Selesai
makan kami langsung pulang lagi ke rumahnya. Di kamar, dia berbaring diranjang
dan aku duduk disebelahnya. Pakaian luar sudah aku lepas sehingga aku tinggal pakai
boxer dan cd saja.
“Bay, aku nafsu sekali liat badan kamu”,
katanya terus terang.
Langsung
aku lirik daerah kontolnya dari balik celananya, kelihatannya sudah mulai
ngaceng karena kelihatan menggelembung. Dia mengelus-elus punggungku, terus
tangannya pindah mengelus pahaku, merayap kebelakang dan menggosok pantatku
dari luar boxer. Aku mengangkat pantatku sehingga jarinya menggosok-gosok belahan
pantatku, tetap dari luar boxer.
“Sshhh…
ahhhh… pak”, erangku.
“Bay,
kamu maukan ngentot lagi dengan aku”, tanyanya sambil tersenyum, jarinya terus
saja mengelus belahan pantatku dari luar.
“Mau
banget pak, belum pernah Bayu merasa senikmat ini dientot”.
Dia
mulai menjilati pahaku dan aku hanya dapat mencengkram sprai ketika kurasakan
lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir boxerku. Aku diajaknya
tengkurap dengan posisi pantat agak menungging. Ternyata Pak Soni suka
lubangku! Dia pelorotkan boxer dan Cd ku sepaha. Kemudian lidahnya mulai
menari-nari di pantat dan lubang anusku. Bukan hanya bibir anusku yang
dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke duburku, rasanya wuiihh.. nggak
karuan, geli-geli enak. Tangannya yang terus mengelus paha dan pantatku
mempercepat naiknya nafsuku. Sesaat kemudian, dia menarik turun boxer dan cd-ku
hingga aku telanjang. Dia mendekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring
menyamping. Dengan lembut dia membelai lubang anusku yang ditumbuhi jembut.
“Bay,
mau nggak jadi simpanan bapak? Aku ketagihan nih sama servis kamu”.
Aku
hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifku.
Dia makin nakal, jari-jarinya kini bukan hanya mengelus lubang duburku tapi
juga mulai mengorek-ngoreknya. Aku merasakan kontol keras di balik celananya yang mulai digesek-gesek pada
pantatku. Ketika dia menciumi leherku, terasa olehku nafasnya juga sudah
memburu, bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai
kecupan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan
menjerit pendek saat jarinya mengebor anusku lebih dalam. Kecupannya bergerak
naik menuju mulutku meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di
permukaan kulit yang dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku
menyumbat eranganku, dia menciumiku dengan gemas. Dia bergerak lebih cepat dan
melumat bibirku. Mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu
langit-langit mulutku dan menggelitik lidahku dengan lidahnya sehingga lidahku
pun turut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi, aku memainkan lidahku di
dalam mulutnya.
Setelah
puas berciuman, dia melepaskan dekapannya dan melepas seluruh pakaiannya. Maka
menyembullah kontolnya yang sudah ngaceng dari tadi. Aku masih takjub pada
kontol yang begitu besar dan berurat. Terbayang besarnya kenikmatan yang akan
aku dapatkan kembali kalau kontol extra besar itu keluar masuk di anusku. Aku pun
pelan-pelan meraih kontolnya, tanganku tak muat menggenggamnya, sungguh
fantastis ukurannya.
“Ayo
Bay, emutin kontolku” katanya.
Aku
bimbing kontol polisi kesepian itu dalam genggamanku menuju mulutku, uuhh..
susah sekali memasukkannya karena ukurannya. Terasa asin waktu lidahku
menyentuh kepalanya, namun aku terus memasukkan lebih dalam ke mulutku lalu
mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain mengemut tanganku turut aktif mengocok
atau pun memijati biji pelirnya.
“Uaahh..
ennakk banget, kamu udah pengalaman yah”, ceracaunya menikmati emutanku.
Aku
hanya bisa melenguh tidak jelas karena mulutku penuh dengan kontolnya yang
besar.
