Hunk Menu

Overview of the Naolla

Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.

Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls

Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...

Look

Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla

Rabu, 23 Januari 2013

Inserer: Padang Bae-Denpasar| 2 Jam Bersama Polisi Ganteng 1

Kisah ini berawal ketika aku baru turun dari Kapal Fery tujuan Pelabuhan Lembar-Padang Bae. Waktu itu pukul 01.00 AM, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di pulau dewata bali.
Suasana Pelabuhan Padang Bae sangatlah ramai meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 malam. Puluhan Bus dan truk terlihat antre menanti pemberangkatan Kapal menuju Pelabuhan Lembar, Mataram.
Diantara sesak kendaraan tersebut, aku berjalan mencari kendaraan umum yang bisa aku tumpangi ke Kota Denpasar. Tiba tiba seseorang datang menghampiriku
“ Mau kemana, mas?” tanyanya sambil memegang pundakku.
Sekilas aku perhatikan wajah orang itu terlihat sangar dengan rambut gondrong dan badan kekar penuh tattoo. “ Ke Denpasar, pak” jawabku singkat singkat.
“Saya antar ya, naik ojek” katanya menawarkan jasa kepadaku
“Tidak, terima kasih pak. saya sudah ada yang jemput” jawabku berpura pura. Padahal aku memang butuh sekali kendaraan untuk menuju Denpasar tetapi melihat penampilan orang tersebut membuatku merasa agak takut. Sudah menjadi rahasia umum kalau kehidupan pelabuhan sangatlah keras dan orang orangnya sangat kasar, jadi sangat manusiawi jika aku berusaha berhati hati terhadap mereka.
Aku mencoba berlalu meninggalkan orang tersebut tetapi dia tetap mengikutiku sambil terus menawarkan diri untuk mengantarkan aku dengan motornya.
Karena merasa sangat risih, aku akhirnya memutuskan menuju Pos Polisi yang terletak beberapa puluh meter di luar area Pelabuhan. Sesekali aku menoleh kebelakang, ternyata orang itu sudah tidak lagi mengikutiku.
Akupun berdiri di luar POS Polisi. Disana juga tampak sepi, tidak ada seorangpun yang terlihat menunggu Pos Polisi tersebut.
01.30Am, tak terasa sudah setengah jam sejak aku keluar dari kapal fery. Tak satupun angkot terlihat melintas. Aku menjadi sedikit gusar. Tiba tiba sebuah sepeda motor datang menghampiriku.
“Cari siapa mas?” kata orang tersebut tanpa turun dari motornya ataupun membuka helmnya. Dari pakaian yang dia gunakan, sepertinya dia adalah seorang Polisi.
“Maaf pak, saya sedang menunggu angkot tujuan denpasar” jawabku dengan sopan.
Polisi itupun turun dari motornya dan menghampiriku. “mana ada angkot jam segini mas” katanya sambil membuka helmnya.
Sekilas kuperhatikan wajahnya, dia masih sangat muda. Usianya mungkin sekitar 21 tahun. 3 tahun lebih muda dariku. Tetapi badannya sangatlah kekar dengan perawakan yang cukup tinggi ditambah dengan seragam polisi ketat yang dia gunakan membuatnya terlihat semakin gagah.
Dia lantas menawarkan aku untuk duduk di bangku panjang yang ada di depan pos tersebut. “Kalau saya mau ke denpasar, saya harus naik apa ya pak?” tanyaku dengan nada sedikit khawatir kalau kalau aku tidak bisa berangkat ke denpasar.
“Sebenarnya bisa sih mas, tetapi harus charter mobil atau naik taxi tetapi ongkosnya bisa sampe 300 ribu karena sudah jam segini” jawabnya sambil menatapku.
Aku benar benar gusar sekarang. Karena uang yang ada di dompetku hanya sisa 125 ribu. Tidak mungkin aku bisa sewa mobil atau taxi.
Aku terhenyak, pikiranku benar benar sangat gusar.
“kenapa mas diam?” kembali dia bertanya padaku sambil seolah olah mencoba menyelami arti keguasaranku.
“uangku tidak cukup pak, kalau harus sewa mobil atau taxi” jawabku pelan.
 
Sumber: http://thepatrastrust.blogspot.com/2012/10/nyoman-si-polisi-ganteng-asal-bali.html

Inserer: Padang Bae-Denpasar| 2 Jam Bersama Polisi Ganteng 3

Memasuki daerah Sanur, tiba tiba Pak Nyoman membelokkan Sepeda Motornya kea rah Pantai. 
“Kita ke Pantai bentar ya” kata Pak Nyoman sambil mengelus tangan kiriku yang sedari tadi mengelus paha ketat Pak Nyoman.
Aku hanya terdiam saja sambil sesekali menciumi tengkuknya sebagai jawaban.
Pantai Sanur pada malam hari sangatlah sepi. Tak satupun orang terlihat disana. Mungkin karena kami berada di ujung pantai yang memang sepi dari hiruk pikuk suasana restaurant maupun hotel yang memadati bagian selatan pantai Sanur.
Setelah kami di Pantai, Pak Nyoman langsung mematikan mesin sepeda motornya dan menarik tangan saya menuju sebuah bangku kecil di bawah pohon yang mungkin biasa digunakan para pedagang pantai pada siang hari.
Seolah tak mampu menahan bara nafsu yang membara, Pak Nyoman langsung mendekap tubuhku erat dan melumat bibirku. Lidah kami saling bergulungan, berhisapan satu sama lain untuk berbagi rasa yang menggebu. Sementara tangan tangan kami bergerilya menjelajahi setiap jengkal dari tubuh kami. Akupun menggoyang goyangkan pantatku untuk membuat gesekan dengan kontol Pak Nyoman yang sudah mengeras didalam Celana Ketatnya sambil sesekali kedua tanganku meremas bongkahan pantat pak Nyoman yang gempal.
Hasrtaku semakin membara, aku tak kuasa menahan diri untuk melucuti celana ketat Polisi itu. Dengan tak sabaran aku buka ikat pinggangnya, resleting celananya dan wajahku langsung ke benamkan di selangkangan Polisi ganteng yang baru saja kutemui itu. Aroma maskulin terpancar dari balik Celana Dalam GT Men putih yang membalut senjata Polisi yang sudah mengeras bak Pistol itu.
Dengan penuh nafsu kujilati gundukan celana dalamnya sampai basah oleh liurku. Lalu perlahan kutanggalkan. Sebuah Benda tumpul berurat dan agak bengkok langsung mengacung ke wajahku. Tanpa menunggu waktu, benda tumpul itu langsung ku genggam, kukocok dengan perlahan dan kubenamkan kedalam mulutku.
“oouughhhhh” desahan nikmat terdengar dari mulut Pak Nyoman.
Dia lantas memegang kepalaku dan menggoyangkan pantatnya maju mundur seolah sedang mengentoti mulutku.
Aku semakin bergairah, tak lupa aku kenyot buah zakarnya yang menggantung dengan gagahnya. Dia semakin melenguh merasakan sensasi kenikmatan.
“ouughhhhhh” desahan itu kembali terdengar.
Lalu aku membalikkan tubuhnya dan meremas remas bongkaha pantatnya yang sangat montok. Kontolku yang sudah mencapai puncak ereksi tak kuasan menahan diri untuk menggosokkan diri di sela sela bongkahan pantat yang berbulu lebat tersebut.
“Ouuughhhhh gusti” kembali desahan itu terdengar dari mulut Pak Nyoman.
Ketika aku mencoba menusuk lubang pantat berbulu itu, Pak Nyoman menarik tanganku dan menolak untuk di tembak.
“Jangan, saya tidak pernah di fuck. Ini juga pertama kalinya saya merasakan hasrat terhadap sesama pria” katanya sambil menatapku.
Aku hanya terdiam merasa bersalah karena tak bisa menahan diri.
“Ayo kita lanjut antar kamu pulang” tiba tiba dia kembali mengenakan celananya. Aku tentu saja sangatlah kecewa, tetapi semua karena salahku. Akupun mengikuti Pak Nyoman dan kembali naik ke motornya.
Sepanjang Jalan Ida Bagus Mantra, Sanur kami berdua hanya terdiam. Sampai akhirnya Pak Nyoman kembali meraih tangaku dan melingkarkannya ke perutnya.
Hasratku kembali terbakar, tetapi aku tidak berani berbuat macam macam karena takut kalau sampai Pak Nyoman masih tidak Mood. Tiba tiba saja tangan kiri pak nyoman membimbing tanganku mengelus elus kembali selangkangannya.  Aku kembali menjadi berani. Kali ini kuselundupkan tangan kiriku kebalik bajunya pak Nyoman dan mengelus perut serta bawah pusarnya yang berbulu lebat. Sepertinya dia sangat menikmati hal itu karena tangannya ikut membimbingku mengelus bagian pusarnya.
Keberanianku semakin besar, aku bahkan melonnggarkan ikat pinggang Pak Nyoman dan menurunkan resleting celananya. Ini untuk pertama kalinya aku memainkan kontol orang diatas sepeda motor.
Pak Nyoman ternyata tidak complain, Kontolnya semakin mengacung keras. Tetapi memasuki Kota Denpasar dia memintaku menghentikan aksiku karena ramainya kendaraan dan terangnya jalan yang dipenuhi oleh lampu lampu jalan yang terang.
03. 47 Am, kami tiba di kosku di daerah Jl. Marlboro. Tempat Kosku memang agak sepi karena hanya terdiri dari 2 kamar kos yang dibangun diatas sebuah Ruko milik bapak Kosku sendiri.
“Koq sepi banget Kos kamu?” Tanya pak Nyoman sambil mematikan mesin motornya begitu kami sampai di parkiran Kosku.
“Iya pak, soalnya Cuma dua kamar saja. Terus tetangga Kosku juga lagi pulang karena ada odalan. Kebetulan dia itu masih anak saudaranya Bapak Kos ku” jawabku menjelaskan kondisi kosku.
“ohh, berarti kalau saya nginap ga ada yang tau dong” celetuk pak Nyoman sambil tersenyum sumringah.
Aku hanya mengangguk sambil menarik tangan Pak Nyoman menuju kamar Kos ku. Dalam sorotan lampu kamarku yang cukup terang, aku bisa melihat dengan jauh lebih jelas sosok Polisi yang telah membuatku horny as hell sepanjang perjalanan dari Padang Bae menuju Denpasar.
Tanpa banyak berbasa basi kami langsung menanggalkan pakaian kami masing masing. Dan Pak Nyoman langsung mendorong tubuhku ke kasur dan menindihku. Dia ternyata sangatlah liar. Setiap jengkal tubuhku di jilatinya dengan penuh nafsu. Bahkan dia juga mencium kontolku yang sudah sangat mengeras.
Kami benar benar telah terbakar nafsu yang sangat membara. Setelah puas menikmati jilatan Pak Nyoman, giliran aku yang melakukan hal yang sama terhadapnya. Dia menggelinjang Menahan nikmat begitu lidahku bermain main di selangkangannya.
“Ouuughhh, enak banget sayang” katanya mendesah.
Aku semakin antusias menghisap kontol dan buah zakarnya.
Tiba tiba dia menarikku dan membalikkan tubuhku. Dia menggesek gesekkan kontolnya di belahan pantatku dan sesekali mencoba menusuknya. Tetapi aku kuasa menahan rasa sakit setiap kali kontolnya mencoba menembus lubang pantatku.
Hampir satu jam kami bergumul diatas kasur, memadu hasrat yang tiada tara. Keringat mulai berkucuran membasahi tubuh kami yang tengah memadu kasih.
Selain kontol besar Pak Nyoman, bagian tubuh lainnya yang membuatku paling terpesona adalah bongkahan pantatnya yang gempal dan bundar. Tanganku tak henti hentinya meremas kedua bongkahan pantat tersebut sambil sesekali jemari tanganku menggosok gosok lubang pantat yang dipenuhi oleh bulu bulu halus tersebut.
Satu jari tanganku berhasil masuk setelah kulumuri dengan baby oil. Perlahan ku pompa pantat Pak Nyoman maju mundur.
“ouuughhhh god” dia melenguh nikmat. Pertanda dia menikmatinya. Aku semakin berani, kali ini dua jari coba ku masukkan. Agak susah tapi dengan penuh usaha akhirnya aku berhasil. Meski awalnya Pak Nyoman terlihat meringis namun perlahan dia mendesah merasakan sensasi nikmat.
Setelah puas menusukkan jari tanganku, aku membalikkan tubuh Pak Nyoman dan mengacungkan Kontolku kea rah lubang pantatnya. Dia hanya terdiam. Perlahan ku tusukkan kontolku. Kembali terdengar rintihan kecil dari Pak Nyoman. Tetapi aku semakin terpacu untuk mencobanya.
Gagal menusuk pantat pak Nyoman dari Belakang, aku membalikkan badannya dan mengangkat kedua kakinya menempatkannya di bahuku dan mencoba membobol lubang pantatnya kembali. Karena posisi yang lebih relaks akhirnya aku berhasil menjebol pertahanan pak Nyoman.
Kehangatan lubang pantat Pak Nyoman serasa langsung tersalur keseluruh tubuhku bahkan sampai aliran darahku.
“ooughhhhhh,,my God” kembali terdengar desahannya, seolah memberi tanda padaku bahwa dia menikmatinya.
Baru beberapa menit bermain didalam lubang pantatnya, lahar panas terasa hendak meluap dari batang kontolku.
“Aku mau keluar” kataku sambil mencoba menarik kontolku dari lubang pantat Pak Nyoman. Tetapi tangan pak Nyoman sudah terlebih dulu menekan pantatku sehingga kontolku terpaksa memuncratkan lahar panas didalam lubang Pak Nyoman.
“Ouuuughhhhh my Goodness” desahku tanganku menggosok gosok buah zakar Pak Nyoman. Tak lama setelah itu diapun Langsung menggelinjang hebat dannnn croooooooooooooottt….seperti pancuran dari selang yang keras cairan tubuhnya melesat mengenai hingga ke mukanya.
Diapun melenguh panjang meresapi arti kenikmatan yang baru saja dia rasakan.
Kami berdua terkulai lemas. Dalam diam kami sesekali hanya saling pandang sambil tersenyum satu sama lain.
Lalu pak Nyoman mencium telingaku sambil membisikkan “ Nikmat sekali, iqbal”. Katanya
Aku hanya tersenyum. Setelah beberapa saat terdiam, kami kembali saling rangsang dan melanjutkan permainan ke ronde kedua yang memakan waktu lebih lama dan kami selesaikan didalam bak kamar mandi.
 
