tag:blogger.com,1999:blog-12846756020237001522024-03-05T07:31:41.476-08:00Anything about the Beauty of Minority Sexy Men from Around the Worldgidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.comBlogger172125truetag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-90524644396942568912017-03-14T15:56:00.002-07:002017-03-14T15:56:56.003-07:00Pistol yang Disukai Bayu<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <b><u>Cerita ini hanya fiktif belaka dan tidak
bermaksud untuk menjelekkan siapapun.<o:p></o:p></u></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMqsF7NrxfmO_KzFma13Iox8w21FkDdSjs5Y71JrlSHL9Zj3I_IgJtX2zcxbAjBXBKwGRweTY3shsb7KnU-thYrub5feJTjeWmyN2l3yOJI1O2fDuoPqNN0YIIxOUTg-TgKFmuryGgD58/s1600/12093241_405211006341025_449841238_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMqsF7NrxfmO_KzFma13Iox8w21FkDdSjs5Y71JrlSHL9Zj3I_IgJtX2zcxbAjBXBKwGRweTY3shsb7KnU-thYrub5feJTjeWmyN2l3yOJI1O2fDuoPqNN0YIIxOUTg-TgKFmuryGgD58/s1600/12093241_405211006341025_449841238_n.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ini adalah ceritaku
yang sebenarnya tak pantas aku ceritakan. Sebagai seorang polisi berpangkat Bripda,
aku lumayan terkenal di kalangan pengguna medsos. Perawakanku yang tegap dengan
tinggi 180 cm dan tubuh yang selalu aku jaga kekencangannya membuat cowok atau
pun cewek banyak yang nge-fans denganku. Tetapi dibalik sikapku dan semua
tentangku yang dipandang sempurna, aku punya sebuah cerita yang akan aku
bagikan kepada kalian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ceritaku ini sudah
lama terjadi, sekitar beberapa tahun lalu, waktu itu dirumahku kedatangan
sepupuku bernama Bayu yang tinggal untuk sementara waktu. Bayu adalah sepupu
jauhku, tetapi karena ayahnya dan ayahku sangat dekat maka aku pun mengenalnya
meski sangat jarang bertemu. Terakhir aku bertemu dia yaitu saat aku masih SMP,
saat itu Bayu masih kelas 2 SD. Meski agak canggung, tetapi karena aku tidak
enak menolak permintaan paman dan ayahku akhirnya, Bayu aku ijinkan untuk
tinggal bersamaku untuk sementara waktu. Lagian hitung-hitung menemaniku
tinggal di rumah ini. Namaku Hendry dan saat ini usiaku sudah 26 tahun. Aku
merupakan salah seorang polisi berpangkat Bripda yang bertugas di POLSEK
********. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sosok Bayu diusianya
yg ke-18 ini, tentu membuat aku jadi salah tingkah sendiri. Awalnya aku bingung
juga. Wajahnya yang manis dan biibirnya yang tipis membuat aku mulai bingung
dengan apa yang aku rasakan ketika Bayu hadir di rumah ini. Aku pun tak tahu
apa yang aku rasakan. Jujur aku seperti aneh sendiri dengan perasaanku terhadap
sepupuku yang ganteng ini. apakah aku ‘sakit’? Mungkin aku bisex. Entah mengapa
aku seperti ingin memiliki Bayu. Sejak pertama dia tinggal, aku selalu berangan-angan
bahwa dapat memilikinya, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal.
Dan siang ini kebetulan aku sedang libur dan Bayu tidak ada mata kuliah,.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bay! Entar kalau ada
perlu sama aku, aku ada di kamar,” teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan
komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai deh surfing ke situs-situs
porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Bayu masuk ke kamar sambil membawa
majalah yang dia pinjam kemarin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bang, aku mau
balikin majalah!” katanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tanpa memperdulikan
komputerku yang sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan majalah
itu. Aku pikir masa bodoh saja ah, karena toh Bayu juga sudah lihat sejak awal
aku menonton film porno. “Makasih Bay,” kataku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bayu tidak
memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bay.. kok kamu
bengong aja?” kataku pura-pura tidak tahu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Eh.. iya, Bang kamu
nyetel apaan tuh!” kata Bayu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kenapa Bay? Kamu
suka juga nonton ‘film’?” tanyaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Mending kita nonton
sama-sama sini” ajakku seperti berusaha mencari peluang. Aku pun mengambilkan
dia kursi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bayu mulai serius
menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bay, sebelum ini
kamu pernah nonton bokep ngggak?” tanyaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Pernah lah bang,”
jawabnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Wah Bayu gila juga
ternyata, diam-diam nakal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kalau ML?” tanyaku
lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Belom,” katanya,
“Tapi… kalo sendiri sich sering.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Wah makin berani saja
aku. Akhirnya aku sadar pada keadaanku saat itu. Aku ternyata memiliki jiwa
‘sakit’. Aku suka dengan Bayu. Hingga yang ada dalam pikiranku saat itu cuma ML
sama dia. Bagaimana caranya aku bisa puas, tidak peduli saudara sendiri, yang
penting nafsuku hilang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Melihat nafanya yang mulai
naik-turun karena terangsang, aku pun ikut terangsang, dan batang kontolku pun
makin tambah tegang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bay, kamu terangsang
ya? sampai nafsu gitu nontonnya,” tanyaku memancing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Iya nih Bang, bentar
ya aku ke kamar mandi dulu,” katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Eh… ngapain ke kamar
mandi, nih lihat!” kataku menunjuk ke arah celanaku. “Kasihanilah si pistol ini,”
kataku. Jujur aku sudah kepalang tanggung dan tidak berfikir lagi kalau Bayu
itu normal atau tidak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> “Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak deh Bang,”
katanya sambil meninggalkan kamarku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Tenang saja Bay, ini
cuma rahasia kita berdua kok,” kataku memancing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dan ternyata tidak dia
gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya memegang
kontolnya yang juga mulai tegang dan hal inilah yang membuatku tidak menyerah.
Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang
kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi
kemudian Bayu pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kamu akan aku
berikan pengalaman yang paling memuaskan,” kataku, kemudian kembali melanjutkan
menciumnya. Tangannya membuka baju yang masih kami kenakan dan juga.<br />
Perlahan ia membuka celanaku dan celananya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kita ke dalam kamar
yuk!” ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> “Terserah kamu lah,” kataku, “Yang penting kamu
akan aku puaskan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tak kusangka Bayu
berani menarik kontolku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan
menuju kamarnya. Akhirnya terbongkar sudah, siapa Bayu sebenarnya. Ternyata dia
sakit juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bang, kamu tiduran
deh, kita ‘69′ mau tidak?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai
menindihku, didekatkan kontolnya ke mukaku sementara kontolku diemutnya, aku
mulai menjilat-jilat kepala kontolnya yang sudah basah itu, dan aromanya
membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan zakarnya juga. Tapi
entah mengapa aku seperti tidak berminat dengan kontol Bayu. Aku lebih
terangsang ketika melihat anusnya yang imut dan merah muda seperti seakan-akan
memanggil lidahku untuk menyentuhnya. Aku pun berinisiatif memainkan anus Bayu.
Tentu hal ini merupakan hal yang pertama kali aku lakukan dengan cowok. Tak lama
setelah kumasukkan lidahku aku menghisap bibir anusnya, menjilat dan kadang
kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di putingnya. Tak lama
kemudian ia melepaskan emutannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Jangan hentikan
Bang… Ahhhhh… percepat Bang, aku mau keluar nih! ahhhh… ahhhh… aahhhhh… Bang… aku
ke.. luar!!!,” katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari kontolnya.
Dan kemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bay, sekali lagi
yah, aku belum keluar nih,” pintaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bentar dulu Bang,
aku lagi capek nih,” jelasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Aku tidak peduli
kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati anusnya. “Bay, aku masukin sekarang
ya?” kataku sambil memasukkan kontolku perlahan-lahan. Kelihatannya Bayu sedang
tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Anus Bayu
masih sempit sekali, kontolku dibuat cuma diam mematung dipintunya. Perlahan
kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya
berhasil kontolku yang gemuk dan berutrat masuk setengahnya, kira-kira 9 cm.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Jangan Bang…
sakit...!” katanya tanpa berontak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Tenang saja, nanti
bakalan nggak sakit lagi kok. Rileks saja...” ucapku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Ahhhh… ahh… ahh…!
sakit Bang, a.. ahh… ahh, pelan-pelan, aa… aah… aahh…!” katanya berteriak
nikmat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Tenang aja cuma sebentar
kok, Bay mending doggy style aja ya...” kataku tanpa melepaskan kontol dan
berusaha memutar tubuhnya. Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai
kukeluar-masukkan kontolku dalam anusnya dan kurasa ia pun mulai terangsang
kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan
menaik-turunkan pinggulnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Ahhhh… a… aa ahhhh…”
teriaknya. “Sakit lagi Bang… a.. aa… ahh…”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Tahan aja, cuma
sebentar kok,” kataku sambil terus bergoyang danmemainkan pentilnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Aku mau keluar Bay…ahhhhhhh....”
kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan
spermaku di dalam anusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Hamilin aku
bang....”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Iya Bay... ah....”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bang ingat ya,
jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">”Oh tenang aja aku
bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Siapa sih yang bisa
nolak pistol polisi yang gede ini,” katanya mesra.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Setelah saat itu
setidaknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML dengan Bayu, terkadang aku
yang memang sedang ingin atau terkadang juga Bayu yang sering ketagihan, yang
asyik sampai saat ini kami selalu bermain di rumah tanpa ada seorang pun yang
tahu, kadang tengah malam aku ke kamar Bayu atau sebaliknya, kadang juga saat
pulang dinas dengan keadaanku yang masih berseragam lengkap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hari itu kelihatannya
Bayu lagi ingin ditembak sama pstol 18 cm-ku, sejak di kantor dia terus
menggodaku lewat messanger, bahkan ia sempat mengutarakan kemauannya untuk ML
siang ini di rumah, tapi malangnya siang ini aku lagi sibuk sehingga kami tak
jadi melakukan ini. Aku menjanjikan nanti malam akan main ke kamarnya, dan ia
mengiyakan saja, katanya asal bisa ML denganku hari ini ia menurut saja
kemauanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Malam pun tiba, aku
yang sudah memejamkan mata di kamar tiba-tiba merasakan sesuatu menindihku
hingga aku sesak napas dan membuatku terbangun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bayu! apa Ayah sudah
tidur?” tanyaku melihat ternyata Bayu yang menindihiku dengan keadaan
telanjang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kamu mulai nakal
Bang... Dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tahu,
sekarang sudah jam dua,” katanya mesra sambil memegang kontolku karena ternyata
celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Yang nakal tuh kamu,
bukannya permisi atau bangunin aku kek,” kataku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kamu tidak sadar
yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok,” katanya sambil
memperlihatkan kontolku yang tegak menantang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Aku emut ya Bang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Emutanya kali ini
terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bay jangan
cepet-cepet dong, kasian pistolnya dong!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Aku sudah kepengen
berat Bang!” katanya lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Mending seperti
biasa, kita pake posisi ‘69′ dan kita sama-sama enak,” kataku sembil berputar
tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut.<br />
Aku mulai menjilat-jilat anusnya yang telah mengap-mengap minta di tusuk sambil
tanganku memainkan putingnya yang semakin keras. Terus kuhisap anusya dan mulai
kumasukkan lidahku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Aahhhh… ahhhhh…”
desahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bang! kamu pinter
banget rimmingnya, a.. ahhh.. ahh..”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kamu juga makin
pinter ngulum kontol abang,” kataku lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bang, kali ini kita
tidak usah banyak-banyak yah, aa.. ahhhh..” katanya sambil mendesah. “Cukup
sekali aja nembaknya, taapi… sa.. ma.. ss.. sa… ma… maa ahhh… ahhhh…” katanya
sambil menikmati jilatanku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bang... sekarang kamu
masukin yahhhh,” katanya memelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bersiaplah akan aku
masukkan kontolku ini sekarang,” kataku sambil mengarahkan kontolku ke bibir
anusnya. “Siap-siap yach!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Ayo dech,” katanya.
“Ahhhh… a… ahh…” desahnya ketika kumasukkan kontolku. “Pelan-pelan dong!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Inikan udah pelan
Bay, ahhhhhh...” kataku sambil mulai bergoyang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Argggghhhhh enak
Bang,” katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian
dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Sambil bercumbu dong
Bang!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tanpa disuruh dua
kali aku langsung mencumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya
yang semakin mahir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Bay kamu udah punya
BF belom?” tanyaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">”Aku sudah bang...
ahhh... ta...pi... ta-pi baru putus.. ahhhh,” katanya sambil mendesah. “Bang
pacar aku itu enggak lihai soal benginian, cuma abang yang bisa bikin aku
melayang.. ahhhh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Arhhhhh uhhhhh yang
bener sayang?” tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Auhhhh.. be.. ner..
kok Bang, a.. aa… ahhhh.. ahhhhh,” katanya terputus-putus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Masih kuat atau kamu
mau udahan?” kataku menggoda Bayu yang terlihat meringis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Jangan udahan dong
bang, aku baru kamu bikin terangsang kan ngggak enak kalau udahan, ahh… aa…
ahh… aku percepat yach Bang,” katanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bayu kemudian
mempercepat gerakan pinggulnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kamu udah ngerti
gimana kan enaknya pistol polisi?” godaku. ”Bentar lagi kayaknya aku bakal
keluar Bay... Uhhhhhh,” kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di
ujung. “Akkkhh… ahhhh… bentar lagi nih.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Tahan Bang!” katanya
sambil mengeluarkan kontolku dari anusnya dan kemudian menggulumnya sambil
tangannya mamainkan kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Aku juga Bang, bantu
aku koncokin dong!” katanya menarik tanganku ke kontolnya.<br />
Sambil kontolku terus dihisapnya aku kocok kontolnya dengan tanganku dan…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Ahhhhh… a… ahh… ahh…
ahh…” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Aku juga Bang…”
katanya sambil meremas tangangku. “Ahhhh… ah… aa.. ahhhh…” desahnya...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kami pun ambruk
kecapean...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Aku tidur di sini ya
Bang, nanti bangunin aku jam lima,” katanya sambil menutup mata dan kemudian
tertidur, di sampingku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Semenjak itu hampir
tiap hari aku menghamili Bayu sepupuku yang manis itu. Walau aku pernah
mengutarakan niat untuk menjadi BF nya tetapi Bayu tidak ingin ada ikatan di
antara kami. Dia beralasan bahwa aku tidak boleh terus-terusan seperti ini. Aku
harus tetap hidup normal. Tetapi, setelah sebulan... Bayu pun meninggalkan
rumahku dan ngekos sendiri di dekat kampusnya. Walau pun begitu, ketika aku
atau Bayu ingin memuaskan hasrat, kami sering janjian ketemu. Dan biasanya Bayu
yang berkunjung ke rumahku untuk minta di tembak dengan pistolku yang tegak dan
besar ini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-22333750372696767382017-03-11T00:25:00.001-08:002017-03-11T00:25:15.969-08:00Polisi dan Futsal<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <b><u>Cerita ini hanya fiktif belaka dan tidak
bermaksud untuk menjelekkan siapapun.<o:p></o:p></u></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSyIW_lIOC4Mt58faxBKcbft93Xzjh072iIzfZJjR77NHIw77K8pt9ZFISbeXln9Xdq7VQRKABpCldHONlpyb2juXQg8M0x_N1OVJbQqu-RzJekX9J4oGe41dk7R9DFTr3tNjFIlJVGcE/s1600/blog_import_524f2b1689f83.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSyIW_lIOC4Mt58faxBKcbft93Xzjh072iIzfZJjR77NHIw77K8pt9ZFISbeXln9Xdq7VQRKABpCldHONlpyb2juXQg8M0x_N1OVJbQqu-RzJekX9J4oGe41dk7R9DFTr3tNjFIlJVGcE/s320/blog_import_524f2b1689f83.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sudah
lama aku ingin menulis dan berbagi pengalaman-pengalamanku lagi kepada kalian
tapi tidak bisa. Salah satu faktornya karena aku sibuk bekerja dan faktor
lainnya yaitu karena aku lupa password blog ini </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. Maaf ya,
maklum ... hehehe. Ada yang kangen sama aku nggak??? Bagi yang kangen sama aku,
terimakasih sudah kangen dan menjadi pembaca setia... Bagi yang nggak kengen,
tolong dong dikangenin... Hehehe #Kidding<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Okey,
langsung saja ke inti permasalahannya. Banyak cerita yang sayang benget untuk
aku luBangan begitu saja. Apalagi selama beberapa tahun ini aku banyak sekali nyimpen
cerita yang sayang kalau cuma aku yang tahu. Tapi jujur, aku bingung mau mulai
nulisnya dari mana... Hmmm... Mungkin dari perkenalanku dengan Briptu Egi saja
kali ya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hari
itu di salah satu senja di bulan Semptember 2014. Hujan gerimis menyentuh kulit
mulusku yang sedang mengendarai motor dengan kecepatan 40 km/jam menuju
lapangan futsal. Jarak antara kos dan tempat itu kira-kira 2 km. Lumayan lah,
bikin baju ama celana basah. Untung rintik hujannya nggak terlalu besar. Hari
itu tim kami ditantang tanding oleh tim kenalan temanku. Jujur aku belum tahu
siapa lawan kami, karena aku bete di rumah, jadi aku mau saja saat Ari (nama
temanku) mengajakku untuk main futsal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Singkat
cerita, saat aku sampai di lapangan futsal dan melihat sekelompok pria gagah
yang aku yakin akan melawan kami nanti, mataku pun tertuju pada sesosok pria
berotot tegap dengan tinggi sekitar 178 cm dan rambut dipotong ala-ala TNI.
Dug-dug-dug! Seketika, jantungku berdetak kencang dan seolah-olah mataku
menangkap sosok pangeran tampan yang aku idam-idamkan selama ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Nah,
ini anak ditungguin dari tadi baru dateng...,” ucap Ari membuyarkan
pandanganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Eh,
hujan bro... sorry... sudah lama kalian nunggu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Seperempat
jam mungkin. Ayo buruan Bay...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Iya
Ri...”. Aku bergegas memasang sepatuku dan segera bergabung dengan tim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selama
pertandingan, mataku tak pernah lepas dari pria itu, Egi namanya. Kadang aku
menangkap Bulge besar dibalik celananya yang aduhhhhhh... bikin aku nggak fokus
main... ingin rasanya aku pura-pura jatuh dan memegang jendolan itu... tapi...
Arggg!!!! Bikin horny...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah
hari itu, aku pun aktif bermain futsal dengan teman-teman... Aku berusaha dekat
dengan timnya Egi dan berbaur. Namanya rezeki nggak bakalan lari deh... Mengapa
bisa? Karena usahaku untuk mendekati Egi pun akhirnya terlaksana dengan baik.
Belakangan aku ketahui kalau dia adalah seorang Polisi berpangkat Briptu dan
usianya 29 tahun (beda hampir 10 tahunan denganku). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
dan Bang Egi akhirnya dekat lantaran aku sering ngajak dia ngobrol dan setelah
futsal biasanya aku makan bareng di warung makan tidak jauh dari lapangan
futsal. Seperti sore itu, aku beralasan bahwa motorku bocor padahal aku mau
main futsal. Sebenarnya itu trikku saja untuk mendekati Bang Egi. Dengan alasan
itu, aku bbm dia dan minta dijemput. Tak ku sangka, dia langsung bilang oke!
Bang Egi pun menjemputku dan pulangnya pun aku ikut dia. Jam saat itu
menunjukkan pukul 22.00. Awalnya aku coba-coba saja menawarkan bang Egi untuk
mampir di kosku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Nggak
mampir dulu bang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Nanti
kapan-kapan saja Bay. Sudah malam ini,” tolaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kenapa
bang? Apa gara-gara malam jumat ya?” aku mencoba menggodanya...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Nggak
lah Bay, istriku lagi ke kampung. Ada urusan katanya”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kalau
gitu nggak ada alasan dong untuk nggak mampir...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Banag
Egi terdiam sejenak kemudian dia pun menatapku. “Oke, lah Bay... saya mampir
sebentar”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Gitu
dong bang... Ayo masuk”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
pun mempersilahkan dia masuk dan mengambilkannya minuman dingin. Kami pun
bercerita kesana-kemari, ke atas-ke bawah, ke dalam- ke luar... hingga
pembicaraanku pun mulai menjurus ke hal yang pribadi...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bang
Egi… Sudah berapa lama sih menikah kok masih belum punya anak?” pancingku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”3
tahun Bay” jawabnya singkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Lho
kok belum punya anak… Mungkin Bang Egi kurang genjotannya kali, jati kurang ada
sesuatunya gitu... hehehe,” kataku mulai menjurus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Siapa
bilang Bay… orang saya paling jago di ranjang… Istri saya saja kadang minta
ampun ampe nangis-nangis,” jawabnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
dan Bang Egi memang dari awal suka bicara apa adanya tapi baru kali ini
menjurus ke masalah ranjang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aahh…Nggak
percaya aku Bang, masa sih ampe nangis-nangis?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Jadi
kamu nggak percaya? Apa kamu mau saya kelonin dulu biar percaya?” jawabnya
sambil membetulkan posisi kontol besarnya yang tampak mulai tagang. Pikiranku
semkain tidak menentun membayangkan tangan-tangan Bang Egi menyusuri tiap senti
kulit tubuhku yang mulus ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Nggak
ah bang kebanyakan mah cowok besar di mulut doank… Kaya, tamu gak diundang…
Belum juga disuruh masuk udah keluar duluan.” jawab ku sedikit menantang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Bay…
Andai saja kamu cewek, sudah dari dulu kamu saya perkosa...” jawabnya mengagetkan
aku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sejenak
aku mencoba memikirkan kata-kata Bang Egi<br />
barusan... Sejak dulu ingin rasanya menikmatin benjolan besar di balik celananya
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Haha
siapa takut... Udah ah bang, jadi ngaco gini omongan kita.” Aku berusaha sok
tidak mau, padahal di dalam hati aku pengen banget bang Egi buka tu celana dan
nyuruh aku ngulum kontolnya sampai croootttt...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dia
bangkit dari kursinya dan tiba-tiba saja aku merasakan tangan kekar
mencengkeram dadaku dari belakang dan meremasnya seolah payudara wanita dengan
gemasnya, dan nafas memburu terdengar jelas di telingaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aaahhhh…
Aku udah tahu kok Bay, kamu pengen saya kelonin... Kamu mau saya entot dimana… katakan…
hhhhmmmmm….” katanya sambil terus melumat kupingku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Ssshhhh…..aaahhhh
Bang…terusin Bang…. nikmat sekali” jawabku sambil mulai meraih bibirnya, aku
semakin bernafsu ketika tangan Bang Egi turun ke arah pantatku. aku semain gila
menerima rangsangan itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ooohhhh….
hhhhmmmm…. terusin Bang…. ayo Bang terusin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
masih pura-pura tak mengimbanginya. Lalu Bang Egi menarik tanganku masuk ke
kamar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sesampainya
di kamar belum sempat aku berbicara, Bang Egi telah memelukku erat dan
menciumiku dengan penuh nafsu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aaahhh…Bang….
ooohhhh…” desahku sambil membalas kecupan-kecupan polisi itu, lidah BangEgi
bermain main di rongga mulutku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Sekarang
kamu boleh minta apapun yang kamu mau... Aaaahhh…saya sudah lama ingin
mencumbumu, Bay” kata Bang Egi di sela-sela ciuman mautnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tangan
Bang Egi dengan kasar meremas kedua pantatku, remasan yang kasar semakin
membuat aku gila, tubuhku meliuk-liuk bagaikan penari yang gemulai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Bay….
Aaaahhh… saya sudah lama menanti saat-saat seperti ini… Ssshhh…. Aaahhhh…. Saya
akan puaskan kamu.” Kata Bang Egi sambil terus menciumiku. ciuman itu turun ke
bagian putingku, sementara tangan kanan Bang Egi mulai menyelinap di balik celanaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ooohhh….
Bang …ssshhhh… terus Bang. Puaskan aku malam ini,” ucapku. ”Malam ini aku milik
mu Bang… Aaahhh…. terus Bang… terus…” kata-kata yang tak terkontrol keluar
begitu saja dari mulutku yang merah muda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi mulai membuka bajuku, dan melepas celanaku dan melemparnya begitu saja. aku
didorongnya ke dinding. Masih dengan beringasnya Briptu Egi menciumi, mengenyot
putingku hingga aku mengeliat geliat tak karuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Bay…
Kamu manis banget, tubuhmu kaya cewek… Bikin abang horny berat... saya ingin
menikmati tubuhmu ini, Bay.” celoteh Bang Egi, pambil putingku yang merah
menjadi sasaran lidah Bang Egi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Terus
Bang…isep Bang…isep terus…gigit…gigit putingku Bang, anggap itu puting istri
abang,” ucapku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”OOohhh…Merahnya….aaahhh…nikmatnya
puting kamu Bay.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Ayo
Bang … Cepet bang nikmatin tubuhku ini…Kenyot putingku ini sampai abang puas...
Aahhhkk….Oooohhhh….” Aku memekik ketika Bang Egi tiba-tiba saja menyentuh
bagian yang paling sensitifku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tangan
Bang Egi mengelus elus lubang anuskuku yang sudah gatal pengen di jejal kontol
polisi yang gagah perkasa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Bang…terus
..aaahhh… Masukin jarinya Bang .. Ayo Bang..” Aku memohon padanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi memutar badanku hingga aku
membelakanginya dan dia pun mulai jongkok di depan anusku, kemudian Bang Egi me-rimming
anus mungilku dengan rakusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Ooohhh…Bang…oh
yeah…ahhhh…terus Bang…terus Bang masukin lidahnya yang dalam Bang...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Hhmmm….enaknya
anusmu Bay. Kaya memek… Ahhh… Ini kah yang namanya anus cowok cakep? Abang
jilatin sampai kamu puas yasayang...” kata Bang Egi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”iya
Bang…Jilat bang, seruput... Mainin anusku sampai puas... Iyaaahhh ahhhhhh…terus
Bang... Ooohhhhhh………. aaaaaahhhhhhh….aaaaahhh…. ahhhh… Bang aku… aku …
oohh…Sukaaaa... ayo bangggg...” Aku lepas kontrol dan mengerang seperti orang
kesurupan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi pun sepertinya ingin sesuatu lebih dan bukan hanya sekedar menyeruput anus.
Dia membopongku keranjang. Kemudian, Bang Egi kembali menciumiku, melumat
bibirku, kembali aku di permainkan nafsuku, kali ini aku lebih agresif, kubalas
ciuman Bang Egi dan tanganku mengelus pundak kekar polisi berbadan besar itu. Ciumanku
merambat ketelinga Bang Egi, kusapu habis telinganya dengan lidahku, kemudian
ciumanku turun ke leher Bang Egi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aaahh…terusin
sayang ciumi aku sampai kamu puas” erangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tangan
Bang Egi mempermainkan putingku dan memilinnya hingga mengeras.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tanganku
mulai pindah ke celana Bang Egi dan segera saja aku turunkan celananya.
Terlihat jelas benjolan di balik celana dalam itu. Aku berjongkong di depan Bang
Egi, Perlahan aku turunkan celana dalam itu dan….wow besar banget kontol polisi
ini, gumam ku. Aku pun segera mengulum kontol Bang Egi yang keras seperti
tongkat besi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Ooohhhh….terus
isep Bayu sayang… yah… yah… ohhh… aaahhhh” Bang Egi mengerang. ”Aaaahhh…..terus
sayang kulum habis kontolku…aaahhhh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
mengulum dan terus memainkan lidahku di ujung kepala kontolnya yang merah
mengkilat, dan menusuk-nusukkan lidahku ke lubangnya yang imut itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Eeemmmm….Bang
…aaahhh kontol Abang enak sekali... Besar... Berurat... Panjang banget... Adek
suka bang...” desahku, sambil terus mengocok batang Bang Egi dengan bibirku, ku
hisap dan ku mainkan buah zakar yang menggelantung itu dengan tanganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aaaahhhh…..Aaahhhh….
Uhhhhh.... Anj*ng... Enak banget... Ahhhhhhh” Bang Egi mendesah ketika aku menghisap
buah zakarnya yang besar itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi menarik bahuku, dan mendorong tubuhku ke ranjang, aku telungkup di ranjang
, dengan posisi setengah badan di ranjang dan kakiku menjuntai ke lantai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi menarik kakiku agak melebar lalu Bang Egi kemudian sedikit menurunkan
badannya, memukul-mukulkan kontol 18 cm-nya itu ke bongkohan pantatku yang
aduhai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aaahhh…Bang
….ayo Bang …aku sudah tidak tahan jangan permainkan aku Bang... Entot aku
dengan kontol besarmu itu bang... cepattttt bang... ahhhhhh...” kataku
menghiba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi memegang pinggulku dan kemudian ia segera menusukkan gada yang merah itu ke
lubang anusku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aaahhhkkkk….
Bang sakit Bang…sakit…” teriakku saat kontol besar itu mencoba menyeruak masuk,
aku mencoba menepis rasa sakitnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi lalu jongkok di depan anusku dan menyapunya dengan lidah seolah-olah ingin
menambahkan pelumasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aaahhh…
Bang… oooohhhh…. terus Bang… terusin Bang…”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aku
masukin lagi ya sayang” kata Bang Egi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
tidak menjawab aku hanya menanti batang itu masuk ke anusku yang sudah lapar
dan haus akan kenikmatan polisi itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aaaahhhhkkkk….
Pelan-pelan Bang…ouhhhch…sakit Bang…sakit…” rintihku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi dengan perlahan dan pasti menusukkan kontol besarnya itu ke dalam anus
mungilku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Ooohhh
sayang…sempit sekali…seperti punya perawan…aaahhh”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kontol
itu pun kemudian masuk seluruhnya. Bang Egi diam sejenak, menunggu agar anus
indahku bisa menerima kontol yang besar itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Ahhh
Bang… iyah… iyah… terus Bang.. terus… masukin yang dalam Bang terus… ooohhh...
Hamilin aku bang...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Sayang
anus kamu nikmat sekali…. anus kamu sungguh nikmat…aku akan entot kamu
sayang…aku akan memuaskan kamu... terima kontolku ini sayang” oceh Bang Egi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Ooohhh
Bang terusin Bang…kontol Abang besar dan nikmat…. oh ya… yah.. yah… ahhhhh....”
erangku diantara sodokan-sodokan kontol Bang Egi yang kian gencar dan dahsyat
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bang
Egi menarik kontolnya dan memintaku turun ke lantai yang beralaskan selimut,
dia memintaku nungging. Bang Egi membungkukkan bandannya dan kembali menciumi
pantatku, kemudian dia melebarkan kembali bongkohan pantatku. Lagi-lagi lidah Bang
Egi menyapu anusku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aahhkkk…Bang…ooohhh….
terus kan Bang… iyah… jilati Bang.. ayo jilati terus anusku Bang”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Eemmm…
nikmatnya sayang…aku amat suka anus kamu yang indah ini” kata Bang Egi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemudian
Bang Egi berdiri dan mulai menusuk-nusukkan kontolnya lagi, kenikmatan tiada
tara membawa aku meliuk dan bergoyang mengikuti sodokan demi sodokan dari
kontol Bang Egi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ayo
Bang… yang keras Bang.. yang keras…ooohhh …aaahhh”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Bang
aku mau keluar Bang…aaahhh… ayo Bang cepetan Bang… yang kenceng Bang terus Bang
sodok lubang aku Bang…entot yang kuat Bang …ayo Bang” kataku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Iya
sayang aku juga mau keluar ini…aaahhh…”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Bang…oooohhhh….
aaahhhh aku kelu…arrrr.. aku…aku keluar Bangg...” dengan hentakan keras ke
belakang dan Bang Egi dengan hentakan keras ke depan aku merasakan seakan-akan
kontol itu menembus sampai perutku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Aahhhhhh……..sayang….ooooohhhhh….oooohhhhhh”
erang Bang Egi yang di iringi semburan hanggat berliter-liter pejuh di dalam
anusku...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ah...
Enak bang... sekarang aku sudah menerima benih-benih calon anak abang...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Uhhh...
Ohhh... Terimakasih ya Bay. Jaga benih anak abang... Abang bakalan terus
mencoba hamilin kamu sampai abang punya anak dari kamu, Bay...,” candanya...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hahaha...
Abang yakin? Kalau gitu siap nanti kalau Bayu minta ronde dua?” tantangku manja
sambil mengelus rahangnya yang kokoh...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ayo,
siapa takut...,” Briptu Egi tersenyum nakal sambil mengecup bibirku mesra...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 14.2pt;">
<span style="text-indent: 14.2pt;">...
BERSAMBUNG ...</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-90858158358823201502014-12-07T13:50:00.001-08:002014-12-07T13:50:26.009-08:00Polisi Top Ngentot Mahasiswa Kalimantan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJvz8ElF6i8qVppujf7DbiHevX5ainINdJbNXYHtvMIqGzAa9vH04K9MkWmjX5fuXzDOMzEJUeJT_YhcrJ5Wh1tb-O6yQ33hmducDv185PsNiOFGwMf57oqL293VSXa4QAmCoYM5_LFB0/s1600/video_polisivsmahasiswakalimantan1.jpg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJvz8ElF6i8qVppujf7DbiHevX5ainINdJbNXYHtvMIqGzAa9vH04K9MkWmjX5fuXzDOMzEJUeJT_YhcrJ5Wh1tb-O6yQ33hmducDv185PsNiOFGwMf57oqL293VSXa4QAmCoYM5_LFB0/s1600/video_polisivsmahasiswakalimantan1.jpg.jpg" height="221" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Siei-LEeCR0DppzoyELiifWsW85YaybffVQYl1rlVDJMM4YLPC-aWXbDNcYIjxijRsEJB2RDgwe7PIqe-25v-WUT6lcZwhWKm7BAr1_vmk4o1_e212LSu3YA2NUrqVlCCh-4pIbOsRs/s1600/video_polisivsmahasiswakalimantan.jpg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Siei-LEeCR0DppzoyELiifWsW85YaybffVQYl1rlVDJMM4YLPC-aWXbDNcYIjxijRsEJB2RDgwe7PIqe-25v-WUT6lcZwhWKm7BAr1_vmk4o1_e212LSu3YA2NUrqVlCCh-4pIbOsRs/s1600/video_polisivsmahasiswakalimantan.jpg.jpg" height="220" width="400" /></a></div>
<br /><br />Link: https://scontent-b-sea.xx.fbcdn.net/hphotos-xpa1/v/t1.0-9/10610877_713857398697540_155895384120722717_n.jpg?oh=2239410c370ab5eba3cf8c5fdad38b45&oe=550BB845<br />
<div>
<br /></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-87229912086948290792014-07-23T13:45:00.000-07:002014-07-23T13:45:43.717-07:00Jiho Lee Naked Video For Gay<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyRhJLTj8TImu7NwWqT7CLqI3FBUMqd_SC6gaiGY6wuNIa3G_tyefVPqgEtEbBc_h57420PUgEWpXsmcizYmg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-13567396028239229792014-07-23T13:40:00.001-07:002014-07-23T13:40:56.090-07:00Hot Jiho Lee Naked for Gay<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo7ipgVxzKloKR_V7lzBg5pcJ1sb9x_aufLlEtHWK3SqPp2axm4tqK7JNE0cyuodQKBMnsBdF_fwelArvwexpbqpQfY05tZu_zSnQuPoWSuCbwhCvIG67GLP8_TvjipB0W-pu6ERj7bZ4/s1600/155440_10150721790347770_1948078663_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo7ipgVxzKloKR_V7lzBg5pcJ1sb9x_aufLlEtHWK3SqPp2axm4tqK7JNE0cyuodQKBMnsBdF_fwelArvwexpbqpQfY05tZu_zSnQuPoWSuCbwhCvIG67GLP8_TvjipB0W-pu6ERj7bZ4/s1600/155440_10150721790347770_1948078663_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikskdHkRg3hxXMWG391Du5f2AfFBsQ6x0o1RcDGQAoanfxr1LTjoGghxYqtYrm78dwn-B-w9NEr9qG_GE6VLq0UnMaFgcBzA46XQSQR_R-k8vB7NuUSXfb6d1VTwPQJoBmUixrvX8tI28/s1600/198411_223961977724815_1711432911_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikskdHkRg3hxXMWG391Du5f2AfFBsQ6x0o1RcDGQAoanfxr1LTjoGghxYqtYrm78dwn-B-w9NEr9qG_GE6VLq0UnMaFgcBzA46XQSQR_R-k8vB7NuUSXfb6d1VTwPQJoBmUixrvX8tI28/s1600/198411_223961977724815_1711432911_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY0GE29pPxEmXfDAJIfheICIMObvk1LMTA97O-8moeag8Hq4bpIk3f6K-L_r3SDhuamT73AsiEXUfZ4SHcULO1amS7ddWuX9BDdjBwyqV8yAICorFVmL4k79iMYBnq9z3Spd-GWgpOq3g/s1600/386265_10150513282002770_301382571_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY0GE29pPxEmXfDAJIfheICIMObvk1LMTA97O-8moeag8Hq4bpIk3f6K-L_r3SDhuamT73AsiEXUfZ4SHcULO1amS7ddWuX9BDdjBwyqV8yAICorFVmL4k79iMYBnq9z3Spd-GWgpOq3g/s1600/386265_10150513282002770_301382571_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_6lOkkKleR3bGSoNUlb8NowVQJ6Qo0HpPKxZJwatbymr2Dw4hRJebAJFrrAUhNtl1w9-m3SpV47VX8rBX-8ZD4uVW7rrexwhtCP5YdEr41BK2Edyozn4TLPbU39oiPckwKFGEqokv6bU/s1600/389410_10150502417177770_379183615_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_6lOkkKleR3bGSoNUlb8NowVQJ6Qo0HpPKxZJwatbymr2Dw4hRJebAJFrrAUhNtl1w9-m3SpV47VX8rBX-8ZD4uVW7rrexwhtCP5YdEr41BK2Edyozn4TLPbU39oiPckwKFGEqokv6bU/s1600/389410_10150502417177770_379183615_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBN3Uo4rIOuP9huU_iVyy7wm5rfcUT8ETJ_mHWC58Thz40F00rLcCpd0THYbPSk8wf6EyJ-feRMD7WplaHlCQ-XbSMBcAsSUwbnzO2CQqHMH5HF_y5gMfBX5TRIeoUIJQSXAW4xvGN6zA/s1600/395745_10150519387567770_348753636_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBN3Uo4rIOuP9huU_iVyy7wm5rfcUT8ETJ_mHWC58Thz40F00rLcCpd0THYbPSk8wf6EyJ-feRMD7WplaHlCQ-XbSMBcAsSUwbnzO2CQqHMH5HF_y5gMfBX5TRIeoUIJQSXAW4xvGN6zA/s1600/395745_10150519387567770_348753636_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirRUieGDHDglvlP-PvNzdeIviuBt1j9pV8_DJMZYcmBHDi3pWhJKEjW70r46xvKkuK4hkxlRE5flvk1FfhJyviPO9jIxQiRUdDkR6SYmGsw2qxNWqe_LY3VKBR-hZmbZhDkssQjKf3Rec/s1600/412222_150152661772414_2103221362_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirRUieGDHDglvlP-PvNzdeIviuBt1j9pV8_DJMZYcmBHDi3pWhJKEjW70r46xvKkuK4hkxlRE5flvk1FfhJyviPO9jIxQiRUdDkR6SYmGsw2qxNWqe_LY3VKBR-hZmbZhDkssQjKf3Rec/s1600/412222_150152661772414_2103221362_o.jpg" height="200" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihUZEY-3g9jx8yScpNtvhcddswzjXX-ZR3-oxyLCLzhT5mGxzWcmVrxxs3nhSRRq79bfAlmyUsaTG_oBZ90Kffi9jvLgvlnwl4cAX437YTxqdtbw8tI0u5DLq8CoM8LqvV7QtmWNUD11c/s1600/418076_150151751772505_1821528761_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihUZEY-3g9jx8yScpNtvhcddswzjXX-ZR3-oxyLCLzhT5mGxzWcmVrxxs3nhSRRq79bfAlmyUsaTG_oBZ90Kffi9jvLgvlnwl4cAX437YTxqdtbw8tI0u5DLq8CoM8LqvV7QtmWNUD11c/s1600/418076_150151751772505_1821528761_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhntk9IaIpLYRHW1hBHlhlxVJYKioJupMFjd9xyf9T7SJDvE0HO59OYdegJ1aopmMmvpSYRD1qldh-7tz7-8YfRorNW1QyZkCVdA4PossbNN2R3npG7M_7XbkrBlF5Q11iql3Ol1G8frwU/s1600/420891_150152165105797_345272887_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhntk9IaIpLYRHW1hBHlhlxVJYKioJupMFjd9xyf9T7SJDvE0HO59OYdegJ1aopmMmvpSYRD1qldh-7tz7-8YfRorNW1QyZkCVdA4PossbNN2R3npG7M_7XbkrBlF5Q11iql3Ol1G8frwU/s1600/420891_150152165105797_345272887_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYzEL6pSZn7crjBIQXu5N0dtAkddYZb0J6Z-XX8TpRlNp4QXIFe5NtGHIJLpgtfSIquvQVBOIXkX-jwaU8700muYt2GRAE_YF4wX9eaiWKmoC_jknJLKFhJkJvjKXjoWYfO1z05u92o8w/s1600/424674_150151675105846_534085032_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYzEL6pSZn7crjBIQXu5N0dtAkddYZb0J6Z-XX8TpRlNp4QXIFe5NtGHIJLpgtfSIquvQVBOIXkX-jwaU8700muYt2GRAE_YF4wX9eaiWKmoC_jknJLKFhJkJvjKXjoWYfO1z05u92o8w/s1600/424674_150151675105846_534085032_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWtBcFH-Qjn2sX6tLo0NHpdIEEMGD71pG3EFCOM0Y5MJ5DcTeWC0aB1Q5SFA7rltkzQL3oe2qpCEav9iSihJT4mdFGR0mqpyqqwiSgFyFO3dQ358j4NUjioqK96heKdIGwfqcp9BKYc-0/s1600/429382_150152525105761_762556394_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWtBcFH-Qjn2sX6tLo0NHpdIEEMGD71pG3EFCOM0Y5MJ5DcTeWC0aB1Q5SFA7rltkzQL3oe2qpCEav9iSihJT4mdFGR0mqpyqqwiSgFyFO3dQ358j4NUjioqK96heKdIGwfqcp9BKYc-0/s1600/429382_150152525105761_762556394_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLeZfxlUlXstvOca1XaTSzb1GOGk-cd_IBRonmpNOc6Qe1TJUyMHOGeN56ftqQo8mwWI33_To6UMLx1maxOXyJlwoUIlSMTjBN468lp60JlUdP-gRjYhR-m_7ECe4iQh-CabBXCo0jfEc/s1600/431765_150151995105814_1266501254_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLeZfxlUlXstvOca1XaTSzb1GOGk-cd_IBRonmpNOc6Qe1TJUyMHOGeN56ftqQo8mwWI33_To6UMLx1maxOXyJlwoUIlSMTjBN468lp60JlUdP-gRjYhR-m_7ECe4iQh-CabBXCo0jfEc/s1600/431765_150151995105814_1266501254_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMT8Fn6NK7jN2kDrFiaJdDoxwf9ym52MRMWhXXMOTLxm_KE0YRNzhy2HAi2m35TqaBYYiUg5IEUgfJkPckFAJtnjJ3kFHCmioJ6UyXkk6PBrJDiWfdg555FaTxYNg0FYnuZub9fQeaVPY/s1600/547298_223962127724800_2062497251_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMT8Fn6NK7jN2kDrFiaJdDoxwf9ym52MRMWhXXMOTLxm_KE0YRNzhy2HAi2m35TqaBYYiUg5IEUgfJkPckFAJtnjJ3kFHCmioJ6UyXkk6PBrJDiWfdg555FaTxYNg0FYnuZub9fQeaVPY/s1600/547298_223962127724800_2062497251_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisDK01vB99cI-prhi0_zIHDRrOilHYKSFgxoV_BBLbPruPRBSWozgMpYfyA_TDdF_dxJ3_1rua79s7CQ08ywon-FpMFCR9wfMulEqV9LZZwTpeqz-UeDK6bVK6_h0DFqXbQKTiYm6lPp4/s1600/555534_10150722375177770_49020721_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisDK01vB99cI-prhi0_zIHDRrOilHYKSFgxoV_BBLbPruPRBSWozgMpYfyA_TDdF_dxJ3_1rua79s7CQ08ywon-FpMFCR9wfMulEqV9LZZwTpeqz-UeDK6bVK6_h0DFqXbQKTiYm6lPp4/s1600/555534_10150722375177770_49020721_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ZlRLAa5Xp02u89YTl1vHOMmd-UVVGOvGUXmRj54-gE6nPPXWlIm7RXra6g6o5sr-QDeNWlQRtjtnCjr6bu7kt_A1Xany6hNdMdXnA13OZucVo6bpuP-Aob3cDn_nBKVv1MEc2cCDU98/s1600/576110_10150722300822770_2029493740_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ZlRLAa5Xp02u89YTl1vHOMmd-UVVGOvGUXmRj54-gE6nPPXWlIm7RXra6g6o5sr-QDeNWlQRtjtnCjr6bu7kt_A1Xany6hNdMdXnA13OZucVo6bpuP-Aob3cDn_nBKVv1MEc2cCDU98/s1600/576110_10150722300822770_2029493740_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd9_OBPrZWspZU8gBKofb2wa_Mxnh2jAMTPIHHM9xDllp68ISdCp21VnGP0Se00D-wnqY0qWjTENS7q6P6dDWSf-heThIFfYq9LITexyoHjjUlObt-_en4MjyirezZTvN1hgYhUPaOu54/s1600/582458_10150722671387770_935531573_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd9_OBPrZWspZU8gBKofb2wa_Mxnh2jAMTPIHHM9xDllp68ISdCp21VnGP0Se00D-wnqY0qWjTENS7q6P6dDWSf-heThIFfYq9LITexyoHjjUlObt-_en4MjyirezZTvN1hgYhUPaOu54/s1600/582458_10150722671387770_935531573_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizCqwnAQJtNXLtr02GiUfhxa7w0khm4sAjPZ84X62Lam92miKJdDgBKwAhiY6hPE5OgOEpiYoCj6ZJRF_ioXDOnhaTvU56V4u9sCkVnonCJnuSWA7q1U9z5RJAFFM_g4_ruZJmdAtpGvw/s1600/599190_223962001058146_1788923440_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizCqwnAQJtNXLtr02GiUfhxa7w0khm4sAjPZ84X62Lam92miKJdDgBKwAhiY6hPE5OgOEpiYoCj6ZJRF_ioXDOnhaTvU56V4u9sCkVnonCJnuSWA7q1U9z5RJAFFM_g4_ruZJmdAtpGvw/s1600/599190_223962001058146_1788923440_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIjJSgCCjlSQ6nzTc27oTIgdlC_nJZ5SuVi4m1tKIoInT7q0hTc0mLjiH1mpaDgZWlArgdK3bpu9I9cXrWGEEFVF_rR2-mOWgs4ZN9Kpk6WnFQMYFkthYkRfssiKl1bf6vrw3APenpgO8/s1600/599958_234066016714411_517775120_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIjJSgCCjlSQ6nzTc27oTIgdlC_nJZ5SuVi4m1tKIoInT7q0hTc0mLjiH1mpaDgZWlArgdK3bpu9I9cXrWGEEFVF_rR2-mOWgs4ZN9Kpk6WnFQMYFkthYkRfssiKl1bf6vrw3APenpgO8/s1600/599958_234066016714411_517775120_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQaQK1ZttKM6roYbYPZBPcS5Yt2g_3Z411_FZGSWuPwiA2gnf6IRS43jNiRWq4e0c8Z5Mg9F3d1D64CmwC_inzy02AQDgfNhIo2OnvQVTZ2CKLDy2rlPqSYhmou0vlFuWoXopQA9KkR1g/s1600/601071_223962064391473_1676197136_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQaQK1ZttKM6roYbYPZBPcS5Yt2g_3Z411_FZGSWuPwiA2gnf6IRS43jNiRWq4e0c8Z5Mg9F3d1D64CmwC_inzy02AQDgfNhIo2OnvQVTZ2CKLDy2rlPqSYhmou0vlFuWoXopQA9KkR1g/s1600/601071_223962064391473_1676197136_n.jpg" height="320" width="256" /></a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-62617516971535418412014-03-14T00:36:00.000-07:002014-03-14T00:44:42.582-07:00Tentara Gay Ganteng Banget Lagi ML<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHpK7alvlxreGF5Yr5FsNG2iTpWM8B9oGH9GnwC3X6O51tF6PuRH9cjpRMXsqfKDzqzQHq3qe2AF4XdTP9BLEiOx3UkSK2Sq-HTpqvjNWQuEcvgzdPQFirwr2Nw9X2XAOR8tnmXVe7pqE/s1600/vlcsnap-2014-03-14-14h19m30s217.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHpK7alvlxreGF5Yr5FsNG2iTpWM8B9oGH9GnwC3X6O51tF6PuRH9cjpRMXsqfKDzqzQHq3qe2AF4XdTP9BLEiOx3UkSK2Sq-HTpqvjNWQuEcvgzdPQFirwr2Nw9X2XAOR8tnmXVe7pqE/s1600/vlcsnap-2014-03-14-14h19m30s217.png" height="176" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal">
Tentara Perkasa. Tentara Gay.
Tentara ngentot. Tentara macho. Tentara ganteng. Untuk Indonesia. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal">
Tentara ini ngentotnya
mantap banget. Gayanya ngentotin lubang bf-nya udah kaya mesin jahit, cepet
banget. Tentaranya ganteng banget lagi. Kalian harus download videonya disini. Pokoknya
di jamin bakal ngaceng deh lihat si Tentara Ganteng ngentotin bf-nya yang masih
remaja itu.</div>
<div align="left" class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal">
download videonya di sini ></div>
<div align="left" class="MsoNormal">
<a href="http://www.boyfriendtv.com/videos/160764/thai-army-and-handsome-boyfriend.html?download=m">http://www.boyfriendtv.com/videos/160764/thai-army-and-handsome-boyfriend.html?download=m</a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-329606513622262742014-01-11T12:28:00.000-08:002014-01-11T12:29:13.029-08:00Insert: Suamiku Tentara, Suamiku Gay<em style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><b>Cerita Linda: Malam Liburan Dinas</b></em><br />
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"></span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Tak kusangka bahwa aku akan mengalami semua ini. Semua yang awalnya aku pikir sempurna, namun pada akhirnya hancur juga. Tak kusangka perkawinan kami yang sudah hampir 5 tahun, ternyata dikhianati oleh suamiku dan sepupuku sendiri.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Namaku Linda, berprofesi sebagai seorang pramugari di salah satu penerbangan swasta asing di Indonesia. Usia ku kini telah menginjak 33 tahun. Sejak 5 tahun lalu, aku menikah dengan seorang pria yang bagi aku sangatlah sempurna. Baik dari sikap, wajah, maupun fisik. Namanya mas Gagah. Usianya kini 35 tahun. Sebagai seorang tentara berpangkat Kapten, mas Gagah mempunyai postur tubuh yang sangat bagus, karena selalu dilatih dengan olah raga dan fitness setiap harinya. Belum lagi dengan wajah yang sangat tampan, membuat semua wanita pasti ingin memilikinya. Namun memang karena kesibukan kami masing-masing, saat ini kami memutuskan untuk tidak dahulu memiliki anak, karena jadwal kerjaku yang sering berpergian ke luar negeri, serta mas Gagah yang sering dinas luar kota.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Kami memiliki sebuah rumah yang lumayan besar. Dan hanya ditempati oleh kami berdua, serta seorang sepupuku, Galih, yang saat ini masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Galih yang kini berusia 22 tahun, walau memiliki postur tubuh yang bagus, namun gerakannya sedikit feminim untuk ukuran seorang laki-laki. Selain itu, juga ada Mbok Pinah, yang membantu-bantu di rumah kami. Tapi dia hanya datang pagi dan pulang sore hari.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Namun sungguh apa yang terjadi malam itu, benar-benar tidak pernah saya duga sebelumnya. Siang itu, aku baru saja pulang dari penerbanganku. Seperti biasa, saat sampai rumah, karena kami memiliki kunci rumah masing-masing, maka aku langsung membuka kunci pintu dan masuk ke dalam rumah, dan langsung ke kamarku. Di dalam kamar, aku tidak mendapati suamiku disana. Aku berfikir mungkin saat ini dia masih tugas di Bandung, sehingga tidak bisa pulang. Aku segera meletakkan seluruh barang bawaanku, dan kemudian aku mandi membasuh diri. Seusai itu aku langsung menuju dapur untuk mengambil makanan.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Kamar Galih, memang agak terpisah dari rumah utama, namun letaknya tidak terlalu jauh. Dan untuk ke arah dapur memang akan melewati kamar Galih. Saat itu saat aku melintasi kamar Galih, nampak pintu kamar Galih sedikit terbuka. Aku berfikir, pasti dia sedang libur dan beristirahat. Namun tiba-tiba, sayup-sayup aku mendengar, seperti suara desahan nafas yang berpacu yang diselingi dengan erangan-erangan. Nampaknya suara-suara itu datang dari kamar Galih. Aku menduga-duga, apa yang sedang dilakukan Galih dikamarnya. Rasa penasaranku pun timbul. Aku segera mendekati kamar Galih, dan dari balik pintu kamar Galih yang terbuka, aku bisa mengintip seluruh sudut ruangan kamar Galih.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Oh Tuhan, aku sangat terkejut dan hampir merasa mimpi, saat melihat apa yang terjadi saat itu dikamar Galih. Namun entah kenapa aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku seperti terpana melihat apa yang terjadi di dalam kamar Galih. Saat itu aku melihat Galih sedang berbaring di tempat tidur tanpa mengenakan selembar pakaianpun. Sedangkan disisinya, saat ini nampak seorang pria bertubuh atletis yang juga bertelanjang bulat, dengan posisi menungging, dia menjilati dan menghisap batang kontol Galih. Dan pria itu tak lain adalah mas Gagah, suamiku sendiri. Galih sangat menikmati isapan mas Gagah pada kontolnya. Sambil itu pula Galih memasukkan dua jarinya kedalam lubang pantat mas Gagah, yang membuat mas Gagah mengerang. Mas Gagah nampak sangat menikmati menjilati dan menghisap kontol Galih. Mas Gagah terus menghisap kontol Galih, yang membuat Galih nampak menikmati dengan mengeluarkan suara desahan. Mas Gagah terus menghisap dan berusaha memasukan seluruh kontol Galih yang besar itu ke dalam mulut mas Gagah. Setelah beberapa saat, mas Gagah menyudahi isapannya pada kontol Galih, dan kini dia tubuh telanjangnya dibaringkan disisi Galih. Nampak kontol mas Gagah yang selama ini aku rasakan, dengan panjang sekitar 19 cm mencuat panjang. Jika dibandingkan dengan kontol Mas Gagah, kontol Galih jauh lebih kecil dan kurus. Kontol Galih aku taksir hanya sekitar 14cm.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Sesaat kemudian, aku melihat bibir mereka saling bertemu dan berciuman. Aku sering merasakan ciuman mas Gagah, dan memang mas Gagah sangat pandai sekali berciuman. Cukup lama mereka berciuman. Lalu Galih bangkit dari tempat tidur, sedangkan mas Gagah bergeser menelungkupkan badannya, sehingga arah kepalanya mengahadap ke tempat aku sembunyi. Namun nampaknya tempat aku sembunyi cukup terlindung, sehingga mas Gagah tidak melihat diriku.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"><i>“Ayo Pah, masukin kontol Papah. Mamah mau ngerasain lagi kontol Papah”.</i> </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Kudengar mas Gagah berkata demikian. Oh gila, mas Gagah yang nampak sangat gagah itu memanggil dirinya ‘mamah’ dan Galih yang seperti wanita dan rada feminim dipanggilnya ‘papah’</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<i><em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“</span></em></i><em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">mamah suka kontol papah, ma?</span></em><i><em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">”</span></em></i></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"><i>“Iya pah, mama suka banget kontol papah. Mama Gagah, suka banget kontol papa Galih. Ayo pah, mamah Gagah mau kontol papah Galih”</i>. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Oh sungguh tidak dipercaya apa yang aku dengar. Mas Gagah nampak sangat memohon dan dari suaranya, aku dapat merasakan mas Gagah sedang sangat bergairah, dan sangat bernafsu. Biasanya mas Gagah kalau sedang bergairah, maka desahan nafasnya akan sangat memburu. Dan... oh, sungguh aku merasa tidak percaya apa yang aku saksikan semua. Aku hanya bisa berteriak tertahan, dan menutup mulut menyaksikan apa yang terjadi. Nampak mas Gagah, mulai menaikan sedikit bagian pinggulnya, sehingga bagian pantat mas Gagah menghadap ke arah Galih. Lalu Galih, melumuri kontolnya yang besar itu dengan lotion, dan mulai memasukan kontolnya yang cukup besar itu ke lobang anus mas Gagah.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"><i>“ouughhh pah, sakit pah... pelan-pelan pah.</i>”</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Nampak mas Gagah memelas kesakitan. Iya membalikan kepalanya menghadap Galih sambil memelas. Tangan kirinya mencengkram erat seperai tempat tidur, sedangkan tangan kanannya memegang lengan kiri Galih.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>ouggggh pah sakit pah</i>.... .... <i>ough</i> ....<i> ough</i>....”</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Namun Galih tidak mempedulikan erangan mas Gagah. Dia terus berusaha memasukan batang kontolnya ke dalam lobang anus mas Gagah. Dia memasukan, mendorong, dan mengeluarkan sedikit, lalu memasukan lagi kontolnya. Ooooh tak kupercaya. Kepala kontol Galih menembus lobang anus mas Gagah. Lalu, setelah kepala kontol Galih terbenam di lubang anus mas Gagah, tiba-tiba Galih menghentakkan pinggulnya dengan sangat keras, sehingga seluruh batang kontol Galih amblas masuk ke dalam lubang anus mas Gagah.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Mas Gagah yang nampak kepayahan dan kesakitan tidak berusaha menghentikan perlakuan Galih. Saat Galih menghentakkan pinggulnya dengan keras, mas Gagah nampak menjerit tertahan.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Mamah suka kontol papah</i>?” tanya Galih kepada mas Gagah.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Iya pah, mamah suka kontol papah. Mamah Gagah suka kontol papah Galih. Kontol papah Galih gede. Pantat mamah penuh pah. Ough .. ough.</i>..” rancau mas Gagah</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Mamah mau ngerasain kontol papah lagi</i>?” Tanya Galih. <i><b>Lagi?</b></i> Pikirku. Berarti ini bukan pertama kali mereka melakukan hal ini. Aku semakin penasaran untuk melihat sampai akhir apa yang akan mereka perbuat.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Iya pah. Aduk-aduk lubang mamah pake kontol papah</i>.” Mas Gagah berbicara demikian sambil menggoyang pinggulnya.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Galih lalu memegang pinggang mas Gagah. Dan selanjutnya Galih mulai menggoyangkan pinggulnya, yang menyebabkan kontol Galih keluar masuk menyodok di dalam anus mas Gagah.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Oughhh pah, ouugghh sakit pah.... enak pah..... ough .... ough...</i>.”</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"></span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"></span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Galih terus menggoyang pinggulnya. Karena menghadap ke arah aku, aku bisa melihat ekspresi muka mas Gagah. Oh itu ekspresi muka yang ditampilkan mas Gagah, saat mencapai klimaks kepuasaan kala bersenggama dengan aku. Oh, mas Gagah nampak sangat menikmati perlakuan Galih padanya. Benar-benar tak bisa kupercaya. Mas Gagah yang macho dan maskulin itu, takluk dan saat ini sedang digagahi bagai seorang wanita, oleh Galih yang perawakannya cenderung feminim. Galih terus menggoyang pinggulnya, sehingga suara tepukan tubuh Galih dengan pantat mas Gagah terdengar jelas.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Ouughh papah, sakit pah, ouughh oughhh ya ya... ough...</i>.”</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Hanya erangan yang terdengar dari mulut mas Gagah, namun nampak dengan jelas ekspresi muka mas Gagah sangat menikmati sekali perlakuan Galih.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Terus pah, terus pah, argggh arghhh</i>”. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
</div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Galih terus menghantamkan kontolnya ke lubang anus mas Gagah. Galih yang mempunyai tubuh ramping dan terlihat feminim itu saat ini sedang menggagahi suamiku yang berotot dan berpenampilan macho. Mas Gagah yang memiliki badan besar tidak berdaya dan hanya pasrah diperlakukan bagai seorang wanita oleh Galih.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>iya mah, terus goyang mah, oughh papah suka lobang mamah. Ough ya</i>” erang Galih sambil terus menggagahi suamiku. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Hentakan pantat Galih pun makin cepat. Suara nafas Galih makin menderu. Sedangkan mas Gagah juga tak mau kalah. Ia terus menggoyang pinggulnya menerima sodokan demi sodokan kontol Galih pada pantatnya. Nafasnya pun tak kalah memburu. Erangan-erangan mas Gagah menandakan ia sangat menikmatinya.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Sudah lebih dari 20 menit mereka saling berpacu. Memang mas Gagah mempunyai daya tahan yang sangat kuat. Ia mampu bertahan lama, dan membuatku orgasme berkali-kali. Dan saat ini, baik mas Gagah, maupun Galih belum ada yang menyerah kalah dalam pertempuran gila itu. Namun tiba-tiba Galih berhenti. Mas Gagah nampak kecewa, saat Galih mengeluarkan kontolnya dari lubang anus mas Gagah. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Pa, jangan berhenti papah. Oughhh mama Gagah mo kontol Papah Galih</i>”. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Oh... berkali-kali mas Gagah menyembut dirinya mamah lengkap dengan namanya, dan juga memanggil Galih dengan sebutan papah. Galih lalu membalik kan tubuh mas Gagah. Kini mas Gagah terbaring di tempat tidur dengan posisi telentang dan kaki manjuntai ke bawah. Kontol mas Gagah tampak tegak mencuat berwarna merah dari selangkangannya. Galih berdiri diantara kaki mas Gagah. Kemudian Galih memeluk mas Gagah, dan mulai menggeluti mas Gagah. Perlahan-lahan namun pasti Galih mulai menggeluti dan menciumi dada mas Gagah yang bidang membusung itu. Kemudian Galih mulai menciumi dan menghisap puting mas Gagah, sehingga membuat mas Gagah menggeliat.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Ya pah, enak pah, geli pah, arghhh</i>” erang mas Gagah sambil meremas-remas rambut Galih. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Galih terus menciumi satu persatu puting mas Gagah, sehingga nampak puting mas Gagah kini berwarna coklat menegang dan basah oleh ludah Galih.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Galih pun kembali bangkit. Dia kemudian mengangkat kaki mas Gagah sehingga membentuk V, dan menopang dengan tubuhnya. Dengan posisi demikian, maka lobang anus mas Gagah tersingkap jelas. Lalu Galih pun kembali memasukkan kontolnya ke lubang anus mas Gagah. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Oughhh pah..... pelan-pelan pah...</i>. <i>Pah sakit pah</i>...” </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Erang mas Gagah. Namun anehnya mas Gagah tidak berusaha menghentikan Galih memasukan kontolnya itu ke lubang mas Gagah, namun justru mas Gagah membantu Galih memasukan kontol Galih ke dalam lubang anus mas Gagah. Perlahan-lahan kembali Galih memasukkan kontolnya ke lubang anus mas Gagah. Nampak mas Gagah membelalakkan mata sambil menggigit bibirnya menahan sakit, saat Galih memasukan kontolnya ke lubang anus mas Gagah. Galih terus memasukkan batang kontolnya, hingga semua masuk ke lubang anus mas Gagah. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Pah, istirahat sebentar pah</i>” mas Gagah memelas. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Galih hanya tersenyum. Sambil membungkukkan badannya, Galih mencium bibir mas Gagah. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"><i>“Mamah suka kontol papah Galih</i>” tanya Galih kepada suamiku.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Iya pah. Mamah Gagah suka kontol papah Galih. Papah Galih jantan. Oughhh papah Galih perkasa banget. Oughh ya pa</i>”. Suara mas gagah terputus-putus bercampur dengan nafasnya yang memburu. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Galih tersenyum dan kemudian bangkit berdiri, dengan kontolnya masih bersarang di lubang anus mas Gagah. Galih memegang kedua kaki mas Gagah, sehingga membentuk huruf V. Lalu perlahan-lahan Galih mengeluarkan batang kontolnya, hingga kepala kontolnya. Lalu tiba-tiba Galih menghentekan dengan kuat pinggulnya, sehingga kontol Galih langsung amblas kedalam lobang mas Gagah. Mas Gagah nampak terlonjak dan menjerit menahan sakit, akibat hentakan itu. Galih kembali menarik perlahan kontolnya, yang kemudian dihentakkannya keras lagi. Galih melakukannya beberapa kali.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Selanjutnya, Galih membenamkan dengan dalam kontolnya di lubang anus mas Gagah. Selanjutnya Galih mulai menggoyangkan pinggulnya, sehingga kontolnya nya yang besar dan keras nampak keluar masuk lubang anus mas Gagah. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Oughhh oughhh ya Pah, terus Pah</i>...” Erang mas Gagah. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Mas Gagah juga tidak tinggal diam. Dia menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama goyangan pinggul Galih. Sambil itu, mas Gagah mengocok batang kontolnya sendiri dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya sesekali meraba dan meremas dada Galih. Galih terus menggoyang pinggulnya dan menyodokan batang kontolnya ke lubang anus mas Gagah. Tubuh mereka berdua saat ini sudah basah oleh keringat. Erangan dan nafas yang memburu terdengar saling memacu di ruangan itu. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Ouuughhh argggh ya Pah, terus Pah. Ough ough oughhh sodok mamah pah... oughhh terus pah...</i>” erang mas Gagah menerima kenikmatan yang diberikan oleh Galih. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Pah... mamah mo keluar pah... ough ough..</i>.” </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Mas Gagah makin mempercepat kocokannya pada batang kontolnya. Galih pun semakin cepat dan menghentakkan keras pinggulnya, sehingga tubuh mas Gagah yang telanjang bulat itu nampak terguncang-guncang. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Pah.... ough oughhhhh arrrrrrrrrrrgggggg....” </i> </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Kontol mas Gagah menyemburkan cairan putih kental dengan deras dan banyaknya. Muncratannya sampai mengenai wajahnya dan juga dadanya. Saat mas Gagah mencapai klimaks, Galih menekan keras pinggulnya dan membenamkan kontolnya di lubang anus mas Gagah. Nampaknya Galih menikmati jepitan lubang anus mas Gagah saat mencapai klimaks. Mas Gagah terkulai lemas, dengan sperma berceceran disekujur tubuhnya. Galih lalu membungkukan badannya dan mencium bibir mas Gagah. Ohh cukup lama mereka beradu bibir dan bergulat lidah, sampai mereka merasakan nafas mereka sesak.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Galih lalu mencabut kontolnya dari lubang anus mas Gagah. Kontol Galih masih tegang dan keras, serta mengkilat. Nampaknya Galih belum mencapai klimaks. Galih lalu membaringkan tubuhnya di tempat tidur dengan posisi telentang sehingga kontolnya mencuat dari selangkangannya dengan gagahnya. Mas Gagah pun bangkit dan membungkuk dan mulai menggeluti dada Galih. Setelah itu mas Gagah berdiri di depan tempat tidur dan perlahan berjongkok memposisikan lubang anusnya tepat diatas kontol Galih. Perlahan-lahan, mas Gagah memasukkan kontol Galih ke lubang anus mas Gagah. Mas Gagah terus berusaha, sampai akhirnya kontol Galih masuk semua ke lubang anus mas Gagah.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>ooough yas pah</i>” erang mas Gagah. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Mas Gagah kemudian mulai menggerangkan pinggulnya naik turun, sehingga nampak kontol Galih keluar masuk. Entah karena rangsangan yang diberikan Galih atau penyebab lain, aku melihat kontol mas Gagah kembali menegang dan mengeras. Selama ini mas Gagah tidak pernah bermain lebih dari satu kali. Namun apa yang kulihat saat ini sungguh berbeda. Kontol mas Gagah menegang dengan keras untuk kedua kalinya. Mas Gagah terus menggerakkan pinggulnya naik turun sambil terus berjongkok. Kedua tangan Galih membantu pinggul mas Gagah bergoyang. Sambil itu mas Gagah meremas-remas dadanya sendiri yang membusung.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Setelah beberapa lama, Galih mengangkat tubuhnya, dan kini dalam posisi duduk. Dia pun mendekap tubuh mas Gagah, dan mulai menggeluti dada mas Gagah yang bidang dan membusung. Satu persatu puting mas Gagah digigit dan diciumi Galih, membuat mas Gagah makin mengerang hebat. Lalu tanpa melepaskan kontolnya dari lubang anus mas Gagah, Galih membaringkan tubuh mas Gagah di tempat tidur, dan Galih berada diatasnya. Kontol Galih masih tertancap kuat dilubang anus mas Gagah. Kini mas Gagah dalam posisi terlentang, dengan kedua kaki mengembang mengangkang, karena anusnya tertancap batang kontol Galih. Galih lantas meselonjorkan kakinya kebelakang, dan menopang tubuhnya dengan kedua lengannya, seperti orang yang hendak melakukan push up. Lalu Galih mulai menggerangkan pinggulnya. Kali ini Galih langsung menggerakkan pinggulnya dengan dengan, sehingga kontolnya langsung menyodok-nyodok lubang anus mas Gagah. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>Oughhhh pah, pelan-pelan pah, oughh oughh ya...., oughhh pah.... pah..... ya.... ya..... </i>“ hanya itu erangan yang keluar dari mulut mas Gagah. Sementara Galih terus memompa kontolnya dengan suara nafas yang memburu.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Secara refleks, tangan mas Gagah menjambak rambut Galih, namun tangan kirinya memegang kontolnya sendiri. Saat Galih menyodok-nyodokan batang kontolnya ke anus mas Gagah, mas Gagah juga mengocok kontolnya sendiri. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>ougggh pah.... argggghhh pah.... ya pahhh terus pah.... oughhh ya oghhhh yaa....”</i> erang mas Gagah, saat lubang anusnya diobok-obok kontol Galih. Dan seakan tak mau kalah, sambil mengocok kontolnya sendiri, mas Gagah juga menggoyangkan pinggulnya, sehingga kontol Galih lebih masuk ke dalam lubang anusnya. 10 menit berlalu, dan tiba-tba mas gagah berteriak,</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>pah... mamah mo keluar lagi pah, terus pah... pah ... pah.... </i>“. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Suara mas Gagah hampir sama seperti saat bila aku hendak orgasme kala menerima tusukan-tusukan kontol mas Gagah. Mendengar erangan mas Gagah itu, Galih makin mempercepat gerakannya, kontolnya kini keluar masuk lubang anus mas Gagah lebih cepat. Tiba-tiba mas Gagah mengerang, tangan kanannya menjambak keras rambut Galih, dan tangan kirinya kini bukan mengocok kontolnya namun menggenggam keras, dan matanya terbelalak...</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">”<i>pah..... arggggghhhh ......aarrgggghhhhhhh ........arrrgggg</i>” </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Semburan demi semburan sperma dari lubang kontol mas Gagah keluar dengan banyaknya, hingga mengenai muka Galih dan mukanya sendiri. Galih yang mendapatkan jepitan kuat saat mas Gagah ejakulasipun nampaknya akan segera mencapai klimaks. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">“<i>oooughhh ya mah... pantat mamah enak banget, oughhh papah mau keluar mah... pantat mamah enak banget ough ough</i>” eraang Galih.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Aku cukup kaget mendengar ucapan mas Gagah. Namun tiba-tiba aku melihat, Galih mulai berhenti menggoyangkan pinggulnya. Kini ia menekan pinggulnya pada pantat mas gagah, sambil ia berteriak keras. </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"><i><b>“arrggghhhhhhhhhhhhhhh”</b></i> </span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Nampaknya Galih telah mencapai klimaks. Spermanya langsung menyemprot ke lubang anus mas Gagah. Mas gagah langsung terbelalak kembali, mendapatkan semprotan dasyat pada anusnya. Nampaknya Galih mengeluarkan cukup banyak sperma, sehingga lubang pantat mas Gagah tidak sanggup menampung semuanya. Nampak dari lubang anus mas Gagah mengalir sperma Galih. Galih menjatuhnkan tubuhnya diatas tubuh mas Gagah. Keduanya berkeringat. Kontol Galih masih tertancap dilubang anus mas Gagah. Setelah beberapa saat Galih lalu mengeluarkan batang kontolnya dari lubang anus mas Gagah, dan membaringkan tubuhnya di sebelah mas Gagah. Gila... kontol Galih masih menegang. Kontol itu kini mengkilat karena sperma. Galih membaringkan tubuh lelah dan berkeringatnya sambil berusaha mengatur nafasnya. Begitu juga dengan mas Gagah.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Mas Gagah, kemudian membalikkan tubuhnya, dan mencium bibir Galih. Mereka berdua mulai berciuman. Namun setelah itu, apa yang terjadi sungguh tidak dapat aku bayangkan. Mas Gagah mengarahkan mukanya ke selangkangan Galih, dan sesaat kemudian... oh.... mas Gagah menggenggam kontol Galih yang masih menegang itu dan menjilatinya. Tidak hanya itu saja, mas Gagah kemudian memasukkan kontol Galih itu ke dalam mulutnya, dan menghisapnya. Mas Gagah membersihkan sperma yang ada pada kontol Galih tanpa merasa jijik sedikitpun, bahkan nampak mas Gagah sangat menikmatinya. Padahal, kontol itu baru saja mengobok-obok lubang pembuangan mas Gagagh. Namun saat ini, mas Gagah malah menciumi, menjilati, dan mengoral kontol itu. Setelah beberapa saat, mereka pun bangkit dan menuju kamar mandi. Tak berapa lama terdengar suara cipratan air. Aku yang dengan pikiran bingung, akhirnya memutuskan untuk pergi menenangkan diri. Sambil tidak habis berfikir, apa yang sebenarnya terjadi dengan suamiku.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Ahhhh liburan yang aku pikir akan menyenangkan, menjadi membingungkan. Untuk itu aku sementara berencana tidak mau menemui suamiku dahulu. Agar tidak khawatir, aku mengirimkan pesan singkat ke handphonenya dengan mengatakan bahwa minggu ini, aku tidak pulang karena harus menggantikan tugas temanku.</span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;"><br /></span></em></div>
<div class="TableContents" style="background-color: #141414; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">
<em><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; font-style: normal;">Sumber: </span></em>file:///G:/New%20folder/Cerita-Cerita%20Lelaki%20%20Pengalaman%20Hadi%20Gagah%20Perkasa%20Bagian%201.htm</div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-24360656921633639062013-11-04T13:21:00.003-08:002013-11-04T13:21:18.851-08:00Intermezzo: Aku dan Om Tyo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0f1_DfmrnX0cgcvtr-FS9-YSgZoLB2TaMbi7oHyxc1yqGL_Sf9lTj3MfDgLgXcTtdGsqWpT310FaaBMfeaMVIuyi8jTgKDDyOa8xl8QHrAW35ZB5DS-ONRuR5n1fW5uWTD6DviYmgaJk/s1600/00.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0f1_DfmrnX0cgcvtr-FS9-YSgZoLB2TaMbi7oHyxc1yqGL_Sf9lTj3MfDgLgXcTtdGsqWpT310FaaBMfeaMVIuyi8jTgKDDyOa8xl8QHrAW35ZB5DS-ONRuR5n1fW5uWTD6DviYmgaJk/s400/00.jpg" width="286" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Perkenalkan, namaku Dendy (20 Tahun).
Aku adalah seorang gay dan tipe pria idamanku adalah pria-pria <i>mature </i>alias Om-om. Hehhehe. Aku
menyadari adanya perbedaan dalam orientasi seksualitasku sejak masa SMP. Kala
itu entah kenapa aku suka memperhatikan guru olahragaku yang begitu gagah dalam
balutan celana training dan kaus ketat. Aku pikir awalnya hanya perasaan kagum
saja, tapi lama kelamaan bayangan guru olahragaku itu hadir dalam wujud mimpi
basah anak ABG. Dan ketika itulah aku menyadari kalau aku adalah seorang gay.
Aku sama sekali tak menyukai perempuan. Biarpun temanku menunjukkan gambar
wanita cantik berbalut bikini, aku sama sekali nggak tertarik. Aku bisanya
cuman pura-pura suka saja sama perempuan, takut teman-temanku tahu kalau aku
adalah gay. Tapi jangan tanya bagaimana reaksiku kala melihat cowok ganteng,
cowok telanjang, atau cowok yang pamer badan. Agrhhhh, dalam sekejap kontol aku
langsung nganceng. Hehehhe.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Biarpun udah 20 tahun, aku masih belum
punya kekasih. Maksudnya pacar cowok ya! Aku juga agak takut masuk ke dunia
gay, seperti mendatangi tempat-tempat dimana para gay kotaku bekumpul,
berkenalan dengan sesama gay di dunia maya, dan menjalin pertemanan. Aku hanya
merasa kalau hal itu beresiko besar. Aku takut ketahuan. Karena jomblo, aku juga
jablay, dan <i>desperate </i>banget soal
seks dengan sasama laki-laki. Aku mendambakan bagaimana rasanya bercinta dengan
sesama lelaki. Bagaimana rasanya kontol saat masuk ke dalam mulut itu?
Bagaimana rasanya lubang anus ditusuk oleh kontol tegang? Itu semua hanya
menjadi mimpi buatku. Tapi semua penantian dan impian itu akan segera
berakhir...</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN">Sore itu sehabis pulang dari warnet, aku menemukan kedua
orang tuaku sedang menyambut seorang tamu di ruang keluarga. Dari depan rumah
aku bisa melihat sebuah motor <i>Honda Tiger
</i>yang sepertinya aku kenal. Ibu langsung tersenyum begitu melihatku masuk ke
ruang keluarga, dan sosok pria berbadan tegap yang kala itu posisinya
membelakangiku, menoleh. Deg!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om Tyo!” Seruku dengan wajah s</span>u<span lang="IN">mringah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Yang bernama Om Tyo lantas tersenyum.
Aku pun langsung menelan ludah. Om Tyo, begitu aku memanggilnya. </span>Iptu <span lang="IN">Ikhsan Prasetyo (33
Tahun) dengan wajah berbentuk persegi yang saat itu sedang ditumbuhi brewok <i>ala goatte – </i>kumis yang menyambung
dengan janggut, dengan sambungan di bagian samping mulut. Janggutnya pun tidak
panjang, dan tidak sampai area leher. Hanya menutupi dagu. Seperti Fred Durst
vokalis Limp Bizkit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">Gila!
Seksi banget! </span></i><span lang="IN">Seruku dalam hati. Kepribadianku sebagai
seorang gay langsung bereaksi melihat pemandangan indah sosok Om Tyo yang
selama ini menghiasi alam imajinasiku kala beronani. Yah, tahu lah... setiap
gay pasti punya imajinasi dalam mengantarkan mereka menuju orgasme. Banyak yang
memilih sosok-sosok selebriti yang ganteng dan seksi, tapi buat aku, Om Tyo adalah
salah satu imajinasi terindah.</span>
Selain karena dia tipeku, dia juga sangat perfect dimataku sebagai seorang
anggota Kepolisian.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sini duduk di sebelah, Om!” Seru Om
Tyo sambil menepuk-nepuk sofa kosong di sebelah pantatnya yang saat itu sedang
dibalut celana jins.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">Gila!
Ganteng banget... </span></i><span lang="IN">Aku kembali membatin dalam hati
sambil dengan malu-malunya duduk di sebalah Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu dari mana?” Tanya Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Dari warnet, Om! Biasa update
facebook!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo langsung tersenyum mendengar
celotehanku barusan, yang sontak membuat seluruh tubuhku meleleh karena
terpesona melihat senyumannya. <i>Agrhhhhh!
Ingin sekali rasanya aku melumat bibir kecokelatan yang tebal itu.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kerjaannya cuman ke warnet terus,
kapan cari kerjanya!” Celetuk Mbak Ratih – kakak perempuanku yang masih berumur
24 tahun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku langsung memasang tampang ketus
karena nggak suka topik pembicaraan yang Mbak Ratih lontarkan barusan. Masalah
PEKERJAAN. Aku sudah 20 tahun, nggak kuliah, tapi juga nggak kerja. Aduh,
gimana bisa dapet kerja kalau aku cuman lulusan SMA. Paling-paling juga jadi <i>store crew </i>min</span>i<span lang="IN">market, atau paling <i>banter, </i>jadi <i>cleaning service, </i>dan <i>sales. </i>Aku
bukannya malas mencari kerja, tapi setiap kali mengirimkan lamaran, tak satupun
perusahaan yang memanggilku untuk wawancara. Aku jadi putus asa, dan lebih
banyak menghabiskan waktu membantu Ibu berjualan di warung. Mungkin belum
rejeki aku bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan tetap.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om Tyo tumben main-main kemari?”
