Hunk Menu

Overview of the Naolla

Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.

Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls

Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...

Look

Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla

Rabu, 23 Januari 2013

Inserer: Awal Petualangan Bayu

Namanya Bayu Samudra, umurnya 25 tahun, wajahnya ganteng dengan kulit agak gelap. Bayu adalah seorang polisi, dia sebenarnya berasal dari Padang tetapi mengikuti pendidikan di SPN B*****  dan ditugaskan di Kota P********. Dengan tinggi 175 dan berat 63 kg, Bayu terlihat sangat gagah dengan bahu kekar, dia cukup rajin ikutan fitnes, tetapi bukan hanya wajah dan perawakan tubuhnya saja yang sangat menarik.

Sore itu sebenarnya dia sudah selesai bertugas dan akan segera pulang ketika dia melihat seorang remaja ABG berseragam SMP mengendarai motor melewatinya tanpa mengenakan helm dengan kecepatan di atas rata-rata, maka dengan segera Bayu mengejar ABG itu.

Cukup lama juga baru dia bisa mengejar dan mendahului ABG itu, dia langsung memotong motor ABG tersebut dan menyuruhnya berhenti. Tampak ABG itu memandang Bayu dengan wajah kesal.

"Bapak minta duit berapa? Saya bayar deh, yang penting semua beres, buru-buru mau pulang nih?" ABG itu mengeluarkan dompetnya. Bayu mendadak jengkel dengan kelakuan kurang ajar ABG itu.

"Kamu sudah melanggar aturan, bersikap kurang ajar juga dengan menyuap saya terang-terangan! Berani sekali kamu!" Bentak Bayu marah.

"Siapa nama kamu?!!"

"Tirta Pak..." ABG itu mulai pucat, tidak menyangka polisi ganteng di depannya sangat garang, biasanya dengan membayar sejumlah uang dia langsung bebas.

"Berapa umur kamu?"

"15 tahun Pak..."

Bayu mengambil Kartu Pelajar dari dompet ABG itu. Tirta Adriansyah. SMPN 1 P********.

"Sekarang buka bagasi motor kamu?!!!"

"Buat apa Pak?" tanya Tirta sedikit gugup.

"Buka cepat, saya mau periksa, ABG seperti kamu ini sudah kurang ajar, siapa tau kamu pakai narkoba?!"

"Sumpah Pak, saya tidak memakai atau membawa narkoba.." Tirta sangat gelisah dan gugup.

"AYO CEPAT BUKA!!!" hardik Bayu keras.

Dengan lemas dan gemetar Tirta membuka bagasi motornya. Bayu langsung memeriksa isinya dan menemukan kotak berisi kepingan DVD.

"Ini apa isinya?!!"

"Iituu cuma tugas Pak, di sekolah saya pelajaran diberikan dalam CD untuk bahan pelajaran di rumah."

Bayu menatap tajam ke arah Tirta yang berusaha terlihat tenang. ABG ini cukup tinggi untuk anak seusianya, kira-kira 167 dengan wajah ganteng dan imut dan polos, kulitnya putih mulus. Entah kenapa Bayu menjadi sedikit terkesima melihat ABG itu.

"Saya tidak percaya, sekarang kamu ikuti saya,  saya akan periksa apa isi CD ini. Jangan coba-coba kabur, dompet dan pengenalmu ada di tangan saya, saya akan mencari ke sekolahmu dan ke rumahmu jika berani membohongi dan kabur." perintah Bayu dan kembali ke motornya.

Sementara itu Tirta cuma melangkah gontai ke motornya.

"Mampus deh gue, siallllll, kenapa juga gue tadi harus bawa-bawa CD itu." Tirta hanya bisa mengumpat dalam hati.


15 menit kemudian Bayu membawa Tirta ke rumahnya. Bayu kemudian mendorong Tirta masuk ke rumahnya. Menghidupkan DVD Player dan memutar CD itu. Tirta hanya terduduk lesu di kursi dan menutup mukanya. Bayu terkejut waktu melihat di TV terlihat video Tirta sedang coli, sepertinya  dia merekam sendiri adegan coli itu.

