“Ibu
sama ayah mau berangkat nih. Jaga rumah baik-baik ya. Jangan lupa kalau mau
jalan, dikunci dulu pintu dan jendelanya. Kalau mau masak di kulkas ada ikan
dan sayur. Uang kamu masih ada kan?”. Mama berbicara sambil mengambil tasnya.
Aku
bakalan ditinggal dirumah sendirian nih. Rencananya ayah dan ibuku ada urusan.
Aku juga tidak terlalu paham urusan apa itu tapi kayaknya penting banget deh
makanya mama buru-buru berangkat. Ayahku juga cuti dua hari buat nganterin
ibuku. Mungkin besok sore mereka sudah pulang.
“Iya
bu….”, jawabku.
Wuasekkkk!!!
Aku bebas malam ini! Cihuy!! Bruak! Tapi bebas ngapain ya? Bang Wando kayaknya
nggak bisa deh malam ini ketempatku. Kak Satria juga. Hmppp… Mau kemana ya
malam ini? Jadi bingung aku.
Aku
mengantar ayah dan ibu hingga kedepan pintu. Mereka pun pamit kemudian aku pun
kebali masuk kedalam rumah. Tiba-tiba hape-ku berbunyi, kayaknya ada sms masuk
deh.
“Bay,
lagi apa?”, bunyi sms dari Mas Setya.
Setya
Anugrah adalah seorang polisi berpangkat Briptu yang tak lain adalah pacar dari
kak Hesty sepupuku. Dia berusia sekitar 24 tahun. Aku sangat suka dengan mas
Setya karena dia orangnya ganteng, macho, dan perhatian sama aku. Kami juga
sudah pernah ML dan sejak itu aku jadi tahu kalau dia ternyata juga suka dengan
aku. Awalnya aku tidak tahu kalau mas Setya ternyata ‘sakit’ namun ketika dia
mencumbui aku beberapa waktu lalu maka aku semakin yakin kalau dia adalah
seorang gay juga.
“Lagi
kesepian mas, soalnya sendirian dirumah”, jawabku singkat.
Tet!
Kembali sms masuk ke hp-ke.
“Mas
temenin boleh?”.
“Boleh
mas…”
“Ntar
malam mas kesitu ya”.
“Oke
mas, aku tunggu ya”.
Wah,
pucuk di ulam cinta pun tiba. Ups, kebalik. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Seorang
Polisi gagah akan menemaniku malam ini. Hehehe.. Bakalan semalam suntuh nih!
Wow, ngapain? Semalam suntuk tidur.. wkwkwk..
Sekitar
jam tujuh mas Setya pun datang dengan mengendarai CBR hitamnya. Dia mengenakan
jaket kasual hitam dan celana trening. Sungguh terlihat santai pakaian polisi
itu.
Ternyata
langit kayaknya tahu aja kalau aku pengen bermesraan sama ,mas Setya. Begitu
sampai ke depan rumah tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya hingga aku suruh
mas Setya masuk ke ruang tengah. Lalu aku membuatkan kopi mucca untuknya.
Sementara mas Setya menikmati kopinya aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi,
karena kebetulan aku baru pulang dari main futsal jadi musti mandi biar segar.
Hujan
tidak kunjung reda hingga aku selesai mandi, kulihat mas Setya masih duduk
menikmati kopinya dan rokok kesukaannya sambil menerawang. Aku ikut duduk di sofa
dekat mas Setya untuk menemaninya ngobrol.
“Gimana
dinasnya hari ini mas?” tanyaku membuka percakapan.
“Tidak
terlalu sibuk dek. Cuma ngurusin berkas-berkas aja. Orang rumah pada kemana
emangnya?”
“Mama
ama ayah lagi ada urusan mas. Besok baru pulang”
Mata
mas Setya terlihat melirikku yang saat itu mengenakan celana kolor dan baju
kaos warna putih. Di samping itu aku sudah merasa dekat dengan mas Setya yang
selama ini selalu bersikap baik padaku. Baru aku sadar sewaktu melihat jakunnya
naik turun melihat tubuhku. Aku sadar tubuhku yang bersih telah membuatnya
terangsang. Bagaimanapun, dia tetaplah seorang lelaki yang pernah ML denganku…
Mungkin
karena hujan yang semakin deras membuat gairah nakalku bangkit. Aku sengaja
mengubah posisi dudukku sehingga badanku agak merapat kearah mas Setya. Hal ini
membuat duduknya semakin gelisah. Matanya berkali-kali mencuri pandang ke arahku.
