
Hehe..”, kata bang Wando sambil memindahkan tanganku yang tadi mencoba memegang
penisnya, ke atas tetapi rupanya aku akui bahwa aku sudah tidak sabaran lalu
kembali aku berkata,“Bang, ayoh dong, cepetaan, dimasukin, punyamu itu! Entot
adek yang kenceng.. ahhhh”, aku memintanya kembali.
Dan
tiba–tiba bang Wando memegang penisnya dan menggesek-gesekkan di belahan pantatku
beberapa kali dan kemudian dia mulai menekankan kontolnya masuk kedalam
lubangku lalu,“Blees”, terasa dengan mudahnya penisnya masuk ke dalam lubang anusku
dan aku agak kaget bersamaan penis bang Wando yang masuk kedalam anusku.
“Aduh…
Bang! Awwww.. aw!”, aku sambil mendekap punggung bang Wando erat-erat.
“Sakit,
sayang?”, tanya bang Wando.
Dan
aku hanya menggelengkan kepalaku sedikit dan aku menciumi bagian sensitif disekitar
telinga bang Wando kemudian aku pun berbisik,“Enaak, bannng… sshhhhhtttt ahhhh…”,
aku mendesis.
Dia
menciumi wajahku dan sesekali dia hisap bibirku sambil dia memulai menggerakkan
pantatnya naik turun pelan-pelan, aku mencengkram punggungnya bang Wando dengan
keras. Dan aku berkata sambil menikmati goyangan pantat bang Wando. “Bang, coba
diamkan dulu pantat abang itu…”, pintaku pada bang Wando.
Bang
Wando pun menuruti saja permintaanku. Aku langsung mempermainkan otot-otot anus
kenikmatanku, dan bang Wando merasa penisnya seperti di pijat-pijat serta
tersedot-sedot dan jepitan serta sedotan anusku semakin lama semakin kencang
sehingga penisnya terasa begitu nikmat dan akupun menikmatinya. Dan ternyata
bang Wando terlena keenakan.
“oohh…
sshh… Bayuhhh… enaknya… ooh… terus Sayanghhh…, aduuh, enaak!”, bang Wando menikmati
sedotan anusku.
Dan
bang Wando sudah tidak mau tinggal diam saja, langsung pantatnya naik turun
sehingga penisnya keluar masuk lubangku serta terdengar bunyi, “Plak… plak…”,
secara beraturan sesuai dengan gerakan penisnya keluar masuk anusku yang sudah
sangat keenakan.
“Bang,
cabut dulu punyamu, diberi pelicin dulu sebentar”, kataku.
“Biar
saja Bay… nikmat begini kok. Lebih seret”, sahutnya sambil meneruskan gerakan
kontolnya naik turun semakin cepat dan aku tidak memperhatikan jawabannya
karena merasa kenikmatan yang sangat enak.
“ooh…
sshh… aakk, aduuh, Baanghhh, teruskan Bang, ooh.. enak banget bang… kontol abang…
tambah nikmat… uhhhh… ohhh…aw..aw…uhhh…”, sambil mempercepat goyangan pinggulku
serta kedua tanganku yang dipunggungnya seolah-olah menekan-nekan tubuh bang
Wando disertai dengan sesekali aku menyempitkan lubang anusku sehingga terasa
penisnya terjepit-jepit dan aku menikmati hal seperti ini.
“ooh..
Bay… sshh.. oohh.. enaak.., Bay.. aku, aku sudah nggak kuat, mau… keluarr, Bay…
Ahhhh…ohhhh…Arghhhhhh”, desahannya yang sudah tidak kuat lagi menahan keluar
air maninya.
“Bang
ohh… ayoo… Bang aduuh, ooh…, ayoo sekaraang, aakkrr.., Sayang… ohhhhh”.
CCCCRRROOOOOTTTT…..CCCRRROOOOTTT….CCCRROOOOTTT…CCCRRROOOOTTT…
CCCRROOOTTT..CROOOTT…CROOOTTT… CROOT… CROT!
Dia
melepas pejuh kental dan hangatnya ke dalam anusku sambil dia menekan penisnya
kuat-kuat dan aku pun mendekapnya dengan sekuat tenagaku.
Baru
malam ini kuraih kenikmatan yang luar biasa. Sungguh aku merasa nikmat dan
keenakan ditusuk kontol gede bang Wando.
Dia
terkapar di atas badanku dengan nafas ngos-ngosan demikian juga dengan nafasku
yang sangat cepat. Setelah nafas kami mulai mereda, lalu dia berkata,“Bayu
sayang, abang cabut ya?”.
Sebelum dia menghabiskan perkataannya, aku
cengkeram punggungnya dengan kedua tanganku dan aku berkata,“Jangaan dulu, Bang,
Aku masih ingin… punyamu tetap ada di dalam”.
Dia
pun menuruti kata–kataku. Setelah agak lama dalam anusku, dikeluarkan penisnya
dari anusku. Lalu kamipun siap-siap merapikan diri.
Dia
mendekatiku lalu kemudian melumat bibirku. Aku pun membalas ciuman mulutnya.
“Terimakasih
sayang, aku sangat puas malam ini”, kata Bang Wando berbisik dikupingku.
Aku
hanya diam tak menjawab lalu kembali melumat bibirnya.