"Oh, jadi ini tugas yang diberikan oleh gurumu di sekolah?!" bentak Bayu kepada Tirta.

Tirta hanya diam dengan muka pucat pasi.

"ABG sekarang memang sudah terlalu bebas." Bayu melihat Tirta dalam adegan TV yang asik mengocok kontolnya, meski ukurannya besar tetapi karena Tirta masih remaja maka bulu jembutnya masih halus dan jarang, entah mengapa Bayu menjadi terangsang, dan kontolnya sendiri mulai menegang, bergantian melihat layar TV dan Tirta yang masih menutup muka di sofa.

Bayu tersenyum mesum dan mengunci pintu rumahnya.

"Untuk apa kamu bikin video beginian?"

"Cuma iseng pak..." jawab Tirta pelan.

"Jangan bohong, kamu mau saya laporkan ini ke orang tua dan  gurumu?"

Tirta mendadak ketakutan.

"Pak, jangan pak, plisssssss" Tirta mulai menangis ketakutan. Tetapi Bayu tidak merasa iba, malah menjadi bernafsu melihat wajah memelas Tirta.


Kemudian tayangan di TV berganti menjadi adegan film porno, yang membuat Bayu semakin kaget, ternyata itu video bokep gay, dengan adegan ngentot yang benar-benar membuat Bayu terangsang. Kontolnya terasa sakit terjepit di celana seragam coklatnya yg ketat itu.

"Kamu homo ya?!!!" hardik Bayu.

Tirta sudah akan menangis dan mukanya seputih kertas, pucat dan ketakutan.

"Pak plisssssss, jangan laporkan ke orang tua saya" isak Tirta. Bayu menyeringai dan memegang dagu Tirta, memaksanya berdiri. Memaksa Tirta menatap wajahnya. Tirta baru menyadari betapa ganteng wajah polisi yang menangkapnya ini, sedikit rasa takutnya sirna, malah kontolnya mulai menegang begitu dia mencium bau keringat Bayu yang maskulin itu.

Bayu kemudian, memegang tangan Tirta dan mengarahkannya ke selangkangannya, kontol Bayu sudah mengeras, bayangannya terlihat jelas di celana coklatnya.

"Saya akan simpan rahasia kamu kalau kamu bisa membuat kontolku ini lemas, karena entah mengapa melihat video ini rasanya jadi kepengen ngentotin kamu." ujar Bayu dengan mesum.

Tirta yang tadinya ketakutan sekarang serasa mendapat durian runtuh, alih-alih selama ini hanya bisa menontop bokep gay, sekarang dia bisa merasakan sendiri kontol yang dirindukannya itu, dia sudah mulai bosan dengan cuma menonton bokep saja.

Tirta kemudian perlahan-lahan meremas kontol Bayu.

"Arrrghhhhh, setannnnn!" desahBayu menahan gejolak nafsu. Tirta tersenyum senang dan semakin bersemangat meremas-remas batang kejantanan milik Bayu, sementara Bayu mulai mengerang menahan gairah.

Tangan Tirta membuka ikat pinggang Bayu, perlahan-lahan melepaskannya, dan membuka ristleting celana coklat Bayu, tampak tonjolan kontol Bayu berusaha berontak dari celana dalam berwarna coklat tua itu, Tirta pun meremas-remas kontol Bayu yang masih terkurung dalam celana dalam, hidungnya mengendus-endus celana berisi kontol itu.

"Mmmmmhhhhh enak pakkk, gue suka aroma kontol bapakkkkk..."

"Arrrgghhhhh setan, kok gue jadi nafsu banget sama ABG, cowok lagi setannnnnn" desah Bayu keenakan dengan remasan-remasan tangan Tirta di kontolnya, hembusan nafas dari hidung Tirta yg mengenai kontolnya semakin membuatnya blingsatan menahan gairah.