Sumber: http://thepatrastrust.blogspot.com/2012/10/padang-bae-denpasar-2-jam-bersama.html

Inserer: Padang Bae-Denpasar| 2 Jam Bersama Polisi Ganteng 2

Aku benar benar bingung memikirkan cara untuk bisa sampai di Denpasar karena esok harinya aku harus kembali bekerja.
“Mas benar benar ga punya uang untuk bayar Taxi?” kembali Polisi itu yang di name tag nya tertulis nama Nyoman bertanya padaku. AKu hanya mengangguk pelan.
Tiba tiba dia menghampiriku lalu meraba pundakku. “tenang mas, nanti saya yang antar ke Denpasar” .
Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia katakana. Aku memandangnya dengan senyum bahagia. “Benar pak Nyoman mau antar saya ke Denpasar” tanyaku memastikan. Diapun hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Aku yang tak tau harus berkata apa, langsung bangkit dari dudukku dan memeluk Pak Nyoman dengan sangat erat sambil mengucapkan terima kasih.
Cukup lama aku memeluknya, lalu dia melepaskan pelukanku “ maaf mas, ga enak nanti di lihat orang” katanya berbisik padaku.
Akupun hanya tersipu malu. “Maaf Pak, saya terlalu gembira” kataku sambil kembali duduk di bangku panjang.
“Ga apa apa Mas, tapi mas harus nunggu sejam lagi karena shift saya baru selesai satu jam lagi” jawabnya.
“Oh tidak apa apa, Pak” kataku.
Entah kenapa aku menjadi penuh selidik dengan Pak Nyoman, Aku memperhatikan setiap jengkal dari tubuh kekarnya yang terbalut seragam Polisi ketat. Dia terlihat sangat gagah.
Satu jam terasa begitu singkat karena aku sangat menikmati setiap interaksi dengan Polisi Ganteng yang baik hati yang tengah duduk didepanku.
Sebuah motor berhenti di depan Pos Polisi tempat Pak Nyoman bertugas. Pak Nyoman lalu beranjak dari tempat duduknya dan langsung menyapa orang yang baru datang tersebut yang juga seorang Polisi. “Malam Pak Putu” kata Pak Nyoman menyapa dengan ramah.
“Malam Pak Nyoman, maaf ya saya terlambat” kata bapak tersebut sambil meletakkan helm-nya diatas meja.
“Ga apa apa pak putu, hanya beberapa menit saja koq” balas Pak Nyoman sambil meraih tangan Pak Putu yang mengajak bersalaman. “O ya pak, ini kenalkan saudara saya dari Lombok. Dia tinggal di Denpasar” kata pak Nyoman memperkenalkan aku kepada pak Putu.
Akupun menjabat tangan Pak Putu sambil memperkenalkan diri “ Saya Ikbal pak, senang bertemu dengan bapak” kataku penuh hormat.
Setelah berbasa basi beberapa saat dengan Pak Putu, akhirnya aku melihat Pak Nyoman sudah siap dengan Helm dan sebuah kunci motor ditangannya.
“Ayo berangkat” kata Pak Nyoman.
Kamipun berpamitan dengan Pak putu dan langsung menuju tempat Pak Nyoman memarkir Sepeda Motor CBR nya. “Jadi namamu Ikbal” kata pak Nyoman sambil menghidupkan mesin motornya. “Iya Pak. Maaf saya tadi lupa memperkenalkan nama” jawabku cengengesan.
Sebenarnya aku merasa agak risih di bonceng dengan Sepeda Motor CBR miliknya Pak Nyoman. Soalnya Jok Motornya aka landai sehingga aku harus duduk mepet sekali dengannya.
“Tolong pegang yang erat mas, soalnya saya mau agak ngebut biar cepat sampai” kata Pak Nyoman sambil meraih tanganku dan melingkarkannya di perutnya.
Jantungku tiba tiba serasa berdetak tak menentu, darahku serasa berdesir lebih cepat karena aku kembali akan memeluk Polisi ganteng ini sepankang perjalanan menuju Denpasar yang bisa memakan waktu hamper 2 jam.
Yang paling mengkhawatirkan adalah Kontolku yang tiba tiba mengeras karena langsung menempel di bongkahan pantat Pak Nyoman. Aku merasa takut, kalau sampai dia menyadari hal itu dan marah padaku. Tetapi sampai memasuki daerah Klungkung, Pak Nyoman hanya diam tanpa sedikitpun Komentar.
Begitu memasuki Jalan By Pass Ida Bagus Mantra yang sepi karena masih jarang perumahan di sekitarnya, Pak Nyoman melambatkan laju Sepeda Motornya dan sesekali memperbaiki Posisi duduknya. Terang saja itu membuatku semakin risih, karena secara tidak sengaja, Pantatnya menggesek Kontolku yang sudah sangat keras.
Melewati Jembatan Gantung pertama di Jl. Ida Bagus Mantra, tiba tiba Pak Nyoman meraih tangan kananku dan meletakkannya persis diatas tumpukkan Celananya. Aku merasakan sebuah benda yang sudah sangat mengeras dan sesekali bergerak seolah berontak ingin segera dikeluarkan dari bungkusan celana ketat Pak Nyoman.
Akupun menjadi sedikit lebih lega dan lebih berani, karena sepertinya pak Nyoman juga sedang Sangex. Tanpa menunggu aba aba, akupun mengelus benda itu dari balik celananya Pak Nyoman dan sesekali aku membenamkan wajahku di punggung Pak Nyoman untuk mencium aroma tubuhnya yang maskulin.
 
Sumber: http://thepatrastrust.blogspot.com/2012/10/nyoman-si-polisi-ganteng-asal-bali_11.html

Inserer: Awal Petualangan Bayu

Namanya Bayu Samudra, umurnya 25 tahun, wajahnya ganteng dengan kulit agak gelap. Bayu adalah seorang polisi, dia sebenarnya berasal dari Padang tetapi mengikuti pendidikan di SPN B*****  dan ditugaskan di Kota P********. Dengan tinggi 175 dan berat 63 kg, Bayu terlihat sangat gagah dengan bahu kekar, dia cukup rajin ikutan fitnes, tetapi bukan hanya wajah dan perawakan tubuhnya saja yang sangat menarik.

Sore itu sebenarnya dia sudah selesai bertugas dan akan segera pulang ketika dia melihat seorang remaja ABG berseragam SMP mengendarai motor melewatinya tanpa mengenakan helm dengan kecepatan di atas rata-rata, maka dengan segera Bayu mengejar ABG itu.

Cukup lama juga baru dia bisa mengejar dan mendahului ABG itu, dia langsung memotong motor ABG tersebut dan menyuruhnya berhenti. Tampak ABG itu memandang Bayu dengan wajah kesal.

"Bapak minta duit berapa? Saya bayar deh, yang penting semua beres, buru-buru mau pulang nih?" ABG itu mengeluarkan dompetnya. Bayu mendadak jengkel dengan kelakuan kurang ajar ABG itu.

"Kamu sudah melanggar aturan, bersikap kurang ajar juga dengan menyuap saya terang-terangan! Berani sekali kamu!" Bentak Bayu marah.

"Siapa nama kamu?!!"

"Tirta Pak..." ABG itu mulai pucat, tidak menyangka polisi ganteng di depannya sangat garang, biasanya dengan membayar sejumlah uang dia langsung bebas.

"Berapa umur kamu?"

"15 tahun Pak..."

Bayu mengambil Kartu Pelajar dari dompet ABG itu. Tirta Adriansyah. SMPN 1 P********.

"Sekarang buka bagasi motor kamu?!!!"

"Buat apa Pak?" tanya Tirta sedikit gugup.

"Buka cepat, saya mau periksa, ABG seperti kamu ini sudah kurang ajar, siapa tau kamu pakai narkoba?!"

"Sumpah Pak, saya tidak memakai atau membawa narkoba.." Tirta sangat gelisah dan gugup.

"AYO CEPAT BUKA!!!" hardik Bayu keras.

Dengan lemas dan gemetar Tirta membuka bagasi motornya. Bayu langsung memeriksa isinya dan menemukan kotak berisi kepingan DVD.

"Ini apa isinya?!!"

"Iituu cuma tugas Pak, di sekolah saya pelajaran diberikan dalam CD untuk bahan pelajaran di rumah."

