Hunk Menu

Overview of the Naolla

Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.

Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls

Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...

Look

Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla

Senin, 19 November 2012

Intermezzo: Pistol Super Bang Wando


Huh! Sore ini disuruh turun kesekolahan lagi. Padahal aku malas banget buat nunjukin muka aku disekolah akhir-akhir ini. Bukan karena aku kepergok lagi ML atau kepergok lagi ciuman ama cowok tapi karena aku malas saja melihat wajah Irfan. Irfan adalah teman sekelasku. Dia selalu dekatin aku dan sikapnya terlalu terbuka kalau dia itu naksir aku. Walau pun tak ada teman-teman yang curiga, tapi tetap saja aku malas buat ngeliat mukanya yang agak sok itu.
HP-ku berbunyi menandakan ada sms masuk.
“Bang Wando?”. Wah girang sekali aku rasanya dapat sms dari pacar gelapku ini.
“Dek abang kangen pengen ML ma kamu. Kamu sekarang udah masuk sekolah sih, jadinya gak bisa berduaan dirumah lagi”.
Aku balas sms bang Wando, “Gimana dong bang. Bayu juga udah gak sabar pengen ngerasain pistol abang. Abang bisanya kapan nemuin aku lagi?”.
“Hmmmpppp… Gimana kalau abang ngajak kamu jalan malam selasa nanti. Abang usahain buat jalan ma Bayu. Gimana?”.
Aku berfikir sejenak untuk mempertimbangkannya. “Abang katanya mau nusuk Bayu, kalau jalan aja gimana mau nusuk aku?”.
“Abangkan malam selasa bisa pulang ketempat abang. Tapi, abang gak pulang kerumah abang. Nah, abang rencananya bawa kamu nginap dihotel. Setuju nggak Bay?”.
Tanpa ditanyapun aku akan langsung bilang setuju kalau kaya gitu rencananya. “Setuju Bang… asex….. Jemput aku ya Bang”.
Aku memang sudah seminggu ini kembali masuk sekolah dengan semester baru dan ukuran lobang baru. Hahaha. Abisnya selama tiga minggu liburan dan setiap tiga hari dalam seminggu aku selalu di genjot pistol perkasa milik bang Wando yang seorang polisi itu. Aku sudah tidak sakit lagi pas dia nusuk aku dan kini aku yang selalu minta jatah buat ngisep dan ditusuk kontol bang Wando.
Aku yang tadinya malas buat turun kesekolah jadi bersemangat dan tanpa pikir panjang langsung tancep gas.
Sebenarnya ada salah seorang kakak kelas yang aku taksir disekolah. Dia adalah cowok paling tampan di XI-IPS-2. Wajahnya manis dan alisnya tegas dan agak tebal. Bibirnya tidak terlalu merah dan memiliki postur tubuh sekitar 172 cm. Namanya adalah Ridho. Awalnya aku biasa-biasa aja dengannya karena aku pikir dia normal tetapi lama kelamaan aku akhirnya tahu kalau dia naksir juga sama aku. Coba kalian pikir, dia tuh kepergok curi-curi foto aku pas di perpustakaan. Aku pikir dia mengambil foto ruang perpus, eh ternyata dia ngambil foto aku. Lalu pas satu kepanitiaan dengannya saat ada acara perpisahan kelas XII dia sering sekali mencari-cari kesempatan buat berduaan denganku. Nganterin aku nyebarin undangan lah, belikan aku snack dan lain-lain. Dia perhatian banget sama aku. Tapi karena aku tetap harus jaim disekolah akhirnya aku hanya berusaha buat nutupin rasa suka aku padanya. Mungkin dilain waktu aku akan menceritakan kejadian dimana aku dan Ridho depertemukan saat kami sama-sama lulus.
Malam hari dimulai dari sudut senja yang semakin mengecil hingga nol derajat  dan berganti dengan gelapnya langit malam. Setelah makan malam aku putuskan untuk on line di facebook dan siapa tahu ada cowok ganteng yang ngajak aku kenalan. Ngarep.co.ml
***
“Gak Sabar deh pingin Cpet-Cpet malam selasa. HOHOHO)”, itulah bunyi statusku di FB.
Status begitu saja sudah banyak yang ngelike dan ngomentar. Komentarnya beragam dan aku jawab saja dengan jawaban yang agak menggantung biar mereka pada penasaran. Emangnya aku akan bilang ke publik kalau bang Wando mau ngentot aku malam selasa nanti? Ya nggak lah! Mampus gila kalau sampai hal itu terjadi.
Tring! Sebuah inbox masuk dari akun bernama Satrio EweSome.
“Hi bro…”
“hi juga”
“Nak mna, nih?”
“Aq nak **********. Kmu?”
“Dmananya Bray??? Aq nak *********** ”
“****** sob”
Chattingan pun berjalan seru. Dia adalah seorang pria dewasa berumur 26 tahun. Dia katanya suka lihat foto profilku dan akhirnya kami tukeran nomer handphone.
