Aku benar benar bingung memikirkan cara untuk bisa sampai di
Denpasar karena esok harinya aku harus kembali bekerja.
“Mas benar benar ga punya uang untuk bayar Taxi?” kembali
Polisi itu yang di name tag nya tertulis nama Nyoman bertanya padaku. AKu hanya
mengangguk pelan.
Tiba tiba dia menghampiriku lalu meraba pundakku. “tenang
mas, nanti saya yang antar ke Denpasar” .
Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia katakana.
Aku memandangnya dengan senyum bahagia. “Benar pak Nyoman mau antar saya ke
Denpasar” tanyaku memastikan. Diapun hanya tersenyum sambil menganggukkan
kepalanya.
Aku yang tak tau harus berkata apa, langsung bangkit dari
dudukku dan memeluk Pak Nyoman dengan sangat erat sambil mengucapkan terima
kasih.
Cukup lama aku memeluknya, lalu dia melepaskan pelukanku “
maaf mas, ga enak nanti di lihat orang” katanya berbisik padaku.
Akupun hanya tersipu malu. “Maaf Pak, saya terlalu gembira”
kataku sambil kembali duduk di bangku panjang.
“Ga apa apa Mas, tapi mas harus nunggu sejam lagi karena shift
saya baru selesai satu jam lagi” jawabnya.
“Oh tidak apa apa, Pak” kataku.
Entah kenapa aku menjadi penuh selidik dengan Pak Nyoman,
Aku memperhatikan setiap jengkal dari tubuh kekarnya yang terbalut seragam
Polisi ketat. Dia terlihat sangat gagah.
Satu jam terasa begitu singkat karena aku sangat menikmati
setiap interaksi dengan Polisi Ganteng yang baik hati yang tengah duduk didepanku.
Sebuah motor berhenti di depan Pos Polisi tempat Pak Nyoman
bertugas. Pak Nyoman lalu beranjak dari tempat duduknya dan langsung menyapa
orang yang baru datang tersebut yang juga seorang Polisi. “Malam Pak Putu” kata
Pak Nyoman menyapa dengan ramah.
“Malam Pak Nyoman, maaf ya saya terlambat” kata bapak
tersebut sambil meletakkan helm-nya diatas meja.
Akupun menjabat tangan Pak Putu sambil memperkenalkan diri “
Saya Ikbal pak, senang bertemu dengan bapak” kataku penuh hormat.
Setelah berbasa basi beberapa saat dengan Pak Putu, akhirnya
aku melihat Pak Nyoman sudah siap dengan Helm dan sebuah kunci motor ditangannya.
“Ayo berangkat” kata Pak Nyoman.
Kamipun berpamitan dengan Pak putu dan langsung menuju
tempat Pak Nyoman memarkir Sepeda Motor CBR nya. “Jadi namamu Ikbal” kata pak
Nyoman sambil menghidupkan mesin motornya. “Iya Pak. Maaf saya tadi lupa
memperkenalkan nama” jawabku cengengesan.
Sebenarnya aku merasa agak risih di bonceng dengan Sepeda
Motor CBR miliknya Pak Nyoman. Soalnya Jok Motornya aka landai sehingga aku
harus duduk mepet sekali dengannya.
“Tolong pegang yang erat mas, soalnya saya mau agak ngebut
biar cepat sampai” kata Pak Nyoman sambil meraih tanganku dan melingkarkannya
di perutnya.
Jantungku tiba tiba serasa berdetak tak menentu, darahku
serasa berdesir lebih cepat karena aku kembali akan memeluk Polisi ganteng ini
sepankang perjalanan menuju Denpasar yang bisa memakan waktu hamper 2 jam.
Yang paling mengkhawatirkan adalah Kontolku yang tiba tiba
mengeras karena langsung menempel di bongkahan pantat Pak Nyoman. Aku merasa
takut, kalau sampai dia menyadari hal itu dan marah padaku. Tetapi sampai
memasuki daerah Klungkung, Pak Nyoman hanya diam tanpa sedikitpun Komentar.
Begitu memasuki Jalan By Pass Ida Bagus Mantra yang sepi
karena masih jarang perumahan di sekitarnya, Pak Nyoman melambatkan laju Sepeda
Motornya dan sesekali memperbaiki Posisi duduknya. Terang saja itu membuatku
semakin risih, karena secara tidak sengaja, Pantatnya menggesek Kontolku yang
sudah sangat keras.
Melewati Jembatan Gantung pertama di Jl. Ida Bagus Mantra,
tiba tiba Pak Nyoman meraih tangan kananku dan meletakkannya persis diatas
tumpukkan Celananya. Aku merasakan sebuah benda yang sudah sangat mengeras dan
sesekali bergerak seolah berontak ingin segera dikeluarkan dari bungkusan
celana ketat Pak Nyoman.
Akupun menjadi sedikit lebih lega dan lebih berani, karena
sepertinya pak Nyoman juga sedang Sangex. Tanpa menunggu aba aba, akupun
mengelus benda itu dari balik celananya Pak Nyoman dan sesekali aku membenamkan
wajahku di punggung Pak Nyoman untuk mencium aroma tubuhnya yang maskulin.
Sumber: http://thepatrastrust.blogspot.com/2012/10/nyoman-si-polisi-ganteng-asal-bali_11.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar