Hidungku
mancung, kulitku putih, rambutku lurus dan tertata rapi di tambah bodiku yang
agak berotot, karena aku memang rutin berenang dan bermain futsal. Tinggiku 173
cm dengan berat 67 kg membuat aku menjadi pusat perhatian dan idaman bagi para
cowok sakit dan cewek-cewek dikampus. Tapi sayang, aku adalah orang yang sangat
sulit jatuh cinta bukan karena aku merasa paling keren sehingga harus
mendapatkan pasangan yang setara juga, cakepnya, tetapi karena memang aku
merasa belum mendapatkan sosok yang cocok aja. Mungkin diantara pembaca ada
yang mau denganku? Promo dikit heheheh.. :)
Jarak antara
kampus dengan daerah asalku sekitar 300 km dan butuh waktu sekitar 5 jam
perjalanan untuk sampai kesana. Biasanya aku naik bus agar lebih lega namun
karena bus dengan tujuan daerahku berangkatnya nanti malam maka aku putuskan
untuk ikut travel saja yang berangkat pada pukul 6 petang. Setelah kami semua
masuk kedalam mobil tersebut, sang sopir pun bergegas mamacu laju mobil untuk
segera menuju ke kotaku.
“Sebentar ya,
saya mau jemput penumpang dulu”, kata sang sopir.
Sudah biasa
bagi penyedia jasa travel di daerahku untuk menjemput calon penumpang terlebih
dulu sebelum menuju daerah tujuan.
Hari sudah
mulai gelap dan gemerlap lampu penerang jalan sudah terang menyapa. Kami
berhenti disalah satu gang untuk menjemput salah seorang penumpang.
“Sampean Mas
Hari yang mau ke L******?”, tanya pak sopir pada salah seorang pria tampan
berbaju kaos ketat hitam karena ngepas di tubuhnya yang berotot yang sedang
duduk didepan sebuah konter pulsa.
“Iya betul”,
jawabnya singkat sambil berdiri dan meggendong tas ransel.
Pria gagah
itu pun masuk dan duduk di kursi paling belakang bersamaku. Ransel yang dia
bawa dia letakkan dibawah kakinya. Dia menatapku sambil menebar sebuah senyuman
menawan. Sungguh aku jadi salah tingkah dibuatnya.
Mobil itu pun
akhirnya melaju dengan cepat menuju daerah tujuan kami.
“Mau kemana
mas?”, tanya pria itu memecah keheningan diantara kami.
“Mau ke
L******. Kalau mas sendiri?”.
“Sama aku
juga mau kesana. Kebetulan aku bisa cuti beberapa hari makanya aku bisa
pulang”.
“Memangnya
mas asli L****** juga?”.
“Iya saya
asli sana. Kamu kuliah atau kerja di sini?”.
“Aku kuliah
Di ***** (nama sebuah PTN) mas. Kalau mas kerja ya?”.
“Saya dinas
disini”.
Sudah aku
duga bahwa pria gagah ini pasti anggota polisi atau tentara yang sedang dinas
di kota ini. Namun melihat dari potongan tambutnya yang tidak terlalu pendek
seperti tentara sepertinya dia seorang Polisi. “Mas polisi ya?”.
“Iya betul.
Nama saya Hari. Tepatnya Harianto. kamu?”. Dia menjulurkan tangan untuk
berkenalan.
“Saya Tommy
mas”. Aku menyambut tangan mas Hari.
Kami pun
semakin akrab dan saling bercerita tentang kami masing-masing. Dia ternyata
masih muda. Usianya baru 24 tahun dan tentu saja body dan tingginya membuat
siapa saja langsung jatuh cinta padanya apalagi dia seorang polisi. Dia juga
orang yang menyenangkan dan enak diajak ngobrol. Aku jadi cepat akrab
dengannya.
Namun tanpa
dia ketahui bahwa ternyata aku langsung suka pada mas Hari sejak pertama aku
melihatnya didepan gang tadi. Jantungku jadi semakin berdegup kencang ketika
dia menatapku sambil berbincang-bincang. Tak terasa jam di handphone-ku sudah
menunjukkan pukul 07.06 pm. Pak sopir membelokkan mobil yang kami tumpangi
kesebuah rumah makan di pinggir jalan untuk sekedar mengisi perut.
“Kamu nggak
turun Tom?”, tanya mas Hari.
