Namanya Bayu Samudra, umurnya 25 tahun, wajahnya ganteng dengan kulit
agak gelap. Bayu adalah seorang polisi, dia sebenarnya berasal dari
Padang tetapi mengikuti pendidikan di SPN B***** dan ditugaskan di Kota
P********. Dengan tinggi 175 dan berat 63 kg, Bayu terlihat sangat
gagah dengan bahu kekar, dia cukup rajin ikutan fitnes, tetapi bukan
hanya wajah dan perawakan tubuhnya saja yang sangat menarik.
Sore itu sebenarnya dia sudah selesai bertugas dan akan segera pulang
ketika dia melihat seorang remaja ABG berseragam SMP mengendarai motor
melewatinya tanpa mengenakan helm dengan kecepatan di atas rata-rata,
maka dengan segera Bayu mengejar ABG itu.
Cukup lama juga baru dia bisa mengejar dan mendahului ABG itu, dia
langsung memotong motor ABG tersebut dan menyuruhnya berhenti. Tampak
ABG itu memandang Bayu dengan wajah kesal.
"Bapak minta duit berapa? Saya bayar deh, yang penting semua beres,
buru-buru mau pulang nih?" ABG itu mengeluarkan dompetnya. Bayu mendadak
jengkel dengan kelakuan kurang ajar ABG itu.
"Kamu sudah melanggar aturan, bersikap kurang ajar juga dengan menyuap
saya terang-terangan! Berani sekali kamu!" Bentak Bayu marah.
"Siapa nama kamu?!!"
"Tirta Pak..." ABG itu mulai pucat, tidak menyangka polisi ganteng di
depannya sangat garang, biasanya dengan membayar sejumlah uang dia
langsung bebas.
"Berapa umur kamu?"
"15 tahun Pak..."
Bayu mengambil Kartu Pelajar dari dompet ABG itu. Tirta Adriansyah. SMPN 1 P********.
"Sekarang buka bagasi motor kamu?!!!"
"Buat apa Pak?" tanya Tirta sedikit gugup.
"Buka cepat, saya mau periksa, ABG seperti kamu ini sudah kurang ajar, siapa tau kamu pakai narkoba?!"
"Sumpah Pak, saya tidak memakai atau membawa narkoba.." Tirta sangat gelisah dan gugup.
"AYO CEPAT BUKA!!!" hardik Bayu keras.
Dengan lemas dan gemetar Tirta membuka bagasi motornya. Bayu langsung memeriksa isinya dan menemukan kotak berisi kepingan DVD.
"Ini apa isinya?!!"
"Iituu cuma tugas Pak, di sekolah saya pelajaran diberikan dalam CD untuk bahan pelajaran di rumah."
Bayu menatap tajam ke arah Tirta yang berusaha terlihat tenang. ABG ini
cukup tinggi untuk anak seusianya, kira-kira 167 dengan wajah ganteng
dan imut dan polos, kulitnya putih mulus. Entah kenapa Bayu menjadi
sedikit terkesima melihat ABG itu.
"Saya tidak percaya, sekarang kamu ikuti saya, saya akan periksa apa
isi CD ini. Jangan coba-coba kabur, dompet dan pengenalmu ada di tangan
saya, saya akan mencari ke sekolahmu dan ke rumahmu jika berani
membohongi dan kabur." perintah Bayu dan kembali ke motornya.
Sementara itu Tirta cuma melangkah gontai ke motornya.
"Mampus deh gue, siallllll, kenapa juga gue tadi harus bawa-bawa CD itu." Tirta hanya bisa mengumpat dalam hati.
15 menit kemudian Bayu membawa Tirta ke rumahnya. Bayu kemudian
mendorong Tirta masuk ke rumahnya. Menghidupkan DVD Player dan memutar
CD itu. Tirta hanya terduduk lesu di kursi dan menutup mukanya. Bayu
terkejut waktu melihat di TV terlihat video Tirta sedang coli,
sepertinya dia merekam sendiri adegan coli itu.
"Oh, jadi ini tugas yang diberikan oleh gurumu di sekolah?!" bentak Bayu kepada Tirta.
Tirta hanya diam dengan muka pucat pasi.
"ABG sekarang memang sudah terlalu bebas." Bayu melihat Tirta dalam
adegan TV yang asik mengocok kontolnya, meski ukurannya besar tetapi
karena Tirta masih remaja maka bulu jembutnya masih halus dan jarang,
entah mengapa Bayu menjadi terangsang, dan kontolnya sendiri mulai
menegang, bergantian melihat layar TV dan Tirta yang masih menutup muka
di sofa.