“Sebentar
ya mas, aku haus nih mau ambil minum dulu,” kataku sambil bangkit dan berjalan
masuk.
Terlihat
jakunnya semakin naik turun dengan cepat. Aku tahu dia mungkin sudah lama tidak
muncratin pejuhnya. Suasana sepi di rumahku ditambah dengan dinginnya malam
membuat gairahku bergejolak menuntut penuntasan.
Apa
boleh buat aku harus berhasil menggoda mas Setya, apapun caranya. Demikian
tekad nakalku menari-nari dalam kepalaku.
Aku
yang semakin gelisah sibuk mencari-cari akal bagaimana menundukkan mas Setya.
Setelah minum, aku duduk kembali di ruang tengah sambil bersebelahan dengan mas
Setya. Duduknya semakin gelisah melihat penampilanku yang sangat segar habis
mandi tadi. Akhirnya mungkin karena tidak tahan atau karena udara dingin dia
minta ijin untuk ke kamar kecil.
“Eh..
Bay.. Boleh anterin mas ke kamar kecil, nggak?.”
“Sendirian
aja dong mas...”
“Ah..
mas nggak berani.” Wadoh keterlaluan banget sih polisi kekar seperti mas Setya
nggak berani ke toilet. Aneh!
“Udah
gede ah… Itu, mas masuk aja, nanti ada di dekat dapur .”
“Ya
deh…
Sambil
berdiri dia membetulkan celana treningnya yang mulai membukit. Aku melihat ada
tonjolan besar yang mengganjal di sela-sela pahanya. Aku membayangkan isinya yang
sebesar terong ungu… Agak ragu-ragu dia melangkah masuk hingga aku berjalan di
depannya sebagai pemandu jalan. Akhirnya aku tunjukkan kamar kecil yang bisa
dipakainya. Begitu dia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan
kecil, sementara di luar hujan semakin lebat diiringi petir yang
menyambar-nyambar.
Aku
terkejut saat aku keluar dari dapur tiba-tiba ada tangan kekar dan aroma tubuh
wangi yang memelukku dari belakang. Toples kue hampir saja terlepas dari
tanganku karena kaget. Rupanya aku salah menduga. Mas Setya sudah mendahuluiku
dengan cara mendekapku. Napasnya yang keras menyapu-nyapu kudukku hingga
membuatku merinding.
“Ma..maaf,
ya Bay..mas.. sudah tidak tahan…” desisnya diiringi dengus napasnya yang
menderu.
Lidahnya
menjilat-jilat tengkukku hingga aku menggeliat sementara tangannya yang kukuh
secara menyilang mendekap dadaku. Tangannya semakin liar bergerak meremas dan
kedua ujung ibu jarinya memutar-mutar kedua putingku dari luar kaosku.
Perlawananku
semakin melemah karena terkalahkan oleh desakan napsuku yang menuntut
pemenuhan. Apalagi tonjolan di balik celana mas Setya yang keras menekan kuat
di belahan pantatku. Hal ini semakin membuat nafsuku terbangkit ditambah
dinginnya malam dan derasnya hujan di luar sana. Suasana sangat mendukung bagi
setan untuk menggoda dan menggelitik nafsuku.
Tubuhku
semakin merinding dan kurasakan seluruh bulu romaku berdiri saat jilatan lidah mas
Setya yang panas menerpa tulang belakangku. Tubuhku didorong mas Setya hingga
tengkurap di atas meja makan dekat dapur yang kokoh karena memang terbuat dari
kayu jati pilihan. Saat itulah tiba-tiba salah satu tangan mas Setya beralih
meremas kedua buah pantatku.
Aku
semakin terangsang hebat saat tangan mas Setya yang kasar menyusup celana dalamku
dan meremas pantatku dengan gemas. Sesekali jarinya yang nakal menyentuh lubang
anusku.
Gila..!!
Benar-benar laki-laki yang kasar dan liar. Ini sensasi lain..!! Kasar dan
liar…apa lagi samar-samar kucium aroma parfum mas Setya yang maskulin.
“Akhh..massshh..Mashh
jangg…anhhhh..” desahku antara pura-pura menolak dan meminta.
Ya,
harus kuakui kalau aku benar-benar rindu pada jamahan lelaki. Mas Setya yang
sudah sangat bernafsu sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi. Dengan beringas
dan agak kasar digigitnya punggungku di sana-sini sehingga membuat aku
menggeliat dan menggelepar seperti ikan kekurangan air. Apalagi saat bibirnya
mulai menjilat-jilat pantatku.