Tanyaku, yang ingin segera mengalihkan topik pembicaraan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Sedikit info, neh. Om Tyo baru saja
bercerai dari Istrinya tiga bulan yang lalu. Tante Niken, yang selama ini aku
hormati itu telah mengecewakan Om kesayanganku. Juih! Tante Niken tega-teganya
selingkuh dengan rekan kerjanya. Saat mendengar berita perceraian Om Tyo dan
Tante Niken, jujur aku marah besar, dan sampai membuat status penuh makian
kepada Tante Niken di facebook. Biar, deh! Biar semua orang tahu kalau dia
wanita murahan yang tega mengotori janji suci pernikahannya di depan Tuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku kasihan melihat Om Tyo. Sepertinya
dia terpukul dengan perceraiannya. Meskipun selama lima tahun pernikahan
mereka, Om Tyo dan Tante Niken juga belum dikarunai seorang anak. Om Tyo sangat
mencintai Tante Niken, dan butuh waktu sekitar tiga bulan lebih, mungkin sampai
sekarang, untuk menenangkan diri dan kembali <i>move on. </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om </span>dipindah tugaskan ke kota ini<span lang="IN">.” Jelas Om Tyo. Selama
ini Om Tyo tinggal di </span>M<span lang="IN">akas</span>s<span lang="IN">ar
bersama Tante Niken.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Makasar dan Sukabumi, adalah dua kota
yang jelas berbeda. Aku saja nggak bisa dapet pekerjaan</span> kota ini<span lang="IN">.</span> Emang enak sih kalau jadi pegawai, kerjaannya
pasti dan gajihnya juga mulai terjamin dan ada tunjangannya. <span lang="IN">Sebetulnya</span>, dulu, aku <span lang="IN">pengen sih merantau. Pengen hidup mandiri, tapi aku kok nggak bisa
meninggalkan kampung halamanku. Aku nggak bisa meninggalkan kedua orang tuaku,
Mbak Ratih meskipun suka resek, dan aku juga punya teman-teman yang baik di
sini. Apa yang melatar belakangi Om Tyo mau pindah </span>tugas <span lang="IN">dan </span>tinggal disini<span lang="IN">?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om’mu mau menginap di sini.” Jelas
Bapak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Gimana, Den? Om boleh numpang nginep
di rumahmu?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku jadi kikuk. Kok, pakai acara minta
izin segala, sih. “Ya, boleh dong, om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalau begitu ajak Om Tyo ke kamar
kamu, ya, Den!” Seru Bunda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">Hah?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Setelah mencerna perkataan Ibu
barusan, aku baru menyadari sesuatu. Di rumah hanya ada tiga kamar. Kamar Bapak-Ibu,
kamar Mbak Ratih, dan tentunya kamarku. Jadi untuk tiga minggu ke depan, Om Tyo
akan tidur bersamaku, di kamarku. <i>OH MY
GOD!</i> Tak kuasa dada ini menahan debar jantungku yang mulai berdegup
kencang. Membayangkan akan tidur satu kamar dengan Om Tyo, berbagi ranjang dan
selimut, mungkin adalah sebuah keajaiban. Ini namanya kejatuhan durian. Gay
seperti aku akan sangat senang kalau mendapatkan kesempatan untuk berdekatan
dengan sosok yang selama ini dikagumi, dipuja-puja, dan digunakan untuk obyek
fantasi kala beronani. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN"> “Aku
bisa tidur di sofa, kok Mbak! Nggak enak sama Dendy, dia kan butuh privasi...”
Celetuk Om Tyo kepada ibuku, yang adalah kakak perempuannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Halah! Privasi apa?! Kamu tidur sama
Dendy saja. Kalau tidur di sofa mana nyaman. Nanti punggungmu malah bermasalah
dan menganggu </span>tugasmu sebagai
seorang Polisi<span lang="IN">.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku mengangguk-angguk membenarkan
perkataan Ibu. “Betul, Om! Lagian tempat tidur Dendy bisa muat dua orang. Nggak
apa-apa! Om Tyo kan juga butuh privasi. Kita bagi privasinya bersama, orang
sama-sama cowok juga.” Aku pun langsung tertawa sambil berjalan menuju kamarku
yang nggak jauh dari ruang tengah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo ternyata mengekor di
belakangku. Jantungku tak berhenti berdetak kencang. Pikiranku terlalu sibuk
membayangkan apa yang akan terjadi kalau aku tidur satu kamar dan satu tempat
tidur bersama Om Tyo. Biasakah aku melewati godaa-godaan </span>dalam menjalani hari-hariku<span lang="IN"> ke depan? Bisakah aku akhirnya memenuhi segala imajinasiku tentang Om
Tyo? Melihat tubuh telanjangnya? Merasakan kulit kami bersentuhan, dan mengecup
bibir seksinya itu? Agrhhhh! Pikiran ini terlalu jauh melayang. Kacau rasanya.
Haruskah aku merasa senang, atau tersiksa dengan masuknya Om Tyo ke dalam
kamarku?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Satu minggu telah berlalu. Satu minggu
yang ternyata begitu menyiksa jiwa dan ragaku sebagai seorang gay. Setiap malam
aku harus menahan hasrat ingin menyentuh tubuh Om Tyo, yang ternyata kalau
setiap akan tidur malam, Om Tyo selalu telanjang dada dan hanya mengenakan
sarung. Entah apa yang ada di balik sarungnya itu? Apakah Om Tyo hanya menutupi
benda pusakanya itu dengan selembar kain tipis itu? Tak tahan mulut ini
membendung air liur yang siap menetes saat kedua mataku menatap dada telanjang
Om Tyo yang bidang. Kulitku rasanya berdesir saat dua puting kecokelatan di
dadanya itu berada cukup dekat dengan tubuhku saat Om Tyo berbaring tidur di
sampingku. Ingin sekali tanganku ini mengusap perut ratanya yang ditumbuhi
bulu-bulu halus, membentuk segaris bulu hitam yang cukup lebat di bawah pusar
dan menghilang di balik gulungan sarung di pinggangnya. Ahhhh, aku tahu kemana
berakhirnya bulu-bulu itu. Area intim Om Tyo pastinya berbulu. Ingin sekali
hidung ini menghirup aroma kelamin yang khas itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku tersiksa. Benar-benar tersiksa.
Setiap malam aku terjaga karena perasaan gelisah. Kontolku selalu tegang, tak
bisa diajak untuk berkompromi. Tiap malam aku memandangi wajah Om Tyo yang
begitu ganteng, dan aku selalu berimajinasi, membayangkan hal-hal diluar
jangkauan nalar. Aku benar-benar ingin bercinta dengan Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Pada hari selasa di minggu kedua, aku
hanya berdua dengan Om Tyo di rumah.</span>
Kebetulan Om Tyo sedang tidak masuk dinas dan<span lang="IN"> Kedua orang
tuaku sedang pergi berbelanja keperluan dan stock barang di warung di pasar,
sedangkan Mbak Ratih pergi bekerja. Berdua saja bersama Om Tyo benar-benar
menganggu diriku, apalagi selama di rumah, Om Tyo hanya mengenakan celana
pendek dan kaus singlet yang memamerkan lengannya yang berotot, dan ketiaknya
yang berbulu lebat. Belum lagi aroma <i>axe
perfume </i>menguar dari tubuhnya. Berulang kali lidah ini membasahi bibirku
yang kering karena tak kuasa membendung pemandangan sensasional yang mampu
memicu gairahku sebagai seorang gay dalam sekejap.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Den, kamu laper?” Tanya Om Tyo di
sela-sela kami menonton acara televisi di ruang tengah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku mengangguk. “Tapi, lagi males
makan masakan Ibu. Siang-siang mana enak makan sayur asem. Aku lagi pengen nasi
goreng, Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om buatin mau?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hah? Emangnya Om bisa masak?!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu ini gimana? Tiga bulan nggak ada
yang ngurus, jelas Om harus hidup mandiri. Masak masak sendiri, cuci baju
sendiri, kayak lagu dangdut itu!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hahahahahhahahaha! Kasihan sekali
duda ganteng satu ini...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ganteng?! Ah kamu bisa saja, Den!” Om
Tyo lantas ikut tertawa karena mendengar pujianku. Emang betul kali. Om Tyo
emang ganteng, tapi sayangnya nasib</span>
pernikahan<span lang="IN">nya kurang beruntung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo segera beranjak menuju dapur
dan memulai aksinya. Dalam sekejap Om Tyo sudah menyiapkan bahan-bahan untuk
membuat nasi goreng. Aku sendiri hanya sibuk memperhatikan, dan sesekali
membantu kalau diminta. Om Tyo ternyata jago masak. Tangannya lincah dalam
memainkan pisau. <i>Bagaimana kalau tangan
itu sedang memainkan kontol? </i>Segera pertanyaan itu muncul di dalam
kepalaku. Hah! Apa-apaan, sih? Bisa-bisanya punya pikiran ngeres di kala perut
lagi kosong begini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Dalam lima belas menit nasi goreng
dalam bentuk dua porsi – satu untukku, dan satu lagi tentu saja untuk Om Tyo,
tersaji di meja makan, lengkap dengan telur ceplok buatanku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Di coba nasi gorengnya!” Perintah Om
Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku langsung mengambil sendok dan
melahap sesuap nasi goreng. Glek! “WAH! ENAK! PEDES! WAH! WAH!” Akhirnya
dua-tiga kali suapan menyusul.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kami berdua makan dalam diam, sampai
pada akhirnya OM Tyo nyeletuk untuk membuka obrolan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu udah punya pacar, Den?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Deg! Hah? “Belum, Om.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Lho, kenapa? Kamu udah cukup umur,
masa kalah sama anak SMP tetangga Om di makasar. Kecil-kecil udah punya pacar.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Lagi nggak kepikiran saja, Om...”
Mana kepikiran cari pacar kalau yang dimaksud itu pacar cewek. Orang akunya
doyan sama cowok. Hehhehehe... “Ibu juga ngelarang kalau belum dapet kerja.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Wah, kamu ini polos juga, ya! Umur
segini belum tahu apa-apa. Jangan kelamaan lho, nanti kamu keburu jadi bujangan
lapuk.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hahhahahaha! Om bisa saja!” Tawaku
sambil meneguk air minum. “Om sendiri kenapa nggak cari istri baru?”</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Wajah Om Tyo lantas berubah. Waduh,
kayaknya aku salah ngomong, nih?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Maaf, Om. Nggak maksud ngebahas
itu...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo tersenyum. “Nggak apa-apa.
Santai saja! Udah masa lalu. Lagian nanti Niken besar kepala kalau aku belum
saja <i>move on.</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ah, dasar! Om Tyo kurang apa coba
kenapa sampai diselingkuhin.” Entah kenapa emosiku jadi tersulut. Om Tyo malah
kelihatan santai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Karena Om</span>-<span lang="IN">mu ini mandul, Den...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Deg! Jantungku rasanya berhenti
berdetak. Hah? Apa? Om Tyo mandul?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Itu sebabnya Tantemu meninggalkan Om.
Waktu periksa emang dokter yang mendiaknosa kalau Om ini ternyata mandul.
Sperma Om langsung mati setelah keluar...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aduh, aduh. Om jangan sedih, ya.
Dendy ikut prihatin. Udah, bahas yang lain saja, biar Om nggak sedih. Maafin,
Dendy ya, Om...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo tersenyum dan lantas
mengusap-usap lenganku. Sentuhan kulit dengan kulit. Agrhhhhh! Seperti ada
ribuan belut listrik yang menggerayangi tubuhku. Kontolku langsung
berkedut-kedut saat tangan Om Tyo mengusap lenganku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Setelah makan siang bersama Om Tyo,
pikiranku tak henti-hentinya memikirkan cerita dan pengakuan Om Tyo tentang
penyebab perceraiannya dengan Tante Niken tiga bulan yang lalu. Ternyata lima
tahun pernikahan mereka tidak dikaruniai seorang anak karena OM Tyo mandul. Itu
sebabnya Tante Niken berselingkuh. Tega benar Tante Niken? Bukankah di saat
senang atau susah, sepasang suami-istri harus tetap selalu bersama? Aku dibuat
cemas bukan main karena setelah membahas masalah itu Om Tyo jadi pendiam. Aku
sendiri makin sungkan dan mulai ikut merasa nggak nyaman. Rasanya aneh bila
duduk bersisian sambil menonton televisi di ruang tengah tanpa saling bertegur
atau mengoborol.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Akhirnya karena tak kuasa terjebak di
situasi yang canggung ini, aku pamit ke warnet. Om Tyo hanya mengiyakan sambil
bertanya jam berapa kedua orang tuaku dan Mbak Ratih pulang?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalau Bapak sama Ibu mungkin sejaman
lagi pulang. Mbak Ratih nanti sore jam tujuh baru pulang.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Terus kamu ke warnetnya lama?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Yah, aku biasanya sih tiga jaman di
warnet. Om nggak apa-apa aku tinggal sendirian?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo mengangguk. “Nggak apa-apa. <i>Have fun</i>, ya!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN"> Setelah mengganti pakaian dan mengambil dompet
di kamar aku pamit pergi ke warnet.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Sepuluh menit di warnet aku merasa
jengah dan jengkel. Koneksi warnet saat itu sedang mengalami gangguan.
Aktifitasku dalam mengunduh video bokep gay jadi gagal berantakan. Emosi karena
tak ada satupun video bokep yang berhasil diunduh, akhirnya aku menutup akses
internet, dan berencana untuk pulang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Sesampainya di rumah, aku tak
menemukan Om Tyo ada di ruang tengah. Televisinya juga mati. Aku langsung
berjalan menuju kamarku. Mungkin Om Tyo ada di kamar. Tanpa mengetuk pintu
terlebih dahulu aku langsung membuka pintu kamarku. Klek! Pintu kamar terbuka
lebar, dan aku langsung mematung di tempat dengan tangan masih memegang gagang
pintu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku melihat Om Tyo sedang duduk di
pinggiran tempat tidur dengan celana pendeknya melorot sampai ke mata kaki, dan
tangan kanannya sedang menggengam batang kontolnya yang sudah ngaceng. Glek!
Aku menelan ludah. Om Tyo dan aku sama-sama kagetnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ya, ampun! <i>Sorry, sorry, om!</i>” Aku buru-buru menutup pintu kamar. Kubanting
pintu kamarku sampai tertutup. Napasku memburu di depan pintu, tanganku juga
masih tak lepas dari gagang pintu. Ya, ampun! Apa itu tadi? Barusan Om Tyo lagi
</span>onani<span lang="IN">?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku mendengar suara berisik dari dalam
kamarku, dan tiba-tiba Om Tyo membuka pintu kamarku. Tanganku yang masih
memegang gagang pintu jadi tersentak karena gerakan mendadak dari dalam kamar.
Wajah Om Tyo yang memerah muncul di depanku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om Tyo...” Aku jadi nggak bisa
berkata apa-apa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Maaf, ya Den. Kamu keberatan kalau Om
onani di dalam kamar?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hah?” Pikiranku masih kacau karena
yang ada di kepalaku sekarang hanyalah pemandangan indah nan menggiurkan yang
baru saja terjadi satu menit yang lalu. Buru-buru aku tersadar dari lamunan.
“Ahhh, nggak apa-apa, om. Aku yang minta maaf karena nggak ketuk pintu dulu.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Itu, kan kamar kamu. Wajar kalau kamu
langsung nyelonong masuk. Kalau tahu bakal seperti ini, Om tadi ke kamar mandi
saja.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhh! Nggak usah sungkan-sungkan,
Om. Kan sesama cowok. Lain ceritanya kalau Ibu atau Mbak Ratih yang mergokin Om
lagi onani.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo jadi salah tingkah. Ya, ampun!
Kontolnya! Kontolnya gede banget! Sesuai dengan imajinasiku selama ini. Kontol
Om Tyo gue tafsir punya panjang 18cm. Aku pun langsung nyelonong masuk ke dalam
kamar dan meletakkan dompetku di atas meja belajar. Om Tyo ternyata mengekor di
belakangku, masih tampak gelisah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Lho, kenapa masih ada di sini Om?
Nggak mau dilanjutin?” Tiba-tiba saja kalimat itu meluncur dari mulutku. Wajah
Om Tyo semakin memerah. Ahhhhh, kok rasanya aku jadi keranjingan mengerjai Om
Tyo, ya. Kunikmati saja kegelisahan dan wajah memerah Om Tyo yang saking
malunya karena kepergok sedang onani. Hahahhahahahahhahahha!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hah?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om mau onani di sini atau di kamar
mandi?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo diam saja, wajahnya makin
memerah. Sekarang malah mirip kepiting rebus. “Kalau mau onani di kamar aku
permisi keluar.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Nggak jadi, deh, Den. Langsung hilang
napsunya...” Jelas Om Tyo malu-malu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahahhahahahahahhahaha! Ya, ampun... <i>sorry, </i>Om. Jadi nggak enak akunya!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Malam harinya, malam yang selalu
membuatku tersiksa, apalagi sekarang ditambah dengan memori indah tentang wujud
area pribadi Om Tyo yang terus terputar di dalam kepalaku seperti sebuah adegan
film yang terus diulang-ulang. Bagaimana bentuk kontol Om Tyo, bagaimana
ekspresi wajah Om Tyo yang begitu menikmati kocokan tangannya pada kontolnya,
sebelum akhirnya aku memergokinya sedang onani. Semunya diputar ulang,
berulang-ulang, di dalam kepalaku. Karena itulah sejak tadi kontolku sendiri
sudah berdiri tegak. Susah payah aku menyembunyikan tonjolan di balik celana
pendekku ini dari OM Tyo yang berbaring di sampingku, dengan kondisi seperti
biasa. Telanjang dada dan hanya mengenakan sarung yang dilingkarkan di sekitar
pinggangnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku berusaha untuk tidur, tapi sekeras
apapun aku berusaha, aku malah terjaga meskipun mata ini terpejam. Bagaimana
aku bisa tidur kalau pikiranku sedang sibuk memikirkan kontol Om Tyo. Ya,
ampun! Ingin sekali aku melihat kontol itu lagi. Apalagi menyentuh dan
memasukkannya dalam mulutku. Aku memutar posisi tubuhku menghadap Om Tyo, masih
dengan mata terpejam. Hidungku menangkap aroma <i>axe perfume </i>bercampur keringat. Penasaran dan tak tahan memejamkan
mata terlalu lama, akhirnya aku membuka mata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Glek! Om Tyo sedang berbaring
terlentang di sampingku, wajahku tepat di depan ketiak sebelah kanannya yang
terbuka. Ternyata Om Tyo juga tengah terjaga. Dia sedang berbaring terlentang
dengan membuka kedua ketiaknya lebar-lebar dengan merentangkan kedua tangannya
di atas kepala. Glek! Aku menelan ludah. Aroma dan pemandangan ketiak Om Tyo
yang berbulu, memanjakan panca indraku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo melirikku, atau lebih tepatnya
tengah memergoiku yang sedang memandangi ketiak kanannya. Aku menggigit bibir
saking kikuknya. Kualihkan pandanganku dari ketiak Om Tyo, eh malah aku
memandang dada sebelah kanannya dengan puting melenting cokelat di puncaknya.
Glek! Makin kering rasanya tenggorokan ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu belum tidur, Den?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku menggeleng. Dari jam dinding waktu
menunjukkan pukul satu dini hari. “Om, sendiri?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Lagi gelisah. Malam ini dingin
banget, ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“He’eh dingin banget. Kok, sama sih,
Om. Aku juga lagi gelisah.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oh, ya? Kamu gelisah kenapa?” Om Tyo
malah merubah posisinya. Sekarang dia berbaring menyamping sambil menyangga
kepalanya, menghadap ke arahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hahahhahaha, ceritain nggak, ya?”
Mana mungkin aku bilang ke Om Tyo kalau penyebab aku gelisah dan nggak bisa
tidur karena aku nggak bisa menghilangkan bayangan Om Tyo lagi onani tadi
siang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kok, jadi main rahasia-rahasiaan
gitu, sih?” Goda Om Tyo sambil mendorong bahu kananku yang bebas. Agrhhhhh! Aku
menggerang dalam hati. Sentuhan kulit dengan kulit lagi. Tubuhku seperti
dibakar gairah dalam sekejap. Merinding tubuh ini seperti di sengat oleh
listrik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om, sendiri kenapa lagi gelisah?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Karena Om lagi <i>horney.</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Glek! Aku nggak salah denger, kan?
“Hehehhehehe...” Aku jadi kikuk setelah mendengar jawaban Om Tyo. Aku langsung
menarik napas untuk menenangkan diri. “Pasti gara-gara batal onani tadi siang,
ya makannya nggak bisa tidur? Kasihan. <i>Sorry,
</i>deh. Aku jadi nggak enak...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo diam saja sambil memandangi
wajahku. Aduh, dipandangi dengan sorot matanya yang sedang <i>horney </i>itu, pikiranku jadi kacau. Jangan-jangan Om Tyo mau
mengajakku berhubungan badan lagi? Ahhh, nggak mungkin! Aku, jadinya kok ngayal
abis. Om Tyo kan doyannya sama perempuan, mana lagi <i>horney, </i>nggak mungkin lah ML sama cowok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kenapa Om nggak onani saja. Ke kamar
mandi gih sekarang...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo malah tersenyum kecut. Ujung
bibir kanannya terangkat. “Aku nggak mau onani, maunya ML.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Wah kalau nggak ada Istrinya mana
bisa, Om! Om juga sih, kenapa nggak cari istri lagi.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Percuma, Den. Punya Istri nggak bisa
dihamili...” Om Tyo mendesah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku jadi nggak enak lagi menyinggung
masalah Istri ke Om Tyo. “Maaf, Om. Kelepasan lagi.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo diam saja, dia malah bertanya.
“Kamu ada ide bagaimana Om bisa tidur nyenyak malam ini?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Hah? Mendengar pertanyaanya saja aku
menyadari kalau ini adalah pintu masuk menuju segala macam fantasiku tentang Om
Tyo yang akan menjadi kenyataan. Haruskah aku menanggapi umpan ini? Tidak.
Terlalu beresiko. Bisa gawat kalau Om Tyo tahu aku ini gay. Aduh gimana, nih?
Kesempatan seperti jarang terjadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ya, harus disalurkan hasrat <i>horney</i>nya, Om...” Celetukku untuk
mengisi kekosongan, karena aku terlalu lama berpikir. “Kalau mau ML, Om bisa
jajan di luar. Om kan tahu di mana tempatnya...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalau jajan harus bayar dan bisa
ketularan penyakit juga. Terlalu beresiko!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku menggigit bibir. Sebetulnya
alternatif yang normal sudah diutarakan. Jawaban apa lagi yang Om Tyo inginkan?
Haruskah aku menawarkan diriku untuk membantu melampiaskan gairah Om Tyo?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalau ML sama aku gimana?” Kalimat
itu akhirnya terlontar dari mulutku. Ada perasaan lega, tapi kemudian rasa
takut segera mendominasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo terkejut. Dia sedang
memandangiku dengan tatapan tajam. “Sama kamu? Jeruk makan jeruk, dong!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hahahahhahaha! Habisnya mau bagaimana
lagi Om? Di suruh onani nggak mau, di suruh jajan di luar juga nggak mau. Ya,
sudah alternatifnya tinggal satu. ML sama aku.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu sendiri kok, bisa-bisanya
menawarkan diri? Memangnya kamu mau ML sama laki-laki, sama Om? Kamu ini homo,
ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Deg! Pertanyaan itu sungguh menyayat
hati. Tapi memang itu kenyataanya. Akhirnya aku mengangguk. Om Tyo lebih
terkejut lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Beneran?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku gay.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu pasti bercanda, Den! Nggak lucu
bercandaan kamu!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku bangkit dari tempat tidur dan
mengambil handphoneku di atas meja. Kuserahkan handphone itu pada Om Tyo. “Buka
folder galerinya, Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo awalnya binggung kenapa aku
menyerahkan handphoneku kepadanya, tapi segera Om Tyo menuruti perintahku.
Wajahnya terlihat terkejut, tegang, dan penasaran. Dan ekspresi yang aku
tunggu-tunggu akhirnya tergambar di wajah Om Tyo. Om Tyo tampak terkejut.
Dipandanginya layar handphoneku dan wajahku secara bergantian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Yup. Di folder galeri itu aku
menyimpan banyak foto-foto kontol, foto-foto gay seks, foto-foto artis cowok,
dan foto-foto cowok bertelanjang dada. Hal itu sudah menjadi bukti bahwa aku
benar-benar gay.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Jadi bagaimana, Om? Mau ML sama aku. Aku
akan memuaskan Om. Dijamin Om akan puas dan bisa tidur nyenyak malam ini.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo diam saja, wajahnya masih
terlihat kaku seperti tadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om nggak tahu caranya ML sama cowok,
ya? Om buka folder video. Om bisa nonton bokep gay koleksi aku, nanti Om tahu gimana
caranya ML sama cowok.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo menuruti saranku. Dalam sekejap
aku mendengar suara-suara erangan dari dalam handphoneku. Om Tyo sedang memutar
video bokep gay sepasang bule kekar yang sedang melakukan oral seks. Om Tyo
menelan ludah, matanya masih tertumbuk ke layar handphoneku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Gimana, Om?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo memandangi wajahku. Kalau
begini terus bisa-bisa malam ini akan berantakan. Aku harus mengambil
inisiatif. Kuarahkan tanganku ke area pangkal paha Om Tyo. Tepat di atas
kontolnya, aku meremas-remas area itu dari balik kain sarung. Om Tyo hanya bisa
diam sambil memandang tanganku yang sedang beraksi di atas kontolnya. SIALAN!
Om Tyo ternyata nggak pakai celana dalam di balik sarungnya. Tanganku dalam
sekejap merasakan kontol Om Tyo yang tiba-tiba saja mulai menegang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Tinggal bilang ‘ya’ dan Om bisa tidur
nyenyak malam ini?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo memandangi wajahku dan tanganku
yang ada di selangkangannya secara bergantian. Sayup-sayup handphoneku masih
memutar video bokep gay sekarang tengah mempertontonkan adegan anal seks.
Setelah menunggu dengan jantung berdebar, sementara tangan ini tak berhenti
meremas-remas kontol Om Tyo yang masih setengah bangun, akhirnya kode itu
diberikan lewat anggukan kepala Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku tersenyum. Kutuntut Om Tyo
berbaring di tempatnya. Om Tyo menurut dan berbaring terlentang. Wajahnya
memandangiku. Kelihatan tegang sekali. “Santai, Om! Lemaskan otot-ototnya.
Jangan tegang. Yang boleh tegang cuman kontolnya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Dibantu dengan koleksi video bokep
gay, aku mulai melancarkan aksiku. Aku sendiri minus pengalaman seks, dan malam
ini akan menjadi yang pertama bagiku. Keperjakaanku akan direnggut oleh Om Tyo.
Aku segera turun dari tempat tidur, berniat untuk membuka seluruh pakaianku.
Tanpa malu-malu aku telanjang bulat di depan mata Om Tyo. Kontolku sudah
berdiri tegak 15cm. Om Tyo tercekat, matanya melotot, tertuju pada benda
pusakaku yang siap tempur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku naik ke atas tempat tidur lagi.
Kumainkan kontol di balik sarungnya. Kontol itu semakin menegang dan aku bisa
menggengam batangnya sekarang. “Boleh aku singkirkan penghalang ini, Om?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo mendesah saat aku mencengkram
batang kontolnya. Dia hanya bisa mengangguk. Tampak tak sabar menikmati service
yang akan aku berikan padaya. Kubuka segera ikatan sarung di pinggang Om Tyo,
dan dengan mudah sarung itu aku loloskan ke bawah. Kontol Om Tyo terlontar
bebas, berdiri tegak 1</span>8 <span lang="IN">cm. Tampak kokoh</span>, besar<span lang="IN">, berurat, dengan batang kontolnya kecokelatan, kepala kontolnya merah
keungungan, serta area pubicnya yang ditumbuhi jembut yang cukup lebat. Buah
zakarnya tengah tergantung bebas, berbulu jarang-jarang, dan tampak siap untuk
dimanjakan dengan lidah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kukocok batang kontol Om Tyo.
Mendapatkan rangsangan seperti itu mata Om Tyo terpejam dan dia mendesah lirih.
Kujilat kepala kontolnya beberapa kali, dan seketika itu juga Om Tyo
mendesahkan suara berat dari bibirnya. Lidahku beradaptasi dengan rasa kontol
untuk pertama kalinya. Asin karena keringat dan menguarkan bau yang begitu khas
memanjakan hidung. Kontol Om Tyo sudah menjadi milikku. Segera kukulum kepala
kontolnya, tak lewat juga kumainkan lubang kencingnya dengan ujung lidahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhhh! Ahhhhh!, Dendy!” Om Tyo
mendesahkan namaku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Gimana, enak nggak?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Masukkan ke mulutmu, semuanya. Emut
kontol, Om!</span> Emut Den.. Basahin
kontol om dengan lidahmu. Cepat…<span lang="IN">”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oke</span> om<span lang="IN">!” Segera kujalankan permintaan Om Tyo.
Kumasukkan kontolnya kedalam mulutku. Rasanya begitu aneh, dan aku hampir tak
kuasa meraskan tenggorokanku ditusuk oleh kepala kontol Om Tyo. Ingin sekali
aku muntah, tapi aku berusaha untuk menahannya. Kontol OM Tyo sangat panjang.
Aku tak sanggup memasukkan kontol kekar itu ke mulutku hingga sampai ke
pangkalnya. Aku bisa muntah, jadi kumasukkan kontol OM Tyo sampai setengah
batang kontolnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Agrrhhhh, Esssssseessshhhh...” Om Tyo
mengerang dan mendesah-desah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Setelah membias</span>a<span lang="IN">kan kontol Om Tyo di
dalam mulutku, akhirnya kumainkan lidahku, menyapu setiap saraf yang ada di
batang kontolnya. Kukulum, dan kujilat-jilat, sampai kontol Om Tyo basah dengan
air liurku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kontol Om gede banget. Aku suka</span>. ini<span lang="IN"> Kontol pertama aku!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhh, Den! Hisap. Hisap! Agrrhrhh ya,
begitu. Agrrhhhh! Hisapanmu dahsyat!</span>
Argghhh.. mantap Den..<span lang="IN">”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Setelah puas memainkan kontol Om Tyo
aku beralih memainkan buah zakarnya. Kumainkan dua buah benda yang menyimpan
sperma itu dengan lidahku. Kuhisap benjolan sebelah kirinya, dan Om Tyo
mencengkram kepalaku kuat-kuat. Kuhisap benjolan yang sebelah kiri, dan Om Tyo
mulai menjambak-jambak rambutku. Sepertinya dia tak kuasa menahan kenikmatan
yang dia rasakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kuhirup aroma kelaki-lakiannya,
kuendus-endus bagian pubicnya yang berbulu itu. Aromanya begitu memabukkan. Aku
saja hampir bersin saat bulu jembut Om Tyo masuk ke hidungku. Sekarang aku naik
ke atas, kumainkan pusar Om Tyo dengan lidahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhh! Ahhhh, Oh, Oh,
Eeeehhhhhssss...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Meskipun tidak </span>sixpack<span lang="IN">, tapi perut Om Tyo
aku pikir cukup seksi. Kelihatan kencang dan berwarna </span>coklat<span lang="IN">. Sebentar lagi
adalah momen-momen yang paling aku tunggu. Aku naik satu tingkat ke atas, ke
bagian dada Om Tyo yang bidang. Tanpa pandang bulu kuhajar dada sebelah
kanannya dengan hisapan bibirku. Putingnya yang sudah tegang juga kulumat,
kugigit, dan kucubit-cubit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhh!, Oh! Yeah! Yes! Itu area paling sensitifnya, Om, Den...” Om
Tyo memberi penjelasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalau begitu aku akan tetap di sini
sampai Om mampus!” Sekarang kuhisap dada bagian kirinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhhhhh! Den, den, hisap puting om!”
Perintah Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kuhisap puting cokelatnya itu,
sementara yang sebelah kanan kuusap-usap dengan telapak tanganku yang sudah
basah karena keringat dengan gerakan memutar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ohhh, Ohhh, Ohhhh, ohhhh!” Kontol Om
Tyo berkedut-kedut dan menyemburkan cairan bening. Om Tyo mengeluarkan percum
banyak sekali. Itu merupakan pertanda kalau Om Tyo bisa saja mencapai orgasme
sebentar lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om mau keluar, ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hisapanmu hebat, Den! Om nggak tahan
pengen muncrat...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Tunggu dulu, belum ke acara puncaknya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu hebat, Den! Lebih hebat dari
Tantemu. Om yakin bisa tidur nyenyak malam ini.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalau begitu, Om mau ber 69 sama
aku?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo tentu tahu apa gaya 69 itu.
Yap, gaya yang ditujukan untuk saling mengoral alat kelamin. Om Tyo tampak
ragu, tapi segera aku yakinkan kalau berhubungan intim itu harus ada
timbal-balik. Kalau Om Tyo merasa puas, aku juga harus dipuaskan. Aku juga
ingin merasakan kontolku diemut-emut oleh bibir seksi Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Segera kuarahkan kontolku ke mulut Om
Tyo. Om Tyo mendorong wajahnya menjauh, menolaknya, tapi kontolku yang panjang
itu menghujam matanya. Digenggamnya kontolku, dan aku mendesah lirih karena
sentuhan hangat dan mantap tangan Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hisap, Om! Kayak gini, nih...” Aku
memberikan contoh. Kuhisap kontol Om Tyo. Om Tyo memejamkan matanya menikmati
hisapanku. Sekarang dilihatnya kontolku yang ada di genggamannya. Om Tyo tampak
ragu-ragu. Kudorong pinggulku ke wajahnya, yang hasilnya membuat kontolku
menusuk pipinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo lantas membuka mulutnya dan
memasukkan kepala kontolku ke dalam mulutnya. Aku merasakan sensai basah, rasa
geli, dan panas yang menusuk saat kepala kontolku dihisap oleh Om Tyo. Aku
mendesah, kepalaku mendongah ke atas. Aku seperti di lempar ke langit ke tujuh.
Dimainkannya kepala kontolku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sekarang masukkan semunya, Om!
Hisap.” Pintaku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo mendorong kontolku masuk ke
dalam mulutnya. Saat kepala kontolku menyentuh langit-langit mulutnya Om Tyo
tersedak, dan langsung mengeluarkan kontolku dari mulutnya, dan Om Tyo terbatuk-batuk.
Aku tertawa melihatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om nggak tahan baunya, Den. Om
kocok-kocok saja, ya kontol kamu?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku mendesah kecewa, tapi akhirnya aku
menyetujuinya dari pada aku tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya Om Tyo
mengocok-ngocok kontolku, dan aku menghisap kembali kontolnya berulang kali.
Suara desahan kami saling bersahutan menghiasi malam. Tak terasa kami sudah
melakukan <i>foreplay </i>selama dua jam.
Sebentar lagi pasti subuh. Ibu biasa bangun saat subuh. Bisa gawat kalau suara
gairah kami terdengar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Entotin lubang anusku, Om!” Pintaku
dengan semangat. Semua datang secara naluriah. Aku awalnya tak tahu akan
menjadi gay bot atau top. Tapi karena kondisi pasaganku malam ini, aku memilih
untuk menjadi bot.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku segera mengambil posisi
menungging. Gaya <i>doggy style. </i>Om Tyo
memasang kontolnya di depan lubang anusku. “Ini dibasahin dulu, ya, Den? Kayak
di video kamu itu, kan?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku mengangguk mengiyakan. Om Tyo
meludahi tangannya, dan segera dibasahinya lubang anusku sampai licin. Tak lupa
dibasahi juga kepala kontolnya untuk memperlancar proses penusukan anus untuk
pertama kalinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Lubang anusku serasa dipaksa untuk
melebar. Kepala kontol Om Tyo mendesak masuk. Berlahan tapi pasti lubang anusku
yang sempit itu mulai meregang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“AAAAAAAHHHHUUUUUHHHH! Sakit!” Aku
menjerit tertahan. Om Tyo menghentikan gerakannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Belum masuk, nih Den. Baru ujungnya
saja...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku menarik napas untuk mengumpulkan
tenaga. Aku menahan napas dan meminta Om Tyo untuk memasukkan kontolnya. Om Tyo
mendorong kontolnya, kepala kontolnya mendesak masuk, dan sekarang sudah
sebagian kepala kontolnya terbenam di dalam anusku. Rasa sakitnya bukan main.
Kulitku rasanya seperti teriris, perih sekali. Rasanya hampir sama dengan
sembelit. Aku menggigit bantal untuk menahan rasa sakit yang aku rasakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Pluk! Kepala kontol Om Tyo masuk.
Keringat mengucur dari kening Om Tyo membasahi pantatku yang montok. Memasukkan
kontol ke dalam anus perawan memang membutuhkan tenaga yang ekstra. Om tyo
melumasi batang kontolnya dengan air liur, dan kemudian di dorongnya kontolnya
itu untuk masuk lebih dalam. Jleeeeeeep! Aku menahan napas saat batang kontol
Om Tyo menghujam ke dalam anusku. Blessss! Sekarang batang kontol Om Tyo telah
terbenam di dalam anusku. Otot-otot yang tadi dipaksa meregang sekarang kembali
ke posisi semula, dan mengakibatkan kontol Om Tyo serasa dijepit oleh daging
yang hangat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“AGRHHHH! Sempit, Den. Hangat.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Genjot, Om. Tapi pelan-pelan saja.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo menggerakan pinggulnya. Gerakan
menyodok itu terjadi berulang kali sampai kedua badan kami basah oleh keringat.
Bunyi pantat dan kontol yang beradu memanaskan suasana. Om Tyo mendesah
keenakan, sedangkan aku mendesah antara campuran rasa sakit dan rasa nikmat.
Anusku berkedut-kedut, pantatku digelitiki oleh jembut Om Tyo. Buah zakar kami
saling adu pukul, rasanya begitu nikmat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhh, Ahhh, Ahhhh!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ohhhh, Ehhhh, Auwww, Ahhh!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Den, Om mau keluar!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Secepat ini? Wow, ternyata Om Tyo
cepat juga mencapai puncaknya. Maklum, mungkin ini pengalaman pertamanya
merasakan anus. Ingin sekali aku merasakan sperma Om Tyo. Aku belum tahu
bagaimana rasanya. Aku menjilat bibirku yang kering dengan lidah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Keluarin di mulut Dendy, Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu yakin?” Tanya Om Tyo masih
sambil menggenjot pantatku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Yakin!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo melepaskan kontolnya dari
anusku. Aku segera berlutut di depan kontol Om Tyo. Om Tyo berdiri di atas
kasur, tangannya mengenggam kontolnya, dan langsung mengocoknya cepatnya. Clok,
clok, clok, clok! Bunyi kontol Om Tyo yan dikocok-kocok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om, mau keluar, Den! Ahhhhh,
Ahhhh...Ohhh, sebentar lagi...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku membuka mulutku, kujulurkan
lidahku, ujungnya tepat berada di bawah lubang kencing OM Tyo. “Yeah, semprot
mulut Dendy, Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ohhhh, sudah di ujung, Den!
AHHHHHHHHHHHHHHHHGRHHHHHHHHH!” Om Tyo menggerang dan dari ujung lubang
kencingnya menyembur cairan putih kental. Sangat banyak, dan langsung turun
membanjiri lidahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Rasanya aneh. Asin, dan berbau amis.
Aku nggak bisa menelannya karena jijik, jadi aku memuntahkannya. Sperma Om Tyo
melubar keluar dari bibirku. Mulutku seperti belepotan susu kental manis. Om
Tyo masih mengocok kontolnya, dan beberapa semburan sperma susulan terjadi dan
menghujam wajahku. Aku menggerang menerimanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Gimana, Om ML sama aku enak nggak?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo langsung rubuh ke atas tempat
tidur. Kontolnya mulai kembali ke bentuk normal. Keringat membanjiri tubuh Om
Tyo. Tanpa ragu aku naik ke atas perut Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kocokin kontol aku, Om! Aku juga
pengen muncrat...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo tersenyum dan membasahi telapak
tangannya dengan air liurnya sendiri. Kemudian dikocoknya kontolku yang berada
tepat di atas perutnya itu. Kepala kontolku mengarah ke dadanya siap
menyemburkan sperma yang sudah lama tidak di keluarkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhh, ahhh, ahhh, ahhhh! Kocokanmu
enak sekali, Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oh, Om Tyo! Agrrhhhh!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om! Ahhhh Om Tyo!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku meracau bukan main. Om Tyo
memandangi wajah bergairahku dengan tajam. Matanya begitu menunjukkan kekaguman
saat melihatku menuju punjak sambil mendesahkan namanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om Tyo... ahhh, ahhh, Om Tyo! Sudah
lama aku menginginkan ini, Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu naksir Om, Den?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Iya, Om! Ahhh, Ohhh, YES! Aku sudah
lama naksir Om Tyo!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oh, ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“He’eh... Ahhhh, ahhhh, kocokannya
jangan berhenti, Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kocokan tangan Om Tyo di kontolku
semakin cepat. Bunyinya bukan main memeriahkan suasana dan makin menambah
gairahku. Aku sudah berada di ambang batas antara realita dan awang-awang.
Begitu dahsyat, begitu nikmat, dan mendamba.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om, aku keluar! Ahhhhhhhhhgrhhhhhh!”
Kontolku melontarkan spermanya sebanyak dua kali semburan. Semburan pertama
muncrat jauh sampai mengenai pipi Om Tyo, dan yang kedua hanya membasahi dada
Om Tyo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo tiba-tiba menduil sperma di
pipi dan dadanya, kemudian dihujamkannya sperma yang membasahi jarinya itu ke
mulutku. Aku menghisap jemari Om Tyo dengan buas. Aku merasakan spermaku
sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oh, yeahhh... hisap!” Om Tyo mendesah
saat bibirku mengulum jari-jarinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Setelah jemari Om Tyo bersih, aku
segera merebahkan diri di samping Om Tyo. Tanpa ragu aku merebahkan kepalaku di
dadanya, kakiku melingkar di atas pahanya, menguncinya dalam dekapan.
Kehangatan tubuh kami, bau keringat kami, dan bau sperma kami melebur menjadi
satu menguarkan aroma yang sedikit menyengat di udara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Makasih, ya, Den. Om puas malam
ini...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sama-sama, Om. Dendy juga puas.”
Dengan niat menggoda kukecup bibirnya. Om Tyo tampak terkejut. Bibirnya kasar.
Mata kami saling memandang, entah apa yang kami lihat dari sorotan mata
masing-masing, karena tiba-tiba Om Tyo melumat bibirku dengan bibirnya. Jenggot
Om Tyo menggores daguku. Kami berciuman, lidah kami bermain, dan rasanya begitu
membangkitkan gairah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kami saling mendesah. Om Tyo jago
sekali berciuman. Dilepaskannya bibirnya dari bibirku. Aku menggerutu protes.
Kuhisap bibir bawahnya dan Om Tyo mengerang. Kami menarik napas untuk
mengembalikan tenaga. Ciuman kami benar-benar panas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Karena kamu belum punya pacar. Asumsi
Om kamu belum ada pasangan gaynya. Bagaimana kalau kamu menjadi budak seksnya,
Om Tyo. Om Tyo ketagihan. Kamu mau kan?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Wajahku langsung berseri-seri. Aku pun
langsung mengangguk. Om Tyo juga tak kalah senangnya. Dilumatnya bibirku lagi.
Kami berciuman tak lama kemudian, dan lagi-lagi Om Tyo melepaskan bibirnya. Aku
memprotes, tapi Om Tyo malah mencubit pipiku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Keponakan kesayangan, Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om... Oh, Om Tyo...” Aku mendesahkan
namanya seperti pemuja berhala.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Om paling suka kalau kamu mendesahkan
nama, Om. Om langsung <i>turn on!</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalau begitu siap ronde ke dua, Om?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo tertawa sambil mengusap-usap
rambutku penuh kasih sayang. “Kalau kita berdua seberisik tadi nanti ketahuan.
Nanti siang kamu ikut, Om, ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kemana?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kita liburan. Ke kebun teh. Di sana
ada penginapan. Kita bisa melakukan ini berkali-kali di sana. Bagaimana, kamu
kamu?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhh, tak sabar aku menunggunya,
Om!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Om Tyo mengusap jejak air liurnya di
sekitaran bibirku, tapi kemudian dilumatnya bibirku lagi. Aku mengerang dan
membalas ciumannya. Lidah kami beradu seperti pedang. Kontol Om Tyo kembali
tegang. Aku mencengkramnya dan mulai mengocoknya. Om Tyo mendesah dan
melepaskan ciumannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Tanpa aku duga
Om Tyo langsung mendekap erat tubuhku dan membuka kedua pahaku lebar-lebar.
Tampaknya dia menginginkan ronde kedua terjadi malam ini…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
”Arggghhhhhhh…
Ommmmm… Awwww…..!!!!”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i>To be continued…<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN"> </span></i><span style="text-indent: 1cm;"> </span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-40519314243527125342013-09-23T21:04:00.000-07:002013-09-23T21:13:48.866-07:00Intermezzo: <div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 1.0cm;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1LNGvrZlmxDqdVtvhkD7qOh2Y2pEYH9DKMjnflxPSn5hyF2F9kcr6U8H-C_v4Xxg0XYCrwgfrqpJ2e_XIrLrBN5Wp0GPEoefcJ6qlN0_bUthFRLBKdEuMVSFfVcQ6Hil1U5v5fD1Q02s/s1600/74928_662134290481630_1842121840_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1LNGvrZlmxDqdVtvhkD7qOh2Y2pEYH9DKMjnflxPSn5hyF2F9kcr6U8H-C_v4Xxg0XYCrwgfrqpJ2e_XIrLrBN5Wp0GPEoefcJ6qlN0_bUthFRLBKdEuMVSFfVcQ6Hil1U5v5fD1Q02s/s400/74928_662134290481630_1842121840_n.jpg" width="377" /></a></div>
<b><i><span lang="IN">Cortesy</span></i></b><i><span lang="IN"> : </span></i><span lang="IN">Certia</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">ini pada dasarnya milik
& dikarang oleh <i>owner </i>dari blog
novelbaru69.blogspot.com</span>.<span lang="IN"> Saya mendapatkan izin untuk membuat cerita yang disesuaikan dengan
gaya penulisan saya</span> dan ceritanya
agak sedikit berbeda dari cerita writer aslinya tetapi cerita ini sudah
mendapat <span lang="IN">izin </span>dari
pemilik cerita dan dia tidak mepermasalahkan hal itu<span lang="IN">.</span> Semoga para pembaca menikmati cerita saya.
Terimakasih…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 1.0cm;">
*** <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Akhirnya penantianku selama lima bulan
ini terbayar sudah. Selama itu aku dan Kak Satria putus hubungan. Kami sudah
jarang bertemu, berke</span>n<span lang="IN">can, apalagi bercinta. Yah, kami sibuk dengan urusan masing-masing. Kak
Satria yang seorang Polisi berpangkat Brpitu, sibuk dengan segala rutinitas
latihannya sebagai anggota sabara. Aku sendiri, baru saja diterima bekerja di
sebuah koran lokal sebagai anggota tim redaksi. Sepertinya kami memang butuh
waktu sendiri-sendiri, itung-itung <i>me
time season, </i>yang bermanfaat untuk mempererat ikatan emosi diantara kita
berdua. Terkadang kalau sepasang kekasih rutin bertemu, pastinya akan mengalami
yang namanya bosan. <i>Me time season, </i>memang
apik dipalikasikan bagi pasangan seperti kami.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Buat kalian yang belum mengenal aku.
Perkenalkan. Namaku Bayu Antoni (20 tahun) punya tampang imut. Aku bukanlah cowok
bertubuh atletis</span> namun tidak
terlalu kurus<span lang="IN">, putih, dan tinggiku cuman sampai 170cm.
Meskipun begitu aku punya dayatarik lebih, sehingga mampu menaklukan seorang
Polisi, bernama Briptu Satria Hermawan – yang aku panggil Kak Satria, (26
tahun). Kak Satria bener-bener tipe Polisi yang <i>make you melt in one sight. </i>Tubuhnya berisi, tak begitu berotot,
hanya padat dan sintal, berkulit cokelat muda – aku lebih suka menyebutnya
cokelat madu, dengan tinggi 184cm dan berat rata-rata 76kg. Benar-benar <i>hot stuff. </i>Aku beruntung bisa
mendapatkan Polisi sekeren dia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Yes, <i>I’m a gay. </i>Dan petualangan cintaku nggak hanya sebatas dengan satu
orang saja. Ada juga Polisi keren yang menjadi simpananku. Dia adalah Briptu
Suwando Hairul Aji – biasa aku panggil Bang Wando (27 tahun). Bang Wando juga
tipe Polisi yang <i>make you melt in one
sight. </i>Tubuhnya berisi, tak begitu berotot, hanya padat dan sintal,
berkulit cokelat muda – cokelat madu <i>I
heart it, </i>dengan tinggi 182cm dan berat.... eeehhhh, lupa nimbang.
Pokoknya, <i>he’s so damn hot!</i></span><i><o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i>Mungkin kalian semua bertanya-tanya, “kok bisa
ya Bayu mendapatkan cowok sekeren dan se-perfect mereka. Memangnya ada yang
begitu?”<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Itu semua
sudah sering aku dengar dan sudah basi untukku. Tapi itulah kenyataanya. Mungkin
aku hanya beruntung dari segi nasib saja. Hehehe…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Kembali
kecerita. A<span lang="IN">ku memang bermain api</span> (babi ngepet dong?)<span lang="IN">.
Beresiko besar bukan kalau mempunyai dua pacar yang sama-sama Polisi? Apa
jadinya kalau masing-masing diantara mereka tahu kalau aku menduakan mereka
berdua? <i>Well, just one gun shot, and I’ll
be died. </i>Silangin jari, berdoa supaya aku dijauhkan dari malapetaka itu. <i>Well, as long as I can keep bouth of them
behind the shadow, evertyhing it’s gonna be alright. Isn’t it?<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Untuk sekarang aku nggak bakal
membahas Bang Wando. Aku nggak tahu dia ada di mana sekarang? Nggak ada kabar. Terakhir
aku ketemu sama dia, </span>kami<span lang="IN"> berdua lagi <i>make out </i>di atas
bukit. <i>Such a mother fucker moment. </i>Tubuhku
terkadang masih suka bergetar kalau mengingat betapa hebatnya Bang Wando </span>ketika di <span lang="IN">sore yang
mendung itu di atas bukit. <i>But now, </i>seluruh
jiwa dan ragaku akan aku berikan pada Kak Satria seorang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">We’re
dating today. Oh, so freaking awsome, right?</span></i><span lang="IN"> Tiba-tiba
saja pas subuh menyingsing Kak Satria telepon dan mengajakku untuk seharian ini
menghabiskan waktu bersama dirinya. Yang namanya ngedate itu gimana, sih? <i>Ahh, </i>ya, yang <i>generic, </i>lah. Paling juga nonton, makan, dan berakhir di atas
ranjang. <i>Ouh, can’t wait the last part. </i>Kangen
banget gue sama pistolnya Kak Satria.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">Well,
</span></i><span lang="IN">dari penjelasannya, sih. Kak Satria bakal jemput aku
di rumah tepat pukul sepuluh pagi. <i>It’s
Sunday bitch,</i> jadi aku menghabiskan waktu untuk </span>merapikan kamar<span lang="IN">. Hari ini
adalah kencan pertama kita setelah lima bulan sibuk dengan <i>me time season. </i>Wajar, dong kalau aku harus berpenampilan <i>stunning </i>di depan Kak Satria. Aku
sendiri yakin kalau Kak Satria juga sedang melakukan hal yang sama, toh dia
tipe cowok yang suka memperhatikan penampilan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">And
finally, after 2 hours left, I spent for just facing my self on the mirror, </span></i><span lang="IN">akhirnya pilihanku jatuh kepada, <i> </i>kemeja denim berwarna biru <i>aqua, </i>yang aku padankan dengan <i>blue khaki pants. </i>Kemejanya emang bahan
dasarnya kusut, tapi aku tetep keren. Untuk sepatu aku memakai <i>converse </i>hitam. Buat rambut gue <i>spike </i>pakai gel. Aksesoris nggak boleh
lupa. Aku memakai <i>black cap </i>yang
bikin tatanan rambut gue makin kelihatan oke, dan tak lupa jam tangan buat
pelengkap. <i>Look at me! </i>Aku kelihatan
siap banget buat kencan hari ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Sambil menunggu waktu, aku mengecek
kembali penampilan setiap lima menit sekali. Kalau-kalau hidungku mulai
berminyak atau, aroma perfume <i>burberry </i>yang
udah jadi <i>signature-ku </i>mulai luntur
ketelen keringet. Nggak lupa aku mengecek dompet, hum masih ada duit gaji bulan
kemarin. Emang aku nggak beli apa-apa bulan lalu. Dan nggak lupa, yang wajib
dibawa meskipun nggak butuh. Kondom. Kondom <i>durex
fetherlite,</i> yang jadi favorite kita berdua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Dreeet! Hapeku berderit. Kurogoh saku
belakang celanaku. Ada BBM masuk dari Kak Satria. Bunyinya “Say, nggak bisa
jemput, motor ban bocor. Ketemu kamu di gramedia mall biasa saja, ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Bibirku langsung berkerut. “Oke! <i>See you later.</i>” Tanpa basa-basi lagi aku
langsung meluncur ke mall biasa aku dan Kak Satria suka ngedate.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kebayang nggak 10 menit perjalanan
naik ojek, plus 30 menit naik bus kota. Penampilanku mirip karyawan yang baru
pulang kantor senin sore. Kucel. Sia-sia aku berdandan keren sejak pagi tadi.
Ini lagi, baru jam setengah sebelas, mall masih tutup. Alhasil aku ngendon
dengan beberapa pengunjung kepagian mall yang lain di pintu masuk. Pas pukul
sebelas mall baru dibuka. Aku buru-buru ngacir ke toilet. Berhubung baru buka,
toilet cowok lagi sepi. Aku bisa membereskan penampilan dengan <i>qucik touch up. </i>Cuci muka. Setelah itu
aku langsung naik ke lantai dua, ke gramedia, dan menunggu Kak Satria di sana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Sambil menunggu aku asyik bertengger
di rak-rak majalah. Mataku dimanjakan oleh <i>cover
story </i>majalah Men’s Health edisi September 2013, yang memajang Ali Hammoud
Mr. Interntional 2012. Tampak pria Lebanon itu hanya mengenakan jins dan
memamerkan bagian atas tubuhnya yang <i>so
damn hot </i>itu. Apalagi kedua puting dadanya melenting merah. <i>Uh, lala!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hai sayang...” Suara yang serak itu
memanggil dari arah belakang punggungku. Seklias aku mencium bau aroma perfume <i>hugo boss XY summer, </i>dengan aroma <i>cinnamon bark, & patchhouli, </i>yang
begitu maskulin dan menggetarkan. Aku tahu siapa itu, dan aku menoleh...</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria berdiri satu meter di
depanku. Kelihatan ganteng dengan balutan <i>brown
leather jacket, </i>dari <i>Massimo Dutti, </i>yang
belinya kapan hari itu bareng aku, yang dipadu-padankan dengan <i>dark blue sweater, </i>dari <i>Banana Republic. </i>Memandang bagian bawah,
Kak Satria mengenakan celana <i>khaki </i>abu-abu
dari <i>TopMan. </i>Sepatunya, <i>loafer </i>dari <i>Crocs. He’s so damn hot! </i>Badanku tak kuasa merinding saat memandang
dagu dan rahang Kak Satria yang <i>stubble –
</i>bakal janggut yang tumbuh, dari pria yang 2-3 hari tidak bercukur,
mengingatkanku pada Ario Bayu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“<i>Hei,
Hot stuff...</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria langsung tersenyum
mendengar godaanku. Tubuh kami saling mendekat, dan dikecupnya bibirku ringan.
Aku mendoronya mundur, terlalu terkejut karena <i>public display of affection, </i>yang Kak Satria tunjukkan. Untung di
sektor ini nggak ada pengunjung atau pegawai gramedianya yang lalu lalang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN"> </span></i><span lang="IN">“Kamu kelihatan keren
hari ini...” Pujiku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“<i>So
you are! </i>Nggak nyangka kita sama-sama pakai warna biru.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Ding! Aku baru nyadar kalau kita
kembaran. Sialan! Bisa ketahuan kalau <i>couple
</i>nih. Aku emang agak khawatir kalau jalan berdua Kak Satria di tempat umum.
Kadang Kak Satria itu nunjukin banget rasa sayangnya ke aku di depan umum
dengan menggandeng tangan, yang orang lain lihat pasti ngiranya... Yah, <i>we’re gay, </i>tapi aku nggak mau mengumbar
statusku di depan umum. Makannya aku suka jaga jarak kalau di depan umum biar
orang ngelihat aku dan Kak Satria itu sebagai sepasang sahabat atau kakak-adik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Seharian ini mau ngapain?” Tanyaku
sambil mengikuti Kak Satria ke area komik-komik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Nonton. Filmnya lagi ada yang keren.
The Conjuring.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Deg! “Horror!” Aku emang nggak suka
film horror.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Tapi filmnya keren. Kalau kamu takut
kamu kan bisa bersembunyi dibahuku...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Wajahku sontak memerah mendengar
gombalan Kak Satria. <i>He’s such a romantic
guy. The alpha gay, </i>emang selalu harus begitu. Karena udah lama nggak
mendengar gombalannya, aku jadi <i>blushing </i>begini.
Ahahhahahahhaha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Akhirnya setelah nonton –<i> which is </i>selama satu jam sembilan puluh
menit itu aku menutup mata di saat hantunya muncul, Kak Satria mengajakku untuk
makan siang. Solaria menjadi pilihan kami. Aku memesan nasi goreng sosis dengan
<i>banana juice, </i>sebagai pelepas dahaga.
Kak Satria malah memilih kopi dan nggak mengisi perutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Lagi diet?” Tanyaku membuka
pembicaraan seusai makan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Di kesatuan lagi ketat-ketatnya
latihan. Banyak Polisi tambun yang kena hukuman. Aku harus jaga badan biar
nggak jadi sasaran tendangan komandan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Meskipun kamu gendut atau atletis,
aku tetep suka...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria terkekeh mendengar
gombalanku. “Lima bulan ini kamu sibuk ngapain, sayang?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku melirik ke sekeliling takut orang
lain mencuri dengar Kak Satria memanggilku sayang. Meskipun Solaria lagi ramai,
mereka sibuk mengobrol sendiri-sendiri. Hufh, aku agak bernapas lega kalau
nggak ada kuping nganggur yang curi-curi denger.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sibuk kerja, dikejar <i>deadline, </i>merana karena kangen kamu, dan
sibuk wara-wiri sana-sini nggak jelas...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aduh, masa sampai tersiksa begitu?
Maaf, deh... kamu sendiri kan yang minta waktu <i>me time season, </i>pas ngebaca majalah waktu itu.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku mengangguk. Emang aku dapet ide
itu dari majalah. Meskipun menyiksa batin, tapi efeknya bener-bener mujarab.
Buktinya aku masih terus berbunga-bunga kali pertama bertemu dengan Kak Satria
setelah lima bulan putus hubungan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu nggak tanya aku sibuk apa’an?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ah, paling juga sibuk latihan, sibuk
baris berbaris, sibuk jaga pos, sibuk mengawal pendemo.” Polisi kerjaanya
apa’an sih kalau nggak gitu-gitu saja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku juga merana karena kangen kamu,
sayang. Aku kangen bibirmu berada di atas kulitku.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku segera melempar tissue ke wajah
Kak Satria. SIALAN! Kalau orang lain denger gimana? Aduh, bener-bener sport
jantung kalau punya pacar yang doyan PDA begini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Setelah ini kita ke mana? Aku juga
nggak sabar sampai ke bagian terakhir...” Kujilat bibirku yang kering di depan
Kak Satria untuk memanaskan suasana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sekali lagi kamu berbuat seperti itu,
aku akan menelanjangimu di sini. Sekarang juga!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Coba saja kalau berani...” Aku
beranjak berdiri. “Mau keliling kota pakai motor kamu?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria nyengir karena dia kalah
satu ronde dalam bermain kata. Setelah membayar bill, Kak Satria berjalan tepat
di belakangku, menuju lapangan parkir. Keliling kota, dengan <i>honda tiger </i>warna hitam milik Kak
Satria. Ahhhh, membayangkan ini akan seindah adegan romantis di film <i>Joy Ride.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Menjelang matahari terbenam Kak Satria
terus melajukan motornya ke daerah pinggiran kota. Tanganku tak pernah lepas
memeluk perut Kak Satria, menyandarkan tubuhku pada punggungnya, bertahan di
sana, dan meresapi kehangatan tubuhnya. Kali ini aku acuh saat melihat pengendara
motor lain memandang aneh ke arah kami sewaktu berhenti di lampu merah. Aku
sama sekali tak melepaskan pelukanku dari Kak Satria. Bangga rasanya aku
memiliki dia, toh kami sama-sama memakai helm teropong, jadi tak perlu khawatir
orang lain akan mengenali kami.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">Honda
tiger </span></i><span lang="IN">Kak Satria berlabuh di pinggir pantai, tempat
kebanyakan muda-mudi berkumpul untuk menikmati pemandangan matahari terbenam.
Banyak motor terparkir di atas jalan aspal, ditinggalkan begitu saja oleh
pemiliknya yang sibuk membenamkan kaki di atas pasir putih. Kak Satria
menggandeng tanganku, menggiring langkahku di atas pasir putih menuju gugusan
bebatuan di bagian timur pantai. Kaki telanjang kami menikmati gelitikan pasir,
sedangkan tangan kami yang bebas membawa sepatu kami masing-masing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Semakin ke timur semakin sepi. Kak
Satria lebih berani untuk mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Nggak banyak orang
di tempat ini karena memang kebanyakan lokasi ini kurang apik untuk menikmati
pemandangan matahari terbenam. Beberapa deret kios yang menjajakan minuman
tampak kosong dan hanya ditunggui pemiliknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku sayang kamu, dek...” Celetuk Kak
Satria membisik di telingaku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Bergetar tubuh ini saat mendengarnya.
Aku sedikit berjinjit kala berusaha meraih pipinya dan mendaratkan sebuah
ciuman singkat di sana. Wajah Polisi gagah itu tampak kikuk sesaat, dan aku
hanya bisa mentertawainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Sampailah kami di gugusan batu karang.
Debur ombak memecah keheningan senja, burung-burung nazar berterbangan
menyambut malam yang akan segera datang. Langit seolah terbakar, tampak merah
di kejauhan. Kak Satria membantuku untuk naik ke atas salah satu batu karang
yang tajam. Tubuh tegapnya dengan begitu mudah membantuku yang kurus ini. Aku
kelihatan lemah bila dekat dengannya. Kami menyusuri setiap lekuk batu karang
dan menemukan sebuah celah yang memiliki kolam yang tak begitu dalam. Kak
Satria mencuci kakinya yang penuh pasir di kolam itu sementara aku
memperhatikan wajahnya yang begitu tampan, disinari menatari senja yang
kemerahan. Sekali lagi aku merasa beruntung memilikinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria beranjak berdiri, menarikku
dalam pelukannya secara tiba-tiba. Didekapnya tubuhku, dan kami berciuman.
Ciuman yang halus, tak begitu menuntut, dan mendamba. Bibir kami memagut, tanpa
permainan lidah. Aku masih bisa merasakan aroma kopi dari mulutnya, pahit,
manis, bercampur menjadi satu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kak Satria...” Aku mendesahkan
namanya saat Kak Satria melepaskan ciumannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hemm?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku mencintai...” Belum selesai mulut
ini berucap, bibirku malah terkunci oleh bibir Kak Satria. Kami kembali
berciuman dengan penuh gairah. Tanganku melingkar di lehernya, menekan
kepalanya untuk terus menempel, sedangkan Kak Satria mengirimkan gelenyar
sengatan listrik di sekujur tubuhku di saat kedua tangannya sibuk membelai bahu
dan tulang punggungku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kami berdua sedang menikmati jagung
bakar sambil menikmati malam yang sudah berkuasa di pinggir pantai. Matahari sudah
tebenam sejak tiga jam lalu. Angin berhembus kencang, membuat badanku menggigil
meskipun aku sudah mengenakan jaket kulit Kak Satria. Rasa gurih mentega yang
membalur jagung bakar milikku, membuat bibirku bengkak. Jich! Bisa-bisanya aku
menyalahkan mentega dalam urusan ini. Bibirku bengkak karena terlalu
bersemangat berciuman dengan Kak Satria, non stop selama sepuluh menit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">He’s
a master of kissing. </span></i><span lang="IN">Jago banget ciumannya. Aku saja
sampai kewalahan melawan genjatan bibir dan lidahnya yang bersilat. Malam akan
segera berakhir, dan aku tahu akan ke mana arahnya setelah ini... dalam diam
aku menunggu Kak Satria membuka suara. Dia terlalu sibuk mengunyah jagung bakar
miliknya, tak mengetahui kalau kekasihnya ini sedang dibakar gairah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Habis makan aku anter kamu pulang...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Deg! Lho, kok langsung pulang? Melihat
ekspresiku yang kecewak Kak Satria akhirnya mengetahui penyebabnya. “Aku juga
pengen sayang, tapi tempatnya nggak memungkinkan...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Cerita lama!” Aku mendengus seraya
melempar jagung bakar yang sudah habis setengah ke atas pasir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Selalu. Selalu masalah tempat. Kak
Satria tinggal di sebuah rumah kontrakan hasil joinnya bersama seorang teman
sesama anggota Polisi. Yang artinya, kita nggak bisa bebas buat ngapa-ngapain
di sana. Sedangkan di rumahku sendiri, tahu sendiri kalau aku masih tinggal
bareng orang tua, dan malah nggak memungkinkan kalau kita ngapa-ngapain di sana
juga. Kecuali, dua lokasi itu lagi sepi, kita bebas mau bergulat di sana. Dan untuk menunggu kesempatan sepi itu,
perbandingnya besar sekali. Kak Satria sendiri ogah <i>cek in </i>karena resiko besar kalau sewaktu-waktu ada razia datang,
yang <i>which is </i>bisa mengacam karirnya.
So, kemana lagi kita harus mengakhiri malam ini?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Batal sudah segala jenis fantasi yang
terbentuk sejak pagi tadi. Malam ini Kak Satria akan langsung mengantarnya
pulang, dan <i>see you good bye! </i>Selama
perjalanan pulang kami berdua sama-sama membisu. Pelukanku juga nggak seerat
tadi. Malam ini aku ingin segera tidur dan melanjutkan hidup, kembali tenggelam
bersama rutinitas, dan entah kapan lagi bisa bertemu dengan Kak Satria. Rasanya
ingin tumpah air mata ini, air mata frustasi karena hasrat yang tak
tersalurkan. Ogah! Nggak bakal. Tabu banget aku menangis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Sesampai di rumah aku tanpa basa-basi
langsung melepaskan helm, dan menunggu Kak Satria berlalu meninggalkanku. Nggak
ada acara mampir-mampir segala, udah kelewat gondok tahu nggak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu marah, dek?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku diam saja, berusaha memasang wajah
datar. “Lain kali, kan bisa. Aku ngerti kok kondisinya.” Yang di mulut lain
sama yang di hati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalau malam ini kita <i>sexphone </i>aja gimana?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku melirik Kak Satria dengan sebelah
mata. Kamu di sana, aku di sini, tersambung di telepon, ngocok kontol
masing-masing, sambil mendengarkan suara desahan lewat telepon. Duh, nggak
banget. Terlalu <i>desperate! </i>Mending
nggak sama sekali. Aku menggeleng.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Udah nggak apa-apa, kok. Santai saja.
Pulang, gih... udah malem!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Tiba-tiba pintu depan rumah terbuka.
Ibu keluar dari dalam. “Eh, ada Nak Satria. Masuk?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Nggak, Bu! Udah mau pulang. Ada
urusan...” Nada bicaraku kasar banget. Kasihan juga ngelihat Kak Satria.
Kayaknya usahanya untuk seneng-seneng hari ini gagal tertiup angin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oh, ya sudah. Lain kali mampir ya.
Kalau jalan bareng bilang-bilang, dong... Ibu kan bisa masak lebih.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Duh, Ibuku ini terlalu baik. Kak
Satria memang sudah dianggap anaknya sendiri, sejak aku pertama kali membawanya
berkunjung ke rumahku dan kukenalkan pada seluruh anggota keluargaku. Kak
Satria sebagai teman dekat di club badminton, bukan sebagai kekasih. Tapi, Ibu
sendiri pernah menaruh curiga karena terlalu sering mendapati Kak Satria rajin
apel setiap hari sabtu dan minggu, meskipun kecurigaan Ibu itu disampaikan
dengan nada bercanda dan lalu begitu saja. “Kok suka ngapel malam minggu.
Emangnya dia nggak punya pacar, kok ngapelnya ke sini terus. Jangan-jangan kamu
ini pacarnya. Hahahahhahahha!” Wajahku saat itu langsung berubah dingin, tapi
begitu menyadari Ibu cuman bercanda, aku juga ikut-ikut tertawa meskipun
teriris hati ini rasanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku pulang dulu, ya Bay.” Bayu.
Bukan, sayang, soalnya ada Ibu. “Bu, saya permisi pulang. Maaf udah menculik
Bayu sampai selarut ini, saya butuh temen main soalnya...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hati-hati ya Nak Satria. Beneran
nggak mampir dulu, minum kopi?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Tadi, sudah, Bu. Terima kasih.” Kak
Satria mengenakan helmnya. Agrhhh, sebentar lagi akan berpisah. “Aku pulang
dulu, ya. Marahnya jangan lama-lama. Lain kali aku tebus...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku memaksakan senyuman. “Sampai di
kontrakan telepon, ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oke!” Mesin dinyalakan. Suara halus
mesin motor Kak Satria memanjakan telingaku. Kuresap suaranya karena mungkin
besok aku nggak bakal mendengar suara motor ini lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Bye...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Bye!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Dan Kak Satria pergi. Malam ini batal,
jablai, dan <i>desperate </i>akut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Capek. Cuman satu kata itu yang bisa
menggambarkan kondisiku hari ini. Senin sore, sepulang kantor, aku sibuk
membereskan berbagai macam hasil liputan yang sudah dalam bentuk <i>print out</i>, tinggal dimintai <i>acc </i>ke <i>editor</i>. Beres. Sore ini aku mau mandi air hangat dan langsung
tidur. Bukan cuman capek fisik, tapi capek batin gara-gara kencan kemarin yang
gagal total itu masih membekas sampai senin ini. Agrhhh, aku menggerang saat
masuk ke dalam lift yang membawaku turun. Dengan gontai aku berjalan melintasi
lobi gendung kantorku yang sudah sepi. Cuman ada seorang <i>cleaning servcie </i>yang tengah mengepel lantai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Bayangan harus berjubel dengan
penumpang lain di Bus, membuatku merasa enggan pulang ke rumah. Seperti biasa
aku menunggu Bus di halte. Tumben banget cuman ada aku di halte ini. Mungkin
udah kelewat sore, jadi banyak pegawai kantor gedung sekitar yang udah pada
pulang sejak jam empat sore tadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Butuh tumpangan, Dek?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Deg! Aku mencium <i>hugo boss XY Summer </i>bercampur keringat. Aku menoleh ke samping. Dia
berdiri di sana. Kak Satria dengan seragam polisinya. Meskipun hati lagi gondok
aku akhirnya tersenyum juga. Aku nggak mimpi, atau lagi berhayal, kan? Kok,
bisa-bisanya sosok Polisi tinggi tegap ini berdiri di sebelahnya, dan lagi
senyum-senyum geje ke arahnya pula.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sebelum kamu tanya, aku mau bilang,
kalau aku sengaja menunggumu di sini.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku diam saja. Mataku melirik melewati
punggung Kak Satria. <i>Honda Tiger </i>warna
hitamnya terparkir di depan kios rokok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sebelum kamu minta maaf, lagi aku mau
bilang, kalau aku maafin kamu.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria mendekatiku, dan meletakkan
tangannya di bahuku. “Aku nggak suka ngelihat kamu marah...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku juga nggak mau marah-marah terus.
Penantian selama lima bulan dan berakhir nggak sesuai harapan, wajar dong kalau
kita menaruh banyak kekecewaan di dalamnya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria mengangguk menyetujui.
“Maka dari itu aku kemari, berinat untuk membayarnya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oh, ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kita makan malam berdua.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Makan malam?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria menyadari kalau aku tidak
menyukai gagasanya. Aku pikir kita berdua akhirnya bisa... Agrhhh, makin kecewa
deh rasanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sayang, bisa nggak kamu melihat
hubungan kita dari sudut pandang yang lain. Di luar seks.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku mengerti apa maksud Kak Satria.
Ya, ampun! Aku egois banget, ya. Tapi, aku nggak buru-buru merubah ekspresi
wajahku. Egoku masih menekan, dan berusaha untuk menang sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Apakah dengan melewatkan waktu
bersama tanpa adanya seks itu kurang buatmu?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku nggak mau dihakimi. Apalagi kalau
tahu akunya yang salah. “Maaf, Kak. Aku emang egois. Namanya juga gejolak anak
muda, hormonnya masih suka nggak stabil.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Dret! Dret! Dret! Hapeku berbunyi. Ada
panggilan dari atasan. “Bentar, Kak. Bos telepon.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria mengangguk dan memberi
jarak untukku agar merasa nyaman menerima telepon. Setelah bercakap-cakap
dengan Bos, akhirnya pembicaraan diakhiri dengan agenda yang menjengkelkan. Aku
diminta balik ke kantor, dan mengirimkan hasil liputan yang sudah disusun oleh
Tim redaksi sewaktu rapat harian tadi pagi, lewat email. Itu artinya aku harus
balik jalan ke kantor.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Tugas mendadak. Sepuluh menit. <i>Be right back! </i>Kamu tunggu di sini.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Lho, kemana?” Kak Satria protes.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ke kantor. Ada tugas mendadak.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Terus kamu ninggalin aku sendirian di
sini?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Cuman bentar, di suruh ngirim hasil
liputan ke email Bos!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku ikut!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hah?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Akhirnya setelah berdebat seperti dua
bocah ingusan, akhirnya aku mengalah dan mengajak Kak Satria balik ke kantor.
Motornya di parkir di halaman kantor, bahkan pas melewati lobi kantor, banyak <i>cleaning servie </i>dan Satpam yang langsung
shock tahu ada Polisi masuk ke kantor mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ada apa Mas Bayu. Kok ada Pak
Polisi?” Tegur seorang Satpam. Tampang Kak Satria emang terlalu kaku saat itu,
jadi memancing ketegangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Nggak ada apa-apa, Pak. Ini teman
saya. Saya diminta Pak Hendro ke kantor. Teman saya ini maksa ikut. Boleh
masuk,kan Pak?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oh, boleh! Saya kira ada apa-apa.
Silahkan!” Dengan senang hati Satpam itu membukakan lift untuk kita berdua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Dengan gaya sok macho Kak Satria
memberikan salam hormat yang langsung di balas dengan nggak kalah machonya
dengan Pak Satpam. Setelah pintu tertutup aku langsung tertawa. Kak Satria
cuman nyengir-nyengir saja. Sampai di kantor di lantai tujuh, aku buru-buru
mendekati kubikelku. Suasana kantor memang sudah supi. Lampunya sudah
dimatikan, dan agak seram juga. Tapi berhubung aku bersama Kak Satria pikiranku
nggak ngelantur ke hal-hal yang aneh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Segera aku menyalakan komputer.
Kukirimkan data-data yang diminta Bos. Nggak sampai lima belas menit
pekerjaanku selesai. Aku mengetik pesan singkat ke Bos, bilang kalau
data-datanya sudah dikirim, saat tiba-tiba Kak Satria menarikku ke pelukannya
dan mencium bibirku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Glek! Aku menelan ludah. WAHHHHHHH!
Tanpa peringatan. Kakiku langsung lemas seperti agar-agar. Ciuman Kak Satria
agak memaksa, tapi cukup membangungkan gairahku. Tapi aku segera mendorong
mundur Kak Satria setelah aku menyadari ada di mana kami sekarang ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kak, ini di kantorku. Kita nggak bisa
macam-macam di sini.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Nggak ada orang di sini, sayang...”
Kak Satria meraih pinggangku dan merapatkan tubuh kami dalam satu pelukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Iya, nggak ada orang, tapi ada CCTV.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria mengedarkan pandangan dan
menemukan ada beberapa kamera CCTV yang terpasang di langit-langit. Kak Satria
mengumpat kasar, aku sendiri sempat terkejut dan mati kaku, takut kalau Kak
Satria marah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Bay, aku menginginkan kamu saat ini
juga, di sini...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku memandang wajah Kak Satria dengan
takjub. Apa maksudnya di sini sekarang juga?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Bercintalah denganku. Aku tidak
perduli!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Jangan macem-macem, Kak! Pikirkan
baik setiap perkataanmu.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“<i>Everything
it’s gonna be alright, trust me. Just come here and kiss me...</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku menggeleng masih takut untuk
mengambil langkah ekstrim yang Kak Satria tawarkan. Aku juga ingin bercinta
dengan Kak Satria, tapi tidak begini caranya. Lebih baik bercinta di dalam
kamar, dengan orang tuaku berkeliaran di luar, dengan tanpa desahan, yang
membakar ranjang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Percaya sama aku. Aku tahu gimana
caranya supaya kita aman...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Bercinta di sini, sekarang juga,
dengan CCTV yang merekam setiap detiknya, dan yang lebih parah lagi ada Satpam
yang menonton di ruang monitor. Bukan ide yang bagus. Terlalu beresiko. Sangat
besar dan membahayakan. Tapi raut wajah Kak Satria benar-benar meyakinkan.
Diulurkannya tangannya, menunggu tanganku meraih tangannya dan membiarkan Kak
Satria memulai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Bagaimana ini? Aku melirk ke arah CCTV
paling dengan kubikelku. Ciuman tadi pasti terekam. Sialan! Kalau sudah menyelam,
sekalian saja minum air. Jadi... aku menerima uluran tangan Kak Satria.
Ditariknya tubuhku hingga jatuh ke pelukannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sialan, Bay! Kamu tega sekali
menyiksaku.” Protes Kak Satria sambil medekapku lebih erat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Bukan begitu maksudku, Kak.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Shuuttt...” Dibungkamnya mulutku
dengan kecupan bibirnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Hangat, manis, dan sedikit terasa mint
di lidah. Kak Satria selalu mengunyah mentos setiap saat. Kali ini aku sedikit
ragu dalam membalas ciumannya. Ada beberapa pasang kamera yang mengawasi dan
mungkin ada sepasang mata yang melihat dari ruang monitor. Ini benar-benar
gawat. Bibirku masih diam saja, saat Kak Satria berusaha mendesak masuk dengan
lidahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sialan, Bay! Cium aku!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kubuka bibirku pelan-pelan. Memang
mengecewakan kalau lawan mainmu tidak beraksi. Kalau aku jadi Kak Satria
mungkin aku juga akan mengumpat kesal. Kukecup bibir atasnya, kujilat bibir
bawahnya sebelum akhirnya lidah kami beradu. Kak Satria menggerang, yang
kemudian mendorong tubuhku mundur sampai pantatku menyentuh meja kerjaku. Dipenjarakannya
aku di sana, di antara tubuhnya dan meja kerjaku, sementara bibir kami masih
saling mencumbu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Didorong oleh gairah yang sudah
mengambil fungsi otakku, aku melepaskan ciuman dengan paksa, dan mendengarkan
erangan memprotes Kak Satria. Senang sekali rasanya aku melihat Kak Satria
frustasi karena intrupsi yang aku lakukan. Kugigit bibir bawahnya tiba-tiba
untuk menenangkannya, yang dibalas dengan ciuman kasar, tapi segera aku
mendorongnya mundur. Aku yang memegang kendali sekarang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kuarahkan jemariku untuk melepas
seragamnya. Pelan-pelan, sambil memandang dua mata yang begitu bergairah. aku
seperti sedang beradu dengan singa yang kelaparan. Aku seperti rusa tak berdaya
yang berusaha untuk membujuk Sang singa agar tidak memangsanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Seragam Kak Satria terbuka, tapi aku
tak melepasnya. Kondisinya tak memungkinkan bagi kami berdua untuk telanjang
bulat. Dengan lincah tanganku menaikkan kaus dalam cokelat hingga ke dada Kak
Satria. Tubuh sintal Kak Satria terpampang di depanku. Segera kumainkan kedua putingnya
dengan hisapan bibirku yang sudah terlatih. Rindu sekali bibir dan lidah ini
mengecap dan menikmati tubuh Kak Satria.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Arghhhhh....” Kak Satria menggerang.
Bagian puting Kak Satria memang yang paling sensitif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kucium bibirnya, kugigit lehernya, dan
kurenggut putingnya dengan ujung lidahku yang menari-nari, kemudian kembali ke
bibir, leher, dada, terus berulang-ulang sampai mendengar Kak Satria
memohon-mohon padaku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Agrrhhh, Bay! Jangan berhenti!
Agrhhh, hisap! Agrhhhhh!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kusentuh seonggok daging yang mengeras
di balik celana cokelat Kak Satria. Kak Satria mengejang dan matanya terpejam.
Kugosok-gosok benda yang mulai berkedut-kedut itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ini apa, Kak?” Tanyaku dengan suara
menggoda</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Hah?” Sebegitu bergairahnya Kak
Satria, sampai-sampai ia tak bisa menangkap apa yang aku katakan. Aku bisa
merasakan suhu tubuhnya memuncak. Kugosok benda di balik celana itu lagi dengan
telapak tanganku, dan Kak Satria menggerang buas, yang kemudian dibalasnya
dengan mengigit leherku seperti vampir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Auhhhhh!” Aku mengaduh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Berhenti menyiksaku, sayang...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku suka menyiksa kamu! Jarang sekali
melihat seorang Polisi bertekuk lutut di hadapanku...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria menggerang, bibirnya
berusaha meraih bibirku, tapi tanganku dengan mudah mendorong dadanya mundur.