“Nggak mas,
aku sudah makan di kos tadi”, jawabku.
Semua
penumpang dan sopir sudah keluar mobil untuk menuju rumah makan kecuali aku dan
mas Hari.
“Kalau mas
sendiri kenapa nggak makan?”.
“Aku juga
sudah makan tadi sebelum berangkat”.
Kami diam
sejenak didalam mobil yang gelap karena tidak dihidupkan lampu penerang oleh
pak sopir.
“AC nya
dingin ya. Mana aku nggak bawa jaket tadi”, ucap mas Hari sambil melipat
tangannya kedada bidangnya.
“Iya nih
mas”, jawabku sekenanya.
Tiba-tiba dia
mendekat kearahku seolah-olah berusaha meredam dinginnya suhu yang menerpa
tubuhnya. Semakin lama tubuh mas Hari semakin mepet ke aku dan tentu saja aku
anggap itu merupakan sebuah tindakan yang wajar untuk dia yang kedinginan.
Namun seketika jantungku seolah-olah berhenti berdetak ketika sebuah bibir
hangat tiba-tiba mengecup bibirku. Aku terdiam dan seolah-olah menerima ciuman mendadak
dari mas Hari. Bibirku terasa kelu dan kaku sehingga aku hanya bisa menikmati
sapuan dan sedotan lembut dari bibir mas Hari pada bibirku. Tangannya yang
berotot langsung memeluk tubuhku dan menuntunku untuk mendekat kearahnya. Entah
mengapa aku mulai merasakan kehangatan yang memang aku butuhkan selama ini.
Hangatnya tubuh dan ciuman mesra mas Hari seolah-olah jaket bulu terbaik yang
pernah aku kenakan. Rahangnya yang macho menuntun jemariku untuk segera
membelainya. Aku tidak bisa menahan hasrat lebih lama lagi. Di satu sisi aku
takut kalau para penumpang dan sopir kembali masuk kedalam mobil namun disisi
lain aku juga tidak peduli apa-apa lagi selain menikmati ciuman dari bibir
manis mas Hari.
Plop!!
“Mas, sudah
dulu ya. Aku takut kalau para penumpang kembali. Nanti kita ketahuan”. Aku
mendorong tubuh mas Hari agar sedikit menjauh dariku.
“Kamu nggak
suka ya Tom?”. Tanya mas Hari dengan wajah yang agak kecewa.
Aku menjadi
tidak enak menolak mas Hari apalagi mas Hari adalah tipe cowok idaman ku
banget. Maka aku berinisiatif untuk mencium pipinya sambil berkata, “Nanti aja
ya mas pas di jalan. Kita kan di belakang jadi nggak bakalan ketahuan”.
Mas Hari
tersenyum dan kemudian balik mencium pipi kananku. “Muaaahhhhhh… iya sayang”.
Tak berapa
lama para penumpang dan sopir pun kembali ke dalam mobil untuk melanjutkan
perjalanan.
Malam semakin
larut dan udara diluar sana semakin dingin. Dua orang penumpang di bangku depan
kami tampaknya sudah mulai tertidur karena memang jam sudah menujuk pukul 09.10
pm maklum saja perjalanan masih tersisa setengahnya lagi jadi lebih baik tidur
dari pada harus terjaga dan duduk menunggu hingga tiba di tempat tujuan.
“Sttt… Tom…
“, mas Hari memberi kode kepadaku. Dia mencolek pahaku agar aku melihat
kearahnya. Ternyata mas Hari sudah membuka resleting celana jeans ketatnya dan
dia juga sudah mengeluarkan terong besar miliknya yang ternyata sudah mulai
tegang.
Aku
tercengang melihat ukuran kontol polisi muda itu. Kontolnya agak bengkok keatas
dan besarnya hampir sepergelangan tanganku. Warnanya coklat tua dengan kepala
yang sudah mengkilap akibat precum. Kepalanya besar dan disunat. Panjangnya
sekitar satu jengkal tanganku.
“Isepin punya
mas dong sayang”, bisik mas Hari dikupingku.