Kak Satria orangnya baik dan enak diajak ngobrol. Semenjak malam itu aku dan dia sering telpon-telponan dan sms-an. Tapi jujur aku sebenarnya belum lihat foto aslinya di FB karena fotonya itu hanya sebuah pemandangan dan tak ada lagi foto lain. Aku akhirnya meminta dia buat ngirim foto lewat mms ke aku. Setelah aku bujuk dengan trik jitu, dia akhirnya mau mengirim foto aslinya ke aku.
Wow! Wow! Wow! Wow!!!..... Mungkin iitulah kata yang terucap dari mulutku setelah menerima mms dari kak Satria. Dia begitu gagah dengan seragam coklat berpangkat bripda dan sedang duduk dimeja piket. Rambutnya disisir kesamping kanan dan bibirnya tebal namun tidak hitam tetapi agak merah.
“Kakak ganteng banget. Tapi aku mau foto kakak saat ini. Foto saat kakak nelpon aku”. Tentu aja aku nggak bakalan begitu mudah percayanya dengan sebuah foto. Bisa aja dia ngambil foto orang di facebook. Tapi sekali lagi dia kirim foto ke aku dan kali ini dia sedang rebahan didepan TV dengan mengenakan kaos putih.
“Masuk belum dek?”.
“Udah kak. Ihhh, kakak keren banget. Kakak cakep banget!”, pujiku sesadar-sadarnya.
“Kalau adek gak percaya, adek add aja fb asli kakak. Satria Hermawan”.
Kak satria adalah seorang yang tampan dan tinggi besar. Tingginya 184 cm dan berat badannya sekitar  76 kg. Pada mulanya aku beranggapan kalau dia itu gendut, tapi ternyata beratnya yang segitu cukup proporsional dengan tinggi tubuhnya. Mimpi apa aku ini, bisa kenalan dengan seorang polisi. Hahaha…
Besoknya aku add fb aslinya dan langsung dikonfirm. Benar aja, ternyata dia itu asli. Foto-foto dia saat bertugas dikantor atau saat dia dikos sangat banyak. Aku ambilin semuanya satu persatu. Aku nggak akan nyia-nyiain kesempatan ini. Selain foto-foto di facebook nya aku ambil, aku juga dapat kiriman mms foto eksklusive pas dia lagi mau mandi atau pas mau pakai baju. Ih, nggak nahan pengen meluk tubuhnya yang coklat muda itu dan tidur bareng kak Satria. Tubuhnya tidak terlalu kencang berotot tetapi tidak terlalu gemuk juga. Pokoknya pas deh kalau menurut aku.
Aku dan kak Satria jadi sangat dekat dan kadang-kadang dia manggil aku sayang. Oh MG! Bruak! Pingsan dah rasanya…
Beru sehari menjalin hubungan dengan kak Satria membuat aku lupa akan janji manis dengan bang Wando. Untung saja pas malam minggu bang Wando nelpon aku dang ngingetin aku supaya siap-siap buat malam selasa nanti. Jujur aku sekarang sedang berbunga-bunga karena aku sudah menjadi bagian dari dua orang polisi perkasa. Kalau dipikir-pikir aneh juga yah, kok bisa aku seberuntung ini. Jangan-jangan aku sedang bermimpi. Aw! Sakit ternyata setelah aku cubit lenganku sendiri.
Kalau aku kangen dengan bang Wando biasanya aku minta bang Wando buat ngirim aku mms foto dia lagi telanjang. Berbekal foto-foto telanjang bang Wando, aku sering ngocok kontolku sendiri hingga muncrat. Kak Siska belum curiga kalau bang Wando ada hubungan spesial denganku. Bang Wando pernah cerita ke aku kalau kak Siska gak mau ngisep punya dia. Kak Siska gak suka ngisep dan setiap kali ngentot kak Siska, pasti Cuma di memeknya aja. Kak Siska juga sering membiarkan bang Wando belum ngecret gara-gara kak Siska udah keluar duluan. Bang Wando benar-benar tidak puas seratus persen dengan kak Siska namun kalau denganku bang Wando kayak orang kesetanan. Mentang-mentang dia lebih besar dari aku, maka dia seenaknya membolak-balik tubuhku dengan berbagai gaya. Untung aja aku enak juga, kalau aku gak enak mana mau aku di enjot sama bang Wando. Jadi gak sabar pengen dimasukin sama pistol raja milik bang Wando.
***
Siang terik menurunkan mood kami untuk belajar fisika. Untung aku agak semangat kali ini karena nanti malam bakalan di tusuk sampai pagi oleh bang Wando. Bu Yanti orangnya ramah padaku, dan beliau adalah tipikal cewek idamanku, sebenarnya. Beliau Ramah, murah senyum, kalau ketawa terlihat malu-malu, pinter dana rambutnya panjang. Kalau dia mau sama aku, pasti aku akan sangat bahagia. Kok aku jadi ngelamunin wajah bu Yanti sih? Kan seharusnya aku ngelamuni wajah bang Wando. Kacau! Kacau!
Pelajaran akhirnya selesai dan kami dipersilahkan pulang kerumah masing-masing.
Bug! Seseorang terjatuh dibalik kelas. Suasana sudah sepi karena aku tadi habis ke kamar mandi dan cuci tangan lalu kembali kekelas untuk mengambil jaket dan tasku.
Aku mendatangi orang itu. “Kak Ridho? Sedang Apa?”. Tubuhnya memang berisi karena kak Ridho adalah atlet lempar cakram dan volly di SMA ku.