“Aku ingin kamu cium seluruh bagian tubuhku, dua kali di setiap tempat! Jangan
ada yang tertinggal...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku terkekeh. Menikmati peranku
sebagai seorang penyiksa. Segera aku menuruti permintaan Kak Satria. Kuberikan
ciuman panas di lehernya dua kali, sampai lehernya basah dan Kak Satria
mendengkur seperti Babi hutan, tangannya mencengkram pantatku kuat-kuat saat
gelitik listrik itu menyerang seluruh saraf-sarafnya. Setiap bagian tak ada
yang terlewat. Tubuh Kak Satria basah karena keringat dan air liurku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kamu suka ini?” Tanganku berusaha
menyusup ke balik celana lewat bagian atas, masuk ke dalam celana dalamnya, dan
merasakan segumpal daging yang keras.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Agrrrhhhhhh...” Kak Satria
mengadahkan wajahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Direnggutnya bibirku. Aku yang tak
sigap kali ini gagal mempertahankan diri. Bibirku dilumat dnegan buas sampai
aku merasakan ada rasa darah di lidahku. Entah darah siapa? Ciuman kami begitu
liar. Entah berapa banyak waktu yang kami habiskan untuk saling menyiksa ini?
Sampai detik ini tak ada seorang satpam pun yang mendatangi kami. Asumsiku,
tidak ada orang yang melihat kami lewat kamera CCTV. Aman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ayo kita segera akhiri permainan ini,
karena aku lapar. Kamu janji traktir aku makan, kan, Kak?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria tidak menjawab. Ia sibuk
membuka ikat pinggang, kancing celana, resletingnya, dan sluuuuuurp! Celana itu
lolos sampai jatuh ke mata kakinya. Kak Satria sedang mengenakan celana dalam <i>boxer brief </i>abu-abu. Warna yang sanggup
membangkitkan gairahku seribu kali lipat. Nggak ada yang lebih seksi dari Kak
Satria dengan celana dalamnya. Wujudnya bisa disandingkan dengan <i>David Gandy</i> yang memamerkan koleksi
celana dalam terbaru dari <i>D&G</i>
tahun lalu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku segera berlutut tepat di depan
selangkangan Kak Satria, menurunkan celana dalamnya dengan mudah hingga turun
sampai ke lutut. Kontolnya yang berdiri tegak, 19cm itu meluncur seperti
pelontar meriam di depan wajahku. Kugenggam dengan mantap batang kontolnya, dan
Kak Satria mendesah merasakan cengkraman tanganku yang mantap. Tanpa ragu lagi
aku memasukkan kontol Kak Satria ke dalam mulutku, melumat kepalanya, dan
memainkan lubang kencingnya dengan ujung lidahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Slurp, Slurp, Slurp! Bagaikan
menikmati <i>ice cream, </i>kali ini dengan
rasa percum yang hambar. Kak Satria akan mencapai puncak sebentar lagi, aku
tahu itu. Kontolnya terus berkedut-kedut di dalam mulutku, dan siap melontarkan
lava putihnya. Kukeluarkan kontol itu dari mulutku dengan bunyi, <i>pufh, </i>seperti bunyi tutup botol anggur
yang terbuka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sini, biarkan aku yang timpa kamu,
mengguling tubuhmu, dan menaiki kamu sampai kamu klimaks. Membakar meja kerja
seperti di video porno koleksi kamu. Huhhhh...” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria sudah tak bisa berkata
apa-apa. dia membiarkan aku yang memegang kendali. Kudurung tubuhnya sampai
tertidur di atas meja, yang sebelum itu benda-benda di atasnya sudah berserakan
di atas lantai. sebelum menunggai tubuh kuda jantan ini, aku kembali melumat
kontolnya di dalam mulutku. Tak lama kemudian aku memainkan buah zakarnya yang
ditumbuhi bulu-bulu halus itu dengan lidahku, menghisap masing-masing bijinya,
sampai Kak Satria mendesah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“<i>Yes!
</i>Betul, tetap di ujung situ, ya <i>babe,
Ah!</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhh!” Aku sendiri mendesah lirih
saat merasakan kontolku sendiri mengeluarkan air percum. Melihat lawanku
terangsang, aku pun juga ikut terstimulasi lewat pikiran. Aku sungguh puas
kalau bisa memuaskan Kak Satria.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kemudian aku naik ke atas meja, ke
atas tubuh Kak Satria lebih tepatnya. Aku berlutut di atas tubuhnya, kontolku
tepat mengarah di depan wajahnya. Kak Satria menggengam kontolku dan
mengocok-ngocoknya. Aku mendesah menikmati kocokannya, tapi aku tahu kalau aku
belum menyelesaikan apa yang menjadi tugasku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN">Hot
Hula. </span></i><span lang="IN">Begitu gaya ini dinamakan. Aku duduk di atas
pinggulnya, dengan tangan dan kaki tepat di samping <i>torso</i>nya – bagian samping tubuh dari dada hingga ke perut. Posisi
itu membuat lubang anusku berada tepat di atas kontol Kak Satria, dan berlahan
aku mendorong kontol itu masuk ke dalam anusku. Blusssss! Tak perlu waktu lama.
Dengan mudah kontol Kak Satria masuk ke rumah kenikmatan yang sudah lama tidak
ia kunjungi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“AHHHHHH!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“AHHHH!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kami sama-sama mendesah saat tubuh
kami menyatu. Kepalaku mendongah ke atas, begitu juga dengan Kak Satria.
Sesudah memastikan posisi ini nyaman untuk kami berdua, lalu dimulailah gerakan
memutar itu. Aku menggerakan pinggul dari kiri ke kanan, dan diputar-putar
seperti saat kita sedang bermain hulahop. Karena itulah gaya ini diberi nama <i>hot hula.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Batang kontol Kak Satria bergerak
bebas di dalam anusku, dan menusuk setiap sudutnya, yang jelas mengirimkan rasa
nikmat ke seluruh bagian tubuhku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ah, ya! Putar, sayang. Agrhhhhhh!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kuremas-remas dada Kak Satria
sementara pinggulku memutar-mutar kontol Kak Satria di dalam anusku. Kuremas,
kuplintir putingnya, sampai Kak Satria menaikkan pinggulnya ke atas, tubuhnya
mengeliat-liat, dan semakin membuat kontolnya merojoki anusku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhh, kalau kamu juga ikut bergerak
aku semakin nikmat, Kak!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Akhirnya setelah beberapa saat Kak
Satria mendorong pantatku ke atas, sehingga keluarlah kontolnya dari lubang
anusku. “Kamu sekarang yang berbaring santai, sayang...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Oke...” Aku merebahkan tubuhku ke
atas meja, dengan Kak Satria masih berada di atas meja juga, dan sedang
berlutut tepat di depan selangkanganku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Di dorongnya setengah tubuhku jatuh ke
bawah, sehingga dari dada sampai kepalaku menggantung ke bawah. Kemudian Kak Satria
membuka dan mengangkat kedua pahaku, merapatkan tubuh kami, dan memasukkan
kontolnya ke anusku dalam sekali dorong. Aku menggerang dan secara refleks
kedua tanganku meregang ke atas kepala, jatuh ke udara begitu saja. Tulang
belakangku terasa sakit karena harus menempel dengan pinggiran meja yang kasar,
tapi rasa sakit itu berusaha aku hiraukan karena aku menikmati sensai yang
terjadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Karena setengah tubuh bagian atasku
jatuh dan melayang ke bawah, semua
aliran darah akan memuncak di kepala, dan itu memberikan sensai yang tiada kira
untukku. Kak Satria terus menyodok kontolku. Dari posisinya yang berada di
atas, tangannya dengan mudah mengocok kontolku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kak, aku mau keluar! Kocok, terus
Kak, jangan berhenti.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Apapun buatmu, sayang. Rasakan
ini...” Kak Satria membasahi telapak tangannya dengan air liur, kemudian
kembali mengocok kontolku yang sudah licin dengan air liurnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhh, sebentar lagi, Kak! Ahhhh,
ahhhh, ahhhhh!” Lava putih berbau khas itu keluar dari ujung lubang kencingku,
membasahi tangan Kak Satria dan sebagian lagi lengket dan menggenang di
selangkanganku yang berbulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria sendiri masih betah
merojoki anusku yang sekarang sudah terasa panas dan berkedut-kedut. Gairahku
sudah menghilang seiring dengan orgasme yang aku rasakan berkat kocokan kontol
Kak Satria, tapi aku berusaha menjaga kondisi tubuhku tetap prima karena Kak
Satria belum mencapai puncak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku mau ganti gaya, Bay. Kamu turun,
aku sodok dari belakang...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku mengangguk, dan aku turun dari
meja. Aku berlutut di depan meja, dan merebahkan tubuhku ke depan sehingga
bagian pantatku terangkat dan lubang anusku terbuka di depan kepala kontol Kak
Satria yang berwarna merah mengkilat. Kak Satria mendorong kontolnya masuk dan
digenjotnya aku dari belakang. Kedua tangannya dengan lincah meremas-remas
pantatku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhh, Ahhh, Ahhh! <i>Fuck, yes! Oh, yeah, </i>Ahhhhh!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ah, Kak Satria! Ahhhh, Ahhh, Ahhhh!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kontol Kakak mau putus rasanya.
Anusmu enak banget, Bay!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ahhhh, Ahhhh, Ahhhh.” Kugerakkan
pinggulku memutar-mutar, dan hal itu semakin memberikan gelitikan hebat bagi
kontol Kak Satria.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“BAY! AKU MAU KELUAR! AHHHHH! AHHHHH!
OH, OH, YAH! AGRHHHHHHH!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kontol Kak Satria mengeluarkan lava
putihnya di dalam anusku. Aku merasakan anusku basah dan lengket. Benih
kejantannya menyembur masuk ke dalam ususku. Perutku terasa dikocok-kocok, aku
merasa mual, tapi aku menahannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria memutar tubuhku. Kami
berhadapan sekarang, dan dilumatnya bibirku dengan gairah yang masih tersisa.
“Kak Satria sayang sama kamu, Bay!
Terima kasih!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Aku juga sayang kamu, Kak! Aku
mencintaimu!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kami berciuman lagi, sambil cekikikan.
Kami membereskan arena pertarungan. Barang-barang yang berjatuhan di lantai
kami kembalikan ke tempat semula. Jejak-jejak sperma juga sudah dibersihkan
dengan bantuan tissue, dan dalam sekejap kami sudah berpakaian lengkap lagi.
Sebetulnya aku cuman meloloskan celanaku saja dan nggak sampai melepas kemeja.
Yang paling parah, memang Kak Satria, yang memang hampir telanjang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sekarang gimana kalau percintaan kita
direkam kamera CCTV?” Tanyaku dengan nada khawatir saat kami berdua masuk ke
dalam lift yang membawa kami ke lantai dasar. “Kamu siap masuk penjara di
pecat? Aku juga bakal dipecat, dan kita berdua akan menemui ajal kalau rekaman
itu tersebar luas.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Jangan khawatir...” Kak Satria memegang
daguku. “Kak Satria yang membereskan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Gimana caranya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ruang monitornya di mana?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Mau ngapain?” Tanyaku yang masih
binggung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Sudah, tunjukin saja.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Di ruang personalia. Ada post satpam
di sana.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Setelah sampai di lobi aku membawa Kak
Satria menuju ruang monitor. Bukan main rasanya perut ini diaduk-aduk saking
tegangnya. Gawat! Keringat mulai mengucur, apalagi aku mendapati post satpam
dalam keadaan ramai. Beberapa satpam sedang mengobrol di depan pintu ruangan
monitor yang terbuka. Jangan-jangan mereka menonton masal pertunjukan yang
tersaji lewat kamera CCTV.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Saat para satpam itu menyadari
kedatangan kami, wajah mereka tampak tegang. Karena postur tubuh Kak Satria
lebih besar dari satpam-satpam itu, aura mengintimidasi segera tercipta di antara
mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Ada yang bisa saya bantu, Pak?” Tanya
salah seorang satpam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Saya boleh lihat rekaman CCTVnya?”
Kak Satria malah balas bertanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Memangnya ada apa dengan kamera
CCTVnya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Saya cuman perlu menghapus rekaman
yang tidak berkenan buat saya dan pacar saya. Bisa bantu anda?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">GLEK! Aku menelan ludah. Wajahku
langsung pucat. Aku nggak berani memandang wajah para satpam yang saat itu
sedang memandangi kami secara bergaintian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Kalian nggak usah banyak tanya.
Kalian melihat apa tadi?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Anu, maaf, Pak! Kami memang selalu
mengawasi CCTV selama 24 jam.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Jadi kalian melihat apa yang terjadi
di dalam kantor tadi?” Tanya Kak Satria dengan nada mengancam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Salah seorang satpam mengangguk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Tolong. Ini privasi saya dan pacar
saya. Saya mau rekamannya di hapus, atau kalian akan berurusan dengan saya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria masuk ke dalam ruangan
monitor, dan diikuti oleh empat orang satpam yang jelas telah menonton adegan
panasku bersama Kak Satria secara beramai-ramai. Aku malu bukan main. Bagaimana
ini? Tubuhku seolah membatu. Aku mematung di tempat. Rasannya ingin menangis,
dan kalau bisa ia ingin tanah membelah dan menelannya hidup-hidup. Atau ia
kabur saja ke ujung dunia dan nggak akan pernah kembali. Apakah ini akhir dari
kehidupannya? Aku percaya dengan Kak Satria. Dia bisa mengatasi ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Kak Satria keluar dari ruangan
monitor. “<i>It’s done, Bay. Everything it’s
gonna be alright. </i>Satpam-satpam itu nggak bakal berani macem-macem.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku menatap wajah satpamitu satu
persatu. Wajahku sendiri kelihatan malu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Tenang saja Mas Bayu. Kami akan tutup
mulut.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku menggelengkan kepala dan berlari
keluar dari tempat itu. Kak Satria memanggil namaku. Suaranya bergema di lobi.
Dari belakang aku mendengar suara Kak Satria mengejar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Bay, semua akan baik-baik saja. Kamu
percaya sama aku. Bukan kamu saja yang berada di situasi ini. Aku juga ikut
bertanggung jawab. Ada aku yang selalu bersama kamu, Bay. Kamu nggak
sendirian.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku nggak bisa berkata apa-apa lagi.
Aku kemudian jatuh ke pelukan Kak Satria yang menenangkan. Hari ini aku
mengalami kejadian paling mendebarkan dalam hidupku. Tidak terduga dan
benar-benar menggairahkan. Ada perasaan takut bercampur senang. Takut kalau
semua ini akan berakhir dengan mala petaka, dan senang karena aku tidak
sendirian di sini. Ada Kak Bayu. Kekasihku, pujaan hatiku, yang selalu
mendampingiku. Rasanya berhadapan dengan neraka sekali pun, aku akan berani,
asalkan Kak Satria ada di sampingku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">“Semuanya akan baik-baik saja, Bayu.
Percaya. Hanya Percaya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN">Aku merapatkan pelukanku. Tak ada
seorangpun di tengah lobi kantorku yang gelap itu, di malam hari, pukul tujuh
malam.</span></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-52073667165559954502013-09-17T05:08:00.003-07:002013-09-17T05:08:38.408-07:00Kontol Tentara Impian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmIYM-F9dJ_Wr75TNXjd_9Q3R1pAYxERjmFvDej1bnJYl2ZaCrGw2OvsICDiBMbq6kRhM7e7E8jWhHIp-VMlSIXMECPE1P5SOnEQVHunu6rh1QConH7lxvPeOOIRTBrLMNZms8PFP8m2U/s1600/000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmIYM-F9dJ_Wr75TNXjd_9Q3R1pAYxERjmFvDej1bnJYl2ZaCrGw2OvsICDiBMbq6kRhM7e7E8jWhHIp-VMlSIXMECPE1P5SOnEQVHunu6rh1QConH7lxvPeOOIRTBrLMNZms8PFP8m2U/s1600/000.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6KKxvYlMPnt8OQ8UEkzDikxM2pyQrbXUfgxrkUyaeA1vmfoJuKXkZK0VoS-sLlYOXa5jej5_UIR261xu3SsOJ4J89ZRWbUyr9_IHlqzJYsh7Z1C2p8H2xo0BgyV4nqmayq8UbQgogBNg/s1600/0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6KKxvYlMPnt8OQ8UEkzDikxM2pyQrbXUfgxrkUyaeA1vmfoJuKXkZK0VoS-sLlYOXa5jej5_UIR261xu3SsOJ4J89ZRWbUyr9_IHlqzJYsh7Z1C2p8H2xo0BgyV4nqmayq8UbQgogBNg/s1600/0001.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5DDmcFULr0kyP79mA50SKz44rt0OQk4hCKMW7mfBOgWFhmxJoWCJvcY9JykomVywkU2s5_jdQJ2galSyDwVPKSBM-s-_a0DxYmRWabdKT2yfBawwcM3CyCD_irjD1CA-9g1t9wLd7O6U/s1600/0002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5DDmcFULr0kyP79mA50SKz44rt0OQk4hCKMW7mfBOgWFhmxJoWCJvcY9JykomVywkU2s5_jdQJ2galSyDwVPKSBM-s-_a0DxYmRWabdKT2yfBawwcM3CyCD_irjD1CA-9g1t9wLd7O6U/s1600/0002.jpg" height="400" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg9oNLg_AdALbXeFUu6e8b44bHNDvSC-YsLtz31N-ohvcDbpcMQJWwRqX7zzKMHdhABvrLIDh6_q-aVPUQkn4i8RZnw1qsUt0xnyBVFRgNtZ1VtUgnsS44y6cUMDLwa-FHO1riKhfc-tw/s1600/00003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg9oNLg_AdALbXeFUu6e8b44bHNDvSC-YsLtz31N-ohvcDbpcMQJWwRqX7zzKMHdhABvrLIDh6_q-aVPUQkn4i8RZnw1qsUt0xnyBVFRgNtZ1VtUgnsS44y6cUMDLwa-FHO1riKhfc-tw/s1600/00003.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSafBwYe38wfQU1xEtjVVT4LgAWn9suiIbZT9OnI0xKGP4VepQTmd_ML_cv5-kKmPNEG0HU27KUyzXDNm2fyaMHEoaf77POLHq-eBbn1rqgmJ0Z3RsJKC9yirqTg-bP7buPVbZlrUmSos/s1600/0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSafBwYe38wfQU1xEtjVVT4LgAWn9suiIbZT9OnI0xKGP4VepQTmd_ML_cv5-kKmPNEG0HU27KUyzXDNm2fyaMHEoaf77POLHq-eBbn1rqgmJ0Z3RsJKC9yirqTg-bP7buPVbZlrUmSos/s1600/0003.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6Qwm8GZlZLQTOOfnj7rygqESXEXIqSN8wfvhewUjpXROrf92suEF2cAM6VeU0GZYW1jNMYt4OJeBj_FkXbzOy4SIyP5y_lCrWQfHLZtnWqOJxfvKZFD13YZcNngAyZz06KFEHwu_VeA/s1600/00004.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6Qwm8GZlZLQTOOfnj7rygqESXEXIqSN8wfvhewUjpXROrf92suEF2cAM6VeU0GZYW1jNMYt4OJeBj_FkXbzOy4SIyP5y_lCrWQfHLZtnWqOJxfvKZFD13YZcNngAyZz06KFEHwu_VeA/s1600/00004.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxypfquYoPd1IfZ0SB-TlLo5yRDNUVr3HjmB3mrRDjOTv2aEkRMHNAjQG1nGruDDnyU6fCzTEN_oXBDkl_pKUBKNHVN1ZzNUUqOd9mKpSUkcqlWIg23DiySCv6z3rx8WrWr3ROdzHYGI/s1600/0004.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxypfquYoPd1IfZ0SB-TlLo5yRDNUVr3HjmB3mrRDjOTv2aEkRMHNAjQG1nGruDDnyU6fCzTEN_oXBDkl_pKUBKNHVN1ZzNUUqOd9mKpSUkcqlWIg23DiySCv6z3rx8WrWr3ROdzHYGI/s1600/0004.jpg" height="400" width="381" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm9k5oDNP98lZ_zrkQCikrj-N6TMvO0rVqqytN3qbU_NItLVf2vrRSkjNBv8tOOFVcZX5S-hWyxYKd4Ju-9JmelfKNv4GBWyEkQaqYwFIeTz6sxQoNpJhJg8rg95VW3JOefR66jWx59r4/s1600/00006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm9k5oDNP98lZ_zrkQCikrj-N6TMvO0rVqqytN3qbU_NItLVf2vrRSkjNBv8tOOFVcZX5S-hWyxYKd4Ju-9JmelfKNv4GBWyEkQaqYwFIeTz6sxQoNpJhJg8rg95VW3JOefR66jWx59r4/s1600/00006.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic7XOhVjIVxPSeRCLHdRiZNe1FBoJEosbKm4lnyo7LbiyupMv9TQckS8B68xjwUTvF9E5xcvtOMzNEgBXwwV43yb3JJh-HhEKNWf8DzeIvC5qra-A2JzY2-Te9r8AgtTZLPIvMVR6r0N0/s1600/000031.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic7XOhVjIVxPSeRCLHdRiZNe1FBoJEosbKm4lnyo7LbiyupMv9TQckS8B68xjwUTvF9E5xcvtOMzNEgBXwwV43yb3JJh-HhEKNWf8DzeIvC5qra-A2JzY2-Te9r8AgtTZLPIvMVR6r0N0/s1600/000031.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHsQ4H_EjcQMAshAVPJV1aNQcnG0EZ6lW_iVEpzHsqY472ss_l-KMN_bT5IXQZcGenkmd_Ezry1vhchuSsN_w83emN5h9p83Wrdv_1UXqNkYxz9aXNxHWG1YUCTXtJffPhGuX7El1HDHo/s1600/00044.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHsQ4H_EjcQMAshAVPJV1aNQcnG0EZ6lW_iVEpzHsqY472ss_l-KMN_bT5IXQZcGenkmd_Ezry1vhchuSsN_w83emN5h9p83Wrdv_1UXqNkYxz9aXNxHWG1YUCTXtJffPhGuX7El1HDHo/s1600/00044.jpg" height="297" width="400" /></a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-85868141824291963812013-09-17T04:59:00.001-07:002013-09-17T04:59:09.648-07:00Intermezzo: Polisi dan Minimarket2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9ZMviTnaaI4JTDERtgQWIXwLE6RNFhYKTClnu5B9F5g0gRc5fHBpSA1uczNUmMvHN-frjGoOwZdarZzVSBkKsqcmGEV3dz4OXrplPFdO3b1HulcPxXrz0c8-OLZwVaej2q_EwFBUj7z0/s1600/erwr.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9ZMviTnaaI4JTDERtgQWIXwLE6RNFhYKTClnu5B9F5g0gRc5fHBpSA1uczNUmMvHN-frjGoOwZdarZzVSBkKsqcmGEV3dz4OXrplPFdO3b1HulcPxXrz0c8-OLZwVaej2q_EwFBUj7z0/s1600/erwr.JPG" height="400" width="300" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Hari-hariku
berikutnya menjadi semakin berwarna. Kehadiran sosok gagah dan ganteng, mas
Dedi, membuat aku semakin bersemangat untuk berangkat kerja. Kami mulai saling
menyapa lewat sms dan terkadang kalau waktu memungkinkan, kami juga bertemu.
Entah bertemu sebagai costumer dan karyawan, sebagai orang biasa atau sebagai
sepasang kekasih. Itu semua tergantung tempat dimana kami bertemu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Rabu, 12 Agustus</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Ada cerita
menarik di hari itu yang mungkin tidak akan menarik jika aku simpan sendirian.
Aku ingin berbagi cerita dengan teman-teman agar kebahagianku ini tidak hanya
aku sendiri yang merasakan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Entah kalian
sudah tahu atau masih samar-samar, aku ini memiliki sifat yang kalau tidak
terdesak, kebetulan dan terpaksa tidak akan ada kemauan didalam diriku. Intinya
aku ini tipe orang yang kebanyakan perlu di congkel terlebih dahulu baru bisa
melakukan sesuatu. Harus di paksa terlebih dahulu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Pukul 17.04 pm,
Rabu 12 Agustus</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“TLIT!”, bunyi
sms masuk di hape-ku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku mengambil
barang kesayanganku itu dari dalam saku celana dan membuka sms tersebut.
Tertera di layar hape-ku bahwa ada sms masuk dari mas Dedi. </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku membacanya. “Sore
Bay. Sudah pulang belum?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tanganku mulai
menekan tombol reply dan mengetik sms balasan. “Ini baru mau keluar minimarket
mas. Mau pulang. Memangnya kenapa mas?”. </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Send message…</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“TLIT!!”. Balasan
dari mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Main ke kosan
mas dong malam ini…”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Reply. “Hmppp…
Mau nggak ya??? Hahahaha… mau ngapain sih mas? Mas mau traktir aku makan ya?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Send Message…</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“TLIT!”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Iya… Kita nanti
jalan-jalan. Mau nggak?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Reply. “Mas
sekarang dimana? Kalau di kosan, aku langsung kesana nih”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Message Received…</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Iya, mas di kos.
Mas tunggu…”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Reply. “Sip Mas”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku pun bergegas
mengambil motor dan mengenakan helm kemudian langsung memacu kendaraan roda duaku
untuk menuju kosan POLISI ganteng itu. Beberapa menit kemudian, sampailah aku
di depan kosan mas Dedi. Aku memarkirkan motorku di teras depan rumahnya,
kemudian aku ketuk pintu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Mas…”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Crek, pintu
terbuka.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Mas Dedi keluar
dengan keadaan setengah telanjang alias tanpa mengenakan baju. Tubuhnya yang
seksi dan berotot terlihat jelas didepan mataku. “Ayo masuk. maaf mas baru
pulang dinas soalnya”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Oh… Ya udah mas
mandi dulu sana”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Kamu tunggu di
kamar aja ya”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku mengangguk.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Mas Dedi pun
mengambil handuk dan langsung menuju kamar mandi di bagian dapur.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Singkat cerita,
setelah mas Dedi mandi, aku pun memutuskan untuk mandi. Aku juga sudah
memberitahu orang rumah kalau malam ini aku menginap di rumah mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Setelah rapi dan
wangi, sekitar pukul setengah tujuh kami pun jalan-jalan mencari makan. Senang rasanya
aku bisa di bonceng mas Dedi menggunakan motor Bison-nya. Kami begitu menikamti
hari ini. Sesampainya di kos, kami pun duduk di teras depan sambil bercerita
tentang kegiatan masing-masing. Kami juga membicarakan tentang kawan mas Dedi
dan pacarnya dikamar sebelah yang tampaknya sedang ML. Apalagi teman mas Dedi
itu dan pacarnya sengaja mendesah-desah dan mengerang hingga kedengaran
ditelinga kami. Sejujurnya aku sempat deg-degan juga mendengar desahan dari
kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu. Aku takut kalau sampai
kedengaran orang lain selain kami. Untung saja kosan teman mas Dedi itu
letaknya di pojok bersebelahan dengan kamar kos mas Dedi sehingga agak jauh
dari kamar lain. Tetapi, entah mengapa dadaku semakin berdegup kencang ketika
aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa yang sedang mereka lakukan
dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan mas Dedi diam terpaku. Aku diam,
sambil membayangkan cara bercinta teman mas Dedi yang juga anggota Polisi itu
pasti hot banget. Kalau tidak, mana mungkin si cewek bisa mengerang-erang
keenakan begitu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tiba-tiba mas
Dedi menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuannya. Aku mulai risih
karena takut kalau sampai ada orang yang melihat keisengan mas Dedi saat itu.
Aku pun protes dan melepaskan rangkulan mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Mas, jangan
disini. Nggak takut di lihat orang??”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Ya udah… Ke
kamar mas Yuk”, ajaknya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Mas Dedi bangkit
berdiri dan menuntunku masuk kedalam kosnya kemudian menuju kamarnya. Dia langsung duduk ditepi
tempat tidur dan menarikku kedalam pangkuannya kembali. Tanpa berkata apa-apa
dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan
ketika bibir mas Dedi menempel kebibirku
hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir
halus mas Dedi melumat mulutku. Lidahnya menelusup kecelah bibirku dan
menggelitik hampir semua rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak itu darahku
seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Mas pelan-pelan
dong…”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Polisi itu memang
melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yang kekar dan kuat masih
tetap memeluk pinggangku dengan erat. Aku juga masih tetap terduduk manja dipangkuannya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
”Bay, aku suka
kamu. Aku janji akan bikin kamu enak malam ini”. Ujar mas Dedi yang terdengar
seperti sebuah desahan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Setelah itu dia
kembali mendaratkan ciuman. Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu
merambat keleher dan telingaku. Aku memang pada awalnya hanya pasif dan diam, namun
perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Polisi
satu ini sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya
keleherku benar-benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan kak
Satria sekalipun belum pernah aku merasakan rangsangan birahi sehebat ini.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Mas Dedi sendiri
tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakan napasnya mulai
terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat untuk menahan erangan. Maka aku
pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku.
Setelah itu tiba-tiba tangannya yang kekar itu melepas baju kaosku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Serta merta,
setelah bajuku terlepas, aku langsung memeluk tubuh kekar mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Kamu manja
banget Bay…”. Mas Dedi balas memelukku dengan napas memburu. Tubuhnya yang
tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat sehingga aku merasa hangat.
Aku bisa merasakan detak jantungnya yang konstan dan hembusan nafasnya yang
berat.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Kini, dipelukan
mas Dedi, entah mengapa secara tiba-tiba dengan cepat tangannya memegangi
lenganku dan merentangkannya. Setelah itu mas Dedi mengangkat dan merebahkan
tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibir mas Dedi melumat salah satu
putingku sementara salah satu tangannya juga langsung memilin putingku yang lainnya.
Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan mencubit-cubit putingku yang coklat
ini.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Kini aku tidak
bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan
yang mencengkeramku. Aku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan karena rasa
geli dan nikmat ketika bibir dan lidah mas Dedi menjilat dan melumat putingku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
”Bay, putingmu
enak di isep. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata mas Dedi
terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Kemudian mas Dedi
juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik
puting hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan
yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat mas Dedi melepas
celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Dengan tubuh besar dan tenaga
kuat kuat yang dimiliki mas Dedi, dengan mudah ia menaklukkan cengkramanan
celanaku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Sekarang tubuhku
yang agak berisi dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Polisi
gagah tersebut. Aku hanya bisa pasrah tanpa daya dan membiarkan mas Dedi
membawaku ke langit ketujuh malam itu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
”Mas sabar dong…
Nanti aja…” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk mencoba
mendramatisir birahi mas Dedi yang keliahatannya sudah sangat memuncak.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” BAy.. apa..
kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur horny nih.. , aku
nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata mas Dedi masih dengan
terbata-bata dan wajah yang memelas.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Entah karena
tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku
diam saja ketika mas Dedi kembali menggarap tubuhku. Bibir dan salah satu
tangannya menggarap kedua putingku, sementara tangan yanga satunya lagi
mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek
merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tiba-tiba mas
Dedi beranjak dan dengan cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya.
Kini ia sama denganku, telanjang bulat. Ya ampun, aku tidak dapat percaya,
bahwa aku akhirnya bisa tidur dengan Polisi segagah mas Dedi ini. Aku melihat
tubuh mas Dedi yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama
otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan bang
Wando.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tetapi yang
membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan mas Dedi itu.
Benda yang besarnya hampir sama dengan lenganku tersebut berwarna coklat muda
dan kini tegak mengacung. Panjangnya aku taksir tidak kurang dari 22 cm, sementara
besar diameternya sekitar 4 – 5 cm. Sungguh aku tak percaya, Polisi semuda mas
Dedi memiliki penis sebesar dan sepanjang ini. Perasaanku bercampur baur antara
ngeri, gemes dan penasaran. Walaupun aku sudah pernah melihat penis mas Dedi
sebelumnya tetapi ini adalah perdana untukku berhubungan badan sesungguhnya
dengan Polisi itu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Kini tubuh
telanjang mas Dedi mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada
bidang Mas Dedi menempel erat di dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku,
ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan
dekapan senikmat itu. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya
juga tidak kenal lelah meremas-remas pantatku yang semakin kenyal. Sekali lagi,
sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku tersentak
ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang anusku. Ternyata
mas Dedi nekat memasukkan jari tangannya kedalam anusku. Ia memutar-mutar telunjuknya
didalam lubangku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan
kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara
refleks aku memutar-muatarkan pantatku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Mas, jangan
cepat-cepat! ” Pintaku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tetapi lagi-lagi
mas Dedi tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di bawah selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya
melumat habis lubang anusku. Aku bergetar hebat mendapatkan rangsangan ini.
Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut
mas Dedi yang masih terengah-engah di sana. Kini aku telah benar-benar
tenggelam dalam birahi. Aku ingin segera berlayar ke pulau kenikmatan cinta
bersama mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Ketika kenikmatan
birahi benar-benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, mas Dedi melepaskanku dan
berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok-ngocok batang penisnya yang berukuran
luar biasa tersebut.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Udah hampir
setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek Bay. Sekarang gantian kamu
dong yang aktif! ” Kata mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Aku takut ah
mas… ” Jawabku dengan malu-malu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Oke kalau begitu
pegang saja ini ku, please… Aku mohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan
batang penis besar itu kehadapanku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Dengan malu-malu aku
pegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku
berdesir ketika tanganku mulai memegang penis mas Dedi untuk kesekian kalinya.
Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jika penisnya yang besar
dan keras itu dimasukkan kelubang anus gay, apalagi jika cowok itu aku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Kamu suka yang
besar kan? ” Goda mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku tidak
menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Mas Dedi memang panjang dan besar
lebih dari yang aku harapkan. </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Diapakan nih
mas? Sumpah aku takut…” Kataku berbohong sambil memegang penis Polisi itu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Oke, biar
gampang, dikocok aja sayang. Bisakan? ” Jawab mas Dedi dengan lembut.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Dengan dada
berdegub kencang, aku kocok perlahan-lahan penis yang besar milik mas Dedi. Ada
sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok pistol daging mas Dedi yang sangat
besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Aku berharap
dengan aku kocok penisnya, sperma mas Dedi yang masih belum pernah aku cicipi
akan cepat muncrat. Mas Dedi yang kini telentang disampingku memejamkan matanya
ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang kejantanannya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Napasnya
mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga
terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai
rasa nikmat. Tiba-tiba dia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini tepat
berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap
selangkangannya. Mas Dedi melumat penis dan buah zakarku. Lidahnya juga menjilat-jilat
tanpa henti di dalam anusku. Sementara aku masih terus mengocok batang kejantanan
besar mas Dedi dengan tanganku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Kini kami berdua
berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu mas Dedi
beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah
samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuhku seperti tenggelam dikasur busa
ketika tubuh mas Dedi yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-degan
melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang
telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu adalah
pria impianku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Mas Dedi kembali
melumat bibirku. Kali ini teramat lembut. Aku langsung membalas ciumannya.
Lidahku aku julurkan untuk menggelitik rongga mulutnya. Mas Dedi terpejam
merasakan seranganku, sementara tangan kekarnya masih erat memelukku, seperti
tidak akan dilepas lagi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Bermenit-menit
kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur
deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh mas Dedi. Dalam posisi itu tiba-tiba aku rasakan
ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang
luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan mas
Dedi. Tiba-tiba aku rasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang
pembuanganku. Kakiku sudah di angkatnya ke atas seperti ayam panggang. Rupanya
mas Dedi nekat berusaha memasukkan batang penisnya ke dalam anusku. Tentu saja
aku semakin deg-degan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Mas Pelan-pelan
yahhhh..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku tidak tahu
apakah permintaan aku itu murni keluar dari dalam hatiku, sebab di sisi hatiku
yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang
kemaluan yang besar itu masuk kelubangku dengan kasar.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Mas mau gesek-gesekkan
diluarnya saja dulu…” Jawab mas Dedi dengan napas yang terengah-engah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Kemudian dia
kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah anusku. Sungguh aku deg-degan
luar biasa ketika merasakan kepala batang penis itu menyentuh bibir anusku.
Namun karena batang kontol mas Dedi memang berukuran super besar, dia sangat
sulit memasukkannnya kedalam celah anusku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Setelah sedikit
dipaksa, akhirnya ujung kontol mas Dedi berhasil menerobos anusku. Ya ampun,
aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besar itu mulai menerobos masuk.
Walau<br />
pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tiada
tiara. Seperti janji mas Dedi, penisnya yang berukuran jumbo itu hanya digesek-gesekan
dibibir anusku saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul
membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar mas Dedi itu luar biasa
nikmatnya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Dia terus menerus
mamaju-mundurkan batang penis sebatas bibir anusku. Keringat kami berdua
semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna
raasaanyaa..? ?? ahhhhhh…” Kata mas Dedi tersengal-sengal.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Oohh..
teeruuss.. sayangggg.. teeruss..!” ujarku sama-sama tersengal.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Entah bagaimana
awal mulanya, tiba-tiba kurasakan batang kontolnya yang besar itu telah amblas
semua kelubang anusku. Bless, perlahan tapi pasti batang kemaluan yang besar
itu melesak kedalam lubang anusku. Duburku terasa penuh sesak oleh batang penis
mas Dedi yang sangat-sangat besar itu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Lohh..? Mas..!
Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Taanguung,
saayang. Mas udah nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa anusku secara
perlahan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Ketika batang
penis itu amblas semua di dalam anusku, aku hanya dapat terengah-engah dan
merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya penis
si Polisi kekar itu, sehingga lubang anusku terasa sangat sempit. Sementara karena
tubuhnya yang berat, batang penis mas Dedi semakin tertekan kedalam anusku dan
melesak hingga kedasar usus besarku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya
batang kontol mas Dedi menggesek-gesek dinding anusku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tanpa sadar aku
pun mengimbangi genjotan mas Dedi dengan menggoyang pantatku. Kini tubuhku
seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekar
Briptu Dedi. Semakin lama, genjotan mas Dedi semakin cepat dan keras, sehingga
badanku tersentak-sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah
bunyi batang kontol mas Dedi yang terus memompa duburku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Teerruss
Beib...! Aakuu.. nggak kerasa.. lebih kuuaatt.. entotin aku…! ” Erangku
berulang-ulang.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Sungguh ini
permainan seks yang paling nikmat yang pernah aku rasakan dalam sebulan ini.
mas Dedi benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tidak berapa lama
kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Aku
benar-benar mengerang nikmat dibawah gencetan tubuh besar mas Dedi. Seketika
itu seperti tidak sadar, aku ciumi lebih berani bibir mas Dedi dan aku peluk
erat-erat.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Mas Dedi semakin
kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keduburku. Saat itu tubuhku
semakin meronta-ronta dibawah dekapan mas Dedi yang kuat.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Kaalauu..
uudahh.. nggak kuat.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu... pelaninnnn…! ”.
Desah mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” ooh.. aauuhh..
aakkuu.. kuat mas… ahhhhh..! ” Jawabku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Seketika tangan
kananku menjambak rambut mas Dedi, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat
punggungnya. Pantatku aku sodorkan lebih keatas agar batang kemaluan mas Dedi
dapat menancap sedalam-dalamnya di dalam anusku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tapi entah
mengapa mas Dedi menghentikan genjotannya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Aku kencengin
yahhh.. Tahan dikit ya sayang.. Aku genjot yang kencang!!!! Biar kamu
keenakan!! ” Ujarnya sambil mengecup pipiku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tentu saja aku
mengangguk. Ini semua karena mas Dedi yang ajuh lebih perkasa dengan apa yang aku
harapkan. Selain itu batana kejantanan Briptu Dedi memang sangat luar biasa
besar dan nikmat luar biasa untuk anus cowok sakit seperti aku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Meskipun aku rasakan
sedikit ngilu, aku biarkan mas Dedi memompa terus lubang anusku. Karena lelah,
aku pasif saja saat mas Dedi terus menggumuliku. Tanpa mengimbangi, kini
badanku yang kecil benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis mas Dedi.
Clep.. clep.. clep.. clep. Aku lirik kebawah untuk melihat anusku yang dihajar
batang kejantanan mas Dedi. Gila, anusku dimasuki penis sebesar itu. Dan yang
lebih gila lagi, batang kontol besar seperti itu nikmatnya tiada terkira.
Kalian udah pernah belum dapet TOP kayak mas Dedi?? Hehehe…</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Mas Dedi semakin
lama semakin kencang memompakan penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya
menciumi pipi, bibir dan leherku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu
tiba-tiba tenagaku kembali lagi.Aku rasakan energi mulai merambat lagi dari duburku
yang dengan kencang dipompa si Briptu ganteng. Maka aku balik membalas ciuman
mas Dedi, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis mas Dedi
yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang anusku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Bayu pengen di
kencengin.. la…gggihhh??? Ahhhh,…. Ohhh… yeahhh… ” Tanya mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Heemmmmhhh
ahhhh…..” Hanya itu jawabanku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Kini kami kembali
mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba mas Dedi bergulung, sehingga posisinya
kini berbalik, aku diatas, mas Dedi dibawah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Ayoohh gaantiian..!
Bayu, seekaarang di ataass..” Kata mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Dengan posisi
tubuh diatas mas Dedi, pantatku aku putar-putar, maju-mundur, kiri-kanan, untuk
mengocok batang penis mas Dedi yang masih mengacung dilubang anusku. Dengan
masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting mas Dedi. Dia yang
telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karena kenikmatan yang kuberikan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Aduhhh..
yankkk… kamu panda..aii… bang…etttthhh… ahhh… ” Kata mas Dedi sambil membalas
menciumku dan membelai punggungku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku semakin kuat menghunjam-hunjamkan anusku
kebatang penis mas Dedi. Tubuhku yang kecil semakin erat mendekap mas Dedi. Aku
juga semakin liar membalas ciuman mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
“Mas aku capekkk…”
Kataku terengah-engah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tahu kalau aku capek,
mas Dedi langsung bergulung membalikku sehingga aku kembali dibawah. Dengan
napas yang terengah-engah, mas Dedi yang telah berada diatas tubuhku semakin
cepat memompa duburku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur
tubuhku. Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke dalan anusku.
Mas Dedi aku peluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Gimanahhhh..
say…anggghhh.. enakhhh???” Desahnya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Karena tidak kuat
lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Teruss.. ,
teruss.. , mashhh.. kencengin… buktikan kamu jantan… ahhhh..!!! ” Desahku,
sementara tubuhku masih terus tergoncang
dalam tindihan tubuh kekar mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Tiba-tiba mas
Dedi mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat-erat
seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa
bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di anusku semakin cepat dan
keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Bayyyyy!!!! akuu..
, maauu.. , keluuarr sayang..! Ahhhhh.. Argggghhhh!!!!!!!!! ” Erangnya tidak
tertahankan lagi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Melihat mas Dedi
yang hampir keluar, pantatku aku putar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat
memeluknya. Croooot.. cooorot..Ccrrroooot! Sperma mas Dedi terasa sangat deras
munyembur di dalam lubang anusku. Mas Dedi memajukan pantatnya sekuat tenaga,
sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang duburku.
Aku merasa lubangku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kontol
Briptu Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Gila, sperma mas
Dedi luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang anusku terasa basah kuyup.
Bahkan karena sangking banyaknya, sperma mas Dedi belepotan hingga ke bibir
anus dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Untuk beberapa
saat mas Dedi masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu
dia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar karena
kecapean. Begitu pun dengan mas Dedi. </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Bay, aku tahu
ini salah tapi jujur, aku cinta sama kamu ” Ujar mas Dedi lirih.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Aku tersenyum
lalu entah mengapa aku sudah tidak sadar apa-apa lagi. Aku tertidur dengan
lelapnya karena kelelahan sehabis di genjot mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
*** </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Hei Ded!!
Buka!! sudah siang ini.. Ayo Berangkat! ” Teriak kawan mas Dedi disertai ketok
pada pintu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Dengan masih
tetap diam, aku dan mas Dedi segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar
kamar. Mas Dedi sempat mengecup bibirku saat dia meninggalkanku di atas tempat
tidur.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Kamu habis
mimpi apa sih? Kok bisa kesiangan bangun begini. Ayo cepat, berangkat! ”, kata
teman Mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
” Ah nggak
apa-apa kok, aku cuma tidur larut malam ” Jawabnya dengan singkat.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Kemudian mas Dedi
menitipkan kunci rumah padaku dan meninggalkan aku sendiri di kosannya . untung
saja hari itu aku masuk pukul sembilan jadi bisa sarapan sebentar itung-itung
mengisi tenaga selepas di genjot mas Dedi tadi malam.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Beberapa hari sejak kejadian itu rasa rindu pada mas Dedi kerap
menggangguku saat bekerja. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat
kenikamatan luar biasa yang telah diberikan mas Dedi. Aku selalu terbayang
keperkasaannya diatas ranjang, yang itu semuanya membuatku benar-benar
ketagihan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Maka sejak itu
aku sering menginap di tempat mas Dedi. Bahkan hampir rutin sebulan 3 sampai 4
kali aku melepas hasrat pada mas Dedi yang selalu melayaniku. Dan di setiap
kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh
keperkasaannya…</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
*** </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Begitulah cerita
singkatku dengan pacar (selingkuhan baruku) bernama Briptu Dedi Dwi Hartono.
Mungkin di lain waktu aku akan sambung ceritaku ini. Entah dengan orang yang
sama atau dengan orang yang berbeda.</div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: .2pt; margin-top: 0cm; text-indent: 7.05pt;">
Terimakasih sudah
menjadi pembaca setia ceritaku… I Love U all..</div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-47536180474442648132013-09-17T04:52:00.003-07:002013-09-17T04:52:08.343-07:00Intermezzo: Polisi dan Minimarket<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZHmPEf35gWyw0AwTvdIJyKJbRhAE5k0Ln58du1R0bAWm5X6SzquzX1we2uxa3_ia3y0_Jw1SxYRwxW-Vg84zpQfuCj-eTVQNHosH1W0z2MWJny4vAk5_8VUlBNYX1huKVIwd12S0ski4/s1600/0001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZHmPEf35gWyw0AwTvdIJyKJbRhAE5k0Ln58du1R0bAWm5X6SzquzX1we2uxa3_ia3y0_Jw1SxYRwxW-Vg84zpQfuCj-eTVQNHosH1W0z2MWJny4vAk5_8VUlBNYX1huKVIwd12S0ski4/s1600/0001.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Butuh berapa
banyak waktu untuk manusia bisa menyadari bahwa hidup itu terlalu berharga
untuk disia-siakan. Mungkin hanya takdir bisa menjawabnya dengan lantang namun
kita juga masih bisa menentukan nasib seperti apa yang akan kita ingin wujudkan
dimasa depan. Seperti saat ini, aku berusaha untuk tidak menyia-nyiakan
hidupku. Aku tidak tahu harus memulai cerita ini dari mana agar apa yang aku
rasakan bisa diterima kalian. Tetapi mungkin aku akan memulainya dari awal kembali…</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Namaku Bayu
Antoni. Aku adalah anak semaata wayang dari ayah dan ibuku. Aku memang bukan
orang kaya. Ayahku hanya seorang pegawai pabrik minyak goreng, sedangkan ibuku
adalah salah satu staf tata usaha di SD dekat rumahku. Walaupun aku sudah
merasa dimanjakan oleh orang tuaku, tetapi aku berfikir untuk apa aku bangga
dengan apa yang aku dapat dari ayah dan ibuku. Itukan bukan sepenuhnya hasil
keringatku. Apa hebatnya sih, seorang anak yang menadahkan tangan kepada orang
tuanya setiap ingin membeli sesuatu? Tidak ada bukan? Bahkan untuk membeli
pulsa pun aku harus meminta dengan ibuku. Menyedihkan kamu Bay!!!! Maka dari
itu setelah lulus SMA, aku memutuskan untuk mencari kerja terlebih dahulu dan
menunda kuliahku selama satu tahun.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Tuhan punya
rencana dan kita hanya bisa bersyukur untuk apa yang telah Tuhan berikan pada
kita. Baik ataupun buruk semua itu pasti tidak akan bernilai sia-sia jika kita
cukup bijak untuk menyikapinya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Setelah
memasukkan lamaran ke beberapa perusahaan dan beberapa tempat yang sedang
membuka lowongan pekerjaan, akhirnya aku diterima sebagai salah satu karyawan
di Minimarket. Gajihnya sih, kecil yaitu Rp. 700.000,- / bulan. Namun itu sudah
lebih dari cukup untuk keperluan bensin dan jajanku selama sebulan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Ayah dan ibuku
mendukung itu dan tentu saja tidak semua uangku aku habiskan. Sebagian aku
tabung untuk nambah-nambah biaya kuliahku tahun depan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Mungkin bagi
teman-teman yang sudah baca ceritaku sebelumnya, pasti sudah kenal ciri-ciri
tubuhku. Aku adalah seorang cowok manis dan menjadi idaman para cewek-cewek
sewaktu SMA. Tinggiku 160 cm dan beratku ideal. Tubuhku mulai terbentuk berkat
latihan kerasku untuk membentuk sedikit otot di bagian-bagian tertentu yang
menurutku bisa menunjang penampilanku. Bibir tipisku agak merah dan kulitku
kuning langsat. Menurut orang-orang sih aku ini cakep, bahkan kalau aku tidak
ganteng kayak gini mana mungkin pacar-pacar Polisiku mau ama aku. Ya kan?
Hahahahah… Pede banget ya aku ini?</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Hubunganku
dengan bang Wando tidak ada masalah, namun dia sekarang sudah memiliki anak dan
itu menjadi sedikit penghalang jika kami ingin melepas rindu dengan tidur malam
berdua. Bang Wando tidak sebebas dulu lagi. Kak Satria juga masih sering
menelpon aku dan kalau dia tidak capek dia juga menemuiku dan menumpahkan semua
pejuhnya didalam ususku.. Hahaha… Briptu Musa Hidayat juga kadang-kadang minta
jatah padaku. Bahkan kadang aku bisa full service selama seminggu untuk para
polisi-polisi selingkuhanku. Sebut saja Iptu Panji Arifin, Ipda Mahmud
Septianto, Briptu Setya Anugrah, Briptu Januar Andhika, Briptu Agung Rifky
Fitriandi dan Briptu Adit Gunawan mereka pernah meminta jatah yang hampir
berdekatan waktunya. Seperti beberapa bulan lalu, Briptu Dhika memintaku
bercinta dirumahnya lewat sms padahal saat itu aku sedang asik-asiknya di
genjot gaya ayam panggang oleh Ipda Mahmud. Kontan saja, kontol pak Mahmud
didiamkan di dalam anusku sementara aku mematikan hape-ku yang berbunyi di
tengah-tengah acara persenggamaan panas kami. Untunglah saat pak Mahmud
memuntahkan pejuh kentalnya, kontol gedenya sempat diarahkan kedalam mulutku
sehingga selepas dari rumah pak Mahmud aku langsung menuju rumah Briptu Dhika
dan disana aku di entot habis-habisan sampai setengah malam. Walaupun rasanya
sangat letih tetapi aku bangga karena sungguh langka bagi cowok “sakit” seperti
kaumku ini bisa menikmati kontol-kontol besar milik para Polisi gagah nan
perkasa, bahkan bisa setiap hari, dan tentunya dengan polisi yang berbeda-beda
gaya bercinta favoritnya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Namun tanpa aku
duga seorang Polisi muda lagi-lagi bisa aku nikmati kontol perkasanya. Kejadian
ini berawal dari ketidak sengajaanku melayani tamu di minimarket tempatku
bekerja.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
***</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku ingat betul
kejadian pertama aku bertemu dengannya. Tepat pukul 4.30 Sore itu, suasana
minimarket tampak seperti hari-hari biasanya dengan adanya para pembeli dan para
karyawan. Aku yang saat itu sedang mengatur barang-barang untuk ditaruh di rak
tiba-tiba dikejutkan oleh sesosok pria gagah yang berdiri di belakangku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Permisi mas.
Maaf mengganggu, susu L-xxx (menyebutkan nama produk susu berprotein tinggi
khusus pria dewasa beserta berat bersih susu tersebut) habis ya?”, tanya pria
macho yang memang kelihatannya berotot kencang itu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku menoleh dan
menghentikan kesibukanku beberapa saat. “Bapak sudah cek di sebelah sana, di
bagian produk susu?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Saya sudah
mengeceknya tadi tetapi kayaknya memang tidak ada susu yang saya cari”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Wajah tampan
pria berbaju coklat khas anggota kepolisian itu tampak begitu meneduhkan
pandanganku. Sungguh jika aku tidak sedang berada di tempat umum seperti ini,
ingin sekali rasanya aku mengelus mesra rahangnya yang gagah itu. “Tunggu ya
Pak saya tanya dulu dengan teman saya. Bapak tidak keberatan bukan kalau saya
minta untuk menunggu sebentar?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Oh, iya
silahkan”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku pun permisi
untuk beberapa saat dan tak lama kemudian aku kembali mendatanginya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kayaknya kami
kehabisan stok pak dan stok kami baru datang besok pagi. Maaf ya pak atas
ketidak nyamanannya”. Sebenarnya aku tidak ingin memanggilnya bapak karena aku
lihat wajahnya masih terlalu muda untuk aku panggil dengan sebutan bapak hanya
saja tidak etis rasanya jika aku memangggil seorang polisi sepertinya dengan
sebutan selain bapak apalagi aku belum mengenalnya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Baiklah kalau
begitu. Terimakasih ya mas”. </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Terimakasih
kembali pak”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Pria gagah itu
pun keluar minimarket. Jujur, sejak tatapan pertama tadi, aku benar-benar tidak
bisa menghilangkan bayangannya dari dalam pikiranku. Entah mengapa rasanya aku
pernah mengenal sosok pria gagah ber kaos biru ketat itu. Ada bagian didalam masa
laluku yang seakan-akan membimbibngku untuk lebih mencari tahu siapa pelanggan
yang datang padaku tadi. OMG! Aku benar-benar jadi tidak berkonsentrasi bekerja
setelah itu. Semoga saja dia datang lagi ke minimarket tempatku bekerja dilain
waktu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Sepertinya doaku
terkabul. Dengan pakaian khas polisi berpangkat Briptu dan name tag di dada
kirinya yang bertuliskan Dedi Dwi Hartono, pria gagah yang kemarin bertanya
padaku kembali datang ke minimarket di sore berikutnya. Seperti yang sudah aku
janjikan kemarin kalau stok susu L-xxx yang dia cari akan tiba hari ini
sehingga tanpa ragu lagi aku rasa dia pasti akan menuju rak bagian susu. Dengan
perhitungan itu, aku bergegas mendahuluinya menuju rak susu untuk sekedar
berusaha menarik perhatiannya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Permisi mas.
Susu yang kemarin sudah datang?”, tanya Polisi itu ketika melihat aku sedang
berada di rak dekat bagian susu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku menoleh
kepadanya mencoba mendramatisasi keadaan agar terlihat tidak dibuat-buat aku
berada didekat rak tersebut. “Sepertinya sudah tersedia pak. Silahkan bapak
kesebelah situ”. Sambil menunjukkan rak susu L-xxx.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Terimakasih
mas”, ucapnya sambil menuju rak yang aku maksud.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Setelah
mendapatkan barang yang dia cari, dia langsung membawanya kebagian kasir dan
membayarnya. Didalam hatiku, aku berharap bisa lebih mengenal Briptu Dedi di
lain waktu. Mungkin kalian juga sependapat denganku jika kalian pernah melihat
briptu Dedi secara langsung. Dia adalah pria yang sangat gagah dengan tinggi
sekitar 180 cm dan berat yang proporsional. Kulitnya lumayan putih dengan
senyuman yang agak misterius namun meneduhkan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Semenjak
pertemuan pertama kami, jujur aku tidak bisa melupakan semua tentang Briptu
Dedi. Bahkan salah satu yang membuat aku penasaran adalah bagian selangkangan
beliau yang terlihat agak tebal. Oleh karena itu, aku harus cari tahu sebesar
apa pisang bulu yang ada di balik celana coklat ketatnya tersebut.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Hari telah
berganti dan banyak hal yang membuat aku tidak bisa mengabulkan keinginan
kontol para Polisi ku. Aku sering pulang malam dan tentu saja itu menjadi
alasan terbaikku untuk tidak mau melayani mereka. Aku terlalu letih setelah
seharian bekerja.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Kita memang
tidak akan pernah tahu apa rencana Tuhan di hari berikutnya. Seperti di hari
itu, di hari minggu. Aku kebagian libur minggu ini. Ingin rasanya aku berkencan
dengan salah satu pacarku dan melepaskan hasrat yang sudah hampir sebulan aku
pendam dalam-dalam. Namun cuaca berkehendak lain, semenjak pagi langit agak
muram dengan deretan awan-awan kelabu menghiasi angkasa. Bahkan matahari tidak
tampak batang hidungnya siang itu. Akhirnya aku putuskan untuk tidur dan
beristirahat saja di kamarku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Jam menunjukan
pukul 11.08 am. Aku medengar ada suara orang mengetuk pintu rumahku. Aku pikir
ibu akan membukakan pintu, namun sepertinya ibu tidak mendengar kalau ada tamu
yang datang. Dengan agak malas-malasan, aku pun keluar kamar dan membukakan
rumah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
BRUAKKKKK!!!!
DUGG!!! PLAK! PLAK! PLAK! Ibarat petir menyambar ubun-ubunku. Di depan pintu
rumahku telah berdiri seorang wanita paruh baya dengan seorang pria gagah yang
beberapa waktu terakhir aku idam-idamkan, Briptu Dedi. Mungkinkan mas Dedi
ingin melamarku? Hahaha… sinting lu Bay! Mana ada yang senekat itu!!!</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Maaf, ini betul
rumahnya ibu Nunu?”, tanya wanita itu membuyarkan lamunanku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Eh, iya benar
bu. Ada perlu apa ya?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Ibu Nununya
ada?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Ada di dapur”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bilang ke
beliau kalau ada mama Dedi yang nyariin”. Wanita itu melempar senyum padaku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Oh, baik bu.
Silahkan bu, mas, masuk dulu. saya mau panggilkan mama saya”. Aku pun bergegas
menemui mamaku di dapur. Aku mulai bingung dengan situasi ini. Mungkinkah ibu
adalah teman dari mamanya mas Dedi? Kalau begitu ada kemungkinan ibu juga kenal
dengan mas Dedi ganteng itu?</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bu, ada mama
Dedi nyariin tuh?</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Tampak ibuku
sedang menata piring di raknya. “Mama Dedi siapa?”. Keliahatannya mamaku masih
mengingat-ingat sosok dari nama yang aku sebutkan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Aku juga nggak
tahu. Tadi katanya suruh bilang kayak gitu. Ibu temuin dia aja deh, mungkin dia
teman lama ibu kali”, kataku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Dengan segera
ibu menghentikan aktivitasnya dan menemui tamu didepan. Setelah ibu pergi, aku
berniat membuka tudung saji dan makan siang. Baru mengambil piring, tiba-tiba
ibu memanggil aku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bay, ke sini
sebentar”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Iya bu…”. Aku
taruh kembali pringku dan langsung menuju ruang tamu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Di ruang tamu…</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kamu tahu nggak
ini siapa? Pasti dia lupa, Bu Sapti. Dia kan masih kecil waktu Dedi saya
jagain”, kata ibuku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Ini Bayu yang
dulu ya? Wah udah tambah ganteng ya sekarang… Masih ingat tante nggak Bay?”,
tanay tante Sapti.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Maaf tante, aku
tidak ingat”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Ayo salaman
dulu”, pinta ibuku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku pun
menyalami tante Sapti dan mas Dedi lalu setelah itu aku duduk di samping mas
Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bayu ini kerja
di Minimarket “x (nama minimarket)” kan?”, tanya mas Dedi membuka percakapan
padaku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Iya mas, mas
yang kemarin nyari susu itu kan?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Wah, ternyata
mereka sudah saling kenal bu”, celetuk tante Sapti sambil memandang ibuku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Iya mah,
kebetulan beberapa waktu lalu saya pernah membeli susu di minimarket tempat
Bayu bekerja”, jawab mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kamu pasti
pernah lihat kan foto mas Dedi waktu kecil yang ada di album foto? Ya ini
orangnya, Bay. Waktu kecil, dia 4 tahun ibu jagaain kalau bu Sapti dan Pak
Thamrin lagi berangkat kerja. Sekarang mas Dedi sudah jadi anggota Polisi lho”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku hanya
tersenyum…</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Oh iya bu Nunu,
tante Marti masih sehat?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Beliau sudah
tua, tapi masih sehat bu”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kalau tidak
keberatan bisa tidak ibu menemani saya menjenguk beliau. Mumpung saya di sini”,
pinta bu Sapti.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Tentu bisa.
Mari saya antar. Rumah beliau di gang samping menuju sekolahan. Bayu temani mas
Dedi sebentar ya”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Iya Dedi
silahkan ngobrol-ngobrol sama Bayu disini. Ibu mau jenguk nenek Marti dulu”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Baik bu…”,
jawab mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Akhirnya tinggal
kami berduaan di dalam rumah. Mas Dedi orangnya dewasa dan ramah. Dalam waktu
yang singkat, aku seperti telah mengenalnya cukup dekat setelah dia mengajakku
berbincang-bincang. Aku baru tahu kalau ternyata dia ngekos di dekat minimarket
X. Dia juga memiliki seorang adik perempuan yang sekarang sudah kelas XI SMA.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Setelah 10 menit
berlalu, tiba-tiba hujan turun dengat intensitas yang sedang.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Pintunya aku
tutup dulu ya mas. Anginnya dingin”. Aku beranjak dari tempat duduk dan
langsung mengunci pintu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bay, aku bisa
ikut nge-charge tidak? Baterai aku lowbat ini”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bisa mas.
Silahkan”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kamu aja yang
mengecharge-kan. Ini chargerannya”. Dia menyerahkan hape dan chargernya padaku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Tanpa banyak
bicara lagi, aku langsung menuju ke dalam kamar dan mencolok chargerannya.
Tetapi aku lihat hape mas Dedi belum melakukan pengisian baterai. Aku coba
otak-atik tempat mencharge-nya, tetapi tetap tidak bisa. “Mas, kesini
sebentar”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Mendengar aku
memanggil namanya, mas Dedi beranjak dan mendatangiku. “Ada apa Bay?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kok tidak bisa
ngisi?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Mana, sini mas
coba”. Mas Dedi mulai mencoba mengatur chargerannya tetapi tampaknya memang ada
masalah dengan chargeran yang dibawa mas Dedi. “Waduh, kayaknya chargeran mas
yang rusak. Kamu ada chargeran jepit gak Bay?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Punya ayah ada
sih mas. Mas tunggu sebentar ya, aku ambilkan dulu”. aku meninggalkan mas Dedi
sebentar didalam kamar.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Mas Dedi
menungguku dengan duduk di atas kasur. Mungkin memang sudah takdir kalau mas
Dedi bakalan tahu aku ini adalah gay. Dengan tanpa aku duga sebelumnya, mas
Dedi menyingkap selimut tempat aku menyembunyikan notebookku yang sedang
memutar video gay asia yang durasinya lebih dari satu jam setelah tanpa sengaja
dia menyenggol notebooku ketika ingin duduk. Ini memang keteledoranku yang lupa
mematikan notebook ketika tadi keluar kamar untuk membukakan pintu rumah. Tentu
saja aku kaget dan agak gugup ketika aku melihat mas Dedi sedang memperhatikan
layar notebookku yang sedang menampilkan adegan seorang cowok Jepang kekar
berkontol besar sedang mengentoti anus seorang cowok Jepang yang memiliki badan
berotot juga. Di adegan itu tampak kedua pria sedang dalam hasrat birahi yang
sama-sama tinggi. Gaya sodokan laki-laki yang berada dibawah terlihat sangat
cepat menusuk anus pria yang sedang memunggunginya diatas. Mereka benar-benar
menunjukan ekspresi yang sangat wow! Sedangkan mas Dedi hanya tampak agak
bingung dan mengkerutkan dahinya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Beberapa menit
kemudian, aku yang baru datang dari mengambilkan chargeran untuk mas Dedi dan
langsung masuk ke dalam kamarku menjadi pucat pasi karena menyaksikan mas Dedi
sedang menatap layar notebookku. “M-ma-maaf mas. I-ini char-gernya”. Dengan
agak gugup aku menyerahkan chargeran jepit pada mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Dia menatapku
dengan tatapan yang menyelidik. Tanpa bicara dia mengambil chargeran di
tanganku dan langsung melepas baterai hapenya dan mengechargenya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku langsung
meraih notebookku dan mematikannya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kamu homo ya
Bay?”, tudingnya secara langsung.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku tidak bisa
berkata-kata dan memilih untuk tetap diam.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Maaf, tadi mas
tidak sengaja melihat notebook kamu. Kalau begitu mas mau permisi nyusul ibu
dulu ya”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Sepertinya mas
Dedi tidak suka dengan ke-gay-an ku. Wajahnya kini terlihat dingin menatapku.
Namun sebelum dia meninggalkan kamarku, aku buru-buru menarik tangannya. “Mas…
Jangan kasih tahu siapa-siapa ya. Please…”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Dia hanya
menatapku lekat-lekat seperti ada ketidak sukaan didalam dirinya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Aku mohon mas…
Jangan kasih tahu bu Sapti atau siapa pun tentang hal ini. Aku takut kalau ibu
dan ayahku tahu kalau aku adalah seorang gay”. Aku memelas.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Mas Dedi masih
diam menatapku. “Mas tidak akan bilang ke siapapun”. Mas Dedi melepaskan
cengkramanku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Jika kalian
pernah lihat muka pocong, maka wajahku saat itu mungkin sepucat setan itu.
Ibarat catur, aku sudah skakmat!!!</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku tertunduk
seperti seorang anak yang ketakutan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Mas Dedi yang
awalnya hendak keluar kamar tiba-tiba mengurungkan niatnya dan berbalik
menghampiriku. Namun, yang membuat aku hampir mati kaget, entah setan dari mana
tiba-tiba dia merunduk dan langsung mencium bibirku. Sungguh ini rasanya
seperti bara api yang tiba-tiba di celupkan ke dalam air, sangat mengagetkanku.
Mas Dedi menciumi bibirku dengan lembut dan seolah-olah ingin melepaskan beban
di dalam diriku. Aku yang masih terkaget-kaget berusaha membuka sedikit mulutku
untuk memberi jalan lidah mas Dedi menyapu bibirku yang merah. Antara tipuan
atau kenyataan, aku berusaha sadar dan melepaskan ciumannya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Mas??? Kenap…”</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Belum sempat
bibir ini melanjutkan kata-kataku, mas Dedi langsung kembali mengecup bibirku
dan melumatnya dia seolah-olah tahu pertanyaan apa yang akan keluar dari dalam
mulutku dan berusaha memberikan jawabannya lewat sebuah ciuman.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Lidahnya terasa
hangat menyentuh lidahku. Aku imbangi sesaat dan sesekali aku juga mencoba
membalasnya dengan beradu lidah di rongga mulutku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Tak terasa
tanganku sudah semakin berani bergerak kedepan dan meraba tonjolan besar yang
tersembunyi dibalik celana kain berwarna hitamnya. Wow!! Terasa sangat hangat
dan keras sekali isi di dalam celana itu. Aku coba meraba bentuknya yang
lonjong dan besar seperti gerakan mengocok kartu. Hanya saja ini gerakan
mengocok kartu dengan satu tangan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Mas Dedi melepas
ciumannya. “AHHHH… AAAHHHH… SHHHIITTTT…. OOOHHHH…. OOOHHHHH….”</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“MAS SUKA??”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“SUKA BAY. KAMU
JAGO BANGET BIKIN KONTOL MAS NGACENG. BARU KALI INI MAS BERANI BERBUAT SEPERTI
INI SAMA COWOK. AHHHHH… AAAHHHHH… ENAKHHHHH… BAYYYY… OOOOOOOHHHHHHHHHHH”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“KALAU MAS SUKA,
AKU BISA KOK BIKIN MAS LEBIH KEENAKAN LAGI”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“GIMANA CARANYA
BAYYY… AUHHHH… GELI BAY…. AAAAHHHHH”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“MAS PERNAH DI
ISEP NGGAK?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“PERNAH BAY,
SAMA PACARKU. TAPI UDAH LAMA NGGAK PERNAH LAGI. KAMU MAU NGISEP PUNYA MAS?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“JANGANKAN
NGISEP PUNYA MAS. NUNGGANGI LANGSUNG JUGA AKU MAU. JUJUR, AKU UDAH JATUH HATI
DENGAN MAS DEDI SEJAK PERTAMA AKU MELIHAT MAS”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“AAAHHHH…. KAMU
NANTANG YA??? AYO SINI ISEP PUNYAKU. KALAU NGGAK BISA BIKIN MAS PUAS, KAMU
BAKALAN MAS LAPORIN KE ORANG TUA KAMU”. Ancam mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“JANGAN MAS… IYA
DEH SINI AKU ISEPIN. POKOKNYA AKU JANJI BAKALAN BIKIN MAS DEDI PUAS. TAPI
PINTUNYA DIKUNCI DULU MAS, BIAR KITA BISA BEBAS”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku pun bergegas
mengunci pintu dan langsung menerkam tubuh mas Dedi yang berotot hingga ambruk
ketempat tidur. Kontol kami terasa saling bergesekan dalam keadaan tegang dan
masih didalam celana masing-masing. aku maju mundurkan pinggulku dan dengan
nakalnya aku langsung mencomot bibir mas Dedi yang sensual. Kami pun terlibat
ciuman yang sangat dahsyat. </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Tidak terasa,
kami berdua sudah dalam keadaan bugil. Aku yang putih mulus, sudah tak bisa
berlama-lama lagi menahan gejolak birahi dan langsung ambil posisi telentang
sambil ngangkang di atas tempat tidurku seolah-olah mengisyaratkan bahwa aku
siap di entot oleh mas Dedi yang gagah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kamu udah
pengen di entot ya Bay?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“IYA… MASHHHH….
CEPETAN… BAYU UDAH NGGAK TAHAN NIH….”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“BENTAR YA
SAYANG…”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Mas Dedi
langsung mengambil posisi berdiri di depanku terlebih dahulu lalu berlutut
didepan selangkanganku. Dia sepertinya tertarik untuk mencicipi puting susuku.
Dia menundukan badan, kemudian dia kenyot kedua putingku secara bergantian
sambil sesekali kontolnya dia rojokkan kebelahan pantatku. Kalau aku tahu mas
Dedi seperti ini dari awal, sudah sejak hari itu aku memberanikan diri untuk
mendekatinya. Aku tidak menyangka ternyata dia juga sama seperti aku. Rezeki
memang tak kan lari kemana!!! Hahahaha… </div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Kini bibirnya
naik keleherku untuk menjilati bagian itu kemudian dia mulai menuju bibirku dan
kami pun kembali berciuman seganas-ganasnya. Sambil berciuman, aku memeluk
punggung kokoh milik Polisi gagah itu. Aku raba-raba punggung mas Dedi yang
kekar. Mas Dedi juga tidak tinggal diam, dia seolah-olah mengentoti anusku
walaupun hanya kepala kontolnya yang dia rojok-rojokan ke area sekitar lubangku.
Gerakan pinggulnya turun naik mencoba memberikan sensasi yang sangat nikmat
untukku. Membuat aku semakin kencang memeluk punggungnya. Sesekali aku juga
meremas pantat gempal milik mas Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Dia mengangkat
pinggulnya dan melepas ciumanku. Dia beranjak dan langsung mengangkangi
wajahku. Aku tahu maksudnya. Dia pasti ingin aku mengisap kontolnya yang besar
dan gemuk itu. Tanpa basa-basi lagi, aku pun langsung mengulum kontolnya dengan
kuluman terbaikku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“AHHHHH…
AHHHHHH… YEEEAAAHHHH… AHHHHH… AAARGGGHHHHH… OOOOHHH…OHHHH….”, erangnya.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku maju
mundurkan kepalaku mengisap kontol gede polisi itu. Dia juga sesekali
merojokkan kontolnya sedalam mungkin di dalam mulutku hingga aku tersedak.
Tetapi jujur, aku suka bentuk kontol mas Dedi yang agak hitam, berurat dan
sangat gede itu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Beberapa menit
berlalu, mas Dedi sepertinya ingin kembali menciumku karena tiba-tiba dia
menarik kontolnya dari dalam mulutku dan merunduk untuk mengecup bibirku. Aku
pun kembali membalas ciumannya. Sungguh aku tidak bisa banyak bicara lagi
selain rasa enak, nikmat dan menggairahkan sore itu. Aku terpejam sejenak dan
berusaha menikmati kehangatan tubuh mas
Dedi. Rasanya aku tidak ingin ini berakhir dengan cepat bahkan didalam lubuk
hati terdalamku aku berharap hujan semakin lebat sehingga ibunya mas Dedi dan
ibuku menunda waktu mereka untuk balik kerumah ini. Tetapi kalian tentu percaya
bahwa doa jelek itu tidak mungkin akan terkabul. Tiba-tiba terdengar suara
klakson motor dari arah luar rumah mengagetkan kami yang sedang panas-panasnya
beradu birahi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Mas, stop dulu.
ada suara motor tuh…”. Aku mendorong dada berotot mas Dedi yang menempel
didadaku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Siapa itu
Bay?”. Dia agak kaget dan langsung berdiri.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Sepertinya itu
ayah. Lain kali saja kita sambung ya mas”. Aku pun bergegas bangkit dari tempat
tidur setelah memastikan bahwa suara klakson motor yang kami dengar itu
benar-benar klakson motor ayahku dan aku pun bergegas memasang semua pakaianku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Wajah mas Dedi
tampak kecewa dan walaupun begitu dia tampak menerimanya. Dia segera mengambil
pakaiannya yang berserakan di lantai dan memakainya sementara aku cepat-cepat
keluar kamar untuk membukakan pintu rumah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kamu dari mana
Bay? Kok lama sekaali buka pintunya?”, tanya ayah yang masih mengenakan jas
hujan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Maaf Yah, aku
tadi di dapur jadi tidak terlalu terdengar suara motor ayah”, kelitku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Ayah pun menaruh
motornya di garasi kemudian dia melepaskan jas hujannya dan menggantungnya di
pojokan garasi. Dengan menampakkan wajah bertanya-tanya, ayah keluar garasi
sambil matanya memandangi motor gede yang terparkir rapi di dalam garasi rumah
kami. Ayah pun masuk rumah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bay, itu motor
siapa?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Baru aku ingin
menjawab, mas Dedi sudah keluar kamar dan tersenyum pada ayahku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Sore om… Baru
pulang ya?”. Dengan gentle-nya mas Dedi keluar dari kamarku dan langsung
menyalami ayahku yang baru masuk menuju ruang tengah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Ayah menyambut
uluran tangan dari mas Dedi dengan wajah yang masih agak bingung. “Sore. Iya
nih, baru pulang kerja. Kamu siapa? Temannya Bayu ya?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Om ingat aku
nggak? Coba om ingat-ingat, kira-kira aku ini siapa?”. Sambil tersenyum.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Ayah
mengernyitkan dahi. “Siapa ya? Sumpah om tidak ingat siapa kamu. Maklum, sudah
tua…”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Aku Dedi om,
anak bu Sapti dan pak Thamrin yang dulu pernah menjadi tetangganya om dan
tante”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Seketika wajah
ayahku menjadi sumringah dan dia langsung menepuk punggung mas Dedi. “Masya
Allah… Dedi? Pangling om sama kamu. Udah gede dan ganteng lagi.
Walah-walah… Ayo Ded, duduk dulu”. Ayah
mengajak mas Dedi keruang tamu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku mengekori
mereka di belakang.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kamu sudah
kerja ya sekarang? Dimana?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Alhamdulillah
aku sekarang jadi POLISI om”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Tugas dimana
Ded?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Di Polres
************ (nama kabupaten), om. Kalau om sendiri kerja dimana?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Om kerja di
pabrik minyak goreng di dekat perbatasan kecamatan yang menuju arah sini. Oh,
iya sama siapa kamu kesini Ded? Kok bisa tahu rumah om disini?”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Aku dengan ibu,
om. Kebetulan ibu lagi kerumah nek Marti sama tente juga tadi”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bay, ambilin
minuman hangat dong buat mas Dedi”, pinta ayah.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Baik yah…”. Aku
pun bergegas kedapur dan membuatkan dua gelas teh hangat untuk mereka berdua.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Ayah dan mas
Dedi asik berbincang kesana kemari. Sementara aku memutuskan untuk menyalakan
TV dan menonton acara kesukaanku. Tak lama kemudian, hujan reda dan bu Sapti
serta mamaku kembali kerumah. Setelah berbincang-bincang sebentar, bu Sapti dan
mas Dedi juga mohon pamit pulang pada keluargaku tetapi sebelum pulang, mas
Dedi sempat meminta nomor kontakku pada ayah dengan alasan kosannya dekat
dengan minimarket tempatku bekerja. Aku pun kegirangan luar biasa dan ingin
rasanya aku lompat setinggi atas dan langsung mencium mas Dedi
sekencang-kencangnya. Aku berharap ini baru di mulai.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kalau Bayu
kemalaman pulang atau pengen nginap di kosan saya juga tidak apa-apa kok Om.