Aku menatap
matanya sejenak sebelum… Hap! Bagai ikan mematuk umpan, aku langsung menyergap
kontol polisi itu dan melahapnya. Mulutku terbuka lebar dan dengan perlahan aku
mencoba memasukkan kontol tersebut sedalam mungkin pada rongga mulutku. aku
pikir cukup setengahnya saja yang masuk karena kalau dipaksa aku takut aku akan
tersedak dan muntah. Tetapi ternyata mas Hari ingin lebih, tanpa aku duga dia
menekan bagian belakang kepalaku sehingga kontol gede nya masuk sampai
kepangkal tenggorokanku.
“Uhuk! Uhuk!
Uekkkss!!! Khuk!! Plop!!”. Aku menarik kepalaku dari kontol mas Hari secepat
mungkin sebelum aku kehabisan nafas. Kontol kuda itu seketika lepas dari dalam
mulutku dan mas Hari hanya tersenyum menatapku.
Aku hampir
muntah dibuatnya bahkan mataku tampak berkaca-kaca menahan sodokan kontol
polisi itu didalam tenggorokanku.
“Kenapa
sayang? Enak kan?”. Dia mengelus kepalaku dengan lembut.
“Pelan-pelan
dong mas…”. Aku menyeka air mataku.
“Ya sudah,
sekarang terserah kamu aja mau di apain ini punyaku”. Dia menggenggam kontol
super nya dan mengarahkan bibirku untuk kembali mengulumnya.
Aku bersedia
saja memuaskan nafsu polisi itu dan akhirnya aku memulai kembali aksiku untuk
mengulum kontol gede milik mas Hari. Pertama-tama aku kocok menggunakan tangan
kananku secara perlahan kemudian aku jilati kepalanya seperti menjilati es krim
coklat kesukaanku. Aku putar-putar lidahku di kepala kontolnya sambil aku
gelitiki lubang kencingnya yang terus mengeluarkan precum menggunakan ujung
lidahku. Aku ludahi kepala kontol mas Hari lalu aku sapukan seluruh ludahku ke
kepala kontol polisi gagah itu sambil sesekali aku emut kepalanya yang besar dan
berwarna ungu. Aku kenyot perlahan-lahan kepalanya seperti seorang bayi yang
sedang kehausan ingin minum dari susu ibunya.
Mas hari
terpejam kenikmatan dengan mulut menganga sambil sesekali mengusap kepalaku
dengan mesra. Terkadang dia juga menyodokkan kontolnya kedalam mulutku tetapi
kali ini tidak sampai terlalu dalam.
Aku buka
lubang kencing mas Hari kemudian aku ludahi lalu kembali aku sedot
kencang-kencang untuk kembali mendapatkan air ludahku. Aku benar-benar
menikmati rasa dan aroma khas kontol mas Hari. ukuran kontolnya memang sangat
mempesona dan begitu hangat didalam rongga mulutku. aku masukkan setengah
kontol mas Hari kedalam mulutku kemudian aku mulai menaik turunkan kepalaku
untuk mencoba memberikan servis oral terbaikku pada kontol pria. Meskipun
ukuran kontol mas Hari cukup besar tetapi itu tidak menghentikan aksiku untuk
memuaskannya. Aku tidak peduli jika penumpang didepanku terbangun dan melihatku
sedang mengulum kontol polisi itu. Aku sudah kepalang tanggung dan rasanya
sudah tidak bisa berhenti lagi. kontol dibalik celana jeansku mulai terasa
sesak namun aku tidak ingin menyentuhnya. Aku pikir jika mas Hari puas dengan
isapan mulutku di kontolnya maka aku akan merasa puas juga. Aku juga senang
jika mas Hari mau menjadi pacarku jika kami sudah sampai di tempat tujuan kami
nanti. Aku genggam kontol polisi itu dengan agak kencang kemudian tanganku
beralih ke buah zakarnya untuk mencari mainan baru yang lebih menyenangkan. Aku
suka jembut mas Hari yang tumbuh subur di sekitar buah zakar dan kontolnya.