Tirta kemudian memasukkan tangannya ke dalam celana dalam Bayu, menggenggam kontol Bayu, perasaannya tidak karuan, ini adalah kontol pertama selain kontolnya yang pernah dia pegang. Kemudian dia mengeluarkan kontol itu, karena sudah terlalu keras, begitu terlepas keluar kontol Bayu langsung melompat keluar dan menampar keras pipi Tirta. Plakk!

"Arrggghhhhhhh" erang Bayu sambil meremas rambut Tirta menahan hasratnya.

"Pakk, kok kontol bapak gede banget sih pakkk, berurat lagi pakkk, gue sukaaaaa." Tirta kemudian menggenggam kontol itu dan mengocoknya pelan-pelan, selama ini Tirta menyangka kontolnya cukup gede, dia pernah mengintip kontol abangnya diam-diam, meski abangnya sudah kuliah tapi kontol abangnya sama besarnya  dengan kontolnya yg masih kelas 3 SMP, tapi kontol Bayu ini benar-benar membuat Tirta menelan air ludah. Gede, panjang, gemuk dan berurat.

"Kenapaaa, kamu sukaaa yahhh, kontolku emang gede, panjangnya kira-kira 21 senti arrgghhhhh kocok terussss owhhhh shittttttttt" erang Bayu yang dilanda birahi.

Tirta kemudian mengocok kontol Bayu, ternyata Bayu tidak disunat, tetapi karena kontolnya sudah tegang, ujung kepala kontol itu sudah menyembul  setengahnya, hampir semuanya keluar dari kulupnya, ujungnya basah dengan cairan bening precum Bayu. Tirta kemudian memberanikan diri untuk menjilati ujung kepala kontol itu. Menjilati lobang kontol itu. "Mmmmmhhhh. Slurrrpppp. Mmmmmhhhhh. Ahhhhhhh."

Slurrpppp, mulut Tirta mulai menyedot-nyedot ujung kepala kontol Bayu, "Uuummmhhhhhhh uuuuumhhhhhhh Pakkkkk gede banget Pakkkkk, gue sukaaaaa, enakkk bangetttt slurrrrrrp, rasanya asin slurppppp."

"Ohhhh shittttt argggggh  setannn, jilat terusss, arrghhhh jangan berhentiiii, jilat dan sedot kontolku!" erang Bayu keenakan sambil memejamkan mata. Sambil mengulum dan menjilati kontol Bayu, tangan kiri Tirta mulai menggerayangi tubuh Bayu, menelusup ke seragamnya mempreteli kancing-kancingnya sambil meremas-remas dan mengusap perut Bayu, yang membuat Bayu semakin blingsatan menahan gairah.

"Ooohhh Uhhhhh  Aaaaahhhhh arghhhh eeeeekhhhhh," erangan Bayu makin gencar karena sekarang lidah Tirta sedanng bermain-main di biji pelernya, Tirta memasukkan biji peler Bayu ke mulutnya dan mengecap-ngecap sambil seakan-akan mengunyah-ngunyah biji peler itu, sementara tangannya tidak berhenti mengocok-ngocok kontol gede Bayu yang berurat, cairan precum mulai menetes dari lobang kencing Bayu, tanpa jijik Tirta menjilati kepala kontol itu sampai bersih, dia ketagihan akan sperma Bayu dan menyedot-nyedot lobang itu ingin mendapatkan lebih banyak sperma lagi.

"Owhhhh shitttt, ehkkkkkk, uhhhhhh, ahhhkkkkk," erang Bayu semakin menjadi-jadi, matanya terpejam menahan gejolak nafsu birahi yang semakin tinggi, nafasnya memburu, jantungnya berdebar keras, tidak pernah dia menyangka rasanya begitu nikmat dikulum dan dikocokin.