“Eh bayu. Ini aku mau kekantin. Tadi jatuh pas mau melangkah”.
Ni cowok beneran nggak sih pengen kekantin. Perasaan kalau mau kekantin lebih dekat lewat ruang kelas XI dibanding lewat kelas X. “Kakak nggak apa-apa?”. Mencoba berbasa-basi dan tebar pesona sedikit.
“Nggak. Aku nggak apa-apa. Kamu kok belum pulang Bay?”, tanya Kak Ridho sambil menatapku dengan senyuman mautnya yang terkenal itu.
“Oh, aku tadi habis cuci tangan kak. Ni juga mau pulang”. Kalau arah rumah kami sama pasti aku akan nambahin kata, “Kakak mau pulang juga? Kita pulang bareng yuk!”. Tapi nyatanya rumah kami berlawanan arah.
“Hati-hati ya Bay. Aku mau kekantin dulu soalnya laper banget nih”.
“Iya kak. Duluan ya”. Aku beranjak pergi meninggalkannya. Sungguh aku tak percaya bahwa dia sangat perhatian padaku. Sungguh aku jadi geer dibuatnya.
Sore ini aku sudah mandi dan mempersiapkan baju khusus yang berkain tipis agar aku nanti kedinginan dan bisa memeluk tubuh bang Wando erat-erat.
Jam sudah menunjukan pukul 7:00 pm. Bang Wando belum datang juga. Memang cukup jauh juga sih perjalanan dari tempat dia bertugas dengan tempatku tinggal. Jadi, aku harus berusaha bersabar dan menahan lobang pantatku yang udah gatel ini.
Tit-tit-tit… Suara klakson motor didepan pagar rumahku. Sosok pria macho bercelana kain hitam, jaket kulit hitam, Helm biru dan motor matic hitam menyentuh pandangan mataku.
Tak salah lagi, itu Bang Wando sudah datang menjemputku. Buru-buru aku ambil helm dan naik keatas motornya. Aroma parfume cowok yang sangat aku suka menyeruak karena terbawa angin saat bang Wando mengendarai motornya.
“Kok nggak peluk abang dek?”, tanya bang Wando.
“Abang nggak takut dilihat orang?”.
“Nggak bakalan ada yang tahu kok. Lagian cuek aja, kan kita pakai helm juga”.
Bener juga apa kata bang Wando. Aku pun memeluk tubuh bang Wando yang gempal oleh otot itu dengan mesra. Makin hari aku makin sayang dengan bang Wando dan nggak rela rasanya kalau bang Wando ninggalin aku.
“Bang dinginnnn….”, rengekku manja.
“Masukin tangan kamu kedalam kantong celana abang biar nggak dingin”.
Ini dia yang aku mau dari tadi. Uh, enak rasanya ketika kedua tanganku masuk kedalam kantong celana bang Wando. Lho, kok kaya kulit? Jangan-jangan kantong celana bang Wando bolong.
“Geli dek. Tengahin dikit dong biar ketemu pistol abang”. Goda bang Wando.
Teryanta benar kalau kantong bang Wando itu bolong. Jadi sekarang aku sedang meraba pahanya. Gila! Ni bisa gawat. Kalau aku gak bisa ngendaliin tanganku terus ngocok kontol bang Wando sambil mengendarai motor gimana? Bisa nabrak kan?
“Dek… Elus dong. Pegang pistol abang. Udah ngaceng tuh”.
Iya loh, udah ngaceng. Gila bang Wando ini. Nekat banget pokoknya. Tapi aku juga gak sabaran sih sebenernya. Hehehe. Aku sisipkan tangan kananku kedalam CD-nya dan aku rogoh sebuah pistol hangat yang terbuat dari daging dan urat-urat itu. Pistol yang aku idam-idamkan kala malam dan aku bayangkan disaat rindu dengan bang Wando. Untung pakaian bang Wando berwarna hitam, jadi tidak terlalu mencolok ketika gundukan didalam celananya ngaceng kayak saat ini. Aku mulai elus-elus pelan dengan masih dalam keadaan gugup. Tapi aku nggak bisa nahan lebih lama lagi untuk ngocok kontol bang Wando dan akhirnya kejadian itu terjadi juga. Tanpa peduli dengan siapapun akhirnya aku mulai mengocok pelan kontol bnag Wando.
“Auhhhhhh Shhhhtttttt… Udahhhh Dekkkk aaakkkkkkhhhhhh abangggghhhh gak konsen nyetir nih.Betulin posisi punya abang, biar nggak kelihatan ngacengnya”. Pinta bang Wando karena sebetulnya kami sudah dekat dengan hotel tempat kami menginap malam ini.
Aku betulkan posisi kontol bang Wando dan kemudian aku keluarkan tanganku dari kantongnya.
Hotel yang kami maksud akhirnya sudah tampak. Setelah check in, bang Wando mengajak aku untuk cari makanan di luar. Aku sih nurut-nurut aja, kan malam ini tubuhku milik Briptu Wando seutuhnya. Mau dicium didepan umum sekalipun aku siap! Ya nggak lah… Emangnya aku mau masuk koran pagi edisi besok? “SEORANG POLISI TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENCIUM PASANGAN SESAMA JENISNYA DIDEPAN UMUM”, atau, “HUBUNGAN SEJENIS POLISI DAN PELAJAR BERBUAH KISS-ROH”. Jangan sampai deh terjadi.