Terasa penuh buah zakar yang aku pegang dan aku tarik-tarik itu. Sepertinya
pejuh polisi ini sudah lama tidak dimuncratkan. Mengetahui hal itu aku sangat
kegirangan dan semakin tidak sabar merasakan nikmatnya pejuh dari seorang
polisi gagah membanjiri perutku sekaligus menjadi cemilan malamku ini. aku
semakin giat mengulum kontol gede polisi itu dan tentu saja semakin membuat mas
Hari belingsatan menahan nikmat yang teramat sangat nikmat. Aku isap
kencang-kencang kepala kontolnya kemudian secara perlahan kembali aku mencoba
memasukkan batang kontol mas Hari hingga kepangkalnya. Aku benar-benar ingin
memuaskannya malam ini walaupun jika aku harus menyerahkan keperjakaan lubangku
pada kontol gede polisi ini. aku tarik kepalaku sambil mengambil nafas
dalam-dalam kemudian kembali memasukkan kontol mas Hari sedalam-dalamnya
kerongga mulutku. aku bisa merasakan kekerasan kontol polisi itu dan betapa
hangatnya benda itu. Aku melepas isapanku pada kontol mas Hari kemudian aku
gigit kecil bagian bawah kontol gede polisi itu sambil sesekali aku jilati
layaknya es krim. Ketika lidahku sudah naik dan menyentuh sekat antara kepala
kontol dan batang kontol mas Hari, aku gerakkan lidahku memutari bagian topi
bajanya lalu sesaat kemudian aku kembali memasukkan kontol mas Hari dan
mempercepat gerakan turun naik kepalaku. Kontol mas Hari sudah sangat basah
oleh air ludahku bahkan saking basahnya kontol kuda sang polisi itu terlihat
mengkilap jika sesekali terkena paparan cahaya lampu dari mobil atau motor yang
kebetulan lewat berselisihan.
Aku duduk
sejenak menyandarkan tubuhku dan menghentikan aktifitas sedotanku pada kontol
mas Hari. aku berusaha menghela nafas sejanak karena aku benar-benar kewalahan
melayani nafsu sang Polisi gagah itu. Aku bersandar dibahu kokoh mas Hari
kemudian tanpa aku minta mas Hari mengarahkan bibirnya kebibirku sehingga kami
kembali berciuman dengan ganasnya. Kami benar-benar tidak peduli dengan keadaan
sekitar. Padahal didepan kami ada dua orang penumpang yang tertidur.
Mas Hari
melepas ciumannya dibibirku kemudian kembali mengocok kontolnya dan tangannya
yang satu lagi dia gunakan untuk menuntun kepalaku kembali menyedot kontol
super enaknya yang bisa bikin aku mabuk kepayang.
Tentu saja
aku tidak menolak dan dengan segera kembali aku isap sekuat tenaga dengan
harapan agar kontol sang polisi tampan itu segera mengeluarkan sperma kental
dan gurihnya didalam mulutku. aku sungguh-sungguh penasaran dengan rasa pejuh
dari polisi gagah setinggi 175 cm itu. Aku benar-benar tidak sabar mengecap setiap
mili air pejuh yang keluar dari kontol mas Hari. membayangkannya saja aku sudah
merasa senang apalagi kalau sampai hal itu benar-bear terjadi. Pokoknya aku
berharap saja kontol super milik mas Hari itu segera memuntahkan pejuhnya
sebelum mobil kami sampai ditempat tujuan.
Namun ketika
sedang giat-giatnya aku mengenyot kontol mas Hari tiba-tiba mobil kami berhenti
mendadak. Aku buru-buru menarik kepalaku dan menghentikan isapan mulutku pada
kontol polisi Hari.
“Ya mas, kami
turun disini saja”, kata seorang pria dewasa yang duduk di samping sopir. “Bu.
Nila. Bangun… kita sudah sampai…”. Dia membangunkan istri dan anaknya yang
masih tampak tertidur pulas di kursi mobil didepan kami.
“Hmmmpppp….”,
anaknya mulai bangun.
Setelah istri
dari laki-laki itu bangun, mereka bertiga pun langsung keluar dari mobil
sehingga sekarang tinggal aku bersama mas Hari dan pak Sopir.
“Mas-mas di
belakang tidur ya??”, tanya sopir yang mulai melanjutkan perjalanan.
“Tiduran saja
bang sambil menikmati hangatnya malam”, sahut mas Hari.
“Ya sudah.
Mungkin sepertiga perjalanan lagi kita akan sampai”, sahut sang sopir.
Setelah
suasana semakin mendukung, mas Hari mulai memintaku melayani kontolnya lagi
namun kali ini permintaannya membuat aku ragu bisa melakukannya. Dia memintaku
untuk menduduki kontol gede nya. Tentu saja aku kaget karena bagaimana bisa aku
menahan sakit tanpa suara kalau dia sedang menusukku dari belakang. Lagi pula
lubang anusku masih perjaka sehingga aku semakin ciut bisa menahan sakitnya
diperjakai kontol segede milik mas Hari.