“Bay,
kita mulai aja ya. Aku sudah nggak tahan nih pengen menikmati lagi lubang
kamu”, katanya.
Dia
menelentangkanku dan mengangkat kakiku. Dia suka posisi seperti ini. Dia
mengambil posisi ditengah kangkanganku, kontolnya yang besar dan keras
diarahkannya ke duburku. Aku menggeliat-geliat ketika kurasakan betapa besarnya
kontol yang menerobos masuk anusku pelan-pelan. Duburku berkontraksi kemasukan
kontol gede itu.
“Lobang
kamu seret banget, Bay”, katanya sambil terus menekan masuk kontolnya
pelan-pelan.
“Abis
kontol bapak besar sekali. Anus Bayu belum pernah kemasukan yang sebesar kontol
bapak, masukin terus pak, nikmaat banget deh rasanya”, jawabku sambil terus
menggeliat.
Setengah
kontolnya telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolnya telah
ada di dalam anusku. Aku hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja
karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Dia mulai mengenjotkan kontolnya
keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat karena genjotannya makin
lancar. Terasa anusku mengencang meremas kontolnya yang nikmat banget itu. Aku
hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, pinggulku mengikuti goyangan pinggulnya.
Kontolnya terus saja dikeluar masukkan mengisi seluruh rongga duburku. Sambil
mengenjotkan kontolnya, dia mengemut putingku yang keras dengan lembut.
Dimainkannya puting kanan dengan lidahnya, namun seluruh permukaan bibirnya
membentuk huruf O dan melekat disana. Ini semua membuat aku mendesah lepas, tak
tertahan lagi. Dia mulai mempercepat genjotannya. Aku makin sering menegang,
dan merintih,
“Ah…
ah…ahh.. argghh..ihh…uhhh..”
Dalam
genjotannya yang begitu cepat dan intens, aku menjambak rambutnya. Dia makin
intens mengenjotkan kontolnya. Bibirku yang tak bisa menutup karena menahan
kenikmatan itu pun dilumatnya dan aku membalasnya dengan lumatan juga. Kami
saling berpagut mesra sambil bergoyang. Terasa anusku mencengkeram kontol
gedenya.
“Uhhh,”
dia mengejang.
Satu
pelukan erat dan sentakan keras, kontolnya menghujam keras ke dalam anusku,
mengiringi muncratan pejuhnya. Tepat saat itu juga aku memeluknya erat sekali,
mengejang, dan menjerit, “Aahhh”.
Setelah
dengusan napas mereda, dia mencabut kontolnya dari anusku dan terkapar
disebelahku.
“Pak,
kontol bapak lemes aja udah gede, nggak heran kalo ngaceng jadi gede banget.
Bener kata cowok-cowok gay, makin gede kontol yang masuk, makin nikmat
rasanya”, kataku.
“Memangnya
kontol cowok kamu kecil ya Bay”, tanyanya lagi.
“Ya
kecil lah kalo dibandingkan dengan kontol bapak yang ukurannya extra large”.
“Iya
Bay, aku sering ngentot dengan perempuan lain, tapi dengan cowok Cuma kamu yang
paling nikmat walaupun aku sudah pernah dua kali punya pacar cowok. Lubang kamu
kenceng sekali menjepit kontolku dan empotannya luar biasa”, katanya memuji.
Aku
cuma tersenyum, “Mau lagi ya pak?”.
“Iyalah,
aku sih nggak bakalan puas deh ngentotin kamu Bay”.
Dia
langsung mulai lagi, luar biasa staminanya, kontolnya sudah mulai ngaceng lagi.
Tangannya mulai meremas-remas pantatku. Kemudian, dia mengangkat kedua kakiku
dan menahannya.
“Ohh..
pak.. cepet banget ronde keduanya,” rintihku.