Saya sendiri ngekos. Ya mungkin saja dia capek dan malas pulang malam-malam ke
sini”, tawar mas Dedi pada ayahku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Iya nak Dedi,
terimakasih sebelumnya”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Kalau begitu
kami pamit pulang dulu ya Pak, Bu”. Bu Sapti menyalami ayah dan ibuku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Begitu pula mas
Dedi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
“Bay, mas Dedi
dan tante Sapti mau pulang nih”, kata Ibuku.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Aku segera
menyambangi mereka dan mengulurkan tangan untuk tamu kami tersebut. Namun
ketika tanganku menyalami tangan mas Dedi dia sempat bilang, “Kalau kamu pengen
main ke kosan mas silahkan Bay, nginap juga nggak apa-apa. Mas sendirian kok,
ngekosnya”. Aku menjawab, “Iya mas pasti itu. Mas tidak perlu khawatir.
hati-hati dijalan ya mas”.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
Setelah itu,
mereka pun berlalu pergi.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 1.35pt; margin-top: 0cm; text-indent: 14.15pt;">
(Bersambung...)</div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-15766869411296977402013-09-11T02:15:00.001-07:002013-09-11T02:15:56.167-07:00Intermezzo2: Bayu Antoni<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnv2VAQW_qM9Rvc7vibvmdDAAzDheFOWIhhACcIvS8dmYMaNQDe7WxGpQoHCM2vZc5Uv1lW3qqlBFoYkJKkVrhzzCOKxlu06lh2LuBS_SNnNEiEqnuDFlQFK9BV6EiDAhTIakgESreRIY/s1600/1070022_149556515247399_769878943_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnv2VAQW_qM9Rvc7vibvmdDAAzDheFOWIhhACcIvS8dmYMaNQDe7WxGpQoHCM2vZc5Uv1lW3qqlBFoYkJKkVrhzzCOKxlu06lh2LuBS_SNnNEiEqnuDFlQFK9BV6EiDAhTIakgESreRIY/s1600/1070022_149556515247399_769878943_n.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
Teman-teman, aku sedang bingung...<br /><br />Dulu aku bangga dengan kepiawaianku mengatur dan menyimpan rahasia pada para Polisi-ku. Namun aku pikir aku ini juga manusia dan tidak mungkin rasanya aku bisa menyimpan rahasiaku ini selamanya. Aku takut jika suatu saat pacar-pacarku tahu kebiasaanku ini.<br /><br />Aku takut mereka membenci bahkan membunuhku.<br /><br />Adakah pendapat, saran atau apapun yang bisa teman-teman berikan padaku untuk mengantisipasi jika suatu saat aku ketahuan punya lebih dari satu pacar Polisi???<br /><br />Bayu Antoni<br /><br />:'(gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-57874160239756322182013-08-30T05:08:00.001-07:002013-08-30T05:08:48.435-07:00IntermezzoX: Straight To Gay Part 2<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC6IOt_bjEeQg4hYrChZEDxGvrbBwFtY4orXHgCpXtb4hvbf9uMlRq4RYJ3_Bv2iP2U91iQ0lCI97mHlq2d-YyECN32mPXuuareLnq8-I-jMHkp13R5HOobPKSxREcYE6fsEcWlb2R_Us/s1600/946686_254996431311723_229964390_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC6IOt_bjEeQg4hYrChZEDxGvrbBwFtY4orXHgCpXtb4hvbf9uMlRq4RYJ3_Bv2iP2U91iQ0lCI97mHlq2d-YyECN32mPXuuareLnq8-I-jMHkp13R5HOobPKSxREcYE6fsEcWlb2R_Us/s1600/946686_254996431311723_229964390_n.jpg" height="400" width="330" /></a></div>
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hola! </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dree <i>is back everyone. </i>Kayaknya
gue harus bikin <i>fanbase, </i>buat
kalian-kalian yang suka baca cerita gue. <i>Well,
</i>gue sih <i>official</i>nya kasih
cerita-cerita gue ke Bayu, <i>owner </i>blog
<i>novelbaru69.blogspot.com, </i>tapi dua
minggu yang lalu gue menemukan cerita gue dimuat di <i>Facebook page “</i>Cerita Gay Pilihan” dan respon pembaca yang <i>like page </i>itu bener-bener bikin gue
tersanjung. <i>Gracie, gracie </i></span><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nah, untuk kali ini gue mau
melanjutkan kisah perjalanan hidup Briptu Hendra yang seorang gay <i>staight crush du jour. </i>Yang sebelumnya
gue sudah menyajikan cerita Hendra bersama sahabatnya semasa SMA – Farid,
Bokapnya sendiri, dan seorang Polisi berpangkat Briptu dari kota J yang bertemu
dengan Hendra di sebuah acara seminar di kota M – Dhanny. Untuk kali ini gue
mau suguhkan cerita yang agak berbeda dari jalan-jalan cerita sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mungkin ada dari para pembaca
sekalian yang mendapati kesamaan dalam setiap cerita yang gue buat. Ayo, siapa
yang bisa nebak? <i>Well, yup... </i>gue
selalu memasukkan adegan onani di cerita-cerita gue? Hum, ada yang tanya
kenapa? <i>Well, </i>gue bener-bener
menyukai kegiatan itu. Sampai sekarang gue juga masih onani, dan gue
bener-bener suka baca-baca cerita gay lain yang menyuguhkan adegan onani di
dalam ceritanya. Gue juga punya koleksi video bokep gay yang lagi onani baik
yang lokal atau bule. <i>Well, </i>kalau
dari kalian yang punya video kolekis serupa, bisa kirim videonya ke gue lewat
email <a href="mailto:dreetheauthor@yahoo.com">dreetheauthor@yahoo.com</a> PS :
Video kalian lagi onani juga boleh. Gue kadang juga suka ngerekam kegiatan <i>solo </i>itu untuk lucu-lucuan *buka aib*<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyooo, balik ke pokok cerita. Selamat
membaca!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><i><u><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Note for Bayu :</span></u></i></b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Thanks bro!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">The nightmare question for the gay bachelor like me!<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada satu hal yang bikin jengah para
bujangan dan perawan di dunia ini, apabila mereka datang menghadari acara
keluarga, yang sebut saja arisan dan kondangan. Tahu nggak apa yang bikin
mereka jengah? Ada yang bisa jawab? <i>Well,</i>
kalian pernah denger pertanyaan ini nggak saat salah seorang saudara kalian
mendekatimu saat kalian sedang enak-enaknya makan opor ayam sewaktu lebaran? <i>Kerjaan kamu gimana?</i> Kalian jawab. <i>Baik. Baru dipromosikan jadi manager </i>*Bangga*,
terus masuk ke pertanyaan kedua. <i>Kapan
nikah? </i>JLEEEEEB! Rasanya bener-bener kayak ditusuk sama pisau. Kenapa semua
orang kepo banget pengen tahu masalah percintaan orang lain. <i>Well, </i>bagi mereka yang udah punya
pasangan mungkin pertanyaan itu nggak terlalu menakutkan. Mereka mungkin saja
bisa menjawab <i>Belum ada tanggal yang pas,
Udah ada rencana tapi sibuk kerja, Keluarga udah setuju, tinggal bikin acara
lamaran. </i>Hahahhahah! Nah, bisa bayangin nggak gimana reaksinya kalau
pertanyaan itu ditujukan kepada kaum jomblo? Sebagus apapaun pekerjaan yang
kalian lakukan, jabatan yang kalian dapatkan, kesuksesan yang kalian raih,
rasanya bakal sia-sia saja kalau pada akhirnya kalian nggak bisa punya pasangan
yang mau diajak ke pelaminan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Meskipun dunia udah moderen dan
dipadati oleh orang-orang berpikiran maju, buktinya pertanyaan seperti itu
diakui sebagian para bujangan dan perawan sukses sebagai hal yang menyakitkan
apabila dilontarkan. Hal serupa juga dialami oleh Hendra. Bisa bayangin nggak
kalau seorang gay atau lesbian mendapatkan pertanyaan seperti itu dari keluarga
mereka? Mana bisa mereka menjawab, <i>Kalau
nikah harus ke Australia dulu, kan di sana bisa menikah sesama jenis. </i>Jleeeegerrrrr
*petir menyambar*<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hendra bener-bener pusing saat
seorang Tante dari kerabat nyokapnya menanyakan <i>the nightmare question for the bachelor </i>itu di sebuah acara arisan
keluarga di rumah sepupu Hendra. Hendra, sih cuman bisa senyum-senyum, dan
jawab sebisanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Belum mikir ke situ, Tante.” Setelah
menjawab, gue meneguk segelas air sampai tandas. Duh, bener-bener bikin
tenggorokan gue kering.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebelum pertanyaan-pertanyaan lain
keluar dari bibir berlipstik merah itu terlontar, lebih baik gue buru-buru
menyingkir. Alasan ke kamar kecil emang paling ampuh untuk menolak secara halus
ajakan ngobrol seseorang yang bikin kita nggak nyaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Eh, Tante. Hendra permisi mau ke
kamar mandi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si Tante langsung senyum dan
bergeming untuk mencari teman ngobrol yang lain. Gue langsung mendesah begitu
Tante gue itu pergi. Sambil berjalan ke kamar mandi, gue mengecek <i>blackberry </i>gue. Wah ada BBM dari Dhanny.
Sontak wajah ganteng Briptu itu terlintas di kepala gue. Udah empat bulan gue
nggak ketemu sama dia. <i>Well, </i>singkat
cerita setelah seks liar gue dengan Dhanny di acara seminar itu, gue dan dia
resmi pacaran. Kalian nggak kasih selamat ke gue? HEY, GUE UDAH NGERUBAH DHANNY
YANG SEORANG <i>STRAIGHT </i>MENJADI SEORANG
GAY, LHO???? <i>Should I get the credit?</i><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku ke surabaya
besok. <i>Can’t wait to meet you. <3<o:p></o:p></i></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue malah senyum-senyum sendiri kayak
ABG labil yang lagi kasmaran. Yah, gimana nggak labil gue, orang baru pertama
kali ini ada cowok yang suka ngegombal ke gue. Hahhahaha! Duh, bener deh... BF
gue yang satu itu ternyata adalah cowok yang romantis. Dia suka kirimin SMS
atau BBM yang isinya gombalan pujangga. Kalau ada Casanova atau Shakespare,
Dhanny ini cocok banget kalau di sandingkan dengan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue emang terkadang masih suka
ngerasa bersalah karena ngerubah Dhanny yang seorang <i>straight </i>menjadi gay, tapi gue sendiri nggak bisa menolak pesonanya
dia. Kalau kalian inget, gue pernah janji ke Farid pas gue ngobrol sama dia
mengenai pasangan. <i>Well, </i>singkat
cerita gue pernah janji kalau bakal menerima seorang cowok <i>straight </i>yang berhasil gue rubah menjadi gay sebagai BF gue. Dan
hadirlah Dhanny dalam kehidupan gue. Cowok <i>straight
</i>itu jatuh cinta sama gue. Awalnya gue pikir karena alasan seks. <i>Well, </i>kita beruda bener-bener bisa
saling memuaskan saat melakukan hubungan itu. <i>We match each other. We take and giving, </i>dan sebelum-sebelumnya gue
nggak pernah mendapatkan balasan setimpal dari pasangan seks gue, kecuali rasa
puas karena udah bikin <i>striaght </i>menjajal
seks gay.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tapi baru setelah 4 kali bercinta
dengan Dhanny, terhitung sejak acara seminar itu Dhanny rajin beli tiket
pesawat <i>straight to fly to my city on the
weekend just to met me, </i>gue baru tahu kalau dia jatuh cinta gue bukan hanya
karena kita adalah partner yang kompak di atas tempat tidur, tapi juga karena
gue adalah orang yang bisa mengerti dia. Menurut Dhanny nggak seorangpun dari
cewek-cewek yang pernah dipacarinya, yang bisa menggerakkan hatinya seperti
yang gue lakukan. Hey, <i>I didn’t do anything
but seks, </i>tapi Dhanny bersih keras kalau gue adalah hal terbaik di dalam
hidupnya untuk sekarang ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namanya juga cinta. Nggak bisa
dijelaskan. Saat cupid melepaskan anak panahnya, <i>it just happened, and it change your world. Turst me!</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagai BF, Dhanny bukan tipe cowok
yang posesif. Dia ngebebasin gue untuk berteman dengan siapa-siapa saja. Gue
sendiri belum tahu gimana reaksinya kalau gue masih punya hasrat besar untuk
menggoda seorang <i>straight </i>dan
bercinta dengan mereka. Kalau kalian udah punya pasangan, bukannya kalian bakal
setia dan hanya melakukan seks dengan mereka saja? <i>Well, </i>bercinta dengan Dhanny itu menyenangkan. Selalu berkesan.
Tapi, gimana jadinya kalau gue sendiri masih kepingin ML sama cowok <i>straight </i>yang gue taksir? Gue nggak
nyangka kalau petualangan gue bakal berakhir secepat ini hanya karena gue udah
menemukan pasangan gue. Kok, gue jadi nggak rela begini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dhanny akan datang besok, itu artinya
gue harus jadi pacar dan tuan rumah yang baik buat dia. <i>Well, </i>kebiasaan kalau dia dateng ngapel ke kota gue sih
standar-standar saja. Paling kita pergi nonton, makan malam, <i>as just as like a usual two dudes best
friend do. </i>Kita nggak bisa melakukan PDA, <i>well, </i>nggak nyaman saja kalau nunjukin ke depan umum kalau ada dua
orang cowok yang lagi kasmaran. Bisa dirajam sama batu deh. Jadi yahhh kita
berdua cuman bisa pura-pura kayak dua sahabat karib kalau lagi jalan bareng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain nonton, makan malam, kita
berdua cuman ngobrol-ngobrol saja. Masalah kerjaan, masalah kehidupan
masing-masing kita. Gue di sini, dia di sana. LDRS. Fiuhhhh! <i>Long Distance Relationship. </i>Siapa, sih
yang bisa tahan melakukan hubungan nggak sehat kayak gitu? <i>Well, </i>bagi pasangan normal mungkin itu sangat berat. Tapi bagi kamu
gay kayak gue itu hal yang lain. Dhanny masih belum yakin seratus persen kalau
dia gay. Dia pernah bilang gini ke gue pas kita telepon-teleponan pada suatu
hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue masih belum yakin kalau aku ini
gay.” Celetuk Dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maksud kamu?” Nada bicara gue naik
satu oktaf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yah, kebiasaan pasangan yang baru
jadian. Gaya bicara jadi berubah. Yang awalnya lo-gue, jadi aku-kamu. <i>Owhhh, oh so damn cute isn’t it???? </i>*ngeludah*<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kalau gue gay, gue pasti juga demen
ngelihat cowok lain. <i>Let’s say </i>kayak
cowok yang ngelihat cewek sexy pakai rok mini lagi turun di eskalator mall. Aku
nggak ngerasain apa-apa meskipun udah ketemu banyak cowok yang bertampang
ganteng dan berbody yahud.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>I
see...</i>” Gue menggumam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>But,
Hen. With you, </i>aku merasakan yang lain. Kok, tanggapan kamu cuman segitu?”
Dhanny kedengaran nggak puas mendengar reaksi gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Menurut aku itu wajar, kok.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bukannya bagus kalau aku cuman bisa
memandang ke satu arah saja. Ke kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Deg. </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ahhh,<i> again and again. </i>Gombalan
dia bikin gue <i>blushing.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi kamu beneran nggak suka cewek
lagi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya ampun, sayang! Udah berapa kali
kita ngebahas hal ini. Yang bisa aku pikiran sekarang adalah gimana caranya
mencuri pintu kemana sajanya doraemon, supaya aku bisa ketemu kamu setiap hari,
suapa aku bisa setiap saat menyelinap ke dalam kamar kamu, memelukmu saat
tidur, dan tiba-tiba.... ahhhhh... <i>I’m
hard. God! </i>Kenapa dengan ngobrol sama kamu bawaanya aku selalu <i>horney.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue nahan ketawa. Bener-bener, deh.
Muka gue udah kayak udang rebus saking merahnya karena tersanjung denger
gombalan Dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tuh, kan! Cara pandang kamu ke aku
memang satu arah. <i>Just seks.</i>” Gue
mendengus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nggak, lah! Aku sayang lahir batin
ke kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Blushing </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Udah, deh. Kalau ngebayagin malam itu
bawaanya kontol gue langsung ngaceng. Emang kita suka bertengkar kecil waktu
telepon, tapi pas Dhanny menawari untuk melakukan <i>phone seks, </i>emosi kesal gue ke dia langsung saja hilang kayak angin
lalu. Kalau udah sama-sama kangen dan pengen ML, yahhhh <i>phone seks </i>cuman bisa jadi salah satu alternatif selain <i>skype seks, </i>yang belakangan hari ini
bikin kita geram karena koneksi internetnya nggak mendukung. Biasanya kan kita
saling memandang tubuh telanjang masing-masing sambil onani. <i>What a fucking awsome momemnt!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Well, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">jumat malam Dhanny nyampek di bandara, itu artinya dia bakal
nginep dua malam di rumah gue. Hum, bukan masalah besar, sih. Cuman gue rada
khawatir sama gimana cara Bokap memandang gue kalau Dhanny tiba-tiba berkunjung
ke kota gue lagi. Tahu, kan kalau Bokap gue udah tahu gue ini adalah gay. Yah,
gue pernah <i>having seks </i>sama dia, tapi
cuman sekali doang, kok. Satu kali, dua kali, Dhanny ke kota gue, Bokap ngira
Dhanny ini temen deket gue <i>as like Farid
as he knows, </i>tapi lama-lama Bokap kayaknya mulai curiga kalau kunjungan
Dhanny mulai rutin dilakukan selama dua kali dalam satu bulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yah, nggak apa-apa, sih kalau Bokap
tahu Dhanny itu BF gue. <i>So what? </i>Gay
nggak harus jomblo, kan? Sambil terus mengetikkan jemari di atas <i>keypad blackberry</i>, gue berjalan menuju
kamar mandi. Saat itu juga gue kepikiran jalan keluar. Yah, mungkin akan
menjadi masalah kalau setiap kali Dhanny dateng apel, dia selalu nginepnya di
rumah gue? Jelas, dong Bokap bakal curiga, dan terlebih-lebih, Nyokap juga
mulai mengendus gelagak aneh dari Dhanny dan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pernah lho, Nyokap menangkap basah
Dhanny mandangin wajah gue dengan mata berbinar penuh cinta pas kita semua lagi
makan malam di meja makan. Nyokap sampai ngelirik ke Bokap, tapi Bokap
pura-pura cuek saja. Nyokap pernah negur gue, dan mengetakan semua hasil
spekulasi dan teori di kepalanya, tapi buru-buru gue mentahkan perkataan
Nyokap, dan menegaskan bahwa Dhanny cuman teman. Yah, Nyokap emang curiga kalau
Dhanny itu gay. Mana ada sih temen yang rutin beli tiket pesawat dua kali
sebulan demi mengunjungi temannya yang
tinggal di kota lain. Wajar saja Nyokap curiga, dan nggak tahu saja kalau dari
awal yang gay itu Dhanny. <i>Sorry, Mom!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Solusi paling ampuh untuk mengatasi
masalah ini adalah pindah dari rumah. Gue bisa beli rumah sendiri, atau
ngontrak, atau ngekost. Ahhhh, kenapa nggak kepikiran, ya? Dengan gue tinggal
sendiri, akeses Bonyok untuk tahu kehidupan gue juga semakin berkurang. Dhanny
bisa dengan bebas dateng mengunjungi gue tanpa harus merasa sungkan dengan
Bonyok gue. Ya! Keputusan pindah emang ide yang cemerlang. Gue mau
konsultasikan ini dengan Dhnnay. Buru-buru gue <i>dial </i>nomor hapenya. Tak lama suara berat sexynya terdengar di
telinga gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya, sayang????”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ahhh, blushing </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">again.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">The solution and the tempting nightmare came on the
same package part 1<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jadi di sini gue bakal tinggal? Tanya
gue dalam hati saat memandang kamar kosong yang cukup luwas dengan dinding
bercat biru langit yang dalam sekejap membuat gue merasa nyaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Well, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">gue ada di sebuah rumah di bilangan bagian utara kota tempat
tinggal gue. Cukup jauh dari lokasi rumah gue. Di tempat ini gue akan tinggal.
Yup! Rencana awal gue untuk <i>moving from
my house, </i>udah disetujui sama Bonyok gue, meskipun harus melewati proses
yang cukup alot. Siapa, sih orang tua yang mau ngelihat anak semata wayang
mereka lebih memilih tinggal sendiri, padahal orang tua gue menjamin segala
kenyamanan dan fasilitas yang bikin orang lain kadang iri sama gue?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hendra mau mandiri. Hendra nggak mau
ngerepotin Mama-Papa. Hendra mau punya <i>space
</i>untuk tumbuh kembang Hendra. Kan mau kalau umur segini masih tinggal sama
orang tua. Yah, alasan-alasan seperti itulah yang membuat Bonyok gue bergetar
dan akhirnya mengizinkan gue untuk meninggalkan rumah, yah meskipun setiap
sabtu dan minggu gue harus nginep di rumah untuk melepas rindu. Yang menurut
gue <i>ohhhh so lame </i>itu, tapi juga
sempet bikin gue ngerasa nggak tega sama mereka. Gue bener-bener melakukan
semua ini demi kenyamanan Dhanny yang bisa apel sesuka hati dia. <i>Sorry, Pop-Mom!</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di rumah ini gue rencananya mau
ngekost. Gue suka banget sama konsep rumah yang akan menjadi tempat tinggal
gue. Di beberap meter persegi tanah milik keluarga Budiman ini didirikan dua
bangunan tempat tinggal. Rumah utama di di bagian depan, sedangkan bagunan ke
dua yang berupa paviliun berada di halaman belakang. Dua bagunan ini letaknya
lumayan jauh, hampir lima belas meteran, dan hanya dihubungan oleh jalan
berbatu yang melewati sebuah halaman yang cukup luas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rencanya awalnya rumah paviliun ini
akan menjadi kostan gue. Rumah paviliun ini dilengkapi dengan ruang tamu –
merangkap ruang tengah tempat televisi bertengger, dapur, dua kamar mandi (satu
di lantai bawah, satu di lantai dua), dan dua kamar tidur (dua-duanya di lantai
dua). Rumah paviliun ini disewakan seharga satu setengah juta rupiah setiap
bulannya. Yah, buat gue sih itu bukan masalah. Gue udah bekerja dan gue punya
penghasilan tambahan lewat bisnis gue.<i>
Well, </i>gue ada cafe yang didanai langsung sama Bonyok yang katanya untuk
investasi masa tua gue. <i>Thanks Pop-Mom. </i>Gue
bener-bener merasa berdosa karena udah menghianati mereka demi Dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang gue suka dari tempat ini adalah
peraturannya. Gue cukup bebas pulang di jam berapapun, dan boleh membawa teman
menginap. Pakaian juga dicucikan. Dan yang lebih bikin gue suka adalah gue
nggak boleh bawa pacar masuk ke rumah. Maksudnya ya, cewek. Tapi, kan gue nggak
demen cewek. Gue sih senyum-senyum saja. Makannya gue langsung deal dan bayar
uang bulan itu sekalian ke tuan rumahnya. Besok rencananya gue bakal pindah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">The solution and the tempting nightmare came on the
same package part 2<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keluarga Budiman yang bakal menjadi
tuan rumah gue adalah keluarga harmonis Indonesia. Terdiri dari <b>Bapak dan Ibu Budiman</b> beserta dua anak
mereka. <b>Farah</b>, cewek cantik berbadan
proposional yang baru lulus SMA tahun ini, dan <b>Rio</b>, anak bungsu yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP.
Keluarga Budiman bener-bener menjadi keluarga kedua buat gue. Mereka semua
baik, dan terkadang suka mengajak gue makan malam di rumah utama. Rasanya
seperti sudah menjadi bagian dari keluarga ini sendiri, bahkan Farah dan Rio
pun tak ragu-ragu lagi menyebut gue ‘Mas Hendra’ seolah-olah gue ini adalah
kakak kandung mereka. <i>What a beautiful
life isn’t it? </i>Gue punya keluarga kandung yang baik, BF yang cinta mati
sama gue, dan <i>here they are now, my new
family. </i>Hidup gue udah kayak di surga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari keseluruhan hal yang
membahagiakan itu ada satu hal yang menganggu gue. Gue nggak tahu harus
menggolongkan yang satu ini ke mana? Haruskah gue menyukainya atau
menghindarinya? Rio. Ini tentang Rio. Bocah ingusan yang menarik perhatian gue.
Cowok dengan tinggi 168cm dan berat 50kg dengan kulit seputih susu itu
mengingatkan gue akan cowok-cowok <i>boyband
</i>imut asal korea. Entah kenapa gue ngerasa ngelihat peri kalau ngelihat Rio.
Senyum anak ABG itu terlalu manis, lesung pipinya saat menarik bibirnya untuk
mengungkapkan kesenangannya benar-benar sudah mengetarkan hati gue. Gue nggak
pernah ngelihat senyum semenawan itu. Kalau Senyum Farid atau Dhanny bisa bikin
gue <i>horny </i>dalam lima detik, senyum
Rio bisa bikin gue melayang ke surga dalam sekejap. Dia itu seperti anak anjing
yang mengigil kedinginan. Rasanya gue pengen memeluk dan membelainya. Ingin
melindunginya. Ingin selalu berada di dekatnya untuk menyayanginya. <i>What happen with me? This is not like what I
thinking? </i>Gue harus menghilangkan perasaan ini. Gue udah ada Dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue nggak mungkin jatuh cinta.
Munculnya kata-kata itu di kepala gue sontak membuat keringat gue mengucur
deras. Telapak tangan gue basah. <i>Fuck! </i>Kok,
bisa? Gue harus bener-bener menghindari kontak jenis apapun dengan Rio. Setiap
kali gue berpas-pasan dengan Rio, anak itu selalu memamerkan senyumnya, dan
pada saat itu juga gue berhasrat untuk menariknya dalam pelukan gue. Rio yang
begitu polos dan bertingkah kekanak-kanakan, kenapa bisa memporakporandakan
pertahanan gay yang suka dengan cowok-cowok maskulin seperti gue ini? Apakah
gue bosan dengan tipe yang seperti itu? Apakah sekarang gue beralih menyukai
cowok-cowok imut?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sore itu dengan seragam dinas yang
masih menempel, gue melangkahkan kaki melewati jalan setapak yang membelah
halaman belakang keluarga Budiman menuju rumah paviliun. Begitu sibuknya gue
melamunkan Rio, tiba-tiba sosok yang gue hindari untuk muncul di depan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas Hendra!” Bocah ABG itu nyengir
dan memamerkan wajah lucunya ke gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">DEG! Jantung gue rasanya mau koleps.
“Haii...Ri...Rio...” Kok, gue jadi gagap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Baru pulang kerja, Mas?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya...” <i>GOD! </i>Kenapa mata gue nggak bisa berhenti memandangi bibir merah
bocah ABG itu. <i>Well, </i>bibir Rio
bener-bener bikin gue kehabisan napas meskipun dengan memandanginya saja.
Bibirnya tipis di kedua bagian dan sama-sama berwarna merah muda pucat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Polisi itu selalu bawa pistol ke
mana-mana, ya Mas? Mas Hendra punya pistol?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Punya.” Gue masih berdiri kayak
patung dan masih memandangi wajah Rio yang sekarang berdiri sejauh dua meter
dari gue hanya dengan mengenakan pakaian sehari-harinya yang berupa celana
kolor dan kuas distro yang populer di kalangan ABG.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Boleh, lihat nggak?” Mata bulat
berbinar itu mengedip.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perlu ya tanya-tanya begitu dengan
nada manja???? Agrhhhh! Gue frustasi bukan main. Pengen rasanya gue memeluk dan
mendekapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang di sarung pistol atau di balik celana? </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitu tanya gue di dalam
hati, tapi yang terlontar dari gue cuman ini... “Boleh.” Seperti tersihir gue
mengeluarkan sepucuk senjata api dari sarung pistol yang selalu siap sedia di
pinggang gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“WAW!” Sekarang Rio memamerkan
ekspresi kegirangan. Napas gue terengah-engah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Fokuskan hal lain Hendra! Fokus!
Fokus, sebelum lo gelap mata dan memerkosa bocah ingusan ini di halaman
sekarang juga. Gue mencoba mengembalikan kesadaran gue. Gue butuh kepala gue
jernih dari hal-hal yang tidak senonoh. Setiap jengkal dari tubuh Rio sangat
memanjakan mata gay gue. Ibaratnya gue seperti melihat ice cream yang meleleh
terbakar matahari, terlalu sayang kalau dibiarkan mencair, dan bukannya
berakhir sebagai pemanja lidah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kok, pintu paviliunnya kebuka? Kan
tadi pagi, Mas kunci.” <i>Thanks God! </i>Akhirnya
ada hal lain yang menarik perhatian gue. Emang sekarang pintu rumah paviliun
itu sedang terbuka lebar dan Rio jelas-jelas baru keluar dari sana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Belum sempat Rio menjawab, gue
melihat sosok Ibu Budiman, Nyokapnya Rio keluar dari dalam rumah paviliun. Gue
makin binggung, tapi gue suka, karena gue bisa mengalihkan sejenak pikiran gue
dari Rio yang manis ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hendra! Maaf, tante perlu ngomong
sama kamu.” Ibu Budiman berjalan mendekati kami berdua. Rio langsung berdiri di
samping Nyokapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ada apa, tante?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Begini... tante mau minta izin ke
kamu untuk memakai satu kamar kosong di lantai dua untuk jadi kamar
sementaranya Rio. Bagaimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">DEG! “Maksudnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamar Rio lagi kebocoran. Pipa dari
kamar mandi atas yang pas di atasnya kamar Rio bocor...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamar Rio kayak laut, deh. Ayo, aku
tunjukin kalau Mas Hendra nggak percaya!” Rio memotong kalimat Nyokapnya itu
dengan penuh antusias.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue memutuskan langsung percaya
meskipun tidak memastikannya sendiri. “Kok, bisa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mungkin udah waktunya ganti pipa.
Emang keadaanya udah gawat setahun yang lalu, tapi masih nggak mengkhawatirkan,
eh sekarang malah bikin bencana kecil.” Ibu Budiman tertawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Terus Rio mau pindah kamar
sementara, begitu maksudnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio mengangguk semangat. Duh, berbuat
begitu saja udah bikin gue berdesir. Kok, bisa tingkah manja anak ABG
menggetarkan Polisi gagah kayak gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bagaimana Nak Hendra? Boleh?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue melirik ke Rio. Bocah imut itu
bakal tinggal di sebelah kamar gue, dalam satu atap, dan dia jelas-jelas akan
menghabiskan waktunya di rumah paviliun yang gue tempatin. <i>it’s a nightmare. YES IT IS. OBVIOUSLY! </i>Gue menelan ludah.
Bagaimana gue bisa bertahan menghadapi serangan peri imut satu ini?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Berapa lama tante?” Tanya Gue ingin
memastikan sebarapa lama gue harus tersiksa dari hasrat ingin menempelkan tubuh
telanjang gue ke tubuh sintal telanjang ABG imut di depan gue ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mungkin lima hari saja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Boleh, ya Mas Hendra. Biar Mas
Hendra ada temannya? Nanti kita bisa main PS!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ahhh, susah menghiraukan permintaan
seseorang yang sudah memutar-balikkan kutub kehidupanmu. “Boleh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio langsung melompat kegirangan.
Terpaksa senyum ini tersungging untuk menambah kebahagiaan bocah ABG yang
sekarang masih gue nggak ketahui apa isi kepalanya. Kenapa dia sesemangat dan
sesenang itu tinggal bersama gue?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rio emang masih kayak anak kecil.
Aduh, tante jadi nggak enak ngerepotin kamu.” Ibu Budiman tiba-tiba nyeluk,
membuyarkan kesibukan gue memandangi Rio yang sedang kegirangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nggak apa-apa tente. Aku juga suka
ngerasa kesepian. Kalau ada Rio pasti kayak pasar malam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tiba-tiba Rio langsung menyodorkan
tangannya dan langsung gue sambut dengan ber<i>high
five </i>layaknya dua sahabat karib. Dalam sekejap Rio langsung meninggalkan
gue dan Ibu Budiman untuk mengambil barang-barang miliknya yang dia pengen
boyong pindah ke kamar baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Katanya Rio mau jadi Polisi kayak
kamu, lho Nak Hendra...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue tersenyum mendengar perkataan Ibu
Budiman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rio itu dari dulu pengen punya kakak
cowok yang bisa diajak main. Untuk ada Nak Hendra di sini, apalagi Nak Hendra
ini Polisi, bisa jadi contoh yang baik buat Rio. Terima kasih lho Nak Hendra.
Saya permisi dulu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue menelan ludah. Contoh yang baik?
Kalau saja Ibu Budiman tahu gue ini sebenarnya siapa? Mana mau dia menjadikan
gue sebagai panutan putra bungsungnya. Ahhh, gue tiba-tiba merasa hina karena
nggak bisa menjadi contoh yang baik buat Rio.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oh, iya! Nak Hendra sudah makan
siang?” Pertanyaan Ibu Budiman membuyarkan lamunan gue. Gue spontan menggeleng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kalau begitu makan gabung di dalam
yuk!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue langsung mengangguk. Beban ini
nggak bisa gue simpen sendiri. Haruskah gue cerita ke Dhanny? Apa ke Farid
saja, ya? Ahhhh, itu anak sekarang udah sibuk bisnis cafenya juga, jadi udah
jarang telepon dan ketemu. Nggak enak kalau tiba-tiba pengin curhat ke dia
masalah begini. Masalah gay pula. Masalah normal saja bikin Farid kelimpungan,
apalagi sama masalah <i>complicated </i>yang
sama sekali nggak dia ngerti. Alamat bakal tersiksa gue sampai lima hari ke
depan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Five days living in a hell. Should I jump in, or stay
on the edge?<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue nggak nyangka kalau akan seakrab
ini gue dengan orang yang udah bikin hidup gue seperti di neraka. Rio sudah
dipastikan akan menghabiskan waktunya di rumah paviliun. Gue ngerasa jadi nggak
punya privasi, tapi gue ngerasa nggak keberatan, apalagi kalau udah ngelihat
muka bahagia Rio yang kelihatan menikmati waktunya yang jauh dari pengawasan
Nyokapnya yang sibuk riwa-riwi di rumah utama, dan hanya datang satu-dua kali
untuk mengingatkan soal sholat, belajar, mandi, dan makan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seperti hari ini, setelah usai makan
malam gue dan Rio berjalan beriringan menuju rumah paviliun. Biasanya setelah
makan malam gue sih santai-santai dulu sambil nonton teve, tapi berhubung ada
Rio kebiasaan gue jadi berubah. Gue sering nungguin dia belajar di ruang tamu,
meskipun itu agak menyiksa ya karena gue ketagihan memandangi wajahnya yang
bisa menunjukkan segala jenis ekspresi aneh di kala Rio mengerjakan PRnya.
Cuman dengan ber SMS Dan ber BBMan dengan Dhannylah, gue bisa mengalihkan
pikiran gue sejenak dari Rio.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas Hendra udah sunat belum?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Deg! Pertanyaan anak SMP ini menarik
perhatian gue. Spontan gue menoleh karena pertanyaan tersebut berhubungan
dengan kontol.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sudah, dong. Sunat kan wajib.” Gue
memandangi wajah Rio yang seketika itu berubah sayu. Lho, kok... “Kamu belum
sunat?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio tampak terkejut. Ekspresinya yang
setengah terkejut dan setengah malu itu sudah cukup untuk menjadi jawaban
pertanyaan gue. Betul apa dugaan gue. Sekarang Rio mengangguk untuk membenarkan
dugaan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Takut?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nggak sakit. Cuman pertamanya saja
kayak digigit nyamuk, setelah itu nggak terasa apa-apa.” Jelas gue seadaanya
sambil terus melangkahkan kaki menuju rumah paviliun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ah, jawaban klise. Mama juga bilang
begitu. Tapi namanya takut ya takut. Lagian Rio udah <i>seraching</i> di internet, kalau nggak sunat pun Rio masih bisa bikin
cewek hamil.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ahhhh, jawaban sepolos itu mampu
bikin gue tersenyum dan mengeluarkan tawa renyah dan bersahabat dalam sekejap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bukan masalah hamil-nggak bisa
hamil, tapi masalah kesehatan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Buktinya bule-bule masih sehat
walafiat meskipun nggak di sunat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ah, susah deh kalau mendebat jalan
pikiran bocah ingusan seperti ini. Cara cepat untuk mengakhiri depat seperti
ini adalah mengalah. “Iya, deh terserah kamu. Nggak di sunat juga nggak
apa-apa.” Kemudian hening sejenak sampai akhirnya kaki kami melangkah menaiki
serambi depan penuju pintu paviliun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rio boleh lihat kontol Mas Hendra
yang di sunat nggak?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hah?” Gue kaget bukan main. Gimana,
nih? “Hahhahaha! Nggak mau, ah! Mana ada cowok tunjukin kontolnya ke cowok
lain, yang ada tunjukin ke ceweknya. Hehhehe!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi temen-temen Rio suka saling
pamer kontol waktu ganti baju pas olahrga.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oh, jadi kamu juga ikut-ikutan kayak
mereka?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio menggeleng. “Nggak, dong Mas!
Nanti Rio malah diketawain kalau mereka tahu aku belum di sunat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nah, kalau gitu nggak perlu minta
orang lain nunjukin kontolnya ke kamu, kalau kamu sendiri nggak mau.” Mendengar
teguran seperti itu wajah Rio langsung berubah murung. Wah, kayaknya gue salah
ngomong, tapi gue perlu berbuat ini karena ini penting untuk melatih jalan
pikirannya untuk menjadi cowok yang dewasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sampai di dalam kami bedua memutuskan
untuk menonton televisi. Lagi-lagi Rio membuka pembicaraan. Kayaknya Rio emang
suka jadi pusat perhatian. Gue bisa ngelihat betul usaha dia supaya gue
tertarik dengan apa yang dia bicarakan. Ah, khas anak ABG, yang mau <i>show off </i>dan ingin menunjukkan siapa
dirinya ke semua orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas Hendra udah punya pacar?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue tersenyum tipis. “Udah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Namanya siapa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dhanny. “Dian...” Lha, kok malah nama
Dian Ayu Permata yang muncul di kepala gue? Juihhhh! Ogah. Untung Farid udah
putus sama nenek sihir itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Berarti Mas Hendra udah pernah ML
dong?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Deg! Wah, Rio sepertinya ingin
membahas hal-hal berbau dewasa bersama gue. Ya, gue tahu. Gue udah dewasa, jadi
gue mampu menilai situasi seperti ini. Menurut gue, Rio ini masih muda, labil,
dan masih penasaran dengan banyak hal yang belum dia ketahui, termasuk masalah
seks. Jelas dia suka membicarakan ini dengan teman-teman cowoknya. Nggak
mungkin dia membicarakan ini sama Papa-Mamanya, tapi bersama gue, orang yang
Rio anggap sebagai kakaknya, sosok yang jauh lebih dewasa, berharap gue bisa
menjadi sumber pengetahuannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rahasia! Kamu sendiri masih kecil
udah tanya begituan? Keseringan nonton Bokep kamu, ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio langsung nyengir sambil
garuk-garuk rambut. “Aku nyimpen video di hape, ada juga VCD, lho, Mas. Aku
beli dari temen.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Khas ABG cowok. Wajar, lah. Gue nggak
seharusnya menghakiminya karena gue dulu juga begitu, cuman dulu gue koleksinya
udah VCD bokep gay.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi kamu awas jangan coba-coba ML,
ya? Nanti kalau pasangan kamu hamil masa depanmu bisa hancur. Kamu harus
menikah lho sebagai bentuk pertanggung jawabannya. Bayangin, deh kalau kamu
masih sekolah dan hidup masih dibiayai orang tua kamu, mana bisa kamu
menghidupi istri dan bayi kamu. Mau kerja? Mana ada tempat yang mau
memperkerjakan anak SMP. Coba diresapi omongan Mas ini...” Ahhhh, gue ngerasa
hina banget jadi panutan dan edikator begini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya, Mas... Rio paham kok! Rio nggak
berani.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bagus. Janji, ya sama Mas Hendra!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malam hari ke
esokan harinya...<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hari ini gue emang sengaja pulang
terlambat. Gue sengaja mampir main <i>footsall
</i>bareng temen-temen, ceritanya anak Sabara Versus Lantas. Beruntung kemenangan
ada di tim gue, tim Sabara. Kenapa gue sengaja nggak pulang ke kostan sore
tadi, karena gue tahu kalau rumah lagi sepi. Keluarga Budiman pergi ke rumah
sanak saudara mereka pagi tadi dan sempat pamit ke gue sebelum berangkat kerja.
Yang jadi alasan gue ogah pulang karena Rio nggak ikut rombongan keluarganya
pergi ke luar kota.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bisa bayangkan kan kalau gue dan Rio
ada di dalam satu atap tanpa ada siapa-sapa di sekitar kita? <i>Well, </i>mungkin bakal akan ada yang
terjadi. Sesuatu yang buruk, yang mungkin akan membawa kesenangan dalam sesaat,
tapi bisa saja berubah menjadi mala petaka pada akhirnya. <i>Well, </i>gue bakal merasa hina banget kalau sampai menjerumuskan
seorang ABG polos ke dunia hitam ini. Ehhhh, <i>Rio is a straight, </i>terbukti beberapa kali dia pamerin majalah
dewasa yang terkenal di Indonesia ke gue, dan tentu saja foto gebetannya.
Gebetannya lho, ya... bukan pacarnya. Rio ceritanya lagi bertepuk sebelah
tangan karena cewek yang ditaksirnya malah naksir teman sekelasnya yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ngelihat tanda-tandanya saja dan
bagaimana kondisi emosi Rio, jelas dia mudah sekali untuk dipengaruhi dan
diputar balikkan ke arah lain oleh gay seperti gue. <i>Stright to gay porject </i>gue masih berjalan, dan gue berusaha
menjauhkan Rio dari sasaran target misil gue. Ini nggak boleh terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Waktu menunjukkan pukul tujuh malam.
Sebaiknya gue pulang dan langsung mengunci diri ke kamar. Inget, kamar harus di
kunci karena Rio punya kebiasaan suka nyelonong masuk ke kamar. Pernah lho gue
hampir kepergok lagi ber<i>french kiss </i>sama
Dhanny cuman gara-gara pintu kamar nggak gue kunci dan Rio masuk begitu saja.
Untung waktu itu gue dan Dhanny lagi dalam proses menarik napas dan nggak
sedang berpagutan bibir dan lidah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tepat setengah jam kemudian gue
sampai di rumah. Dari halaman depan gue langsung melewati akses jalan menuju
halaman belakang lewat lorong di samping rumah, dari sana langsung tembus ke
jalan setapak menuju rumah paviliun. Dengan langkah berat karena kaki pegal
karena seharian ini dia latihan baris berbaris dan bermain <i>footsall, </i>gue membuka pintu depan rumah paviliun yang semenjak Rio
tinggal di sini bareng gue dari kemarin, nggak pernah gue kunci lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beruntung Rio nggak berada di ruang
tamu untuk nonton televisi, itu tandanya gue disarankan untuk langsung menuju
ke kamar dan mengunci pintu. Pelan-pelan gue menaiki anak tangga menuju lantai
dua dan masih tidak ada tanda-tanda ada keberadaan Rio di rumah paviliun ini.
Mungkin saja dia ada di rumah utama. Mendesah lega gue melangkahkan kaki menuju
kamar. Sesampainya di dalam gue menutup pintu dan mengunci kamar. Gue langsung
mengganti seragam gue dengan pakaian santai. Sambil rebahan gue berusaha
memejamkan mata. Nggak ada yang bisa gue lakukan di dalam kamar ini. Berhubung
gue capek berat, tidur adalah solusi ampuh untuk mengalihkan pikiran dari
mendaratkan ujung lidah gue di kulit putih susu Rio.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lima menit gue masih belum tidur,
tapi mata gue masih terpejam. Tiba-tiba saja... Kruuuuyuuuuuk! SIALAN! Perut
gue portes pengen di isi. Gimana, nih? Gue bangkit dari tempat tidur dan
terduduk diam sambil bersila. Gue pertajam pendengaran gue. Rumah paviliun ini
emang sepi, kayaknya cuman ada gue. Akhirnya gue memutuskan untuk turun ke
dapur dan memasak mie instan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selagi menunggu mie matang, perhatian
gue teralih pada pintu rumah paviliun yang terbuka. Sosok yang gue takuti
muncul di depan pintu. Rio tersenyum ke arah gue. Gue lihat dia sedang
menenteng bungkusan plastik berlogo minimarket.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dari minimarket?” Tanya gue yang
beruntung bisa bersikap wajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio mengangguk. Gue melirik bungkusan
plastik itu lagi. Hanya ada satu benda di dalam plastik itu. Botol plastik
ukuran 100ml yang gue kenal betul bentuknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Handbody!</i>”
Celetuk Rio kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan yang hanya melintas di
kepala gue saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Cieeee, cowok pakai <i>handbody!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Biarin!” Rio menujurkan lidahnya.
Sontak gue tersentak karena pertama kali yang terlintas di kepala gue adalah
lidah merah muda itu membasahi ujung kepala kontol gue. SIALAN! “Aku naik dulu,
ya Mas! Selamat masak!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue cuman nyengir saja sambil menatap
tajam bokong penuh Rio yang terbungkus celana pendek andalannya. Gimana rasanya
kontol gue menghujam lubang anusnya? Rasanya pengen banget kedua tangan ini
meremas-remas kedua bokong itu dan meninggalkan jejak cap tangan merah di sana.
SIALAN! Gue bener-bener hina, masih saja pikiran kotor itu melintas di kepala
gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue selalu menjadi gay <i>bottom. </i>Dengan Dhanny yang udah jadi
partner rutin seks gue pun juga begitu. Tapi entah kenapa kali ini, di kala gue
melihat Rio seperti singa kelaparan yang melihat bayi rusa yang terpisah dari
kelompoknya, gue ingin menjadi gay <i>top.</i>
<i>GOD DAMN IT! STOP THINKING DIRTY!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mie instan gue udah siap. Pas suapan
pertama gue tiba-tiba saja tercenung. Kok, bisa sih gue makan sendirian. Gue
tiba-tiba beranjak dari meja makan dan naik ke lantai atas menuju kamar Rio.
Gue ketuk pintu kamarnya beberapa kali, tapi nggak ada sahutan dari dalam. Gue
ketuk lagi, tapi tetap saja nihil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yo! Rio!” Gue memanggil namanya,
tapi nggak ada jawaban. Mata gue tertumbuk pada gagang pintu kamar Rio. Apa gue
masuk saja langsung, ya? Kok, gue jadi ngerasa deg-degan gini, sih? Toh, Rio
sendiri asal nyelonong masuk saja kalau ke kamar gue. Kok, gue malah jadi sopan
dan terlalu <i>manner </i>gini, sih? Gue
bener-bener udah berada di ambang batas nggak normal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Klek! Gue membuka pintu kamar Rio.
Nggak terlalu lebar, cuman sejengkal kaki doang, dan gue bisa melihat semuanya,
dan gue tercekat. Tenggorokan gue langsung kering. Saat itu gue melihat Rio
tengah berlutut di lantai dalam kondisi telanjang bulat dengan menghadap ke
tempat tidurnya, laptop menyala yang sedang menayangkan video porno <i>unisex orgy </i>(Seks campuran laki-laki vs
perempuna, laki-laki vs laki-laki, perempuan vs perempuan), <i>headseat </i>yang tersambung ke laptop yang
menjadi jawaban kenapa Rio nggak mendengar panggilannya, dan juga yang
terakhir, tangan kanannya yang berlumuran <i>handbody,
</i>yang tengah sibuk mengocok kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue menelan ludah. <i>SHIT! </i>Kenapa gue melihat kejadian yang
seperti ini lagi? Kayaknya ini udah jadi awal dari tanda-tandanya gue bakal <i>having seks </i>sama Rio. Dulu sebelum ML
sama Farid gue mergokin dia onani di kamar kakaknya, terus ada Bokap gue yang
onani di kamar mandi, terus Dhanny yang onani di kamar mandi asrama, sekarang
Rio. Dan setelah gue menyaksikan dia onani, pasti selanjutnya adalah...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">GOD!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh...Ahhhh...Ahhhh!” Rio
mendesah-desah, tak menyadari kalau pintu kamarnya terbuka dan gue sedang
berdiri di sana memandanginya dengan tatapan kosong karena gue masih kadang
suka <i>disolve </i>ke alam lain, alam
imajinasi, dan balik lagi ke alam nyata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pinggul Rio ikut menari, mendorong
kontolnya yang sepanjang 17cm itu untuk tergosok-gosok oleh tangannya yang
bertengger diam di depan selangkangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh, Ahhhhh!” Bahkan Rio mendesah
saat layar laptopnya sedang menayangkan adegan seorang cowok bule menghujamkan
kontol <i>big size</i>nya itu ke anus
seorang cowok bule lain. Sepanjang lima menit adegan gay berlangsung di depan
mata Rio, tapi tak ada tanda-tanda jengah dari Rio. Rio malah menikmati setiap
adegannya, malah sempat Rio menyamakan ritme kocokan kontolnya dengan ritme
kocokan tangan seorang cowok bule yang sedang mengonanikan kontol seorang cowok
bule yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hohhh, Hohhhh, yeah... ahhhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue menelan ludah. Gue tahu kalau Rio
sebentar lagi akan menjadi klimaksnya. Di tempat gue berdiri sekarang gue nggak
bisa mengalihkan perhatian gue dari kontol Rio yang bengkok ke atas itu. Kontol
yang tampak putih, basah karena keringat <i>plus
</i>percum itu, benar-benar mampu membangkitkan kontol gue di balik celana.
Kontol gue berkedut-kedut makin hebat sewaktu Rio mendesah dan mendongahkan
kepalanya ke atas saat dia menikmati ambang orgasmenya yang nanti akan
membimbingnya menuju klimaks sesaat yang rasanya tiada tara itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kontol Rio yang nggak di sunat itu
emang kelihatan berbeda. Sewaktu mengocoknya Rio nggak sengaja menarik kulit
pelirnya ke bawah sehingga kepala kontolnya terbuka, tapi Rio tetap membiarkan
kepala kontolnya tertutup, dan hanya menyisahkan bagian ujung lubang kencingnya
yang baru saja mengeluarkan percum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Heeeem, heeeemm, Ahhhhh, Ahhhhhh!”
Gerakan tangan Rio semakin cepat saat mengocok kontolnya, dan dalam sekejap
gerakan itu dirubah menjadi gerakan mengokang senjata <i>shotgun </i>yang diiringi dengan erangan Rio yang tertahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Eeehhhhhhhh...” Rio melengkungkan
punggungnya ke depan, dan gue melihat kontolnya mengeluarkan sperma. Spermanya
tidak sampai muncrat tapi hanya mengalir keluar dan mengalir menuruin batang
kontolnya dan menetes jatuh ke lantai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekarang gue bisa melihat dengan
jelas kalau Rio belum ditumbuhi jembut. Gue nggak melihat bekas cukuran juga,
jadi Rio bener-bener masih belum puber. Mungkin pertumbuhan hormonnya agak
lambat. Sperma yang dikeluarkan juga nggak banyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hanya ada dua hal yang bisa gue
lakukaan saat ini. Diam di tempat dan menunggu Rio memergoki gue atau segera
menutup pintu kamarnya dan pergi menjauh. Keduanya adalah langkah besar. Kalau
gue memilih diam gue tahu betul apa yang terjadi selanjutnya, dan tentunya
nggak ada ada bedanya dari kejadian-kejadian yang sebelumnya gue pernah alami.
Tapi kalau gue memilih pergi, gue bakal merasa lega sekaligus kecewa. Lega
karena berhasil berpikir jernih, dan kecewa karena membiarkan diri gue berpikir
jernih. SIALAN! Serumit inikah kehidupan gue sebagai gay.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Klek! Gue kembali menutup pintu kamar
gue dan turun ke bawah. Lebih baik gue selesaikan makan gue dan gue segera
pergi dari rumah ini. Malam ini sebaiknya gue nggak perlu ada di rumah. Gue ke
Polsek saja, meskipun bukan tugas gue untuk piket malam. Sepuluh menit kemudian
gue mengambil jaket dan pergi dengan motor gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ke esokan harinya di ruang tamu...<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa-Mama, sama Kakak kamu pulang
malam ini, ya Yo?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio yang sedang menemani gue menonton
televisi mengangguk, sambil tangannya terus sibuk menganti saluran televisi
lewat remote control di tangannya. Andai saja remote control itu kontol gue.
Pengen deh rasanya tangan Rio yang masih mulus itu mengenggam kontol gue dengan
mantap. Anak ABG seperti Rio emang doyan onani, dan kocokan mereka biasanya
lebih hebat dan lebih bersemangat. Agrhhhh, mupeng berat pengen dionaniin Rio. Kali
ini gue membiarkan pikiran kontor gue bekerja aktif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue pikir menahan hasrat dan gairah
gue adalah perbuatan yang tidak menyehatkan. Gue selalu jujur terhadap diri gue
sendiri, dan gue berani jujur bahwa sekarang gue tertarik sama Rio. Bukan
seperti kertarikan gue kepada seorang <i>straight
</i>seperti biasanya, tapi kali ini gue baru merasakan apa yang Dhanny rasakan
ke gue. Gue jatuh cinta. Panah cupid sudah menembus jantung gue dan menyebarkan
racun cinta di dalamnya. Gue nggak pernah bisa berhenti memikirkan Rio.
Sosoknya terus terbayang-bayang di kepala gue. Kilasan ingatan akan pemandangan
yang gue temukan kemarin malam mengiringi permainan imajinasi gue sewaktu onani
di pagi hari tadi. Yup, gue nggak tahan
pengen melampiaskan segala bentuk perasaan gue ke Rio.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan jangan pernah coba-coba melawan
atau menolak perasaan cinta. Jangan coba-coba untuk menarik keluar panah cupid
dari dadamu karena itu akan sangat menyakitkan. Darah penyasalanmu akan tumpah
keluar lewat lubang yang telah kamu buat sendiri. Kata-kata bijak yang entah
berasal dari mana itu terucap berulang kali di dalam kepala gue. Secara spontan
tangan gue menyentuh bagian dada, tepat di atas jantung gue yang sekarang
berdegup normal. Di sinilah panah cupid itu mendarat, menembus melewati kulit, otot,
daging, dan tulang, hingga akhirnya sampai ke jantung gue, melubanginya dan
merusaknya dengan racun cinta yang
melapisi permukaan anak panahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue menoleh ke arah Rio yang duduk di
sebelah gue. Pandangannya terfokus ke acara televisi yang sedang berlangsung.
Sudut mata gue menangkap posisi tangan gue yang merentang di atas sandaran
sofa, tepat di atas bahu Rio. Sekilas gue menyunggingkan senyum dan gue
menjatuhkan lengan kokoh gue ke atas bahu yang tak begitu lebar itu. Sekarang
lengan gue tengah merengkuh bahu Rio dan mendekapnya hangat, nyaman, dan
melindungi. Gue menunggu reaksi yang diberikan Rio. Rio masih terfokus ke layar
televisi, dan entah kenapa gue merasa kecewa. Dekapan gue nggak berarti apa-apa
bagi Rio. Segera gue tarik lengan ini pergi menjauh dari bahu yang tak lebar
itu, tapi tiba-tiba saja kepala Rio berasandar di sana, di atas bahu gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue membeku, gue bertahan, dan
kembali mendaratkan pelukan di atas bahunya. Gue rengkuh semakin kuat dan Rio
menerimanya dengan meringsek semakin menempel ke tubuh gue. <i>God! </i>Jantung gue berdetak tak beraturan.
Apakah Rio bisa mendengar detak jantung gue yang bertalu-talu seperti genderang
perang ini? Rio kemudian melingkarkan tangannya ke perut gue, diikuti kakinya
yang mengait ke atas pangkuan gue. <i>What
the???? </i>Gue nggak berpikir sejauh ini Rio akan menanggapi rengkuhan lengan
gue. Tak tahan akhirnya tawa renyah gue terlontar, dan menarik perhatian bocah
yang sekarang mendekap gue manja itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kenapa, Mas?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu ini manja kayak anak kucing.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Meoong...</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jich! </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue malah ketawa menanggapinya. Sesuatu yang <i>absurd </i>menurut gue tak lagi berlaku saat
gue bersama Rio. Hal-hal kekanakan dan konyol begitu rasanya sah-sah saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yo... Mas Hendra mau jujur sama
kamu...” Bibir ini seolah bergerak sendiri. Suara gue bergetar. Ini adalah
sebuah ekspresi yang tak bisa lagi dibendung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya, Mas? Kok hawanya berubah
begini, ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Awkaward moment, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio merasakannya dengan menarik tubuhnya menjauh.
Ditinggalkan seperti itu spontan reaksi gue terpicu dan tubuh kurus Rio tak kuasa
melawan tangan gue yang menahan posisinya di sana. Rio kembali menjatuhkan
kepalanya di bahu gue, tapi tangan itu tak lagi merengkuh tubuh gue. SIALAN!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas Hendra sayang sama kamu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beat. Freezing moment.</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rio juga sayang sama Mas Hendra...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lega mendegarnya. Tapi, kamu tahu
nggak sayangnya yang bagaimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Freezing moment again. </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kali ini lebih lama. Rio kemudian
bangkit dari posisi rebahannya. Dia bersimpuh di samping gue, memandang muka
gue langsung, seluruh tubuhnya sekarang telah naik ke atas sofa. Mata bertemu
dengan mata, kedua napas saling menderu berat, dan kedua ujung bibir kami
saling berkedut. Apakah ini pertanda kalau...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Do it now, or killing your self after this!</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Gue menangkup wajah Rio dan
mencium bibirnya. Bibirnya begitu lembut seperti permen kapas. Mata gue
terpejam menikmatinya dan tak lama kemudian gue melepas ciuman itu, dengan
kedua tangan masih menangkup kedua pipi Rio. Sumpah gue melihat pipi cowok ABG
itu memerah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas sayang sama kamu dengan cara
seperti barusan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mata Rio berkedip-kedip seolah
mencerna situasi yang sedang terjadi. Tapi kemudian sebuah kalimat terlontar
dari bibir Rio yang bergetar. “Mas Hendra gay?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Shuuuuuut, kamu nggak perlu bertanya
kalau kamu sudah tahu jawabannya...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio membenarkan posisi tubuhnya, sekarang
dia terduduk tegak di atas sofa, dan gue juga melakukan hal yang sama. Kami
berdua sama-sama tegang dan nggak tahu harus bebuat bagaimana dan harus
mengatakan apa. Gue yang memulai ini dan gue harus menyelesaikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas Rio cuman berusaha jujur sama
diri sendiri. Mas Rio tertarik sama kamu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Jatuh cinta gitu maksudnya?” Tanya
Rio polos. Dia sama sekali kelihatan nggak tersinggung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mengangguk. “Sikap kamu yang
manja, kekanakan, dan masih imut, membuat Mas Hendra ingin menyayangi kamu dan
melindungi kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio diam saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maafin Mas Hendra ya Rio. Mas Hendra
hanya mau jujur saja. Nggak sehat kalau Mas Hendra melawan perasaan ini. Mas
Hendra sudah punya pacar, cowok juga, tapi entah kenapa rasa sayang Mas Hendra
ke kamu ini, berbeda dengan yang Mas rasakan ke Dhanny, pacar, Mas...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maksudnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mikir sejenak. Gimana caranya
menyampaikan ini kepada seorang anak ABG supaya bisa dicerna dan diterima degan
mudah. “Perasaan Mas Hendra ke Dhanny adalah perasaan cinta dan sayang kepada
orang yang lebih dulu mencintai dan menyayangi kita. Ibaratnya sebagai balasan.
Kalau kita dicintai, kita harus balik mencintai. Tapi, apa yang Mas Hendra
rasakan ke kamu, itu <i>pure, </i>murni,
rasa sayang, yang datangnya langsung dari hati.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio tersenyum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas tahu kalau keadaan akan berubah
di antara kita mulai dari sekarang. Dan kalau kamu keberatan dengan keberadaan
Mas Hendra, Mas akan...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nggak, kok! Jangan coba-coba
pergi...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Deg! Kok? “Maksud kamu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kalau Mas mau jawabannya, Mas mau
cium aku sekali lagi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Deg! Deg! Deg! Gue kok malah terdiam.
Bengong karena kenyataanya nggak sesuai dengan prediksi. Rio langsung cemberut
begitu perkataanya disambut datar oleh gue. Dua jari panjangnya mencubit perut
gue dengan manja. Sontak gue mengaduh, tapi itu hanya meninggalkan rasa sakit
sementara, karena berikutnya gue tahu ekspresi wajah seperti itu umumnya
diekspresikan oleh seorang yang cewek yang ngambek sama cowoknya. Jadi...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cup! Bibir ini mendarat sekali di
atas bibir merah muda itu. Kami membuka mata bersamaan saat bibir kami berhenti
memagut. Kami saling memandang. Semua terjelaskan hanya lewat pandangan mata.
Gue menginginkan Rio, dan Rio menginginkan yang sama. Bibir ini tersenyum, tak
cukup lebar karena dalam proses ke sana bibir ini sudah terkunci karena Rio
yang mendaratkan kecupan. Bibir kami saling beradu dan memagut, lidah mulai
ikut bermain, dan suhu tubuh kami meningkat drastis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio naik ke atas tubuh gue dan gue
menerimanya dengan senang hati. Untuk pemula, Rio gue akuin cukup terampil. Dia
tahu bagaimana caranya untuk mengendalikan napas, tahu bagaimana menjaga gigi
kami agar tak saling beradu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ini masih membingungkan buat Mas
Hendra, Yo!” Gue melepaskan ciuman dan bersandar di sandaran sofa. Rio masih
berada di atas tubuh gue. Sesuatu di balik celana gue sudah terbangun, begitu
juga dengan milik Rio yang sekarang menempel pasrah di atas perut gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hal yang sama juga Rio rasakan...
tapi <i>boys just wanna have fun, right?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bukan seperti itu, Rio. Ini nggak
main-main buat Mas Hendra. Mas serius menaruh rasa ke kamu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Terus ceritanya mau mendua, ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Deg! Kalimat itu seperti silet yang
mengiris kulit. “Mas bakal memperbaiki ini...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oke... tapi bisa nggak kita
lanjutkan yang satu ini sebelum mereka pulang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue berpikir sejenak. Kesadaran masih
berserang di dalam diri gue meskipun sebagian lainnya sudah disingkirkan oleh
napsu secara paksa. Gue mencintai Rio, tapi di sini lain ada Dhanny yang
mencintai gue. <i>Well, </i>apa gue cinta
sama Dhanny? Ehhhh... karena Dhanny mencintai gue, gue wajib balik mencintai
dia. Bukan kah begitu seharusnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cup! Rio mendaratkan ciuman di bibir.
“Kok, malah ngelamun?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Are
sure you wanna do this?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio memutar bola matanya. “<i>To late to answere that question. Shut up,
and teach me how to kiss...</i>” Bibir merah muda itu membungkam bibir gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lembut terasa seperti permen kapas
dan berlahan sekali bibir ini menikmati setiap kelembutan yang manis itu. Bibir
kami saling memagut, bermain lidah, dengan diiringi orkestra napas berat,
desahan, lenguhan, dan tawa canda yang meramaikan suasana. Sekarang gue beralih
menciumi leher Rio. Bocah ABG itu mendesah-desah keenakan. Hal yang serupa juga
dilakukannya ke gue. Bibir tipis itu lincah memainkan kulit di sekujur leher
gue sementara jari-jari panjangnya masuk menyusup melewati bagian atas celana
gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Do
it as just as like the blue movie you watch last night!”<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas Hendra ngintipin aku lagi
onani?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ups..” Cuman itu yang terlontar dari
bibir gue yang udah bengkak karena permainan panas bibir kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Just
like the movie, hah?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Just
like the movie...”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio sekarang berlutut di depan
selangkangan gue. Gue bersiap diri sambil menyandarkan tubuh gue semakin dalam
ke sandaran sofa. Rio membuka kancing celana gue, menurunkan reslitingnya, dan
dalam sekejap mengeluarkan kontol gue dari balik celana dalam. Sambil menahan
kontol gue agar tetap tegak ke atas, bibir merah muda itu langsung menghujamkan
belasan kecupan di sekujur batang dan kepala kontol gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhhh...” Gue mendesah tertahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio tampak ragu ingin memasukkan
kontol gue ke dalam mulutnya, tapi setelah kontol gue itu dipandanginya
lama-lama, akhirnya bibir itu terbuka dan kepala kontol gue masuk ke dalam
mulutnya. Dingin, bercampur hangat, air liur Rio membasahi kulit kepala kontol
gue yang kemerahan, memicu segala saraf yang tinggal di sana untuk bekerja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Clop..clop... Rio menghisap kepala
kontol gue. Terus bertahan di sana, dia nggak ingin memasukkan kontolnya lebih
dalam lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kocok, Rio... jangan cuman diemut
saja. Sambil di kocok.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio menuruti keinginan gue. Tangan
itu begitu teramping mengurut-urut batang kontol gue, tanpa pelicin dan sedikit
perih saat telapak tangannya menggesek kontol gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhh Rio... basahi tanganmu dulu
biar nggak lecet punya Pas Hendra...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio meludahi tangannya dan
mengusap-usapkan tangannya yang penuh air liur itu ke batang kontol gue.
Sekarang tangan Rio meluncur dengan mudah saat mengocok batang kontol gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhh, Yeeeaahhh, Ohhhh...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio menjilat-jilat kepala kontol gue
seperti ice cream, sementara gue berusaha memiliah-milah kenikmatan dan
kesadaraan, sebagai sumber kendali agar tidak cepat keluar. <i>Well, </i>Rio belum terampil dalam melakukan
oral, itu wajar. Berbeda dengan Dhanny yang saat itu begitu mengejutkannya
membalas setiap apa yang gue berikan ke dia. Rio lebih halus, lebih
berhati-hati, dan gue sangat menghargai itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tangan gue menahan kepala Rio dan
menjauhkan mulutnya dari kontol gue. “Sekarang giliran kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio mengangguk. Gue memintanya untuk
bangkit berdiri. Sekarang wajah gue tepat berada di depan selangkanganya.
Dengan cepat gue memlorotkan celana kolor dan celana dalamnya. Kontol Rio yang
belum di sunat nyembul di depan wajah gue. Benar ternyata. Area pribadinya
belum ditumbuhi rambut. Gue menggengam batang kontolnya yang seukuran punyaku,
tapi membengkok ke atas itu. Berlahan gue tarik kulit pelirnya untuk melihat
sebera besar kepala kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kepala kontol Rio memerah dan tampak
menggoda untuk segera dinikmati dengan ujung lidah. Bibir gue mengecup tepat di
permukaan depan kepala kontolnya dan Rio bergetar hebat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aww, geli!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue berhenti sejenak. Gue menyentuh
kulit kepala kontolya dengan jari, dan Rio menggelinjang lagi. Ternyata
kulitnya masih belum bisa menerima sentuhan, dan masih terlalu sensitif. Gue
tutup kembali bagian itu dengan kulit pelirnya. Kini hanya ujung lubang
kencingnya saja yang terlihat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu nikmatin saja. Begini cara yang
benar...” Dan gue langsung memasukkan kontol Rio ke mulut gue. Gue menghisapnya
sampai pangkal dan membenamkan kontol bocah ABG itu di dalam mulut gue sambil
terus lidah ini bermain memanjakan Rio.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhh, Ahhhh, Ahhhh...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berlahan gue tarik kulit pelirnya
lagi dan pelan-pelan gue hisap kepala kontol Rio. Rio menggelinjang, pinggulnya
bergetar, dan tangannya mencengkram kepala gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Geli, Mas... geli.. tapi Rio
suka...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Itu artinya pertanda gue untuk
melanjutkan. Setelah saraf-saraf di sana mulai terbiasa mendapatkan sentuhan
dan Rio mulai terlihat nyaman tanpa harus meringis karena geli, akhirnya gue
minta dia untuk melakukan posisi 69. Kami berdua sama-sama mengoral. Kali ini
Rio berani memasukkan kontol gue seluruhnya ke dalam mulutnya. Kini dia mulai
terampil dalam melakukannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat kami berdua hampir berada di
puncak, gue merubah posisi. Rio berbaring di sofa, dan gue menindihi tubuhnya.
Kami berciuman dan memainkan lidah kami bagai dua ujung pedang kesatria yang
beradu untuk beberapa saat. Bengkak kedua bibir kami, tapi kami terus
melanjutkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kalau di film sebentar lagi Mas
Hendra mau menyodomi aku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nggak. Mas Hendra belum mau sampai
ke situ. Mas, kasihan sama kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kenapa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rasanya sakit buat kamu Rio. Mas
Hendra nggak tega.” Gue mencium bibir merah muda itu sekali lagi untuk
meredakan napasnya yang memburu lebih cepat dari napas gue. “Tapi kamu bisa
masukin kontol kamu ke anus, Mas. Mas Hendra udah biasa dimasukin...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ohhhhh... rasanya sakit?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sakit, tapi nggak sesakit waktu
pertama kali.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sambil mengadu bibir kami, gue
langsung merubah posisi. Sekarang gue yang ada di bawah dan Rio yang ada di
atas. Gue memposisikan anus gue sedikit ke atas supaya kontol Rio bisa dengan
mudah masuk. Tanpa dikomando Rio mendorong kontolnya masuk ke dalam anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ehhhhh...” Gue mengeluh begitu
kontol itu masuk seluruhnya ke dalam anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sempit sekali Mas.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Genjot Rio. Genjot kontol kamu di
dalam anus, Mas!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio melakukan gerakan maju-mundur
menghujam anus gue. Gue mendesah-desah, dan gue menarik Rio mendekat untuk
membungkam mulut gue yang nggak bisa diam ini dengan ciumannya. Gue ketagihan
merasakan lembut bibirnya yang sehalus permen kapas. Plop! Plop! Plop! Plop!
Begitulah suara yang dihasilkan kontol Rio yang menghunus anus gue, sementara
gue merasakan nikmat tak tertahankan saat perut datar Rio menggesek-gesek
kontol gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahh, ahhh, ahhh, enak sekali rasanya
Mas!” Begitulah racau Rio setelah lewat tiga menit melakukan anal seks ke gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu mau keluar Rio?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio mengangguk sambil terus bergerak.
Gue menarik pinggul Rio ke atas dan sekali tarik pula kontol Rio terlepas dari
lubang anus gue yang meninggalkan jejak <i>warm
hole </i>seukuran batang kontol Rio. Dengan cepat gue merubah posisi dengan Rio
kembali berada di bawah dan gue langsung menindihi tubuhnya. Kontol kami saling
beradu dan gue menggosok-ngosokkan kontol kami untuk memompa gairah menuju
gairah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sementara dua kontol sedang beradu
jotos kami berdua berciuman kembali. Bibir kami beradu, lidah, dan kedua
pinggul saling bergerak aktif untuk merangsang satu sama lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue merasakan sesuatu yang lengket,
basah, dan hangat di perut gue. Kontol Rio tengah berkedut-kedut dan
mengeluarkan sperma. Rio sudah mencapai klimaks. Bibirnya mengunci bibir gue
begitu erat saat Rio mencapai puncak kenikmatan. Clepok! Bibir kami terlepas
dan terasa sangat bengkak sekali karena Rio menghisap bibir gue terlalu kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Agrhrhhhhh, Mas Hendra juga mau
keluar...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rio mendorong bokong gue turun supaya
kontol gue semakin menempel erat di kontolnya. Rasa hangat dan ketat itu
menggelitik sekujur tubuh gue dan mengirimkan gue ke langit ke tujuh. Begitu
nikmat dan gue langsung menggerang berat saat sperma gue muncrat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“AHHHHHHHHHHHHHH!” Gue merebahkan
diri di atas tubuh Rio.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami bertahan cukup lama dalam posisi
ini, cuman untuk kali ini gue yang ada di bawah karena kasihan juga kalau tubuh
kurus Rio sampai harus menahan tubuh berotot gue di atas tubuhnya. Tubuh mungil
itu mendekap tubuh gue di atas sofa. Kaki kami saling menjalin dan Rio
merebahkan kepalanya di dada gue, menikmati tarikan napas gue sebagai
penghipnotis ketenangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rio sayang sama Mas Hendra. Mas
Hendra pacar Rio...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begetar hati ini dikala suara lembut
itu menyebut nama gue. Gue merengkuh bahunya, mengusap-usap rambutnya, dan
mengatakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mas Hendra juga sayang sama Rio.
Iya, Mas Hendra sekarang pacarnya Rio...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jadi bagaimana dengan Dhanny? Untuk
sekarang gue nggak mau memikirkan cowok itu. Gue sedang ingin mencintai dan
bukannya dicintai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">:The end:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dree<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-73841944507260918572013-08-13T13:10:00.003-07:002013-08-13T13:10:25.602-07:00IntermezzoX: STRAIGHT TO GAY PART 0,2<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="0" width="2"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><img alt="tumblr_m5dq5s2hAa1qk35bzo1_500.jpg" height="491" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="Picture_x0020_0" width="369" /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_0" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="tumblr_m5dq5s2hAa1qk35bzo1_500.jpg" style='position:absolute;left:0;
text-align:left;margin-left:1.5pt;margin-top:-.3pt;width:276.45pt;height:368.2pt;
z-index:251655680;visibility:visible'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="tumblr_m5dq5s2hAa1qk35bzo1_500"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hello, Dree is back! Now I’m gonna give you guys, a new story
from Hendra’s adventure with a lot a straight in his live. Perviously, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">gue udah suguhin cerita
Hendra bersama Farid <i>slash </i>temen
sekelasnya <i>slash </i>ketua kelasnya yang <i>super damn hot </i>itu. <i>Well, for now, Hendra is back with his story, </i>yang nggak kalah
kerennya dari yang sesudah dan terdahulunya. Bagian yang ini bercerita tentang
Hendra dan Bokapnya sendiri. <i>Well, let’s
check this story out, gusy!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><u><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Author’s Note :<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Thanks </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">buat Dimas Arbayu atau Bayu – gue ambigu soalnya sama pemilik
blog ini, yang udah kasih izin ke gue buat jadi kontributor cerita gay di blog
lo ini. <i>Suer, </i>kalau gue bisa bikin
blog sendiri, pengen deh punya. Tapi pengennya bikin blog <i>fashion –</i> eh kok malah curcol. <i>Well,
</i>buat para pembaca, <i>gracie </i>*terima
kasih*<i>,</i> atas komentar dan kesabaran
kalian dalam mengikuti kisahnya Si Hendra ini. Gue bukan pakarnya “gay menggoda
straight”. Apa yang ada di cerita gue itu hasil imajinasi dan teori gue
sendiri. Sialhkan kalau kalian para <i>gay
straight du jour</i> mau mengikuti kiat-kiat Hendra dalam menggoda para <i>straight</i> itu. <i>Good luck guys</i>! <i>For your
information, </i>ini <i>based on </i>artikel
yang gue baca di sebuah situs internet, bahwa seorang laki-laki memiliki sisi
gay dalam hidupnya. <i>Let’s say </i>lo
tiba-tiba mengoral kontol seorang teman <i>straight</i>
yang kala itu lagi tidur dan nginep di rumah lo. Apa yang akan terjadi saat dia
mengetahui lo sedang mengoralnya? <i>Well,
he will let you do it.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Buat yang mau kenal gue. Nama gue
Andre. <i>Just call me Dree as like my
author name.</i> Kontak gue lewat e-mail di : <a href="mailto:dreetheauthor@gmail.com">dreetheauthor@gmail.com</a> <i>it’s official</i> lho. Untuk kontak <i>person, well, I keep it secrets first for my
savety</i>. <i>Sorry</i>, gue baru di dunia
gay. Well, gue emang <i>complicated</i>. Gue
gay atau <i>straight</i>? <i>Well, I worship the gay people</i> *secara
idola gue adalah Kurt dan Blaine di serial glee*, <i>but I love girls too. Bisex, well I dunno? Forget it</i>, gue kok malah
curcol, ya!! Hahahhaha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Thanks atas perhatiannya. Heart YA!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Note buat Dimas Arbayu</span></i></b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> : Di setiap postingan cerita
mesti lo kasih gambar, bro. Sebut saja ada gambar polisi. Lo nggak takut ada
yang kenal sama mereka?<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; tab-stops: 205.1pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dree <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">****<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Singkat
cerita...<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Di rumah gue yang bergaya minimalis di daerah
elite kota S, gue tinggal bersama orang tua gue. Sebut saya mereka Bokap,
Nyokap, dan gue sendiri. <i>Well, </i>buat
kalian yang belum kenal gue. Nama gue Hendra (24 tahun). Gue adalah seorang
Polisi berpangkat Briptu yang bekerja di sebuah Polsek di Kota S di Pulau Jawa.
Gue adalah seorang gay, dan gue <i>crush du
jour with a straight, </i>tahu kan! Gue sukanya sama <i>straight </i>alias cowok-cowok normal. Kenapa bisa begitu? <i>Well, </i>udah kebewa batin kali ya kalau
gue lebih suka, seneng, dan terlebih puas kalau gue bisa merubah seorang <i>straight </i>masuk ke <i>team gay </i>seperti gue. Gue, sih nggak muluk-muluk mau merubah mereka
menjadi gay, <i>but atleast </i>gue pengen
memperkenalkan mereka para <i>straight </i>itu
mengenai dunia gay. Lewat apa? <i>of course </i>lewat
seks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kembali ke cerita. Hem, meskipun
punya orang tua lengkap, gue nggak ngerasa bahagia. Di umur gue yang baru
menginjak 18 tahun (Sekarang gue udah kelas 3 SMA dan masih sekelas sama Farid.
Gimana hubungan gue sama Farid? <i>Well, </i>baik-baik
saja. Kita malah jadi BFF *<i>Best Friend
Forever</i>* dan kayaknya gue jadi <i>his
gay friend. </i>Dan dia masih seorang <i>straight
*Insert</i> : para gay kecewa berat* dan dia masih pacaran sama Dian Ayu
Permata yang gue benci itu) gue kurang kasih sayang dari Nyokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap gue sibuk bekerja sebagai
seorang Polisi berpangkat Irjen di Polda, dan sedangkan Nyokap gue adalah
seorang <i>Managing director </i>sebuah
hotel berbintang di kota S, <i>which is </i>membuat
gue sedih karena Nyokap selalu sibuk dan jarang ada di rumah. Nyokap gue selalu
tugas ke luar kota sampai beberapa hari dan pernah tuh saat hari besar agama
gue, Nyokap malah sibuk di tempat kerjanya, <i>which
is </i>meninggalkan Bokap yang kerja, tapi nggak sibuk-sibuk banget itu, berdua
di rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue nggak membenci Nyokap gue. Gue
cuman menyayangkan keputusannya yang dengan teganya meninggalkan gue dan Bokap
demi karirnya. <i>Well, </i>Bokap gue
gajinya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga gue, tapi
entahlah... alasannya Nyokap, sih demi mengejar karir dan emansipasi wanita
yang pengen kerja juga dan nggak mau kalah sama laki-laki.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Itulah yang membuat gue juga merasa
iba sama Bokap. He’s <i>fourthy something </i>umurnya
dan masih kelihatan muda dan bergairah muda. <i>Well, </i>bokap gue punya badan yang <i>shape. </i>Nggak terlalu maskulin dan berotot, sih cuman dia tahu
gimana caranya jaga badan dan hidup sehat. Gue yang seorang gay, kadang-kadang
suka <i>horney </i>ngelihat Bokap dengan
seragam Polisinya itu. Tapi, yaaaahh perasaan gue ini harus gue pendam
dalam-dalam kalau kontol gue udah mulai menunjukkan reaksi kalau ngelihat Bokap
yang <i>Oh so Damn Hot, if he’s fourthy
something </i>itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seperti hari ini. Di pagi hari
sebelum gue berangkat sekolah. Nyokap gue entah ada di mana. Menurut info dari
Bokap, Nyokap udah berangkat kerja sejak jam lima pagi tadi. Hufffhhh, gue
nggak menghitung sudah berapa banyak lenguhan kesal gue karena Nyokap nggak
sarapan pagi bareng-bareng kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pagi ini seorang pembantu menyiapkan
sarapan untuk gue dan Bokap. Yah, <i>breakfast
</i>menu ala Indonesia. Nasi goreng. Bokap muncul di ruang makan dengan seragam
Polisinya yang menempel pas di badannya yang proposional itu. Eeeeemmmm,
pagi-pagi udah cuci mata. Begitu kata gue dalam hati. Dalam diam gue menikmati
ketampanan Bokap gue. Badan proposional, wajah ganteng tanpa keriput, dan
kumisnya itu lho... nggak nahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami biasa sarapan dalam diam, terus
setelah itu masing-masing berangkat ke tujuan masing-masing. Bokap pakai mobil
dinas ke Polda, gue naek motor matic gue ke sekolah. <i>See you later, Pop!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">THE “IT” NIGHT
(Satu minggu kemudian)...<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malam itu setelah mengerjakan tugas
Sejarah, gue tidur di kamar dengan ditemani berlembar-lembar kertas HVS dan
buku-buku pelajaran gue yang masih berserakan di atas tempat tidur. Gue nggak
habis pikir, kenapa belajar bisa melelahkan begini. Apalagi tadi pagi gue ada
rapat OSIS bareng Farid sampai sore. Malam ini tidur gue pules banget.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada tengah malam gue terjaga sekitar
pukul dua dini hari, gara-gara dering handphone gue di kantung celana jins yang
malam itu gue pakai tidur. Gue bangun dengan setengah kesadaran dan merogoh
saku celana. Ternyata ada SMS dari Nyokap. “Sayang, Mama kan lagi tugas ke
S’pore. Mau nitip oleh-oleh apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue tersenyum. Nyokap gue emang
sibuk, tapi gue suka dimanjakan dengan barang-barang yang mahal. Apapun yang
gue minta pasti Nyokap belikan. Mungkin itu salah satu cara gimana Nyokap
membayar kasih sayang yang kurang gue dapatkan. Kasih sayang yang bagaimana, <i>well, </i>ya <i>Family time</i> <i>with me of
course. </i>Gue langsung membalas SMS Nyokap, yang isinya “<i>Postman bag </i>dari Louis Vuitton yang di DAMAN waktu itu boleh juga. <i>Thanks, Mom!” </i>nggak lama kemudian di
balas lah SMS gue. “Siap,”. <i>See, </i>apa
gue bilang. Apapun yang gue minta pasti diturutin sama Nyokap. Inilah nilai
lebihnya kalau punya Bonyok yang sama-sama punya kerjaan mapan. Biarpun kurang
kasih sayang gue masih bisa mendapatkan keuntungan pribadi yang lain. Mungkin
juga karena alasan “kurang kasih sayang ini” gue bisa menjadi seorang gay.
Ahhh, gue lagi malas buat membahas sebab-akibat <i>thing </i>begitu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jadilah gue merasa haus malam itu.
Terjaga di tengah malam pasti bakal susah untuk balik terlelap. Sialan! Mana
gue lagi mimpi <i>make out </i>sama Taylor
Kinney lagi. SIUL! Bangunlah gue dari atas tempat tidur dan melangkahkan kaki
jenjang berbulu gue ke lantai bawah. Ingin rasanya gue membasahi tenggorokan
kering ini *mungkin karena di dalam mimpi tadi gue lagi kasih <i>blowjob </i>ke Taylor* dengan air dingin di
lemari es.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lampu-lampu di rumah gue emang selalu
mati di malam hari. Yah, untuk menghemat listrik dan sayang bumi, sih katanya.
Sambil berjalan santai, tapi langkah kaki gue nggak menimbulkan suara, <i>cos </i>lantai kamar gue dari kayu yang
dipelitur halus, gue melangkahkan kaki menuju dapur. Dalam perjalanan itu gue
melewati kamar Bokap yang pintu kamarnya terbuka sedikit. Tumben Bokap nggak
mengunci kamarnya? Batin gue yang tiba-tiba mendekati pintu kamar Bokap, dan
bukannya melanjutkan perjalanan ke dapur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam kepala gue pengen banget
ngintipin Bokap lagi tidur. Yah, <i>you
know, </i>kebiasaan Bokap gue tidur sambil <i>Topless.
</i>Siapa tahu gue bisa ngelihat <i>body</i>nya
itu *<i>For your imagination, </i>gambar di
bawah judul itu bisa jadi refrensi*. Gue melongohkan kepala ke celah pintu
kamar Bokap. Kamarnya gelap, dan hanya ada lampu baca di atas sandaran tempat
tidur <i>king size </i>itu yang menyala.
Cahaya redupnya menyinari tempat tidur yang berantakan tapi kosong. Kemana
Bokap gue?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Gue melirik ke sudut dan menemukan pintu kamar
mandi dalam kamarnya terbuka sedikit dan ada cahaya terang menyerobok dari
dalam. Bokap di kamar mandi. (<i>Well, </i>kenapa
sih selalu ada adegan “pintu terbuka sedikit” hahahahhaa, gue nggak tahu. Kalau
kalian menjumpai pintu-pintu yang begitu, silahkan diintip. Siapa tahu
beruntung) gue mendekat ke arah pintu kamar mandi yang terbuka sedikit itu.
Suara langkah kaki gue teredam karpet beludu yang menggelitik telapak kaki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mengintip ke dalam. Dan yang gue
lihat adalah, Bokap sedang berdiri menghadap cermin di depan wastafel. Bokap
lagi <i>shaving </i>bakal jenggotnya. Adegan
macho itu menggetarkan jiwa gay gue. Ibarat model di iklan pencukur, gue
mengagumi sosok Bokap kala itu. <i>Sexy, </i>bangat!