Bang Wando mengajakku untuk makan disalah satu warung sate langganannya. Tertera di daftar menu warung tersebut,”JUAL SATE AYAM, KELINCI, KAMBING DAN SATE KERANG”. Wah sate kambing nih, aku udah nebak kalau bang Wando bakalan mesan sate kambing.
“Halo bos! Sate apa nih?”, tanya bapak pelayan warung yang sudah sangat akrab dengan bang Wando.
“Kamu sate apa Bay?”, tanya bang Wando.
“Emmmm… Sate ayam aja deh bang. Pake lontong”.
“Sate ayam dan kambing satu porsi-satu porsi, pake lontong pak”, kata bang Wando.
“Wah sate kambing nih. Istrimu mana Wan? Bisanya kan kamu kesini bareng istrimu?”, tanya bapak itu.
“Istri saya lagi istrahat dirumah pak”.
“Tunggu ya Wan”. Bapak itupun berlalu pergi untuk mengambil pesanan kami.
“Dek, kenapa mesen sate ayam? Kan ada sate kambing…”, tanya bang Wando dengan sedikit berbisik kearahku.
“Nggak suka ah bang. Ayam aja”.
“Kan biar kuat nanti malam sama abang…”. Bang Wando menunjukkan senyum nakalnya padaku.
“Hahaha… abang juga kan yang nusuk aku, jadi abang aja yang butuh daging kambing”. Balasku dengan nada bercanda.
Kami berdua tertawa bersamaaan. Tak lama kemudian dua piring sate telah terhidang dihadapan kami. Lontong beserta sambalnya di sajikan ditempat tersendiri. Sepuluh tusuk sate dihadapan kami begitu menggiurkan untuk segera mengisi perut kami yang sudah minta jatah. Selama makan kami sering bercanda-canda kecil dan sesekali bang Wando menggodaku dengan mengelus pahaku yang tersimpuh dibawah meja. Kami memang duduk lesehan dengan meja makan yang rendah jadi tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Selesai makan bang Wando mengajakku kembali kehotel. Diluar sana ternyata hari telah mendung dan benar saja tak lama kemudian gerimis mulai mengguyur kotaku. Memang mendukung sekali cuaca malam ini. Kan kalau dingin-dingin kaya gini paling enak buat pelukan.
Bang Wando segera menghidupkan motornya dan kami pun mulai menyusuri jalanan untuk segera sampai di hotel.
Hujan sempat berbicara.
Aku diam.
Hujan tahu itu, bahwa aku ingin secepatnya sampai hotel.
***
Trak! Bunyi kunci kamar yang bang Wando buka. Hotel yang bang Wando sewa kali ini tidak terlalu mewah tetapi cukup untuk kami bercumbu mesra.
“Dek…”.
Aku menoleh.
“Muuuuuaaaccchhhhhhh….”. Bang Wando langsung menyambar bibirku setelah dia mengunci kembali pintu kamar kami. Baju bang Wando terasa basah dan dingin namun tubuhnya terasa hangat mendekapku mesra. Aku membalas ciumannya yang sudah lama aku kangenin. Bibirnya masih sangat piawai memainkan bibirku dan lidahnya sangat lembut menyentuh lidahku. Aku sangat menikmati ciuman bang Wando dan pelan-pelan tanganku mulai membuka retsleting celana hitam bang Wando dan mengeluarkan pistol bulunya yang sudah mulai menegang. Pantesan ada yang aneh dari tadi, ternyata jembut bang Wando baru saja abis dicukur jadinya  kayak kumis baru numbuh, kasar-kasar gimana gitu. Aku suka banget. Jadinya kayak ngelus-ngelus dagu Yama Carlos deh.. Hehehe…
Kontol sepanjang 18 cm yang besar dan menantang itu, aku usap-usap kaya mengusap kepala kucing. Tuh kan, jadi gerak-gerak pistol bang Wando saking tegangnya.
“Uhhhh dekkkkk Iseppppphhhh aahhhhh ohhhhh isepphhhh dekkkk”, rengek bang Wando.
Tanpa disuruh pun aku akan isep bang, tapi tunggu dulu bentar. Aku mau bikin abang gelojotan dulu. Kini aku gerakkan kedua tanganku secara bergantian seperti memeras susu sapi namun dengan gerakan sangat lembut.
“Ohhhhh sayanggghhhhh ssshhhhh uuuhhhhh  auhhhh aaawwww aaahhhhh ohhhhh Bayyyyy ohhhhh Dahhhsssyyyatthhhhh Bayyyyy Ohhhh”.
Rasain kamu bang. Kamu nggak tahu ya kalau aku ini jago banget dalam hal beginian? Ku lihat mata bang Wando terpejam dengan wajah yang menengadah keatas.
Setelah puas aku manjain kontol gede milik bang Wando, aku menyuruh bang Wando mencopot kaos yang dikenakannya, kemudian melepas celana serta celana dalamnya sampai ia benar-benar bugil dan menunjukan tubuh gagahnya di depanku. Jantungku rasanya berdegub kencang, melihat pemandangan indah di depanku ini. Sosok seorang polisi berdiri telanjang bulat, mempertontonkan badannya yang kekar, tegap, dengan perut ratanya. Puting susunya cokelat kemerahan, badannya coklat muda dan menggairahkan, rambutnya cepak menambah kemachoan bang Wando ini. Kontolnya mengacung keatas karena sangat tegang, besar dan panjang. Sungguh aku ingin mengisap kontol itu sampai pagi dan meminum semua pejuh yang keluar dari dalam lubangnya.