Bayu menatap tajam ke arah Tirta yang berusaha terlihat tenang. ABG ini cukup tinggi untuk anak seusianya, kira-kira 167 dengan wajah ganteng dan imut dan polos, kulitnya putih mulus. Entah kenapa Bayu menjadi sedikit terkesima melihat ABG itu.

"Saya tidak percaya, sekarang kamu ikuti saya,  saya akan periksa apa isi CD ini. Jangan coba-coba kabur, dompet dan pengenalmu ada di tangan saya, saya akan mencari ke sekolahmu dan ke rumahmu jika berani membohongi dan kabur." perintah Bayu dan kembali ke motornya.

Sementara itu Tirta cuma melangkah gontai ke motornya.

"Mampus deh gue, siallllll, kenapa juga gue tadi harus bawa-bawa CD itu." Tirta hanya bisa mengumpat dalam hati.


15 menit kemudian Bayu membawa Tirta ke rumahnya. Bayu kemudian mendorong Tirta masuk ke rumahnya. Menghidupkan DVD Player dan memutar CD itu. Tirta hanya terduduk lesu di kursi dan menutup mukanya. Bayu terkejut waktu melihat di TV terlihat video Tirta sedang coli, sepertinya  dia merekam sendiri adegan coli itu.

"Oh, jadi ini tugas yang diberikan oleh gurumu di sekolah?!" bentak Bayu kepada Tirta.

Tirta hanya diam dengan muka pucat pasi.

"ABG sekarang memang sudah terlalu bebas." Bayu melihat Tirta dalam adegan TV yang asik mengocok kontolnya, meski ukurannya besar tetapi karena Tirta masih remaja maka bulu jembutnya masih halus dan jarang, entah mengapa Bayu menjadi terangsang, dan kontolnya sendiri mulai menegang, bergantian melihat layar TV dan Tirta yang masih menutup muka di sofa.

Bayu tersenyum mesum dan mengunci pintu rumahnya.

"Untuk apa kamu bikin video beginian?"

"Cuma iseng pak..." jawab Tirta pelan.

"Jangan bohong, kamu mau saya laporkan ini ke orang tua dan  gurumu?"

Tirta mendadak ketakutan.

"Pak, jangan pak, plisssssss" Tirta mulai menangis ketakutan. Tetapi Bayu tidak merasa iba, malah menjadi bernafsu melihat wajah memelas Tirta.


Kemudian tayangan di TV berganti menjadi adegan film porno, yang membuat Bayu semakin kaget, ternyata itu video bokep gay, dengan adegan ngentot yang benar-benar membuat Bayu terangsang. Kontolnya terasa sakit terjepit di celana seragam coklatnya yg ketat itu.

"Kamu homo ya?!!!" hardik Bayu.

Tirta sudah akan menangis dan mukanya seputih kertas, pucat dan ketakutan.

"Pak plisssssss, jangan laporkan ke orang tua saya" isak Tirta. Bayu menyeringai dan memegang dagu Tirta, memaksanya berdiri. Memaksa Tirta menatap wajahnya. Tirta baru menyadari betapa ganteng wajah polisi yang menangkapnya ini, sedikit rasa takutnya sirna, malah kontolnya mulai menegang begitu dia mencium bau keringat Bayu yang maskulin itu.

Bayu kemudian, memegang tangan Tirta dan mengarahkannya ke selangkangannya, kontol Bayu sudah mengeras, bayangannya terlihat jelas di celana coklatnya.

"Saya akan simpan rahasia kamu kalau kamu bisa membuat kontolku ini lemas, karena entah mengapa melihat video ini rasanya jadi kepengen ngentotin kamu." ujar Bayu dengan mesum.

Tirta yang tadinya ketakutan sekarang serasa mendapat durian runtuh, alih-alih selama ini hanya bisa menontop bokep gay, sekarang dia bisa merasakan sendiri kontol yang dirindukannya itu, dia sudah mulai bosan dengan cuma menonton bokep saja.

Tirta kemudian perlahan-lahan meremas kontol Bayu.

"Arrrghhhhh, setannnnn!" desahBayu menahan gejolak nafsu. Tirta tersenyum senang dan semakin bersemangat meremas-remas batang kejantanan milik Bayu, sementara Bayu mulai mengerang menahan gairah.

Tangan Tirta membuka ikat pinggang Bayu, perlahan-lahan melepaskannya, dan membuka ristleting celana coklat Bayu, tampak tonjolan kontol Bayu berusaha berontak dari celana dalam berwarna coklat tua itu, Tirta pun meremas-remas kontol Bayu yang masih terkurung dalam celana dalam, hidungnya mengendus-endus celana berisi kontol itu.

"Mmmmmhhhhh enak pakkk, gue suka aroma kontol bapakkkkk..."

"Arrrgghhhhh setan, kok gue jadi nafsu banget sama ABG, cowok lagi setannnnnn" desah Bayu keenakan dengan remasan-remasan tangan Tirta di kontolnya, hembusan nafas dari hidung Tirta yg mengenai kontolnya semakin membuatnya blingsatan menahan gairah.

Tirta kemudian memasukkan tangannya ke dalam celana dalam Bayu, menggenggam kontol Bayu, perasaannya tidak karuan, ini adalah kontol pertama selain kontolnya yang pernah dia pegang. Kemudian dia mengeluarkan kontol itu, karena sudah terlalu keras, begitu terlepas keluar kontol Bayu langsung melompat keluar dan menampar keras pipi Tirta. Plakk!

"Arrggghhhhhhh" erang Bayu sambil meremas rambut Tirta menahan hasratnya.