Bokap biasa <i>topless </i>dan mengenakan
celana piamanya. Pekerjaan mencukurnya udah hampir selesai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selesai mencukur, <i>which is </i>Bokap menyisahkan kumisnya yang
<i>sexy </i>itu, Bokap lantas melepas celana
piamanya. Gue yang sedang mengintip kala itu langsung berdebar-debar bukan
main. Bokap melempar celana piamanya ke dalam keranjang cucian, dan gue saat
itu menyaksikan dengan mata-kepala gue sendiri bagaimana <i>HOT</i>nya Bokap dengan bentuk serupa model-model iklan celana dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Celana dalam jenis <i>brief</i>nya melekat mantap, membingkai dua
pantat indahnya yang masih kencang di umur <i>fourthy
something </i>itu. Sayang sekali, gue nggak bisa melihat kontolnya yang
tercetak bagian depan celana dalamnya. Hiks! Gue emang belum pernah ngelihat
Bokap gue <i>naked.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari situ Bokap mengambil sebuah
karpet matras *itu lho, karpet dari bahan karet yang biasa digunakan alas untuk
berolahraga agar kaki nggak slip di lantai yang licin* dari laci di bawah
wastafel. Mau ngapain Bokap dengan karpet itu? Bokap menggelar karpet itu di
lantai kamar mandinya yang kering dan cukup luas itu. Dan saat itu juga, gue
menyaksikan Bokap <i>push up. OH MY FUCKING
GOD! </i>Gue menelan ludah. Otot di bahunya tiba-tiba bermunculan seiring
dengan gerakan <i>push </i>dan <i>up </i>Bokap di atas karpetnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue hitung ada 30x <i>pushup </i>dan setelah itu Bokap kayaknya
mulai melakukan <i>stertching </i>sambil
duduk bersila di atas karpet. Gue sontak terkejut saat mengetahui
gerakan-gerakan yang dilakukan Bokap. <i>He’s
doing yoga. </i>Hah? Bokap gue yoga? Nggak, salah? Berbagai macam jenis gaya
yoga Beliau praktekkan. Hampir sepuluh menit gue mengintip Bokap gue melakukan
yoga. Ada sih beberapa gerakan yang membuat kedua pahanya saling berhimpitan
dan mencetak jelas tonjolan di balik celana dalamnya yang membuat gue berhenti
bernapas seketika itu juga. ARGHHHHH! Ingin sekali air liur ini menetes.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selepas yoga, Bokap gue kembali
menggulung karpetnya dan mengembalikan benda itu ke tempatnya semula. Kembali
Bokap bercermin dan melakukan gerakan-gereakan meregangkan bahunya yang kembali
membuat otot di bahunya itu bertonjolan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">What the fuck! </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jantung gue berhentik berdetak begitu melihat Bokap
melepas celana dalamnya. Terlihatlah kedua bokongnya yang ASOY itu. Dari
kegelapan di celah pintu kamar mandinya ini, gue bisa melihat ada bulu-bulu
yang timbuh di sekitar lipatan bokong Bokap, dan itu membuktikan teori gue
kalau Bokap adalah jenis laki-laki berbulu. Ah, ingin sekali gue melihat bagian
depannya. Saking nggak sabarnya gue sampai menghentak-hentakkan kaki ke atas
karpet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tunggu, deh? Gue, kok bejat banget
mengintip Bokap gue sendiri. Tapi pikiran itu segera menyingkir karena didesak
oleh keinginan birahi gay gue yang semakin <i>trun
on</i>. Bokap yang telanjang lantas masuk ke bilik kaca untuk mandi di bawah
guyuran <i>shower.</i> Dalam sekejap waktu
gue menikmati adegan Bokap gue mandi. Kali ini Bokap sedang menyabuni tubuhnya
yang besar itu dengan sabun cair yang ia tuangkan banyak-banyak ke telapak
tangannya. Tubuh besar itu segera terpenuhi dengan busa sabun, dan sekarang
Bokap sedang memofokuskan gerakan tangannya untuk menggosok kedua
selangkangannya AHHHHH! OHHHHH! YESSSSS! Lihatlah itu! Gue bisa melihat
kontolnya yang sedang tertidur di bawah rimbunan jembut yang mengkeriting. Gue
tafsir panjangnya saat tak ereksi, 5cm. Ah, gimana bentuknya kalau Bokap lagi
ereksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sayangnya keinginan itu tak akan
pernah tak terkabul. Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak pada gue, dan
segalanya memang terlihat sangat mudah dan kebetulan sekali. <i>Thank you Gay God! </i>Gue melihat Bokap gue
menggosok-gosok kontolnya yang penuh busa sabun dengan tangannya. Dalam sekejap
kontol itu bekerja menanggapi rangsangan lembut tangan penuh sabun itu.
Berlahan tapi pasti kontol itu terbangun dan menunjukkan bentuk keperkasaanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">16cm panjangnya dengan diameter
sekitar 4cm dan bikin kaki gue lemas begitu melihatnya dengan mata-kepala gue
sendiri. Entah kenapa saat itu Bokap nggak segera menjauhkan tangannya dari
kontolnya sendiri. Bokap malah mulai mengocok dan mengurut kontolnya dengan
gerakan pelan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apakah Bokap sedang? Dan saat itulah
gue mendengar ocehan Bokap. Jelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku nggak percaya kalau aku akhirnya
kembali melakukan onani seperti ini? Sudah lama aku nggak berhubungan intim.
Sialan! Kalau kamu nggak keluar kota malam ini, Rahayu, aku pengen membasahi
vaginamu. Ahhhh! Sialan! Sekarang puasnya cuman onani saja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gleeeek! Gue menelan ludah. Keringat
gue mengucur dari kening dan saat itu juga gue dilanda rasa iba. Gue kasihan
sama Bokap. <i>Well, </i>Bokap orang yang
sehat Jasmani dan Rohaninya, jelas Bokap masih butuh kebutuhan biologis
tersebut. Dan mirisnya, saat Bokap membutuhkan itu semua, Nyokap gue yang
selama 20 tahun ini menjadi pasangannya dalam kehidupan dan di atas ranjang,
malah memilih pergi ke luar kota demi pekerjaanya. lihatlah sekarang ini! Bokap
gue onani. Jelas-jelas bukan kegiatan yang sepatutnya dilakukan oleh laki-laki
yang sudah menikah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Agrrrhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sepertinya Bokap sudah menelan
mentah-mentah kekecewaanya kepada Nyokap. Sekarang Bokap sedang menikmati
gerakan tangan bersabunnya yang sibuk mengurut-urut kontolnya yang sudah ereksi
itu. Siapa sangka kalau keturunan kontol itu yang sekarang ini sedang bersarang
di balik celana jins yang gue pakai ini mulai menyadari kehadiran ayahnya.
Sudah lama kontol gue ini menunggu pertemuannya dengan ayahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kontol gue terbangun dalam sekejap,
seolah bersemangat menanggapi gejolak gairah yang saat itu tengah melanda tubuh
gue. Pikiran jorok gue menggerakan tangan gue untuk menyentuh kontol gue yang
mulai berkedut-kedut. <i>Pull me out, I
wanna see my father. </i>Kalau saja kontol gue bisa ngomong, pasti dia udah
protes. Apa daya! Gue udah kepalang napsu ngelihat Bokap gue telanjang bulat,
dan lagi onani pula.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh, Ahhh, nikmat banget. Kocokan
gue ternyata masih seenak dulu. Ahhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mendengar Bokap kembali meracau.
Bokap menyandarkan tubuhnya di dinding dan membiarkan air dari <i>shower </i>membilas habis busa-busa sabun di
dada dan perutnya. Dalam sekejap juga busa-busa sabun yang menyelubungi
kontolnya mulai terkikis. Kontol itu kini bersih, dan tampak berkilat saat
Bokap masih terus mengocok-ngocok kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cairan percum mengalir keluar dan
kejadian itu membuat Bokap mengadahkan kepalanya keatas, menikmati gelitik
nikmat di kepala kontolnya yang sekarang basah dengan percum. Inilah saatnya
gue untuk bergabung. Gue membuka resleting celana jins gue, dan mengeluarkan
kontol gue dari celah resleting yang terbuka. <i>Here it goes. </i>Kontol gue yang indah ini, 17cm sudah tak sabar ingin
mengikuti jejak nikmat yang dilakukan Bokap gue. Dengan mantap tangan gue
mengenggam batang kontol gue dan mulai mengurut-urutnya dengan gerakan pelan.
Sekejap mata gue terpejam menikmati sensai pertama menegangnya setiap saraf di
sana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aghhh, Ohhhh, nikmat sekali! Aku
bener-bener <i>horney </i>malam ini. Fuuuh,
Heeem!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap kembali mengeluarkan <i>dirty talk by him self-</i>nya. Mendengar
suaranya yang rendah dan tertahan begitu, kontol gue meronta-ronta dan
mengeluarkan banyak percum dan seketika itu membasahi telapak tangan gue.
Pelumas alami ini gue gunakan untuk memperlancar gerakan tangan gue kala
beronani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Percum kembali keluar dari lubang
kencing Bokap dan kali ini disertai dengan gerakan tubuh Bokap yang meliuk-liuk
seperti ular raksasa. Desahan kembali terdengar memecah keheningan malam.
Sebentar lagi Bokap akan mencapai puncak kenikmatannya. Dalam hati gue pengen
mencapai puncak bersama-sama dengan Bokap, maka gue percepatan kocokan tangan
gue di kontol. Clek, clek, clek, clek. Suara becek tangan berpelumas percum
yang sedang mengocok-ngocok batang kontol, tengah bersahutan antara gue dan
Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“OOOOOHHHHHH YEEEEEEEAHHHHHHHHHH!”
Bokap ejakulasi. Spermanya menyembur banyak sekali. Kalau pun sperma itu
ditampung, mungkin bisa memenuhi gelas sloki vodka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue menelan ludah menikmati
pemandangan erotik Bokapa yang sedang berada dipuncak awang-awang. Melihat itu
adrenalin gue terpompa. Seperti kerja pegas kereta api gue mempercepat kocokan
gue, dan tak selang berapa lama, inilah yang gue tunggu-tunggu. Tubuh gue
bergetar seiring rasa gelitik yang menggrayangi area pribadi gue. Otot-otot di
sana mulai menegang dan langsung meregang begitu sperma gue siap melontar.
Dan...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">CROOOOOOOOOOOOT! Gue ejakulasi.
“Oooooooohhhh...” Desahan membisik keluar dari bibir gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap berusaha mengatur napas di
dalam bilik kaca sana, dan gue juga melakukan hal yang sama di balik pintu
kamar mandinya. Setelah napas dan kesadarannya berangsur pulih, Bokap langsung
membiarkan guyuran air membasahi tubuhnya kembali. Air membasuh sperma yang
tertinggal di pangkal paha dan tangannya pergi. Cairan putih kental itu
menghilang, mengalir bersama air memasuki saluran pembuangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di tempat gue sekarang ini, gue
sedang membersihkan tempat sperma gue mendarat dengan T-Shirt yang tadi gue
pakai. Nggak ada tisue di kamar Bokap, dan untuk membersihkan jejak erotis gue,
gue menggunakan T-Shirt yang gue pakai di badan. Sekarang gue lagi <i>topless, </i>dan sedang berusaha menajamkan
mata untuk bekerja di tengah kegelapan demi membersihkan sperma gue yang
tercecer di muka pintu dan hampir di mana-mana itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Thank you for the unbelieveable, & unforgetable momemnt,
experience that you give to me, Pop!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">The spectacular
view on the other day...<o:p></o:p></span></b></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="0" width="2"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><img alt="tumblr_lylj47AcMH1qgb0w5o1_400.jpg" height="398" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" v:shapes="Picture_x0020_1" width="272" /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1027" type="#_x0000_t75" alt="tumblr_lylj47AcMH1qgb0w5o1_400.jpg"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:1.5pt;
margin-top:.2pt;width:203.65pt;height:298.35pt;z-index:251656704;visibility:visible'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg"
o:title="tumblr_lylj47AcMH1qgb0w5o1_400"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di minggu pagi yang cerah, lewat tiga
hari setelah kejadian malam itu, gue menemukan Bokap muncul di meja makan dalam
keadaan <i>topless as usually</i>nya dengan
hanya mengenakan celana piama yang selalu dikenakannya dalam tidur. Tapi kali
ini ada pemandangan tambahan bagi gue. Selain gue bisa menikmati <i>breakfast view </i>dengan menu : tubuh
bagian atas Bokap yang <i>yuuuumy </i>itu,
gue bisa melihat tonjolan di balik celana piamanya. <i>Look at the picture, up there! It same like that!</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Pop!” Seru gue dengan mata
terbelalak, sambil menunjuk ke bagian selangkangan celana piama Bokap yang
menyembul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap melirik ke bawah dan langsung
nyengir. “Biasalah. Pagi-pagi...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maksudnya pagi-pagi kontol kan selalu
bangun. Lebih dahulu bangun ketimbang pemiliknya yang biasanya masih molor saat
mengalami ereksi di pagi hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya, tapi nggak di depan aku begini.
Kalau Bik Sum ngelihat bagaimana?” Sebetulnya gue sih seneng-seneng saja.
Bener-bener nggak bisa dipercaya!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tiba-tiba Bokap memasukkan tangan
kanannya ke balik celana. Entah apa yang sedang dilakukannya. “Hoi, balik
tidur!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Glek! Gue cekikikan mendengar kata
Bokap barusan. Berangsur-angsur tonjolan di celana piamanya memudar. Kontol
Bokap kembali lemas karena kesadarannya mulai menguasai setiap kerja otot yang
bekerja di area pribadinya sana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tuh, udah balik.” Bokap nyengir
sambil duduk di tempat beliau biasa duduk baik untuk sarapan dan makan malam.
Selalu. <i>Leader </i>selalu duduk di ujung
meja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue langsung mendengus dan
melanjutkan acara makan pagi gue yang kali ini menunya <i>butter rice with chicken brest deep fried. </i>Melihat pemandangan <i>yummmy </i>itu bikin gue lapar.
Aurrghhhhhhh!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sleeply, Drunk,
Pop...<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Entah apa yang terjadi sama gue? Yang
jelas sejak kejadian episode malam itu, dan episode di pagi hari beberpa hari
kemudian, pikiran gue selalu dipenuhi dengan bayang-bayang Bokap. Gue rasanya
kayak lagi kasmaran. Wajah Bokap muncul dan menari-nari di pikiran gue. Selama
di sekolah yang ada di kepala gue bukannya rumus-rumus matematika, tapi malam
memori-memori sejelas kenyataan mengenai gambaran jelas tubuh aduhai bokap, dan
terlebih bentuk detil kontolnya yang <i>for
heaven sake, </i>bikin gue pengen memasukkan benda itu ke mulut gue.</span><span lang="IN" style="font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_s1028" type="#_x0000_t75" alt="tumblr_m75cf7xtU61qk35bzo1_400.jpg"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:-5.15pt;
margin-top:4.95pt;width:168.4pt;height:233.75pt;z-index:251657728;
visibility:visible'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg"
o:title="tumblr_m75cf7xtU61qk35bzo1_400"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 318px; left: -7px; mso-ignore: vglayout; position: relative; top: 6px; width: 225px; z-index: 251657728;"><img alt="tumblr_m75cf7xtU61qk35bzo1_400.jpg" height="312" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" v:shapes="Picture_x0020_2" width="225" /></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apakah ini pertanda buat gue.
Perintah langsung dari <i>Gay God </i>yang
selama ini jadi pembimbing gue, kalau ini adalah saatnya menjalankan <i>project</i> : <i>Straight to gay. </i>Gue udah sukses bersama Farid, apakah yang
selanjutnya ini adalah Bokap gue sendiri? Ick, gue ngerasa hina banget kalau
punya pikiran seperti ini. Tapi... tapi... tapi... pikiran ini udah nongkorong
di kepala gue semingguan ini. Apa jadinya kalau gue ngegodain Bokap gue,
merayunya untuk melukan seks bersama gue. Oh, jelas Bokap bakal tahu kalau gue
gay! <i>Well, </i>rahasia yang selama ini
ingin gue sembunyikan dari orang yang gue kenal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kalau temen-temen gue tahu, gue akan
merasa menjadi orang yang paling menjijikkan di dunia ini, tapi gimana kalau
Bokap gue yang tahu soal identitas orientasi seksual gue yang sebenernya?
Apakah akan jauh lebih menyakitkan dari rasa malu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sepanjang perjalanan pulang gue
mikirkan ini. Antara keinginan untuk menikmati tubuh Bokap gue sendiri dan juga
resiko besar yang akan gue terima kalau gue nekat melanjutkan <i>project</i> gue ini ke Bokap. Kegundahan ini
mengundang rasa penasaran Farid BFF gue. Yah, sahabat gue satu itu bener-bener
perhatian. Gue nggak mungkin, dong cerita ke dia soal ini. Bisa-bisa gue
diceramahin. Harus kemana gue mengadu akan kegundahan gue ini? <i>The real God, or my Gay God!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue memasukkan motor ke dalam halaman
rumah. Seperti biasa Bi Sum pembantu gue menyambut di depan pintu saat gue
dateng. Wanita lanjut usia itu memang sudah mengabdi di keluarga gue sejak gue
masih umur tiga tahun. Beliau udah gue anggep kayak nenek gue sendiri, secara
nenek gue dari piihak Bokap udah meninggal, dan dari pihak Nyokap orangnya
konvensional banget. Terlalu kaku dan nggak deket sama gue dan sepupu-sepupu
gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah ganti pakaian gue makan siang
seorang diri di meja makan apik itu. Bokap kalau siang gini jelas masih tugas
di Polda. Nyokap, yahhhh tahu sendiri kan kalau orangnya sibuk. Kemarin pulang
dari S’pore cuman kasih tas pesenenan gue, <i>which
</i>tas itu keren banget waktu gue pakai sekolah hari ini, dan bikin Farid,
juga yang lain ngiri sama gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Habis makan siang gue langsung ngacir
ke kamar. Biasanya, sih gue langsung bobo siang, kalau nggak ya main <i>game pc</i>. Kalau ada PR gue biasa kerjain
sehabis mahgrib. Berada berdua dengan Bi Sum di rumah ini terkadang malah
terlewat sepi. Bi Sum orangnya pendiam dan jarang kelihatan berkeliaran di
rumah. Kebanyakan waktunya dihabiskan di dapur dan nggak bakal masuk ke area
keluarga kalau nggak dipanggil. Kalau tugasnya selesai biasanya Bi Sum ada di
dapur, nonton teve, kalau nggak ya ngacir ke kamarnya yang ada di belakang dan
terpisah dari rumah utama untuk istirahat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
Gue main <i>game pc </i>sampai pukul
lima sore. Bokap biasanya udah pulang, tapi kenapa jam segini belum nyampek
rumah? Semacet apapun jalan nggak sampai hampir mahgrib begini. Apa mungkin ada
kunjungan Pak Presiden jadi Bokap mesti siaga. Biasalah, kalau ada petinggi
pusat yang mampir ke kota gue ini, Bokap selalu lembur kerjanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya sambil menunggu Bokap, gue
membuat PR bahasa inggris. Sampai jam tujuh Bokap juga belum pulang. Tiba-tiba
Bi Sum nongol di depan kamar, bilang kalau makan malam sudah siap, dan Bokap
tadi telepon katanya agak telat sendiri karena ada urusan bersama teman. Ya,
sudah! Pokoknya udah denger kabar dari Bokap gue tenang. Alhasil gue makan
malam sendiri, dan Nyokap nggak usah diharepin, deh. Gue lebih khawatir Bokap
telat pulangnya ketimbang Nyokap yang telat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sampai jam sebelas malam Bokap juga
belum pulang. Gue akhirnya nonton teve di ruang tengah sambil menunggunya
pulang. Untung di teve ada film <i>New Moon.
</i>Lumayan bisa ngelihat <i>body</i>nya
Taylor Lautner yang siap tampil <i>full
shirtless </i>selama dia bersama parak teman-temannya dalam geng srigala. Pas,
lagi seru-serunya ngelihat segerombolan srigala mengejar Victoria *Vampir
wanita berambut merah yang dendam sama Edward dan Bella. <i>Well, </i>semua gay pasti doyan nonton film ini*, gue mendengar suara mobil
dinas Bokap masuk ke halaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagai anak yang baik gue
menghampiri ke depan. Pas sampai di garasi gue melihat Bokap keluar dari
mobilnya. Lho, kok nggak pakai seragam? Gue mendekati Bokap, dan tiba-tiba
hidung gue langsung mengernyit Yick! Bau alkohol menguar dari tubuh Bokap. Pas
beliau menyapa gue, gue langsung mencubit hidung karena napas Bokap bau
alkohol.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa mabuk, ya?!” Tanya gue dengan
nada marah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hick.” Eh, Bokap malah cegukan.
Langkahnya gontai saat berjalan ke arah gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Spontan gue merapat ke Bokap dan
memapah tubuhnya. Sekejap bobot tubuhnya yang 80kg itu menguji ketahanan fisik
gue. Pelan-pelan gue menuntun Bokap ke dalam. Setengah menahan napas karena
menahan bahu tubuh dan napas Bokap yang berbau alkohol, gue meletakkan tubuh
nggak berdayanya itu di ruang tamu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tunggu di sini, Pa biar aku ambilin
minum.” Pikir gue orang mabok kalau di kasih minum air putih, dia bakal punya
sedikit kesadaran. Wah, istilahnya meng<i>charge
</i>sisa kesadaran dari <i>hangover </i>kali
ya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena sudah malam gue nggak mau
merepotan Bi Sum yang pasti sudah beristrihatan di kamarnya itu. <i>Well, </i>sebagai anak gue harus berbakti
dong, apalagi gue sayang sama Bokap gue ini. Sambil menunggu gelas terisi penuh
di dispancer, gue bermain dengan pikiran gue. Kenapa Bokap sampai mabok, ya?
Nggak biasanya Bokap mabok. Polisi kan harus menjaga betul nama baik dan
pangkatnya, apalagi Bokap adalah petinggi di jajarannya. Mana mungkin Bokap
seceroboh ini? Kalau ketahuan masyrakat yang kebetulan mengenali wajahnya, bisa
alamat Bokap akan dicopot jabatannya. Pasti Bokap ngeluyur ke <i>club </i>bareng temen-temen semasa remajanya
dulu yang emang bada berandal dan nakal. Tuh, buktinya Bokap pulang tanpa
seragam dinasnya? Pasti Bokap mengganti pakaian dulu sebelum <i>clubing. </i>Cek, cek, cek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Minum airnya dulu, Pop!” Seru gue
sambil menyodorkan bibir gelas ke bibir keunguan Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Glek, glek, glek, Bokap meminum
beberapa teguk, dan langsung Pluk! Terjerembap di atas sofa nggak sadarkan
diri. Wah, mabuknya kelewat parah nih, wajahnya saja sampai memerah gitu.
Sedetik kemudian gue mendengar Bokap mendengkur. Wah, langsung terlelap. Akan
lebih susah kalau membopong orang nggak sadar ke kamar, jadi gue naikkan kaki
papa ke sisi sofa yang masih kosong dan gue baringkan tubuhnya di sana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue tutup korden ruang tamu dan pintu
rumah. Klik, gue kunci. Nyokap dimana sih di saat-saat genting seperti ini? Gue
balik ke kamar untuk mengambil
handphone. Gue kepikiran telepon nyokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tut! Tut! Tersambung. Di dengung ke
lima telepon diangkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hallo, iya sayang!” Suara Nyokap
kedengaran kresek-kresek. Bunyi musik ada di latar belakang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mom, jam berapa pulang. Papa mabok!”
Jelas gue langsung <i>to the point.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“HAH? PAPA KAU MABOK? PASTI DIAJAK
KELUAR SAMA GUSNANDI!” Gusnandi. Om Gusnandi kalau gue bilangnya. Temen masa
remaja Bokap gue. Salah satu dari geng bringas dan urakan dulu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa udah kelewat teler, deh, Mom.
Sekarang malah tidur di ruang tamu. Hendra, nggak kuat ngangkat badan Papa ke
kamar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya, sudah biar dia tidur di situ
malam ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mama jam berapa pulang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Jam satu, sayang. Ada acara kawinan.
Mama yang mengheandle acaranya. Orang penting jadi nggak boleh ditinggal. Di
mana sopan santun Mama sebagai kepala di sini!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam hati gue beribu-ribu kali
mendesah. <i>As usual! </i>Setelah
berbasa-basi sejenak gue menutup telepon. Jam digital handphone gue menunjukkan
pukul sebelas tiga puluh. Gue melirik Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Pop!” Gue tepuk-tepuk pipinya. Bokap
nggak menyahut. Nggak tahu kenapa mata gue turun ke selangkangannya. Sesuatu
tengah berkedut-kedut di baliknya. <i>What
the fuck?</i> Bokap, lagi ereksi jangan-jangan. Apa gara-gara panas alkohol
dalam tubuh, kontol juga ikut terangsang? <i>Well,
I dunno. Maybe no, maybe yes. </i>Kenapa nggak gue cek saja? Begitu kata hati
gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tiba-tiba tangan gue dengan
lancangnya membuka ikat pinggang Bokap, lanjut ke kancing celana, dan
resletingnya. Sreeeek... celana Bokap udah melonggar. Kontol yang
berkedut-kedut itu semakin terlihat jelas karena sekarang hanya tertutup oleh
celana dalam <i>brief </i>warna hitam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue melirik ke Bokap. Nggak ada
tanda-tanda orangnya bakal bangun. Gue pegang dan elus-elus permukaan celana
dalam itu, tepat di kontolnya yang diarahnya nempel kulit ke atas itu.
Mendapatkan sentuhan itu, permukaan telapak tangan gue disodok-sodok oleh benda
yang sepertinya bereaksi terhadap rangsangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap masih nggak bergerak. Sekarang
gue buka kancing teratas <i>polo shirt </i>yang
nempel ketat di badan Bokap. Masih nggak bergerak juga. <i>Well, </i>100% Bokap nggak sadarkan diri. Niat jelek tiba-tiba muncul
di kepala gue. Niat paling bejat yang pernah mampir di otak gue. Gue singkapkan
<i>polo shirt </i>warna biru itu sampai ke
atas dada, dan terlihatlah tubuh Bokap yang seketika itu membuat kontol Gue
juga terbangun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Napas Bokap yang teratur seperti bayi
yang tidur nyenyak, membuka perut rata <i>sexy
</i>dan dada bidangnya itu naik turun. Dua putingnya yang hitam itu menegang
sempurna. Bulu-bulu tipis yang menghiasi dada sampai perutnya juga kelihatan
basah, lengket, karena keringat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue langsung menggrayangi Bokap.
Mula-mula gue usap-usap bagian perutnya. Gue merasakan basahnya keringat di
badan Bokap menempel di telapak tangan gue. Gue bisa merasakan napasnya di
kulit gue. Hangat. Tubuh gue bergetar hebat menikmati sensai itu. Tangan gue
naik ke atas ke dadanya yang ranum dan bidang itu. Gue remas dua dadanya.
Begitu kenyal. Belum lagi tiba-tiba gue terangsang melihat tahi lalat di bagian
dada kiri atas Bokap. Beh, entah kenapa melihat benda itu gue merasa segera
menerkam dua puting Bokap yang mengacung itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue pelintir pelan dua puting dadanya
itu. Keras dan kenyal. Bokap langsung mengedip sejenak. Mungkin alam bawah
sadarnya memberikan respon akan rangsangan itu. Gue remas sekali lagi dadanya,
dan kali ini gue mainkan puting kananya dengan ibu jari gue. Gue usap-usap
melingkar searah jarum jam, dan Bokap memberikan reaksi dengan menggerakan
ujung bibir sebelah kirinya ke atas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kini saatnya lidah gue yang bereaksi.
Ujung lidah gue menyapu langsung tepat ke puting kiri Bokap. <i>Lick, </i>nikmatnya tak terkira. Puting
Bokap main mengeras saat merasakan lidah basah gue di sana. Gue hisap kali ini
yang sebelah kiri dan Bokap mulai melenguhkan suaranya, tapi tetap saja tidak
membuka matanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Puas memainkan lidah gue di bagian
dadanya, gue turun ke tengah tubuh, di bagian perutnya yang berbulu itu. Karena
tak cukup ada otot yang terlihat, gue mefokuskan pekerjaan di pusar Bokap. Area
yang bersih itu gue mainkan dengan ujung lidah, sementara tangan gue berusaha
bermain dengan bulu-bulu yang ada di perutnya. Rasa asin dari keringat Bokap
memanjakan ujung lidah gue, meskipun berbau alkohol. Tak butuh banyak waktu
karena tempat itu kurang menarik perhatian gue. Sekarang gue mau masuk ke
intinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Benda di balik celana dalam Bokap
sudah tak berkedut lagi, tapi malah menyembul mendesak ke atas kain celana
dalam dari bahan nilon itu. Ternyata sudah ereksi. Gue pegang karet celana
dalamnya dengan satu tangan. Gue lirik Bokap. Nggak bereaksi. Ini artinya
pertanda bagi gue untuk meneruskan. Gue tarik karet celana dalamnya itu dan gue
turunkan sampai kontolnya melontar tegak ke udara bebas. Agar tidak susah-susah
menahan karet celana dalam Bokap, gue menyelipkan karet celana dalamnya itu di
bawah buah zakarnya yang saat itu sedang mengeras karena tertekan suhu panas.
Gue jadi nggak bisa melihat dua bijinya yang menggantung, karena yang ada malah
sebongkah daging berbulu dan kehitaman sebesar kepalan tangan anak SD.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Kontal Bokap menggoda gue seperti gue tergoda
melihat sosis bakar jajanan di sekolah. Ingin segera gue lahap sosis itu, eh
bukan, kontol itu. Kontol Bokap gue. Gue genggam batangnya dengan mantap. Hangat
sekali rasanya, dan Bokap lagi-lagi nggak bereaksi. Kali ini gue coba
mengurut-urut batang kontolnya beberapa kali untuk menguji kesadaran Bokap,
tapi Bokap tidak bergeming.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">THANK YOU GAY GOD!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Slurrrrp! Gue hisap kontolnya. Jlep,
cleepok, cleeepok! Begitulah bunyi suara mulut gue yang tengah memberikan oral
di kontol Bokap. Archhhhh, rasanya yang sedikit asin, aneh itu belum terbiasa
di lidah gue. Rasanya berbeda dengan Farid yang kalau itu kontolnya campuran
antara bau keringat dan sabun, tapi tidak meninggalkan jejak rasa apapun di
lidah gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue kenyot-kenyot kepala kontol Bokap
yang ungu itu. Hemp! Gue hisap sejenak, terus gue jilat-jilat batangnya. Aroma
jembutnya yang lebat menggelitik hidung gue, dan makin membuat gue semakin
bernapsu untuk memberikan seks oral ke Bokap yang sedang tidak sadarkan diri.<o:p></o:p></span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="0" width="2"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><img height="336" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg" v:shapes="_x0000_s1030" width="448" /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_s1030" type="#_x0000_t75" style='position:absolute;left:0;
text-align:left;margin-left:1.5pt;margin-top:-.35pt;width:335.7pt;height:252pt;
z-index:251659776'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.jpg"
o:title="BJ2EtN6CEAI29Pn"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue biarkan kontol yang panjangnya
nggak sampai menyentuh tenggorokan gue itu berdiam di dalam mulut gue itu
sampai pangkal-pangkalnya, dan dengan kontol yang masih di dalam mulut, gue langsung
saja menusuk-nusuk setiap saraf yang ada di pangkal kontol Bokap dengan lidah
gue yang lincah. Gue merasakan jembut-jembutnya yang ada di pangkal nempel di
ujung lidah gue. Slurrruuuup! Ckeeelpeeelp! Terus gue keluarkan kontol itu dari
dalam mulut gue sampai berbunyi PUP! Dan kontol itu masih tetap berdiri tegak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mendapatkan serangan seperti itu
kontol Bokap gue malah berdenyut-denyut. Wah alamat Bokap bakal ejakulasi, nih.
Langsung saja gue genggam kontol itu dan gue kocok-kocok, sementara lidah gue
bermain di lubang kencingya. Kontol itu terus berkedut-kedut di tangan gue, dan
Crooooooooooot! Sperma Bokap keluar dalam sekali cipatran dan langsung masuk ke
mulut gue yang saat itu sudah siap terbuka untuk menerimanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rasa anyir dan asin sperma (Author
note : Betul nggak, sih rasanya gitu?) Terasa di lidah gue untuk pertama
kalinya. <i>Well, </i>gue belum sempat
merasakan sperma kala bercinta dengan Farid waktu itu, karena Farid
mengeluarkan banyak spermanya di dalam anus gue. Ada, sih yang keluar dari lubang
anus gue, tapi kan.... <i>yuuuuuuks, </i>jijik
banget.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue biarkan sperma itu menetap di
lidah gue. Gue agak ragu antara menelannya, atau menumpahkannya? <i>Well, </i>gue masih agak jijik kalau cairan
itu sampai masuk ke tenggorokan, jadi gue putuskan untuk menumpahkannya ke
telapak tangan gue. Sperma Bokap bercampur air liur gue tumpah ke telapak
tangan, kombinasi yang menjijikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue melirik ke arah Bokap. Masih
nggak sadar. Bener-bener, deh! Gue emang beruntung banget. Berangsur-angsur
kontol Bokap kembali ke posisi semula. Benda itu sekarang hanya seukuran ibu
jari orang dewasa dan menempel manja pada buah zakarnya yang masih membulat
ketat. Selamat tidur anak manis, terima kasih atas partisipasimu. Sekarang
kontol itu terlelap dengan diselimuti jembut Bokap yang lebat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekarang perhatian gue tertuju pada
cairan campuran antara sperma Bokap dan air liur gue. Mau gue buang ke mana
cairan ini? Cairan itu masih menggenang anteng di telapak tangan gue. Tiba-tiba
pikiran jorok muncul di kepala gue untuk ke dua kalinya. Gue emang anak paling
bejat sedunia!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue bangkit berdiri dan memelorotkan
celana <i>jersey </i>dari kesebelasan <i>Chelsea </i>yang kala itu lagi gue pakai.
Kontol gue udah nggak setegang waktu mengoral Bokap tadi. Benda itu sekarang
kelihatan setengah bagun dan seperti anak kecil yang merengek ingin segera naik
ke atas tempat tidur. Tunggu dulu <i>hendra’s
little brother, </i>bangunlah sejenak untuk bermain sebelum tidur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Clepok! Gue usapkan sperma Bokap yang
bercampur air liur gue ke kontol gue. Cairan gue usap-usapkan ke batang dan
kepala kontol gue seperti ibaratnya pelumas untuk onani. Biasanya gue pakai <i>baby oil, </i>sekarang pakai benda alami.
Bau sperma Bokap tercium anyir di hidung, tapi gue nggak perduli. Bau pemutih
pakaian itu gue nikmatin sambil membangunkan kembali kontol gue dengan kocokan
pelan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beronanilah gue di depan Bokap yang
lagi terbaring di sofa tidak sadarkan diri. Sebagai pembangkit gairah gue
menikmati tubuh Bokap yang basah karena keringat itu. Sampai akhirnya gue
merasa bosan setelah tiga menit beronani, tapi belum juga menunjukkan reaksi
nikmat. Sperma Bokap main terasa lengket dan tidak nyaman untuk digunakan
sebagai pelumas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue melirik ke arah tangan Bokap yang
saat itu terkulai menggantung di pinggir sofa. Wah! Muncul ide paling bangsat
di otak gue. Kenapa gue nggak menggantikan peran tangan gue dengan tangan
Bokap. Tangan keras dan lebar itu mengenggam batang kontol gue. Rasanya kasar
karena buku-buku jari dan telapak tangan Bokap ada yang kapalan. Mungkin karena
keseringan memegang pistol waktu latihan menembak. Tangan pekerja keras itu
kini mengenggam kontol gue, meskipun tangan kanan gue menahan pergelangan
tangannya agar posisinya tetap berada di tempat yang gue inginkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berlahan gue maju mundurkan pantat
gue sehingga kontol gue mulai menggesek-gesek telapak tangan Bokap yang sudah
menyelubungi kontol gue itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhhhhhhh!” Gue mendesah, kepala
gue mendongah ke atas. Sensasinya nikmat bukan main.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue yang nggak bisa mengendalikan
gairah karena baru pertama kali ini mencoba eksperimen baru “menggunakan tangan
orang lain sebagai pengganti tangan sendiri saat onani” benar-benar memacu
segala saraf dan titik rangsang di tubuh gue untuk bangkit lebih awal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tubuh gue serasa meledak seperti
kembang api, mata gue berkunang-kunang, dan sekujur tubuh gue menggigil
menikmati indahnya orgasme yang hanya dapat dirasakan sekali itu oleh
laki-laki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Agrrhhhhhhhhh!” Gue menggerang, dan
sperma gue muncrat dan jatuh banyak ke dada, dan sedikit menciprat ke muka
Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sialan! Gue langsung terbakar rasa
panik. Kenikmatan itu tiba-tiba sirna saat kesadaraan mengambil alih fungsi
pikiran gue. Sperma gue ada yang menempel di ujung bibir atas bokap sebelah
kiri. Bokap jelas bisa mencium bau itu lewat hidungnya? SIAL! Mungkin inilah
hukuman buat gue. Gue bakal... Agrrhhhhhh! Gue mengerang furstasi. Kringat
dingin mengucur dari seluruh pori-pori di tubuh gue. Ketiak gue langsung basah
dan becek, begitu menerima rangsangan dari degup jantung gue yang berdetak
lebih cepat dari normalnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sepuluh detik, lima belas, dua puluh
lima, tiga puluh... satu menit. Bokap nggak breaksi. Napas gue berangsur-angsur
normal, dan jantung gue kembali berpacu pada kecepatan yang wajar. Lho, kok
bisa Bokap nggak sadar? Ini bener-bener aneh. Dilanda rasa takut yang tersisa
dan keinginan untuk segera menutup tempat kejadian perkara, gue mengambil tisue
yang ada di meja ruang tamu dan membersihkan sperma di wajah dan dada Bokap. Di
sentuh-sentuh begitu wajahnya sama gue Bokap juga nggak bangun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aneh?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekarang gue membersihkan kontol gue
sendiri dengan tisue. Sisa sperma Bokap yang masih menempel di sana juga sudah
gue lap sampai keset. Nggak lupa bersihkan telapak tangan sebelah kanan Bokap
yang gue fungsikan sebagai <i>stady handjob </i>itu
dengan tisue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhh...” Gue mendesah lega. Berlahan
gue naikkan karet celana dalam Bokap. Gue naikkan resleting, gue kancingkan
kailnya, dan gue pasangkan kembali ikat pinggangnya. Tak lupa gue turunkan <i>polo shirt</i>nya kembali menutupi tubuhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue pakai lagi celana <i>jersey </i>gue yang sudah melorot sampai ke
mata kaki itu. Malam hari ini gue mendapatkan pengalaman yang medebarkan, tak
terlupakan, dan paling nekat, serta busuk dalam sejarah kehidupan gue sebagai
seorang gay.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena gue nggak kuat membopong tubuh
Bokap ke kamarnya, gue biarkan saja Bokap tidur di ruang tamu. Gue matikan
lampu ruang tamu dan gue meninggalkan Bokap di sana dan pergi ke kamar. Saat
gue naik ke lantai dua, dan hendak menginjakkan kaki di anak tangga teratas,
gue mendengar suara pintu tertutup di bawah. Spontan gue menoleh ke sumber
suara. Sontak tubuh gue membeku saat dari posisi gue sekarang, gue nggak
melihat tubuh Bokap terbaring di sofa ruang tamu. Berarti Bokap sudah bangun,
dan suara pintu tadi? DEG! Sumpah gue merasakan jantung gue serasa berhenti
berdetak. Kaki ini gemetar saat melangkah menuruni tangga pelan-pelan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mendekati pintu kamar Bokap.
Berdebar jantung ini saat gue menempelkan telinga ke daun pintu. Tidak
terdengar apa-apa. Dan tiba-tiba Klek! Lampu di ruang tengah menyala, spontan
gue terlonjak dan memutar badan. Gue menemukan Nyokap berdiri di belakang gue,
sama terkejutnya dengan gue. SIALAN!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hendra! Ngapain kamu di depan pintu
kamar Mama?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“EH,MAMA! Mama udah pulang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mama kelihatan binggung dan masih
memandangi gue dengan tatapan curiga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Anu, Ma! Tadi dengar suara. Sesuai
perintah Mama tadi, aku biarin Papa tidur di ruang tamu, eh pas aku cek barusan
ruang tamu kosong, jadi aku inisiatif ngecek ke kamar. Aku nggak berani masuk,
makannya aku nguping sapa tahu kedengaran dengkuran Papa.” SIP! Gue pinter
banget ngibulnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyokap gue sih percaya-percaya saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mau Hendra bikinin teh, Mom?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyokap gue tersenyum mendengar
tawaran gue. Ah, anak yang perhatian. “Boleh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue langsung ngacir ke dapur, dan
mendengar suara Nyokap membuka pintu kamarnya dari belakang. Fiuhhhhhhh! Sambil
menunggu air mendidih di kompor – karena air panas listrik di dispenser
kehabisan air dan nggak punya stock air galon – gue duduk-duduk di <i>stool </i>besi di depan <i>kitchen island.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lima menit kemudian saat gue menuang
air panas ke cangkir, Nyokap gue keluar dari dalam kamar dan menghampiri.
Sontak gue membrondong Nyokap dengan pertanyaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Beneran Papa udah pindah ke kamar?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyokap gue ngangguk. “Lagi mandi.
Katanya badannya lengket dan bau.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">BEAT! </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dada gue serasa ditusuk pedang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ohhh...” Begitulah suara yang keluar
dari bibir gue. Masih deg-degan gue menyodorkan teh panas itu di hadapan Nyokap
yang duduk di <i>stool </i>sebelah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyokap meniup buih uap dari
cangkirnya, dan menyesap tehnya sedikit. Nyokap mengernyit karena lidahnya
terbakar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Masih panas, Mom!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hehhehe, nggak apa-apa.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lalu kami berdua sama-sama terdiam.
Emang gue dan Nyokap jarang berdua begini, duduk-duduk sambil ngeteh. Paling
gue sama Nyokap kalau lagi <i>window shoping
</i>di mall.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Eh, ngomong-ngomong Papa minta Mama
bilang ‘<i>makasih’ </i>ke kamu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">DEG! “Makasih buat apa, Mom?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nggak tahu. Disuruh bilang makasih
saja, tuh. Mungkin makasih udah ngebopong masuk ke rumah tadi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Eh? Beneran cuman itu? Malam itu
setelah gue balik ke kamar, gue nggak bisa tidur sampai subuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Awkward moment with Pop at Breakfast...</span></i></b><b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Jangan tanya seberapa pucatnya wajah gue pas
turun ke bawah buat sarapan. Sumpah pagi itu gue nggak tahu harus bersikap
kayak gimana. Setelah kejadian paling mendebarkan dalam hidup gue sebagai gay,
gue semalaman nggak bisa tidur. Pas gue bangun – karena sempet tepar juga waktu
subuh – gue menemukan kantung mata di kedua mata gue. SIALAN! Pagi ini gue udah
kelewat ngantuk dan bahkan malas mandi. Gue juga ngerasa gerah dan lengket –
Kalau gue setelah onani dan belum mandi besar, gue mesti suka ngerasa gerah dan
badan lengket.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pagi ini gue turun nggak pakai
seragam. Gue masih mengenakan celana dan kaus <i>jersey </i>dari kesebelasan Chelsea. Pas gue sampai di meja makan gue
nggak berani memandang Bokap gue yang sudah duduk di tempat biasanya duduk,
dengan penampilan rapi dan gagah. Seragamnya menempel sempurna di badannya itu.
Topi dinasnya itu diletakkan di kursi kosong di sisi meja tak jauh dari
tempatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untung Nyokap ada untuk ikut gabung
sarapan. Kebayang gimana <i>awkward</i>nya
kalau cuman gue dan Bokap saja. Nyokap gue terkejut melihat penampilan kusut
gue di jam sesiang ini – maksudnya udah setengah tujuh pagi, dan gue bukannya
muncul dengan seragam sekolah dan bau wangi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lho! Kamu kenapa sayang?” Bokap dan
Nyokap spontan memandangi gue. Gue nggak ada hasrat untuk duduk dan mencomol
sup makaroni kesukaan gue yang dihidankan untuk sarapan pagi ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu nggak enak badan?” Tanya
Nyokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ngangguk saja, deh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyokap bangkit dari tempatnya dan
lantas menyuruh gue untuk duduk. Sumpah gue nggak berani mendongahkan kepala
saking takutnya gue sama Bokap. Telapak tangan Nyokap nempel di kening gue yang
berkeringat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Wah badan kamu anget.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Boleh nggak hari ini nggak masuk?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Istirahat di kamar saja kalau
begitu. Sana! Nanti biar BI Sum anter makan kamu ke atas. Jangan lupa minum
obat sehabis makan.” Celetuk Nyokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kenapa Bokap belum bersuara juga, ya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemudian Nyokap memanggil Bi Sum.
Terjadilah perbincangan diantara mereka. Eh, gue makin ciut di meja makan nggak
berani ngelihat Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu semalam nggak tidur?” Akhirnya
terdengar suara Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue diem saja. Kok, rasanya janggal
banget kalau nggak merespon, jadi gue mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hendra...” Papa memaggil nama gue
lirih. Seperti nggak mau kedengaran siapa-siapa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aduh gue takut untuk mengadahkan
kepala dan menatap Bokap. Ya, ampun! Gue merasa hina banget. Pelan tapi pasti
gue mendongah. Wajah Bokap nggak kelihatan garang saat wajah kami sejajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yang semalam terima kasih, ya...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">DEG! Mata gue melotot. SIALAN! Andai
saja bisa, gue udah meminta Tuhan untuk mencabut nyawa gue sekarang dan
menjebloskan gue ke neraka jahanam. Gue melihat dengan pandangan nanar, Bokap
tersenyum ke arah gue dan bangkit dari kursi makannya. Tiba-tiba saja Bokap
ngacir pergi gitu saja setelah mengecup pipi kanan Nyokap dan pamit berangkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyokap lantas memandangi wajah gue
yang udah kayak mayat hidup itu. “Kamu pucat sayang. Mama antar ke dokter, ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue nggak bisa ngomong apa-apa
kecuali mengangguk. Dalam hati gue mantep, sesampainya di rumah sakit gue bakal
minta dokter buat suntik mati gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ARRRRRGRRRRRRRH!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhir yang mencerahkan (Satu bulan kemudian)....<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_3"
o:spid="_x0000_s1029" type="#_x0000_t75" alt="tumblr_m5duqaJQCy1qk35bzo1_500.jpg"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:-.45pt;
margin-top:-.8pt;width:276.25pt;height:210.3pt;z-index:251658752;visibility:visible'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg"
o:title="tumblr_m5duqaJQCy1qk35bzo1_500"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: relative; z-index: 251658752;"><span style="height: 280px; left: 0px; left: 0px; position: absolute; top: -1px; width: 368px;"><img alt="tumblr_m5duqaJQCy1qk35bzo1_500.jpg" height="280" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg" v:shapes="Picture_x0020_3" width="368" /></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untung sudah sebulan berlalu sejak
kejadian paling <i>awkward </i>pagi itu.
Selama itu gue berusaha menghindari pertemuan gue bersama Bokap. <i>Well, </i>gue awali dengan jarang mengikuti
sarapan pagi, lebih-lebih menghindari saat-saat di mana Nyokap nggak ngikut
sarapan, <i>which is </i>seharusnya hanya
ada gue dan Bokap di meja makan. Gue seratus persen yakin sikap aneh gue
mengundang ketertarikan Bokap. Sering kali sudut mata gue mendapati Bokap
ngelihatin gue. Jangan tanya gimana rasanya? Hati ini hancur. Gue menyesal udah
melakukan perbuatan hina itu dengan Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ingin sekali gue membaki kekisruhan
hati ini ke orang lain, tapi kepada siapa? <i>Well,
</i>yang tahu siapa gue sebenarnya cuman Farid, tapi gue nggak yakin dia bisa
bantu gue? Atau ke temen-temen gay gue. Gue punya temen-temen gay di <i>twitter
dan facebook – </i>gue punya dua akun sosial media Hendra yang hidup di topeng
normal (yang ini pakai <i>profile picture</i>
foto wajah gue), dan Hendra si gay (pakai <i>profile
picture</i>, foto kontol gue yang lagi <i>hard
on</i>)<i>. </i>Akhirnya gue memutuskan
untuk membagi keresahan ini dengan beberapa temen gay gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa yang mereka bilang. Gue dibilang
bodoh! Tapi salah satu temen gue ada yang memberi pencerahan. Akhirnya ada
setitik terang di kegelapan perasaan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue bertanya-tanya kenapa Bokap lo
nggak marah?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue nggak tahu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ucapan terima kasih untuk semalam
itu artinya nggak untuk yang lain, kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue yakin seratus persen untuk oral
yang gue kasih. Nggak ada hal lain yang gue lakuin sampai mengundang ucapan
terima kasih dari Bokap!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sedikit aneh... jangan-jangan Bokap
lo suka lagi!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hah?!” Percaya nggak percaya guenya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sekarang pikir, deh. Kalau emang
bener Bokap lo tahu apa yang lo lakuin ke dia, pasti lo udah mati atau nggak
babak belur karena dihajar. Bokap lo pasti udah tanya apa lo ini gay? Kenapa
sampai sehina itu lo bermain-main dengan kontolnya?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue diem saja. Mikir sampai lama. Apa
mungkin yang dikatakan temen gue itu bener?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Agrrrhhhhhh! Frustasi makin jadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mengendari motor pulang ke rumah.
Sekolah hari ini sampai siang saja karena nggak ada rapat OSIS yang biasanya
membosankan itu bagi gue, tapi entah sejak kejadian itu dan kroco-kroconya yang
menggelisahkan, gue jadi betah berlama-lama di sekolah dan nggak pengen pulang.
Pernah gue nggak pulang dan malah ngerayu Farid untuk main ke rumahnya. Sekali
sih boleh, dua kali, tiga kali gue minta main ke rumahnya, dia menaruh curiga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lo nggak punya rencana ngapa-ngapain
gue, kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang saat itu langsung gue timpuk
kepalanya sama binder. Gue pernah ngacir ke mall sampai malam hari, dan pulang
ke rumah pas Bokap udah tidur. Yahhh, mau sampai kapan gue hidup seperti ini.
Sambil berbelok masuk ke komplek rumah gue berpikir. Gue harus menghadapi
kenyataan. Nasi udah jadi bubur, kayak pepatah tempoe dulu bilang. Yang terjadi
biarlah terjadi. Nggak boleh nyesel. Huffffhh, gue mendesah. Dan saat itu mata
gue menangkap sosok Bi Sum tengah berjalan di pinggir jalan sambil menenteng
tas belanja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue spontan berhenti. “Mau ke mana,
Bi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Di suruh belanja sama, Ibu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lho, bukannya tadi udah belanja sama
tukang sayur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kata nyonya mau makan semur daging.
Ini disuruh beli di pasar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue jadi kasihan melihat Bi Sum yang
harus berjalan menuju pasar argo bisnis yang jadi salah satu fasilitas di komplek
perumahan gue ini. Letaknya jauh di depan komplek, dan kalau jalan kaki bisa
setengah jam sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ayo, Bi saya antar!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bi Sum sih nurut-nurut saja. Sampai
di sana Bi Sum turun. “Udah, Mas Hendra pulang saja. Nanti Bi Sum naik ojek.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Langsung saja gue ngacir pulang. Eh,
nyokap jam segini udah pulang? Tumben. Bruuuuuuuum, gue lambat-lambatin laju
motor gue supaya nggak cepet sampai, tapi mau gimana lagi tetep saja akhirnya
gue sampai di depan rumah. Ahhhh, gue mendesah jengah. Gue membuka pagar dan terkejut.
Mobil dinas Bokap ada di garasi, berjejer sama mobil Nyokap. Lho... dua-duanya
ada di rumah, nih ceritanya? Tumben. Baru jam dua belas lho ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ceklek! Pintu rumah kebuka. Nggak ada
siapa-siapa. Sepi. Gue masuk sampai ke ruang tengah. Kosong. Di dapur kosong
nggak ada tanda-tanda kehidupan. Gue langsung ngacir naik ke atas. Pelan-pelan
dengan gontai gue menaiki anak tangga satu persatu. Sampai di anak tangga ke
dua dari atas gue berhenti dan memaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Suara itu????????<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nggak-nggak-nggak. Nggak mungkin! Gue
menajamkan pendengaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh, ahhh, ahhh, terus, Pa!
Ahhhhh!” Suara Nyokap gue. Hah? Mereka? Nggak ada yang bisa menjelaskan apa
yang terjadi kalau suaranya itu begitu kalau bukan mereka lagi... WHAT THE
HELL!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Otak cerdas gue langsung muter. Ini alasannya
kenapa mereka berdua di rumah? Ini alasannya kenapa Bi Sum tiba-tiba pergi ke
pasar padahal tadi pagi sudah belanja? Ternyata mereka curi-curi waktu
untuk.... ada rasa lega dan senang karena akhirnya Bokap dan Nyokap punya waktu
berdua untuk... <i>you know lah. </i>Kaki
gue saking gemetarnya nggak bisa dibuat melangkah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Memek kamu basah, Ma!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Terus sodok-sodok, Pa! Ahhhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gleeek! Gue menahan air liur. Liar
sekali mereka. Suaranya berasal dari kamar tamu di sebelah kamar gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oh, ya, yes!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan langkah cepat tapi berusaha
untuk tidak sampai membuat kegaduhan, gue ngacir ke depan pintu kamar gue. Gue
cengkram kenop pintu kamar gue sampai buku-buku jari gue memutih. Suara-suara
itu sulit sekali untuk diabaikan. <i>Oh,
god! </i>Meskipun gue gay, tapi gue terlalu penasaran dengan apa yang terjadi
di kamar sebelah. <i>Which is </i>gue nggak
mau ngelihat tubuh Nyokap gue. Yang gue bayangin sekarang gimana perkasanya
Bokap gue pas ML sama Nyokap. Gue penasaran bagaimana cara mereka menikmati
gairah berdua. Dengan cara begitu gue
bisa lahir ke dunia ini. Gue menelan ludah antara keinginan waras untuk
mengacuhkan suara-suara itu dan masuk ke kamar, atau mendengap-endap ke sana
dan mengintip ke dalam bagaimanapun caranya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sst, ayo lah, Pa...” Terdengar suara
Nyokap yang membisik manja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu sudah banjir, ya Ma? Rasanya
jari Papa basah semua...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aghhh, ya Pa! Ahhhh, tekan di situ.
Ohhh, yes!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di mana gue? Masih berdiri di depan
pintu kamar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhh, sekarang pakai lidahmu, Pa!
Ahhhh, yeaaaaah. Dihisap!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sudah cukup! Teriak gue dalam hati.
Gue menutup pintu kamar gue yang sudah sedikit terbuka itu dan gue berlahan
melangkah pelan mendekati pintu kamar tamu yang ada di samping kamar gue.
Pintunya tertutup rapat. Well, ada celah di bawah pintu yang memungkinan suara
dari dalam bisa terdengar sampai luar. Kenapa mereka nggak melakukannya di
bawah saja, di kamar mereka? Oh, mungkin takut Bi Sum sudah pulang dari pasar
dan mendengar suara-suara liar mereka dari dapur. Kamar mereka kan deket ruang
tengah dan dapur. Satu area.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari mana gue bisa mengintip? Ahhh, <i>key hole! </i>Gue membungkuk dan memicingkan
mata di depan lubang kunci pintu kamar tamu.
Gue pun segera coba melihat apa yang mereka lakukan di dalam, namun hanya
setengah dari punggung Bokap gue saja yang bisa gue lihat dengan posisi
setengah membungkuk begini. <i>Well, </i>Bokap
kayaknya lagi menghisap payudara Nyokap yang sebesar mangkuk mie ramen itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oh, mainkan puting Mama, Pa! Hisap!
Hisap. Aucchh, jangan digigit.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hehhehehe.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gleeek! Ya ampun liar sekali mereka.
Batin gue. Samar-samar gue melihat Bokap bersimpu di depan Nyokap yang
ngangkang di atas sofa. <i>Well, </i>mereka <i>make out </i>di sofa di depan tempat tidur –
karena tempat tidurnya nggak ada seprai. Dari sini gue bisa melihat punggung
Bokap serta pantatnya yang bohay itu. Buah zakarnya menggantung di antara celah
kedua pahanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekarang mereka sedang berciuman.
Lidah mereka bermain dengan liarnya. Adegan <i>straight
</i>begini membuat kontol gue ngaceng. Wow, <i>unbelieveable!</i>
Tiba-tiba Bokap bangkit dari posisi berlututnya dan berdiri di depan wajah
Nyokap. Ahhh, Nyokap sekarang yang gantian oral kontol Bokap. Pantat kencang
Bokap langsung mengejang begitu Nyokap sepertinya sudah melahap kontol Bokap.
Ahhh gue nggak bisa lihat. Malah yang gue lihat sekarang ada vagina Nyokap yang
ditumbuhi bulu-bulu itu. Yuck! Pintu kelahiran gue yang nggak bikin gue napsu
sama sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ah...Oh...Uh...” Bokap gue
mendesah-desah. <i>Here she goes!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Enak, ya Pa?” Nyokap gue bertanya
dengan kontol Bokap masih di dalam mulutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Enak, Oh... Ma! Ya, sedot begitu. Main
lidah, Ahhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Enakan mana sama hisapan Hendra, Pop?
Sekarang mereka ganti posisi. Bokap gue berbaring di atas sofa, kakinya
dikangkangkan. Kaki kanan menyandar di sandaran sofa, dan kaki kirinya
menggantung di tepian sofa. Kontolnya ngaceng tegak sempurna dan sedang dilahap
sama Nyokap lagi. <i>Well, </i>bibir Nyokap
selihai gue dalam mengoral ternyata. Buktinya Bokap gue sampai merem-melek
begitu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Berhenti, Ma. Bisa-bisa aku keluar
sekarang...” Kata Bokap sambil memegang kepala Nyokap dengan kedua tangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Langsung dimasukin saja, Pa!” Kata
Nyokap gue yang langsung menyodorkan vaginanya di atas kontol Bokap. <i>Women on top is engage now.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jlep. Clepok. Jlep. Clepok. Bunyi
kontol Bokap yang beradu dengan vagina Nyokap yang udah basah itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Agh, Oh, enak Ma!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Goyang, Pa! Ahhhhhhh. Pantatmu juga
ikut gerak dong, Pa!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap menuruti apa kata Nyokap gue.
Sekarang pantat itu bergerak memompa kontolnya masuk-keluar vagina Nyokap Gue.
Suara gencatan dua kelamin itu terdengar makin membahana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhh, Ohhhh, Yes! Ahhh, hujam!
Hujam! Sebentar lagi, Papa! Auchhhh, Ehhhh. Remas ini, Pa! Remas!” Nyokap Gue
sangat berisik kala itu dalam mengungkapkan gairahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap gue makin mempercepat gerakan
menghujam vagina Nyokap dengan kontolnya, sementara tangan Bokap meremas-remas payudaranya.
Sekarang punggung Bokap naik dan dimainkannya puting payudara Nyokap dengan
lidahnya. Gaya menyendok dari depan terus digencar oleh Bokap. WOW!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“AHHHHHHHHHHHHHHHHHH!” Nyokap gue
mengadah ke atas. Nyokap orgasme. Tubuhnya menggigil. Dijambaknya rambut Bokap
dan didangahkan kepala Bokap, sontak berciumanlah mereka dengan liar. Lidah
saling menjulur dan beradu jotos.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yuks! Saat itu terdengar dering
handphone Nyokap yang berasal entah dari mana. Nyokap tiba-tiba aja melepas
ciumannya dan mendorong tubuh Bokap sampai terjerembap ke atas sofa dan melepas
hujaman kontol Bokap dari vaginanya. Bokap protes atas intrupsi itu. Tiba-tiba
Nyokap mangkir dari acara panas mereka dan berjalan sambil ngankang menuju
tempat tidur. Handphonenya tergeletak di atas BH-nya. Kenapa Nyokap jalannya
begitu? Ohhh, vaginanya panas karena disodok kontol Bokap. Hehhehe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sementara Nyokap menerima telepon.
Bokap memandangi punggung Nyokap dengan tidak sabaran. Matanya jelalatan sambil
tangan kanannya mengocok kontolnya itu supaya ketegangannya terjaga. Wah, gue
baru menikmati yang satu ini. Hehhehehehe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa! Mama harus ke hotel sekarang.”
Celetuk Nyokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap langsung menghentikan kocokan
kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa belum puas, Ma?! Tega banget,
sih Mama. Jarang-jarang kita bisa begini!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aduh, gimana, nih. Udah ditelepon
sama anak buah. Pipa gas ada yang rusak.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nggak bisa suruh orang lain buat
menghandle.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi harus ada aku yang mantau!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Brengsek!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyokap diam saja. Sekarang mereka
malah bertengkar, nih ceritanya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nyokap seolah nggak perduli. Gue
lihat Nyokap malah sibuk memakai pakaiannya. Dalam hati gue sama kecewanya sama
Bokap. <i>Well, </i>jelas-jelas Nyokap udah
orgasme duluan, masa setelah itu nggak membantu Bokap buat merasakan hal yang
sama. SIALAN! Tega bener Nyokap gue. Kok, bisa-bisanya ngurusin pipa gas yang
bocor. Pipa yang ini mau dibagaimanakan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu onani saja, sayang! Nanti malam
aku janji bayar hutang yang ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap diem saja. Ini pertanda buat
gue untuk segera ngacir dari sana. Dengan lari cepat gue masuk ke kamar sebelum
akhirnya Nyokap keluar dari kamar sebelah. Gue duduk di pinggir tempat tidur,
menunggu. Lima menit kemudian terdengar suara mobil Nyokap keluar dari garasi
dan berangsur-angsur menghilang. Nyokap udah berangkat. Bokap ada di mana? Gue
tiba-tiba melangkahkan kaki keluar kamar untuk mengecek. Pas gue keluar kamar
gue sontak terkejut saat menemukan Bokap gue keluar dari kamar sebelah dengan
keadaan telanjang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“WAH!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“EH, HENDRA! KAMU SUDAH PULANG!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Awkaward moment. </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lagi-lagi refleks gue balik masuk ke kamar dan menutup
pintu dengan terburu-buru sehingga terkesan membantingnya. Gue bersandar di
balik pintu. Yah, Bokap kok muncul dalam keadaan begitu, sih?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dok! Dok! Dok! Pintu diketuk. Pasti
Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya, Pop?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu ngapain di dalam?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nggak ngapa-ngapain.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu kapan pulang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jawab apa, ya? Ahhh, jujur saja, deh.
“Lima belas menit yang lalu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemudian hening sejenak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu mendengar semuanya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Glek! Gue menelan ludah. Gimana, nih?
“Yang Ah-Oh-Ah-Oh, apa yang bagian bertengkarnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Diam lagi. Aduh, gimana nih? Gue kok
bisa balas bertanya seperti itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu buka pintunya, dong?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hah? Takut, penasaran, tegang,
bercampur jadi satu saat gue membuka pintu. Glek! Bokap sudah mengenakan celana
dalam, tapi tetep saja masih setengah telanjang di depan pintu kamar gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu sudah dewasa jadi Papa nggak
akan menjelaskan apa-apa.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Santai saja, Pa. Nggak usah
khawatir...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lalu hening. Bokap ngelihatin gue
dengan tatapan aneh. Gue jadi kasihan sama dia. Kayaknya dia malu karena gue,
anaknya, mengetahui apa yang terjadi di kamar sebelah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Eh, Mama jahat banget, ya Pa. Tega
ninggal Papa menggantung gitu saja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap gue terkejut mendengar celetuk
ngasal gue, lantas Bokap tersenyum. “Hendra...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue memberanikan diri untuk memandang
Bokap. “Ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu gay?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">JLEGEEEEEEEEER!!!!!!!! Gue tersentak
dan terdiam mendengar pertanyaan Bokap. Sungguh aneh sekaligus menyakitkan saat
kalimat tanya itu terlontar dari bibir ungu yang sekarang tampak kemerahan
karena bengkak. Ciuman panasnya bersama Nyokap tadi membekukan darahnya di
bibir Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sudahlah Hendra. Jangan
menyembunyikannya dari Papa. Papa sudah tahu, kok!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Gue mengadah. Ketakutan itu malah membuat gue
berani untuk bertatapan langsung dengan Bokap. Bokap kelihatan sama tegang dan
merasa tidak nyamannya dengan apa yang sedang gue rasakan sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa tahu dari mana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemudian Nyelonong masuk ke kamar gue
dan gue perhatikan langkahnya menuju laci meja belajar gue. Di sana Bokap
membuka laci tempat gue menyimpan buku pelajaran. Lho, di sana kan ada... Bokap
mengeluarkan sebuah majalah. Bukan majalah porno, tapi <i>pictorial book Siwon Super Junior. </i>Kebanyakan membuat gambar anggot
boyband korea itu sedang bertelanjang dada memamerkan otot-ototnya yang <i>OH SO YUMMMY</i> itu. Gue menelan ludah.
Bokap menunjukkan majalah itu ke gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa sengaja periksa kamar kamu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Itu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap duduk di atas tempat tidur gue.
Di letakkan <i>pictorial book </i>itu di
sisinya. “Papa juga tahu apa yang sudah kamu lakukan ke Papa malam itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tuh, kan beneran! “Maafin, Hendra,
Pop!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kenapa kamu bisa jadi begini, Hendra?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue menggeleng-geleng. Air mata ini
mengalir. “Kalau Papa mau menghajar Hendra sekarang, Hendra siap menerimanya.
Papa mau mengusir Hendra?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lihat Papa, Hendra!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perintah tegas itu membuat gue
mendengah. Pandangan gue kabur karena mata gue udah basah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu duduk di sini...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue nurut apapun yang diperintahkan
Bokap. Jadi gue duduk di pinggir tempat tidur, tepat di sebelahnya. Dan setelah
itu tangan Bokap mendarat di paha gue. <i>What
the...<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ada yang mau kamu sampaikan sebelum
Papa berbicara lagi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue binggung mau ngomong apa jadi gue
diam saja. Akhirnya Bokap gue bangkit dari duduknya dan berjalan menuju meja
belajar gue lagi. Kali ini Bokap menyisir tumpukan buku-buku gue di atas meja.
Bokap meraih binder gue. Dibawanya binder itu kembali ke tempatnya Bokap duduk
tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bisa jelaskan apa tulisan kamu di
sini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang dibahas Bokap adalah catatan gue
mengenai <i>Straight To Gay Project. </i>Di
sana gue membahas cara-cara dan teori gue dalam menggoda <i>straight. </i>Ada juga penjelasan singkat mengenai ketertarikan gue
kepada <i>straight. </i>Ada cerita dengan
Farid yang gue tuangkan dalam cerpen. SIALAN!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu suka sama cowok normal?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kepalang kebongkar rahasia gue. Gue
mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Jadi itu alasannya kamu melakukan
itu ke Papa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengangguk lagi. Kemudian hening.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu mau melakukannya lagi ke Papa
sekarang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hah? Gue nggak salah denger? Gue
memandang wajah Bokap nanar. Bokap mengangguk, dan suer gue bisa melihat Bokap
tersenyum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mama kamu udah tega sama Papa. Papa
digantung di tengah jalan. Sekarang Papa lagi <i>horney </i>berat. Daripada onani sendirian, kamu mau membantu Papa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hah? “Papa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu juga nggak bakal rugi. Mau, ya
Hendra! Demi Papa?” Kali Bokap mengenggam tangan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hendra nggak bisa, Pa!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebenarnya ini peluang emas. Bokap
tahu gue gay dan Bokap malah memanfaat keburukan gue ini demi <i>horney</i>nya hari ini. Nggak masuk akal?
Masuk akal nggak, sih? Gue yang udah ketahuan boroknya udah kelewat malu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu nggak mau karena sekarang
kondisi Papa lagi sadar?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bukan begitu, Pa!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lantas?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa nggak marah tahu aku gay?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Papa diam saja. “Papa nggak tahu
Hendra. Papa terkejut sekali.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maafin Hendra, Pa!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maafin Papa juga Hendra. Papa nggak
bisa jadi orang tua yang baik. Maafin Mamamu juga. Mungkin kita juga ikut andil
dalam kebinggungan kamu ini. Maafin Papa yang malah nawarin kamu untuk
melakukan hal itu lagi bersama Papa. Papa bener-bener nggak tahu diri!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hati gue terasa teiris. Sialan! Gue
memandang mata Bokap lekat-lekat. “<i>Anything
for you, Pop!</i>” Dan gue langsung berlutut di hadapan Bokap dan menarik turun
celana dalamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Plop! Kontol Bokap yang setengah
tegang itu gue kulum dengan penuh gairah. Diperlakukan begitu Bokap langsung
menegang dan sekejap kontolnya kembali <i>hard
on.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhh, enak sekali hisapanmu,
sayang!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue diam saja sambil terus memberikan
service terbaik untuk Bokap. Lidah dan bibir gue terus bermain sepanjang batang
kontol Bokap. Tangan kanan gue meringsek memainkan puting dada Bokap yang udah
tegak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ohhhh, yeah!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Plop! Gue berhenti menghisap kontol
Bokap. Sekarang gue memainkan buah zakarnya yang menggantung indah itu. Gue
kulum dua biji kelereng itu dengan semangat empat lima. Bokap cuman bisa
merem-melek dan menggelinjang keenakan. Tak luput bulu-bulu jembutnya gue
endus-endus dan gue basahi dengan air liur. Sekarang jembut Bokap basah dan
saling memilin satu sama lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu lebih hebat dari Mama kamu!”
Begitu puji Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue nggak nyangka akan bercinta di
kamar gue, di tempat tidur gue. Gue mendorong tubuh Bokap untuk rebahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sekarang Papa ngentotin aku, ya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Papa mengangguk. “Masukin anus, ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ah, Papa pinter, deh...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue nganggak di atas Bokap. Seperti
Nyokap yang tadi <i>women on top, </i>sekarang
gue tepatkan posisi lubang anus gue di
depan kontol Bokap. Jleeeep! Kepala kontol Bokap mendesak masuk saat gue
menurunkan bobot tubuh gue ke bawah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Auhhhh! Gue menggerang kesakitan.
Ternyata dijebol kontol Farid yang gede itu nggak lantas membuat anus gue
melebar. Harus dijebol berapa kali sampai anus gue bisa dimasuki kontol dengan
leluasa. Nggak bisa kalau lubang anus gue masih kering. Jadi gue bangkit dari
posisi <i>gue on top, </i>dan ngacir untuk
mengambil <i>baby oil </i>yang gue simpen di
lemari. Sebelum kembali ke posisi gue tak lupa menutup pintu kamar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue lumuri kontol Bokap dengan <i>baby oil </i>terus gue kocok-kocok barang
sejenak. Boka mengerang saat gue mengocoknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kocok terus sebentar biar tegangnya <i>Top!</i>” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue turutin apa yang Bokap minta.
Setelah anus gue becek kena <i>baby oil, </i>gue
mencoba memasukkan kontol Bokap yang udah basah kena <i>baby oil </i>juga itu ke lubang anus gue. Jleeeeep! Kepala kontol masuk
tanpa halangan, dan gue mengernyit menahan sakit. Gue mendorong lagi setelah
mengambil napas. Bleeees. Batangnya masuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhhhhh!” Gue mendesah bersama
Bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Anus kamu sempit. Seperti memek
perawan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ini lebih enak dari memek, Pop! Aku
jamin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Masukin sampai pangkal, sayang...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mendorong lagi, dan.... Claaaap.
Kontol 16cm itu masuk ke anus gue sampai pangkal. Ahhhhh! Gue menjerit
tertahan. Setelah gue membiasakan diri merasakan kontol Bokap di anus gue, gue
cuman nungging ke depan sedikit dan meminta Bokap untuk bekerja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Clepok! Clepok! Clepok! Clepok!
Begitu bunyi kontol Bokap yang menghujam lubang anusku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“AHHH! Gila, nikmat banget. Enak,
rasanya Hendra.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Genjot terus, Pop!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue makin membungkuk ke depan karena
tak kuasa menahan gelitik di lubang anus gue saat kontol Bokap menyodok-nyodok
dinding-dinding anus gue. Belum lagi belaian jembut Bokap yang memanjakan
bokong Gue. Sambil membungkuk Gue menandaskan ciuman di leher Bokap. Gue
gigit-gigit jakun serta pembuluh darahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh, kamu nyupang Papa. Ahhhh,
enak!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cup, cup, cup! Leher Bokap sampai
basah. Sekarang gue remas-remas dadanya itu, jempol gue dengan gemulai
memainkan putingnya yang tegang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hisap, sayang...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue hisap dan gue gigit sampai Bokap
mengaduh. Gue nggak perduli. Gue udah kelewat <i>horney </i>sampai gue lupa kalau gue lagi ML sama Bokap. Muachhh! Gue
mencium bibir Bokap. Bokap terkejut tapi tidak menolak. Anehnya lagi saat gue
berusaha membuka mulutnya dan memasukkan lidah gue untuk merasakan lidahnya,
Bokap sama sekali nggak membalas ciuman atau permainan lidah gue. Gue kayak
ciuman sama patung, jadi gue jengah dan menyudahi area bibir itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap sendiri masih doyan menggenjot
anus gue. “Ganti posisi, Pop!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekarang <i>dogystyle. </i>Gerakan berpindahnya hati-hati supaya kontol Bokap nggak
lepas dari lubang anus gue. Sekarang gue nungging, dan Bokap merajam anus gue
makin leluasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh, ahhhh, ahhhh...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ohhhh, Papa! Enak! Ahhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu suka kontol Papa, Hendra?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Suka! Suka! Ahhhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">It’s time for dirty talk.</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Gue menikmati moment-moment ini.
Keringat kami berdua sudah mengucur deras. Tak terhitung sudah berapa gaya yang
sudah kami berdua praktekkan. <i>Gue on top,
CHECK!, dogystyle, CHECK! Spooning from back, CHECK! From ahead, CHECK!
Missionaris, CHECK!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Fuck! Papa nggak keluar-keluar,
nih?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bentar lagi sayang!” Jawab Bokap
masih dengan gaya <i>missionaris, </i>menghujam
lubang anus gue. Tubuh gue ditindihin badan Bokap yang berat itu, tapi gue
sungguh menikmatinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Pa, boleh ganti gaya nggak?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu mau yang bagaimana, lagi?”
Tanyanya disela-sela desahan napas kami berdua yang saling bersahutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“69!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap melepas kontolnya dari anus
gue. Behhh, sekarang anus gue rasanya melompong kayak lapangan bola. Dengan
posisi saling menyamping Bokap menyodorkan kontolnya di wajah gue. Gue juga
memposisikan kontol gue di depan wajahnya. Kontol gue yang lebih panjang itu
sampai menyentuh hidung Bokap. Bokap sempet protes dan minta gue agak mundur.
Waduh, bener, nih gue bakal di oral Bokap? <i>Yeah,
will see?<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang terjadi bukan sesuai dugaan. Gue
asyik mengulum dan menghisap kontol Bokap seperti permen, tapi Bokap cuman
meludahi kontol gue dan mengocok-ngocoknya. Sama saja kayak yang malam itu,
kontol gue dionaniin Bokap. Kecewa, sih tapi nggak apa-apa, deh. Rencana
awalnya, kan gue cuman ingin memuaskan <i>straight
</i>satu ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan posisi ini kami sepakat untuk
mencapai orgasme bersama. Bokap mengonanikan kontol gue dan gue mengoral <i>plus doing handjob </i>di kontol dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ohhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yes!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Suara desahan kami bersahutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hisap! Papa mau keluar sebentar
lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kocok yang kenceng, Pop! Ya begitu,
Ahhhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Coock! Coock! Cooock! Suara kocokan
di kontol kami saling bersahutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Terus, Hendra! Terus... Papa hampir
keluar. Ya, sebentar lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mainkan lubang kencingnya dengan
lidah dan itu membawa Bokap lebih dahulu ke atas langit ke tujuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“AHHHHHHHHHHHHHHH!” Jerrrrrooooooot!
Sperma Bokap muncrat ke wajah gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cleeeepok! Cooock! Cooock! Bokap
masih mengocok kontol gue sementara orgasme menguasainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“OHHHHHHH YEAHHHH, AHHHHHHHH!” Sperma
gue muncrat di wajahnya gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sama-sama kami menikmati orgasme.
Mata kami sama-sama terpejam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hendra kamu pintar sekali memuaskan,
Papa!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahhhh, Papa! Ohhh, Papa!” Gue
mendesah sambil mencengkram erat kontol Bokap yang masih tegang itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue hisap kontol Bokap. Gue hisap
keluar sperma yang tertahan di mulut lubang kencingnya. Bokap kembali mendesah
tertahan. Dibasuhnya wajahnya untuk membersihkan sperma gue, kemudian Bokap
usapkan ke atas seprai. Gue, sih nggak membersihkannya dengan tangan, malah
sekarang jemari gue menduil sperma Bokap dan menjilatnya seperti gue menduil
krim di kue tart. Yum! Yum! Asin dan anyir, kali ini gue telen tuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Makasih Hendra!” Bokap bangkit
berdiri dan segera ingin pergi dari kamar gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue menarik bantal dan metakkan di
belakang kepala sementara gue terlentang memandang ke Bokap. “Apakah ada yang
ke dua, ke tiga, dan seterusnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap tersenyum. “Kita lihat saja
nanti apa Mama kamu bisa main adil apa nggak.” Kemudian Bokap berbalik dan
membuka pintu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Papa nggak marah aku menjadi gay?”
Gue menahan Bokap dengan pertanyaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sudahlah, Hendra. Anggap saja Papa
nggak tahu apa-apa tentang kamu.” Dan Bokap menghilang di telan lorong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue mendesah lega. <i>Well, </i>akhirnya sih sedikit ngambang,
yaw? Tapi mau bagaimana lagi coba. Perasaan berdosa gue entah sudah menguap
kemana. Gue nggak sabar menunggu yang ke dua, tiga, dan seterusnya. Kali ini
gue berharap Nyokap malah makin sibuk dengan pekerjaanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3 jam kemudian pintu kamar gue di
buka. Kepala Bokap nyembul ke dalam. “Lho, kamu masih telanjang seperti tadi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gue malu bukan main karena ketahuan
belum bebenah barang sedikitpun. Gue terlalu asyik memutar ulang segala
peristiwa yang terjadi belakangan ini yang melibatkan Bokap dalam urusan gay
gue. Jam di kamar sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Woow, nggak terasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ayo kita turun sama-sama makan. Mama
udah pulang juga!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oke!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bokap menutup pintu kamar. Gue
bangkit berdiri dan mencari baju ganti di lemari. Gue jadi mikir, kapan Bokap
bongkar-bongkar isi kamar gue? Wahh, untuk yang selanjutnya gue bakal hati-hati
dalam menyimpan barang pribadi gue, apalagi yang bersangkutan dengan gay-gay <i>thing.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk yang kali ini <i>Straight To Gay Part 0,1 is officially done.
</i>Sampai jumpa di <i>Straight To Gay Part
2.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dree<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">:The end:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-43105388921941047872013-08-13T13:06:00.001-07:002013-08-13T13:06:13.719-07:00IntermezzoX: STRAIGHT TO GAY PART 0,1<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="13" width="4"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><img alt="647644849.jpg" height="461" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="Picture_x0020_0" width="307" /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_0" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
alt="647644849.jpg" style='position:absolute;left:0;text-align:left;
margin-left:3.15pt;margin-top:9.9pt;width:229.95pt;height:345.75pt;z-index:251655168;
visibility:visible'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="647644849"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-size: 18.0pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Rasanya gue pegen <i>flashback </i>ke masa lalu. Gue di sini mau
ngeceritain ke lo-lo semua pengalaman gue bersama para <i>straight </i>yang berhasil gue taklukin. Buat lo-lo yang sebelumnya
belum kenal sama gue. Nama Gue Hendra, umur gue baru 24 tahun, dan gue adalah
seorang Polisi berpangkat Briptu yang bekerja di salah satu Polsek dari kota S
di pulau Jawa. Buat kalian yang sebelumnya udah membaca cerita gue sebelumnya (<i>Straight To Gay Part 1</i> – yang
menceritakan pengalaman seks gue yang liar bersama Briptu Dhanny dari kota J)
ini gue bagi ke kalian semua, cerita <i>flashback
</i>gue. Emang sih, di sini gue belum jadi seorang Polisi seperti sekarang,
tapi rasa-rasanya, kurang afdol kalau gue nggak cerita dari awal-awal banget.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue gay dan gue punya kebiasaan
yang seru. Gue punya sebuah <i>project</i>
yang gue beri nama <i>Straight To Gay
Project</i> yang merupakan usaha gue untuk merubah seorang <i>straight </i>menjadi gay, atau paling nggak memberikan mereka
pengenalan terhadap dunia gay, lewat yahhhh, <i>you know... </i>seks. Sejauh ini korban gue baru 3. Temen sekelas gue
a.k.a ketua kelas gue sendiri, Bokap gue, dan seorang Briptu <i>slash </i>Briptu Dhanny dari kota J di
cerita <i>Straight To Gay Part 1</i>.