Bayu tersenyum mesum dan mengunci pintu rumahnya.
"Untuk apa kamu bikin video beginian?"
"Cuma iseng pak..." jawab Tirta pelan.
"Jangan bohong, kamu mau saya laporkan ini ke orang tua dan gurumu?"
Tirta mendadak ketakutan.
"Pak, jangan pak, plisssssss" Tirta mulai menangis ketakutan. Tetapi
Bayu tidak merasa iba, malah menjadi bernafsu melihat wajah memelas
Tirta.
Kemudian tayangan di TV berganti menjadi adegan film porno, yang membuat
Bayu semakin kaget, ternyata itu video bokep gay, dengan adegan ngentot
yang benar-benar membuat Bayu terangsang. Kontolnya terasa sakit
terjepit di celana seragam coklatnya yg ketat itu.
"Kamu homo ya?!!!" hardik Bayu.
Tirta sudah akan menangis dan mukanya seputih kertas, pucat dan ketakutan.
"Pak plisssssss, jangan laporkan ke orang tua saya" isak Tirta. Bayu
menyeringai dan memegang dagu Tirta, memaksanya berdiri. Memaksa Tirta
menatap wajahnya. Tirta baru menyadari betapa ganteng wajah polisi yang
menangkapnya ini, sedikit rasa takutnya sirna, malah kontolnya mulai
menegang begitu dia mencium bau keringat Bayu yang maskulin itu.
Bayu kemudian, memegang tangan Tirta dan mengarahkannya ke
selangkangannya, kontol Bayu sudah mengeras, bayangannya terlihat jelas
di celana coklatnya.
"Saya akan simpan rahasia kamu kalau kamu bisa membuat kontolku ini
lemas, karena entah mengapa melihat video ini rasanya jadi kepengen
ngentotin kamu." ujar Bayu dengan mesum.
Tirta yang tadinya ketakutan sekarang serasa mendapat durian runtuh,
alih-alih selama ini hanya bisa menontop bokep gay, sekarang dia bisa
merasakan sendiri kontol yang dirindukannya itu, dia sudah mulai bosan
dengan cuma menonton bokep saja.
Tirta kemudian perlahan-lahan meremas kontol Bayu.
"Arrrghhhhh, setannnnn!" desahBayu menahan gejolak nafsu. Tirta
tersenyum senang dan semakin bersemangat meremas-remas batang kejantanan
milik Bayu, sementara Bayu mulai mengerang menahan gairah.
Tangan Tirta membuka ikat pinggang Bayu, perlahan-lahan melepaskannya,
dan membuka ristleting celana coklat Bayu, tampak tonjolan kontol Bayu
berusaha berontak dari celana dalam berwarna coklat tua itu, Tirta pun
meremas-remas kontol Bayu yang masih terkurung dalam celana dalam,
hidungnya mengendus-endus celana berisi kontol itu.
"Mmmmmhhhhh enak pakkk, gue suka aroma kontol bapakkkkk..."
"Arrrgghhhhh setan, kok gue jadi nafsu banget sama ABG, cowok lagi
setannnnnn" desah Bayu keenakan dengan remasan-remasan tangan Tirta di
kontolnya, hembusan nafas dari hidung Tirta yg mengenai kontolnya
semakin membuatnya blingsatan menahan gairah.
Tirta kemudian memasukkan tangannya ke dalam celana dalam Bayu,
menggenggam kontol Bayu, perasaannya tidak karuan, ini adalah kontol
pertama selain kontolnya yang pernah dia pegang. Kemudian dia
mengeluarkan kontol itu, karena sudah terlalu keras, begitu terlepas
keluar kontol Bayu langsung melompat keluar dan menampar keras pipi
Tirta. Plakk!
"Arrggghhhhhhh" erang Bayu sambil meremas rambut Tirta menahan hasratnya.
"Pakk, kok kontol bapak gede banget sih pakkk, berurat lagi pakkk, gue
sukaaaaa." Tirta kemudian menggenggam kontol itu dan mengocoknya
pelan-pelan, selama ini Tirta menyangka kontolnya cukup gede, dia pernah
mengintip kontol abangnya diam-diam, meski abangnya sudah kuliah tapi
kontol abangnya sama besarnya dengan kontolnya yg masih kelas 3 SMP,
tapi kontol Bayu ini benar-benar membuat Tirta menelan air ludah. Gede,
panjang, gemuk dan berurat.