"Pakk, kok kontol bapak gede banget sih pakkk, berurat lagi pakkk, gue sukaaaaa." Tirta kemudian menggenggam kontol itu dan mengocoknya pelan-pelan, selama ini Tirta menyangka kontolnya cukup gede, dia pernah mengintip kontol abangnya diam-diam, meski abangnya sudah kuliah tapi kontol abangnya sama besarnya  dengan kontolnya yg masih kelas 3 SMP, tapi kontol Bayu ini benar-benar membuat Tirta menelan air ludah. Gede, panjang, gemuk dan berurat.

"Kenapaaa, kamu sukaaa yahhh, kontolku emang gede, panjangnya kira-kira 21 senti arrgghhhhh kocok terussss owhhhh shittttttttt" erang Bayu yang dilanda birahi.

Tirta kemudian mengocok kontol Bayu, ternyata Bayu tidak disunat, tetapi karena kontolnya sudah tegang, ujung kepala kontol itu sudah menyembul  setengahnya, hampir semuanya keluar dari kulupnya, ujungnya basah dengan cairan bening precum Bayu. Tirta kemudian memberanikan diri untuk menjilati ujung kepala kontol itu. Menjilati lobang kontol itu. "Mmmmmhhhh. Slurrrpppp. Mmmmmhhhhh. Ahhhhhhh."

Slurrpppp, mulut Tirta mulai menyedot-nyedot ujung kepala kontol Bayu, "Uuummmhhhhhhh uuuuumhhhhhhh Pakkkkk gede banget Pakkkkk, gue sukaaaaa, enakkk bangetttt slurrrrrrp, rasanya asin slurppppp."

"Ohhhh shittttt argggggh  setannn, jilat terusss, arrghhhh jangan berhentiiii, jilat dan sedot kontolku!" erang Bayu keenakan sambil memejamkan mata. Sambil mengulum dan menjilati kontol Bayu, tangan kiri Tirta mulai menggerayangi tubuh Bayu, menelusup ke seragamnya mempreteli kancing-kancingnya sambil meremas-remas dan mengusap perut Bayu, yang membuat Bayu semakin blingsatan menahan gairah.

"Ooohhh Uhhhhh  Aaaaahhhhh arghhhh eeeeekhhhhh," erangan Bayu makin gencar karena sekarang lidah Tirta sedanng bermain-main di biji pelernya, Tirta memasukkan biji peler Bayu ke mulutnya dan mengecap-ngecap sambil seakan-akan mengunyah-ngunyah biji peler itu, sementara tangannya tidak berhenti mengocok-ngocok kontol gede Bayu yang berurat, cairan precum mulai menetes dari lobang kencing Bayu, tanpa jijik Tirta menjilati kepala kontol itu sampai bersih, dia ketagihan akan sperma Bayu dan menyedot-nyedot lobang itu ingin mendapatkan lebih banyak sperma lagi.

"Owhhhh shitttt, ehkkkkkk, uhhhhhh, ahhhkkkkk," erang Bayu semakin menjadi-jadi, matanya terpejam menahan gejolak nafsu birahi yang semakin tinggi, nafasnya memburu, jantungnya berdebar keras, tidak pernah dia menyangka rasanya begitu nikmat dikulum dan dikocokin.

Bayu dan Tirta pun pindah ke sofa, Bayu duduk di sofa sedangkan di depannya bersimpuh Tirta masih berseragam SMP mengulum, mengocok, dan menjilati kontolnya, tangan kiri Tirta mengeluarkan kontolnya dan mengocok kontolnya yang sudah keras, Bayu menjadi penasaran dan memegang kontol Tirta, kontol itu lumayan gede apalagi untuk anak seusia Tirta, meski masih kalah besarnya dengan kontol miliknya. Bayu meremas kontol Tirta dengan penuh gairah, dengan mulut masih mengerang menahan nikamt dari kuluman Tirta di kontolnya.

Bayu kemudian berdiri membuat kontolnya terlepas dari mulut Tirta.

"Pakkk, kok berhenti???" Protes Tirta, tidak rela melepas mainan barunya, baginya sekarang ini menggenggam kontol Bayu jauh lebih mengasyikkan daripada menggenggam stick PS3 kesayangannya.

"Sabarrrrr, ayo kesini kita di lantai saja," Bayu menarik Tirta dengan posisi berlawanan, rupanya dia menjadi penasaran gimana rasanya menjilati dan  mengulum kontol juga.

Dalam posisi 69, Bayu menarik dan melepaskan celana pendek seragam SMP Tirta, dan langsung menerkam kontol Tirta ke dalam mulutnya. "Mmmmhhhhhh, ohhhhhh,,, enaknya kontol ABG, ohhhhhh jadi ini rasanya mengulum dan menjilati kontol,, slurpppppp."

"Ohhhh, ahhhhh, Pakkkkk, terussss, jilatttt, ouhhhhh, ohhhhh, terusss Pakkkkk." Tirta meringgis dan keenakan saat lidah Bayu menjelajahi kontol ABGnya itu. Gesekan kumis tipis Bayu menambah sensasi nikmat di selangkangannya hingga Tirta kelenjotan.

"Mmmhhppphhh mmmphhhhh" suara erangan Tirta terhalang oleh kontol gede Bayu di mulutnya, akhirnya kedua lelaki terpaut umur itu asik saling menjilati kontol dan mengulum kontol, Bayu sekuat tenaga menahan semprotan spermanya yang sudah diujung kepala kontolnya, jilatan dan sedotan Tirta membuatnya mabuk kepayang.


Bayu menjadi nafsu melihat pantat mulus dan montok milik Tirta, diremas-remasnya buah pantat itu, ditampar-tamparnya plakk plakk plakkk hingga warnanya memerah dan melihat lobang pantat Tirta yang kembang kempis, bewarna merah menggoda, sempit, membuatnya ingin mencium, "Mmmmmphhhhhhh mmmmmphhhh," Bayu menciumin lobang pantat Tirta, bahkan kini lidahnya sudah menjilati dan menyedot lobang pantat Tirta.