Bang Wando mendekat ke arahku. Bang Wando yang tinggi ini memegang pundakku dan membimbingku untuk duduk di pinggir tempat tidur. Setelah aku duduk, ia mendekatkan kontolnya ke mulutku.
“Bay, isep dong sayang. Pistol abang sudah siap buat di sepong ama Bayu nih”.
“Abang …. Ahhhhhhh”.
Bau kejantanan sang polisi itu menyeruak, aroma kejantanan yang khas tercium hidungku. Aku mulai memegang kontolnya dan untuk beberapa saat aku mencoba mengagumi pistol hebat milik bang Wando ini.
Aku berfikir dalam hati, “Aduhhhh, mana ada wanita yang nolak kontol seindah milik bang Wando. Bentuknya kokoh dan besar. Mengacung keatas dan lurus seolah-olah menantang siapa saja untuk mencicipinya.
Aku mulai lagi mengocok perlahan pistol raja milik bang Wando, memainkannya di depan mukaku. Kelamaan! Akhirnya aku menjilati kontol bang Wando. Pertama-tama kepala kontolnya yang besar dan lembut itu, lalu berlanjut ke batangnya, dan juga buah pelirnya. Aku ciumi jembut abis dicukur yang baunya membuatku semakin horny aja. Aku kocok kembali batang milik bang Wando kemudian aku jilatin seluruh permukaan kontol itu hingga mengkilap oleh liurku. Aku Menjilati lubang kencingnya dengan lembut kemudian mengoralnya. Hap! Masuk deh seluruh batang kejantanan bang Wando didalam mulutku. Aku sudah bisa mengatur posisi kontol itu didalam mulutku sehingga gak bakalan tersedak lagi kaya waktu pertama dimasukin kontol bang Wando.
"Aaaaaaaaahhhhhh....! Yeeaaahhhh uuuhhhhhh shahhhhhhhhh Ohhh ohhh ohhhh uhhhh enakkkhhh Shhhaaayyyyangggg uhhhhh", desah Bang Wando ketika batangnya aku kulum sambil kukocok. "Oh.... Ohhhh lagihhhh Bayyhhhhh aaaaauuuuuuhhhhh hhheeebbbaaattthhhhnyaaahhhh ssshhhtttt ssshhhhhhhaaahhhh", racaunya.
 Aku terus mengocoknya dan menyedot-nyedot kontol bang wando seperti bayi kehausan. Aku mulai merasakan ada cairan asin keluar dari batang kemaluannya. Ini gak salah lagi,rasa precume yang menandakan nafsunya telah bangkit dan siap untuk ngegenjot lobangku yang udah kemat-kemot pengen ditusuk. Tangan kanan bang Wando memegang kepalaku, sesekali mengacak-ngacak rambutku, menekan-nekannya supaya kontolnya lebih masuk ke dalam mulutku. Beberapa kali aku sempat ingin muntah karena tekanan tangan bang Wando yang mencoba memasukkan kontolnya ke dalam mulutku lebih dalam. Kontolnya yang panjang telah merogoh tenggorokanku. Namun karena sudah terbiasa akhirnya aku nggak tersedak lagi.
Aku jilat bagian atas kontol bang Wando lalu aku masukin didalam mulutku lalu aku isap maju mundur dengan ritme sedang dan ini udah cukup membuat bang Wando ngaceng berat.
“Ah ahhh ahhh ohhh ohhh ohhhh Saynggghhhh oohhhhh bbbhhhaaayyyyyyuuuuu Oooohhhhhh aaahhhh ahhhh lagihhhh iseppphhhh auhhh awwwhhhhh ssshhhh ahhhhh oh oh oh ohhhh ohhhhh arggghhhhh ohhhh”.
Beberapa  menit melakukan oral seks. Bang Wando memintaku untuk mencopot kaos yang aku kenakan, kemudian aku menghentikan oralan dan kocokanku pada kontol itu untuk beberapa saat. Baru saja aku mencopot kaos, bang Wando langsung membuka resleting celanaku, mencopot celana yang masih aku kenakan hingga aku telanjang. Bang Wando memintaku untuk berbaring di kasur, kemudian dengan bergegas, ia meludahkan liurnya ketangan, mengoleskannya pada batang kemaluan kokoh miliknya dan mengangkat kakiku hingga ke pundaknya. Bang Wando sudah nggak tahan pengen nusuk lobang pantatku.
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw................ auuuhhhhhhh bangghhhh aahhhhh dallleeemmminnnhhhh ooooohhhhhhh bang!" kataku padanya. Aku sudah sangat merindukan kebuasan enjotan bang Wando dilobang pantatku.
"ohhhh yangggggkkkkhhhh uhhhhh mantaphhhhh bangetssshhhaaahhhh ahhhh ahhhhh...!", racaunya sambil terus menekan batang kemaluannya untuk masuk ke dalam anusku. Akhirnya mentok deh batang gede itu didalam anusku.
"Ohhhh aaaaaaaaaaaaaaawwww uuhhhhhh cobbblosh banghhh ayuhhhh ayuh banghhh ohhhh.....", desahku ketika kontolnya berhasil masuk ke lobangku dengan sempurna.
Bang Wando menghentikan aksinya sebentar, mengoleskan kembali ludah ke kontolnya dan menusukkan kembali batangnya ke dalam anusku.
"Huuuhhhhhohhhhhh auhhhhh....Banghhhhhh shhaaahhhhh! Tahannnnn duluhhhh adekkhhh pengenhhh dih puter-puter uhhhhh shhhhhhtttt ahhhhh!", pintaku padanya.