Kurasakan
nafsuku mulai naik. Kemudian jarinya dengan lincah menggosok-gosok anusku yang
mulai cenat-cenut. Nafasku juga mulai cepat dan berat. Ia membuka cd-ku dan
membuka lebar-lebar pahaku dan mengangkat pinggulku sehingga anusku terpampang
lebar untuk dijelajahi oleh tangannya. Dengan sigap tangannya kembali meraih anusku
dan menggelitikinya. Dia menjilati telingaku ketika tangannya mulai bermain anusku.
Nafsuku sudah tidak tertahankan lagi. Aku mulai mendesah-desah tak karuan.
Jilatan maut di telingaku menambah nafsuku. Dia terus menekan-nekan lubang anusku.
Aku
meracau tak karuan. “Ahh.. Shh.. pak” desahku bernafsu.
Jarinya
dengan lihai menggosok-gosok dan menekan anusku dengan berirama. Rasanya
bagaikan melayang dan desahanku berubah menjadi rintihan kenikmatan.
“Pak,
nikmat banget, belum dientot saja sudah nikmat,” desahku, tanganku meremas
tangannya yang sedang bermain di bibir anusku dengan bernafsu.
Di
luar perkiraanku, dia malah memperkeras dan mempercepat gerakannya. Dia
merentangkan kedua pahaku.
Aku rasakan jilatan lidah di bibir anusku, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuhku. Aku rasakan gigitan lembut di anusku yang kian merangsang nafsuku. Aku melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh dia untuk terus dan tak berhenti. Melihat reaksiku, dia terus menggesekan jarinya di liang pembuanganku. Tak kuasa menahan nikmat, aku pun mendesah keras terus-menerus. Aku meracau tidak beraturan. Kemudian kurasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya tak lama kemudian.
Aku rasakan jilatan lidah di bibir anusku, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuhku. Aku rasakan gigitan lembut di anusku yang kian merangsang nafsuku. Aku melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh dia untuk terus dan tak berhenti. Melihat reaksiku, dia terus menggesekan jarinya di liang pembuanganku. Tak kuasa menahan nikmat, aku pun mendesah keras terus-menerus. Aku meracau tidak beraturan. Kemudian kurasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya tak lama kemudian.
“Pak,
ooh…”, lenguhku.
Aku
melenguh sakit, kemudian putingku yang menjadi sasaran berikutnya, dipilin dan
dicubitnya pelan. Nafsuku kembali berkobar.
“Pak,
entotin Bayu sekarang, Bayu sudah nafsu banget pak”, erangku.
Kontol
besarnya sudah ngaceng berat mengangguk-angguk. Dia menggesekkan kepala
kontolnya ke bibir anusku. Aku merasakan sensasi lebih daripada jilatan
lidahnya di anusku sebelumnya hingga aku tanggapi sensasi luar biasa itu dengan
rintihan keras kenikmatan.
“Ahh!
pak.. Ohh.. entotin aku”, racauku.
Dengan
perlahan dia memasukkan kepala kontol ke dalam anusku, segera dia
menyodok-nyodok kontolnya dengan kuat dan keras di anusku. Rasanya nikmat
sekali. Dia mendesah terus-menerus memuji kerapatan dan betapa enaknya anusku.
Kontolnya yang panjang dan besar terasa menyodok bagian terdalam duburku. Kemudian
dia membalikkan badanku dan menusukkan kontolnya ke dalam anusku dari belakang.
Posisi doggy style ini lebih nikmat karena terasa lebih menyentuh prostatku
yang sensitif.
“Oh
Bay.. lobangmu bagaikan surga”.
Akhirnya
setelah menggenjotku selama setengah jam, dia ngecret didalam anusku. Pejuhnya
terasa dengan kuat menyemprot dinding anusku. Dia melenguh nikmat dan badannya
mengejang-ngejang. Tangannya dengan kuat meremas bahuku. Setelah reda, dia
berbaring di sebelahku dan menjilati jariku. Jariku disedot-sedot dan isapnya
dengan gemas. Tangannya kembali menjelajahi anusku, namun kali ini jarinya
masuk ke dalam anusku. Dia menekan-nekan dinding anusku. Ketika sampai pada
suatu titik, badanku mengejang nikmat dan dia tampaknya senang sekali hingga
jarinya kembali menggosok-gosok daerah rawan itu dan menekannya terus menerus. Wow!