Bayu dan Tirta pun pindah ke sofa, Bayu duduk di sofa sedangkan di depannya bersimpuh Tirta masih berseragam SMP mengulum, mengocok, dan menjilati kontolnya, tangan kiri Tirta mengeluarkan kontolnya dan mengocok kontolnya yang sudah keras, Bayu menjadi penasaran dan memegang kontol Tirta, kontol itu lumayan gede apalagi untuk anak seusia Tirta, meski masih kalah besarnya dengan kontol miliknya. Bayu meremas kontol Tirta dengan penuh gairah, dengan mulut masih mengerang menahan nikamt dari kuluman Tirta di kontolnya.

Bayu kemudian berdiri membuat kontolnya terlepas dari mulut Tirta.

"Pakkk, kok berhenti???" Protes Tirta, tidak rela melepas mainan barunya, baginya sekarang ini menggenggam kontol Bayu jauh lebih mengasyikkan daripada menggenggam stick PS3 kesayangannya.

"Sabarrrrr, ayo kesini kita di lantai saja," Bayu menarik Tirta dengan posisi berlawanan, rupanya dia menjadi penasaran gimana rasanya menjilati dan  mengulum kontol juga.

Dalam posisi 69, Bayu menarik dan melepaskan celana pendek seragam SMP Tirta, dan langsung menerkam kontol Tirta ke dalam mulutnya. "Mmmmhhhhhh, ohhhhhh,,, enaknya kontol ABG, ohhhhhh jadi ini rasanya mengulum dan menjilati kontol,, slurpppppp."

"Ohhhh, ahhhhh, Pakkkkk, terussss, jilatttt, ouhhhhh, ohhhhh, terusss Pakkkkk." Tirta meringgis dan keenakan saat lidah Bayu menjelajahi kontol ABGnya itu. Gesekan kumis tipis Bayu menambah sensasi nikmat di selangkangannya hingga Tirta kelenjotan.

"Mmmhhppphhh mmmphhhhh" suara erangan Tirta terhalang oleh kontol gede Bayu di mulutnya, akhirnya kedua lelaki terpaut umur itu asik saling menjilati kontol dan mengulum kontol, Bayu sekuat tenaga menahan semprotan spermanya yang sudah diujung kepala kontolnya, jilatan dan sedotan Tirta membuatnya mabuk kepayang.


Bayu menjadi nafsu melihat pantat mulus dan montok milik Tirta, diremas-remasnya buah pantat itu, ditampar-tamparnya plakk plakk plakkk hingga warnanya memerah dan melihat lobang pantat Tirta yang kembang kempis, bewarna merah menggoda, sempit, membuatnya ingin mencium, "Mmmmmphhhhhhh mmmmmphhhh," Bayu menciumin lobang pantat Tirta, bahkan kini lidahnya sudah menjilati dan menyedot lobang pantat Tirta.

Tirta merem melek menahan nikmat saat lidah kasar Bayu menusuk-nusuk lobang pantatnya, mulutnya hanya mengeluarkan erangan tertahan karena kontol gede si polisi masih menghujam-hujam mulutnya, ya, kini Bayu menusuk-nusuk mulut Tirta seperti sedang mengentot memek, Bayu tidak bisa menahan lagi gejolak syahwatnya.

"Ohhhoookkk, hooooooeekkkk." sesekali terdengar suara Tirta tersedak oleh kontol gede dan panjang milik Bayu, tetapi bukannya menolak, malah Tirta semakin meremas-remas kontol itu dengan lidahnya dan serasa ingin menelan kontol itu, meski sudah berusaha keras, tetapi karena kontol Bayu sangat panjang tidak semuanya bisa masuk ke mulutnya, pipi Tirta menggembung penuh sesak karena kontol gemuk itu.

"Arghhhhh setannnn, argggghhhh aku mau keluarrr ohhh shitttttttttt" teriak Bayu.

"Mmmphhhh mmmphhhhh mmmmpphhhh" Tirta memegang kedua paha Bayu, dia ingin menelan semua sperma Bayu, dia benar-benar ketagihan. "Mmmmpppphhhh.... Ohhhhh... Keluarin semua Mmmphhh... Ohhhh Pakkkkk keluarin di mulut ajaaahhhhh" erang Tirta.