Tirta merem melek menahan nikmat saat lidah kasar Bayu menusuk-nusuk lobang pantatnya, mulutnya hanya mengeluarkan erangan tertahan karena kontol gede si polisi masih menghujam-hujam mulutnya, ya, kini Bayu menusuk-nusuk mulut Tirta seperti sedang mengentot memek, Bayu tidak bisa menahan lagi gejolak syahwatnya.

"Ohhhoookkk, hooooooeekkkk." sesekali terdengar suara Tirta tersedak oleh kontol gede dan panjang milik Bayu, tetapi bukannya menolak, malah Tirta semakin meremas-remas kontol itu dengan lidahnya dan serasa ingin menelan kontol itu, meski sudah berusaha keras, tetapi karena kontol Bayu sangat panjang tidak semuanya bisa masuk ke mulutnya, pipi Tirta menggembung penuh sesak karena kontol gemuk itu.

"Arghhhhh setannnn, argggghhhh aku mau keluarrr ohhh shitttttttttt" teriak Bayu.

"Mmmphhhh mmmphhhhh mmmmpphhhh" Tirta memegang kedua paha Bayu, dia ingin menelan semua sperma Bayu, dia benar-benar ketagihan. "Mmmmpppphhhh.... Ohhhhh... Keluarin semua Mmmphhh... Ohhhh Pakkkkk keluarin di mulut ajaaahhhhh" erang Tirta.

"SETANNNNN ARGGGHHH AKU KELUARRRRR SHITTTTTTTTT ARGHHHHHHH SHITTTTTT OHHHHHHHH!!!"

CROOOOOTTTTT CROOOOOOTTTTTTTT CROOOOOOTTTTTTTTTT CROOOOTTTTTT, sperma Bayu memuncrat di dalam mulut Tirta, yang langsung masuk ke kerongkongan Tirta, tetapi sperma Bayu sangat banyak dan kental, sehingga masih ada juga yang menetes keluar lewat bibir Tirta.

Croooooootttttt crooooooootttt crooooooootttt croootttt croooot crooottttt crooooottt crooot croot croot crot sperma Bayu masih terus menyemprot memenuhi mulut Tirta, yang menelannya dengan perasaan haus dahaga. Bayu menatap puas ke arah Tirta, tidak pernah menyangka seks sejenis begitu membuatnya keenakan.

Setelah selesai Bayu terduduk lemas di kursi sofa, mengatur nafas dan memejamkan mata, sementara di selangkangannya Tirta yang sekarang hanya tinggal mengenakan seragam sekolahnya itu masih asik menjilati kontol Bayu, seolah tak ingin menyisakan sedikit sperma pun di kontol itu dan menjilatinya hingga bersih dari sperma.

Seragam Tirta basah dengan spermanya sendiri yg muncrat saat dia mengocoknya sambil menelan sperma Bayu tadi. Tubuh Tirta basah kuyup oleh keringat, aroma ruang tamu Bayu berubah menjadi berbau pejuh dan keringat, yang membuat kedua insan itu makin mabuk kepayang, bahkan kontol Bayu yang 5 menit tadi baru saja menembakkan sperma sebanyak 15 kali kini sudah mulaibangkit kembali.

"Ooohhhhh Uhhhhh Ahhhhhh, enak banget kulumanmu Tirta, kontolku sudah berdiri lagi nih hehehehe" Bayu terkekeh melihat kontolnya  yg sudah tegak perkasa dalam genggaman Tirta.

"Mmmmmmmhhhh mmmmhhh mmmmh, lagi pakkkk, mau lagiiiiii, gue sukaaaa air mani bapakkk rsanya gurih pakkkkkk." jawab Tirta, kembali menjilati kontol itu, belum puas. Kemudian Tirta masih memegang dan menatap kontol itu berbicara.

"Pakkk, ngentotin Tirta yahhhhhhhhhh plissssss, pengen ngerasain kontol gede ini nyodokin lobang perjakaku" seru Tirta serak, lobang pantatnya kembang kempis bergairah atas ucapannya sendiri.

Bayu tersenyum sumringah, membayangkan kontolnya menusuk-nusuk lobang pantat legit dan sempit itu, bayangan itu semakin membuat kontolnya menegang dengan keras.

"Bolehhhhhhh sayangggg, aku akan entotoin kamu sampai puassssss, sampai kamu ketagihan lagi dan lagi" jawab Bayu, sambil menarik tubuh Tirta yang masih mengenakan seragam atasnya  itu, memposisikan Tirta untuk menduduki kontolnya. Di atas sofa, Bayu dengan seragam polisinya yang masih melekat hanya saja kancing-kancingnya sudah terbuka sehingga kaos coklat tipis dan ketat yang membungkus dadanya tampak basah oleh keringat, sedangkan celana seragam coklatnya sudah turun beserta celana dalamnya hingga  sebatas lutut.

Tirta pun perlahan mulai menurunkan pantatnya, kedua tangannya memegang kontol Bayu, mengarahkannya tepat ke lobang pantatnya. Sedangkan kedua tangan Bayu memegang pinggang Tirta, sekarang ujung kontol Bayu sudah menempel di lobang pantat Tirta. Perlahan-lahan Bayu menekan pinggang Tirta agar tubuh Tirta turun dan kontolnya bisa masuk ke lobang pantat Tirta yang sempit itu.

"AAAARGGGHHHH PAKKKK SAKITTTT" teriak Tirta.