Bang Wando tetap memaju mundurkankan kontolnya, dan plak! Plak! Plak! Batang kejantanan bang briptu itu dia masukan hingga separuh ke dalam anusku. Aku sempat memohon berkali-kali namun ia tidak menghiraukannya. Bang Wando tahu kalau aku udah gak tahan pengen di bor habis-habisan untuk itu ia mendiamkannya beberapa saat sampai dirasa tenaganya cukup siap untuk menggenjotnya. Kemudian, bang Wando mulai menggerakkan kontolnya maju mundur menusuk-nusuk lubangku dengan keras. Sumpah kencang banget, sampai aku keenakan dibuatnya.
"Ahhhhhh... yeeessss... ohhh ohhh ohhh aaahhhh ahhhhh abanghhhh sayanghhh kamuhhh dekhhhh uuhhhhhh enakhhh bangettthhhhh lobanghhhh adekhhhhh..... ohhhhhhhhh ohhh uhhh....”, desah bang Wando ketika mengentot anusku.
Sementara aku yang keenakan, menahan rasa nikmat yang tiada tara, maklumlah pistol daging milik bang Wando ini begitu besar dan panjang. Baru kali ini, aku merasakan genjotan kontol yang begitu besar dan panjang serta bertenaga dari bang Wando yang jantan.
"Aw aw aw aw ahhhh yeahhhh kencengh banghhhh ihhhh banghhh banghhh banghhh ahhhh uhhh ohhh lagihhhh.... awwwww... oooooh!", lengkuhku mengikuti irama entotan Bang Wando. Kakiku diarahkan menekuk dan ditahan dadanya, kemudian ia kembali mengentotin aku. Semula gerakannya begitu halus dan aku mulai terbiasa dengan tusukan panasnya. Namun, setelah 15 menit berikutnya, tusukan Bang Wando kian cepat dan keras gerakannya, hingga membuatku kebingungan dan kuwalahan meladeni nafsu polisi ini.
Tubuhku lalu dimiringkannya, mungkin bang Wando ingin mengubah posisinya untuk mengentotku dengan gaya miring tanpa melepaskan kontolnya sedetikpun dari lobang pantatku.
"Bhayyyyyuuuhhhh enakkkhhh kannn??? Aaahhhh ahhh ohhhh ohhhh ah ah ah ah ahhh ah!", desahnya sambil terus menggenjot lubangku. Beberapa menit telah berlalu, ia kembali mengajakku berganti gaya seks. Disuruhnya aku nungging dan ia mulai menggenjotku dari belakang. Aaaaaaaaaaaaaahhhhh... rasanya enak banget dengan gaya ini. Tusukan kontol bang Wando terasa menyentuh ususku.  Aku sampai gak tahan ingin segera ngecret saat melakukannya. Baru beberapa menit, ia ubah kembali gaya bermainnya dengan berada di atas dan menindihku, karena ia tahu bahwa aku sangat suka ketika dientot dari belakang.
Tubuhnya yang begitu berisi dan tegap berada di atasku. Tentu aja ini membuatku semakin bernafsu dan menikmati permainannya. Hampir satu jam telah berlalu dengan berbagai gaya posisi bercinta, namun ia tetap diam tanpa ada tanda-tanda ingin orgasme. Gila nih Bang Wando. Pasti gara-gara sate kambing tadi. Sekarang ritme gerakan maju mundurnya pun tetap konsisten, hanya sesekali berhenti untuk membenarkan posisi dan kembali menusukku sehebat-hebatnya. Wow....Tak percuma Bang Wando memiliki tubuh yang tegap dan kekar karena memang ia seorang pekerja keras terutama saat ngentot lubangku diatas ranjang. Permainan seksnya memang sangat kuat sampai-sampai aku mabuk kepayang dan nyerah-pasrah ditusuk pistol surga bang Wando.
Bang Wando menghentikan gerakannya, melumuri kontolnya dengan ludah kemudian mengoleskannya, dan menusukkan kembali kontolnya lebih dalam.
"Auhhhh aaaaaaaaaaahhhhhh... bangghhhh iiiihhhh ihh ihhh aw awawwhhhhh! Terushhhh bangghhh dalam-dalamhhhahhhhh! Kontol abanghhh panjanghhh dhannn enakkhh bangetssshhhh, nikmathhhh kalauhhh lebihhhh dalamhhhhaaahhh!", pintaku padanya.
Nampaknya ia tahu apa yang aku rasakan, ia tetap mempertahankan kedalaman tusukan yang ia lakukan dan memberikan kenikmatan padaku.
"Oooooh... yessshhh....! oooooh.... jepithhh Bayyy uhhhh abanghhh sukahhh lobanghh kamuhhh inihhh uhhh oh oh ohhhh...! jepit kontol abanghhhh! enakkkkhhh bangetttt yankkkk uhhhh", racau bang Wando sambil terus mengentotiku tanpa ampun.
“Banghhhh lagihhhh, uhhhh ohhhhhh abanghhhhh! Awwww! Aw aw!!!”.
“Mauhhh gakhhh abanggggghhh genjhhootttt tiaphhh uuuhhhhhh ohhhhh malammhhhhhh ahhhh”.
“Mauhhhhh uhhh ohhh banghhhh!”.
Dua jam sudah kami memuaskan birahi, namun belum juga puas bang Wando menggauliku.
"Abanghhh lama banget malam inihhhh... dah sakit pegel bangethhhh nih lubanghhh adekkkk!" kataku padanya.
Ternyataa, kata-kataku itu semakin membakar semangatnya untuk mengentoti lubangku, kemudian bang Wando beranjak mendekapku dengan lebih erat, mengelus-elus rambutku sambil memainkan pinggulnya.