"SETANNNNN ARGGGHHH AKU KELUARRRRR SHITTTTTTTTT ARGHHHHHHH SHITTTTTT OHHHHHHHH!!!"

CROOOOOTTTTT CROOOOOOTTTTTTTT CROOOOOOTTTTTTTTTT CROOOOTTTTTT, sperma Bayu memuncrat di dalam mulut Tirta, yang langsung masuk ke kerongkongan Tirta, tetapi sperma Bayu sangat banyak dan kental, sehingga masih ada juga yang menetes keluar lewat bibir Tirta.

Croooooootttttt crooooooootttt crooooooootttt croootttt croooot crooottttt crooooottt crooot croot croot crot sperma Bayu masih terus menyemprot memenuhi mulut Tirta, yang menelannya dengan perasaan haus dahaga. Bayu menatap puas ke arah Tirta, tidak pernah menyangka seks sejenis begitu membuatnya keenakan.

Setelah selesai Bayu terduduk lemas di kursi sofa, mengatur nafas dan memejamkan mata, sementara di selangkangannya Tirta yang sekarang hanya tinggal mengenakan seragam sekolahnya itu masih asik menjilati kontol Bayu, seolah tak ingin menyisakan sedikit sperma pun di kontol itu dan menjilatinya hingga bersih dari sperma.

Seragam Tirta basah dengan spermanya sendiri yg muncrat saat dia mengocoknya sambil menelan sperma Bayu tadi. Tubuh Tirta basah kuyup oleh keringat, aroma ruang tamu Bayu berubah menjadi berbau pejuh dan keringat, yang membuat kedua insan itu makin mabuk kepayang, bahkan kontol Bayu yang 5 menit tadi baru saja menembakkan sperma sebanyak 15 kali kini sudah mulaibangkit kembali.

"Ooohhhhh Uhhhhh Ahhhhhh, enak banget kulumanmu Tirta, kontolku sudah berdiri lagi nih hehehehe" Bayu terkekeh melihat kontolnya  yg sudah tegak perkasa dalam genggaman Tirta.

"Mmmmmmmhhhh mmmmhhh mmmmh, lagi pakkkk, mau lagiiiiii, gue sukaaaa air mani bapakkk rsanya gurih pakkkkkk." jawab Tirta, kembali menjilati kontol itu, belum puas. Kemudian Tirta masih memegang dan menatap kontol itu berbicara.

"Pakkk, ngentotin Tirta yahhhhhhhhhh plissssss, pengen ngerasain kontol gede ini nyodokin lobang perjakaku" seru Tirta serak, lobang pantatnya kembang kempis bergairah atas ucapannya sendiri.

Bayu tersenyum sumringah, membayangkan kontolnya menusuk-nusuk lobang pantat legit dan sempit itu, bayangan itu semakin membuat kontolnya menegang dengan keras.

"Bolehhhhhhh sayangggg, aku akan entotoin kamu sampai puassssss, sampai kamu ketagihan lagi dan lagi" jawab Bayu, sambil menarik tubuh Tirta yang masih mengenakan seragam atasnya  itu, memposisikan Tirta untuk menduduki kontolnya. Di atas sofa, Bayu dengan seragam polisinya yang masih melekat hanya saja kancing-kancingnya sudah terbuka sehingga kaos coklat tipis dan ketat yang membungkus dadanya tampak basah oleh keringat, sedangkan celana seragam coklatnya sudah turun beserta celana dalamnya hingga  sebatas lutut.

Tirta pun perlahan mulai menurunkan pantatnya, kedua tangannya memegang kontol Bayu, mengarahkannya tepat ke lobang pantatnya. Sedangkan kedua tangan Bayu memegang pinggang Tirta, sekarang ujung kontol Bayu sudah menempel di lobang pantat Tirta. Perlahan-lahan Bayu menekan pinggang Tirta agar tubuh Tirta turun dan kontolnya bisa masuk ke lobang pantat Tirta yang sempit itu.

"AAAARGGGHHHH PAKKKK SAKITTTT" teriak Tirta.