"Kenapaaa, kamu sukaaa yahhh, kontolku emang gede, panjangnya kira-kira
21 senti arrgghhhhh kocok terussss owhhhh shittttttttt" erang Bayu yang
dilanda birahi.
Tirta kemudian mengocok kontol Bayu, ternyata Bayu tidak disunat, tetapi
karena kontolnya sudah tegang, ujung kepala kontol itu sudah menyembul
setengahnya, hampir semuanya keluar dari kulupnya, ujungnya basah
dengan cairan bening precum Bayu. Tirta kemudian memberanikan diri untuk
menjilati ujung kepala kontol itu. Menjilati lobang kontol itu.
"Mmmmmhhhh. Slurrrpppp. Mmmmmhhhhh. Ahhhhhhh."
Slurrpppp, mulut Tirta mulai menyedot-nyedot ujung kepala kontol Bayu,
"Uuummmhhhhhhh uuuuumhhhhhhh Pakkkkk gede banget Pakkkkk, gue sukaaaaa,
enakkk bangetttt slurrrrrrp, rasanya asin slurppppp."
"Ohhhh shittttt argggggh setannn, jilat terusss, arrghhhh jangan
berhentiiii, jilat dan sedot kontolku!" erang Bayu keenakan sambil
memejamkan mata. Sambil mengulum dan menjilati kontol Bayu, tangan kiri
Tirta mulai menggerayangi tubuh Bayu, menelusup ke seragamnya mempreteli
kancing-kancingnya sambil meremas-remas dan mengusap perut Bayu, yang
membuat Bayu semakin blingsatan menahan gairah.
"Ooohhh Uhhhhh Aaaaahhhhh arghhhh eeeeekhhhhh," erangan Bayu makin
gencar karena sekarang lidah Tirta sedanng bermain-main di biji
pelernya, Tirta memasukkan biji peler Bayu ke mulutnya dan
mengecap-ngecap sambil seakan-akan mengunyah-ngunyah biji peler itu,
sementara tangannya tidak berhenti mengocok-ngocok kontol gede Bayu yang
berurat, cairan precum mulai menetes dari lobang kencing Bayu, tanpa
jijik Tirta menjilati kepala kontol itu sampai bersih, dia ketagihan
akan sperma Bayu dan menyedot-nyedot lobang itu ingin mendapatkan lebih
banyak sperma lagi.
"Owhhhh shitttt, ehkkkkkk, uhhhhhh, ahhhkkkkk," erang Bayu semakin
menjadi-jadi, matanya terpejam menahan gejolak nafsu birahi yang semakin
tinggi, nafasnya memburu, jantungnya berdebar keras, tidak pernah dia
menyangka rasanya begitu nikmat dikulum dan dikocokin.
Bayu dan Tirta pun pindah ke sofa, Bayu duduk di sofa sedangkan di
depannya bersimpuh Tirta masih berseragam SMP mengulum, mengocok, dan
menjilati kontolnya, tangan kiri Tirta mengeluarkan kontolnya dan
mengocok kontolnya yang sudah keras, Bayu menjadi penasaran dan memegang
kontol Tirta, kontol itu lumayan gede apalagi untuk anak seusia Tirta,
meski masih kalah besarnya dengan kontol miliknya. Bayu meremas kontol
Tirta dengan penuh gairah, dengan mulut masih mengerang menahan nikamt
dari kuluman Tirta di kontolnya.
Bayu kemudian berdiri membuat kontolnya terlepas dari mulut Tirta.
"Pakkk, kok berhenti???" Protes Tirta, tidak rela melepas mainan
barunya, baginya sekarang ini menggenggam kontol Bayu jauh lebih
mengasyikkan daripada menggenggam stick PS3 kesayangannya.
"Sabarrrrr, ayo kesini kita di lantai saja," Bayu menarik Tirta dengan
posisi berlawanan, rupanya dia menjadi penasaran gimana rasanya
menjilati dan mengulum kontol juga.
Dalam posisi 69, Bayu menarik dan melepaskan celana pendek seragam SMP
Tirta, dan langsung menerkam kontol Tirta ke dalam mulutnya.
"Mmmmhhhhhh, ohhhhhh,,, enaknya kontol ABG, ohhhhhh jadi ini rasanya
mengulum dan menjilati kontol,, slurpppppp."