“Mau ya
sayang… Mas susah keluarnya sebelum ngentot kamu. Kamu mau kan? Mau yah?”, rayu
mas Hari.
Dia memeluk
pinggangku. Walaupun aku agak takut dan ragu, aku akhirnya menganggukkan kepala
tanda aku juga mau melakukannya. Maka dengan penuh semangat, mas Hari
mengangkat tubuhku dan mendudukkan aku tepat diselangkangannya. Aku benar-benar
gemetaran merasakan kerasnya kontol mas hari yang sudah meronta-ronta menyentuh
bagian belahan pantatku yang masih terbungkus celana jeans.
“Mas… kalau
ketahuan sopir gimana?”, tanyaku.
“Tenang aja
sayang… mas pelan-pelan kok. Mas pelorotin celana kamu ya?”. Mas Hari mulai
membuka resleting celanaku lalu kemudian membuka pengaitnya dan langsung
mempeloroti celana bagian belakangku beserta CD nya. Seketika pantat gempalku
terbuka dan begitu menantang kontol mas Hari untuk segera memperjakainya. Dia
mulai meludahi telapak tangannya dan menyapukan ludah kental itu kelubang
duburku. Beberapa kali dia ulangi kegiatan itu sampai aku merasakan lubangku
telah becek oleh air ludah mas Hari.
“Sekarang ya
sayang? Kalau sakit dikit ditahan ya… jangan sampai bersuara”, pinta mas Hari.
Dengan segera
mas Hari mulai mengarahkan kepala kontolnya masuk kedalam lubang anusku.
Beberapa kali dia coba menusukkan kontolnya namun masih belum berhasil. Namun
dia terus berusaha hingga sampai pada percobaan keenam, kepala kontol mas Hari
mulai terasa merobek lubang anusku.
“Auhhh…”,
desahku pelan menahan sakit.
“Jangan
bersuara sayang. Tahan….”.
“Sakit mas….
Auhhh…”.
Karena dia
takut aku mengeluarkan suara, akhirnya dia mengarahkan wajahku untuk melakukan
adegan ciuman untuk sedikit meredam suara. Ternyata ciuman itu dikhususkan
untuk menahan suaraku karena mas Hari tiba-tiba dengan ganasnya menghujamkan
kontolnya sedalam-dalamnya keliang anusku. Aku sungguh tidak bisa menahan rasa
sakitku dan berusaha berteriak namun suaraku tertahan dirongga mulut mas Hari.
air mataku mengalir dengan derasnya seperti tidak terbendung lagi oleh kelopak
mataku ini. aku benar-benar merasa terbakar di lubang anusku. Rasanya sangat
sakit dan ngilu sekali. Anusku seperti ditusuk oleh pemukul base ball. Mas Hari
membenamkan kontol gedenya tanpa berusaha menggenjotnya. Tampaknya dia ingin
aku menerima kehangatan kontolnya terlebih dahulu dan berusaha membuat aku rileks.
Ketika aku mulai bisa menenangkan diriku, mas Hari melepas ciuman bibirnya dan
mulai memintaku menarik pantatku agar kontolnya keluar dari dalam anusku. Aku
tarik perlahan-lahan sambil menahan rasa ngilu yang teramat sangat. Namun
ketika tersisa kepala kontol mas Hari yang akan keluar dari lubang anusku,
Polisi itu langsung menghentakkan kontolnya sedalam mungkin di anusku.
“Argggghhhhh!!!!!
Awww!!!”, erangan sakitku tidak dapat aku tahan lagi sehingga membuat pak sopir
kaget dan menghantikan laju mobilnya secara mendadak.
Sang sopir
menyalakan lampu didalam moobilnya. “Ada apa mas?”.
“Nggak pak,
mas Hari ini terlalu keras memijat aku. Aku kemasukan angin pak jadi aku suruh
mas Hari mengurut punggungku”.
Sang sopir
agak aneh melihat posisiku yang terlihat duduk di pangkuan mas Hari. kami juga
dalam keadaan berkeringat padahal didalam mobil AC nya sudah sangat dingin.
“Bener nggak
apa-apa nih?”, tanya sang sopir memastikan.
