Nasib sial menimpaku saat pulang dari kantor malam itu. Bensin
motorku habis baru saja separuh perjalananku pulang ke rumah. Mana ada
jualan bensin eceran jam 2 malam? Hampir putus asa, aku melihat beberapa
orang sedang duduk-duduk di seberang sana. Kubuang rasa maluku, lalu
aku mendekati mereka. Untungnya, salah satu dari mereka bersedia
membantuku dan mengantarkanku untuk mendapatkan seliter dua liter bensin
yang lumayan jauh dari situ. Ugh,untunglah aku ga perlu berkeringat
menuntun motorku, hmmmm. Aku ga lantas pulang tapi malah asyik ngobrol
dengan 3 orang ini.
Salah satu dari mereka ternyata penjaga malam di tempat itu. Terus
terang, agak terbit air liurku melihatnya. Orangnya sih ga ganteng,
wajahnya ga jelek2 amat tp badannya kekar dengan tato yang menghiasi
lengannya, hampir seumuran ama aku. Kulitnya agak hitam dan ga terlalu
tinggi. Di bawah remang-remang lampu jalanan aku begitu jelalatan
menikmati tubuh bertelanjang dada itu. Tercium olehku aroma alkohol
ketika dia sedang berbicara.
Di rumah pun aku masih terbayang tubuh itu. Kubayangkan bagian dalam
celana jeans selututnya yang nampak sesak tadi. Ugh, aku seakan ingin
meremasnya. Suatu saat aku harus kembali, pikirku. Mungkin aku akan
mendapatkannya apalagi dia tadi bilang termasuk lelaki pecinta seks
walau sering ga punya uang untuk membayar cewek. Kasian hehe..
Malam itu untuk kesekian kalinya aku lewat di tempat itu. Ini
merupakan minggu ke-3 sejak malam aku kehabisan bensin. Bukannya aku ga
ada waktu tapi aku bingung harus nyari dia di mana. Karena tempat itu
nampak sepi dan gelap. Tak terlihat sedikitpun orang di situ. Namun,
kali ini nasib baik menghampiriku. Aku melihatnya di pinggir jalan
berdiri sendiri sambil merokok.
“Hey, Dan…” sapaku sambil berhenti di dekatnya. Idan nampak mengerinyitkan dahinya, “aku yang malam kemarin kehabisan bensin…..”
“Oh… mau kemana nih?” tercium aroma alkohol bercampur asap rokok membuatku agak sesak.
“Ga kemana-mana, cuman keliling-keliling, ga bisa tidur”
“oh…”
“Sendirian ya?”
“Ga, temenku lagi jaga di sebelah sana”
Lantas kami-pun mengobrol di depan bengkel motor yang remang-remang.
Menitik air liurku melihat tubuhnya yang kekar tanpa baju. Dan yang
paling menarik bagian selangkangannya itu.
“minumannya sudah habis ya?”
“Iya, cuman beli 2 botol soalnya ga punya uang mas..”
Aku tersenyum, “ tapi sebotol kan sudah cukup”
“ ya sih….”
“Tinggal satu yang kurang nih,” pancingku, “nyari cewek aja lagi…”
“hahaha… mas bisa saja,”katanya sambil tertawa, “ga ada modal mas. Kecuali sampeyan mau kasih modalnya hehehe”
Aku tertawa sambil memperhatikannya. Kami duduk di sebuah kursi
panjang dan dia duduk tersandar ke dinding dengan posisi selangkangan
menghadap ke arahku sambil cuek menikmati rokoknya. Sementara aku duduk
justru menyamping dari dia.
“ Ini kan modal juga….” celutukku dan entah bagaimana tangan kananku
meremas selangkangannya, meremas gundukan itu. Sebentar saja, pelan
namun terasa sekali di tanganku klo kemaluan dia setengah bangun. “nah,
ngaceng pula.. hahaha”
Betapa gemetarnya aku, jantungku berdegub kencang.
“wah, klo modalnya cuman ini ga bakal dapat mas…” celutuknya pula
sambil meremas-remas selangkangannya itu. Aku tertawa kecut dan mukaku
panas rasanya, ingin aku meremas lagi selangkangannya. “Nasib ga bisa
ngasah rudal gara-gara ga punya modal mas, “ tambahnya sambil terkekeh.
“Biasanya kayak gimana?” tanyaku, “masa pake modal terus?”
“Ya, pake modal lah mas….”
“masa modal ini aja ga cukup….” lagi-lagi tanganku meremas
selangkangannya. Wah. Dia cuek saja. Akupun ga segera melepas remasanku.
“Gede juga ya. Masa cewek ga suka?”
Idan ga bereaksi, dia cuek saja sambil terus menikmati rokoknya. Asap
mengepul-ngepul dari mulutnya. Aku remas-remas pelan sesuatu di dalam
sana. Dan enath keberanian dari mana aku tundukan kepalaku, kuciumi
selangkangannya dengan buas, tepat digundukkannya. Idan nampak kaget.
Namun, dia ga lantas menolak. Dia diam saja.
“mas doyan p***r ya?”
“ iya… aku pengen isep…” jawabku dengan napas tersengal-sengal
menahan nafsu. Kujilati gundukkan itu, lalu beralih pada perut kekarnya…
Idan menggelinjang geli. Ia menahan kepalaku denga kedua tangannya.
Lalu didorongnya pelan ke arah selangkangannya, kesempatan itu aku
gaunakan dengan sebaiknya. Kubuka pengait celananya lalu kuturunkan
rislutingnya. Sebuah CD biru muda menyambut jilatan lidahku. Idan
mengangkat pantatnya dan celana serta CD nya ia turunkan hingga batas
pahanya.
Oh, rudal Idan tegang dengan kepala besar sedangkan batang ke pangkal
agak mengecil. Di pangkalnya, nampak bulu lebat yang ga pernah dicukur.
Membuatku kian gila. Kujilati seluruh bagian rudalnya tak terkecuali
bola yang menggelantung itu. Sungguh, bau khas kejantanan tercium
bercampur dengan aroma keringat dan alkohol, namun aku kian bernafsu.
Idan berselonjor di atas kursi, sedangkan aku mengerjai rudalnya dari
samping dan terkadang dari depannya. Ia masih menikmati rokoknya yang
hamnpir habis. Berkali-kali, bibirku bertemu dengan jembut lebatnya
walau dengan susah payah. Kuisap-isap lebut dengan sapuan lidah. Idan
mendesis-desis.
“Mas… Mau keluarr….” desah Idan kemudian.
Bukannya menarik kepala, aku malah semakin cepat membenamkan rudal Idan ke dalam mulutku. Tubuhnya bergetar hebat.
Crottt… Crottt… Creett…
Air mani Idan memuncrat di dalam mulutku. Aku tersedak namun tak
kubiarkan air maninya berhamburan. Kusambut semprotan maninya dengan
cara kubenamkan dalam2 rudalnya mulutku hingga pangkalnya itu.
Nafas Idan memburu sementara aku masih berkutat dengan rudalnya.
Entah kenapa dan aku ga peduli maninya yang tertelan olehku. Belum puas
rasanya. Kujilati hingga bersih.
Kami tak banyak bicara, aku pamit pulang dan kuberi dia tips. Setelah
tukar nomor HP, aku pulang ke rumah dengan perasaan senang luar biasa..
yesss..
Sumber: http://nakalbanget.wordpress.com/2009/09/03/penjaga-malam/
Hunk Menu
Overview of the Naolla
Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.
Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls
Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...
Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls
Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...
Look
Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla
Tidak ada komentar:
Posting Komentar