"Ohhhh, ahhhhh, Pakkkkk, terussss, jilatttt, ouhhhhh, ohhhhh, terusss
Pakkkkk." Tirta meringgis dan keenakan saat lidah Bayu menjelajahi
kontol ABGnya itu. Gesekan kumis tipis Bayu menambah sensasi nikmat di
selangkangannya hingga Tirta kelenjotan.
"Mmmhhppphhh mmmphhhhh" suara erangan Tirta terhalang oleh kontol gede
Bayu di mulutnya, akhirnya kedua lelaki terpaut umur itu asik saling
menjilati kontol dan mengulum kontol, Bayu sekuat tenaga menahan
semprotan spermanya yang sudah diujung kepala kontolnya, jilatan dan
sedotan Tirta membuatnya mabuk kepayang.
Bayu menjadi nafsu melihat pantat mulus dan montok milik Tirta,
diremas-remasnya buah pantat itu, ditampar-tamparnya plakk plakk plakkk
hingga warnanya memerah dan melihat lobang pantat Tirta yang kembang
kempis, bewarna merah menggoda, sempit, membuatnya ingin mencium,
"Mmmmmphhhhhhh mmmmmphhhh," Bayu menciumin lobang pantat Tirta, bahkan
kini lidahnya sudah menjilati dan menyedot lobang pantat Tirta.
Tirta merem melek menahan nikmat saat lidah kasar Bayu menusuk-nusuk
lobang pantatnya, mulutnya hanya mengeluarkan erangan tertahan karena
kontol gede si polisi masih menghujam-hujam mulutnya, ya, kini Bayu
menusuk-nusuk mulut Tirta seperti sedang mengentot memek, Bayu tidak
bisa menahan lagi gejolak syahwatnya.
"Ohhhoookkk, hooooooeekkkk." sesekali terdengar suara Tirta tersedak
oleh kontol gede dan panjang milik Bayu, tetapi bukannya menolak, malah
Tirta semakin meremas-remas kontol itu dengan lidahnya dan serasa ingin
menelan kontol itu, meski sudah berusaha keras, tetapi karena kontol
Bayu sangat panjang tidak semuanya bisa masuk ke mulutnya, pipi Tirta
menggembung penuh sesak karena kontol gemuk itu.
"Arghhhhh setannnn, argggghhhh aku mau keluarrr ohhh shitttttttttt" teriak Bayu.
"Mmmphhhh mmmphhhhh mmmmpphhhh" Tirta memegang kedua paha Bayu, dia
ingin menelan semua sperma Bayu, dia benar-benar ketagihan.
"Mmmmpppphhhh.... Ohhhhh... Keluarin semua Mmmphhh... Ohhhh Pakkkkk
keluarin di mulut ajaaahhhhh" erang Tirta.
"SETANNNNN ARGGGHHH AKU KELUARRRRR SHITTTTTTTTT ARGHHHHHHH SHITTTTTT OHHHHHHHH!!!"
CROOOOOTTTTT CROOOOOOTTTTTTTT CROOOOOOTTTTTTTTTT CROOOOTTTTTT, sperma
Bayu memuncrat di dalam mulut Tirta, yang langsung masuk ke kerongkongan
Tirta, tetapi sperma Bayu sangat banyak dan kental, sehingga masih ada
juga yang menetes keluar lewat bibir Tirta.
Croooooootttttt crooooooootttt crooooooootttt croootttt croooot
crooottttt crooooottt crooot croot croot crot sperma Bayu masih terus
menyemprot memenuhi mulut Tirta, yang menelannya dengan perasaan haus
dahaga. Bayu menatap puas ke arah Tirta, tidak pernah menyangka seks
sejenis begitu membuatnya keenakan.
Setelah selesai Bayu terduduk lemas di kursi sofa, mengatur nafas dan
memejamkan mata, sementara di selangkangannya Tirta yang sekarang hanya
tinggal mengenakan seragam sekolahnya itu masih asik menjilati kontol
Bayu, seolah tak ingin menyisakan sedikit sperma pun di kontol itu dan
menjilatinya hingga bersih dari sperma.
Seragam Tirta basah dengan spermanya sendiri yg muncrat saat dia
mengocoknya sambil menelan sperma Bayu tadi. Tubuh Tirta basah kuyup
oleh keringat, aroma ruang tamu Bayu berubah menjadi berbau pejuh dan
keringat, yang membuat kedua insan itu makin mabuk kepayang, bahkan
kontol Bayu yang 5 menit tadi baru saja menembakkan sperma sebanyak 15
kali kini sudah mulaibangkit kembali.