“Akhh..mas..akhh..jang..akhh…”
Kepura-puraanku
akhirnya hilang saat dengan agak kasar mulut mas Setya dengan rakusnya
menggigiti kedua belah pantatku!! Luar biasa sensasi yang kurasakan saat itu.
Pantatku bergoyang-goyang ke kanan dan kiri menahan geli saat digigit polisi
itu. Mungkin kalau di banding-bandingkan kayaknya lebih dahsyat diri goyang
ngebornya si Inul.
“Emhh..pantat
Bayu indahh…”
Aku
dengar mas Setya menggumam mengagumi keindahan pantatku. Lalu tanpa rasa jijik
sedikitpun lidahnya menyelusup ke dalam lubang anusku dan di jilatnya sana
sini.
“Ouch…shh…Am..ampunnhhh…
mashhh.. ah… enak…” aku mendesis karena tidak tahan dengan rangsangan yang
diberikan Briptu Setya. Aku benar-benar pasrah total.
Liang
anusku sudah berkomat-kamit seolah tak sabar menanti disodok-sodok. Rangsangan
semakin hebat kurasakan saat tiba-tiba kepala mas Setya menyeruak di sela-sela pantatku
dan mulutnya yang rakus mencium dan menyedot-nyedot liang pembuanganku.
Secara
otomatis kakiku mengangkang untuk memberikan ruang bagi lidahnya agar lebih
leluasa menyeruak masuk. Aku sepertinya semakin gila. Tapi aku tak peduli yang
penting gejolak nafsuku terpenuhi. Titik nggak pake koma!
“Ouch…
shh…terushhh.. Ohhh, mas settthhh… yahhhh…”
Dari
menolak aku menjadi meminta! Benar-benar gila!! Pantatku semakin liar bergoyang
saat lidah mas Setya menyelusup ke dalam lubang sempit di pantatku yang sudah
sangat haus akan sentuhan laki-laki karena memang sudah seminggu pacar-pacarku
tidak bisa ngasih aku kontol mereka. Aku merasakan ada suatu desakan maha
dahsyat yang menggelora, tubuhku seolah mengawang dan ringan sekali seperti
terbang ke langit kenikmatan. Tubuhku berkejat-kejat menahan terpaan gelora
kenikmatan.
Mas
Setya semakin liar menjilat dan sesekali menyedot duburku.
“Akhhh…mashhhh…
akhhh…”.
Napasku
memburu saat mas Setya melepaskan bibirnya dari anusku. Lalu masih dengan
posisi tengkurap di atas meja makan dengan setengah menungging tubuhku kembali
ditindih mas Setya.
Kali
ini dia rupanya sudah menurunkan celana treningnya karena aku merasakan ada
benda hangat dan keras yang menempel ketat di belahan pantatku. Gila panas
sekali benda itu!
Beberapa
saat kemudian aku merasakan benda itu mengosok-gosok belahan anusku. Sedikit
demi sedikit benda keras itu menerobos kehangatan liang duburku. Sesak sekali
rasanya. Kontol mas Setya memang besar sekali dengan diameter 5 cm dan panjang
21 cm. Aku terangsang saat benda hangat itu menyeruak masuk dalam kehangatan
bibir anusku.
“Hkkk…hhh..
shhh.. lob..anghh Bayuhh...ni benar-benar enakhhhhhh…” Gumam mas Setya di
sela-sela napasnya yang memburu. Didesakkannya batang kemaluannya ke dalam
lubang duburku. Ouhhh lagi-lagi sensasi yang luar biasa menerpaku. Di
kedinginan malam dan terpaan deru hujan kami berdua justru berkeringat…
Gila…
mas Setya menyetubuhiku di ruang makan tempat aku biasanya sarapan pagi bersama
keluargaku! Pakaianku tidak dilepas semuanya, hanya kolorku dan CD ku yang
dilepasnya.
“Ouhh
mashhh.. ahhhh….”
Aku
hanya mampu merintih menahan nikmat yang amat sangat saat mas Setya mulai
memompaku dari belakang! Dengan posisi setengah menungging dan bertumpu pada
meja makan, tubuhku disodok-sodok mas Setya dengan gairah meluap-luap.
Tubuhku
tersentak ke depan saat polisi itu dengan semangat menghunjamkan batang kemaluannya
ke dalam jepitan anusku! Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga
dadaku agak sesak menekan permukaan meja! Tangan kiri mas Setya menekan
punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas pantatku dengan gemasnya.
Tanpa
kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan mas
Setya. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluan mas
Setya yang menghunjam dalam-dalam.