"Abangghhhh mauhhh puasin malamhhh inihhh main ama kamu sayank…" bisiknya singkat yang membuatku sangat senang.
“Adekkkhhh jugahhhh aahhhhh ahhhh ssshhhaaaahhhhh mauhhhh puasinnnnhhhh abanghhhh uhhhhh Ohhhh… Kamuh sayang gakhhh ma abanghhh oohhhhh?”.
“Sayanghhhhh bangetttthhhhh banghhhh ah ah ahhhh”.
“Ohhhhhh lobnghhhhh kamuhhhh enakhhhh bayyy  arggghhh ahhhhh ahhhhh”.
“Tusukhhh dalemmminhhh banghhh yeahhhh ahhhh”.
“Nih ah ah ah ahhh ahhh ahhh ahhh ooohhhh oooohhhh ohhhhh ooohhhh aaawwwwhhhhhh ssshhhhiiittttaaahhhh”.
“Uhhhh Mantephhh abngethhh bangggghhhh hamilinnn akuhhh awwwhhhh”.
“iyahhhh dek…. Uhhhhh sumpahhhh enakhhh bangethhhh ahhhh ahh ahhhh”.
“Enakan manah nsukhhh uhhhhh ohhhh adekh apah kak Siskahhh ahhhh awww!”.
“Adekkhhhh dong yeahhh ahhh ahhhh ooohhhhh ooohhh”.
Tiga jam sudah aku melayani bang Wando,  membiarkannya mengentoti lubangku yang semakin terasa panas dibuatnya. Terkadang aku menggoyang-goyangkan pinggulku, memainkan sedikit sensasi untuk menambah gairah bang Wando. Ya, seorang polisi yang tak kusangka doyan lobang cowok ini terus memainkan kontolnya dalam anusku seolah-olah mata bor yang terbuat dari daging.
"Oohhhh bayyyy...ahhhhh....ouuuhhhhhh...ahhhhh...!", desahnya.
Kami memuaskan birahi malam itu, tanpa memperdulikan kak Siska yang sedang sendirian dirumah! Seakan-akan kami tidak ingin permainan itu selesai dengan singkat. Bang Wando nan kekar itu terus mengentoti aku, membuatku pasrah akan aksi-aksinya. Hampir empat jam sudah aku dibuatnya melayang-layang oleh sodokan mautnya,  meladeni nafsunya yang begitu dasyat bagaikan kuda arab.
Tusukan bang Wando semakin menjadi-jadi dan aku sendiri yang akhirnya keteteran melayani pistol perkasa bang Wando. Gesekan antara lobang anusku dengan kontolnya semakin terasa dan kian panas. Sumpah panas banget! Mungkin karena bang Wando yang ngegenjotnya kaya jarum mesin jahit kali.
Tubuh bang Wando semakin bercucuran keringat. Hentakan kontolnya semakin dalam dan dia mulai mengejang hebat.
"Qooohhhhhhh.....aaaaaaaaaaaahhhhhhhh uhhhhhhhhh!”. Croooooooooooooooooooooooot.... croooooooooooooooot... crrroooottttttttt crroootttt! Tembakan air maninya bertubi-tubi di dalam anusku, disertai lengkuhan panjang Bang Wando yang sedang ejakulasi. Mendekapku dengan keras, mencucurkan keringat deras dengan aroma tubuh kejantanannya yang mempesona. Ia telah mencapai puncak kenikmatan seksnya, setelah lebih dari empat jam memainkannya dalam lubang pantatku. Hangatnya pejuh Bang Wando terasa mengalir kedalam ususku dan sebagian membanjiri lobang anusku.
Plop! Bang Wando mencabut kontolnya dan dia terbujur lunglai, kelelahan, setelah melakukan pertempuran dahsyat denganku malam ini. Bang Wando berbaring di sebelahku sambil menghela nafas panjang.
Gila bener bang Wando ini, setelah sekian lama bermain seks, kontolnya tetap tegak berdiri. Bener-bener luar biasa. Bang Wando terlentang dengan mata terpejam, aku pun mendekatkan tubuhku padanya dan dia pun merangkulku dan memelukku. Sempat aku lihat jam di handphoneku sudah menujukkan pukul setengah dua pagi, dan kami pun tertidur pulas karena kecapekan setelah permainan yang hebat malam ini.
Untung aku udah masangin alarm jam setengah lima pagi jadi aku bisa siap-siap buat pulang kerumah pagi ini. Aku bangunin bang Wando untuk segera mengantarku pulang. Aku nggak mau ibu sampai marah karena aku nggak masuk sekolah.
“Bang bangun… Adek harus sekolah nih”.
Karena belum bangun-bangun juga aku akhirnya mengisap kontol bang wando yang mulai tegang karena cuaca pagi dan ketika sudah tegang sempurna aku hentikan aksi itu.
“Kok berhenti dek? Lagi dong sayang…”, pintanya.
“Anterin Bayu pulang bang. Cepet…”.
“Ya udah. Aduuuhhh capek banget abang ini. Muaccchhh”. Dia bangkit dan mencium pipiku.
Setelah cuci muka, dia mengenakan pakaian dan akhirnya mengantarku pulang. Aku benar-benar puas dengan enjotan bang Wando tadi malam. Lobangku mulai terasa ngilu karena doentot begitu dahsyat oleh bang Wando tadi malam.
“Kenapa Bay? Kok jalan kamu begitu?”, tanya Winda di sekolah.
“Aku sakit perut Nda. Salah makan kayaknya”. Padahal aku jalan membungkuk itu, karena merasa perih banget gara-gara dibor polisi pacarku tadi malam.
Ohhhh bang Wando, pistol abang memang kualitas super!