"OOHHHHH AHHHHH SHITTTT Eeeehhkkkkk, enakkkkk, sempitttttnyaaaaa, tahan yaaaaaa," Bayu menahan tubuh Tirta yang akan bergerak naik, dia merasakan lobang pantat Tirta yang sempit, ujung kontolnya baru bisa masuk sedikit, rasanya sudah begitu nikmat tiada tara, diremas-remams dan dikenyot-kenyot oleh lobang silit perjaka Tirta, seolah-olah ujung kontolnya disedot-sedot oleh pompa yang hangat,

"OHHH SHITTTTTT ENAKNYAA, RAPETTTTTT, SEMPITTTTTTT AHHHHHHH MMHHHHHHH"

"Nnnghhhhhh Uuuunnnnnhhhhh  NNnnnnhhh Arghhhhh Pakkkkk sakitttttt stopppppp arrrgghhhhh," teriak Tirta, merasakan panas dan perihnya di sekitar lobang pantatnya, itu karena lobang silitnya masih perjaka dan sempt, sedangkan kontol Bayu sangat gemuk dan besar serta panjang dan berurat-urat. Tetapi kedua tangan kekar Bayu menahan pinggangnya sehingga dia tidak bisa naik dan melepaskan diri dari kontol Bayu.

Tirta sadar dia tidak bisa lari lagi, sekarang dia harus menahan sakit ini, nanti juga dia akan merasakan nikmat dientotin, seperti cerita-cerita gay yang suka dibacanya, juga di film-film, mereka begitu ketagihan dientotin dengan kontol super gede, dan kontol  Bayu sama besarnya dengan kontol-kontol di film itu, malah lebih indah, warnanya merah kecoklatan  dengan urat-urat biru, kepalanya gemuk, batangnya juga panjang dan gemuk, makin ke ujung makin berurat dan gemuk. Kontol Bayu memang sangat indah, Bayu sangat beruntung, bukan saja wajahnya yg  sangat tampan  dan mempesona, bahkan kontolnya pun bisa membuat orang lupa diri.

Akhirnya Tirta meregangkan lobang pantatnya, mengeden seakan-akan ingin buang air besar agar lobang pantatnya membuka lebar, saat mulai meregang, Bayu menekan kontolnya, perlahan-lahan mendorong masuk, "ARRGGGHHHH AHHHHH SAKITTTTT STOOPPPP PAKKKK SAKITTTT" teriak Tirta, air matanya mulai mengalir.

"OHHHHH AHHHHHH SHITTTTT SEMPITNYAAA ENAKKKKKNYA SHITTTTT AYOOOO TAHANNNN DONGGGG TADI KATANYA MAU DIENTOTINNNNNN" Erangan nikmat keluar dari mulut Bayu.

Tirta menatap wajah Bayu di bawah nya, mata Bayu terpejam, menahan nikmat dan sensasi, menggigit bibirnya, Tirta merasa Bayu terlihat sangat tampan, seksi, dan dia merasakan perasaan emosi mendalam kepada polisi yang sedang berusaha memperjakainya ini. Tirta menundukkan  wajahnya dan mencium bibir Bayu.

Bayu kaget waktu merasakan bibir Tirta menyapu bibirnya, dia membuka mata dan melihat tatapan wajah ABG itu, ada rasa hangat di dalam dadanya, dan dia pun membalas ciuman Tirta, memagut bibir merah ranum itu dengan kasar dan penuh nafsu, lidahnya masuk dan menjelajahi mulut Tirta, memilin lidah Tirta, dan merasakn rasa asin dari bekas spermanya sendiri.

Sementara itu kontol Bayu masih berjuang untuk menembus lobang perjaka pantat Tirta, kepala jamur kontolnya sudah hampir masuk semuanya, dan  dengan agak kuat Bayu menekan tubuh Tirta, PLOPPPPPPPPP, "ARGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHH" Jerit Tirta menahan sakit bukan kepalang, akhirnya kepala kontol itu melesak masuk dan membuat Bayu kelenjotan menahan nikmat karena mendadak lobang pantat Tirta langsung meremas kuat kontolnya dan meremas-remas kontolnya.