Wahhhh! Gimana ceritanya gue bisa ML sama Bokap sendiri? <i>Well, </i>tunggu saja <i>Straight To
Gay Part 0,2.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Back to my </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Putih-Abu-abu<i> world </i>beberapa tahun silam. Tepatnya
waktu gue baru pertama kali masuk SMA, di MASA ORIENTASI SISWA (MOS). Layaknya
anak SMP yang baru lulus sekolah dan menginjakkan kaki di dunia yang baru, gue
kelihatan cupu banget dengan aneka pernak-pernik MOS yang, <i>you know </i>lah... MEMALUKAN. Yang gue disuruh makai rompi dari bahan
tas plastik, topi dari mangkuk plastik, sampai aneka aksesoris sayur-mayur yang
wajib digunakan sebagai pengganti kalung. Hehehhehe. Kalau gue inget-inget
lagi, itu adalah moment dalam hidup gue yang memalukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Ceritanya acara MOS gue ini
diadakan selama tiga hari di sekolah. <i>Well,
</i>acaranya, sih lumayan seru, mulai dari belajar baris-berbaris, sampai
game-game seru layaknya <i>out-bond</i>. Setiap
grub terdiri dari 30’an orang yang ditempatkan dalam sebuah ruang kelas. Setiap
grub diberi nama-nama unik. Waktu itu nama-nama grubnya diambil dari nama-nama
tokoh dan pahlawan Indonesia. Waktu itu grub gue diberi nama Imam Bonjol.
Selama kegiatan MOS kita sesama <i>freshmen </i>juga
mulai saling berkenalan dan terlibat pembicaraan seru. Gue yang seorang gay,
tentu saja lebih memilih sebagai pendengar, dan bukannya paling aktif sebagai
pembicara bersama temen-temen baru gue kalau lagi ngumpul. Maklum lah, status
gue kan perlu dirahasiakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Obrolan kami pun nggak jauh-juah
dari, yahhhh kalau yang cewek pada seru ngomongin kakak-kakak kelas pembina
siapa yang ganteng, bla-bla-bla, dan begitu pula sebaliknya, yang cowok-cowok
juga sibuk ngomongin kakak pembina A seksi, kakak pembina B punya payudara
montok, dan bla-bla-bla. Suatu hari gue mencuri dengar pembicaraan segerombolan
temen cewek gue yang lagi ngomongin seseorang. Telinga gue menangkap nama Farid
disebut-sibut. Siapakah gerangan dia? Kakak kelas? <i>Well, </i>setelah memasang kedua telinga lebih tajam lagi, akhirnya gue
tahu siapa dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid Arjun Sasongko, </span></b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">freshmen </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">juga seperti gue dari grub Pangeran Diponegoro.
Desas-desusnya dia ganteng banget karena punya darah Arab yang mengalir di
tubuhnya. Menurut salah satu temen cewek gue, postur tubuhnya ideal, beda
dengan anak-anak seumuran gue waktu itu yang punya tinggi sekitar 170’an cm
atau malah bisa kurang. Katanya Si Farid ini punya tinggi menjulang 178cm
(Tinggi untuk ukuran anak SMA), dan punya body yang.... yuuuuuuuumy. Gue sih,
senyum-senyum sambil terus menguping. Kabarnya Si Farid ini sudah jadi buah
bibir seantero grub dan kakak-kakak kelas pembina. Gue jadi penasaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Selama kegiatan, lah kok sialnya
gue nggak pernah menjumpai anak yang namanya Farid ini. Gue jadi makin
penasaran saja! Sampai pada akhirnya di hari terakhir MOS, seluruh <i>freshmen </i>dikumpulkan di sebuah aula
sekolah untuk upacara penutupan. Di situ semuanya tumpah ruah dalam hiru-pikuk.
Ada yang ngobrol soal gimana nggak sabarnya mereka untuk segera melepas segala
atribut memalukan yang mereka pakai, sampai ngoborlin siapa-siapa nanti yang
bakal jadi teman sekelas mereka. Oh, jadi gue baru <i>dong, </i>ternyata grub di MOS ini pembentukannya nggak sama dengan
pembentukan kelas-kelas reguler. Jadi nanti di kelas reguler, gue nggak pasti
sekelas sama temen-temen segrub gue waktu MOS. Gue menelan pil pahit kecewa
karena gue mesti kenalan lagi dengan orang-orang baru, padahal gue udah
terlanjur akrab dengan temen-temen dalam grub MOS.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Acara dalam upacara penutupan
itu diakhir dingin pemilihan Raja dan Ratu MOS dari <i>freshmen, </i>ibaratnya seperti Raja dan Ratu <i>Promnight</i>, gitu kali ya. Pemilihan itu di’vote langsung oleh
kakak-kakak kelas pembina bedasarkan kedisiplinan dan partisipasi total mereka
selama mengikuti MOS. Dan terpilih’lah, ayoooo tebak siapa???? Yup, Farid Arjun
Sasongko, dan seorang cewek bernama Dian Ayu Permata. Kedua <i>freshmen </i>tersebut naik ke atas panggung
untuk menerima jabatan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Well, here he is! </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid
Arjun Sasongko terpampang nyata di depan gue yang waktu itu duduk di barisan
terdepan. Satu kata buat dia. YUMMY. Sesuatu di balik celana biru pendek gue –
waktu MOS para <i>freshmen</i> masih pakai
seragam SMP – mendadak tegang. <i>Oh, My
God! How sweet mercifull world. </i>Engkau telah menciptakan mahluk selezat dia.
Ya, ampun kalau saja gue sendirian di aula saat itu, gue udah meneteskan air
liur gue karena terpesona dengan kegantengan Si Fardi ini. Lihat saja kaki
jenjangnya yang berotot itu, seperti kaki-kaki pemain bola, kelihatan yummy
banget dengan bulu-bulu halus yang tumbuh di betisnya. Huuuum, kontol gue makin
berkedut-kedut nggak keruan rasanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Pulang dari acara itu gue nggak
bisa melupakan wajah Si Farid a.k.a Raja MOS yang ehhhhhhhmmmm, bikin gue pegen
melahap dia saat itu juga kalau bisa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Keesokan
harinya... <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1029" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:28.45pt;
margin-top:-.55pt;width:219.35pt;height:267.9pt;z-index:251658240'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg"
o:title="Esquire May 2013 - Rory Asyari for Man & Toys"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: relative; z-index: 251658240;"><span style="height: 357px; left: 0px; left: 38px; position: absolute; top: -1px; width: 292px;"><img height="357" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" v:shapes="_x0000_s1029" width="292" /></span></span><!--[endif]--><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Well, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">saatnya sekolah
dan mendapatkan teman-teman baru lagi. Gue kebagian kelas 1-3, <i>which is </i>letaknya ada di mana gue belum
tahu. Jadilah gue keliling-keliling sekolah mencari kelas gue itu. Dan setelah
lima menit berjuang akhirnya gue menemukan kelas gue yang terletak di lantai
dua gedung sebelah barat dekat lapangan olahraga. <i>Well, spot </i>kelas gue emang oke. Entar di dalam kelas gue bakal cari
tempat duduk dekat jendela supaya nanti bisa curi-curi melihat kakak-kakak kelas
yang lagi olahraga. Bukan yang cewek-cewek, ya, tapi yang cowok-cowok, apalagi
kalau sampai bisa ngelihat tim basket putranya, <i>which is body </i>mereka <i>oh so
damn gorgeous and yummy.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dengan santai gue masuk ke
kelas, dan..... ibaratnya kayak film yang lagi <i>slow-motion, </i>pandangan gue tertuju pada cowok yang duduk di deretan
tengah, sedang asyik mendengarkan musik dari handphone yang tersambung dengan <i>headset, </i>Farid Arjun Sasongko. <i>What a surprise! I can’t believe it! </i>Tuhan
kayaknya baik banget. <i>Well, </i>gue nggak
tahu, ya apa Tuhan bisa ngebantu gue begini, secara dia melaknat kaum gay kayak
gue. Tapi, masa bodoh, deh, gue lagi seneng menikmati keberuntungan gue yang
ternyata sekelas sama Farid yang <i>AH SO
DAMN HOT</i> itu. Sesuai rencana, gue ngambil duduk di deretan dekat jendela,
dua bangku di belakang Farid, supaya... hehehhehhehe, ngeres banget gue
pagi-pagi, supaya gue bisa ngelihat bahu bidangnya yang tecetak jelas di
seragam putih barunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Well, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">gue persingkat
ceritanya. Pokoknya gue memperluas perkenalan gue, termasuk ke Si Fardi ini,
dan <i>OH SO DAMN</i>, suaranya seksi
banget, kayak VIN DIESEL, dan kerennya, wali kelas gue menunjuk Farid sebagai
ketua kelas. Hore-hore! Emang, ya kalau anak ganteng dan bisa menarik
perhatian, pasti bisa saja dapet jabatan keren di sekolah. Dan di sinilah
awalnya cerita gue bersama Farid. Yup-yup-yup, dialah <i>straight </i>yang jadi korban gue. Apakah dia akan berubah menjadi Gay
setelah gue kenalin gimana dahsyat serta nikmatnya seks gay itu? <i>Well, </i>tunggu saja...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tiga
bulan kemudian...<o:p></o:p></span></b></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="0" width="27"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><img height="338" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.jpg" v:shapes="_x0000_s1028" width="226" /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1028" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:20.05pt;
margin-top:-.05pt;width:169.55pt;height:253.65pt;z-index:251657216'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg"
o:title="5149931860_68e6e434f6"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sekolah gue ini emang sekolah
berstandart International, yang segalanya berkaca kepada Australia atau
Amerika, jadi yaw kurikulum kita agak berbeda dengan sekolah-sekolah biasa di
Indonesia. Di sekolah baru-baru ini dibangun <i>Boys & Girls locker room. </i>Itu lho, ruangan yang berisi <i>shower room </i>masal tempat kita biasa
membersihkan diri setelah aktifitas olahraga di lapangan. <i>Which is </i>adalah malapetaka buat gue yang seorang gay.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Boys locker room </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">di
sekolah ada 3. Untuk kelas 1, 2, dan, 3. Begitu juga yang <i>for girls. </i>Peraturannya, sih sederhana saja. Setiap siswa dilarang
mengotori area loker dan <i>shower room. </i>Buat
yang cewek, sih udah pasti dilarang membuang pembalut-pembalut itu sembarangan.
Yuks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Well, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">bayangin gue
yang seorang gay bakal mandi bareng-bareng sesama temen cowok kelas gue. <i>What is gonna happen? </i>Gue sih bakal <i>happy </i>karena bisa ngelihat temen-temen
gue <i>naked, </i>tapi apa konsekuensi gue
sebagai gay yang menikmati pemandangan aduhai seperti itu? <i>YES! MY DICK WILL GONNA WAKE UP</i>. Tahu apa yang akan terjadi
selanjutnya kalau kontol gue tiba-tiba bangun saat gue mandi rame-rame sama
sekumpulan cowok <i>naked. It’s nightmare
ya’know! </i>Status gue bakal kebongkar. Emang, sih hal yang seperti itu bisa
dikontrol, tapi sejauh ini gue nggak bisa mengendalikan kendali birahi gue.
Ngelihat Farid yang nggak <i>naked </i>saja
gue suka ngaceng, apalagi kalau ngelihat ketua kelas gue itu dengan keadaan <i>naked </i>dan gue bisa ngelihat kontolnya. <i>WOW and AGRHHHH on the same time!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah mikir-mikir akhirnya gue
menemukan cara jitu untuk keluar dari masalah ini. <i>Well, </i>setiap kelas nggak boleh sembarangan memakai <i>locker room </i>ternyata. <i>Locker room </i>hanya boleh digunakan oleh
siswa yang sedang ada jadwal kelas olahraga atau berekstrakuliluer olahraga,
seperti basket, sepak bola, voli, renang dan karate. Jadi diluar itu, siswanya
nggak boleh masuk ke <i>locker room.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue udah mengamati situasi di
lapangan. Gue kebagian jadwal olahraga di hari Rabu, dan setahu gue kelas-kelas
lain yang punya jadwal olahraga di hari rabu adalah kelas 1-5 (kelas satu gue
ada 5 kelas. 1-1, 1-2, 1-3 *kelas gue*, 1-4, dan 1-5). Kebetulan kelas gue
duluan makai <i>locker room, </i>dan kelas
1-5, setelah jam istirhat. <i>Well, </i>gue
bakal absen selama temen-temen gue mandi di <i>locker
room, </i>gue bakal ke kantin <i>or
somewhere</i>, sampai temen-temen gue selesai mandi, dan setelah itu gue bisa
menikmati <i>shower room </i>itu seorang diri,
tanpa takut diganggu sama anak kelas 1-5, karena mereka nggak boleh masuk ke
sana sampai jam istirahat selesai, dan gue yakin temen-temen gue bakal selesai
mandi sebelum bel istirahat berbunyi, dan gue bakal cukup punya waktu untuk
mandi seorang diri di sana. Sebetulnya nggak mandi juga nggak apa-apa, tapi
gerah juga kalau keringet nempel di seragam sekolah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Well, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">kedengarannya
emang ribet banget hidup gue. Tapi sebelum gue bisa belajar untuk mengendalikan
kontol gue yang suka ngaceng tiba-tiba kalau ada pemicunya, gue bakal ngejalani
rutinitas gue ini dengan tangan terbuka dan seikhlas-ikhlasnya. Dan terbukti
berjalan tiga minggu gue sukses-sukses saja, meskipun terkadang megundang
pertanyaan temen-temen cowok gue, kenapa gue mesti ngilang sewaktu jam pelajara
olahraga selesai, dan bukannya gabung mandi bareng mereka di <i>shower room.</i> Yahhhh, waktu itu gue
ngejawab kalau gue mesti ngebantuin Bu. Resti, petugas perpus untuk menyusun
buku yang dikembalikan siswa kembali ke raknya setiap hari rabu selesai jadwal
kelas olahraga, dan untungnya temen-temen gue percaya. Hhehhehehe, padahal
selama ini gue suka ngacir ke kantin duluan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tapi keberutungan itu nggak
selamanya gue terima. Pada hari itu, yang merupakan awal dari segalanya, di
hari rabu itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Selesai olahraga yang waktu itu
pengambilan tes lari estafet, temen-temen gue udah pade rumpi pengen segera
mandi saking gerah dan keringetannya badan mereka. Gue pun juga begitu, tapi
gue mesti sabar barang sedikit lebih lama karena gue mesti nunggu mereka
selesai mandi dulu. Di lain sisi gue juga belajar mengendalikan kontol gue. Gue
nonton bokep gay sambil berusaha nggak ngaceng, tapi tetep saja gue ngaceng.
Emang susah kali, ya. Ibaratnya kalau cowok <i>straight</i>
disuguhi cewek bugil pasti ngaceng juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Guru olahraga kita Pak Agung
membubarkan kelas di lapangan, tapi sebelumnya dia memerintahkan Farid Si ketua
kelas untuk ikut dia ke ruang guru. Terpisahlah kita ke tujuan masing-masing.
Di kelas gue ada 10 cowok. Delapan dari kami ngacir ke <i>shower room, </i>gue dan Farid punya tujuan sendiri-sendiri.
Hehhehehehhe, bodohya gue nggak kepikiran kalau ini adalah awal dari segalanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah lima belas menit
nongkrong di kantin, gue menemukan temen-temen kelas gue – yang delapan orang
itu – berjalan bersama menuju kantin dalam keadaan <i>fresh </i>karena habis mandi, dan itu adalah pertanda kalau <i>shower room </i>kosong saat ini, dan menjadi
tanda buat gue untuk cabut dari kantin dan mandi di sana. Sesampainya di sana, <i>Well, </i>tanpa ba-bi-bu, gue menanggalkan
seluruh pakaian olahraga dan masuk ke <i>shower
room </i>yang merupakan ruangan luas ukuran 10x10m yang dilengkapi dengan
pancuran sebanyak 15 buah yang tersusun rapi di sepanjang dindingnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue memilih <i>spot </i>di tengah dan gue mandi dengan santainya. Pokoknya gue punya
waktu sepuluh menit sebelum bel istirahat berbunyi. Asyik-asyiknya gue
membasahi tubuh telanjang gue dengan air hangat, gue mendengar suara <i>locker</i> yang lagi dibuka. Bunyi besi yang
berderak itu merupakan tanda kalau ada orang di <i>locker room</i> ini. Waduh, gawat! Siapa, ya??????<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sesosok bayangan muncul di muka <i>shower room, </i>yang ternyata adalah Farid.
Farid dengan handuk biru melingkar di pinggangnya, yang setelah melihat gue
langsung melemparkan sapaan lewat gerakan alis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Baru mandi lo!” Serunya menyapa
gue, dan saat itu langsung melepaskan handuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">GLEEEG! Gue menelan ludah. <i>SHIT! OH MY GOD! </i>Farid Arjun Sansongko, <i>The hotest freshmen in this school</i>, <i>naked</i> di depan mata kepala gue. Jantung
gue rasanya mau berhenti saat itu juga waktu ngelihat, <i>let say his DICK, </i>yang super WOW itu. Badannya, sih jangan
dibilang, yawww.... atletis banget, dengan kulit kecokelatan. <i>Niple</i>nya bikin gue nggak tahan. Merah
melenting di kedua dadanya yang bidang. <i>OH
SO DAMN! WARNING WARNING, MY DICK IS GONNA WAKE UP! </i>Enam hal yang bikin
kontol gue langsung ngaceng : wajah ganteng, body atletis, ketiak berbulu, <i>niple,</i> pantat seksi, dan kontol yang
yuuumy.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">JRESSSHHHHH! Suara air mengucur
turun. Tebak di mana Farid ngambil posisi. Yup, di sebelah gue. Dan dia
sekarang lagi membasuh tubuhnya dengan air yang mengucur dari atas kepalanya
tersebut. Gue harus segera keluar dari ruangan ini atau sesuatu yang buruk akan
segera terjadi. SIALAN! Padahal gue belum pakai sabun, belum keramas, badan
cuman basah doang. AGRHHHHHH! Ingin segera gue langkahkan kaki ini menjauh,
tapi entah kenapa kedua kaki gue seolah membeku. Rasanya seperti agar-agar,
lumer nggak jelas pas ngelihat kontol Farid di sebelah gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kontolnya itu lagi bobo, cokelat
muda, menggantung indah 8cm, nempel rapet di buah zakarnya yang GLEEEGGGGG,
menggantung dan ditumbuhi bulu-bulu yang lumayan lebat. <i>Well, </i>area pribadinya ditumbuhi bulu-bulu. Gue baru inget. Dia
Arab. Dua hal tentang cowok arab. <i>BIG AND
HAIRY.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid lagi makai sabun. Di
sebelahnya gue masih mematung, nggak bergerak, malah kayak patung yang lagi
diguyur hujan. Harus menggendalikan diri, nggak boleh ngelirik cowok <i>hot </i>di sebelah, harus <i>keep calm, </i>dan menjaga kontol gue supaya
nggak ngaceng. <i>Breath in-breath out,
breath in-berath out.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Bro, bisa tolong gosok punggung
gue nggak?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Eh? Gue masih diam. BLAK! Tangan
kokohnya itu menpeuk bahu gue. <i>Well, </i>gue
sih nggak kalah atletis. Gue juga punya badan yang oke. <i>Enough muscle one chest, abs, arms, </i>pokoknya gue<i> shape.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Apa’an?!” Tanya gue agak galak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Tolongin gosok punggung gue?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue ngelirik ke arahnya. Farid <i>naked. OH MY GOD! YUMMY! </i>Inget gue harus
berlagak normal. <i>Which is </i>gue harus
berlagak kayak cowok normal pada umumnya. Menolak disaat diminta seorang cowok
untuk menyentuh badannya, macam sekarang ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ogah! Males gila pegang-pegang
lo!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid malah ketawa. “Sama-sama
cowok juga. Tangan gue nggak sampai.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Wait a second!</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">
Tiba-tiba kayak ada lampu nyala di kepala gue. <i>He’s an arab, which is body</i>nya dia oke, tangannya juga panjang.
Masak gosok punggung nggak sampai? Atau jangan-jangan dia sengaja pengen gue
sentuh-sentuh lagi. Atau.... Ahhh nggak-nggak, Farid nggak gay. Nggak ada
tampang gay. Biarpun banyak gay yang macho, Farid kayaknya nggak, deh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Please...</i>” Wah memelas dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akhirnya setelah terbius dengan
suaranya yang eehhhhhmmm, unyu itu, akhirnya gue mau menggosok punggungnya.
AGRHHHHHH! <i>ANOTHER WARNING FOR ME! </i>Tangan
gue menyentuh kulit punggungnya. NYESSSSSS! Hangat, karena shower Farid
mengeluarkan air panas. Heeeeem, halus banget kulit punggungnya. Gue diem
sejenak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo mau diem dan mandangin
punggung gue, atau mau bantu gue sih sebenarnya?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Sorry-sorry</i>, ke <i>distrack</i>
sama tugas matematika bentar lagi.” Tangan gue bergerak-gerak menggosong
punggungnya. ALAHMAK! <i>OH MY GOD! FOR
HEAVEN SAKE! CODE RED! CODE RED</i>! Kontol gue mulai berkedut-kedut. Untung
Farid lagi memunggungi gue jadi nggak ngelihat kontol gue yang bergerak-gerak
karena dirangsang oleh sentuhan tangan gue ke punggung seksi, hangat, dan
berbusa sabun sekarang ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Oh, tugas PRnya Pak Imam, ya?
Lo belum ngerjain?” Farid meletakkan kedua telapak tangannya di dinding seraya
menikmati gosokan tangan gue di punggungnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Udah, kok. Cuman takut saja
kalau ada yang salah...” Gosok-gosok-gosok, dan tiba-tiba...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Agrhhhhh...” Farid menggerang.
“Gila! Badan gue capek banget.” Otot di bahunya menegang di depan mata gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">CODE RED AGAIN! </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kontol
gue mulai setengah bangun. OH JANGAN! Aduh, kenapa dia pakai menggerang sambil <i>stretching</i> gitu. Harus segera pergi sebelum
kontol gue nggak bisa diajak kompromi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Bro, gue udahan, ya?! Punggung
lo udah bersih, kok!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid melirik ke belakang lewat
bahu kanannya. “Oke! <i>Thanks</i>, ya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">PLAK! Refleks gue menampar
pantat kanannya yang seksi seperti dua buah bakpao itu. GILA! Kok, bisa gue
berbuat begitu. Gemes kali ya gue sama pantatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“SIALAN!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“HAHAHHAHAHAHAH!” Gue pergi ke
luar <i>shower room </i>menuju <i>locker</i> gue sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue duduk di bangku kayu panjang
di depan <i>locker</i> sambil memakai
deodoran, ah sialan gue kan nggak sabunan sama keramas, badan cuman basah
doang. Gue pakai parfum agak banyakan, lalu buru-buru pakai celana dalam,
celana abu-abu setelahnya, dan saat itu Farid keluar dengan santainya, tanpa
handuk menuju <i>locker</i>nya sendiri, yang
kebetulan ada di lorong yang sama kayak gue. SIALAN! Kontolnya itu
gondal-gandul mengikuti gerakan pinggulnya. Kontol gue langsung ngaceng.
WAHHHHHH! Untung gue udah pakai celana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Buru-buru gue pakai kemeja
seragam gue. Gue nggak biasa pakai kaus dalam. Pas itu gue ngelirik Farid lagi
ngebersihin rambutnya pakai handuk. Lengannya itu terangkat dan memamerkan
ketiak kanannya. Hummmm, seperti dugaan gue. Ketiaknya berbulu lumayan lebat.
Ahhhhhh, sialan! Pengen gue endus-endus ketiaknya yang sekarang lagi disemprot
Axe aroma cokelat itu. Pengen gue basahi bulu-bulunya itu dengan ujung lidah
gue. AHHH NGGAK TAHAN!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Bro, gue duluan!” Seru gue
pamit keluar <i>locker room.</i> Farid cuman
melambai sambil mengeluarkan seragamnya dari dalam <i>locker</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue harap ini terakhir kalinya
gue mendapatkan cobaan seperti ini. Farid itu emang sulit untuk diacuhkan.
Setelah melihat dia <i>naked, </i>gue makin
naksir sama dia. SIALAN! Apalagi setelah gue tahu dia lagi pacaran sama Dian
Ayu Permata, yup RATU MOS a.k.a pasagannya dalam penobatan itu. <i>He’s straight, and God he’s so damn hot. </i>Tahu,
kan kalau gue ini naksir berat para <i>straight.
</i>Mereka lebih bisa mengirimkan gelenyar nikmat ke seluruh tubuh gue dikala
gue lagi memperhatikan mereka, ketimbang gue ngelihat sesama gay, yang meskipun
macho banget penampilannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid Arjun Sasongko, <i>my class-leader, could I get you under my
skin?<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Satu
Bulan Kemudian...<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1030" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:-.05pt;
margin-top:-1.25pt;width:235.25pt;height:329.15pt;z-index:251659264'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg"
o:title="113453dd52df5r115e2cfe"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: relative; z-index: 251659264;"><span style="height: 439px; left: 0px; left: 0px; position: absolute; top: -2px; width: 314px;"><img height="439" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg" v:shapes="_x0000_s1030" width="314" /></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Namanya juga <i>freshmen </i>ganteng dan punya kharisma,
bisa menarik perhatian banyak orang, mulai dari teman-teman sekelasnya, para
guru, bahkan kepala sekolah sekalipun. <i>Well,
</i>Farid emang pintar. Akademik dan Non-Akademiknya bagus. Kebetulan Farid
ikut ekskul renang – <i>which is </i>kasih
bukti nyata kalau dia punya bahu yang bidang – dan baru-baru ini ditunjuk juga
masuk tim sekolah buat berlomba di ajang renang gaya bebas antar profinsi di
pulau jawa. Itulah yang bikin gue makin klepek-klepek pengen ngedapetin dia,
ngegodain dia, dan ML sama dia. <i>Well, </i>ini
sih mungkin saja nggak mungkin, tapi gue pengen jadi <i>boyfriend</i>nya dia. <i>I wanna him
join on the team gay.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Karena Farid jadi ketua kelas
yang baik selama ini, wali kelas gue menunjuk dia untuk ikut diklat OSIS baru
yang akan dilaksanakan di sekolah dua minggu lagi. Wah, Farid emang kandidat
yang sempurna untuk jadi <i>The Next</i>
ketua OSIS, tapi untuk menuju ke sana kayaknya masih panjang. Farid jelas
banyak saingannya, mulai dari kakak-kakak kelas sendiri contohnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Nah, ngomongin soal diklat, <i>well, </i>setiap kelas diwakilkan oleh dua
orang. Hum, wali kelas gue menunjuk Farid sebagai salah satu calonnya, dan satu
lagi beliau pengennya dari jenis kelamin cewek. Beliau menunjuk teman gue yang
bernama Sari, tapi anaknya nggak mau dengan memberikan banyak alasan. Wali
kelas gue pun nggak putus semangat dan menyembutkan beberapa nama, tapi entah
kenapa para cewek di kelas gue pada ogah ikut diklat OSIS yang jelas-jelas
bakal bikin mereka masuk Tim OSIS (kalau terpilih lagi oleh tim pemilihan
khususnya), dan yang lebih jelas lagi keuntungannya, kalian para cewek bisa
bareng-bareng sama Farid, <i>as a team </i>ngewakili
kelas ini. BODOH! Begitu batin gue saat itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Waduh, saya nyerah, deh!
Cewek-ceweknya nggak ada yang berminat. Ya, sudah Farid kamu pilih sendiri
saja. Sesukamu, mau cowok apa cewek. Dan yang dipilih sama Farid nggak boleh
nolak. Kalau maksa untuk menolak, membayar denda 100 ribu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">KOR! Kelas gue ngomel-ngomel
mendengar ancaman wali kelas, kelas 1-3.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hendra saja, bu!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">DEG! <i>WHAT?</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hendra kamu mau?” Tanya wali
kelas gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue masih diam saja. Masih nggak
ngeh sama keadaan sekitar gue yang tiba-tiba kayak di <i>pause.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kok, gue sih Rid?!” Gue
pura-pura protes setelah mengumpulkan kesadaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Yang namanya Farid malah
cengar-cengir sambil bersiul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ikut ngewakilin kelas kita ke
diklat bareng Farid atau bayar 100rb?” Wali kelas gue mengultimatum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Wah, gimana, nih? Nempel, berdua
Farid <i>as a team, likes dream comes true, </i>kehilangan
uang 100rb nggak sebanding, deh. Oke, sudah diputuskan!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ya, sudah, deh! Oke!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Jadilah gue bersama Farid tiga
hari kemudian mulai mengikuti serangakian acara rapat, <i>breaving-breaving</i> gitu, deh. Dan gue selalu duduk di sebelah Farid.
Kita berdua banyak ngobrol, dan sering-sering juga dia curcol soal Dian,
pacarnya, <i>which is </i>bikin kuping gue
panas. Katanya lagi berantem-antem kecil sama Dian, gara-gara Farid lupa
ngejemput Dian di tempat les, dan malah datang terlambat ngejemput, <i>which is </i>bikin Dian mesti nunggu di
pinggir jalan selama hampir satu jam. Ahhhh, anak SMA, berantemnya juga masih
monyet-monyet, kayak cintanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sebagai gay, gue adalah
pendengar yang baik. Gue suka denger orang-orang cerita, suka bergosip pula.
Udah jadi bawaan gen orang gay yang suka gosip. <i>We have an undeniable addiction to gossip. </i>Biar dia gay yang macho
atau ngondek. <i>Trust me, it’s true! </i>Gue
sebagai temannya cuman bisa mendingin-dinginkan Farid, yah dibilang menghibur
juga nggak, orang problem sepele gitu gimana menghiburnya. Dan gue jadi tahu
kalau Farid ini gampang <i>touch, </i>hatinya
bener-bener <i>soft like a froyo. Which is
one of the way </i>buat gue yang bisa ngebelokin dia ke <i>team gay. Straight </i>yang kondisi emosionalnya labil itu mudah
dibalikkan. Maksudnya lebih mudah didekati, <i>another
way to say.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Acara rapat-rapat begini emang
makan waktu, dan gue setengah-setengah saja pasang telinga mendengarkan omongan
kakak kelas gue a.k.a ketua OSIS, cewek pula, dan ngebikin gue nggak tertarik.
Nggak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. SIALAN! Mana gue nggak
bawa motor ke sekolah, mana gue mesti males naek angkot.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo pulang naek apa?” Tanya
Farid saat menyamai langkah gue keluar dari ruang OSIS di malam hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue nggak bawa motor hari ini.
Lagi ngebengkel. Tadi pagi nebeng bokap.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Rumah lo di mana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue menyebutkan area perumahan
di kota S.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Wah, jam segini angkot di sana
udah nggak ada kali, ya?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">TRUE! </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Rumah gue
dilingkungan elite, <i>which is</i> jarang
dilewati angkutan umum, karena jelas siapa yang mau naek angkutan umum di sana,
mana semua penghuninya bermobil. Kalau ada sih ya cuman ada satu jenis angkut
yang biasa lewat di depan komplek doang, <i>just
pasing trought, </i>karena komplek rumah gue deket pabrik. Tapi di jam segini,
hampir nggak mungkin ada angkot menuju ke sana karena jadwal operasinya
mengikuti jadwal-jadwal kerja para buruh pabrik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Telepon Bokap buat ngejemput
adalah salah satu carannya. Buru-buru gue rogoh saku celana gue untuk mencari
handphone. Nada sambung terdengar...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gimana kalau malam ini tidur di
rumah gue?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Hah? Gue noleh ke Farid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kita kan di suruh ngebikin
program pribadi untuk program OSIS tahun ini. Kebetulan bonyok gue nggak ada di
rumah jadi rumah kosong. Kita bisa ngerjain tugas itu sampai malam, orang besok
minggu kan libur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue keinget tugas peserta diklat
OSIS tadi. Yah-yah-yah, setiap team diminta untuk membuat proposal program
untuk kegiatan OSIS tahun ini. Yah, macam program kebersihan atau kegiatan
sekolah kayak pensi misalnya. Karena gue satu tim sama Farid, jelas kita berdua
mesti mengerjakan itu berdua. Sementara itu telepon gue belum diangkat sama
bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Nginep di rumah Farid? Berdua
dia? WOW! Gue jadi deg-degan. Gimana, nih? Handphone gue matiin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Nggak ngerepotin?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid menggeleng. “Udah, ayo!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue mengekor di belakangnya ke
area parkir. Dan jadilah kita berboncengan menuju rumah Farid. Gue nggak tahu
apa yang akan terjadi di sana. Berdua bersama cowok <i>straight crush du jour </i>gue bikin gue semangat empat lima. Pasti
bakal ada yang terjadi malam ini? Gue semagat berat. <i>Straight To Gay Project is engage.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Brrrruuuuuuum! Motor Farid, <i>with me</i> diboncengannya meluncur
meninggalkan sekolah malam itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setengah jam kemudian...<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="3" width="0"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><img alt="tumblr_m62dw2MMM11rr6zrmo1_1280.jpg" height="318" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg" v:shapes="Picture_x0020_2" width="445" /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_s1027"
type="#_x0000_t75" alt="tumblr_m62dw2MMM11rr6zrmo1_1280.jpg" style='position:absolute;
left:0;text-align:left;margin-left:-.15pt;margin-top:2.2pt;width:333.4pt;
height:238.6pt;z-index:251656192;visibility:visible'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg"
o:title="tumblr_m62dw2MMM11rr6zrmo1_1280"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sampailah gue dan Farid di
rumahnya. <i>Well, </i>perjalanan selama
setengah jam itu bikin jantung gue berdebar-debar. Gimana nggak deg-degan,
orang motor Farid itu tipe motor laki-laki yang boncengannya punya sudut miring
sekitar 20 derajat. Gimana hasilnya kalau ada seseorang yang dibonceng di
belakangnya? Yup! Yang jelas pantat gue melorot sampai akhirnya badan gue
menempel di punggung Farid yang... nggak usah dijelasin kali yaw. Pokoknya gue
nggak bisa menahan kontol gue untuk nggak berdiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Waktu itu sumpah gue malu
sekaligus takut. Gue bertanya-tanya apakah Farid merasakan sesuatu menjanggal
di punggungnya sewaktu berboncengan dengan dia tadi? Gimana kalau Farid tahu
gue ereksi sewaktu lagi berboncengan motor sama dia? Akankah dia menaruh curiga
kalau gue gay? <i>Well, </i>sampa detik ini
saat Fardi mematikan mesin motornya, dia nggak berkomentar apa-apa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kami berdua berhenti desebuah
ruko berlantai dua di daerah yang cukup ramai. Gue tahunya lokasi ini jadi
tempat pusatnya penjualan toko material di kota S. Sambil memperhatikan keadaan
sekitar yang mulai sepi karena kebanyakan toko-toko udah pada tutup sejak jam
lima sore tadi, gue mengikuti Farid yang memasukkan motornya ke sebuah gang
kecil yang terletak di antara dua bangunan ruko. Lebar gang itu kira-kira 3m,
cukup untuk di masukin Farid, motornya, dan gue sambil berjalan bersisian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Rumah gue di belakang. Yang di
depan tadi toko bangunan punya bokap.” Jelas Farid memecah keheningan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Oh, jadi bokap lo pengusaha.
Beneran, nih di rumah lo cuman sendirian. Entar gue ngerepotin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Suer, deh! Di rumah cuman
tinggal berempat. Gue, bonyok, sama kakak cowok gue.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kakak lo ke mana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gang tadi membawa kami sampai di
sebuah halaman paving yang cukup luas di belakang ruko. Ternyata betul. Ada
rumah dua lantai berdiri di sini. Rumahnya, sih nyempil, jadi kelihatan unik
saja, apalagi di kelilingi tembok-tembok tinggi begini. Macam rumah di delam
kotak. Farid akhirnya memarkirkan motornya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kakak gue kayaknya belum
pulang. Motornya nggak ada tuh buktinya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kakak lo kerja?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid mengangguk. “Paling lembur
lagi. Masuk, Hen!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Oke!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue pun langsung permisi-misi
masuk ke dalam rumah Farid. Hum, rumahnya nyaman banget. Saat itu gue nggak
langsung dipersilahkan duduk di ruang tamu, tapi ikut naik dia ke lantai atas,
langsung ke kamarnya. Di lantai dua ada tiga ruangan. Dua kamar tidur, dan
ternyata satunya lagi sebagai kamar mandi. Salah satunya pasti kamar Farid dan
satunya lagi pasti kamar kakaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kamar lo yang mana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid membuka pintu yang paling
dekat dengan posisi kami sekarang. Dan masuklah kami ke dalam kamar Farid. Yah,
tipical kamar cowok gimana, sih. Tempat tidur, lemari pakaian, meja belajar. <i>That’s it. </i>Nggak ada televisi di dalam
kamar, cuman ada seperangkat audio untuk memutar musik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Langsung ngerjain proposal atau
mau apa dulu, nih?” Tanya gue memecah kesunyian, karena gue ngelihat Farid lagi
siap-siap membuka kemeja seragamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Pikiran kotor gue malah berharap
setelah Farid melepaskan seragamnya, gue pun juga ikut-ikutan begitu, dan
lantas lanjut ke <i>make out</i> berdua.
Wahahahhaa, nggak, lah yang jelas Farid mau ganti baju dulu. Gue sih tegang
bukan main waktu Farid menanggalkan kemeja seragamnya. Ternyata di balik kemeja
seragamnya itu Farid mengenakan kaus putih polos sebagai baju dalam. <i>Well, body </i>nya yang oke itu tercetak
jelas seperti kulit keduanya. Belum lagi cetakan jelas kedua puting di dadanya
yang membuat tengkuk gue berdesir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Makan dulu. Baru ngerjain
tugas.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">SIAL! Farid nggak ganti celana.
Gue menelan kekecewaan gue sambil mengikuti Farid turun ke lantai bawah. Di
meja makan sudah tersedia lauk-pauk berupa ikan bandeng dan sayur sop (wortel,
kacang kapri, sosis, bakso, brokoli, dengan kuah kaldu ayam). Di dalam tudung
saji itu ada note dari mama Farid kayaknya yang bacanya “Sebelum makan sayur
sopnya di panasin dulu. Baik-baik sama Masmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Bonyok lo pergi ke mana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ke rumah saudara. Sepupu bokap
gue ada yang meninggal.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ohhhhh...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Jadilah kita makan berdua.
Disela-sela acara makan malam kami mengobrol akrab. Gue bercerita tentang
keluarga gue yang cuman terdiri dari gue, bokap, dan nyokap saja. Bokap gue
Polisi dan Nyokap adalah seorang manjaer di sebuah hotel berbintang di kota S.
Gue cerita kalau nyokap gue sering luar kota, jadi gue suka makan malam berdua
bokap saja. Bokap yang masak. Kadang juga gue ngerasa cuman tinggal berdua saja
sama bokap. Habisnya mau gimana lagi, nyokap orang yang sibuk. Bokap emang
Polisi yang berpangkat, gajinya juga udah lebih dari cukup untuk hidup kami
bertiga, tapi nyokap sendiri maksa kerja supaya pendidikannya selama ini nggak
menguap begitu saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dengan orang tua yang kerjanya
mapan, kehidupan gue jadi terjamin, dan gue malah jadi anak yang dimanja.
Kebutuhan gue selalu terpenuhi. Nggak tahu deh apa permintaan gue yang pengen
mobil itu bakal dikabulin apa nggak. Hehehhehe, <i>I wish they will!</i> Dan obrolan kami akhirnya berakhir dengan
membicarakan hubungan Farid bersama Dian. <i>Huffffffhh,
again! </i>Gue menghela napas jengah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Eh nggak tahunya yang lagi
diomongin telepon ke handphone Farid. Terjadilah perbincangan Farid dengan
yayangnya itu di telepon, sedangkan gue sambil makan juga sambil curi-curi
dengar. Tak lama kemudian Farid mematikan handphonenya, wajahnya kelihatan
kesal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kenapa?” Spontan gue bertanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ngambek lagi dia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Please</i>, deh!” Gue emang rada nggak suka sama Dian Ayu Permata ini.
Cewek itu centil banget dan punya aura sombong di wajahnya. “Kenapa lagi dia?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Besok pengin diantar show, tapi
gue udah bilang kalau ada acara sama lo buat ngerjain proposal diklat OSIS.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Hati gue bersemi karena Farid
lebih mementingan urusan kami berdua ketimbang mengurusi ceweknya yang ganggu
itu. Oh, ya gue lupa cerita. Dian itu penyanyi. Penyanyi dangdut, sih
kebanyakan, dan suka dipanggil ikut nyanyi di sebuah acara pernikahan. Gue
heran saja, ada ya cewek dangdut gitu diterima di sekolah international.
Jomplang banget.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo itu pacarnya apa supirnya,
sih?” Gue risih untuk ikut berkomentar. Emang betul. Semenjak mereka pacaran,
Dian suka minta Farid nganterin dia kemana-mana. Mulai dari tempat les, tempat
show, bahkan pernah lo Farid cerita waktu kumpul sama temen-temen cowok sekelas
di kantin, kenapa dia bisa dateng terlambat sekolah waktu itu. Farid bilang
katanya dia harus jemput Dian di rumah, tapi malah dia di suruh anter adeknya
sekolah dulu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Bahkan muncul <i>joke gossip </i>kalau Farid dan Dian bisa
telat barengan itu karena malam sebelumnya Farid ML sama Dian, yang langsung
dibalas dengan jitakan di kepala salah satu temen sekelas waktu itu. Ada-ada
saja. Pokoknya, yang namanya Dian ini, <i>She’s
a bitch!</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Mendengar komentar itu Farid
cuman nyengir saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Menurut gue pacaran itu nggak
melulu harus ada di saat dia butuh kali. Emangnya lo nggak punya kesibukan
sendiri apa? Lo harus tegas dong bro sama dia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo nggak tahu saja kalau Dian
ngambek itu gimana...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>What?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Katanya dia nggak bakal kasih
jatah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue diem barang sejenak karena
sibuk menterjemahkan jawaban Farid. <i>OH MY
GOD! </i>“Lo udah pernah gituan sama dia?” Tanya gue dengan inonsennya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Nggaklah! Gue tahu batasannya.”
Farid protes dituduh begitu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>So what?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ciuman. Maksudnya dia itu bakal
nggak mau lagi gue cium-cium. Lo tahu lah, bro...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue diem saja. <i>Pweleeeeeesssss deh! </i>Anak remaja itu
alay banget, kan? <i>Well, </i>gue juga
seorang remaja, tapi gue nggak pernah tuh punya jalan pikiran <i>lame </i>kayak gitu. Gue emang gay dewasa
kali, ya. Whakakakkakaa, bisa-bisanya gue membanggakan diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue akhirnya mendengus sebagai
balasan atas kata-kata Farid tadi. Berarti cowok ini, Farid ini, cowok yang <i>weak. </i>Lagaknya saja dispilin selama jadi
ketua kelas, tapi dia nggak berkutik sedikitpun saat mendapatkan ancaman dari
Dian. Weeeehhh, nggak bakal dicium, terus mau dibagaimanakan? Bisa sama gue,
kok! Gue bakal mencium lo di saat lo nggak bisa Farid. Hahahhaha, gue makin
ngaco saja pikirannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kalau sebuah ciuman saja bisa
membuat Farid seputus asa itu kalau tidak mendapatkannya, berarti gimana kalau
dia mendapatkan sebuah tawaran, jalan pintas, untuk mendapatkan itu semua.
Bahkan ada bonusnya. Seks. Yap, <i>with me.
It’s gase. Gay seks. Seks with gay.</i> Gue malah menutup rapat ide itu di
kepala gue. <i>Well, </i>nggak mungkin juga
menawarkan itu ke Farid saat ini juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah makan kami naik ke lantai
dua dan mengerjakan proposal itu. Kami berdua sama-sama menyusun kerangka
isinya di secarik kertas. Selama dua puluh menit kami bekerja, dan akhirnya
kami tinggal memasukkan konsep-konsep di kertas tadi dalam bentuk ketikan
komputer. Di sini gue yang kebagian ngetik, orang secara ketikan gue pakai
sepuluh jari dan <i>speed</i>nya lumayan
banter. Ngetik selama setengah jam, rampunglah proposal kami berdua. Gini, deh
kalau kerjasama sama cowok yang punya otak encer. Gue, sih nggak bego, tapi
Farid lebih pinter dari gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ngantuk, nih.” Seru Farid yang
bangkit berdiri dan melepas celana panjang abu-abunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue yang masih duduk di depan
meja belajar, menghadap laptop, sontak terkejut dengan gerakan Farid yang
tiba-tiba melepas celana panjang abu-abunya. Terpampanglah celana dalam cowok
brief berwarna putih itu. Dari sini gue bisa melihat jembut-jembutnya menyembul
dari sisi atas-kanan-kiri celana dalamnya. Gila, jembutnya lebat banget. Lantas
kemudian Farid menggenakan celana piama garis-garis untuk tidur. Kaus putih
ketat dan celana bahan kain untuk tidur. HOT!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kakak lo beneran nggak pulang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kenapa, sih lo tanya kakak gue
terus. Kayaknya dia lembur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ya, sungkan saja bro. Gue kan
baru pertama kali ke sini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Udah, lo tidur di sini saja. Di
sebelah gue.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tempat tidur Farid emang besar,
cukup untuk dua orang. Farid mengambil sisi kiri dan gue di sisi kanan yang
menempel tembok. Farid langsung memejamkan mata dengan mata ditutup oleh lengan
kanannya. Gue sendiri malah tidur menyamping, menghadap tembok, dan berusaha
menahan gejolak gairah karena tidur begitu dekat dengan Farid yang selama ini
bikin gue mabuk kepayang saking naksirnya gue sama dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gila! Udah dua jam juga gue
belum tidur. Gue melongok jam di handphone yang udah menunjukkan pukul satu
dini hari, tapi gue belum juga menutupkan mata. Sebelumnya tadi gue udah
telepon Bokap dan bilang bakal menginap di rumah teman. Bokap, sih ngebolehin
asal gue dilarang macem-macem dan tetep menjaga sopan santun. Kasihan Bokap di
rumah sendirian, karena tahulah nyokap lagi ada di luar kota. <i>Again.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Meskipun nggak bisa tidur, gue
akhirnya cuman bisa memejamkan mata. posisi gue masih sama. Miring menghadap
tembok, sedangkan di sebelah gue, Farid gue hitung-hitung udah ganti posisi
sebanyak empat kali. Miring, telentang, tengkurep, miring memandang punggung
gue – karena gue bisa merasakan hembusan napasnya di tengkuk gue. Sialan!
Gimana nggak ngaceng kontol gue kalau saraf-saraf gue dirangsang secara nggak
sengaja. Tengkuk gue emang sensitif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sekitar pukul setengah dua
malam, <i>which is </i>gue masih belum bisa
tidur, gue mendengar Farid bangkit dari tempat tidur. Mendengar, yaw, bukan
melihat. Gue denger suara dia membuka pintu kamar, dan saat itu gue langsung
melek dan melihat separuh wajahnya terhalang pintu kamar yang ditutupnya. Mau
kemana dia sampai nutup-nutup pintu kamar? Kamar mandi? Akhirnya gue berani
tidur terlentang. Wah, lega banget rasanya bisa pindah posisi. Habisnya rebahan
sambil miring juga pegel kalau kelamaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dua menit Farid belum balik.
Lima menit. Sepuluh menit. Oke, ini udah kelamaan untuk orang yang cuman mau ke
kamar mandi. Gue pun bangkit berdiri dan membuka pintu. <i>Well, </i>rumah Farid gelap. Kalau malam lampunya di matikan. Gue
berjalan menuju kamar mandi yang ada di dekat tangga, tapi kamar mandinya
terbuka dan nggak ada orangnya. Kemana Farid? Gue melongok ke lantai bawah
lewah tangga tapi nggak ada tanda-tanda ada keberadaan orang di sana. Gelap dan
sepi. Waduh? Gue jadi parno. Akhirnya gue balik ke kamar. Tapi sebelum masuk,
perhatian gue tertangkap ke arah pintu kamar kakak Farid yang dari celah bawah
pintu kamarnya terdapat cahaya menyerobok ke lorong yang gelap. Ada orang di
dalam kamar. Pasti. Tapi cahayanya terlalu redup untuk ukuran lampu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Mendekatlah gue ke depan pintu
kamar kakak Farid. Gue menempelkan telinga gue ke pintu berusaha mendengarkan
suara-suara dari arah dalam, tapi tidak terdengar apa-apa. Nihil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Farid.” Gue panggil nama Farid
sekali. Tidak ada sahutan. Gue panggil sekali lagi juga nggak menyahut. Apa gue
buka saja pintunya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Di luar pintu kamar, gue
akhirnya mendengar suara menderit-derit krek, krek, krek, berulang-ulang. Gue
jadi pengen tahu, dan akhirnya gue memberanikan diri untuk membuka perlahan
pintu kamar kakak Farid. Pintu terbuka sedikit dan gue bisa ngelihat ke dalam
dari celah sempit itu. Dan di dalam Farid sedang duduk di bangku meja belajar,
menghadap ke komputer. Celana panjangnya telah turun dan teronggok di lantai,
di bawah bangku. Celana dalamnya tak tampak lagi. Posisi Farid menyamping dari
posisi gue, tapi karena jaraknya yang sangat dekat ke pintu, gue bisa melihat
dengan jelas semuanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sekarang ini mata Farid tertutup
rapat dan bernafas berat, dengan kaki membuka, dan tangannya mencengkeram erat
kontolnya yang sedang tegak berdiri. Suara krik krik krik bangku terdengar karena
irama tangannya yang mengocok batang kontolnya yang keras itu berirama. Gue
menelan ludah saking kering dan tercekatnya tenggorokan gue. <i>Well, </i>gue kaget betul kalau ternyata
Farid keluar kamar tadi untuk onani di kamar kakaknya. <i>OH MY FUCKING GOD!</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kontol tegang Farid yang tengah
dia remas keras-keras itu tampak panjang, kira-kira 18cm berukuran langsing,
dan kelihatan agak melengkung sedikit. Kulit batangnya tampak kemerahan karena
Farid memang kecokelatan kulitnya. <i>Tan </i>kali
kalau istilah jaman sekarangnya. Kedua kulit buah zakarnya tampak ditumbuhi
bulu-bulu. Seperti yang sudah pernah gue lihat, ada banyak rambut halus di
daerah pubicnya. Gue bisa ngelihat kepala kontolnya berlumuran dengan percum
bening, dan tampak merah keras berkilat. Dari tempat gue mengintip, gue bisa
melihat sedikit pada layar computer dan melihat gambar seorang perempuan bule sedang melakukan <a href="http://bloggersetu.blogspot.com/" target="_blank"><i><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">blowjob,</span></i><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;"> mengisap
kontol bule</span></a> pasangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> “Auh, jilat terus, remes dan jilat. Isep
sampai gue keluar mani, sayang...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue kurang pasti dengan apa yang
telinga gue tangkap, karena memang nggak jelas. Gue lihat pinggulnya mulai naik
turun di atas bangku yang diduduki. Sebagai gay yang sudah berpengalaman onani,
gue tahu kalau dia bakal hampir-hampir memancurkan air maninya. Gue sendiri
juga udah lemes ditempat saking shock dan terangsangnya gue secara bersamaan. <i>Well, </i>jarang-jarang gue mendapati
pemandangan erotik ini nyata di depan mata gue. Gue <i>amaze, </i>dan gue bener-bener udah kelewat basah juga karena kontol
gue udah bangun dan mengeluarkan percum juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sekarang pandangan mata gue
turun lagi ke kontolnya yang merah dan basah ujungnya karena remasan-remasan
yang kencang itu. Farid mulai terdengar mengerang keras. Dia onani dan berfantasi
dengan bebas tak menyangka kalau gue lagi mergokin dia ada di kamar kakaknya
dan sedang onani. Eangannya terdengar jelas...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ya, ya, sayang, isep air
maninya, isep kepala kontolku gue, isep airnya ….. ahhhh…” Sambil mengerang
begitu, tiba-tiba dia muncrat dan memancar sperma ke atas. Spermanya itu naik
ke atas dan akhirnya jatuh lagi memancur ke bawah mengenai seluruh bagian perut
dan daerah kemaluannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue pernah melihat muncratan
sperma yang demikian kencang, selama pengalaman onani gue sendiri dan
pengetahuan gue dari film-film gay yang gue tonton. Tapi memang ini pertama
kali buat gue, melihat cowok lain onani,
dan lebih-lebih sekarang ini adalah Farid yang nyatanya adalah <i>Straight cursh du jour </i>Gue. Saat itu gue
udah panas dingin dan kepala gue terasa mengambang di tempat. Tangan gue masih
mencengkram kenop pintu kamar kakak Farid. Tetapi pemandangan yang gue lihat
ini, lantas nggak membuat saya beranjak pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Luar biasa, meskipun udah
mengeluarkan sperma, kontol Farid nggak juga menyurut ketengannya. Kontol itu
masih tampak keras dan diselimuti oleh sperma dan percum yang ditumpahkannya.
Hasan masih mengurut-urut lembut batangnya. Farid tampak merubah gambar di
layar komputer, dan kini terpampang gambar lain lagi. Seorang cowok oriental
berbaring, dan cewek oriental yang lain jongkok di atas muak si cowok dan
memposisikan <i>pushy</i> dan anusnya di
atas muka cowok di gambar itu, yang kelihatan seperti sedang menjilati <i>pushy </i>cewek oriental yang menjadi
pasangannya. Bagian mulut dan hidung cowok di gambar itu tampak tenggelam di
dalam kerimbunan bulu di area pribadi si cewek oriental. Sambil jongkok cewek
oriental di gambar itu tampak sedang menikmati service <i>suck and lick </i>yang diberikan oleh pasangannya. Untuk membalas
kenikmatan yang dirasakannya, cewek oriental itu juga sedang mengocok-ngocok
kontol si cowok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kembali gue ngelihat Farid
mengocok kontolnya yang berlumuran sperma dan percum itu. Kontol itu sama
sekali nggak mereda kekerasannya, panjangnya tetap tegar sepanjang 18cm, dan
tampak berkilat tertimpa cahaya dari layar komputer. Kepala kontolnya tampak
semakin merah. Farid mengocok sambil menjilati bibirnya. <i>Well, he’s so wild tonight. </i>Kayaknya Farid lagi <i>horney </i>tingkat tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sambil terus mengocok dan
mengecap bibir, Farid mengerang lagi. “Gimana jilatan gue sayang? Enak, kan?
Aduh, Aghhh, gue mau liat vagina lo?” Kayaknya Farid lagi membayangkan <i>make out </i>bersama Dian, <i>which is </i>bikin hati gue panas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Cengkraman gue di kenop pintu
kamar kakak Farid juga semakin mengencang, sampai buku-buku jari gue memutih.
Sumpah gue <i>horney </i>banget. Gue sampai panas
dingin dan nggak kuasa menahan birahi, sedemikian dahsyat imajinasi Farid saat
ini. Sampai-sampai dia membayangkan dia sedang <i>make out </i>berdua Dian. Tanpa basa-basi lagi, tangan gue udah menyelinap
masuk ke dalam celana panjang abu-abu gue. Gila! Percum gue sampai lengket di
tangan. Tangan gue mulai mengocok kontol gue sendiri di dalam celana,
menyebarkan cairan percum gue ke arah kepala kontol gue yang udah gatal pengen
diurut-urut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Birahi gue nggak terbendung
lagi. Kontol gue mulai berkedut-kedut dan mulai memberikan gelenyar kenikmatan
ke seluruh tubuh gue. Kenikmatan itu terus memuncak, dan menimbulkan ledakan
adrenalin yang otomatis membuat bibir gue bergetar dan ingin segera ikut
mendesah-desah dan mengerang bersama Farid yang masih saja belum menyadari
kehadiran gue. Gue terus onani sambil memandang Farid onani. Bau sperma tercium
kuat dari kontol Farid yang berlumuran percum, dan dikocok kencang. Puncak
kenimmatan Farid dan gue datang hampir bersamaan. Gue mesti menutup mulut gue
dengan tangan yang masih bebas, karena takut erangan dan desisan yang keluar
dari mulut gue sampai di dengar oleh Farid. Ledakan nikmat melanda, dan badan
gue kaku sejenak menikmati terpaan-terpaan rasa nikmat yang bersumber dari
dalam tubuh dan sepanjang kontol gue yang berdiri tegak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">CROOOOOOOT! Gue muncrat di dalam
celana. Disusul kemudian oleh Farid yang tampak badannya menegang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ah, remes kontol gue, sayang!
AGRHHHHHHHHH!!!! AGHRRRHHHHHH!” Dan kemudian Farid mengeluarkan spermanya yang
merembes ke luar dari lubang kencing kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue masih mematung memandangi
Farid yang tengah terangah-engah di kursinya. Bagimana sekarang? Apa gue balik
lagi ke kamar dan pura-pura tidur? Apa gue tetep di tempat dengan tangan kanan
masih di dalam celana, membiarkan Farid mengetahui kalau sejak tadi gue sedang
mengintip dia lagi onani, dan <i>fact note
this too. </i>Gue juga ikut-ikutan onani bareng dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tapi akhirnya kesadaran membuat
gue memilih untuk segera balik ke kamar. Gue menutup pintu kamar kakak Farid
sepelan mungkin, toh cowok itu lagi merem menikmati sisa-sisa kenikmatannya.
Gila! Emang betul apa kata desas-desus orang selama ini. Orang yang berdarah
Arab memang perkasa. Farid dua kali melakukan onani, tanpa istirahat dan bisa
ejakulasi dan menikmati orgasme dengan sempurna. <i>Well, we’re still young, it’s possible to happend right?</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue balik ke kamar dan rebahan
di atas tempat tidur. Gue nggak memperdulikan rasa lengket di selangkangan gue
akibat sperma yang belum gue basuh. Biar, deh. Biar sperma itu mengering di
celana dalam gue, dan menjadi bukti kalau gue pernah onani sambil ngintipin
Farid yang juga sedang onani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue mendengar suara langkah di
luar. <i>Well, </i>Fachri<i> has came out from his brother room. </i>Kayaknya
langsung menuju kamar mandi, karena terdengar guyuran-guyuran air. <i>Well, </i>lagi mandi besar kayaknya setelah
onani dua ronde. Gue cekikikan di atas tempat tidur. GILA! Gue sendiri
bener-bener takjub dengan sensai nikmat yang gue rasain tadi pas onani sambil
ngintipin Farid. Rasaya bener-bener berbeda dan lain dari pada yang lain. Gue
bener-bener puas. Kalaupun biasanya nilai rasa onani gue sendiri itu 100, kalau
onani sambil ngintipin Farid, rasanya jadi 10.000 lebih nikmat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Aghhhh...” Gue mendesah sambil
mengusap-usap kontol gue yang udah tidur nyenyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Klek! Pintu kamar terbuka. Farid
masuk sambil mengenakan handuk di pinggang. AGRHHHH! Badannya kilap karena
basah sehabis mandi menggoda indra pengelihatan gue. Belum lagi aroma sabun
yang tercium dari tubuhnya. Alamat kontol gue bisa bangun lagi, nih. Gue sama
Farid sama-sama saling melihat. Akhirnya gue yang memutuskan untuk bersuara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Jam segini lo mandi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Iya, gerah!” Jawab Farid
enteng. Dia membuka lemari pakaian dan mengeluarkan baju ganti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akhirnya muncul niat jahil di
kepala gue. Inilah saatnya. <i>Straight to
gay project </i>resmi dioperasikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Well, </i>lo udah keluar kamar selama dua puluh menit kurang lebih.
Segitu lamanya lo mandi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid tercekat mendengar
pertanyaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh, gue tahu! Lo habis
onani, ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid spontak terjingkat ke
belakang saking kagetnya mendapatkan serbuan pertanyaan dari gue. Ahhh
jawabannya pasti IYA.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue... gue... gue...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Bro, gue tahu lo tadi itu lagi
onani.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hah?! Lo ngintipin gue?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Habisnya lo mencurigakan.
Mengendap-endap kayak maling padahal lagi di rumah sendiri. Sejak tadi gue
belum tidur kali. Kayaknya gue nggak bisa tidur karena nggak tidur di kamar gue
sendiri,” Sebetulnya bukan karena itu gue nggak bisa tidur. Jelas gue nggak
bisa tidur karena gue tidur di sebelah Farid. “Gue tunggu-tunggu lo gak balik
jadi gue cek keluar. Kamar mandi kosong, dan gue ke kamar kakak lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“SIALAN!” Farid melempar gue
dengan baju ganti yang ada di tangannya. Baju ganti itu nimpuk muka gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hahahhahahaha!” Gue ketawa
bangga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gila, <i>men! Twice</i>. Lo hebat banget. Jarang lho ada cowok bisa ejakulasi
sampai dua kali.” Gue memuji-muji kehebatan dia. Farid cuman diam saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Jadi lo beneran ngintipin gue
lagi...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Yes, I’am</i>! Dari awal sampai akhir. Gue kasih tepuk tangan!” Gue
malah tepuk tangan kayak penonton acara konser yang puas ngelihat penyanyi
idolanya menyanyi dengan sempurna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Keparat, lo bro! Tega bener,
lo! Gue, kan malu!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Nggak usah malu lagi. Rahasia
lo aman sama gue.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gila! Lo ngintipin gue.
Hahahha, lo homo ya jangan-jangan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tuduhan itu memahitkan, <i>but it’s true. </i>Gue diem saja menunggu
reaksi Farid selanjutnya. Kalau diam berarti benar, kan. Gue kasih tampang
malu-malu di depan dia. Dan <i>voila, </i>Farid
menyadari sesuatu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Yeah, right... I’m gay. So what?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hah? Beneran? Lo nggak
bercanda? Nggak lucu, bro?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo, kan pinter. Jadi gue kasih
tebak-tebakan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid diem saja menunggu gue
melanjutkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Well, </i>selama tiga bulan ini lo pernah menjumpai gue mandi
bareng-bareng lo dan anak-anak di <i>shower
room </i>pas jam olahraga selesai, nggak?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid diam saja, tapi raut
mukanya memberikan jawaban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue nggak ada di sana karena
gue sembunyi. Gue menghindari kalian lebih tepatnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kenapa? Kalau gay pastinya lo
bakal seneng dong bisa mandi bareng cowok-cowok?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Well, you’re right. It’s true. </i>Gay mana, sih yang nggak doyan
dikasih pemandangan cowok telanjang...” Gue ketawa di kalimat terakhir untuk
mendramatisir keadaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Tapi, lo malah menghindar...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Karena gue takut ketahuan kalau
gue gay. Ya, Farid. Gue gay. Coba lo bayangin kalau tiba-tiba waktu mandi
bareng lo dan temen-temen mergokin kontol gue lagi berdiri. Pasti bayangan lo
pada menuduh gue gay, kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid diam saja. Gue terima itu
sebagai persetujuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Dan satu lagi...” Gue bangkit
turun dari tempat tidur. Tanpa malu lagi gue membuka ikat pinggang, kancing celana
abu-abu gue, dan sruuuuuuuuut, gue melorotin celana dan celana dalam gue. Gue
pamerin kontol gue di depan muka Farid yang terkejut melihat apa yang gue
lakukan. “<i>Seee...</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid menatap kontol gue dengan
horor. Di sana ada bekas sperma gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue tadi juga onani sambil
ngintipin lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>You what?!!! You did what? Are you insane! What did you think, bro?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Chill out, bro! </i>Gue nggak ngelukain lo dan <i>stop</i> memandang jijik seperti itu ke arah gue!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Yeah, but you hurt my feeling! </i>Ini memalukan buat gue!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>It’s not, as long as only you and I was knew about this situation.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“KEPARAT!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo mau menghajar gue?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid diam saja, malah dia
meninju pintu lemarinya. “Gue nggak habis pikir kalau lo bisa jadi gay. Lo
gay?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“YEAH! <i>And I curshing you. </i>Gue naksir sama lo sejak pertama kali gue
ngelihat lo di acara penutupan MOS. Dan satu lagi, <i>please </i>gue jangan diintrupsi. Gue bener-bener nggak suka ngelihat
hubungan lo sama Dian. <i>She’s a bitch and
she doesn’t diserve you</i>.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lancang banget omongan lo!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Well, face it. </i>Gue pikir dia nggak menghargai lo. Bersama dia, lo
kayak jadi boneka. Lo nggak tahu kalau udah jadi bahan gosip anak satu kelas.
Lo terlalu menuruti kemauan cewek lo itu, sampai lo nggak bisa menghargai diri
lo sendiri.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Apa buktinya?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>You’re jerking off with make a picture in your head. You did a make out
with your girlfriend, isn’t it? It helps you cumm out!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid tampak terkejut dengan
tuduhan gue. Jadi gue malanjutkan teori gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Segitu putus asanya lo sama
Dian, sampai-sampai lo berimajinasi liar begitu. <i>Desperate </i>pengen ML lo?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Shut up!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>It’s a hell yeah from me. Listen, bro... </i>lo nggak perlu takut
curhat sama gue. Gue temen lo. Gue cowok dan gue tahu apa yang ada di isi
kepala cowok ABG kayak kita-kita ini. Seks. <i>Yeah,
right?! You’re a straight and you wanna have seks, I’m gay and I need the same.
Let’s have a seks. With me... will you?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid terkejut mendengar ajakan
gue. Di tempat gue udah berdesir nggak keruan saking takutnya. Gue bener-bener
nekat untuk kali ini. Gue udah mengorbankan segalanya demi sesuatu yang mungkin
mustahil gue dapatkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Shut up! What did you say</i>?! Gue ML sama lo. Nggak salah?! Jeruk
makan jeruk, dong!” Farid tertawa garing di akhir kalimatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kita sama-sama menginginkan
seks. <i>Let’s help each other. We can do it.
Trust me!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>You have vagina?</i>” Tanya Farid dengan nada mengejek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue tersenyum miring. “<i>No I’am not. But I have an ass. It much
better then vagina. Trust me. Just try it, feel it, </i>dan lo bisa kasih
komentar setelahnya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Anal seks sama lo?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue mengangguk mengiyakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo pernah melakukan hal yang lo
maksud, sebelumnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Belum. Tapi gue jawab... “<i>Hell, yeah!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo yang di sodomi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue ngangguk. “<i>Bottom or top, I’m oke!</i>” Tapi kalau sama
cowok <i>straight </i>gue bakal pilih jadi <i>bottom. I wanna feel your dick inside my
ass.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Terus apa yang dibilang sama
orang yang udah ngentotin pantat lo?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>FUCKING HEAVEN. I wanna did this again with you.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid terkekeh, gue pun juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>We’re young. Need a lot experiment and experience. Try this one. </i>Lo
takut gue bakal ember ke temen-temen kalau lo pernah ML sama gue?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Maybe...</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue juga perlu merahasiakan
status gue, bro. Jadi rahasia aman. Gimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>It’s feel right? I’m not sure.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Masih perlu dirayu-rayu sedikit
lagi. “Aduh, bro! Lo lagi <i>horney </i>nggak
sekarang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid melepas gulungan handuknya,
dan WOW! Kontolnya berdiri tegak seperti yang gue lihat tadi. Tapi yang
sekarang ini lebih dekat dari yang sebelumnya. Gue pun mengumbar senyum dan
mendekat ke arah Farid pelan-pelan. Dia kelihatan masih mematung di tempat,
memperhatikan setiap langkah gue dengan pandangan mata yang waspada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>It’s oke. I’m not gonna hurt you. You will feel good! </i>Dan gue jamin
lo nggak bakal nyesel.” Mengatakan itu kontol gue juga langsung bangun seperti
punya Farid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue berlutut di depan kontol
Farid dan mengenggam kontolnya mantap. <i>YES!
I GOT IT! </i>Farid terlonjak di tempat saat gue mengenggam pasti kontolnya.
Sekilas gue pandang matanya yang sekarang tengah memandangi tangan gue yang
mengenggam kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Suck it!</i>” perintah Farid dengan membuang muka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Got it 100%. </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue langsung
melumat kontol 18cm itu ke dalam mulut gue. Awalnya gue tersedak karena kontol
sebesar dan sepanjang itu sampai menyentuh kerongkongan gue. Agrhhhh, sial!
Nggak bisa masuk semua ke mulut. Inilah puncak impian gue selama ini. Setelah
cuman bisa membayangkan gimana sih rasanya ngemut kontol? Sekarang gue bisa
merasakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">YUMMY! Gue menikmati kontol
Farid layaknya ice cream. Cleeep, cleeep, cleeep, cleeep! Gue sepong, gue
hisap-hisap, gue jilat-jilat pakai ujung lidah gue. Sekejap kontol Fardi mengkilap
karena air liur gue. AGRHHHHHHH!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Arrrrrr... ahhh, ahhhh,
ahhhhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Shut up and keep suck it!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue, sih nurut-nurut saja. <i>Well, </i>permainan <i>blowjob </i>ini terus berjalan sepanjang 10 menit. Gue emut dan
jilat-jilat buah zakarnya yang berbulu itu. Gue hirup aroma sabun yang
bercampur aroma kelaki-lakian Farid yang khas. Tangan gue pun tak kalah sibuk.
Tangan gue menjalar ke atas. Gue menyentuh otot perutnya, gue mainkan kedua
puting yang sudah menengang itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“AGRHHHHHHH!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tuh, buktinya setelah gue pelintir-pelintir
putingnya, Farid jadi menggerang seksi begitu. Gue makin liar dibuat merajai
kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo rebahan di tempat tidur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid turut. Dia rebahan di
tempat tidur. Kepalanya disandarkan ke kepala tempat tidur. Matanya dengan liat
memandangi aksi gue di kontolnya. Hisap, hisap, hisap, jilat, hisap, jilat,
jilat, hisap. Gue mainkan lubang kencingnya dengan ujung lidah dan Farid
melenguh sambil memejamkan matanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Puas memainkan kontolnya gue
berniat membasahi tubuhnya. Gue bekerja di perut <i>six pack</i>nya. Gue basahi setiap otot-ototnya denga kecupan dan
jilatan lidah. Farid mengejang dan tak kuasa menahan gelenjar hebat di
otot-ototnya. Gue mainkan pusarnya dengan ujung lidah dan gue mendengar dia
melenguh panjang. Puas di perut idahnya gue naik ke atas. Sekarang dada dan dua
putingnya yang gue hujami dengan jilatan dan hisapan basah. Rasanya begitu
kenyal. Geli ujung lidah ini saat menyapu puncak merah muda puting dada Farid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Agrrrrhhhhhh!” Kontol Farid
mengeluarkan cairan percum. <i>Well, he’s
definately trun on. He is and me too!</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Boleh gue cium bibir lo?” Tanya
gue dengan perasaan sedikit takut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid membuka matanya. Sepanjang
gue bekerja di putingnya, Farid memejamkan mata sambil mendesah-mendesah. “<i>Hell not! Keep going on my niple. You’re so
awsome!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue tersenyum, kecewa, sih, tapi
pujiannya di akhir kalimat menghibur juga. Jadi gue lanjutkan pekerjaan yang
tertunda di dadanya dan di kedua putingnya. Kali ini gue gigit pelan puting
kanannya, sedangkan yang kiri gue pelintir perlahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“YEAHHHHHHH! AHHHHHH!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Oke! Gue turun ke bawah sambil
menghisap kontolnya yang udah basah. Kontol itu berkedut-kedut dan menyemburkan
cairan percum lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo mau keluar ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid mengangguk saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Tunggu dulu. Sebentar lagi, di
tahan, dong!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gimana gue bisa tahan, bego!”
Farid frustasi bukan main saking tidak kuasanya dia menikmati kenikmatan yang
gue berikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue buka kedua lengannya dan gue
letakkan di atas kepalanya. Kini kedua ketiaknya yang berbulu itu ada di
hadapan gue. Gue hujam yang sebelah kanan dengan endusan napas gue, yang
praktis mengirim sensasi menggelitik di sana. Aroma tubuh Farid yang asam
dicampur bau sisa sabun menggelitik indra penciuman gue. Gue basahi ketiaknya
dengan ujung lidah dan sekejap bulu-bulu di sana saling mejalin dan memilin
seiring dengan gerakan lidah gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“HEEEEEEMMMMMM!” Farid melenguh
tertahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Ready for fucking me?!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid mengangguk saja. Jadi gue
langsung mengambil posisi menungging. <i>Dogy
style </i>yang <i>usually </i>digunakan para
gay. Penetrasi sempurna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>How?</i>” Tanya Farid yang kontolnya sudah mengacung di depan lubang
anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Masukin kontol lo ke lubang
anus gue. Pelan-pelan tapinya, ya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lubang sekecil itu?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Well, practically it same with virgin vagina.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Jadi lo belum pernah
dientotin?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Fuck that! </i>Nggak penting. Sekarang buruan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid mendorong kepalanya maju.
Kepala kontolnya menyentuh lubang anus gue dan berusaha menyibaknya. AUCHHHHHH!
Rasanya sakit bukan main.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>AUCHHH! AWWWW! STOP IT! IT HURT!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>It’s hurting on the first time. Face it!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Tapi sakit beneran, bangsat!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Mendengar gue memaki dirinya
Farid malah ketawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Terus gimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ludahin lubang pantat gue.
Basahin kontol lo juga pakai air liur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid spontan nurut saja. Lubang
anus gue berdenyut saat menerima air liur Farid. Oh, hangat. Nikmat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Now push in, slowly</i>.<i>”<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid menjalankan perintah gue.
Didorongnya kepala kontolya masuk lebuang anus gue. Rasanya masih sama sakit,
tapi ini nggak sekasar yang pertama. Heeeemmmp, gue menahan rasa menusuknya,
dan berlahan kepala kontol Farid mulai masuk ke lubang anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gila! Sempit banget.” Farid
terus mendorong. “Sakit nggak?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Nggak usah ditanya! <i>Keep going</i>!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid mendorong lagi. Kali ini
mulai batang kontolnya yang mulai mendesak masuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“AWWWW! Kontol lo gede banget.
Anus gue mau robek rasanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue keluarin lagi, ya? Siapa
tahu kurang pelumasnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“JANGAN! <i>It takes a time to push it in again, if you pull it out.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid semakin mendorong, sampai
akhirnya – meskipun butuh waktu lama – akhirnya kontol Farid masuk ke lubang
anus gue. Cuman setengah. <i>But its enough.
</i>Setelah rasa sakitnya berangsur menghilang dan anus gue udah terbiasa
dengan kontol yang bersarang di dalamnya, gue minta Farid untuk melakukan
gerakan menghujam itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>You know the motion, now fuck me!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1031" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:-.8pt;
margin-top:1.9pt;width:181.65pt;height:242.05pt;z-index:251660288'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg"
o:title="BGmSRaDCcAE90QJ"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 325px; left: -1px; mso-ignore: vglayout; position: relative; top: 2px; width: 242px; z-index: 251660288;"><img height="323" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.jpg" v:shapes="_x0000_s1031" width="242" /></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid menjalankan perintah gue.
Gerakan menghujam itu serasa membakar anus gue. Rasaya benar-benar sakit, tapi
gue berusaha menikmatinya. Merasakan anus gue yang menjepit erat kontolnya
membuat Farid mengerang-ngerang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh, Ahhh, Ahhh, Ahhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue sendiri juga nggak kalah
menikmati sensasi yang merajami anus gue. Gelenyar serta kedutan-kedutan di
anus gue itu berjalan terlalu buas dan membuat gue tak kuasa menahan lenguhan
sama seperti Farid. Suara desahan kami saling bersahutan memenuhi kamarnya,
meramaikan malam yang sepi dan sunyi. Tak terasa gaya nunggung ini bertahan
cukup lama, dan Farid sepertinya cukup menikmati apa yang sedang dilakukannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo mau keluar?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Belum. AGHHHH, sempit! Anus lo
anget.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Yeah now you know it!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Fuck</i>!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Jlep, jlep, jlep, jlep, suara
kontol yang menghunus anus gue mengisi ruangan. Otot-otot anus gue menegang dan
makin menyempit dan mendesak kontol Farid yang ada di dalamnya. Mendapatkan
perlawanan begitu Farid menggerang karena kontolnya semakin sempit di dalam dan
menjepit-jepit, merangsang setiap saraf di sepanjang batang kontolnya yang
kekar itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“AGHHHH! AGHHHHH! AGHHHHH!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Now you wanna cumm?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“OH YEAH!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Fuck, me bro</i>!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Fucking you!</i>” Farid mempercepat gerakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sedikit <i>dirty talk </i>akan menambah gairah Farid dan itu akan semakin
mempercepat ejakulasinya. Sesungguhnya gue pengen merasakan kontolnya di dalam
anus gue berlama-lama, gue ingin menikmati setiap detiknya, tapi gue juga
pengen merasakan sperma Farid membasahi anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Harder!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid mempercepat gerakan
pinggulnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“OHHH, YEAH!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“OHHHH! Kontol lo enak banget!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“AGHRRRHHH, anus lo sempit!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dirty talk </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">masih
berlanjut. Dan belum ada tanda-tanda Farid akan ejakulasi. Untuk membantunya
gue menggerakkan pantat gue. Gue ikut bergoyang, dan kontol Farid semakin
dimanjakan di dalam anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Agrrhhh, <i>now I wanna cumm!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Are you?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>YES! OH FUCK! AGRHHHHHH! FUCK!” </i>Gerakan pinggulnya makin
dipercepat. “Gue keluarin di mana, nih?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Di dalam saja, bro! Keluarin di
dalam! Basahin anus gue salam sperma lo!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“AGRHHHHHHHHHHHHHHH!” Desahan
panjang itu menandakan Farid mencapai klimaks, dan berikutnya diikuti oleh
semburan sperma di dalam anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue merasakan sesuatu yang basah
ada di dalam sana. Basah, hangat, dan lengket. Farid menarik keluar kontolnya
dari anus gue, dan meninggalkan jejak lubang anus gue yang sebesar batang
kontolnya. Sperma Farid keluar dari lubang anus gue mengikuti gaya gravitasi
karena pinggul gue turun ke bawah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid merebahkan tubuhnya ke
samping. Dia terlentang memandang langit-langit kamarnya. Gue pun berbaring di
sebelahnya melakukan yang sama. Napas kami masih memburu, tapi buru-buru gue
memecah keheningan malam yang hanya diisi oleh suara desahan napas kami yang
berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>So, how was it?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Yeah, it feels good. You were right.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>No regret?</i>” Tanya gue lagi sambil memandangi wajah gantengnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid menggeleng. Kami sama-sama
terdiam lagi, masih sibuk mengatur napas yang masih memburu. Kemudian Farid
melirik ke arah gue, matanya tertuju pada kontol gue yang masih berdiri dan
menempel hangat ke perut gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Are you gonna finished your part?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Yeah. I’m gonna jerk off here, with my eyes staring on you. You a hot
damn guy!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid diam saja saat gue
memujinya begitu, dan gue langsung saja mengocok kontol gue dengan tangan
kanan, sementara mata gue tertuju pasti ke tubuh Farid yang mempesona itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Yeah! You’re fucking hot. Oh, I wanna eat you. Agrhhhhh! Fuck! Fuck!
Agrhhhh!</i>” Dan saat itu juga gue merasakan nikmatnya onani untuk kedua
kalinya dan gue ejakulasi. Sperma gue muncrat, meskipun nggak sebanyak tadi,
tapi itu cukup membuat Farid terkejut dan takjub menyaksikan pemandangan baru
di hadapannya. <i>Well, </i>gantian, nih
ceritanya dia yang ngelihatin gue onani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Now we’re both done.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kemudian kami berdua terdiam
lagi. <i>Awkward moment.</i> Tapi buru-buru
gue juga yang mengisi kesunyian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Are you on team gay now?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid tampak terkejut mendengar
pertanyaan gue. “<i>Of course not. I’m
straight. I like girls. I like they’re bobs, vajayjay, I worship them...</i>”
Farid menarik napas sejenak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Apakah bakal ada yang ke dua? <i>You and me?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid melirik gue. <i>“Enough, I thought. It’s just experiment
like just you say. It feels good, but for one time.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Yeah, fine. It feels good for me too. </i>Jadi balik ke semula lagi
nih? Nggak bakal ada <i>awkward moment </i>di
antara kita? <i>You still you, </i>gue ya
gue.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ya. <i>Let’s end this tonight. You secerts save with me. I’m not tell anybody,
our friends, our anyone, that you’re a gay.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Your secrets save mine</i>.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kami berdua tertidur sampai
subuh dan lantas mandi bergantian di kamar mandi. Gue pinjem baju gantinya
Farid, dan lantas kami melanjutkan tidur sampai siang hari. Waktu kami bangun,
kami menjumpai seorang lagi di rumah Farid di ruang tengah. Ternyata kakak
Farid baru pulang pagi hari setelah ngelembur ngantor. Gue diperkenalkan pada
kakaknya yang <i>OH SO DAMN HOT</i> juga!