“Iya bang,
lanjut jalan aja”, pinta mas Hari. “Lampunya tolong dimatikan lagi. silau”.
Pak sopir
kembali melanjutkan perjalanan setelah mematikan lampu didalam mobil.
Kembali mas
Hari mencoba memintaku menurun naikkan pinggul untuk menelan kontol besarnya
kedalam lubang anus perjakaku. Meskipun sakit, aku terus mencoba mendapatkan
kenikmatan dan sensasi yang baru pertama kali aku rasakan ini. awalnya memang
perih dan sakit sekali tetapi entah mengapa semakin lama, aku merasakan ada
yang aneh dalam diriku. Aku menikmati kekerasan kontol polisi yang sedang
mengentoti anusku tersebut. Rasanya benar-benar enak sekali. Aku tidak bisa
melukiskannya dengan kata-kata. Karena aku sungguh seperti terbang kelangit
ketujuh dengan mengendarai kontol kuda milik polisi gagah bernama Hari ini.
tidak aku sangka kini gerakkan pinggulku semakin cepat menelan kontol mas Hari.
turun-naik-turun-naik-turun… ohhhh enak banget… aku merem melek dibuatnya.
Sungguh enak sekali kalau anus dimasukin kontol segede milik mas Hari. aku
rasanya tidak ingin cepat-cepat perjalanan ini sampai dan mengakhiri persenggamaan
ini.
Tidak terasa
aku mengerang dan mendesah seperti tidak adasopir didepanku. “Ahhhh… ouhhhh…
ohhh… auhhh… shhhiittttt… ahhhhh… ahhhh… aw…. Ahhh.. ahhh… ahhhh… ahhh…
aduhhhh… ahhhh….”.
Pak sopir
terlihat mengarahkan spion didalam mobil untuk melihat aktifitas kami di
belakang.
“Argghhhh..
enak sayang… lubang kamu enak banget.. ahhhh… kencengin sayang… ah… kaya gituh
lagihh… ahhhh… ahhh… ahhh…”. Mas Hari juga tidak bisa menahan untuk tidak
bersuara.
Kami benar-benar sudah tidak bisa mengontrol diri
lagi. kami benar-benardikuasai oleh nafsu birahi.
“Mas…
Kontolmu enak banget. Gede ahhh… rojok anusku dalem-dalem mas… ahhhh lagih….”.
“Iya sayang..
kayak gini kan? Hah!!?? Hah?? Ahhhhh”.
Mas Hari
menekan kontolnya sampai semua bantang kontol polisi itu amblas tertelan lubang
duburku.
Pak sopir
tiba-tiba membelokkan mobilnya ke sebuah gang kecil yang sepi dari kehidupan
manusia, saat itu kami berada di sebuah daerah sepi yang jauh dari pemukiman
penduduk. Sang sopir menghentikan mobilnya dan menyalakan lampu.
“Pak… kok
dinyalain… ahhhh… ahhhhh… uhhhh aw…”, tanyaku pada pak sopir sambil terus
dituduk mas Hari.
Aku paham
kalian sedang ngentot. Dari pada kalian nggak total mainnya gara-gara saya
memacu mobil terus mending kalian ngentot disini. Disinikan sepi. Nikmatin ya…
saya mau ngerokok dulu”. sang sopir mengambil sebatang rokok dari sakunya lalu
menyalakannya kemudian dia mulai merokok.
“Banghhhh
kamih boleh kan pindah tempat dikursi tengah sini? soalnya disini penuh dengan
barang-barang kamihh.. ahhhh… ssshhhiiittttt…”, tanya mas Hari.
“pakai aja,
anggap aja saya tidak ada”.
Mas Hai
langsung menggendong ku dan langsung menyetel kursi tengah untuk bisa kami
lewati kemudian kamipun tanpa sungkan melucuti semua pakaian hingga telanjang
bulat. Tubuh kekar kami berdua begitu sempurna ditambah lagi sekarang aku
berhadapan dengan mas Hari. aku segera memacu lubang anusku untuk memeras
kontol mas Hari.
“Arggghhhh…
enak sayang.. ahhhh… arggghhhh”.
Sang sopir
terlihat gelisah dan akhirnya menonton live show persenggamaan kami yang kian
memanas. Si sopir terlihat sangat terangsang sekali menyaksikan adegan ngentot
kami. Itu terlihat dari tangannya yang mulai sibuk mengocok kontolnya.