Rasanya ajaib sekali! Nikmatnya tak tertahankan. Prostat ku. Aku tidak bertahan
lama dan akhirnya muncrat juga.
“Pak
nikmat banget deh malem ini”, kataku.
Pinter
banget dia merangsang aku dan membuat aku muncrat tanpa menyentuh kontolku.Rangsangan
itu dia lakukan baik pakai kontolnya maupun pakai jarinya. Segera aku pun
tertidur kelelahan. Ketika aku terbangun hari sudah siang, dia masih saja
mendengkur disampingku. Aku bangun ke kamar mandi untuk kencing, cuci muka dan
sikat gigi. Ketika kembali ke ranjang dia masih saja mendengkur. Aku ngintip
dibalik gorden kamar, matahari sudah meninggi. Aku melihat jam hape-ku dan
ternyata sudah jam setengah tujuh lewat. Gorden aku sibakkan, dia terpaku
karena silau, matanya dipicingkan untuk mengurangi silaunya sinar yang masuk
kamar. Kulihat kontolnya sudah tegak lagi seperti tiang bendera. Dia ke kamar
mandi, terdengar kloset berbunyi, rupanya dia kencing. Tidak lama kemudian
terdengar dia menyikat gigi. Ketika dia kembali ke kamar, aku sudah berbaring
di ranjang lagi menantikan serangan pagi. Aku melihat kontol besarnya masih saja
ngaceng dengan kerasnya walaupun dia sudah kencing. Dia duduk disampingku dan
mencium bibirku.
“Pagi
sayang, kita main lagi yuk”, ajaknya.
Kembali
dia menciumku, aku menyambut ciumannya dengan nafsu juga, bukan cuma bibir yang
main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur dengan liarnya. Kakiku
ngelingkar di pinggulnya supaya lebih mepet lagi. Tangannya mulai main,
menjalari pahaku. Tangannya terus menjalar sampai menyentuh celah di pantatku. Anusku
digelitik-gelitik. Aku menggelepar merasakan jari-jarinya yang nakal. Bibirku
aku lepas dari bibirnya.
“Hmmhhh…
enak, pak.” jeritku.
Jari-jarinya
tambah nakal, menusuk anusku dan mengocoknya. Aku tambah menjerit-jerit.
“Pak…
hhh… masukkin kontol bapak, Bayu sudah nggak tahan.. hhhh… hhh…”.
Dia
segera memposisikan tubuh kekarnya diatasku yang sudah telentang mengangkang.
Kontolnya ditancapkan ke anusku, aku melenguh keenakan.
“Pak,
kontol bapak nikmat banget deh”.
Kontolnya
didorongnya lagi sampai mentok.
“Pak..
oohhh.. nikmatnya” jeritku.
Kontolnya
dikocok keluar masuk anusku untuk kesekian kalinya. Aku mulai mengejang-ngejang
lagi dan bibirku tak henti-hentinya menyuarakan kenikmatan. Kurang lebih dua
puluh menitan akhirnya dia ngecret.
Ugh, rasanya enak banget…! Pejuhnya berhamburan keluar, bermuncratan dan menembak-nembak di dalam anusku. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya terengah-engah tak beraturan. Dalam nada tersengal-sengal sekarang aku yang minta lagi.
Ugh, rasanya enak banget…! Pejuhnya berhamburan keluar, bermuncratan dan menembak-nembak di dalam anusku. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya terengah-engah tak beraturan. Dalam nada tersengal-sengal sekarang aku yang minta lagi.
“Bayu
masih kepengen sekali lagi…”.
Dia
merebahkan badannya di sampingku. Dia kembali menciumku. Aku ladeni ciumannya.