Pokoknya 11-12 sama Farid, dan praktis bikin kontol gue dibalik celana pinjaman
ini berkedut-kedut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Agak sorean gue diantar Farid
pulang. <i>Well, </i>gue duduk di boncengan
motornya lagi, dan badan gue nempel di punggungnya. Posisi yang begitu itu
membuat kontol gue di balik celana menengang dan kali ini Farid menegur gue
karena merasakan sesuatu yang keras menyundul punggungnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Sorry, can’t control it!</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sialan!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Hening lagi. Kami berdua
kayaknya masih sama-sama canggung. Kayaknya gue yang harus memperbaiki keadaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Well, </i>ngomong-ngomong kakak lo HOT banget, ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Jangan ngeres otak lo! Itu
kakak gue!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue emang bejat!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid malah ketawa mendengar
celetukan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Dia <i>straight?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Definately yes. </i>Jangan bilang lo mau ngegodain kakak gue?! Bakal
mati kalau lo sampai berani!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hahahahha, segitunya sih sama
gue! Yah, gue kan <i>straight</i> <i>crush. </i>Gue demen dan napsunya cuman sama
<i>straight. </i>Gue baru puas kalau bisa ML
sama seorang <i>straight. </i>Banyak, sih
pilihan gampangnya... kayak gue ngedeketin yang sesama gay, tapi <i>it feels usual. Straight is diferent. You
know, how the adrenalin rush </i>yang bakal gue dapetin<i>, when I got a straight under my skin?</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Jadi lo puas sama gue?” Tanya
Farid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Yuup! <i>You’re my first. It unforgetable.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>It would be my honor to be your first straight.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hahahhahahahha!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Brruuuuuum! Farid menambah laju
motornya, dan refleks gue memeluk perutnya dan tangan gue itu spontan mendarat
di depan celananya, tepat di muka kontolnya. Merasakan tangan gue meremas-remas
bagian itu Farid langsung nyeletuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>HAND OFF!”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Ups!”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Satu tahun kemudian...<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Well, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">di sinilah gue
sekarang, duduk di bangku kelas 2-3. Temen-temen gue masih sama dan gue masih
sekelas sama Farid. Yeah, hubungan kita berjalan normal kembali. Gue masih
tetap menjadi gay, dan Farid udah yakin betul sejak awal kalau dirinya adalah
seorang <i>straight, </i>meskipun secara
rahasia dia udah pernah merasakan pengalamannya ML bersama cowok, ya bersama
gue lah yang lebih tepitnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Hubungan kami berdua nggak bisa
dipisahkan. Sejak mengikuti diklat OSIS itu, akhirnya kami terpilih menjadi anggota
OSISI, <i>which is </i>membuat kami selalu
bertemu, ngobrol, dan terlibat banyak urusan kegiatan sekolah bersama-sama.
Farid bener-bener ngertiin gue sebagai gay dan orang yang berbeda dengan
dirinya. Dia nggak memandang gue dengan jijik, dan gue beruntung punya teman
seperti Fachri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Pernah sih sesekali gue
ngegodain dia dengan mengingat-ingat dan menceritakan kembali kejadian malam
itu di saat kami hanya berdua saja. Dan keisengan gue itu berbalas dengan sorot
mata tajam seperti pembunuh. Agaknya Farid nggak nyaman membicarakan hal itu
lagi, orang dia masih tetep pacaran sama Dian Ayu Permata, yang pada malam itu
gue ejek-ejek. Kayaknya emang Farid cinta mati sama cewek bawel itu. Meskipun
gue udah kenal sama dia, <i>which is </i>Farid
yang mengenalkan, gue tetep nggak suka sama dia, meskipun yahhhh gue nggak
menunjukkan itu di depan Diannya, tapi Farid tahu itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Cuman kalau gue mandang Dian
dengan tatapan nggak suka, dan <i>jelous, </i>terus
Farid tahu, pasti gue ditegur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Jangan gitu, dong! Nyeremin,
tahu!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Yang langsung gue balas dengan
lidah menjulur. Whakakakkaka, gue sih seneng-seneng saja ngegodain Farid. Dan
pernah dia bertanya, kenapa gue nggak cari cowok saja yang sama-sama gay, kan
nggak perlu repot.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Farid! Gue kan udah pernah
bilang kalau gue <i>only straight crush. </i>Jadi
kalau suatu hari nanti gue bertemu <i>straight
</i>yang berhasil gue rubah jadi gay, dan dia mengingingkan gue, gue nggak
bakal menolaknya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Yang saat itu dibalas Farid
dengan dengusan. <i>Well, </i>gue seneng dia
perhatian sama gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dan sekarang, di kelas 2-3 lagi
ada pelajaran agama. Pak Guru sedang memberi penjelasan tentang Tuhan yang
melaknat umat yang menyimpang. Gay dan para Lesbian juga termasuk di dalam
orang-orang yang dilaknat tersebut. Gue sendiri, sih merasa tersindir dan
langsung merasa <i>bad feeling </i>kalau
sampai Tuhan dibawa-dibawa untuk men<i>judge
</i>gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Well, </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">banyak
orang-orang dari kaum menyimpang seperti gue ini merasa kalau mereka ini
ciptaan Tuhan. <i>Wich is true, </i>semua
manusia ciptaan Tuhan. Tapi, mereka menganggap apa yang menjadi diri mereka
sekarang – gay dan lesbian – juga adalah karena Tuhan yang menciptakan ini.
Gue, sih agak kurang setuju dengan pandangan tersebut. Gue ngerasanya gue bisa
jadi begini karena sesuatu yang ada di dalam diri gue. <i>No explaination. </i>Gue nyaman menjadi diri sendiri, dan gue bangga
jadi diri gue yang sekarang ini. Entah banyak orang bilang orang kayak gue akan
terus hidup di bumi yang kelam atau mati masuk neraka. <i>Well, I’ll take it </i>sebagai konsekuensi hidup gue. Kalau gue bakal
mati masuk neraka, mungkin itu udah jadi jalan gue. Gue tahu siapa diri gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Jadi waktu guru agama gue terus
bercuap-cuap, otomatis telinga gue menutup. Rasanya omongan itu sama sekali
nggak masuk ke telinga gue dan malah memantul ke mana-mana. Dan saat itulah ada
daya tarik yang meminta gue untuk menoleh ke samping. Saat itulah gue melihat
Farid yang duduk di deretan bangku ujung sana, tapi masih sebaris dengan bangku
gue, sedang memundurkan kursinya agar bisa memandang ke arah gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue melihat Farid mengedipkan
matanya seolah memberikan teguran ke gue. <i>I
know. I’am gay. But this is me. Face it! </i>Dan gue pun tersenyum kecut, tapi
Farid malah terkekeh pelan. Tawanya itu menghibur diri gue yang saat itu merasa
jengah dengan pelajaran agama. <i>Well, </i>gue
cinta agama kalau pas nggak lagi nge<i>judge
</i>kamu gay kayak gue. Tawanya itu menarik perhatian teman sebangku Farid.
Siapa? Tebak coba? Dian Ayu Permata! Yeah, <i>right!
Face it! </i>Cewek itu memaksa pindah ke kelas gue dari yang sebelumnya di ada
di kelas 2-1. Maklum, sih itu juga karena ada temen sekelas gue yang pindah,
dan entah gimana ceritanya dia bisa masuk ke kelas ini, dan lantas duduk
sebangku sama Farid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">MENYEBALKAN!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid menggeleng untuk memberi
penjelasan ke kekasihnya, kalau tawanya tadi tidak berarti apa-apa. Dian nggak
menaruh curiga dan lantas memperhatikan Pak guru lagi. Dan saat itu lah Farid
memundurkan bangkunya lagi untuk memandang gue. Gue pun menoleh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>What again?</i>” Suara gue membisik. Hampir tidak bersuara, tapi gerak
bibir gue terbaca jelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“<i>Are you oke?”</i> Farid melakukan hal yang sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Wajah gue memerah, dan gue
tersenyum. Gue mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Farid memanyunkan bibirnya. Gue
pun mendesah, dan tiba-tiba langsung nyeletuk dengan suara lantang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“EAT YOUR HEART HATERS!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Yang spontan menarik perhatian
satu kelas termasuk Farid, dan Pak guru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ada apa Hendra?!” Tanya Pak
guru dengan nada tegas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gawat. “Nggak apa-apa, Pak!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Yang langsung disambut dengan
tawa seisi kelas dan gue alamat mendapatkan timpukan buku di kepala gara-gara
sudah menganggu konsentrasi belajar teman-teman. Gue melirik ke arah Farid dan
dia juga tengah melirik ke gue sambil geleng-geleng kepala, dan lantas nyeletuk
tanpa suara lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Bego!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dan gue balas dengan juluran
lidah. Dan kami tertawa kecil berdua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dree<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<b><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">:The End:<o:p></o:p></span></i></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-25456142844116887972013-07-27T04:31:00.001-07:002013-07-27T04:31:19.254-07:00Pesan dari Bayu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFT18xxSunY92u8ly1f1gIIchfiq2yXKJIK8A0Oo3qV6swNYwjUrISMVPloHStIyCRMY5b3PNhUzPS9E4tJL5grhU9-JTsXmuiGLc5Sm66yEuRZjjOJ264JY2zBjMPgE-KAfJ_1z2iPBw/s1600/923416_588258534541922_2106142016_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFT18xxSunY92u8ly1f1gIIchfiq2yXKJIK8A0Oo3qV6swNYwjUrISMVPloHStIyCRMY5b3PNhUzPS9E4tJL5grhU9-JTsXmuiGLc5Sm66yEuRZjjOJ264JY2zBjMPgE-KAfJ_1z2iPBw/s1600/923416_588258534541922_2106142016_n.jpg" height="400" width="317" /></a></div>
Mungkin banyak dari teman2 semua yang bertanya2 kemana Bayu akhir2 ini? Aku memang sudah lama tidak berbagi cerita dengan kalian. Banyak cerita yang sudah tidak bisa aku bendung lagi dan ingin segera aku tulis di setiap judul cerita di blog ku ini. Tapi aku tidak bisa... Aku lagi sibuk dan urusan2ku belum selesai.<br /><br />Aku sekarang sudah tinggal sendiri dan mencoba meniti karir untuk masa depanku. Banyak cerita baru yang ingin aku bagi kepada kalian.<br /><br />Pokoknya akan aku usahakan untuk segera menulis cerita lagi seperti dulu jika urusan dan masalahku sudah selesai.<br /><br />Untuk itu aku mengajak teman-teman para "Noveler69" semua untuk ikut dalam menulis atau melanjutkan alur di beberapa ceritaku...<br /><br /><b>Cerita tentang Police dan tentunya yang "G". </b><br />
<br />Kirim aja cerita kalian ke > <b>dimas_arbayu@yahoo.com</b><br /><br />cerita yang dikirim usahakan berupa lampiran file jadi bisa saya dowload untuk di edit sedikit, jika diperlukan.<br /><br />Dan untuk beberapa teman yang sudah mengirim ceritanya dan sudah saya terbitkan, selamat bergabung di blog saya dan terimakasih banyak sudah mau berbagi cerita untuk para noveler69 di seluruh dunia...<br /><br /><br /><br /><br />Kalau tertarik untuk dicarikan BF TOP Police, komen saja di tulisan ini dan sertakan nomor HP atau Pin BB kalian. Karena saya menaruh curiga pada <b>beberapa</b> teman Kak Satria yang pernah saya pergoki sedang membuka tab dengan alamat blog ini. Siapa tahu ada yang kecantol.<br /><br />Oke???gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com49tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-65330900612693984252013-07-24T14:07:00.004-07:002013-07-24T14:07:57.892-07:00Indonesian Gay, Ardy<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDLnOUeNi4jh7iI0qei0d8uPwjBI-w9ofv8HXPRDr5aFeDcmxgulEviK2rK7VtOq1LVsKg3SfP3BfmczZmJYgukslZ5uw3LmJSIBghCN6DCuFS-2ktfdE_dhSCdr92WzSE2VslRlcGDIE/s1600/BBb85OoCQAAItFT.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDLnOUeNi4jh7iI0qei0d8uPwjBI-w9ofv8HXPRDr5aFeDcmxgulEviK2rK7VtOq1LVsKg3SfP3BfmczZmJYgukslZ5uw3LmJSIBghCN6DCuFS-2ktfdE_dhSCdr92WzSE2VslRlcGDIE/s1600/BBb85OoCQAAItFT.jpg" height="236" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKraDHDZTyJYsKGohMpSRN7ogfgbYp5Pz3W2xFa1Jo7M_VAx7efQ-apVvQFroQBpMq1xUdFanQ1XM3PMgfyymrh6QZSGqT30FfVX4cB7uZwbRze8IMUKH1Y3LieqMsjYNt0g6K0FQTQ64/s1600/BBb7eVlCQAE8UTH.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKraDHDZTyJYsKGohMpSRN7ogfgbYp5Pz3W2xFa1Jo7M_VAx7efQ-apVvQFroQBpMq1xUdFanQ1XM3PMgfyymrh6QZSGqT30FfVX4cB7uZwbRze8IMUKH1Y3LieqMsjYNt0g6K0FQTQ64/s1600/BBb7eVlCQAE8UTH.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU7T9rWChmbnVt8f8g_SeHKu3Cp691OLTAizo9HxGYRJPc1PUgh6YGAVde8w4hnIG11eJqBj5DuGiIheSYrB_BMt8HvhWv9aCB8DulieVNu-FTuz84Xwz6jZhAGyCan7Oxv9J7k8F-laY/s1600/BBb6fKjCYAAbh7e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU7T9rWChmbnVt8f8g_SeHKu3Cp691OLTAizo9HxGYRJPc1PUgh6YGAVde8w4hnIG11eJqBj5DuGiIheSYrB_BMt8HvhWv9aCB8DulieVNu-FTuz84Xwz6jZhAGyCan7Oxv9J7k8F-laY/s1600/BBb6fKjCYAAbh7e.jpg" height="320" width="214" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf1ULrkCrycSBF3RzHVNUZ-wcoYosiE9leQoLSdzg8cRoRtNOfnE76d2rCG7vMCvgEOqWaW5gqsjlarUhTHKEHFsGiy538KnhTck0HVGazgIKKwdaMpkIP8YAAhpzoYaU9Pb1vaEvC-nc/s1600/BBb7I6lCYAEdhoU.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf1ULrkCrycSBF3RzHVNUZ-wcoYosiE9leQoLSdzg8cRoRtNOfnE76d2rCG7vMCvgEOqWaW5gqsjlarUhTHKEHFsGiy538KnhTck0HVGazgIKKwdaMpkIP8YAAhpzoYaU9Pb1vaEvC-nc/s1600/BBb7I6lCYAEdhoU.jpg" height="238" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSSnzj3UyP3YMHaLUFqpKK_1Y8OFUqLTo-V4jY3EPhyANWsyc9Q1wloiJmuqfFPftfTG2QHOpjQ7KXMVLIN8qe1JmERqKHqRHg4jEqdSGbF2k_BmK4lJlHu9L06gUYr4ordnhnPpc2_PI/s1600/BBb7VBcCUAAeyz-.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSSnzj3UyP3YMHaLUFqpKK_1Y8OFUqLTo-V4jY3EPhyANWsyc9Q1wloiJmuqfFPftfTG2QHOpjQ7KXMVLIN8qe1JmERqKHqRHg4jEqdSGbF2k_BmK4lJlHu9L06gUYr4ordnhnPpc2_PI/s1600/BBb7VBcCUAAeyz-.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDXYoeC_BQ_jwl4i8e_0hR_AeI72TTvNYmJkvOF4jj5EmwqMCkB_TzpbEwKO-F3trTEBSt4jCdB1ojEw1Ek51XVAUECPBCmgeng2fFCneeAqkRt-h8LfRIw1ES0C8vPxE-1vCgVKC3fM/s1600/BBb8HAdCMAAmSJZ.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDXYoeC_BQ_jwl4i8e_0hR_AeI72TTvNYmJkvOF4jj5EmwqMCkB_TzpbEwKO-F3trTEBSt4jCdB1ojEw1Ek51XVAUECPBCmgeng2fFCneeAqkRt-h8LfRIw1ES0C8vPxE-1vCgVKC3fM/s1600/BBb8HAdCMAAmSJZ.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2o8qKAUCYIm1PGjX3WKqWqgkwKC_04FB695HhpD2pWJVggJm85PqR_ydUUK3BS9HmNVa4EaQ32cCrDJbZwazBJWQSS5j5U-0NUJlVmr7ZZ4rt-Q5c2aXlbCpAPDYsv7oppZodLTtGeQ4/s1600/BBb8iplCYAAxi9W.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2o8qKAUCYIm1PGjX3WKqWqgkwKC_04FB695HhpD2pWJVggJm85PqR_ydUUK3BS9HmNVa4EaQ32cCrDJbZwazBJWQSS5j5U-0NUJlVmr7ZZ4rt-Q5c2aXlbCpAPDYsv7oppZodLTtGeQ4/s1600/BBb8iplCYAAxi9W.jpg" height="320" width="306" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmhwpNb8C7DKgA3ttUAr8HaiIjl8IT2jrEPexyqSE2ClAgDCo4jqzVC2r3w5mZEk1R2LcpVfMi2zsyYpN5cMGILmnnCLcmceEVhJGpsiVZ6ekKPvK4eNY35V-PZOAxXiwx6MqWxbJR1yw/s1600/BBb8VxkCYAAXTay.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmhwpNb8C7DKgA3ttUAr8HaiIjl8IT2jrEPexyqSE2ClAgDCo4jqzVC2r3w5mZEk1R2LcpVfMi2zsyYpN5cMGILmnnCLcmceEVhJGpsiVZ6ekKPvK4eNY35V-PZOAxXiwx6MqWxbJR1yw/s1600/BBb8VxkCYAAXTay.jpg" height="320" width="290" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1GwCy55ocGv7qBjQSazV3CbD_tUtTTxoD5FDFdD-BZT0s4sybjrMSgZcY5FjOA-7o4qBLq3PPpHsUvVLCl1yHy6ITAATeEiEmIDRzEZLuZhIVirF8DcweXPT1KqtGMtTP7M8ZOl1F92U/s1600/BBb68XICIAAC7a3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1GwCy55ocGv7qBjQSazV3CbD_tUtTTxoD5FDFdD-BZT0s4sybjrMSgZcY5FjOA-7o4qBLq3PPpHsUvVLCl1yHy6ITAATeEiEmIDRzEZLuZhIVirF8DcweXPT1KqtGMtTP7M8ZOl1F92U/s1600/BBb68XICIAAC7a3.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji_YMsQozn_zkjA4KIrv69brVyt84HmyOd5VYI3BUpLm0kq3_pKMebjL1pkP7CQ2SFWWggzznLOeN-pOx3nNV9VMl6igHuWWRXx_9K9TPztGCmhjbsy2lvgaeetnIvo-l2NmN1DED91jY/s1600/BBb70QlCIAE5B26.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji_YMsQozn_zkjA4KIrv69brVyt84HmyOd5VYI3BUpLm0kq3_pKMebjL1pkP7CQ2SFWWggzznLOeN-pOx3nNV9VMl6igHuWWRXx_9K9TPztGCmhjbsy2lvgaeetnIvo-l2NmN1DED91jY/s1600/BBb70QlCIAE5B26.jpg" height="320" width="210" /></a></div>
<br />
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-35773404269358733912013-07-24T13:33:00.005-07:002013-07-24T13:33:29.076-07:00IntermezzoX: STRAIGHT TO GAY PART 1<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
Cerita ini adalah kiriman pada dimas_arbayu@yahoo.com oleh temanku bernama "Dree".<br />Terimakasih ya bro.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1D8Hz1quJqS4thb-8M5hnuKiG-VBjC6_Cbv0qMKHh5ZjyIyKixZChIiq1zAx7yibi4GjiBP4Mq8mTj0Tp_mrG0VMTC-XrOP5qoiEHw2tUVAB6LR9ohAELk6gjLObyswvMZgUxTn6iOfE/s1600/BD4bzFvCAAEt8yF.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1D8Hz1quJqS4thb-8M5hnuKiG-VBjC6_Cbv0qMKHh5ZjyIyKixZChIiq1zAx7yibi4GjiBP4Mq8mTj0Tp_mrG0VMTC-XrOP5qoiEHw2tUVAB6LR9ohAELk6gjLObyswvMZgUxTn6iOfE/s1600/BD4bzFvCAAEt8yF.jpg" height="640" width="475" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Hai, kenalin nama gue Hendra. Gue adalah
seorang polisi berpangkat Briptu. Gue bekerja di salah satu polsek di kota S.
Kerjaan gue sih biasanya cuman jaga di post depan kantor, atau kalau lagi ada
demo-demo mahasiswa atau buruh, gue suka ikut ngawal biar situasi aman bareng
rombongan. Umur gue baru 24 tahun, dan rahasia terbesar dalam hidup gue adalah,
gue gay. Ahhhh, semua orang pasti bertanya-tanya apa iya ada polisi yang gay?
Secara, pekerjaan jadi polisi kan keras, kasar, dan kayaknya nggak mungkin
banget kalau ada gay yang jadi polisi. Gay kan biasanya ngondek, melambai, dan
kebanci-bancian. Ahhh, itu mah cuman stereotype yang udah dibentuk oleh
masyarakat kalau gay itu identik dengan banci. Padahal ada bedanya, lho! Gay
itu belum tentu banci, dia bisa jadi cowok banget, dan nggak ada tampang
ngondeknya, tapi kalau Banci, itu udah pasti gay.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sekarang ini banyak, kok cowok gay yang
penampilan, sikap, dan gayanya itu laki-laki banget. Badan tegap berisi, suara
macho, tapi yahhhh, orientasi seksualnya menyimpang. Nah-nah, kebanyakan sih
yang begitu itu yang suka bikin cewek-cewek makan hati. Gay yang penampilannya
laki banget kebanyakan kan keren-keren dan ganteng-ganteng, pokoknya impian
semua wanita, tapi ya gitu deh, sukanya kontol bukan payudara. Sebut saja E</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">*</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">an S</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">*</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">nd</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">*r</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">s</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> (seorang aktor)</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">.
Rumornya, sih dia gay. Tuh, bener kan? Dari tampang dan bodinya saja nggak
mungkin banget cowok sekeren dia bisa jadi gay. But still, udah pada tahu kan
kalau </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">dia</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> pernah foto topless bareng cowok, backhugh di
depan cermin kamar mandi. Wahhhhh, cewek-cewek pada jejerit tuh. Nelangsa akut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Well, balik ke gue sekarang. Gue penampilan
emang laki banget, tapi ya, gitu deh, gue sejak SD udah suka cowok. Awalnya,
sih karena gue suka banget ngelihatin gambar sampul kotak celana dalam. Itu
tuh, gambar cowok-cowok berotot yang lagi pamerin celana dalam bermerek
tertentu. Gue sih kalau lagi beli celana dalam baru, kotaknya sering nggak gue
buang, malah gue simpen. Mendekati SMP, gue baru sadar kalau gue ini gay. Gue
mulai naksir sama cowok. Waktu itu, sih guru olahraga gue. Aduh, parah deh gue.
Terus masuk ke bangku SMA, gue naksir sama ketua kelas gue. Hummmm, tapi sayang
gue cuman bisa menikmati cowok-cowok ganteng itu dari kejauhan, atau paling
nggak cuman bisa jadi sahabat dekat mereka. Parah, dong kalau mereka sampai
tahu gue ini gay dan suka sama mereka, orang mereka itu 100% straight.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Ngomong-ngomong soal cowok straight. Selama
ini gue emang kebanyakan naksir sama cowok straight. Bukannya gue sama sekali
nggak punya kenalan cowok yang sama-sama gay, tapi menurut gue, gue bisa dapet
adrenalin rush atau paling nggak sensasi yang tiada taranya kalau gue bisa
ngedapetin cowok straight. Ngedapetin kayak gimana, nih? Yah paling level
rendah, gue bisa ngelihat body nakednya mereka. From head to, kontol, to toe.
Hehehhe. Level paling tinggi, gue bisa icip-icip kontol mereka. Ahhh, emang
agak susah, atau udah kelewat jadi mimpi kalau cowok gay kayak gue bisa
ngedapetin cowok straight<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue emang berambisi bisa ngejerumusin atau
paling nggak ngenalin cowok normal ke dunia gay. Makannya sejak SMA gue punya
program khusus di blog yang gue bikin, tentang gimana caranya ngerubuah cowok
straight menjadi gay. Gue sebut proyek gue ini Straight to Gay Project.
Ehehhehehhe!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Menurut gue cowok straight itu ada dua tipe.
Gue sebuatnya Tipe Staight A dan B. Tipe Straight A itu yang bener-bener tought
banget dan 100% sure that he’s a straight. Maksudnya yang udah kebukti punya
banyak cewek dan punya jam terbang ML sama cewek. Cowok straight tipe ini emang
sulit untuk didekati, dan most of all berbahaya bagi cowok gay. Kalau mereka sampai
tahu kalau ada cowok gay yang berusaha mendekati mereka, kita bakal dapet
sangsi yang bikin kita hancur berantakan. Pertama karena malu, well, pasti malu
dong kalau kita ketahuan gay. Kedua, kita bisa dapet bogeman mentah dari
mereka. So, perlu teknik khusus dan upaya gigih untuk menaklukan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tipe Straight B, ini yang lebih gampang buat
ditaklukkan. Kebanyakan dari mereka adalah cowok-cowok desperate. Cowok-cowok
yang naksir cewek, tapi kebanyakan ditolak melulu. Atau cowok-cowok yang
berusaha ML sama cewek, tapi nggak bisa-bisa. Cowok-cowok putus asa seperti
mereka ini yang gampang banget untuk didekati. Butuh sedikit usaha, dan voila
they can be turn to be a gay.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue sih udah menuangkan banyak pengalaman gue
berpetulang dalam merubah cowok straight menjadi gay di blog gue, tapi yang
bakal gue ceritain adalah pengalaman terbaru gue yang paling seru. Kejadiannya
masih fresh from the oven. Baru dua minggu yang lalu, dan gue ngebet banget
menceritakan ini ke kalian semua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">As a police, gue udah siap ditugaskan di mana
saja, termasuk tugas yang nggak ada kaitannya dengan kegiatan kepolisian. Suatu
hari gue diminta atasan untuk mengikuti seminar di kota M di Jawa Timur. Itu,
lho kota yang terkenal dengan buah apel dan udara dingin pegunungannya.
Rencananya seminar itu akan dihadiri oleh wakil-wakil dari seluruh jajaran
kepolisian di Indonesia. Tema seminarnya sih tentang membangun sikap
profesional dan etika dalam bekerja dalam mengemban tugas menjadi polisi.
Kebetulan gue freshmen di jajaran kepolisian, karena baru lima bulan yang lalu
resmi bergabung melewati pendaftaran masuk yang banyak menyingkirkan
pelamar-pelamar. Yah, kebetulan bokap sendiri adalah polisi, jadi agak sedikit
lancar proses gue untuk jadi polisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Oh, ya sebelumnya gue juga punya pengalaman
straight to gay bersama bokap gue sendiri. Bokap gue straight tapi udah
ditinggal bercerai sama nyokap gue, dan bokap ini tipe straight B yang lagi desperate,
dan gue berhasil merasakan kenikmatannya bercinta dengan bokap gue. Ahhhh, ini,
sih aib terburuk dalam hidup gue. Gue nggak bakal cerita panjang lebar soal
pengalaman gue yang satu itu, tapi kalau respon pembaca cerita gue yang satu
ini bagus, gue bakal pertimbangkan lagi untuk menceritakan petulangan gue
bersama bokap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Back to the topic. Seminar tiga hari itu
membuat gue harus menyiapkan pakaian dan seragam untuk menginap. Pihak panitia
sudah menyediakan sebuah asrama untuk menampung para pesertanya. Akhirnya
setelah gue bebenah, di hari selasa yang cerah itu gue berangkat ke kota M
dengan naik bus antar kota. Perjalanan dari kota S ke kota M menelan waktu satu
setengah jam kalau keadaan lalu lintas lancar, tapi bisa molor dua jam kalau
bener-bener lagi bad traffic. Apalagi semenjak ada lumur lapindo itu, duhhhh
bener-bener menyiksa pengendara, deh karena jalan lalulinatas porong itu macet
berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah menempuh perjalanan yang lumayan
melelahkan selama hampir dua jam, akhirnya gue sampai di kota M. Dengan
menumpang kendaraan umum dalam kota gue menuju tempat diadakannya seminar.
Kebetulan hall tempat seminar dan asrama tempat pesertanya menginap terletak di
dalam satu kompleks sekolah kepolisian di kota itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Buru-buru gue mendekati meja daftar hadir. Di
situ gue di data dan diberi satu bag berisi buku-buku dan berkas-berkas
keperluan acara seminar, dan gue juga diberi kunci kamar. Gue kebagian tinggal
di gedung arjuna di kamar 304. Setiap kamar diisi oleh dua orang, dan orang
yang jadi roommate gue selama tiga hari kedepan adalah <b>Briptu Dhanny Prawira (27) dari kota J</b>. Oh, dari pusat. Dan
sepertinya doi belum dateng, buktinya belum ada tanda tangan konfirmasi di
sebelah nama gue. Gue jadi bedebar-debar tak sabar melihat tampang roommate gue
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah pengurusan daftar hadir selesai, gue
dipersilahkan untuk istirahat di kamar karena hari ini tidak ada jadwal
apa-apa. Semua kegiatakan akan dimulai keesokan harinya, jadi semua peserta
bebas malam hari ini. Gue sih rencanya pengen jalan-jalan. Kebetulan gue bisa
cari kenalan di sini biar nanti bisa pergi ramai-ramai kalau mau jalan-jalan.
Hehehhehe. Kota M ini kan nggak asing buat gue, siapa tahu gue bisa jadi tour
guide dadakan buat temen-temen sesama anggota kepolisian dari seluruh
Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Segera gue menuju gedung arjuna. Kamar gue ada
di lantai tiga. Nggak susah ternyata nemu kamarnya, dan kebetulan gedung ini
kayaknya khusus peserta laki-laki. Peserta perempuan dan laki-laki ditempatkan
di gedung yang terpisah ternyata. Sepanjang lorong menuju kamar gue, gue ketemu
sama sesamaa polisi yang saat itu juga sedang sibuk menenteng tas-tas untuk
mencari kamar mereka, tapi ada juga sepertinya yang sudah berkenalan, dan
terlibat obrolan ringan di sepanjang lorong, di depan pintu kamar
masing-masing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Ini dia, kamar 304. Gue membuka kunci pintunya
dan lantas masuk setelah mengucapkan salam. Kamarnya lumayan luas. Ukuran 5x5m
dilengkapi dua tempat tidur yang saling bersebrangan, dua meja, dua lemari,
seperangkat televisi, AC, dan kamar mandi. Di kamar mandi juga dilengkapi
dengan kolset duduk dan air panas. Wah, lumayan juga fasilitas yang panita
sediakan. Gue segera mengecek kamar mandi, dan kondiisinya ternyata cukup baik,
kecuali pintunya yang agak susah di tutup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah mengosongkan isi tas gue dan menyimpan
barang-barang yang lain di dalam lemari pakaian, gue memilih untuk
bersantai-santai di atas tempat tidur sambil menonton televisi. Kebetulan gue
memilih tempat tidur yang di dekat kamar mandi. Selang beberapa jam akhirnya
seseorang membuka pintu kamar gue, dan masuklah seorang cowok dengan seragam
polisi berwarna cokelat keabu-abuan itu ke dalam kamar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue lantas langsung menelan ludah saat
memandang roommate gue itu dari atas kepala sampai ke ujung kaki. Gue kasih
score, 10. WOW banget. Gila, ganteng banget. Gue langsung quick scaning from
head to toe. Gue tafsir tingginya sekitar 175cm dengan berat badan 69kg.
Seragam kepolisiannya itu menempel ketat di badannya yang berisi. Bukan otot,
tapi lebih ke timbunan lemak yang merata ke seluruh tubuh. Mirip bodynya Rezki
Aditya atau Mario Lawalata gitu, deh. Pinggulnya ramping dan celana cokelat
panjangnya itu menggantung sempurna di bawah pusar. Totoally, he’s prefect. Gue
nggak sadar kalau kontol gue ngaceng berat. Jadi ini <b>Briptu Dhanny Prawira</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue lantas bangkit dari tempat tidur dan
mengulurkan tangan. “Hendra!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Dhanny. Dari kesatuan mana, nih?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Polsek *****. Gue masih briptu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sama, dong!” Jelas Briptu Dhanny sambil
meletakkan tasnya di atas tempat tidur yang satunya lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kemudian kami sama-sama membisu. Gue
melanjutkan menonton acara televisi, sedangkan Briptu Dhanny sibuk mengeluarkan
isi tasnya. Sempat gue lirik semua pakaiannya dari merek-merek terkenal luar
negeri. Gue kan juga nggak katrok-katrok amat soal Fashion, jadi gue bisa tahu
baju-baju yang gue lihat dari merek apa saja dari sekali pandang. Setelah
membereskan barang-barangnya Briptu Dhanny – gue sebutnya Dhanny saja deh biar
nggak kepanjangan – melepas seragamnya dan meninggalkan T-Shirt berkerah tinggi
cokelat keabu-abunya yang menjadi ciri khas polisi. Gila T-Shirt itu nempel
sempurna di badannya yang aduhai itu. HOT banget! Gue bener-bener ngaceng.
Untung gue rebahan sambil telungkup, kalau nggak Dhanny bisa ngelihat ada
tonjolan di celana gue. Gue sendiri kebetulan dateng nggak pakai seragam, cuman
pakai polo shirt dari Ralph Laurant sama celana jenas. Sampai di kamar gue
pakai T-Shirt daleman warna putih dan celana bermuda longgar kotak-kotak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sehabis melepas seragamnnya, Dhanny beranjak
menuju kamar mandi. Dhanny menutup pintunya, dan eehhhh kok nggak bisa nutup,
dan malah kebuka lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Pintunya rusak, ya?” Tanya Dhanny dari arah
kamar mandi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kayaknya, sih gitu. Pintunya udah nggak ada
engselnya, gimana mau nutup. Entar, deh gue tanya ke panitianya. Masa iya nanti
kita mandi atau BAB sambil buka pintu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Aduh, gimana, nih? Mana gue kebelet kencing.
Ini juga, kenapa kolsetnya di sini. Kalau mau pipis kan jadinya harus menghadap
ke pintu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue buru-buru bangkit dari tempat tidur untuk
memastikan apa yang dikatakan oleh Dhanny. Emang betul, sih. Kolestnya
berdekatan dengan bak mandi, pas di sudut dan menghadap ke dinding. Tapi kalau
mau kencing kan harus puter badan dan menghadap ke pintu. Wah, gawat juga, ya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Udah-udah. Lo kencing saja biar gue tahan
pintunya dari luar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Thanks.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue langsung menutup pintu kamar mandi, sambil
gue menahanya supaya nggak terbuka dengan cara memasukkan jari telunjuk gue ke
lubang tempat di mana engsel pintu itu seharusnya berada. Duh, sial nian nasib
gue. Dari lubang itu gue bisa ngintip kontol Briptu Dhanny langsung. Ahh, nggak
apa-apa, masih ada lain hari. Masih banyak ada kemungkinan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Udah-udah, boleh dilepas. Gue udah beres!”
Seru Dhanny dari dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Begitu gue melepas kaitan jari gue di lubang
bekas engsel pintu, pintunya langsung terbuka lebar, bersamaan dengan jari
telunjuk dan ibu jari Dhanny menjepit dan menaikkan resleting celana panjang
cokelatnya. Lantas Dhanny kemudian mencuci tangan dan melangkah keluar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Pas dia duduk di tempat tidurnya sambil mata
memandang ke arah televisi yang sedang menayangkan iklan, gue iseng-iseng
bertanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Emang masalah ya kalau pintu kamar mandinya
nggak bisa nutup?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny menoleh ke arah gue. “Nggak juga, sih.
Kita kan sama-sama cowok. Mandi sambil pintunya kebuka nggak masalah. Tapi
kalau pas BAB, rasanya nggak pantes saja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Betul juga.” Sahut gue, sambil dalam hati
bersorak gembira, pas tahu kalau Dhanny nggak keberatan mandi dengan pintu
kamar mandi terbuka. Wow, wow! Gue bisa ngelihat tubuh telanjangnya.
Aduh-aduh-aduh, gue jadi keringetan, mimpi apa gue semalam bisa sekamar sama
polisi ganteng nan gagah seperti Dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akhirnya sepanjang sore itu kita terlibat
obrolan akrab. Gue jadi tahu kalau Briptu Dhanny itu masih jomblo dan, gue
langsung menarik kesimpulan cepat bahwa dia ini Straight tipe B. Wah, gue jadi
berambisi melaksanakan Straight to Gay Project gue nih. Nawaitu, deh! Niat
dalam hati untuk melancarkan aksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Obrolan terus gue pancing-pancing menjurus ke
masalah pribadi, sampai akhirnya kata seks keluar dari mulut gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> “Lah,
kalau lagi pengen gimana? Kamu jajan di luar. Cari PSK, gitu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh, ya nggak, lah. Bahaya untuk kesehatan
dan profesi. AIDS dan HIV, belum lagi kalau ketahuan berbuat nakal, bisa dinon
aktifkan gue!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue manggut-manggut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ya kalau lagi pengen ya tinggal onani saja.
You know lah, men’s ritual. Situ, kan juga pastinya pernah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue malah ketawa-ketawa. “Tapi gue udah pernah
ML. Dua kali.” Kata gue bangga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Serius?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue manggut-manggut. “Playboy juga, nih!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hahahhahahahha.” Belum tahu saja kalau
pasangan ML gue itu cowok. Ketua kelas gue pas SMA, sama bokap gue sendiri.
Hihihihihihihi. Dan mungkin akan menjadi yang ketiga bersama lo, Dhanny. Begitu
kata gue dalam hati dengan semangat empat lima.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ngomong-ngomong kalau tiga hari ke depan lo
lagi horny dan pengen onani, lo bilang ke gue, ya, biar gue bisa keluar dari
kamar dan kasih privasi ke lo. Hehehhehhee.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Wah, Hendra ini bisa saja!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kami berdua sama-sama tertawa sampai akhirnya
malam pun menjelang dan kami bersiap untuk tidur. Sebagai cowok, kami tak malu
saat berganti pakaian. Gue, sih emang udah dari siang pakai T-Shirt daleman
warna putih sama celana bermuda longgar yang emang pakaian tidur gue, tapi
sejak siang tadi Dhanny belum berganti pakaian. Jadi malam hari ini gue dapet
pemandangan Dhanny lagi ganti baju.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dengan bebas dan tanpa rasa malu Dhanny
meloloskan T-Shirt cokelat keabu-abuan khas polisi melewati kepalanya. Duhhhh,
gue sampai menelan ludah. Ketiaknya ditumbuhi bulu-bulu lebat. Badannya seperti
dugaan gue. Nggak berotot, tapi cukup berisi dengan kadar lemak yang merata di
perutnya. Dadanya agak sedikit bidang dengan dua puting kecil kecokelatan.
Puting dadanya kurang keren. Gue sukanya yang lebar-lebar. Hihihihi. Dan dalam
sekejap Dhanny juga melepaskan celananya. Sialnya, Dhanny sudah mengenakan
celana dalam boxer, dan sepertinya tidak akan menggantinya dengan celana lain.
Yah, gagal, deh gue ngelihat kontolnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kami berdua sama-sama melompat ke atas tempat
tidur masing-masing, dan sepakat untuk tidak menggunakan AC, karena udara malam
kota M emang sudah dingin. Gue bergelung di bawah selimut, menghadap dinding
dan memunggungi Dhanny. Tak lama kami berdua sama-sama membisu dan akhirnya
tertidur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Keesokan harinya tepat pukul lima, seperti
biasa gue terbangun dari tidur gue. Pagi-pagi gue biasanya joging keliling
komplek rumah gue, tapi berhubung gue ada di kota M di daerah pegunungan, gue
sengaja bangun pagi supaya bisa joging sambil menikmati udara segar dengan 100%
fresh oxigen yang baik untuk paru-paru gue. Jadilah gue melompat bangun dan
mengganti pakian dengan celana olahraga dan jaket dari bahan parasut yang bisa
menyerap keringat dan menjaga suhu badan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kebetulan lampu kamar emang sengaja dimatikan
karena kami berdua sepakat untuk tidur di kegelapan, dan hanya memanfaatkan
sedikit cahaya dari lampu kamar mandi yang dibiarkan menyala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue melirik Dhanny yang lagi dalam posisi
telungkup. Tubuh bagian bawahnya terbenam di balik selimut. Gue menelan
kekecewaan lagi karena nggak bisa ngelihat kontol ngaceng di pagi hari. Tahu,
kan kalau kontol cowok-cowok pasti pada ngaceng di pagi hari. Jadi sambil
menelan kekecewaan gue membuka pintu kamar dan menguncinya dengan kunci yang
gue pegang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Suasana di luar gedung asrama masih gelap. Gue
cuman bisa mendengar dengung-dengung jangkrik yang masih setia bernyanyi.
Sayup-sayup dikejauhan masih terdengar suara doa-doa seusai sholat subuh dari
masjid-masjid terdekat. Ayam jantan berkokok berkali-kali menandakan pagi sudah
menyingsing, dan gue berlari joging ringan mengelilingi jalan aspal sepanjang
kompleks sekolah kepolisian itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Menurut jadwal seminar dan kegiatan-kegiatan
yang lainnya akan dimulai pukul sembilan, jadi rencananya, sih gue bakal balik
lagi ke asrama nanti saat pukul tujuh tiga puluh. Kompleks sekolah kepolisian
ini lumayan luas. Tak terasa, gue udah berlari jauh dari gedung-gedung asrama,
dan malah berakhir di area persawahan yang ada di dalam kompleks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah joging mengelilingi sawah beberapa
kali, gue mumutuskan untuk istirhat sejenak sambil mendengarkan musik lewat hp
gue. Tak terasa pagi sudah menampakkan jati dirinya. Matahari mulai bersinar
dan langit mulai terlihat warna birunya. Kabut juga mulai menipis dan
lampu-lampu di sekitar jalan dan gedung-gedung sepanjang perjalanan gue kembali
ke gedung asrama juga sudah di matikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sebelum balik ke gedung asrama, gue sempet
mampir ke kantin untuk membeli air mineral botol untuk jaga-jaga kalau haus di
dalam kamar. Sengaja gue beli lebih untuk Birptu Dhanny sekalian. Salah satu
teknik menedekati seorang Straight adalah berbuat baik kepada mereka.
Hehehehhehe. Tak sampai lima menit gue udah sampai di depan pintu kamar gue.
Langsung saja gue buka kunci pintu kamar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dari dalam gue bisa mendengar suara televisi
yang menyala dengan volume kencang. Lho, Dhanny udah bangun ternyata! Gue masuk
dan menemukan tempat tidur Dhanny kosong. Televisinya juga sudah menyala dan
sedang menayangkan acara musik pagi. Wah, volumennya nggak ketulungan. Masak
pagi-pagi volume televisinya sekeras ini. Gue buru-buru hendak mengecilkan
volumenya dengan remote control, tapi perhatian gue malah tertuju pada pintu
kamar mandi yang terbuka sedikit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny ada di dalam kamar mandi. Mandi? Wow!
Gue bisa ngintip, nih. Pucuk dicinta ulampun tiba. Dewi Fortuna sedang berpihak
kepadanya. Dalam hati gue juga membantin. Kok, bisa ini pintu ketutup setengah
begini. Kemarin malah nggak bisa ditutup. Mendengap-endap, gue mendekat ke arah
pintu kamar mandi. Apa Dhanny nggak denger gue masuk? Oh, pantes saja nggak
denger, orang suara gue keredam suara televisi. Dalam hati gue bersyukur karena
ternyata hal itu membantu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Selangkah lebih dekat dan akhirnya gue bisa
mengintip ke dalam. Keran air juga menyala kencang mengisi bak mandi. Suara air
mengucur yang lumayan keras, semakin meredam suara langkah kaki gue yang
mendekat. Gue melongok ke celah pintu yang terbuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny ada di sana. Dan sedang duduk di
kloset. Gue bisa melihat punggungnya. Dhanny kayaknya lagi BAB tuh. Sayang
cuman BAB doang. Apalagi sekarang ini gue cuman bisa ngelihat bahu sama
sebagian pantat kanan, paha, serta kaki panjangnya yang praktis membuat kontol
gue ngaceng dengan pemandangan kurang total itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Pantatnya lumayan oke, pahanya juga. Begitu
hasil quick scaning gue. Tak terasa gue membiarkan diri gue berlama-lama
mengintip lewat celah pintu kamar mandi yang terbuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh... Hessshhh...Ahhhh...Ahhhh. Ohhh, yes!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Deg! Jantung gue langsung berhenti berdetak.
Gue nggak salah denger? Barusan gue denger Dhanny mendesah-desah. Apa telinga
gue yang lagi nggak beres, ya? Gue menajamkan indra pendengaran gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Fuck! Ahhh, Ahhh, Yes... Ohhh, heeeem.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue menelan ludah. Gue nggak salah denger. OH
MY FUCKING GOD! Dhanny lagi onani di kamar mandi. GILA! Briptu ini onani di
pagi hari di kala roommatenya a.k.a gue nggak ada di kamar. Gue langsung
melotot begitu gue menyaksikan dengan mata kepala gue sendiri, kalau tangan
kanan Dhanny sedang bekerja. Terlihat tangan itu sedang naik turun di dekat
pahanya. Sayang gue dari sini nggak bisa ngelihat kontolnya, tapi OH MY GOD!
Suaranya itu lho nggak ketulungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Aghhhhh! Aghhhh! Arrrrhhhh! Ohhh, Ohhh,
Heeem!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Apa mungkin dia sengaja menyetel televisi
dengan suara keras dan membuka keran air bak mandi sampai isinya tumpah dan
terbuang itu demi meredam suaranya yang tak bisa menahan sensasi kenikmatan
handjob yang dilakukannya di saat gue nggak ada di kamar. Kontol gue makin
ngaceng berat dan berkedut-kedut di balik celana olahraga gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“I’M CUMMING! I’M CUMMING! AGHHHHHHHHHHH
AHHHHHHHHHHHHH!” Dhanny mendongahkan kepalanya ke atas saat dia mencapai
orgasme.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue menelan ludah banyak-banyak saat
menyaksikan kejadian mendabarkan tersebut. Kontol gue udah basah karena percum
dan sekarang memberontak di balik celana ingin segera di kocok pakai tangan
juga. Gue langsung keringat dingin karena terlalu shock dan tidak menduga bahwa
akan secepat ini gue melihat pemandangan-pemandangan di luar kebiasaan normal
dalam kehidupan gue. Buru-buru gue mundur dan duduk di tempat tidur gue sebelum
Dhanny berbalik dan mergokin gue lagi ngintipin dia yang lagi onani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Di tempat tidur gue, gue duduk sambil mengatur
napas. Berlahan-lahan di dalam celana, kontol gue udah nggak memberontak lagi.
Berangsur-angsur, otot-ototnya melemas dan kembali melancarkan peredaran darah
di area pribadi gue, dan membuat kontol kesayangan gue yang 15cm waktu ereksi itu
kembali ke posisi normalnya 8,5cm.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dari dalam kamar mandi gue dengar Dhanny
kayaknya lagi mandi. Ihhhh, tuh cowok langsung mandi junub begitu selesai
onani. Ketahuan banget kalau dia itu tipe yang risih kalau habis berbuat
hal-hal berbau seksual seperti ML dan onani, nggak langsung membersihkan diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah sepuluh menit pintu kamar mandi
terbuka dan Dhanny keluar dengan handuk melilit di pinggang. Jantung gue
kembali berhenti berdetak saat memandang tubuh atasnya yang telanjang. Begitu
tampak mengkilat dan menggoda. Gue bisa mencium aroma sabun mandi dari
tubuhnya. Huuuuuummmm, pengen deh gue hirup-hirup itu aroma tubuhnya sambil gue
jilat-jilat dada dan perutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Uuuu, Udah lama di sini?” Tanya Dhanny dengan
nada yang kedengaran gugup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sepuluh menitan yang lalu.” Jawab gue enteng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny kelihatan terkejut. Wajahnya langsung
memerah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Santai saja, bro. Gue juga pernah onani
pagi-pagi. Emang agak susah kalau mengabaikan kontol yang ngaceng di pagi
hari.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny tampak kikuk setelah mendengar reaksi
gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lagi horny lo? Suara lo kenceng banget kayak
aktor film porno.” Tanya gue yang nggak mau kehilangan momen untuk
mengorek-ngorek informasi tentang kegiatan solo seksnya hari ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Briptu Dhanny cuman senyum-senyum doang sambil
membuka lemari dan mencari pakaian ganti. Gue sempet kaget begitu Dhanny
melepas handuknya tiba-tiba di depan muka gue, dan voila! Kontolnya yang udah
balik ke posisi tidur itu terpampang nyata dalam format HD di depan muka gue.
Kontolnya 10cm pas lagi tidur, ditumbuhi jembut yang di cukur rapi, dan belum
lagi buah zakarnya yang sedang tertarik ke atas karena tekanan suhu udara yang
dingin. Tampak menggoda seperti pempek kapal selam yang siap disantap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue menelan ludah. “Wow, kontol lo gede juga.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny senyum lagi sambil memakai celana
dalamnya. Yah, gue membantin kecewa, tapi mata gue masih tertuju ke dalam
tonjolan yang tercetak jelas di celana dalam warna putih merek Emperio
Armaninya itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kalau lagi lemes udah segitu gimana
ngacengnya? Wah, sayang banget lo nggak pernah ML, bro. Dengan kontol segitu
cewek-cewek pasti kegirangan dapet service dari lo!” begitu kata gue mengumbar
pujian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny cuman bisa ketawa-ketiwi sambil
mengenakan deodorant di kedua ketiaknya yang juga ditumbuhi bulu lebat itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo nggak mandi? Bentar lagi ada sarapan
bersama.” Tanya Dhanny mengalihkan topik pembicaraan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue mengangguk dan lantas menanggalkan pakaian
gue di depan Dhanny. Gue jadi nggak malu-malu juga bugil di depan dia.
Terpampanglah kontol gue di hadapannya. Nyata dan dalam format HD.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Masih bagusan punya gue ternyata! Hahahhaha.”
Begitu katanya setelah melirik ke bawah selangkangan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sialan, lo!” Gue langsung masuk ke kamar
mandi, dan mandi dengan santai tanpa menutup pintunya. Sambil keramas, gue
curi-curi pandang keluar. Dhanny lagi duduk di ujung tempat tidurnya sambil
menonton televisi, tapi sesekali matanya melirik ke arah gue. Gue yakin itu.
Beberapa kali gue sempet menangkap basah dia lagi ngelihatin gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo sebetulnya mau nonton yang mana, sih?
Pilih salah satu. Televisi apa gue?” Sengaja gue menggodanya sambil masih
menyabuni badan gue, tapi kali ini sambil menghadap ke luar, tepat ke arah
Dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny tampak salah tingkah dan malu-malu. Gue
jadi kegirangan menggoda Briptu Dhanny yang super duper ganteng itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo gay?” Tanya gue blak-blakkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“NGGAK, LAH! Gue normal, sorry, yaw!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hahahaha! Bercanda lagi. Serius amat. Lagian
gue nggak keberatan dilihatin. Orang nggak ada yang perlu disembunyikan. Semua
yang ada di badan gue normal. Kontol gue nggak sekecil ulet, dan gue nggak
punya tompel di bokong.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny ketawa sambil sesekali melirik ke arah
gue yang sekarang sibuk menyabuni area pribadi gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo tahu nggak kalau ada juga lho polisi yang
gay...” Gue membuka obrolan sambil gue melanjutkan acara ritual mandi gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Iya-iya. Sempet ada berita di televisi. Tahu,
kan ada kasus yang penembakan seorang petugas lalu lintas di banjarmasin. Pas
di selidiki ternyata motivnya cemburu karena ternyata mereka gay.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Menurut lo kalau ada polisi gay itu gimana?
Ya nggak semenjurus ke polisi juga, sih. Tapi munurut lo gay itu gimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny tampak berpikir sejenak. “Pandangan
umum sih menyebut mereka itu kelainan. Nggak normal. Laki-laki suka sama
laki-laki, perempuan suka sama perempuan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue tahu. Itu, mah udah stereotype atau
gambaran umum. Tapi menurut pribadi lo sendiri gimana? Lo bakal ngejauhin
mereka nggak kalau seumpama lo dideketin sama seorang gay?” Gue mulai
melancarkan aksi gue. Segera gue menyudahi acara mandi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Menjadi gay itu penyakit kalau kata gue.
Orang bisa jadi begitu kan karena kelainan gen atau salah pergaulan. Tapi as
long as mereka nggak ganggu gue, gue nggak masalah. Di jaman semoderen ini,
semua orang berhak mau menjadi apa mereka, termasuk menjadi gay. Gue sih
fine-fine saja dengan hal itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kalau ada gay yang ngajakin lo ML gimana?”
Tanya gue yang makin berani dan nggak tahu diri. Gue tahu dengan mengumbar
pertanyaan sepanjang topik ini, Dhanny pasti akan menaruh curiga ke gue, tapi
gue nggak perduli. Nggak ada salahnya untuk di coba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kok, lo tanya-tanya soal gay terus, sih. Apa
jangan-jangan lo ini...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue tersenyum miring. “Menurut lo?” Tanya gue
sambil menatap ke arah Dhanny dengan sorot mata menantang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo tadi ngintipin gue onani?” Dhanny seperti
disadarkan oleh jalan pikirannya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Siapa yang nggak ngintip kalau suara lo
sekeras itu. Suara kayak gitu bukannya suara orang yang BAB, kan? Mana ada
suara orang BAB mendesah-desah keenakan gitu?” Gue memberanikan diri untuk
duduk di sampingnya. Refleks Dhanny langsung menggeser pantatnya menjauh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Mau apa lo?!” Suaranya mengancam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Tenang, bro. Gue cuman mau ngobrol sama lo.
Ngomong-ngomong lo masih horny nggak? Kalau lagi horny gue bisa bantu lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Jangan macem-macem lo?!” Dhanny mengancam gue
lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo kan pernah cerita kalau belum pernah ML.
Gimana kalau lo ML sama gue? Lo belum tahu kan rasanya gimana kontol kalau lagi
dioral? Gimana lo mau nggak?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“SIALAN! Nggak sudi gue. Udah, deh... lo
jangan bikin gue ngerasa nggak nyaman. Atau jangan-jangan lo cuman ngerjain
gue. Nggak lucu, bro!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Pernah ngentotin pantat nggak? Rasanya lebih
dahsyat dari lubang vagina, lho? Lebih sempit, dan bisa bikin lo phuuuuuuuuas!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny diam saja sambil ngelihatin gue dengan
tampang dingin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“It’s cool to be gay, dude. Nggak ada salahnya
kalau cowok straight kayak lo punya pengalaman seks yang sedikit ekstrim.
Tenang saja, nggak bakal ada yang tahu. Cuman lo ama gue saja. Gue bakal
kenalin ke lo dunia gay. Lo nggak usah malu. Cobain dulu saja, kalau nggak suka
lo boleh pergi. Gimana?” Tanpa pikir panjang gue daratkan tangan gue ke pahanya
yang sudah terbungkus celana khaki itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue menunggu reaksinya, dan Dhanny segera
menepis tangan gue dari pahanya. “Sorry, bro. Gue straight.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh, cemen lo! Belum cobain udah takut
duluan.” Biasaya kalau cowok stright di rendahkan harga dirinya, dia bakal
memberontak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lu beneran gay?” Dhanny malah bertanya. Untuk
menenangkan dia gue menganggukkan kepala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Waktu gue cerita pernah ML sampai dua kali
itu semua sama cowok. Lo pasti ngiranya sama cewek?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny mengangguk dan makin menjauhkan dirinya
dari gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Asal lo tahu, ya bro. Dua-duanya yang ML sama
gue itu cowok straight.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny tampak terkejut. “Ahhh, tipu lo! Paling
akal-akalan lo saja!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Bener. Gue nggak bohong. Gue emang suka
ngegodain cowok straight. Bagi gue ada kepuasan tersendiri kalau berhasil
menaklukan cowok straight. Asal lo tahu lagi nih, bro. Dua-duanya sampai
sekarang masih doyan tuh sama cewek dan nggak berubah jadi gay. Gue cuman
nawarin senasi berbeda saja dalam berhubungan seks a.k.a gay seks.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Dan mereka mau gitu saja?” Dhanny kelihatan
penasaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Yup. Awalnya sih kayak lo gini, sok jual
mahal. Tapi setelah kontolnya gue sedot-sedot, ehhh, dia malah keenakan, dan
nggak nolak waktu gue minta dia ngentotin pantat gue.” Gue melirik area di
antara dua paha Dhanny. Gue yakin betul dia lagi ngaceng sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gimana, lo mau nggak?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue nggak nyaman. Kalau gue mau ML pastilah
sama cewek.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kalau ceweknya nggak ada, sama cowok dulu
nggak apa-apa. Entar kalau lo udah ML sama cewek, lo bisa bandingin. Kata
korban straight gue, ML sama cowok punya taste tersendiri. Punya nilai lebihnya
juga.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo nggak pernah minta imbalan dari mereka?
Maksud gue. Lo minta mereka buat ngoral kontol lo, atau lo ngentotin anus
mereka?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue menggeleng. “Gue ini gay bottom. Tugas gue
cuman menyediakan pantat gue buat dientot. Gimana, lo mau nggak?” Gue mendaratkan
tangan gue di pahanya sekali lagi. Kali ini Dhanny nggak berusaha
menyingkirkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Nggak bahaya nih?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo sebetulnya pengen dan penasaran juga, kan?
Udah, deh dijamin nikmat dan aman. Gue kasih garansi deh. Kalau lo nggak puas
lo gue bayar 1 juta.” Akal gue ada saja biar bisa ngedapetin Briptu Dhanny yang
straight ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny tampak berpikir sejenak, tapi kemudian
dia mengangguk pelan. Gue langsung memasang senyum kemenangan, dan lantas
mengambil posisi berlutut di antara kedua kaki Dhanny yang gue kangkangin
lebar-lebar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Dibuka dulu celananya bro!” Dengan cekatan
gue membuka kancing celana dan resletingnya, dan dengan mudah pula celana itu
gue plorotin. Gue bisa ngelihat kontolnya udah ngaceng di balik CD putihnya.
“Tuh, lihat kontol lo saja nggak seribet pikiran lo!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue daratkan kecupan-kecupan di atas permukaan
CD-nya. Gue gigit-gigit cetakan kontol di CD-nya, sambil gue jilat-jilat dengan
ujung lidah gue. Tubuh Dhanny menegang. Kedua tangannya mencengkram sprai
kuat-kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue lepas ya celana dalam lo! Lo enakan
rebahan deh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny menurut saja, dan membaringkan tubuhnya
di atas tempat tidurnya. Dengan mudah gue melepas celana dalamnya. Kontolnya
yang udah ngaceng itu langsung terlontar tegak berdiri begitu terlepas dari
kungkungan celana dalam ketatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Wow! Kalau ngaceng panjang juga lo bro.”
Kontol Dhanny totally beautiful dengan panjang 19cm dengan diameter sekitar
4,3cm.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue ngerasa laper dan gue pengen banget
buru-buru masukin tuh kontol ke mulut gue. Dan akhirnya, haaaaappppp! Kepala
kontol Dhanny yang merah itu masuk ke dalam mulut gue. Gue hisap sekali dan gue
makin membenamkan kontolnya sampai ke setengah batangnya masuk ke mulut gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhhhhhh...” Dhanny melenguh sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dan dimulailah aksi oral gue yang udah gue
latih dengan dua kontol sebelumnya. Kontol ketua kelas sewaktu SMA sama kontol
bokap gue. Gue hisap batangnya dengan bibir gue. Tak mau kalah lidah gue
beraksi di dalam mulut. Menjilati setiap saraf yang merekah sepanjang batang
kontolnya yang berwarna cokelat. Aroma kelaki-lakiannya menusuk-nusuk hidung
gue, makin membuat gue bernapsu. Tak terasa kontol gue udah bangun. Saking
tegangnya kontol gue sampai mampu melepas lilitan handuk di pinggang gue.
Handuk gue melorot, dan gue udah sepenuhnya telanjang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh ahhhhh ahhhhh ahhhh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gimana bro enak nggak?” Tanya gue sambil
melepas hisapan gue dan gue gantikan dengan kocokan tangan gue dengan gerakan
dinamis. Cok, cok, cok, cok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Fuck! Yeahhhh yeahhhh. Gini rasanya dioral
itu. Nikmat banget. Ahhhh.” Dhanny membekap mukanya dengan kedua tangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue kulum-kulum kepala kontolnya yang udah
mengkilat-kilat kemerahan itu, dan pekerjaan gue itu berhasil membuat cairan
percumnya merembes keluar. Sangat banyak dan dengan bringasnya gue menghisap
habis percum-percum itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhhh Ahhhhh Ahhhhhh Yeahhhh Yeahhhh
Hememmmmm...” Dhanny makin tak berdaya di atas tempat tidurnya. Kini tangannya
mulai berani merajahi rambut gue, meremas-remasnya dan berusaha mengendalikan
gerakan kepala gue yang sibuk naik turun memasukkan kontolnya ke mulut gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Heeep Heeepp Baappp Bappp Bappp. Begitu bunyi
mulut gue yang menyepong kontol Dhanny yang so beuatiful itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue mau keluar bro. I’m gonna cum!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue langsung melepas hisapan gue. Wow, baru
berjalan lima menit Dhanny mau muncrat saja. Padahal pelajaran menjadi gay baru
berjalan di babak pertama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Tunggu bentar, bro! Baru babak pertama.
Sekarang masuk ke babak ke dua.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny kelihatan binggung saat gue melepas
kancing kemeja lengan panjangnya. Dalam sekejap gue menyamakan kedudukan dengan
Dhanny. Kita berdua sama-sama telanjang sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Boddy lo seksi banget, bro! Sekarang waktunya
gay foreplay. Get ready...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Berlahan gue daratkan kecupan ringan tepat di
atas pusarnya. Mendapatkan sentuhan seperti itu pinggul Dhanny terangkat.
Kecupan itu kugantikan dengan gelitian permainan ujung lidah yang mulai
membasahi pusarnya yang menggoda itu. Berlahan gue mengeksplor bagian perutnya.
Gue hisap timbunan lemak yang merata sampai ke pangkal pahanya. Begitu menggoda
sekali aroma tubuhnya, gue seperti sedang menghirup heroin yang bisa
mendongkrak gairah seksual gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh... Ahhhh!” Dhanny mengelinjang dan
mendesah lirih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sudah saatnya gue mengeksplor area lain. Gue
naik ke bagian atas tubuhnya. Gue hujamkan kecupan-kecupan yang meninggalkan
jejak panas di kedua dadanya yang kenyal itu. Tak kalah juga lidah gue yang
terampil mulai menikmati lentiknya kedua puting dadanya. Gue cubit puting
kanannya sedangkan gue kenyot-kenyot puting kirinya seperti anak sapi yang
berusaha mengambil air susu dari induknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ohhh Ohhh Ohhhh Yeahhh.” Dhanny memandangi aksi
permainan lidah dan bibir gue di dadanya. Tangannya pun mulai spontan
mengrayangi punggung gue yang telanjang. Di remasnya bahu gue dengan berlahan,
seolah dia memerintahkan gue untuk segera memindahkan permainanku ke tempat
lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue kecup-kecup lehernya sekarang ini. Gue
rasakan kedua lengan Dhanny merengkuh bahu gue. Dia memeluk gue, soal berusaha
memenjarakan gue di tempat gue sekarang ini, di atas tubuhnya, dan tak ingin
gue pergi ke mana-mana. Semakin naik ke atas posisi gue, ke dua kontol kami
sekarang mulai beradu. Dua kontol yang sama-sama ngaceng. 19 cm vs 15 cm mulai
beradu seperti dua belah pedang dari dua kestria. Gerakan pinggul gue yang
mengendalikan kelincahan kontol gue dalam menyerang kontol Dhanny yang masih
tak bergerak, menimbulkan kenikmatan yang tiada tara gue rasakan. Cairan percum
gue menyembur beberapa kali, membasahi kontol Dhanny, bercampur dengan cairan
percum yang dikeluarkannya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh, Ohhhh.” Gue melenguhkan suara tepat
bersamaan dengan lidah gue merajai jakun Dhanny yang bergerak naik turun
seiring tegukan ludah yang dilakukan pemiliknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lo keberatan kalau kita berciuman?” Tanya gue
dalam desah bisikan sambil memandang tepat di kedua matanya yang sayu karena
tak kuasa mengekspresikan kenikmatan yang dirasakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Anything for you...” Dhanny mendesah dan
dengan tiba-tibanya mengecup bibir gue dan mendorong gue terjatuh di atas
tubuhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh!” Gue menggerang seperti kucing hutan
tersesat, saat lidah Dhanny dengan tanpa diduga berusaha menyusup masuk ke
dalam mulutku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Bibir kami saling mengunci. Aroma mint pasta
gigi tercium dari mulut kami berdua. Lidah kami mulai beradu, hisapan bibir
saling bersahutan. Dhanny melingkarkan lengannya di leher gue, dan gue sendiri
mendekap kepalanya tepat di bagian kedua telinganya untuk menjaga agar bibir Dhanny
tetap beradu dengan bibir gue, karena semakin bergairahnya dia, Dhanny mulai
merajai leher gue dengan bibirnya. Kubiarkan dia memberiku service yang
seharusnya tak perlu dia lakukan itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh!” Gue mendesah saat gigitan kecil
mendarat di pembuluh darahku. Panas dan basah sekali rasanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny mengecup bibirku, leherku, bibirku,
leherku, begitu terus bergantian sampai gue merasa kalau permainan ini sudah
terlalu melangkah jauh. Gue nggak hanya sedang memberi, tapi juga menerima.
Dhanny memberikan segala yang gue
berikan padanya kembali kepada gue. Ciuman panas dan permainan merajai lidah
itu kami lakukan secara bergantian, dan selama itu kedua kontol kami saling
beradu. Dhanny menggerakan pinggulnya, menyenggol-yenggolkan kontolnya
kepadaku. Tubuh kami semakin berdekapan erat. Dua kehangatan tubuh menjadi
satu, membakar tempat tidur kami seperti pemanggang daging.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Ingin sekali gue memasukkan kontol Dhanny ke
mulut gue lagi, jadi gue sudahi ciuman kami berdua. Dhanny melenguh seperti
memprotes, tapi langsung membiarkan begitu tahu ke mana gue akan pergi. Gue
hisap lagi kontolnya dan Dhanny mulai ber Ahhh Ahhh Ohhh Ohhh kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tak terasa waktu melewati sepuluh menit dari
jam sarapan pagi yang sudah tertera di jadwal. Kami berdua terlalu melambung
tinggi ke angkasa, sehingga tak tahu apa yang sedang terjadi di atas bumi, di
dunia kenyataan yang seharusnya menyadarkan kami berdua. Kuhentikan permainan
lidah gue yang memainkan buah zakarnya yang menggantung di antara kedua
pahannya itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sarapan dulu, yuk?” Gue beranjak dari posisi
bersimpu di atas selangkangan Dhanny dan turun dari atas tempat tidurnya.
Kesadaran kembali menguasai diri gue membuat kontol gue kehilangan kekuatan
ketegangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Hah?” Napas Dhanny masih terengah-engah, dia
masih berada di ambang batas antara kenikmatan dan kenyataan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sarapan. Bentar lagi seminar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Tanggung...” Begitu kata Dhanny sambil
menggengam tangan gue, berusaha menarik gue untuk terjatuh di atas tubuhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue tertawa renyah. Bangga karena Dhanny merasa
sangat menginginkan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Lima belas menit yang lalu lo nggak begini?”
Gue sengaja menggodanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny tersenyum, memamerkan giginya. “Lo
bener. It’s amazing. Wow, gue sampai hampir berhenti bernapas. Lo hebat banget.
I felt weak in your heand. Seolah-olah lo udah memiliki gue dan kenal betul
sama tubuh gue. I’m yours, Hendra...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue bener-bener tersanjung sampai gue pengen
nangis rasanya. Tapi gay macho kayak gue nggak mungkin mellow di depan Dhanny
yang sedang berbunga-bunga sama gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Nggak bisa. Back to reality for a while.
Nanti kita lanjutkan. Masih ada banyak waktu untuk melanjutkan petulangan
kita.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny mendesah kecewa. Gue langsung
melemparkan kemeja, celana dalam, serta celana khakinya ke atas tubuh Dhanny.
“Pakai baju lo, gih.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny lantas bangkit berdiri dan memakai
pakaiannya, begitupun juga gue. Saat kami berdua sudah rapi dan berpakaian
lengkap, gue segera beranjak menuju pintu, tapi sebelum sempat gue memegang
engselnya, Dhanny menarik bahu gue, memutar tubuhku 360 derajat dan mendaratkan
bibirnya ke bibir gue. Kami berciuman hampir lupa waktu, tapi Dhanny segera
mengakhirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“It’s feel strange, but I like it. Am I gay
already now?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Maybe. But not yet until you’ll got me under
your skin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny tersenyum dan membukakan pintu untuk
gue selayaknya gentelmen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Beginilah orang kalau dimabuk cinta. Beginilah
kalau gay sedang dimabuk cinta. Dhanny dan gue bener-bener lengket kayak
perangko. Kita sarapan semeja berdua, kami ngobrol tentang banyak hal, tentang
kehidupan masing-masing, tentang hobi, rencana hidup kedepan, dan selebihnya
menceritakan tentang perjalanan gay world gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue sendiri ngerasa aneh. Entah kenapa gue
melibatkan perasaan gue dalam hal ini. Biasanya gue cuman dibakar oleh hawa
napsu, tapi kenapa saat bersama Dhanny gue jadi ingin memilikinya. I mean, gue
pengen dia jadi boyfriend gue. Ini bertolak belakang dengan prinsip hidup gue
demi project Straight to Gay. Melibatkan emosi it’s a BIG NO NO! Gue cuman mau
merasakan kontol-kontol straight di dalam mulut dan lubang anus gue, dan
setelah itu sayo nara! Gue cari kontol straight yang lain. Begitu yang terjadi
selama ini, meskipun at least baru dua korban gue. But with him... gue
memandang Dhanny yang sibuk memperhatikan seorang pengisi acara seminar dengan
memprosentasikan isi materi yang sedang di bahas dengan layar lcd.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Ini pasti gara-gara Dhanny tiba-tiba membalas
semua yang gue berikan ke dia. Well, korban straight gue nggak ada yang berbuat
begitu. They just pasif, menerima semua service gue sambil ber ahhhh ahhhh ahhh
ohhhh yeah yeah-ria. But, him... dia membalas ciuman gue, dia mengeksplor leher
gue. Apa Dhanny bakal bersedia mengoral gue juga? Apakah gue harus membiarkan
itu semua terjadi? Well, gue harus fokus. Ini demi project gue. Nggak boleh ada
ikatan emosional. It’s just free sex, do it once, and leave. Gue mengangguk
untuk membenarkan kata hati gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tak terasa acara seminar yang begitu
membosankan itu berakhir pukul lima sore. Sepanjang hari sampai besok peserta
kembali free. Well, bakal ada part 2 sebentar lagi. Dhanny sangat bersemangat
untuk segera kembali ke kamar. Gue pun juga begitu semangatnya, tapi setiap gue
mengingat pikiran-pikiran gue tentang kejanggalan yang terjadi di antara kami
berdua, senyum-senyum itu memudar dari bibir gue. Gue khawatir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kita berdua sampai di kamar, gue buru-buru
masuk ke kamar mandi sebelum Dhanny menerkam seperti binatang buas. Di dalam
kamar mandi gue menggosok gigi, mencuci muka, dan keluar dengan kondisi segar.
Seluruh tubuh gue pegal, tapi gue ingin menyenangkan Dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue lihat Dhanny sedang melepas spatunya, kaus
kakinya, lalu ikat pinggangnya, celana, celana dalamnya, kemejanya, semua dalam
gerakan cepat dan tidak sabaran. Gue tertawa begitu melihat kontol Dhanny sudah
berdiri tegak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Someone get’s hurry here.” Goda gue sambil
melepas sepatu dan kaus kaki gue berlahan-lahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny terlihat tak sabar, dia bangkit dari
duduknya di atas tempat tidurnya untuk menerkam gue, tapi gue yang sekali lagi
bukan gay ngondek, berhasil mendorong dan merobohkan Dhanny ke atas tempat
tidur gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sabar.” Kata gue memperingatkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny mengangkat tangannya seperti penjahat
yang ditodong senjata api oleh Polisi, dan menyandarkan punggungnya ke dinding.
Setelah gue telanjang, gue mendekat ke arahnya, gue naik ke atas tempat tidur
gue, dan mendudukkan seluruh tubuh gue di atas pangkuan Dhanny. Gue ngangkang
tepat di depan perut Dhanny yang seksi itu. Perut gue sendiri lebih seksi. Gue
lebih terbentuk berkat latihan di gym. Gue punya six pack, tapi gue lebih
memuja bentuk tubuh Dhanny. Tubuh Dhanny itu mengingatkan gue dengan seorang
aktor iklan U MILD yang sedang mandi sambil berjoged-joged gila.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" style='position:absolute;
left:0;text-align:left;margin-left:28.45pt;margin-top:-.7pt;width:299.7pt;
height:270.4pt;z-index:251657728'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\PCC\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="Pic"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: relative; z-index: 251657728;"><span style="height: 361px; left: 0px; left: 38px; position: absolute; top: -1px; width: 400px;"><img height="361" src="file:///C:/Users/PCC/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg" v:shapes="_x0000_s1026" width="400" /></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny langsung mendorong kepala gue untuk
mendekati bibirnya dan kami berciuman kembali. Kali ini tanpa bara panas yang
membakar, malah kali ini sedingin dan selembut salju. Ciuman tak menuntut, tapi
itu berhasil membuat gue bergetar. Gue nggak bisa membedakan mana yang
kenikmatan dan mana yang ketakutan. Gue cuman cemas kalau Dhanny bener-bener berubah
menjadi gay karena gue. Gue bisa mengatasi semua ini. Ini cuman situasi dan
cerita baru dalam perjalanan petulangan gue, pasti ada jalan keluar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny mendekap punggung gue dan dalam sekejap
tubuh gue terbaring di atas tempat tidur. Dhanny di atas tubuh gue, kami masih
berciuman, terlalu lembut, tanpa bara, hanya dengan gigitan-gigitan nakal, dan
lenguhan tawa yang menghiasi wajah kami berdua. Dhanny sangat menikmatinya.
Kembali dia merajai leher gue. Dhanny juga meremas-remas dada gue yang minus lemak,
memainkan puting gue dengan jarinya, membuat gue mengerang tertahan. Napas gue
memburu begitu Dhanny mendaratkan jilatan-jilatan di puting kanan gue,
membuatnya semakin mengeras.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kecupan dan jilatan lidah itu turun ke bawah.
Merajai perut gue. Gue khawatir kalau sebentar lagi bibir sensualnya itu
mendarat di kontol gue. Gue belum pernah mendapatkan oral seks. Akankah Dhanny
memberikannya padaku?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sluuuuuuuuurpppppp! Dhanny mengulup kepala
kontol gue. “Ahhhhh!” Gue mengerang. “Are you sure, bro? It’s the way to far
for you. You shouldn’t do this thing to me. It’s just about you.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Menurut gue nggak adil kalau lo nggak
merasakan yang sama. Nikmati saja, gue suka. Ternyata kontol itu begini
rasanya...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue terdiam. Sudah sejauh ini. Tidak ada jalan
kembali atau itu akan mengecewakan Dhanny. Gue nggak mau sampai itu terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh Ahhhh Ahhhh Hisap, Dhanny. Aaaahhh,
yaaa begitu. Jilat!” Pinggul gue mulai meronta-ronta. Panas sekali rasanya
tubuh ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Jleeeepppp Jlllleeeepppp Jleeeeppp, begitu
bunyi kontol gue yang keluar masuk di mulut Dhanny. Buah zakar gue juga tak
kalah dipuaskannya. Dikenyot-kenyotnya buah zakar gue itu seperti dua buah apel
karamel yang manis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“AHHHHHHHHH!” Gue mengerang tak tertahan saat
lidahnya menyapu mulut anus gue. Kenapa dia tahu bagaimana melakukannya? Gue
nggak mengkomandokan apapun kepada Dhanny? Pikiran gue begitu kacau karena
lidah Dhanny begitu terampil membasahi lubang anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh, Ehmmmm, enak, enak, lidah lo, ahhhh.
Dari mana lo tahu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Shuuuutt, jeeelleeeet, slurrrrppp, Gue tadi
sempet browsing video gay pas istirahat makan siang. Sebelum dimasukin kontol
harus dilumasin dulu, kan?” Begitu kata Dhanny sambil terus membasahi lubang
anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Now you ready?” Tanyanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“I tought you never ask!” Godaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny melompat ke atas tubuh gue untuk
mengecup bibir gue, membekap bibir gue dengan hisapan bibirnya, saat kepala
kontolnya menekan lubang anusku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Heeeemmmmmmmpppp...” Gue menggerang tertahan.
Dua kali lubang anus gue dirojok oleh kontol, tapi masih tetap saja menimbulkan
rasa sakit di awalnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Are you oke? Is it hurt?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue menggeleng untuk menyenangkannya. Rasa
sakit apapun akan gue tahan demi lo Dhanny. Sebagian kontolnya sudah masuk.
Dhanny pelan-pelan mendorong pinggulnya. Pinggulku ditahannya dengan satu
tangannya yang kokoh itu agar tetap mengadah menyambut penetrasi yang dia
lakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh, pantat lo sempit, Hen.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">BLESSSSS! Kontol Dhanny masuk sampai ke
pangkal-pangkalnya. Gue menjerit tertahan, tapi wajah gue menampakkan kepuasan.
Dhanny tampak diam sejenak, dia sedang menilai ekspresi gue. Tapi begitu dia
yakin gue baik-baik saja, Dhanny mulai menggerakan pinggulnya. Kontolnya itu
dengan pelan-pelan mulai menyodok-nyodok saluran pembuangan gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Aghhhhh Aghhhh, sempit. Enak, banget!” Lenguh
Dhanny yang sangat menikmati moment pertamanya merasakan pantat gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gerakan-gerakan pinggul serta sodokannya
semakin cepat karena Dhanny ingin merasakan kenikmatan pijatan dinding saluran
pembuangan gue yang semakin berlipat ganda. Gue menggigit bibir untuk menahan
rasa sakitnya, tapi gue juga berusaha untuk mencari kesenangan dan
kenikmatannya. Lubang anus gue mulai berkedut-kedut, ohhhh ini dia rasa nikmat
yang kutunggu-tunggu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh Ahhhh Ahhh Ahhhh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Fuck me! Ohhh, Heeem, yeah, yeah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh Ahhh Ohhhhh yeahhh...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kontol lo keras banget, Dhan!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Pantat lo sempit banget, Hen!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue suka kontol lo. Kontol lo jadi milik
gue!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue suka pantat lo. Ahhh, gue rojokin lo
sampai mampus.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dirty talk itu terus berlanjut menghiasi
suasana sore hari di kamar kami. Kami yakin tak akan ada orang di luar yang
mendengar, karena kamar-kamar di asrama ini 100% kedap suara. Kami saling
tertawa apabila salah satu diantara kami ada yang melontarkan kata-kata lucu
saat melakukan Dirty talk. Well, kami seperti sepasang kekasih betulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sambil menggerakan pinggul dan sodokan kontolnya
semakin menghujam anus gue, Dhanny kembali mencium bibirku. Kami berciuman,
memagutkan bibir dan lidah. Kami berganti gaya dogystyle sepuluh menit
kemudian, dan Dhanny semakin leluasa melakukan penetrasi secara maksimal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh, Ahhh, Ahhh!” Gue mengerang begitu
Dhanny meremas-remas buah pantat gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Pantat lo seksi banget.” Dhanny merebahkan
tubuhnya di atas punggung gue, menghujamkan kecupan-kecupan panas di bahu
belakang gue dengan membai buta. Dhanny mengigit bahu kanan gue, mengirimkan
gelitakan panas yang melemparkan gue ke langit ke tujuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Lelah dengan gaya dogystyle Dhanny merubah
posisi kembali. Menyedok dari belakang. Dengan begitu Dhanny bisa mencium dada
gue, memanjakan puting kanan gue dari belakang, menjelajahi belakang leher gue,
dan sesekali memutar kepala gue untuk mencium bibir gue. Kaki gue dikangkangkan
ke udara, tangannya menahan kaki gue agar pinggulnya lebih leluasa menyodok gue
menyamping dari belakang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Dhan, lo kok belum keluar-keluar?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sebentar lagi... Ahhhh Ahhhh, Ahhhhh, aku
harus keluarin di mana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Di dalam saja. Banjiri usus gue dengan
spermamu!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Oke, Ahhh Ahhh Ahhh, Yeahhh, sebentar lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny menggerakkan pinggulnya semakin
kencang. Kali ini dia turunkannya kaki gue agar kedua paha gue menyatu dan
semakin menjepit kontolnya di dalam lubang anus gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ohhhh YEAHHHH! YEAHHHHH! SEMAKIN SEMPIT! GUE
MAU KELUAR!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“AHHHHHHH AHHHHHHH AHHHHHHHHHH AHHHHHHHH
AHHHHHHHH!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue bisa merasakan semburan cairan hangat
membasahi lubang pembuangan gue. Kontol Dhanny menegang di dalamnya. Gue bisa
merasakan desahan napasnya yang timbul tenggelam di punggung gue. Napasnya
begitu menggelitik tengkuk gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny mencabut kontolnya dari lubang anus
gue. Gue merebahkannya, gue raih kontolnya yang masih menegang itu dan
mengocoknya. Sisa spermanya menyembur keluar dari lubang kencingnya, membuat
Dhanny mendongah ke atas saking tak kuasanya dia menahan kenikmatannya. Segera
kuhisap dan kujilat sperma-sperma yang menempel di kepala penisnya. Kubersihkan
sampai mengkilat. Aromanya begitu memabukkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Heeeeemmmm.” Dhanny menahan kepalaku dengan
kedua tangannya. Rasanya puas sekali apabila bisa memuaskan pasangan seksmu.
Dhanny cowok straight, polisi straight, dan dia terpuaskan dengan service yang
gue berikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kami berbaring terlentang saling bersisian.
Kontolnya kembali tertidur setelah bekerja begitu aktif untuk memuaskan
tuannya. Dhanny melirik ke arah gue yang juga sedang memandanginya dari tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sekarang giliran lo, Hen...” Dhanny kemudian
menggengam kontol gue dan mulai mengocok-ngocoknya pelan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhh, ahhh, ahhh, kocokan lo enak banget.