Suara
benturan pantatku dengan tulang kemaluan mas Setya yang terdengar di sela-sela
suara gemuruh hujan menambah gairahku kian berkobar. Apalagi bau keringat mas
Setya semakin tajam tercium hidungku. Oh..inikah surga dunia… Tanpa sadar
mulutku bergumam dan menceracau liar.
“Ouhmmm
terushh.. terushh.. yang kerashhh..mashhh”
Aku
menceracau dan menggoyang pantatku kian liar.
“Putar,
Bayy…putarrrhh”
Kudengar
pula mas Setya menggeram memberiku instruksi untuk memuaskan birahinya sambil
meremas pantatku kian keras. Batang kemaluannya semakin keras menyodok duburku.
Aku merasakan batang kemaluan mas Setya mulai berdenyut-denyut dalam jepitan anusku.
Tubuhku
serasa melayang. Mataku membeliak menahan nikmat yang amat sangat. Tubuh kami
terus bergoyang dan beradu, sementara baju kaosku sudah basah oleh keringatku
sendiri. Mas Setya semakin keras dan liar menghunjamkan batang kemaluannya yang
terjepit erat anusku. Lalu tiba-tiba tubuhnya mengejang-ngejang dan mulutnya
menggeram keras.
“Arghhh…
terushhh, Bayyy… goyangghhhh… arghh…”
Batang
kemaluannya yang terjepit erat dalam duburku berdenyut kencang dan akhirnya aku
merasakan adanya semprotan hangat di dalam tubuhku…
Crooottt..crroott…crrrooottt…
Beberapa
kali pejuh Mas Setya menyirami anusku seolah menjadi pengobat dahaga liarku.
Tubuhnya kian berkejat-kejat liar dan tangannya semakin keras mencengkeram
pantatku hingga aku merasa agak sakit dibuatnya. Tapi aku tak peduli. Tubuhku
pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar
menyongsong hunjaman batang kemaluan mas Setya yang masih menyemprotkan
sisa-sisa spermanya.
“Ouch…
akhh.. terushh.. Massss..aaahhh…”
Tanpa
malu atau sungkan aku sudah meminta mas Setya untuk lebih kuat menggoyang
pantatnya untuk menuntaskan dahagaku.
Akhirnya
aku benar-benar terkapar. Tulang-belulangku serasa terlepas semua. Benar-benar
lemas aku dibuat oleh mas Setya. Kami terdiam beberapa saat menikmati sisa-sisa
kenikmatan yang baru saja kami rasakan.
Batang
kemaluan mas Setya kurasakan mulai mengkerut dalam jepitan anusku. Perlahan
namun pasti akhirnya batang kemaluan itu terdorong keluar dan terkulai menempel
di depan lubang anusku yang basah oleh pejuh mas Setya.
Gila,
banyak sekali mas Setya mengeluarkan air maninya! Aku tahu itu karena banyaknya
tumpahan air mani yang menetes dari lubang anusku ke lantai ruang makan.
“Kamu
benar-benar hebat… mas jadi tambah sayang sama kamu Bay…” bisik mas Setya di
telingaku.
Aku
remas tangan mas Setya yang sedang memeluk tubuh setengah bugilku. Mas setya
dengan mesra lalu menciumi tengkuk dan telingaku.
“Su.. sudah, mashh.. nanti lagi…,”. kulepas
tangan mas Setya yang masih memelukku.
Aku
berusaha melepaskan diri dari jepitan tubuh mas Setya yang kekar. Lalu aku
meninggalkan mas Setya yang masih bugil dan lemas begitu saja untuk bergegas ke
kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Sekali lagi aku mandi di malam yang
dingin itu.
Aku
keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk dan baju kaos. Baru kusadari
betapa kacaunya ruang makanku! Meja makanku sudah bergeser tak karuan.
Sementara kulihat celana dalamku terlempar ke sudut ruangan dekat kulkas. Mas
Setya masih membetulkan celana treningnya.
“Bay,mas..
boleh numpang mandi, nggak??”
“Silakan,
mas.. Handuknya ada di dalam.”
Aku
mengambil kain pel dan membersihkan cairan pejuh mas Setya yang berceceran di
lantai. Sementara itu mas Setya mandi di kamar mandi yang baru saja kupakai.
Bersambung…
bro… tungguin ya..
for more pleasure visit
BalasHapushttp://indonesianmaleescort.blogspot.com
Saya topan saya bot 20 thn mencari top sejati yg mencintai saya dgn tulus saya di bekasi ini nomor hp saya 082156383012
BalasHapus