Dia menindih badanku sambil menciumku. Lidah ketemu lidah, membelit, dan saling
menjilat. Aku menggumam-gumam kenikmatan, sambil berciuman dia menggoyang-goyang
pinggulnya sampai kontolnya yang telah ngaceng lagi terasa kena di anusku yang
masih terekspos. Bosen ciuman, bibir dan lidahnya menjalar ke kuping leher
bahu, ketiak, terus ke putingku. Dia menjilat putingku dengan rakus sampai aku
ngerasa geli. Puting sebelah kanan digigitnya dengan lembut, lidahnya
menggelitik putingku di sela-sela gigi depannya. Tubuhku menggelinjang karena
geli dan nikmat.
“Pak,
gantian Bayu yang ngemut kontol bapak ya”, kataku sambil menelentangkan
badannya diranjang.
Aku mulai beraksi. Aku pegang kontolnya dengan kelima jariku. Aku kocok-kocok batangnya perlahan. Dia menggumam pelan.
Aku mulai beraksi. Aku pegang kontolnya dengan kelima jariku. Aku kocok-kocok batangnya perlahan. Dia menggumam pelan.
“Enak
Bay, terus..”.
Lidahku
mulai merambat ke kepala kontolnya, kujilati cairan precum yang mulai muncul di
lubang kencingnya. Lalu lidahku menggeser ke batangnya, menjelajahi tiap
jenjang kontolnya. Tangan kiriku mengelus-ngelus biji pelernya.
“Bay…”
gumamnya pelan. “Enak banget, geli-geli nikmat”.
Aku
hanya tersenyum melihat dia merem-melek kayak gitu. Terus aku membuka mulutku
dan menjejalkan kontolnya masuk ke dalam mulutku. Kontolnya aku isep kencang-kencang,
lalu dengan mulutku, aku kocok kontolnya turun naik turun naik.
“Uuuuuggggghhhh…
sedap enak… mmmmhhhh…”, erangnya.
Aku
lalu merubah posisiku untuk melakukan 69. Aku di atasnya dan menyodorkan
pantatku ke mukanya. Dia nggak nunggu dua kali, langsung saja dia menjilati anusku
yang merekah merah itu. Bibirnya menyedot lubang anusku. Lidahnya dimasukin ke
dalam lubang anusku, menjilati dinding-dinding lubang pembuangan, sementara
jarinya mempermainkan kontolku. Aku mengerang-ngerang dengan kontolnya di
mulutku, menyuarakan kenikmatan. Aku melepaskan kontolnya dari mulutku dan
meminta dia menyodok aku dari belakang.
Waktu
kontolnya masuk, aku hanya merintih pelan. Kontolnya di genjotkan keluar masuk
dengan kencang, aku hanya bisa mengejang-ngejang menahan nikmat. Kocokan kontol
di anusku membuat aku mengerang dan menjerit-jerit kenikmatan. Pas Soni terus
mengocok kontolnya keluar masuk sampai aku lemes. Crottt.. croott.. croott..
Dia menumpahkan pejuh kejantanannya di anusku.
“Pak,
nikmat banget pagi ini, lebih nikmat dari semalam, aku sampai ngecret”,
lenguhku lemas.
Dia
mencabut kontolnya dari anusku. Kemudian dia menyiapkan sarapan untuk kami
berdua, setelah itu kami mandi, dan aku pulang.
“Terima
kasih untuk malam yang indah bersamamu, sayang. Kapan-kapan kita bisa
mengulangi kenikmatan ini”.
Dia menciumku, lama sekali ketika ingin melepasku pergi meninggalkan rumahnya.
Dia menciumku, lama sekali ketika ingin melepasku pergi meninggalkan rumahnya.
Sebenarnya
aku sudah telat kalau mau pergi sekolah. Makanya aku putuskan untuk bolos hari
ini dan tidur saja agar hutang tidurku tadi malam bisa terbayarkan. I Love your
Kontol, pak Soni. Selamat dinas ya pak… muahhh ..
for more pleasure visit
BalasHapushttp://indonesianmaleescort.blogspot.com
Misi,,,,
BalasHapusagan Boleh ambil Foto ga?
Arigatou,