"OOHHHHH AHHHHH SHITTTT Eeeehhkkkkk, enakkkkk, sempitttttnyaaaaa, tahan yaaaaaa," Bayu menahan tubuh Tirta yang akan bergerak naik, dia merasakan lobang pantat Tirta yang sempit, ujung kontolnya baru bisa masuk sedikit, rasanya sudah begitu nikmat tiada tara, diremas-remams dan dikenyot-kenyot oleh lobang silit perjaka Tirta, seolah-olah ujung kontolnya disedot-sedot oleh pompa yang hangat,

"OHHH SHITTTTTT ENAKNYAA, RAPETTTTTT, SEMPITTTTTTT AHHHHHHH MMHHHHHHH"

"Nnnghhhhhh Uuuunnnnnhhhhh  NNnnnnhhh Arghhhhh Pakkkkk sakitttttt stopppppp arrrgghhhhh," teriak Tirta, merasakan panas dan perihnya di sekitar lobang pantatnya, itu karena lobang silitnya masih perjaka dan sempt, sedangkan kontol Bayu sangat gemuk dan besar serta panjang dan berurat-urat. Tetapi kedua tangan kekar Bayu menahan pinggangnya sehingga dia tidak bisa naik dan melepaskan diri dari kontol Bayu.

Tirta sadar dia tidak bisa lari lagi, sekarang dia harus menahan sakit ini, nanti juga dia akan merasakan nikmat dientotin, seperti cerita-cerita gay yang suka dibacanya, juga di film-film, mereka begitu ketagihan dientotin dengan kontol super gede, dan kontol  Bayu sama besarnya dengan kontol-kontol di film itu, malah lebih indah, warnanya merah kecoklatan  dengan urat-urat biru, kepalanya gemuk, batangnya juga panjang dan gemuk, makin ke ujung makin berurat dan gemuk. Kontol Bayu memang sangat indah, Bayu sangat beruntung, bukan saja wajahnya yg  sangat tampan  dan mempesona, bahkan kontolnya pun bisa membuat orang lupa diri.

Akhirnya Tirta meregangkan lobang pantatnya, mengeden seakan-akan ingin buang air besar agar lobang pantatnya membuka lebar, saat mulai meregang, Bayu menekan kontolnya, perlahan-lahan mendorong masuk, "ARRGGGHHHH AHHHHH SAKITTTTT STOOPPPP PAKKKK SAKITTTT" teriak Tirta, air matanya mulai mengalir.

"OHHHHH AHHHHHH SHITTTTT SEMPITNYAAA ENAKKKKKNYA SHITTTTT AYOOOO TAHANNNN DONGGGG TADI KATANYA MAU DIENTOTINNNNNN" Erangan nikmat keluar dari mulut Bayu.

Tirta menatap wajah Bayu di bawah nya, mata Bayu terpejam, menahan nikmat dan sensasi, menggigit bibirnya, Tirta merasa Bayu terlihat sangat tampan, seksi, dan dia merasakan perasaan emosi mendalam kepada polisi yang sedang berusaha memperjakainya ini. Tirta menundukkan  wajahnya dan mencium bibir Bayu.

Bayu kaget waktu merasakan bibir Tirta menyapu bibirnya, dia membuka mata dan melihat tatapan wajah ABG itu, ada rasa hangat di dalam dadanya, dan dia pun membalas ciuman Tirta, memagut bibir merah ranum itu dengan kasar dan penuh nafsu, lidahnya masuk dan menjelajahi mulut Tirta, memilin lidah Tirta, dan merasakn rasa asin dari bekas spermanya sendiri.

Sementara itu kontol Bayu masih berjuang untuk menembus lobang perjaka pantat Tirta, kepala jamur kontolnya sudah hampir masuk semuanya, dan  dengan agak kuat Bayu menekan tubuh Tirta, PLOPPPPPPPPP, "ARGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHH" Jerit Tirta menahan sakit bukan kepalang, akhirnya kepala kontol itu melesak masuk dan membuat Bayu kelenjotan menahan nikmat karena mendadak lobang pantat Tirta langsung meremas kuat kontolnya dan meremas-remas kontolnya.

AAAARGHHHHHHHHHHHHHHH teriak Tirta kesakitan saat Bayu menekan kontolnya lebih dalam masuk melesak ke dalam anusnya, air mata mengalir di matanya.

"Sakitttt yaaaa sayanng? Nnnggghhhhh Uhhhhh Ohhhhh Sakitttt yaaaa??" tanya Bayu.

"Arghhhh ohhhhh nggghhhhh nnnhhhhhhh sakitttt tapihhh gak apahhh-apahhhh Bang, biar  sakitttt hiiiiiikk, tapi ooouuuuuhhhhh, Tirta sukaaaaaaa Bang, akhirnyaaaa Tirta diiii keeeenntooooot jugaaaahhhhh, Tirta sukaaaahh yang pertamaaahh kaliiiihh uhhhhhhh ohhhhh ahhhhh ngeennnntoootiinnn Tirtaaaahhh Pak Polisiiihhh gaaan  ouuhhhhh uhhhh teeeeeeng ahhhhhhhh uuhhhhh ohhhhh yaaaang kontolnyaaaahh geeddddehhh ouhhhhhh ahhhhh ahhhh bangeeetttttttt..." Balas Tirta terputus-putus diselingi erangan dan rintihan akibat kontol Bayu yang mulai keluar masuk di dalam anusnya yang sempit itu. Tirta yang sejak tadi memanggil Bayu dengan "Pak" kini sudah menjadi "Bang" karena emosinya kepada Bayu sudah berubah menjadi rasa suka dan birahi syahwat.

Bayu membungkam mulut ABG itu dengan ciumannya, lidahnya menari-nari di mulut ABG itu sambil perlahan-lahan menusuk-nusuk dan merojok-rojokkan kontol gede dan gemuk beruratnya yang sepanjang 21 cm itu ke dalam anus ABG itu. Tidak ada jalan untukkembali. Tidak ada niatan untukberhenti. Petualangannya pun baru dimulai, di dunia kenikmatan sejenis ini.

Sumber: http://samudraxxx.blogspot.com/2011/10/awal-petualangan-bayu.html

Hot Male