EntAh
berapa babak kami main malam itu yang jelas aku baru tahu kalau bang Wando
ternyata sering mengurut penisnya dengan ramuan pembesar penis yang dibelinya
dari situs online. Katanya sih agar aku semakin puas dan nggak akan berpaling
ke kontol lain. Hah? Jangan-jangan bang Wando sudah tahu kalau aku selingkuhi
dia. Tapi jujur aku sangat suka dengan ukuran penisnya yang sekarang. Tambah
hot dan tentunya bisa bikin aku mengerang keenakan.
Hampir
setiap kami berduaan dikamar, bang Wando selalu mengentoti aku dan aku selalu
menyanggupinya. Tiga hari bersama bang Wando benar-benar menjadi hari-hari
paling melelahkan dan menguras tenaga. Pokoknya kami benar-benar menimati acara
bulan madu itu.
Di
perjalanan pulang…
“Bay,
jaga baik-baik ya anak kita. Jangan sampai keguguran. Hehehe”, canda bang
Wando.
“Iya
bang, tenang aja…”. Aku memeluk erat perut bang Wando yang sedang mengendarai
motor lalu aku berkata,”Terimakasih ya bang sudah menjadi BF terbaik Bayu..
Adek sayang abang…”.
“Abang
juga sayang adek”.
***
Jalan
yang mengular dan tidak banyak dilalui kendaraan itu kami lewati saat senja.
Tatapan sang mentari senja di balik bebukitan di kiri dan kanan jalan
mengantarkan kami pulang kerumah masing-masing. Terimakasih tuhan atas seorang
Polisi bernama Suwando Hairul Aji…
Aku gay bangkabelitung, usia menuju 27th. Pekerjaan berkaitan dg makanan.
BalasHapusCari" kenalan gay / homo / bisex se indonesia, yg pasti yg pd manly.
Diutamakan yg serius ketemu.
Kalo anda takut kejauhan, yaa jgn kenalan dg saya...
Mungkin anda berpikir,
hubungan pun bs instan....?
Karena sangatlah beda, nampak jelas, jika seseorang itu ingin menjalin hubungan / sekedar ingin melepaskan sperma sesaat...
Kalo seseorang itu membawa niat, pasti dia siap utk mencarikan solusi terbaik...
Terus mengundang GAY / BISEX Indonesia tuk sebuah perkenalan, mungkin kita punya kesamaan tujuan, tak ada salah kenal lebih dalam... Me : O85664600785
Am Mario 29 yo, 173 cm & 70 kg, Bubbled butt, Gym Toned, Masculine, Well
BalasHapusEducated, Charming, Caring, Funny, Horny and Discreet.
It would be my pleasure to please you and satisfy every one
of your deepest wishes IN YOUR WAY.
Am offering relaxing full service whole body massage, service for +-1 hour at an affordable rate of
Rp 650.000 ($ 85).
If you're interested, you may call me at +6283895329554/ 083895329554
I am residing at CENTRAL JAKARTA.
Foreign clients are most welcome anytime 24 HOURS
Don't hesitate to call me, you can reach me anytime
Eager of fun and action, in a total discreet way.
I only accept hotel, Apartment or home service.
For Call and For Man only!
pengen punya BF, serius only...
BalasHapus087891977998
medan area...
saya ingin punya bf yang kayak tentara, polisi dan satpam. soalnya saya suka cowo yang gagah, jantan. ini no hp saya 087870471329, aku di bogor
BalasHapusYudha Arya - Married
BalasHapus30/175/64 need bf
Bot/69 hot player
( foreplay with madu,batu es n yoghurt )
17cm,cari top yg dewasa, big size, hardcore
Teluk gong Jakarta Utara 021-31716648
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusada yg di banjarmasin anga
BalasHapusadaa
HapusREAL MASSAGE SERVICE M4M. If you are looking for somebody who is Charming, Friendly, Flexible, Intelligent, Pleasant, Affectionate, Sensual, Sexy, Cool, Hot, and Muscular, N CLEAN you have found the right guy. Im Adam, 28years, 172,70kg. Im offer erotic full body Java, traditional & sensual massages. it's a REAL & very relaxing one hour full body naked Java massage from neck to toe. OUT CALL TO YOUR HOTEL /APARTMENT & MAN FOR MAN ONLY! Let me show you,and give me you the best time of your life. 100%satisfaction guaranteed and all you will want more and more!!! My desire just for high class only around central Jakarta area . i m clean n very selective person to chose my client Available 24 for OUT CALL to your hotel or apartment with my adorable price. Please contact me at 081916714744/+6281916714744
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnyari bf yang serius juga...
BalasHapustapi jangan yang jelek,kurus kering,perut buncit,gemuk/pendek minimal 165 cm...
yang sesuai kriteria diatas..
you can sent email : cecepsetiawan191@gmail.com
no phonecell number.
dijamin q orangnya gak mengecewakan dalam segi fisik..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya din dari malaysia...umur lingkungan 40an,cari teman yg tidak gemok...wajah nya asal sedap mata memandang...umur 30 - 40an...tel no:0176495460
BalasHapussaya dr manado,pingin nyari teman 081340178334
BalasHapussaya...dr..medan..tggl...d tanah..karoo,,,ada gak akpol ,tentara polisi......dsniaq pgen nue..
BalasHapusMeridukan pejantan tangguh yg sriuzz stay di Bogor... wahai pejantan Top call ak y di 087887092322 tq
BalasHapuspolisi, tentara mau dong 081284828725 or 757A6304 jakarta barat sreseng
BalasHapusfuck gw dong
BalasHapusAne usia 24 ttb 169-54 cr top manly daerah bogor usia 20-35...klo ad hub.087870642551
BalasHapus