Heeeemmm...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dhanny tersenyum. Dia mengonanikan kontol gue,
menggantikan peran tangan gue, membantu gue untuk segera orgasme. Dikulumnya
puting kanan gue masih sambil dengan tangannya mengocok kontol gue dengan
gerakan yang diperhalus, dipercepat, diperhalus, dipercepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Ahhhh!” Service tangannya begitu tak
terluksikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue mau keluar, Dhan!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Oke!” Dhanny membekap mulut gue dengan
kecupan bibirnya sementara tangannya terus bergerak-gerak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“AGHHHHHH AHHHHHHH AAHHHHHHHHH
HOOOOOHHHHHHHHHHH!” Gue ejakulasi dengan begitu sempurna. Sperma gue muncrat
sampai beberapa kali dan membasahi perut dan dada gue. Dhanny tampak terpukau
saat melihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah memastikan napasku mulai tenang,
Dhanny mengecup bibir gue, mengajak gue untuk berciuman sampai kami berdua
kelelahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Boleh gue minta nomor telepon lo?” Pinta
Dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Buat apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue jatuh cinta sama lo. Gue mau lo jadi
pacar gue.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Gue menahan napas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Gue nggak mau ini cuman berakhir di sini
saja. Gue menginginkan lebih. Gue menginginkan lo. Lo harus mau jadi milik
gue.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Tapi ini bertolak belakang dengan yang tadi,
Dhan. Lo itu straight!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Sekarang nggak.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Inilah yang gue takutkan. Terbukti nyata di
depan mata gue. Gue nggak tahu harus menjawab apa, tapi gue yang jelas nggak
mau mengecewakan Dhanny. Dhanny emang sempurna kalau jadi pasangan gay gue.
Kita beruda bisa saling memberi dan menerima. We match each other. Tapi gue ada
rasa bersalah karena sudah menjerumuskan dia terlalu dalam dan merubahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“What say you?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Shut up and kiss me.” Begitu jawab gue, dan
Dhanny menyetujuinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">What happened tomorrow, we had today... gue
pikir, gue nggak perlu repot-repot mikir. Masih ada banyak jalan menuju roma.
Dhanny boleh juga disimpan, tapi program Straight to Gay Project gue masih
harus tetep jalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Kita cuman perlu istirahat sebentar, lalu
kita bisa melanjutkan ronde berikutnya...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Wuwwwwww. Ketagihan, nih ceritanya? Take a
breath, bro.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Second ronde, will be nice, slowly, and
breathaking.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“Can’t wait...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dan kami berciuman lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">The end<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Nah, gimana cerita gue? Keren? Bagus?
Hehehhee, imajinasi gue terlalu liar, nih. Mungkin karena hasrat ingin
merasakan – at least merasakan kontol di dalam mulut gue – belum juga tercapai.
Duhhh, gue jablai berat. Semoga cerita ini dapat menghibur kalian semua dan
menjadi teman onani yang membuat kalian ketagihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">“DREE”<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-right: 5.9pt; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com23tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-68386061807354853652013-07-22T04:22:00.001-07:002013-07-22T04:22:07.808-07:00Hot Austin Wilde Fucking Snapshot<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr6Xt601A39I4BL3zWmwsjbWfozaPy68klTwtAxRH_uj2WpWamddmkcDZ8pMyGl8bh0OFNJljFuQWe0i6EwIdD16KMO5BhPac1AcIEcteKms61UUbYQV35AIKhLCFX2BwsDmg0np0DlmA/s1600/get_moviex.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr6Xt601A39I4BL3zWmwsjbWfozaPy68klTwtAxRH_uj2WpWamddmkcDZ8pMyGl8bh0OFNJljFuQWe0i6EwIdD16KMO5BhPac1AcIEcteKms61UUbYQV35AIKhLCFX2BwsDmg0np0DlmA/s1600/get_moviex.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYzBc3w1k96FOZ9ov1XGGwVu9HTqKpvMaCHvF2YCua3bg_0NcILA1ckxDXNwbukGO8_15Bqpygx4BXRZHb6RwrjmVM7HvkxNTEwKh3i9mUO_Z9uJqDEjQbZsIbTYEbrcU3TgbGCAYEOuE/s1600/get_moviexa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYzBc3w1k96FOZ9ov1XGGwVu9HTqKpvMaCHvF2YCua3bg_0NcILA1ckxDXNwbukGO8_15Bqpygx4BXRZHb6RwrjmVM7HvkxNTEwKh3i9mUO_Z9uJqDEjQbZsIbTYEbrcU3TgbGCAYEOuE/s1600/get_moviexa.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW1ZFJwDWVLtGg-xEFIv4rBMkjAeHc1xNjBjFov9hmIaMKW_1q-IDEQV4-j6APEbL-dxsYGqnk06U_IW_GpwBCK8PLHt9BiH5P3aWhi_bhI-s3c179V94rvLs6EDH8eCJsQ33cQSUIeYc/s1600/get_moviexaw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW1ZFJwDWVLtGg-xEFIv4rBMkjAeHc1xNjBjFov9hmIaMKW_1q-IDEQV4-j6APEbL-dxsYGqnk06U_IW_GpwBCK8PLHt9BiH5P3aWhi_bhI-s3c179V94rvLs6EDH8eCJsQ33cQSUIeYc/s1600/get_moviexaw.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYiPwVU2zvff4B6ra3JYIgwtTmF0jcunAbY-RLllic9KQvX9feakOBDQvXJ2NVLhDo8QyRqT4O9kR5QwVL8u3JIsa6nLY3NjNI-ZzAcgM6TRFWf_LVEHOapE9qWOKUaeEZKKJtFutqw-s/s1600/get_moviexb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYiPwVU2zvff4B6ra3JYIgwtTmF0jcunAbY-RLllic9KQvX9feakOBDQvXJ2NVLhDo8QyRqT4O9kR5QwVL8u3JIsa6nLY3NjNI-ZzAcgM6TRFWf_LVEHOapE9qWOKUaeEZKKJtFutqw-s/s1600/get_moviexb.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUKMsixpDL5xitz0dY0-0fHXk-GTUukO_jquPTtxDjW889aAEiaIfx-2E_cL1pS8lAMeFcCskAargGedv4N1_5YEZHo0GJaNO-rKh3VSAtxvjT23OZKTJPcO5me__qtLrvd4F2uYgL7j8/s1600/get_moviexc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUKMsixpDL5xitz0dY0-0fHXk-GTUukO_jquPTtxDjW889aAEiaIfx-2E_cL1pS8lAMeFcCskAargGedv4N1_5YEZHo0GJaNO-rKh3VSAtxvjT23OZKTJPcO5me__qtLrvd4F2uYgL7j8/s1600/get_moviexc.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Y7PN9UafnQaIOVJzSMMKVqc3lJ4v6TLJDBxXecAEWXH0qYiv_FcQcr1aNYuRKtxYHvN403qlDUoh9U2ImzWW1n_tc6FL_2mJo_piFjm1D-ClbnR1G2CsoucCiss7_v98PKEVHXnNwX8/s1600/get_moviexd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Y7PN9UafnQaIOVJzSMMKVqc3lJ4v6TLJDBxXecAEWXH0qYiv_FcQcr1aNYuRKtxYHvN403qlDUoh9U2ImzWW1n_tc6FL_2mJo_piFjm1D-ClbnR1G2CsoucCiss7_v98PKEVHXnNwX8/s1600/get_moviexd.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Q1Eqr0OE2kSXsLgC5sWO7MLVmkHqKudaEolxTx7UJ8kZ-sKSiIZugH_jgGioEzoiJ1JDV9QtdboK5ql5fm4PWvCdGPr6qUSKHqeT7Px0KBeWTOZaWUJ_hJAy-sbPVcewSTZMsNVchLM/s1600/get_moviexe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Q1Eqr0OE2kSXsLgC5sWO7MLVmkHqKudaEolxTx7UJ8kZ-sKSiIZugH_jgGioEzoiJ1JDV9QtdboK5ql5fm4PWvCdGPr6qUSKHqeT7Px0KBeWTOZaWUJ_hJAy-sbPVcewSTZMsNVchLM/s1600/get_moviexe.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5D8IXpdWhgqm-Mr0uo6U0T4h0-DYZJQFva-Tm7S-dY14pBweUT9FLmZ3wLdvlvQb_rmO1K8SW3_KwDvmQ56WswUuogejSLN6pMPZl0YEcrfGmjdt3wO6YbFBHHr_5Ul2nCTk03_5od5k/s1600/get_moviexf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5D8IXpdWhgqm-Mr0uo6U0T4h0-DYZJQFva-Tm7S-dY14pBweUT9FLmZ3wLdvlvQb_rmO1K8SW3_KwDvmQ56WswUuogejSLN6pMPZl0YEcrfGmjdt3wO6YbFBHHr_5Ul2nCTk03_5od5k/s1600/get_moviexf.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi90kAlxwGmxk5W1Jf4pNLlu27KShZtwCFvbjJpFqVszF62fP3pmtEeVf0JQ9yQnhmD6ZT2JUbFTMuGV0cHygHi5H2RRWQRe6CSINeDJ1prS19vopKCOgGVOEj-GweOU_mUarGSmqVE5KE/s1600/get_moviexg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi90kAlxwGmxk5W1Jf4pNLlu27KShZtwCFvbjJpFqVszF62fP3pmtEeVf0JQ9yQnhmD6ZT2JUbFTMuGV0cHygHi5H2RRWQRe6CSINeDJ1prS19vopKCOgGVOEj-GweOU_mUarGSmqVE5KE/s1600/get_moviexg.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9tZTYgXHmEGXCM_0e2x4SVTYKiGpT7kuzbaXrv4bmlCcsomWbGwohUi6WhiRW_F8T1fpBtutyLO5QWrKEGF8Mpall3ImewHOu0q1dlrS0fdwbC2VH5nsu7QjfOCAKwZkV7HL6a_3CoNE/s1600/get_moviexh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9tZTYgXHmEGXCM_0e2x4SVTYKiGpT7kuzbaXrv4bmlCcsomWbGwohUi6WhiRW_F8T1fpBtutyLO5QWrKEGF8Mpall3ImewHOu0q1dlrS0fdwbC2VH5nsu7QjfOCAKwZkV7HL6a_3CoNE/s1600/get_moviexh.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEingbbLMzOcpXARLKf-LGQ3Lo3ytaVdlM_WHpzunE0GSD0w0twXN9iXmQ9XpugnCiyCOyaViVsTV-tu8xZ6rRW0_ZTsR_yWm3RFCWdkF1d0DeZbFhFfYDhSxE7OX_0Fx2LpEqfTKVBkLRk/s1600/get_moviexi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEingbbLMzOcpXARLKf-LGQ3Lo3ytaVdlM_WHpzunE0GSD0w0twXN9iXmQ9XpugnCiyCOyaViVsTV-tu8xZ6rRW0_ZTsR_yWm3RFCWdkF1d0DeZbFhFfYDhSxE7OX_0Fx2LpEqfTKVBkLRk/s1600/get_moviexi.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIgKvzOeLG9L-pWhAKqywptzjMMhnobK15COHYyBPJkfUKbspCiCYdGNahJxXwSIckMBOr23ExFTRSyWQFUPZKcTOSPqA-9DgSHPupZ516asLqq7Hp8vAB270gG-JxNt96kXoH41JXuU0/s1600/get_moviexj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIgKvzOeLG9L-pWhAKqywptzjMMhnobK15COHYyBPJkfUKbspCiCYdGNahJxXwSIckMBOr23ExFTRSyWQFUPZKcTOSPqA-9DgSHPupZ516asLqq7Hp8vAB270gG-JxNt96kXoH41JXuU0/s1600/get_moviexj.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4LQKSoDEJNlGPza2vesBjpN-P9sTv7gkemMn5rV5_I-xUT67ILe-aziYcxUR-4PvO1obZR_C4GOxgeScMRPggep8W7TonFpg75aeODyDNFLsJwHaxIjpcu16dJUNKuDRa4PvRvLLgaqQ/s1600/get_moviexk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4LQKSoDEJNlGPza2vesBjpN-P9sTv7gkemMn5rV5_I-xUT67ILe-aziYcxUR-4PvO1obZR_C4GOxgeScMRPggep8W7TonFpg75aeODyDNFLsJwHaxIjpcu16dJUNKuDRa4PvRvLLgaqQ/s1600/get_moviexk.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjahSdqiOutdpZcBwdeGiEZM8XKj4t3xhn1CWo2O8aN3EY2ZXkYk9TLLjf5eGYsZHN9asWpHgyLNKEA6meI_iR8WY70fgvaBLsu5mM8_qp0jMiZ4lh5xMJKEv984UQinTXIi2U15AGpDdo/s1600/get_moviexl.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjahSdqiOutdpZcBwdeGiEZM8XKj4t3xhn1CWo2O8aN3EY2ZXkYk9TLLjf5eGYsZHN9asWpHgyLNKEA6meI_iR8WY70fgvaBLsu5mM8_qp0jMiZ4lh5xMJKEv984UQinTXIi2U15AGpDdo/s1600/get_moviexl.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsiQM96G6JE4DDK0xP8ulXAWcK9FOlM91sLDyCywL8qX_iomtR30q-Fku6KR4xFe6ngfWIKTMKObX3M-x7urQNsK6p9nIfnE_Od3X6fkOrmrKR1wtw4zLRLJaarYjwl112-XMoKb4WK2A/s1600/get_moviexm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsiQM96G6JE4DDK0xP8ulXAWcK9FOlM91sLDyCywL8qX_iomtR30q-Fku6KR4xFe6ngfWIKTMKObX3M-x7urQNsK6p9nIfnE_Od3X6fkOrmrKR1wtw4zLRLJaarYjwl112-XMoKb4WK2A/s1600/get_moviexm.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFoQtXP4VtkLMCGlmxkMX1PUkriyQ8vti63eoQof8fUwlR6AYq6nipFeGMban9j4o7kZCfh05X-9fxHC0ot3VmLUrsmetqXg3vNXThZwqhaMheRMdKu22ul-jlF_4VUejUKBDcAM57bYE/s1600/get_moviexn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFoQtXP4VtkLMCGlmxkMX1PUkriyQ8vti63eoQof8fUwlR6AYq6nipFeGMban9j4o7kZCfh05X-9fxHC0ot3VmLUrsmetqXg3vNXThZwqhaMheRMdKu22ul-jlF_4VUejUKBDcAM57bYE/s1600/get_moviexn.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVGlUU4eqnJoOD2O-8BzLVlOQvSmQiLMg-OP-0Uu0iPkrWpqTZrgzqsen5FzvLF3AQzd-rFPTv1a8kzqGoSecDpPsIER4SXquqYzhP3hgeIZiPHgk1-Z7RM1VmyvFUEezwzjoij5rrsIM/s1600/get_moviexo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVGlUU4eqnJoOD2O-8BzLVlOQvSmQiLMg-OP-0Uu0iPkrWpqTZrgzqsen5FzvLF3AQzd-rFPTv1a8kzqGoSecDpPsIER4SXquqYzhP3hgeIZiPHgk1-Z7RM1VmyvFUEezwzjoij5rrsIM/s1600/get_moviexo.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtA6eJ846TpOchjk3CYusD_P6ZPFCkpd5atnM-mXsKtTmQ1xMbMo4pRyg2-NhBTZ4x2OITEsN4J26i3MQP_55FVPe8pXbr90oRevy3rf6WQLZbk5JTe_-DAXOatUoFloBI-WjRwIm_RzQ/s1600/get_moviexp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtA6eJ846TpOchjk3CYusD_P6ZPFCkpd5atnM-mXsKtTmQ1xMbMo4pRyg2-NhBTZ4x2OITEsN4J26i3MQP_55FVPe8pXbr90oRevy3rf6WQLZbk5JTe_-DAXOatUoFloBI-WjRwIm_RzQ/s1600/get_moviexp.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg39H6eggVqkdfKhUoJ6hN_uzHHok9p_zDikBKcohVB4THKMy4dK6-arpi5KS8bAOi2eZUVjVcUBdQmStSS46CudxGWlmjOg-yuzYsKN2ckMdxN2bEtrcvCE9FpZjNOqEv0vz3ScsjrX0s/s1600/get_moviexq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg39H6eggVqkdfKhUoJ6hN_uzHHok9p_zDikBKcohVB4THKMy4dK6-arpi5KS8bAOi2eZUVjVcUBdQmStSS46CudxGWlmjOg-yuzYsKN2ckMdxN2bEtrcvCE9FpZjNOqEv0vz3ScsjrX0s/s1600/get_moviexq.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZOkIS8VnLZimIFTmgHjI6PfNnwPC7G1yy5oT3XfZ4Lhbk5CiRona9TSL_UWQqH1mgD4MUzHlJqtxs12Lw2euOQclNWkISCtzD4TuAYO2FD4iSaCJ2WfyeGlGCEuILtgp4N0AtC0ryuFk/s1600/get_moviexr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZOkIS8VnLZimIFTmgHjI6PfNnwPC7G1yy5oT3XfZ4Lhbk5CiRona9TSL_UWQqH1mgD4MUzHlJqtxs12Lw2euOQclNWkISCtzD4TuAYO2FD4iSaCJ2WfyeGlGCEuILtgp4N0AtC0ryuFk/s1600/get_moviexr.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn6X0AKJE6N4kN7bU5AoRt5-lxnz1l_BVkBxCXMfoLnsexTMvxn3m2YzlCqZF3U3IaeqCuxagQmaBDgjNQPHO-_vSzBMLn-nT41mhzdcKDw4Yh73vDnF2bBOtl5VWGODv9GSGNvSepWrU/s1600/get_moviexs.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn6X0AKJE6N4kN7bU5AoRt5-lxnz1l_BVkBxCXMfoLnsexTMvxn3m2YzlCqZF3U3IaeqCuxagQmaBDgjNQPHO-_vSzBMLn-nT41mhzdcKDw4Yh73vDnF2bBOtl5VWGODv9GSGNvSepWrU/s1600/get_moviexs.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRtVYfFGK0N-6hwivsQKnuOwDRNb7pRjGWYg6Ur6IxiQgxiDjxleF5oETeRIISmYmGJhOhoSfOqjZ_FMUybU7luIipBlrn19hY3zRlL4ueWMTCqSerA9T371XWC78bICLrK7YGLd1q6LM/s1600/get_moviexss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRtVYfFGK0N-6hwivsQKnuOwDRNb7pRjGWYg6Ur6IxiQgxiDjxleF5oETeRIISmYmGJhOhoSfOqjZ_FMUybU7luIipBlrn19hY3zRlL4ueWMTCqSerA9T371XWC78bICLrK7YGLd1q6LM/s1600/get_moviexss.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9l9APPi5VEtmpnpu587oQizZ3XPPAlySR-DeA6KkjlzqtzRn9MK58QZe7xu5UTW08PMzGfpgK4_A2cmhIVTvusfgA1NBOj_Si_q8N3y8U8F2ifBnsC_U8Santt7ng-26pKrjTf-OcjO8/s1600/get_moviext.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9l9APPi5VEtmpnpu587oQizZ3XPPAlySR-DeA6KkjlzqtzRn9MK58QZe7xu5UTW08PMzGfpgK4_A2cmhIVTvusfgA1NBOj_Si_q8N3y8U8F2ifBnsC_U8Santt7ng-26pKrjTf-OcjO8/s1600/get_moviext.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjwZh_Hqk_Kqw31B0JLb98p32xivDX2zTjI-KL0YwfjMj4LI0gUaQOYWXMc7FEK-r9gckf32stylrIDWuOfG3SmHvc5V5ML92vUQVSRcS_E3Oudxw87aOt9q_sbcbA-mswr53N6lx5aWw/s1600/get_moviexu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjwZh_Hqk_Kqw31B0JLb98p32xivDX2zTjI-KL0YwfjMj4LI0gUaQOYWXMc7FEK-r9gckf32stylrIDWuOfG3SmHvc5V5ML92vUQVSRcS_E3Oudxw87aOt9q_sbcbA-mswr53N6lx5aWw/s1600/get_moviexu.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKJGMEMJUvULCA9ukncfMlMBIT2I-ANxfzYAUtjFepVunOqz2TDiODq05zSW5VlGDBXYC2loOvTRYxGYo7hId9IfejtuDbtuZrhWzB968Bvu9bBugy4Z_ivKU0XukO7ASDkgDiqJGQwfQ/s1600/get_moviexv.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKJGMEMJUvULCA9ukncfMlMBIT2I-ANxfzYAUtjFepVunOqz2TDiODq05zSW5VlGDBXYC2loOvTRYxGYo7hId9IfejtuDbtuZrhWzB968Bvu9bBugy4Z_ivKU0XukO7ASDkgDiqJGQwfQ/s1600/get_moviexv.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVD525ecsN-vJd-C4Wlk1lYT1AWnCNJUXIsR55J5TyuSZaWqiOZNE42eiGkvLsU-tqMLUe2Bbo1TmwEWfyuKUgLKt2pnQoABzYDmx36q8KPgN6ufLnnDCpusNaK6ufNqMfxE2q8M2SGb0/s1600/get_moviexw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVD525ecsN-vJd-C4Wlk1lYT1AWnCNJUXIsR55J5TyuSZaWqiOZNE42eiGkvLsU-tqMLUe2Bbo1TmwEWfyuKUgLKt2pnQoABzYDmx36q8KPgN6ufLnnDCpusNaK6ufNqMfxE2q8M2SGb0/s1600/get_moviexw.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2hMBZQNTCCA4a6Io6wOjSOZI76nBogRPGqnwRj9BAUrPKACa4AvaNG6qt0cx-4Pmepq85cN25ow50wSPKrlTMMVRlaByLE_ZcRyArHv0cpveWqUeDzpZXsW1OgG8aTQUvc3Tvoar54ls/s1600/get_moviexx.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2hMBZQNTCCA4a6Io6wOjSOZI76nBogRPGqnwRj9BAUrPKACa4AvaNG6qt0cx-4Pmepq85cN25ow50wSPKrlTMMVRlaByLE_ZcRyArHv0cpveWqUeDzpZXsW1OgG8aTQUvc3Tvoar54ls/s1600/get_moviexx.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjla0qeRvFN99uCvHUcvgsymQN17CSkMHF9hi82Syg-clAQbellueU5obzRa1nkcZOFpvrq9B4ktW8vO0Vg0FS2jPDZdyE4hSD9gvqnWPcdcRKcnP3BeNU_IB-s0hzeqwYcWoBPl27g7jo/s1600/get_moviexy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjla0qeRvFN99uCvHUcvgsymQN17CSkMHF9hi82Syg-clAQbellueU5obzRa1nkcZOFpvrq9B4ktW8vO0Vg0FS2jPDZdyE4hSD9gvqnWPcdcRKcnP3BeNU_IB-s0hzeqwYcWoBPl27g7jo/s1600/get_moviexy.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7idsRMEPQKppcf3bbxH5ON_ABTQD6KN3fYHQ75BoCr5VeBJ0Tz6YYDL5d8QL9DzHS04AxYm2C48TpWT6rVS2nN_4P1QbXFlVSUZpYtcGsAg9X7wKBNmKpLSbhSr3OhLOXLz5ZjbCiFKw/s1600/get_moviexz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7idsRMEPQKppcf3bbxH5ON_ABTQD6KN3fYHQ75BoCr5VeBJ0Tz6YYDL5d8QL9DzHS04AxYm2C48TpWT6rVS2nN_4P1QbXFlVSUZpYtcGsAg9X7wKBNmKpLSbhSr3OhLOXLz5ZjbCiFKw/s1600/get_moviexz.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcXK_4EIOa8d58TzYkP9AOxjGV4A-sPGgiyuo2shqthGGOKsX6A7wJo9X4soDM9W0cDJ3OZlHHmDYRrxDqy631q1qjEuFAtxgxHc_wMneGwF1ci1uapPV7S6ci-OCklIKxcTwnEzjASgg/s1600/get_moviexza.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcXK_4EIOa8d58TzYkP9AOxjGV4A-sPGgiyuo2shqthGGOKsX6A7wJo9X4soDM9W0cDJ3OZlHHmDYRrxDqy631q1qjEuFAtxgxHc_wMneGwF1ci1uapPV7S6ci-OCklIKxcTwnEzjASgg/s1600/get_moviexza.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi499JeJYtyAOs8ADyOAoWh0s3k2lwVh0w_4_b7ZMFQNWdHBnsa7oaYkF9wBzal4IFZwb3se-c6OsdpUYYHSIuKWg25RNIX8y15gaMnbq5KSR223MYm5ccjl4eJQ8l2tZZhgFo2EW6RXJE/s1600/get_moviexzb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi499JeJYtyAOs8ADyOAoWh0s3k2lwVh0w_4_b7ZMFQNWdHBnsa7oaYkF9wBzal4IFZwb3se-c6OsdpUYYHSIuKWg25RNIX8y15gaMnbq5KSR223MYm5ccjl4eJQ8l2tZZhgFo2EW6RXJE/s1600/get_moviexzb.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpxg1LNvZ4FslqUYTiAqMLwygiJaCxit1pkG8ZOc5otHmITvoQiB6COyFVXo7HYvUCr93GkMcu6KR30rZsgK77j_c8CFNKxahhyzh_iw8yA8xH3SOFzcruZLMik_hbjohRkNX9xz7sYwA/s1600/get_moviexzc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpxg1LNvZ4FslqUYTiAqMLwygiJaCxit1pkG8ZOc5otHmITvoQiB6COyFVXo7HYvUCr93GkMcu6KR30rZsgK77j_c8CFNKxahhyzh_iw8yA8xH3SOFzcruZLMik_hbjohRkNX9xz7sYwA/s1600/get_moviexzc.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDFo7JKe-rf68b-n2RyjgNLldTtMsesfgGj-NtDZHzLrOBzmWahGMSGDvRRcw_Q25fJNxp9QZldTd2XyvORh51mOobdvRbxXmrSroTV3ISAW-8Qlhs7xpZetJvbOAekaUMOL0BjwOm95A/s1600/get_moviexzd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDFo7JKe-rf68b-n2RyjgNLldTtMsesfgGj-NtDZHzLrOBzmWahGMSGDvRRcw_Q25fJNxp9QZldTd2XyvORh51mOobdvRbxXmrSroTV3ISAW-8Qlhs7xpZetJvbOAekaUMOL0BjwOm95A/s1600/get_moviexzd.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQO1n7isEBZ4ZYMVZlaExm0_OFiNb8rTFNXu7j4kW_25yuGduGYUrWlHgF8DWaFbqTF1VnmwIWjOFFKbmNx1E182-veS1fEP47pqk_L5h439CyRKWQfWxQ0dyZlM0Cdw2q2qyaBQnlWvo/s1600/get_moviexze.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQO1n7isEBZ4ZYMVZlaExm0_OFiNb8rTFNXu7j4kW_25yuGduGYUrWlHgF8DWaFbqTF1VnmwIWjOFFKbmNx1E182-veS1fEP47pqk_L5h439CyRKWQfWxQ0dyZlM0Cdw2q2qyaBQnlWvo/s1600/get_moviexze.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6tFrp9mqzBjl6LL58HxF0WVgwm51AEfzF2ZQVWtLhjJ7eql-LKKXicY2k_Mdg4_R_wlXM6B6hoOdcMAPMThkADg_o7nWG_8KSXMK2DkRvzPVMI75QQ69J4tLfeszgfmsFmYPs6JydGYc/s1600/get_moviexzf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6tFrp9mqzBjl6LL58HxF0WVgwm51AEfzF2ZQVWtLhjJ7eql-LKKXicY2k_Mdg4_R_wlXM6B6hoOdcMAPMThkADg_o7nWG_8KSXMK2DkRvzPVMI75QQ69J4tLfeszgfmsFmYPs6JydGYc/s1600/get_moviexzf.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF8H9dudTFf9HzuS1g17Ar2xCRqm67fUGJuG_IL7BptHxC3OCRr1p80YeyNaRr5T6jlJGRwBSFBZAGb1qWLrV3oTRmbkKADie5ZNAniELLCmouyevn-3pAVPShX4QN5ZUQQ-ZecnRIiuQ/s1600/get_moviexzg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF8H9dudTFf9HzuS1g17Ar2xCRqm67fUGJuG_IL7BptHxC3OCRr1p80YeyNaRr5T6jlJGRwBSFBZAGb1qWLrV3oTRmbkKADie5ZNAniELLCmouyevn-3pAVPShX4QN5ZUQQ-ZecnRIiuQ/s1600/get_moviexzg.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdfe_GBvmCL_S8Bji8obe1q1iGXLknDuxFKtd3IglzZhrkwY47L0SvqpDu270-d2QwsCuiNBlBqPFP2DmFA5WuvDiNVRUd-a3IeKztfPBVGTyb_-kSoGkZ3f3wxfc3GqjrwZy2FbKTtyw/s1600/get_moviexzh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdfe_GBvmCL_S8Bji8obe1q1iGXLknDuxFKtd3IglzZhrkwY47L0SvqpDu270-d2QwsCuiNBlBqPFP2DmFA5WuvDiNVRUd-a3IeKztfPBVGTyb_-kSoGkZ3f3wxfc3GqjrwZy2FbKTtyw/s1600/get_moviexzh.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdI62BfDKVF140OmGwMhm97YgQvWr0lB59jFhtMHYtJMwhHQbLVJYBhZZrfSiu3i2BFFtxoCJnbsebp0gEGKOA14yWeUpl18QISu2VDJaNV3Vd3dkMgaqosMn7lm2z6QjqmwyF8x9xCeU/s1600/get_moviexzi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdI62BfDKVF140OmGwMhm97YgQvWr0lB59jFhtMHYtJMwhHQbLVJYBhZZrfSiu3i2BFFtxoCJnbsebp0gEGKOA14yWeUpl18QISu2VDJaNV3Vd3dkMgaqosMn7lm2z6QjqmwyF8x9xCeU/s1600/get_moviexzi.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPMSTf6wo04FVwNI-s9-OQPYOGGQEEzwa7oO0KxsedhqbzoZwi4-Tuy7pzpeXYKSYc44y4D7z6N7PITM4-jggNT2f1alvt5GE2dKpmYxI2cp5abug35tAPCqTPfSBaatzu1PZnY4Z2PVM/s1600/get_moviexzj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPMSTf6wo04FVwNI-s9-OQPYOGGQEEzwa7oO0KxsedhqbzoZwi4-Tuy7pzpeXYKSYc44y4D7z6N7PITM4-jggNT2f1alvt5GE2dKpmYxI2cp5abug35tAPCqTPfSBaatzu1PZnY4Z2PVM/s1600/get_moviexzj.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_BJ2W1CyPJ2CmDBzWW76AX2b-hYGBfww3qJWmJBTA__QjzKZ5DNoNFewwndZ3i9iDiyHPTnuo-_JCFMjdgqSR_Sx9u0tqwm4bBjXMqOWSZgNPyLtG4yMz5GdonEzX-rAMkxf35x4V5s/s1600/get_moviexzk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_BJ2W1CyPJ2CmDBzWW76AX2b-hYGBfww3qJWmJBTA__QjzKZ5DNoNFewwndZ3i9iDiyHPTnuo-_JCFMjdgqSR_Sx9u0tqwm4bBjXMqOWSZgNPyLtG4yMz5GdonEzX-rAMkxf35x4V5s/s1600/get_moviexzk.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwDw9JpsMXSwfhhwO_L5cWA5y46bjHZ7I-FH1X753KRN63I-0ZXwcyNcxd1kldhNuq7yvB54zKnwndkyaS9RL55qGZrtCRzxOKzxgSKdNJd_jJl1xt93Dnzwf2p3fI2bNzMTJ28vfCe5A/s1600/get_moviexzl.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwDw9JpsMXSwfhhwO_L5cWA5y46bjHZ7I-FH1X753KRN63I-0ZXwcyNcxd1kldhNuq7yvB54zKnwndkyaS9RL55qGZrtCRzxOKzxgSKdNJd_jJl1xt93Dnzwf2p3fI2bNzMTJ28vfCe5A/s1600/get_moviexzl.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGMPNEBqbpCevGzqnCQS3jy8SJRkIortNQ4XOSR0F1ckvRk__HDLmlD86B9mGCMKUc6YLSOZdR_ORssEMclkoSVPkv9Pe8gCFkYbABfILGY2DruKlUu2NfhawxUsKKpFHm1oWecW2J0cw/s1600/get_moviexzm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGMPNEBqbpCevGzqnCQS3jy8SJRkIortNQ4XOSR0F1ckvRk__HDLmlD86B9mGCMKUc6YLSOZdR_ORssEMclkoSVPkv9Pe8gCFkYbABfILGY2DruKlUu2NfhawxUsKKpFHm1oWecW2J0cw/s1600/get_moviexzm.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbnvDQf2YzLSoNh-fTOkial_09P5a9o8oS5hGFO9okN-PRXN6aQzLXjL3co_Fn5VgDpQaRec1cvadYC9B5abTF_6Rdy44hkRcrZcpG5YQXDLlZ1ic99scXjBEhIOPzqPUsC8tEzEcGDz8/s1600/get_moviexzn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbnvDQf2YzLSoNh-fTOkial_09P5a9o8oS5hGFO9okN-PRXN6aQzLXjL3co_Fn5VgDpQaRec1cvadYC9B5abTF_6Rdy44hkRcrZcpG5YQXDLlZ1ic99scXjBEhIOPzqPUsC8tEzEcGDz8/s1600/get_moviexzn.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXol7ekbs4MIggTducCyp8NTqY82JQA9mbx_6fs2173UpGS2Y7vkVJ0cDPyHpSoLXlXBLjw3iBRIRnwVKssCCpYd6maYU4E4rIl9bxipaFuQJXwBfYvMGMYpvsU8IqKY83S85fCRlMMjo/s1600/get_moviexzo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXol7ekbs4MIggTducCyp8NTqY82JQA9mbx_6fs2173UpGS2Y7vkVJ0cDPyHpSoLXlXBLjw3iBRIRnwVKssCCpYd6maYU4E4rIl9bxipaFuQJXwBfYvMGMYpvsU8IqKY83S85fCRlMMjo/s1600/get_moviexzo.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzwNtU3T7HFOVKam9_0H-vh0hFOBgBz08zmCxadmtuF-eCHdqFvEgg4nD6ypHX8sZnbOJcxVxTsLvlYInLMQlxjhNmzvwbNXTi1G3wRtukNXDp6guObq2VQ1mNCmHig4Cg-964iO-2Dtk/s1600/get_moviexzp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzwNtU3T7HFOVKam9_0H-vh0hFOBgBz08zmCxadmtuF-eCHdqFvEgg4nD6ypHX8sZnbOJcxVxTsLvlYInLMQlxjhNmzvwbNXTi1G3wRtukNXDp6guObq2VQ1mNCmHig4Cg-964iO-2Dtk/s1600/get_moviexzp.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-35429596568570963822013-07-21T20:54:00.002-07:002013-07-21T20:54:29.581-07:00Horny Maker<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjqc8ADW5HvteqZ8a7ZJcqPIeLZPMRwITcx3P8up489RAsZpvYXjQn3XXqr7Xdb2Gq0eEgoBL4HMwbSQ_bqkwdXXeu4o3Q_nZNRjnNkF_JLDfHpq5SfmCMk0vgCZoq8Eq8_sasd_HU3Go/s1600/tumblr_mm58n9isK01qfj3gio1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjqc8ADW5HvteqZ8a7ZJcqPIeLZPMRwITcx3P8up489RAsZpvYXjQn3XXqr7Xdb2Gq0eEgoBL4HMwbSQ_bqkwdXXeu4o3Q_nZNRjnNkF_JLDfHpq5SfmCMk0vgCZoq8Eq8_sasd_HU3Go/s1600/tumblr_mm58n9isK01qfj3gio1_500.jpg" height="400" width="316" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE3u39KBEeFhTBnJjoPOPck2R1Y28oOiCfECdhamcBrlY3mZ2gBjB6VwHspPt6IhrRSXau9rao5lkTuTxaZoIDaVQkHcofEkZVQYSBS-YTPGi5KEzVckRKaoQ2iQsHCns-zaHYEUbJEtQ/s1600/tumblr_mnofpp4h4M1s7g57oo1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE3u39KBEeFhTBnJjoPOPck2R1Y28oOiCfECdhamcBrlY3mZ2gBjB6VwHspPt6IhrRSXau9rao5lkTuTxaZoIDaVQkHcofEkZVQYSBS-YTPGi5KEzVckRKaoQ2iQsHCns-zaHYEUbJEtQ/s1600/tumblr_mnofpp4h4M1s7g57oo1_500.jpg" height="266" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh853EI7FtUGthnhhiwWjww8deimoNBsqu7KAiWKakDkYP9Cj_Ap3Zy-761axim5pFzyZclqYr6qIHUMhSlDMU8lCYL5hXQ0r5InRRTqtc7h5d-dG6O70RrD5uN-QardnPmVrY1hLgj_Ww/s1600/BON7m1cCMAAz4x-.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh853EI7FtUGthnhhiwWjww8deimoNBsqu7KAiWKakDkYP9Cj_Ap3Zy-761axim5pFzyZclqYr6qIHUMhSlDMU8lCYL5hXQ0r5InRRTqtc7h5d-dG6O70RrD5uN-QardnPmVrY1hLgj_Ww/s1600/BON7m1cCMAAz4x-.jpg" height="316" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwi24rA0haRS_4H1u-kdVO6nf9TiusPvAecc9tvjbbCYfjZxzFotQa1qYZRNjIgQOKkTK0UZ5_lms4x2xubi4d3oWWYfWLIawvqjjD416MzB0LYRT0z_kPa6mC4g2i2p8FV_B3ZGiE-C8/s1600/tumblr_mopcnd82aA1qb74fko1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwi24rA0haRS_4H1u-kdVO6nf9TiusPvAecc9tvjbbCYfjZxzFotQa1qYZRNjIgQOKkTK0UZ5_lms4x2xubi4d3oWWYfWLIawvqjjD416MzB0LYRT0z_kPa6mC4g2i2p8FV_B3ZGiE-C8/s1600/tumblr_mopcnd82aA1qb74fko1_500.jpg" height="181" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixpfd2g8igpkNS916gi2qHS7I3-2VY_PGOfpgEfUfkYEQlhq0lxKpxMJu4RSaSdUJtFdoBDPgM4SC4o5VWNQCq7Pul7xXuJmpu0zTxNnrxZ4CR9PclC4QH27kMgmPvFiVaJPzfEO-peuk/s1600/tumblr_mp4yjyj6rW1sq6gtyo1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixpfd2g8igpkNS916gi2qHS7I3-2VY_PGOfpgEfUfkYEQlhq0lxKpxMJu4RSaSdUJtFdoBDPgM4SC4o5VWNQCq7Pul7xXuJmpu0zTxNnrxZ4CR9PclC4QH27kMgmPvFiVaJPzfEO-peuk/s1600/tumblr_mp4yjyj6rW1sq6gtyo1_500.jpg" height="320" width="250" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWlJr-bl2OHLFhXcS2hEpK7ED-hYCqqB5f32TmqcDD6PT-cu7_UGIATfvC_6aq8mo-1uzPcPX0rxw-bIMRvIIOfIyBmgVs6hFQtsI01ytyhyudj-5zBxqm97Z8PiuYjVuaSmiDv7RqSFw/s1600/tumblr_mpprldjn8d1qj8ghmo1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWlJr-bl2OHLFhXcS2hEpK7ED-hYCqqB5f32TmqcDD6PT-cu7_UGIATfvC_6aq8mo-1uzPcPX0rxw-bIMRvIIOfIyBmgVs6hFQtsI01ytyhyudj-5zBxqm97Z8PiuYjVuaSmiDv7RqSFw/s1600/tumblr_mpprldjn8d1qj8ghmo1_500.jpg" height="320" width="266" /></a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-11724937335796613902013-07-21T12:37:00.002-07:002013-07-21T12:37:33.700-07:00GENTLE COCK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDmbD9zOwLpOJYoPLIwLouYB4tsFE4_zYAateUVUEfVmHoFCDUfj-rwEW0tL1V_neC9g0Xj0I3wq6pJHX3cdoEXWYXuSGEHHY4jWg29ux-IlSGA-uJwv9NgjyDFoAyDlptwaro1_cvwG4/s1600/BOMBBGnCEAEcnRK.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDmbD9zOwLpOJYoPLIwLouYB4tsFE4_zYAateUVUEfVmHoFCDUfj-rwEW0tL1V_neC9g0Xj0I3wq6pJHX3cdoEXWYXuSGEHHY4jWg29ux-IlSGA-uJwv9NgjyDFoAyDlptwaro1_cvwG4/s1600/BOMBBGnCEAEcnRK.png" height="277" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR0RNdbU69Q19HB4zVeiittVBdu9IXAXSZAz2jshH3AtEXcUbbiir6xLiHZ0UykaKxXwRAAM8OJTXQi-2CKgZRNVfwxJ0LdxkSO2qSSvcY9hB-ra-tpNLBc4WjeKiiKKVwJOoiaRU-hX8/s1600/A5sM988CMAAkmMz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR0RNdbU69Q19HB4zVeiittVBdu9IXAXSZAz2jshH3AtEXcUbbiir6xLiHZ0UykaKxXwRAAM8OJTXQi-2CKgZRNVfwxJ0LdxkSO2qSSvcY9hB-ra-tpNLBc4WjeKiiKKVwJOoiaRU-hX8/s1600/A5sM988CMAAkmMz.jpg" height="320" width="213" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRjEz9nq-CWMEAV1ieJ44Ihurpga2_xOmWgl4RKup_owIuJxtln9_S8sqtfgJX0vtH5uzWgsJxxv56JGkx_H-HxhTypaiLmlXCZL3te77fv1ZI3wqc4i18HpFKHFRrdcxhPS957ER4e-c/s1600/9qcdx.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRjEz9nq-CWMEAV1ieJ44Ihurpga2_xOmWgl4RKup_owIuJxtln9_S8sqtfgJX0vtH5uzWgsJxxv56JGkx_H-HxhTypaiLmlXCZL3te77fv1ZI3wqc4i18HpFKHFRrdcxhPS957ER4e-c/s1600/9qcdx.jpg" height="320" width="280" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqMvb4TUGyH7HTq-ufCbcXbiYJd-MeLaLitxF_sUxiKp-XHAblqMVRiDMkbqzcUB9TkFmX-MI_b8ZYAls41IgoG10LWTM7wDzpATdD_943GkM1OA5IHvW_JPUAu14k3vL-Z-Sw_WVEilQ/s1600/A59VaiaCEAARY8a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqMvb4TUGyH7HTq-ufCbcXbiYJd-MeLaLitxF_sUxiKp-XHAblqMVRiDMkbqzcUB9TkFmX-MI_b8ZYAls41IgoG10LWTM7wDzpATdD_943GkM1OA5IHvW_JPUAu14k3vL-Z-Sw_WVEilQ/s1600/A59VaiaCEAARY8a.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9OaNi6SVe1Pq8KwG6OtRV6nZrYAtt527ThLzLGxSJA6znpf_5mK3tPLDmU5WhCp3IycsWAn0HFVmuOU0GgqNosMpY-k-JtYHRPXXhyElHl0SsZ0Lr-XU9MTO2RvKh7g1jXbzVZDeka5k/s1600/BB_PJc7CYAE9Qiq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9OaNi6SVe1Pq8KwG6OtRV6nZrYAtt527ThLzLGxSJA6znpf_5mK3tPLDmU5WhCp3IycsWAn0HFVmuOU0GgqNosMpY-k-JtYHRPXXhyElHl0SsZ0Lr-XU9MTO2RvKh7g1jXbzVZDeka5k/s1600/BB_PJc7CYAE9Qiq.jpg" height="320" width="254" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWEfHzBj4ji4ReqppEwbdwG8_zeSeUxekbcD8k_bkBH4YbubDxKjZVmHuciLuJa3TUlzau2r1H0CXuUxsDTnTVlH_3rwJ5EYKKezSzfDP8nv1uuMJpYY6OLqLsCfmytXNWMlLbDG3wR8/s1600/BEsh0LrCAAEmyxi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWEfHzBj4ji4ReqppEwbdwG8_zeSeUxekbcD8k_bkBH4YbubDxKjZVmHuciLuJa3TUlzau2r1H0CXuUxsDTnTVlH_3rwJ5EYKKezSzfDP8nv1uuMJpYY6OLqLsCfmytXNWMlLbDG3wR8/s1600/BEsh0LrCAAEmyxi.jpg" height="281" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzBUR1BYtsnT1XtZ0hocOYFYnC-m0llq2Nl4zMDH6RaDoLGvLAMyRhG3U8hC-hsWuuTqMLUq_kLF93K_hEwqz6D75t0sZvjClhdOJ5s5hUzVcvF_Onl5MqG_tbnaRvWCY-yQZ-U0bcFCs/s1600/BJRuxOpCUAAXEog.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzBUR1BYtsnT1XtZ0hocOYFYnC-m0llq2Nl4zMDH6RaDoLGvLAMyRhG3U8hC-hsWuuTqMLUq_kLF93K_hEwqz6D75t0sZvjClhdOJ5s5hUzVcvF_Onl5MqG_tbnaRvWCY-yQZ-U0bcFCs/s1600/BJRuxOpCUAAXEog.jpg" height="320" width="218" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisoD9Nps11G1xqq-ub32Ss3i0RWFbNUbxevoqGjyZc6nbFQQbS6Hir1tNEXRaaj2DiAtz5wwy7DRfchel-ZTpK-RcEQcXuDmpMSliHHBfkOnc_i0qCUuZTEUOP1tbd7-Dzy7eM899aFzc/s1600/BJzbz7aCYAAG26F.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisoD9Nps11G1xqq-ub32Ss3i0RWFbNUbxevoqGjyZc6nbFQQbS6Hir1tNEXRaaj2DiAtz5wwy7DRfchel-ZTpK-RcEQcXuDmpMSliHHBfkOnc_i0qCUuZTEUOP1tbd7-Dzy7eM899aFzc/s1600/BJzbz7aCYAAG26F.jpg" height="320" width="218" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRL0_-8yf_-IJrTeTDe7vq5rKJ6LR5Ay2r5HJpm-jEUp3J9v8-UqV5jzEh_qAx8-CIzjxA5KrXQNPx20k7um2yudSoy5wfhr1UgO-oDyTc5iH-fXanuOQn5AGKVR9wBycRbtBSQIZJ-3o/s1600/BKeFd2xCEAEa2Gl.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRL0_-8yf_-IJrTeTDe7vq5rKJ6LR5Ay2r5HJpm-jEUp3J9v8-UqV5jzEh_qAx8-CIzjxA5KrXQNPx20k7um2yudSoy5wfhr1UgO-oDyTc5iH-fXanuOQn5AGKVR9wBycRbtBSQIZJ-3o/s1600/BKeFd2xCEAEa2Gl.jpg" height="320" width="250" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3jFRPyiVd7qkRQJ7p3Ze29vGNlgnCNJjMoOPJGnfj_QhDEkyBV5H_BlIgMUdCHgXJ0fRYfQX3MawZaZeJkiomNjzaoFgro_Yc49pfm_1CVY-_Y1hkxSFieady611d0S7eC-tVaPw2G8U/s1600/BKxWkS-CAAAJlYB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3jFRPyiVd7qkRQJ7p3Ze29vGNlgnCNJjMoOPJGnfj_QhDEkyBV5H_BlIgMUdCHgXJ0fRYfQX3MawZaZeJkiomNjzaoFgro_Yc49pfm_1CVY-_Y1hkxSFieady611d0S7eC-tVaPw2G8U/s1600/BKxWkS-CAAAJlYB.jpg" height="173" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifccE37MpO1PCyKem5JahVvQ9OcJOIhWNx0ycoNbdUypKv0_NinQHhc7e8BeMpyXt3TzoUoPJJc5Jc0qbIX_BsYP5XjFvJpHbEHgtkajzRUvPKTrj5Sr50dNattuSXnBkUq0d0w5hcbLs/s1600/BMxgh3bCAAIGC3C.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifccE37MpO1PCyKem5JahVvQ9OcJOIhWNx0ycoNbdUypKv0_NinQHhc7e8BeMpyXt3TzoUoPJJc5Jc0qbIX_BsYP5XjFvJpHbEHgtkajzRUvPKTrj5Sr50dNattuSXnBkUq0d0w5hcbLs/s1600/BMxgh3bCAAIGC3C.jpg" height="172" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1IgAvolM9HcBLzzgsz5sNcn661hLIdSLVWKeXz1GUvEZiEcRYiuTdmyLq1eYKnOUYjzOL1LE5HFH3L2ZNpnca57fXl0z5PzVYD0mkEfiyKgRvcG2fbFeLXyaKZ3F3XKjVKq__3rt0wgA/s1600/BN8fzfCCAAIYKnB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1IgAvolM9HcBLzzgsz5sNcn661hLIdSLVWKeXz1GUvEZiEcRYiuTdmyLq1eYKnOUYjzOL1LE5HFH3L2ZNpnca57fXl0z5PzVYD0mkEfiyKgRvcG2fbFeLXyaKZ3F3XKjVKq__3rt0wgA/s1600/BN8fzfCCAAIYKnB.jpg" height="214" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXQbd5JZCdB_zrOkwIp4fqJcGi37V92UOUYBDmv3sifHsaZPgHah4KLMjMdkzR-VoUjzs68nwM2y2Wna_0NTy2UISMVulkri__e_qj6E433mghZjsbJy0v87UGYfORvYttTuUuOd-CQTU/s1600/BNdIzkkCMAIDq2m.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXQbd5JZCdB_zrOkwIp4fqJcGi37V92UOUYBDmv3sifHsaZPgHah4KLMjMdkzR-VoUjzs68nwM2y2Wna_0NTy2UISMVulkri__e_qj6E433mghZjsbJy0v87UGYfORvYttTuUuOd-CQTU/s1600/BNdIzkkCMAIDq2m.jpg" height="178" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_9dn1eVTd3BrDXuKXJ89bCrzLhqJf79EBPq6xwKz5KqX-rBUQVQkXU9Z2r_yc-n8LMU4T2lnHHmKFvr7dCmD_SxqdlDF4hZAVO_c90rwH_S5bgx0S0pRKCr68BoMl8tjD_51BEh73Alc/s1600/BNfOiMtCIAAiD5v.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_9dn1eVTd3BrDXuKXJ89bCrzLhqJf79EBPq6xwKz5KqX-rBUQVQkXU9Z2r_yc-n8LMU4T2lnHHmKFvr7dCmD_SxqdlDF4hZAVO_c90rwH_S5bgx0S0pRKCr68BoMl8tjD_51BEh73Alc/s1600/BNfOiMtCIAAiD5v.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhihVxX8vTEGcVWUslpqfy59fmqLpEnuF5LRHM9MIG1IasApf3KSoOwYnctU9PpuT_Xc7fH5PGirJyg0EaGBCDoUT0bSB513l-_rUZPvQF9YW0eKxv_YU1uOm7A2ohm-b4REwRxdld0iOc/s1600/BNGI-ERCMAEuFKL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhihVxX8vTEGcVWUslpqfy59fmqLpEnuF5LRHM9MIG1IasApf3KSoOwYnctU9PpuT_Xc7fH5PGirJyg0EaGBCDoUT0bSB513l-_rUZPvQF9YW0eKxv_YU1uOm7A2ohm-b4REwRxdld0iOc/s1600/BNGI-ERCMAEuFKL.jpg" height="246" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl8xP8dUPn0vHmZRr-tZcPESj41PpDjvJHy5BKNbCl8lt84jXKSAHZJeSOE6xGyGYwyOfEhn86rN3usDQGkjvwZ5ZCnwV5EhMlsT6GayKaijbnWJ6rjEzGQQePrQEq_t888vi7dkMalJA/s1600/BNIMBIcCMAEWbyg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl8xP8dUPn0vHmZRr-tZcPESj41PpDjvJHy5BKNbCl8lt84jXKSAHZJeSOE6xGyGYwyOfEhn86rN3usDQGkjvwZ5ZCnwV5EhMlsT6GayKaijbnWJ6rjEzGQQePrQEq_t888vi7dkMalJA/s1600/BNIMBIcCMAEWbyg.jpg" height="320" width="224" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifmgICpvltpItAdyXH25R9SdK1McO3EVrQotm9Mlwi6nMRiG2XuHn7XFTJTjZoHfXz28zkQCFYLwWiVV8ioZfPI1B4EIaLrC77an6-4RyHFuwu8s_qAz6O1D6VYNlRMidBnYt1Yh_F3Rw/s1600/BNQ3bumCAAAS1vO.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifmgICpvltpItAdyXH25R9SdK1McO3EVrQotm9Mlwi6nMRiG2XuHn7XFTJTjZoHfXz28zkQCFYLwWiVV8ioZfPI1B4EIaLrC77an6-4RyHFuwu8s_qAz6O1D6VYNlRMidBnYt1Yh_F3Rw/s1600/BNQ3bumCAAAS1vO.jpg" height="206" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigdge9441we27p7benfwEThVIGezkr2L0ySFemrm7D5qKLnr53K3crAC70O0Hf84fGTGvPTdkf7C5hSfbFKD62l_7h2INc96GcxF_qYiI1gXS8fZc31ekkU_BE3FBI4VOT7aiapBRdc90/s1600/BOcLJGHCcAAFKsG.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigdge9441we27p7benfwEThVIGezkr2L0ySFemrm7D5qKLnr53K3crAC70O0Hf84fGTGvPTdkf7C5hSfbFKD62l_7h2INc96GcxF_qYiI1gXS8fZc31ekkU_BE3FBI4VOT7aiapBRdc90/s1600/BOcLJGHCcAAFKsG.jpg" height="236" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio1zIv1LUkTWEY8hjaRTFY1xJrc8IBkYDIRjKZkqAsOt2cqP8JHWHmg9jziw7zszBaevLXMnfyafXxPo-NbD3ihoaqNJXrAeDeMq3sLii0ogbM66akM6pUfuTQYavL8T_BTUvrNKYnYb8/s1600/BOcpSscCcAAeoFc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio1zIv1LUkTWEY8hjaRTFY1xJrc8IBkYDIRjKZkqAsOt2cqP8JHWHmg9jziw7zszBaevLXMnfyafXxPo-NbD3ihoaqNJXrAeDeMq3sLii0ogbM66akM6pUfuTQYavL8T_BTUvrNKYnYb8/s1600/BOcpSscCcAAeoFc.jpg" height="202" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1X1H-kXGILn8ThXYXYqZ5LxbHDHU8Krh_aN0ietz1eB9pFgmDTlv8hRvnnjGhhkZIFGNGB0o1lid6rnLUot1_Fzf69IijnAxqs3RaQVc5ejtDhRa-PlP9hr_BsrpXq0Ew3wrjRNOdgv0/s1600/BOcrQyZCQAAjs6B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1X1H-kXGILn8ThXYXYqZ5LxbHDHU8Krh_aN0ietz1eB9pFgmDTlv8hRvnnjGhhkZIFGNGB0o1lid6rnLUot1_Fzf69IijnAxqs3RaQVc5ejtDhRa-PlP9hr_BsrpXq0Ew3wrjRNOdgv0/s1600/BOcrQyZCQAAjs6B.jpg" height="242" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbWflztkloKDUuKwDDei6qvlij4065jeVseXYvN2kDF1DA59FselA08RIdqDbJ3xIKZwh6-qOduG3N6yUh38Lh4s1wMkUS2SqtPwrn9jcRJ9O0GHKGFwWpUraOdTc4OBN1IY4gexkBrUI/s1600/BOdt661CIAAogpv.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbWflztkloKDUuKwDDei6qvlij4065jeVseXYvN2kDF1DA59FselA08RIdqDbJ3xIKZwh6-qOduG3N6yUh38Lh4s1wMkUS2SqtPwrn9jcRJ9O0GHKGFwWpUraOdTc4OBN1IY4gexkBrUI/s1600/BOdt661CIAAogpv.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh56TbyTu0BuiuyfMD1TrteIy52WbdEn4x8-yDNJipuAru3ozaIF5YRFZUMLCZl_oHFVrj4UgUjT8sDmvb6-w5HLk1_FhPr4iBXqvWescz6JsORMHxc8dbCUqWMtxMLNATM3mGSer1-09I/s1600/BOH3SXSCQAEqRa7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh56TbyTu0BuiuyfMD1TrteIy52WbdEn4x8-yDNJipuAru3ozaIF5YRFZUMLCZl_oHFVrj4UgUjT8sDmvb6-w5HLk1_FhPr4iBXqvWescz6JsORMHxc8dbCUqWMtxMLNATM3mGSer1-09I/s1600/BOH3SXSCQAEqRa7.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEianjPhliGsfe1tfkYCoGqRZWt_BxnLmIF8LBLU8tVYgmbPfCDe9QT8i9V7gurMLND5iIw8M06p8B7mcH1nFcWlurOMu4QJ5msWSZV9IyLCzlJroN0MXeZXBNgp0BfOdrg-y9_T_dpwEZg/s1600/BOkNwYUCYAEA1x1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEianjPhliGsfe1tfkYCoGqRZWt_BxnLmIF8LBLU8tVYgmbPfCDe9QT8i9V7gurMLND5iIw8M06p8B7mcH1nFcWlurOMu4QJ5msWSZV9IyLCzlJroN0MXeZXBNgp0BfOdrg-y9_T_dpwEZg/s1600/BOkNwYUCYAEA1x1.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAhqMxIa6MGxBkFaIzAm0jkNJt6MsKjI3-6C9OL13_Q36RtL4thyzn_i6LAObr74dAVvuYOEbV-iSGOM3by69B2x0iujzv1mPtH7OkXaiQ2QJy1EN8hvbcwCO1pLFnpUDRixgHxvQGVn0/s1600/BOLw5hzCMAAMUJL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAhqMxIa6MGxBkFaIzAm0jkNJt6MsKjI3-6C9OL13_Q36RtL4thyzn_i6LAObr74dAVvuYOEbV-iSGOM3by69B2x0iujzv1mPtH7OkXaiQ2QJy1EN8hvbcwCO1pLFnpUDRixgHxvQGVn0/s1600/BOLw5hzCMAAMUJL.jpg" height="238" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPCLbmLTWJrIntOFLsk_oOjaa-0065R1OfsMHeBTUtiiB1s7uI6-HPc-mXFvyfx3WX4t6N241ySWKKlmPkJDDul1vlATkFjvphkLfE85syIq5bU6hpwgIIcFE8Ze3ew1eE6xgcm8tFl7o/s1600/BON7m1cCMAAz4x-.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPCLbmLTWJrIntOFLsk_oOjaa-0065R1OfsMHeBTUtiiB1s7uI6-HPc-mXFvyfx3WX4t6N241ySWKKlmPkJDDul1vlATkFjvphkLfE85syIq5bU6hpwgIIcFE8Ze3ew1eE6xgcm8tFl7o/s1600/BON7m1cCMAAz4x-.jpg" height="316" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0_7NQY6JtfWu5CbCTA3VxUpQjDTEngQZNpZBN3rTaztAHhwWgq9SCiHzSZjbcRC-NFVXqPXwYVX7b_sj3HUPECkNX2LNqm_Mh4lfikJxhalar47l-ML1eNNZwHxEnLDuLITPWq7nWuWA/s1600/BOQ6HfvCQAEBLKw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0_7NQY6JtfWu5CbCTA3VxUpQjDTEngQZNpZBN3rTaztAHhwWgq9SCiHzSZjbcRC-NFVXqPXwYVX7b_sj3HUPECkNX2LNqm_Mh4lfikJxhalar47l-ML1eNNZwHxEnLDuLITPWq7nWuWA/s1600/BOQ6HfvCQAEBLKw.jpg" height="230" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNq646TxeKJpWxuVR2mlV2ZedXrv9u6FMRRBzV-XAru-en_rXEpBBSCXPZzjS7yAFNRVaJ21R6CgjYbyEGZ6_DxU2machrH4JjL7Qbk3CN4OsZRe-t3gDgNOeiywfHrPrgzxAhyphenhyphenvhU5m0/s1600/BOTRmjgCcAAykq0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNq646TxeKJpWxuVR2mlV2ZedXrv9u6FMRRBzV-XAru-en_rXEpBBSCXPZzjS7yAFNRVaJ21R6CgjYbyEGZ6_DxU2machrH4JjL7Qbk3CN4OsZRe-t3gDgNOeiywfHrPrgzxAhyphenhyphenvhU5m0/s1600/BOTRmjgCcAAykq0.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI2zgxcb1MFIoc3auohWniKblSt-MdLDdvcm49uNuhvSBQxilCCiDjb0WxGK3xLFgue-QWJpmXztxOT2XV4Wjw3rK4N5TdyFh5xrnu_61YkqkvtjK2h3BBQSVu7LwGbMlcBp2ih_KadbY/s1600/BOW6I7-CMAAo2Gw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI2zgxcb1MFIoc3auohWniKblSt-MdLDdvcm49uNuhvSBQxilCCiDjb0WxGK3xLFgue-QWJpmXztxOT2XV4Wjw3rK4N5TdyFh5xrnu_61YkqkvtjK2h3BBQSVu7LwGbMlcBp2ih_KadbY/s1600/BOW6I7-CMAAo2Gw.jpg" height="320" width="232" /></a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-15121905825717293822013-07-19T13:51:00.002-07:002013-07-19T13:51:19.854-07:00Special Army<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6WAFYRhRrX7YZeZvh7FOMBEN77yuafxtYpa3wyL9jm7lU9Lrjiiu91qS4l1VaYwOOqBzvFxNJaiJhnt9d0hg-wAYlAPYZh3F8Tmco5ZeYvNqkygaKL5ODJ5okepH0YRTLN6YuP3Q1uqY/s1600/A63v8s9CUAE8EDT.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6WAFYRhRrX7YZeZvh7FOMBEN77yuafxtYpa3wyL9jm7lU9Lrjiiu91qS4l1VaYwOOqBzvFxNJaiJhnt9d0hg-wAYlAPYZh3F8Tmco5ZeYvNqkygaKL5ODJ5okepH0YRTLN6YuP3Q1uqY/s1600/A63v8s9CUAE8EDT.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG3tUuLHPmf3HwsgTrNDKPYqqp4kgsj2c1I5nPytafvTT0dxUsUnn-k8f6-Pc2xa-rorQM7GSr-I-ZOGrn1YsPjhutt-RkVxB3X6PGJZW1yyfUG1vKbIp_Q9h1DfK6FhDBKmEXiN2GbgM/s1600/BOtC2z0CEAAGI0i.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG3tUuLHPmf3HwsgTrNDKPYqqp4kgsj2c1I5nPytafvTT0dxUsUnn-k8f6-Pc2xa-rorQM7GSr-I-ZOGrn1YsPjhutt-RkVxB3X6PGJZW1yyfUG1vKbIp_Q9h1DfK6FhDBKmEXiN2GbgM/s1600/BOtC2z0CEAAGI0i.jpg" height="400" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCwkOMW11uKLxuyp_PKzgimt6Zk-eAnX9sLh8T76R4biPe_I0h6vO-iinnlORwjhyphenhyphenbXJPTNPcDRF_zWboqJzFVHtJoz-vLLYdIwGBSSH168N05FbE87ddzx9iS2K3LIn3G6xbJOyEjruk/s1600/BPjk6UgCcAAF3cn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCwkOMW11uKLxuyp_PKzgimt6Zk-eAnX9sLh8T76R4biPe_I0h6vO-iinnlORwjhyphenhyphenbXJPTNPcDRF_zWboqJzFVHtJoz-vLLYdIwGBSSH168N05FbE87ddzx9iS2K3LIn3G6xbJOyEjruk/s1600/BPjk6UgCcAAF3cn.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhia05KHKQq7QX0uxl5RzlS7HCBp_ITTVAFfTMVSandfUMqXDh5LMlAjPn5KOLiffPXGP2snbzsOi6tMZ7UknxGd2kRr0s-Bw0AqPR5ZOaZQnY3pY2Uw_PAwPqaOaQm-oHLXFZRTO25mzs/s1600/BPjk9OsCMAII3jt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhia05KHKQq7QX0uxl5RzlS7HCBp_ITTVAFfTMVSandfUMqXDh5LMlAjPn5KOLiffPXGP2snbzsOi6tMZ7UknxGd2kRr0s-Bw0AqPR5ZOaZQnY3pY2Uw_PAwPqaOaQm-oHLXFZRTO25mzs/s1600/BPjk9OsCMAII3jt.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL0J_O0J8JCbwzZnOkYJZzRKiyP6jAhwjQ8Yp2OlDf_Qiu-A4mj-OCJ31ULQngP_qFFZpd7qBaku_FjZHTHCLj_Rta5O1PvcDhXYR6G0qasd-yA7C9tiwi9FWIKEAPEwaPb8WZ6GRyBIE/s1600/BPjlAoaCQAATwOO.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL0J_O0J8JCbwzZnOkYJZzRKiyP6jAhwjQ8Yp2OlDf_Qiu-A4mj-OCJ31ULQngP_qFFZpd7qBaku_FjZHTHCLj_Rta5O1PvcDhXYR6G0qasd-yA7C9tiwi9FWIKEAPEwaPb8WZ6GRyBIE/s1600/BPjlAoaCQAATwOO.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPxEzwXCeFFffeDaJ6-kuq4uIPjz1B-BExYwZiorzts75itu5p5vv8ijdx8GDoite8Rs07Kv1OzoOdKK8tRDZXG6mn8750IikTI4fo4K42pDNidXDrqbBSKTk5m5G02sqEwcOTFQayX6k/s1600/BPjlD6HCAAEcgO9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPxEzwXCeFFffeDaJ6-kuq4uIPjz1B-BExYwZiorzts75itu5p5vv8ijdx8GDoite8Rs07Kv1OzoOdKK8tRDZXG6mn8750IikTI4fo4K42pDNidXDrqbBSKTk5m5G02sqEwcOTFQayX6k/s1600/BPjlD6HCAAEcgO9.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-63217650790850966362013-07-12T05:25:00.001-07:002013-07-12T05:25:37.482-07:00Asian Naked Hunk<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUpD2CdbLbVyyr9e6CyGMZIKLl5tqhncrT2cqrMLr3oG8AHbj_jDKoabzaRGjd550l2dAupBHkABbIbkAI6A7VFKhgMvr2M8hMl4phuQlB0WZuHH2HdtyJNEjOmJJgmLmixa-pwcH8kWc/s1600/3fae3373gde913e89101a&690.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUpD2CdbLbVyyr9e6CyGMZIKLl5tqhncrT2cqrMLr3oG8AHbj_jDKoabzaRGjd550l2dAupBHkABbIbkAI6A7VFKhgMvr2M8hMl4phuQlB0WZuHH2HdtyJNEjOmJJgmLmixa-pwcH8kWc/s1600/3fae3373gde913e89101a&690.jpg" height="640" width="426" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWDX_QSQ_ZqjclcQfg1tAaz2YrkoEbzky3pq1SNbVC9Sv7L25060ynmXeFEW3U25MmS-OOIm_JyU1TgRL2aEX23m0Iy20yMByy4jEoJdu7jdccCUSuTXF_CC4NCg5te7bsCo3mFY2lnUY/s1600/3fae3373gde913e5e9e8a&690.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWDX_QSQ_ZqjclcQfg1tAaz2YrkoEbzky3pq1SNbVC9Sv7L25060ynmXeFEW3U25MmS-OOIm_JyU1TgRL2aEX23m0Iy20yMByy4jEoJdu7jdccCUSuTXF_CC4NCg5te7bsCo3mFY2lnUY/s1600/3fae3373gde913e5e9e8a&690.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNJWisCqgYcyWXiwLH1KKlThY4_vkYA0XziaBDmrfNnyusoFuTthDnzrhxX3Ab6j0XOmWKi-Xwy-U40W3TRv-XnKs-OFTMeJ1IHFQXKwP7NmYeF8mdYd4GULLyZ5SS8VpFK_ya22Nj2Dk/s1600/3fae3373g0b1ac7070324&690.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNJWisCqgYcyWXiwLH1KKlThY4_vkYA0XziaBDmrfNnyusoFuTthDnzrhxX3Ab6j0XOmWKi-Xwy-U40W3TRv-XnKs-OFTMeJ1IHFQXKwP7NmYeF8mdYd4GULLyZ5SS8VpFK_ya22Nj2Dk/s1600/3fae3373g0b1ac7070324&690.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7esIG_e5ArGgUM8LS0LDFyGdzaOwEGGwP0cwkN3chK2pYXYK-17N_wpt86krxepbI7-2SVd2CSW1OMv2ZiggsQyf0xRhQb4VWvmth5FvEyDDJeqo-YrXaR8LrkTd20rHxBI_Haxgjt0w/s1600/3fae3373gde913ee8e070&690.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7esIG_e5ArGgUM8LS0LDFyGdzaOwEGGwP0cwkN3chK2pYXYK-17N_wpt86krxepbI7-2SVd2CSW1OMv2ZiggsQyf0xRhQb4VWvmth5FvEyDDJeqo-YrXaR8LrkTd20rHxBI_Haxgjt0w/s1600/3fae3373gde913ee8e070&690.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjbN5XvKMJm_liSGohd9Dkjvc7pfL2aU-WylXkQZXrAe0_mKV2qiXykqNkdt4RXh4v6LvPCKGe_TfX1RxfR-lEhYp4M5hCxZnzxhYOzyG4S7SGaCSbKTwivBjUf1q9MtkNY0HKDliR3uM/s1600/3fae3373gde913ef3e815&690.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjbN5XvKMJm_liSGohd9Dkjvc7pfL2aU-WylXkQZXrAe0_mKV2qiXykqNkdt4RXh4v6LvPCKGe_TfX1RxfR-lEhYp4M5hCxZnzxhYOzyG4S7SGaCSbKTwivBjUf1q9MtkNY0HKDliR3uM/s1600/3fae3373gde913ef3e815&690.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPX_J-aazu9f2HyQAD_-SY9l561GcvWQJ_vdVN8B8FkcZS-F9F3lOZVmaFoN4vQJpUl05KIAfFw-3-IRqgRiWdcJTYL5iSmFKuSnG0up5fK7C4krptiW_rIbdMVTXXjqmtIvry6p3WFck/s1600/3fae3373gde913ef4c77c&690.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPX_J-aazu9f2HyQAD_-SY9l561GcvWQJ_vdVN8B8FkcZS-F9F3lOZVmaFoN4vQJpUl05KIAfFw-3-IRqgRiWdcJTYL5iSmFKuSnG0up5fK7C4krptiW_rIbdMVTXXjqmtIvry6p3WFck/s1600/3fae3373gde913ef4c77c&690.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_GxLc7Cz31bg89hj3CkFlyvAYf2EFAFDry7C-Y5UrsuHfOrPvnmhU-j4GDSzFEHHPRprqZr4bGlxP1MEWXtLGvS_nGDtc36mRYI7bA1DteGOTdnbtAC-GgSneq1iQ8KmVWPtSfLcIdFU/s1600/3fae3373gde913fa48288&690.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_GxLc7Cz31bg89hj3CkFlyvAYf2EFAFDry7C-Y5UrsuHfOrPvnmhU-j4GDSzFEHHPRprqZr4bGlxP1MEWXtLGvS_nGDtc36mRYI7bA1DteGOTdnbtAC-GgSneq1iQ8KmVWPtSfLcIdFU/s1600/3fae3373gde913fa48288&690.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQW5D4l8Rw4WH4VQJYW_Hfe2Tbz15sXg0CkLSMrD0-pOHKqGMzNWTRaKixhPWtikyx_-hCw3r2c14pz1iXUeTKu2UywEdCq1FT7c_46Zn7xGF825812aBbJajt-SZBiEMzL7AVEiMPTjU/s1600/3fae3373gde913fb872dc&690.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQW5D4l8Rw4WH4VQJYW_Hfe2Tbz15sXg0CkLSMrD0-pOHKqGMzNWTRaKixhPWtikyx_-hCw3r2c14pz1iXUeTKu2UywEdCq1FT7c_46Zn7xGF825812aBbJajt-SZBiEMzL7AVEiMPTjU/s1600/3fae3373gde913fb872dc&690.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu8vckR708tlHpm4Hngm8cvip6S_a4VCP3odb-XFx31JVLwcx9LmqBGKmEpvqoYc9FEk3_AtBiVqro88e21wpyNAPAyXvjByIVMLJYa8Db8JLYtZZVkTbStCYWDLBRvS30uxJO03Dm_lY/s1600/3fae3373gde913fd6c6fd&690.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu8vckR708tlHpm4Hngm8cvip6S_a4VCP3odb-XFx31JVLwcx9LmqBGKmEpvqoYc9FEk3_AtBiVqro88e21wpyNAPAyXvjByIVMLJYa8Db8JLYtZZVkTbStCYWDLBRvS30uxJO03Dm_lY/s1600/3fae3373gde913fd6c6fd&690.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrGE7FD8fSJFFF7XC18mRoMTcI3hbMreeKNwzrPHcTHcoZuM7moURcWJVcfRxjXK9NZCjvsYaFbAQ1L-EgqDec4aMt7E4mH8BPEgSy1mf4nlkrHkIKbwfmeNBHyZzs9UAnwMb6E56GmDc/s1600/4413.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrGE7FD8fSJFFF7XC18mRoMTcI3hbMreeKNwzrPHcTHcoZuM7moURcWJVcfRxjXK9NZCjvsYaFbAQ1L-EgqDec4aMt7E4mH8BPEgSy1mf4nlkrHkIKbwfmeNBHyZzs9UAnwMb6E56GmDc/s1600/4413.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAp54gkHixj5lTCxWBdjb06JUf6QbdLBBfGs1JS6SZmsFatyo4eDIJlQ-huO5nuNaGIF2rhMe6-dlt42oXAio2ZHVcFrp6rDxiapGx5pipAMX8dd-wWeP5GCwZdIAvYUQNZZFeuHuu-8U/s1600/9313.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAp54gkHixj5lTCxWBdjb06JUf6QbdLBBfGs1JS6SZmsFatyo4eDIJlQ-huO5nuNaGIF2rhMe6-dlt42oXAio2ZHVcFrp6rDxiapGx5pipAMX8dd-wWeP5GCwZdIAvYUQNZZFeuHuu-8U/s1600/9313.jpg" height="320" width="206" /></a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1284675602023700152.post-69063349007054586212013-07-12T05:16:00.002-07:002013-07-12T05:16:20.133-07:00Hunk Asian Boy<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRjVOoxdjNDqtLJw2xO-FPtrzcdXmlmTVs6B_kgDeRFM3dgpfww4GRUBDeHAxcZTdd54_jtXxH9-PSx23JsaijBZtXHOrYJGTngNdCb4tME9kAIav1mSn8lsPpquzmFHyOZNuUn86Xofw/s1600/T601.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRjVOoxdjNDqtLJw2xO-FPtrzcdXmlmTVs6B_kgDeRFM3dgpfww4GRUBDeHAxcZTdd54_jtXxH9-PSx23JsaijBZtXHOrYJGTngNdCb4tME9kAIav1mSn8lsPpquzmFHyOZNuUn86Xofw/s1600/T601.jpg" height="292" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXdIDqaid1icLmnJBgxFID6kY4XesCFrG5lDRZjoWrE-x-mDXDDLQ2LWkocU5fJRniqHEHSCCytB1i4rnv9wzdypNfltfAlRcWVq6qGaZMkP6yty70rqZRB-0XbkhcTIEGojilLAj0PE4/s1600/T600...jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXdIDqaid1icLmnJBgxFID6kY4XesCFrG5lDRZjoWrE-x-mDXDDLQ2LWkocU5fJRniqHEHSCCytB1i4rnv9wzdypNfltfAlRcWVq6qGaZMkP6yty70rqZRB-0XbkhcTIEGojilLAj0PE4/s1600/T600...jpg" height="320" width="210" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglM3uI_c8P05JOXxk2uOktBnXpZltdP-RMVEcdOtCHJxDR6hiLkeRH4p0gh7J_nJi8tHY1Dq6SS6z8RwyJ7s98b5qsgBEc7UVLf-mf0vPtl456Tov9FDYnGnd2nA5M4poVaV9cpgr02lM/s1600/1001814_134429323431961_700228324_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglM3uI_c8P05JOXxk2uOktBnXpZltdP-RMVEcdOtCHJxDR6hiLkeRH4p0gh7J_nJi8tHY1Dq6SS6z8RwyJ7s98b5qsgBEc7UVLf-mf0vPtl456Tov9FDYnGnd2nA5M4poVaV9cpgr02lM/s1600/1001814_134429323431961_700228324_n.jpg" height="320" width="238" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiypcRKTD1FEJG91uZd7JK-w4GI6Y7uL5VJ8Fm9_ntb0ul2wfnWUt15vbf_xWa-3e9ofmoKSac0F_fPqJIT3JvBee58yFHaYDuATdmyztlFq19PqcwQNHTy6G0SHwdUgiTbB5P-6WagYHE/s1600/T600.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiypcRKTD1FEJG91uZd7JK-w4GI6Y7uL5VJ8Fm9_ntb0ul2wfnWUt15vbf_xWa-3e9ofmoKSac0F_fPqJIT3JvBee58yFHaYDuATdmyztlFq19PqcwQNHTy6G0SHwdUgiTbB5P-6WagYHE/s1600/T600.jpg" height="320" width="214" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD2fvaJFTIS3LWBKAxhzimZf747G4tkIGoEdq-oJi7trIZhCqRYciO4HI18BOFBf2uaXq3BF9ci1FSe4nWkG8NP_TmDbJ1AKxPuR0U1oeugjNB1Ohhaogiu3SmfwVz7kehmWtH8Pd0aYw/s1600/T608.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD2fvaJFTIS3LWBKAxhzimZf747G4tkIGoEdq-oJi7trIZhCqRYciO4HI18BOFBf2uaXq3BF9ci1FSe4nWkG8NP_TmDbJ1AKxPuR0U1oeugjNB1Ohhaogiu3SmfwVz7kehmWtH8Pd0aYw/s1600/T608.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig8w1G7BM84qJYumiKKYxYZixEuBkxeg3JM-TFXjdK_wPPNc4I2nF2snI_DZO7pFU5sPi3cb5kWBt2tDVCCiyZygoTHNZT3D-6IcrjvCgMugjQBi83SG-lmnOa5W97tF4xvJd-d6KbZ-8/s1600/T602.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig8w1G7BM84qJYumiKKYxYZixEuBkxeg3JM-TFXjdK_wPPNc4I2nF2snI_DZO7pFU5sPi3cb5kWBt2tDVCCiyZygoTHNZT3D-6IcrjvCgMugjQBi83SG-lmnOa5W97tF4xvJd-d6KbZ-8/s1600/T602.jpg" height="320" width="208" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8oDm-K7rCLOOnYESh8kR7OmwRi9YQ-bWcopsaci8nvkUrfZOhIgXIe5FBgI5YjZF9Ao_8dXAY-d1-3aG-lw13yYOVejNFqByN6LFc363xWzgVwqaORnCTSwgl1SNvEGroDAw2S1Y_M9Q/s1600/T605.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8oDm-K7rCLOOnYESh8kR7OmwRi9YQ-bWcopsaci8nvkUrfZOhIgXIe5FBgI5YjZF9Ao_8dXAY-d1-3aG-lw13yYOVejNFqByN6LFc363xWzgVwqaORnCTSwgl1SNvEGroDAw2S1Y_M9Q/s1600/T605.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga5ZuywfUB8_pzsciN8pIJ9-4yh0TYqjtbPW9pua7N0bL15Juft1HMLuD5Ez1lAvHY05czPz5OmmqV0_hJl0X5x-sPzDDtx0KrszQD82uWHATg-CG2NVhFF68Om9UjWn6K97NkJ36HvJs/s1600/T607.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga5ZuywfUB8_pzsciN8pIJ9-4yh0TYqjtbPW9pua7N0bL15Juft1HMLuD5Ez1lAvHY05czPz5OmmqV0_hJl0X5x-sPzDDtx0KrszQD82uWHATg-CG2NVhFF68Om9UjWn6K97NkJ36HvJs/s1600/T607.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ7wsX1mQTLUcVu-16dbAZ3sRiJp3HJk3zRImzhyphenhyphenDJX0lJIxCfRhyphenhyphenx5YqpdDOkutPDEy23DXOcwoL12FSok7ZeuIGgYyB0vq1Df0J_uYLzpOgyZpqdiyl1lQL5xD3yEUGoiiFWWS4cxz4/s1600/T612.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ7wsX1mQTLUcVu-16dbAZ3sRiJp3HJk3zRImzhyphenhyphenDJX0lJIxCfRhyphenhyphenx5YqpdDOkutPDEy23DXOcwoL12FSok7ZeuIGgYyB0vq1Df0J_uYLzpOgyZpqdiyl1lQL5xD3yEUGoiiFWWS4cxz4/s1600/T612.jpg" height="320" width="238" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXlV48QgUCKgg37zVIuOnBGDcuSTXaO4-G6U_Jx4OS6rgGqI1i6juKiSd8Tb1B7j8FGmvXCCCUYX0HKIT95xP3XZTl62wENqbu_oLT5Yfjoiw_enV6X20aWqPDSEanicony_SHrrq-m5U/s1600/T614.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXlV48QgUCKgg37zVIuOnBGDcuSTXaO4-G6U_Jx4OS6rgGqI1i6juKiSd8Tb1B7j8FGmvXCCCUYX0HKIT95xP3XZTl62wENqbu_oLT5Yfjoiw_enV6X20aWqPDSEanicony_SHrrq-m5U/s1600/T614.jpg" height="320" width="238" /></a></div>
<br />gidayuhttp://www.blogger.com/profile/09821282802682214503noreply@blogger.com0