AAAARGHHHHHHHHHHHHHHH teriak Tirta kesakitan saat Bayu menekan kontolnya lebih dalam masuk melesak ke dalam anusnya, air mata mengalir di matanya.

"Sakitttt yaaaa sayanng? Nnnggghhhhh Uhhhhh Ohhhhh Sakitttt yaaaa??" tanya Bayu.

"Arghhhh ohhhhh nggghhhhh nnnhhhhhhh sakitttt tapihhh gak apahhh-apahhhh Bang, biar  sakitttt hiiiiiikk, tapi ooouuuuuhhhhh, Tirta sukaaaaaaa Bang, akhirnyaaaa Tirta diiii keeeenntooooot jugaaaahhhhh, Tirta sukaaaahh yang pertamaaahh kaliiiihh uhhhhhhh ohhhhh ahhhhh ngeennnntoootiinnn Tirtaaaahhh Pak Polisiiihhh gaaan  ouuhhhhh uhhhh teeeeeeng ahhhhhhhh uuhhhhh ohhhhh yaaaang kontolnyaaaahh geeddddehhh ouhhhhhh ahhhhh ahhhh bangeeetttttttt..." Balas Tirta terputus-putus diselingi erangan dan rintihan akibat kontol Bayu yang mulai keluar masuk di dalam anusnya yang sempit itu. Tirta yang sejak tadi memanggil Bayu dengan "Pak" kini sudah menjadi "Bang" karena emosinya kepada Bayu sudah berubah menjadi rasa suka dan birahi syahwat.

Bayu membungkam mulut ABG itu dengan ciumannya, lidahnya menari-nari di mulut ABG itu sambil perlahan-lahan menusuk-nusuk dan merojok-rojokkan kontol gede dan gemuk beruratnya yang sepanjang 21 cm itu ke dalam anus ABG itu. Tidak ada jalan untukkembali. Tidak ada niatan untukberhenti. Petualangannya pun baru dimulai, di dunia kenikmatan sejenis ini.

Sumber: http://samudraxxx.blogspot.com/2011/10/awal-petualangan-bayu.html

2 komentar:

  1. Aku gay bangkabelitung, usia menuju 27th. Pekerjaan berkaitan dg makanan.
    Cari" kenalan gay / homo / bisex se indonesia, yg pasti yg pd manly.
    Diutamakan yg serius ketemu.
    Kalo anda takut kejauhan, yaa jgn kenalan dg saya...
    Mungkin anda berpikir,
    hubungan pun bs instan....?
    Karena sangatlah beda, nampak jelas, jika seseorang itu ingin menjalin hubungan / sekedar ingin melepaskan sperma sesaat...
    Kalo seseorang itu membawa niat, pasti dia siap utk mencarikan solusi terbaik...
    Terus mengundang GAY / BISEX Indonesia tuk sebuah perkenalan, mungkin kita punya kesamaan tujuan, tak ada salah kenal lebih dalam... Me : O85664600785

    BalasHapus
  2. aneh memang.. hubungan di dalam dunia gay ini.. dimana 2 orang yang tak begitu saling mengenal, saat pertama bertemu mereka sudah melakukan making love / bersetubuh.. tak banyak yang menjalani proses dari pengenalan pertama hingga beberapa bulan bisa melakukan hubungan intim. tapi itulah ya terjadi. inginku menjalin hubungan secara berproses, namun sangat sulit untuk mendapatkan pasangan gay.. hingga hasrat kian lama kian membesar dan terpendam sampai mampu menghapus harapan bertahap dalam hubungan gay ini. sehingga memunculkan dorongan hasrat yang teramat kuat untuk merasakan berhubungan intim & memilki tubuhnya saat pertama bertemu.. itu karena perasaan takut akan kehilangan & seramnya penantian.. malang, by n@nda 085753630916.. yang selalu berharap & berangan2 sampai bertemunya dengan teman yang sejalan...

    BalasHapus