4 komentar:

  1. Bay....
    Kenalin aku sama bang wando dan kak satria dong?????

    BalasHapus
  2. AKU TAK PUNYA KELEBIHAN APA APA DAN KEKUATAN UNTUK MELAWAN MEREKA YANG MENIPUKU,MEREMEHKANKU DAN MEMPERMAINKANKU.
    TUBUHKU LEMAH DAN TIDAK PUNYA BANYAK UANG...
    TAK ADA YANG MENOLONG..
    SELAIN AKU HARUS BERSUMPAH DENGAN DUPA DI HADAPAN TUHAN ,LANGIT DAN BUMI UNTUK MINTA BENCANA ATAS KETIDAK ADILAN DAN MENGUTUK SEMOGA TANAH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MENGALAMI BENCANA,MALAPETAKA DAN SIAL SEUMUR HIDUP MEREKA..
    AMIEN...
    AKU TELAH DIPERMAINKAN...
    DALAM HAL INI AKU TIDAK PANDANG LAGI ALKITAB ATAU AGAMA..
    TUHAN BOLEH MEMAAFKAN TAPI ROHKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN DAN AKAN MENUNTUT SAMPAI KE PINTU NERAKA..

    MENGENAI DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO BESERTA ARSITEK DIAN DAN MANDOR BRAM YANG TELAH MENIPUKU DENGAN MENYURUHKU TANDA TANGAN SERAH TERIMA KUNCI RUMAH LALU MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU ASAL JADI SAMPAI KAMAR MANDI DAN KAMAR TIDUR BOCOR KLU SAAT HUJAN.
    KOSENG JENDELA TERBELAH 2 DAN DINDING LEMBAB SERTA BANGUNAN DINDING RETAK RETAK, TIDAK DI ACI DENGAN BAIK, ANTARA KOSENG JENDELA DAN DINDING TIDAK DI PLESTER SEHINGGA KELUAR MASUK SEMUT MERAH, SEDINDING DI CAT BA ROTO ROTO OLEH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO YANG BERALAMAT JALAN ARAH BANDARA SAM RATULANGI,KECAMATAN MAPANGET LINGK X KELURAHAN PANIKI DEPAN TUGU ADIPURA dan lantai kamar mandi tidak di plester dengan baik.
    MENGADUH KE BANK MANDIRI JUGA TETAP SALAH...
    SALAH JADI BENAR DAN BENAR JADI SALAH..
    GAMBAR BUKTI FOTO YANG MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU, BOLEH KALIAN LIHAT DI YOUTUBE,GOOGLE,FB UN WALL DAN FACE BOOK MILIK WANG YIHAN.
    (7 foto)
    Foto
    Foto
    Foto

    BalasHapus
  3. AKU TAK PUNYA KELEBIHAN APA APA DAN KEKUATAN UNTUK MELAWAN MEREKA YANG MENIPUKU,MEREMEHKANKU DAN MEMPERMAINKANKU.
    TUBUHKU LEMAH DAN TIDAK PUNYA BANYAK UANG...
    TAK ADA YANG MENOLONG..
    SELAIN AKU HARUS BERSUMPAH DENGAN DUPA DI HADAPAN TUHAN ,LANGIT DAN BUMI UNTUK MINTA BENCANA ATAS KETIDAK ADILAN DAN MENGUTUK SEMOGA TANAH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MENGALAMI BENCANA,MALAPETAKA DAN SIAL SEUMUR HIDUP MEREKA..
    AMIEN...
    AKU TELAH DIPERMAINKAN...
    DALAM HAL INI AKU TIDAK PANDANG LAGI ALKITAB ATAU AGAMA..
    TUHAN BOLEH MEMAAFKAN TAPI ROHKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN DAN AKAN MENUNTUT SAMPAI KE PINTU NERAKA..

    MENGENAI DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO BESERTA ARSITEK DIAN DAN MANDOR BRAM YANG TELAH MENIPUKU DENGAN MENYURUHKU TANDA TANGAN SERAH TERIMA KUNCI RUMAH LALU MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU ASAL JADI SAMPAI KAMAR MANDI DAN KAMAR TIDUR BOCOR KLU SAAT HUJAN.
    KOSENG JENDELA TERBELAH 2 DAN DINDING LEMBAB SERTA BANGUNAN DINDING RETAK RETAK, TIDAK DI ACI DENGAN BAIK, ANTARA KOSENG JENDELA DAN DINDING TIDAK DI PLESTER SEHINGGA KELUAR MASUK SEMUT MERAH, SEDINDING DI CAT BA ROTO ROTO OLEH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO YANG BERALAMAT JALAN ARAH BANDARA SAM RATULANGI MANADO, KECAMATAN MAPANGET LINGK X KELURAHAN PANIKI DEPAN TUGU ADIPURA dan lantai kamar mandi tidak di plester dengan baik.
    MENGADUH KE BANK MANDIRI JUGA TETAP SALAH...
    SALAH JADI BENAR DAN BENAR JADI SALAH..
    GAMBAR BUKTI FOTO YANG MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU, BOLEH KALIAN LIHAT DI YOUTUBE, GOOGLE, FB UN WALL DAN FACE BOOK MILIK WANG YIHAN.
    (7 foto)
    Foto
    Foto
    Foto

    BalasHapus
  4. Saya topan umur 20 thn saya bot mencari top sejati yang tulus mencintai saya saya stay di bekasi ini nomor hp saya 082156383012

    BalasHapus