"Ooohhhhh Uhhhhh Ahhhhhh, enak banget kulumanmu Tirta, kontolku sudah
berdiri lagi nih hehehehe" Bayu terkekeh melihat kontolnya yg sudah
tegak perkasa dalam genggaman Tirta.
"Mmmmmmmhhhh mmmmhhh mmmmh, lagi pakkkk, mau lagiiiiii, gue sukaaaa air
mani bapakkk rsanya gurih pakkkkkk." jawab Tirta, kembali menjilati
kontol itu, belum puas. Kemudian Tirta masih memegang dan menatap kontol
itu berbicara.
"Pakkk, ngentotin Tirta yahhhhhhhhhh plissssss, pengen ngerasain kontol
gede ini nyodokin lobang perjakaku" seru Tirta serak, lobang pantatnya
kembang kempis bergairah atas ucapannya sendiri.
Bayu tersenyum sumringah, membayangkan kontolnya menusuk-nusuk lobang
pantat legit dan sempit itu, bayangan itu semakin membuat kontolnya
menegang dengan keras.
"Bolehhhhhhh sayangggg, aku akan entotoin kamu sampai puassssss, sampai
kamu ketagihan lagi dan lagi" jawab Bayu, sambil menarik tubuh Tirta
yang masih mengenakan seragam atasnya itu, memposisikan Tirta untuk
menduduki kontolnya. Di atas sofa, Bayu dengan seragam polisinya yang
masih melekat hanya saja kancing-kancingnya sudah terbuka sehingga kaos
coklat tipis dan ketat yang membungkus dadanya tampak basah oleh
keringat, sedangkan celana seragam coklatnya sudah turun beserta celana
dalamnya hingga sebatas lutut.
Tirta pun perlahan mulai menurunkan pantatnya, kedua tangannya memegang
kontol Bayu, mengarahkannya tepat ke lobang pantatnya. Sedangkan kedua
tangan Bayu memegang pinggang Tirta, sekarang ujung kontol Bayu sudah
menempel di lobang pantat Tirta. Perlahan-lahan Bayu menekan pinggang
Tirta agar tubuh Tirta turun dan kontolnya bisa masuk ke lobang pantat
Tirta yang sempit itu.
"AAAARGGGHHHH PAKKKK SAKITTTT" teriak Tirta.
"OOHHHHH AHHHHH SHITTTT Eeeehhkkkkk, enakkkkk, sempitttttnyaaaaa, tahan
yaaaaaa," Bayu menahan tubuh Tirta yang akan bergerak naik, dia
merasakan lobang pantat Tirta yang sempit, ujung kontolnya baru bisa
masuk sedikit, rasanya sudah begitu nikmat tiada tara, diremas-remams
dan dikenyot-kenyot oleh lobang silit perjaka Tirta, seolah-olah ujung
kontolnya disedot-sedot oleh pompa yang hangat,
"OHHH SHITTTTTT ENAKNYAA, RAPETTTTTT, SEMPITTTTTTT AHHHHHHH MMHHHHHHH"
"Nnnghhhhhh Uuuunnnnnhhhhh NNnnnnhhh Arghhhhh Pakkkkk sakitttttt
stopppppp arrrgghhhhh," teriak Tirta, merasakan panas dan perihnya di
sekitar lobang pantatnya, itu karena lobang silitnya masih perjaka dan
sempt, sedangkan kontol Bayu sangat gemuk dan besar serta panjang dan
berurat-urat. Tetapi kedua tangan kekar Bayu menahan pinggangnya
sehingga dia tidak bisa naik dan melepaskan diri dari kontol Bayu.
Tirta sadar dia tidak bisa lari lagi, sekarang dia harus menahan sakit
ini, nanti juga dia akan merasakan nikmat dientotin, seperti
cerita-cerita gay yang suka dibacanya, juga di film-film, mereka begitu
ketagihan dientotin dengan kontol super gede, dan kontol Bayu sama
besarnya dengan kontol-kontol di film itu, malah lebih indah, warnanya
merah kecoklatan dengan urat-urat biru, kepalanya gemuk, batangnya juga
panjang dan gemuk, makin ke ujung makin berurat dan gemuk. Kontol Bayu
memang sangat indah, Bayu sangat beruntung, bukan saja wajahnya yg
sangat tampan dan mempesona, bahkan kontolnya pun bisa membuat orang
lupa diri.