“Bang… enak
lho bang… ngentot Tommy yang masih perjaka inihhh ohhh… sempit banget dari pada
memek…. Ahhh…”, goda mas Hari pada si sopir.
Si sopir
tdaik menjawab.
“Argggghhh….”.
kontol mas Hari terasa berkedut tubuhnya mengejang dan beberapa saat kemudian…
Crrrooottt…crooottt..
crooottt.. crooottt.. crooottt.. ccccroootttttt.. ccccroooootttttt.. crooottt..
crooottt.. crooottt.. ccccrrrrrooottt.. croootttttttt… tumpah ruah lah sperma
mas Hari keluar dari lubang kencingnya dan langsung memenuhi liang
pembuanganku. Mas Hari masih terus saja mengentoti anusku seolah-olah kontolnya
tidak capek ataupun loyo setelah menyemprotkan bermili-mili sperma kedalam
anusku. Sebagian sperma mas Hari terasa meleleh keluar dari anusku dan menetes
ke bawah, untunglah tadi mas Hari sudah mengalasi kursi mobil tersebut dengan
celananya sehingga sperma yang jatuh tidak mengotori sofa mobil.
“ARRHHHHHH..,..
ARGGGHHHH!!! AHHHH… HOST….HOST”…
PLOP! Mas
Hari melepaskan kontolnya yang masih berlumuran pejuh. “Ejan sayang. Biar
pejuhku keluar dari anusmu…”.
“Ihhhhh…
iihhhhhh…”, aku mengejan dengan di bantu mas Hari untuk membuka lubang anusku
menggunkan kedua tangannya. Pejuh mas Hari muncrat dari dalam anusku dan
langsung melumuri kontol gedenya yang mulai loyo.
“Isep dong
sayang…. Bersihin kontol mas…”.
Aku pun
menuruti permintaan mas Hari. aku jongkok didepan kontol polisi gagah itu
kemudian mulai mencelemoti dan menjilati setiap titik sperma yang tumpah
dikontol maupun di celana mas Hari hingga semuanya bersih dan masuk kedalam
perutku.
“Terimakasih
sayang…. Kamu benar-benar hot! Aku sayang kamu”.
“Gila! Aku
ngaceng berat gini. Kamu harus bertanggung jawab. Pokoknya kamu harus bersedia
aku entot kayak tadi. Ayo cepat gantian. Sekarang giliranku”. Sang sopir
tiba-tiba meminta Tommy untuk bersedia dia entot. Kontol sang sopir ternyata
lebih panjang dari kontol mas Hari tetapi tidak lebih besar. Mas Hari
menyingkir sebentar dan membiarkan aku melayani nafsu sang sopir…
BAGI PARA
PEMBACA YANG MAU MELANJUTKAN CERITA INI SEBEBAS MUNGKIN MENURUT VERSI KALIAN
SILAHKAN KIRIM EMAIL KE >>>dimas_arbayu@yahoo.com<<<
BAGI 5 CERITA TERASIK, TERHOT, TERBAIK AKAN DI POST KE BLOG INI!!! DI TUNGGU YA
PARTISIPASINYA…
bagi dong kenikmatannya minta no. hp. nya
BalasHapus0838 7619 4127
BalasHapusmangga dicobian agan2
227a70d0
BalasHapusCarikan perwira akpol ya
082367337104,mau cr polisi yg mau ml ma gw....n kl bs yg mau jd pacar gw
BalasHapusngaceng nih gw baca cerita ini, yg manly n macho entotin gw donk
BalasHapus25A3F526
pengen nih.... wat yang di jatim khususnya kota ijo royo royo invite ya 73FAOF16
BalasHapusaku ingin sih punya pacar polisi atau teman kerja Polisi...
BalasHapusCuma aku tinggal di manado...
Ah kayaknya Aku berpasangan Rambo dan Jin Kazama aja atau Cerita American Ninja 1 - American Ninja 4 aja..
ini no hp ku 085340310777...,klu ada polisi yang usia muda yang mau jadi temanku, langsung aja berkenalan dengan aku ya.....
Please CALL ME.....
Tapi tak apa suasananya cukup memikat...
Salken Andi Chinese chubby Jakbar Grogol cr TTM or teman yang ad tempat or kost wa 0811-915-6886
BalasHapus