Akhirnya Tirta meregangkan lobang pantatnya, mengeden seakan-akan ingin
buang air besar agar lobang pantatnya membuka lebar, saat mulai
meregang, Bayu menekan kontolnya, perlahan-lahan mendorong masuk,
"ARRGGGHHHH AHHHHH SAKITTTTT STOOPPPP PAKKKK SAKITTTT" teriak Tirta, air
matanya mulai mengalir.
"OHHHHH AHHHHHH SHITTTTT SEMPITNYAAA ENAKKKKKNYA SHITTTTT AYOOOO
TAHANNNN DONGGGG TADI KATANYA MAU DIENTOTINNNNNN" Erangan nikmat keluar
dari mulut Bayu.
Tirta menatap wajah Bayu di bawah nya, mata Bayu terpejam, menahan
nikmat dan sensasi, menggigit bibirnya, Tirta merasa Bayu terlihat
sangat tampan, seksi, dan dia merasakan perasaan emosi mendalam kepada
polisi yang sedang berusaha memperjakainya ini. Tirta menundukkan
wajahnya dan mencium bibir Bayu.
Bayu kaget waktu merasakan bibir Tirta menyapu bibirnya, dia membuka
mata dan melihat tatapan wajah ABG itu, ada rasa hangat di dalam
dadanya, dan dia pun membalas ciuman Tirta, memagut bibir merah ranum
itu dengan kasar dan penuh nafsu, lidahnya masuk dan menjelajahi mulut
Tirta, memilin lidah Tirta, dan merasakn rasa asin dari bekas spermanya
sendiri.
Sementara itu kontol Bayu masih berjuang untuk menembus lobang perjaka
pantat Tirta, kepala jamur kontolnya sudah hampir masuk semuanya, dan
dengan agak kuat Bayu menekan tubuh Tirta, PLOPPPPPPPPP,
"ARGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHH" Jerit Tirta menahan sakit bukan kepalang,
akhirnya kepala kontol itu melesak masuk dan membuat Bayu kelenjotan
menahan nikmat karena mendadak lobang pantat Tirta langsung meremas kuat
kontolnya dan meremas-remas kontolnya.
AAAARGHHHHHHHHHHHHHHH teriak Tirta kesakitan saat Bayu menekan kontolnya
lebih dalam masuk melesak ke dalam anusnya, air mata mengalir di
matanya.
"Sakitttt yaaaa sayanng? Nnnggghhhhh Uhhhhh Ohhhhh Sakitttt yaaaa??" tanya Bayu.
"Arghhhh ohhhhh nggghhhhh nnnhhhhhhh sakitttt tapihhh gak apahhh-apahhhh
Bang, biar sakitttt hiiiiiikk, tapi ooouuuuuhhhhh, Tirta sukaaaaaaa
Bang, akhirnyaaaa Tirta diiii keeeenntooooot jugaaaahhhhh, Tirta
sukaaaahh yang pertamaaahh kaliiiihh uhhhhhhh ohhhhh ahhhhh
ngeennnntoootiinnn Tirtaaaahhh Pak Polisiiihhh gaaan ouuhhhhh uhhhh
teeeeeeng ahhhhhhhh uuhhhhh ohhhhh yaaaang kontolnyaaaahh geeddddehhh
ouhhhhhh ahhhhh ahhhh bangeeetttttttt..." Balas Tirta terputus-putus
diselingi erangan dan rintihan akibat kontol Bayu yang mulai keluar
masuk di dalam anusnya yang sempit itu. Tirta yang sejak tadi memanggil
Bayu dengan "Pak" kini sudah menjadi "Bang" karena emosinya kepada Bayu
sudah berubah menjadi rasa suka dan birahi syahwat.
Bayu membungkam mulut ABG itu dengan ciumannya, lidahnya menari-nari di
mulut ABG itu sambil perlahan-lahan menusuk-nusuk dan merojok-rojokkan
kontol gede dan gemuk beruratnya yang sepanjang 21 cm itu ke dalam anus
ABG itu. Tidak ada jalan untukkembali. Tidak ada niatan untukberhenti.
Petualangannya pun baru dimulai, di dunia kenikmatan sejenis ini.
Sumber: http://samudraxxx.blogspot.com/2011/10/awal-petualangan-bayu.html