Hunk Menu

Overview of the Naolla

Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.

Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls

Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...

Look

Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla

Minggu, 19 Mei 2013

Insert: ANTARA AKU, ANAKKU, DAN HAMZAH


Namaku Frans, aku adalah seorang duda beranak dua yang tak pernah merasa sepi ataupun berduka. Aku hidup dengan ditemani dua anak priaku yang tampan, aku selalu merasa bahagia bersama mereka.

Aku adalah seorang gay, rasa ketertarikanku terhadap perempuan sudah hilang entah kemana setelah aku merasakan yang namanya "sodomi". Melakukan seks dengan memasukan kontol kedalam lubang anus ternyata sangat nikmat dan membuat ketagihan. Pertama kali aku merasakan ngentot dengan pria adalah dengan anakku sendiri yang bernama Davi. Dulu tak sengaja aku memergoki dia sedang dientot oleh kontol bf nya yang panjang dan besar, maklum saja karena orang arab. Aku kesal campur marah, aku langsung mengusir pria arab itu. Tapi bukannya kaget , Davi malah mengajakku untuk mengentotinya, dia memaksaku namun aku menolak. Tapi dia melakukan percobaan bunuh diri jika aku tak mau mengentoti lubang pantatnya, akhirnya akupun menurut dan membuka celanaku lalu kemudian mengentoti pantatnya yang sudah tak ketat lagi mungkin karena sering dientot. Ternyata setelah aku menggenjot pantatnya rasanya dahsyat membuatku ketagihan. Setelah kejadian itu setiap hari aku mengentoti
pantat anakku yang sangat agresif itu.

Namun kesukaanku mengentot hilanglah sudah setelah aku kenal dekat dengan hamzah. Hamzah adalah bf anakku Davi. Dia pria arab yang tampan, kekar dan berbulu. Pada saat itu Hamzah datang kerumahku untuk mengentoti Davi. Kami sering sekali mengentoti Davi, atau singkatnya kami sering 3Some. Davi sangat suka kami entot berdua dua kontol sekaligus, rasanya nikmat sekali. Pantat davi memang sudah longgar sekali jika dientot satu kontol. Tapi sayang, saat Hamzah datang Davi sedang tidak ada, dia ke kostan kakaknya untuk melayani kontol kakaknya yang butuh kenikmatan lubang pantatnya.

"Jadi Davinya gak ada ya om?" Tanya Hamzah murung. Dia begitu terlihat kecewa. Tapi aku melihat Hamzah seperti punya ide lain, yang membuatku penasaran. Tiba-tiba Hamzah berdiri dan memelukku, "Ijinkan aku entotin om, please kontolku pengen ngentot pantat." Bukannya menjawab aku hanya kaget. Tak terasa Hamzah membuka bajuku satu persatu. Aku tak bisa melawan, tubuh Hamzah begitu kuat. Lalu dia membuka celananya dan keluarlah kontol raksasa yang merah membara siang bertempur. Hamzah meyuruhku untuk menungging, tapi aku menolaknya, dia pukul punggunggku dan sakit sekali. Akhirnya aku menuruti kemauannya. Kurasakan sesuatu memaksa masuk ke anusku yang semit, "arrggg, sakit!", tp tak dihiraukannya. "Tahan, om bakal ketagihan entotanku." Jawabnya percaya diri.

Dengan penuh perjuangan, akhirnya kontol itu masuk, "blesssss." Aku hanya bisa mengerang dan mengerang menahan sakit yang luar biasa. Apalagi setelah Hamzah mulai mengentotiku. Panas sekali pantatku. Namun, setelah selang beberapa menit aku merasakan sesuatu yang aneh, kenikmatan. Aku merasakan kenikmatan yang mulai menderaku. Tak kusadari aku berkata "Entot om Hamzah yang kuat! Terus, ahhhh.." Aku meracau sembari merasakan nikmat yang teramat sangat dilubangku. Hamzah terus mengentotiku semakin cepat, rasanya semakin nikmat. Dengan berganti-ganti gaya kami mengentot, dan aku tak ingin ini berakhir. Sampai pada saatnya Hamzah orgasme, "Arghhh, aku keluar, ahhhh
CROT .. CROT .. CROT ..!" Aku merasakan tembakan cairan hangat dianusku, nikmat sekali. Sebelum Hamzah mencabut kontolnya, aku mengocok kontolku dan akhirnya "CROT .. CROT .. !" Nikmaaaaaaat sekali .
"Makannya jangan munafik om, suka juga kan aku entot." Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya itu.

Setelah kejadian itu, aku benar-benar berubah menjadi PURE BOT, aku tak pernah mengentot lagi, tapi aku hanya dientot. Aku tak pernah mengentoti lubang anakku lagi, aku hanya membutuhkan entotan Hamzah dipantatku. Tanpa terasa aku dan Hamzah menjalin hubungan gelap tanpa sepengetahuan Davi anakku. Tapi aku selalu mengingatkan Hamzah untuk tetap mengentoti pantat davi, karena aku tahu davi butuh kontol Hamzah. Karena yang kurasakan sekarang, KONTOL adalah nyawa seorang BOT.

sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=296554207085229

Insert: Terjebak

Seperti biasanya disaat aku ada di Jakarta,aku selalu menyempatkan diri untuk menggunakan jasa pemijat lelaki....... Kali ini kuhubungi panti pijat pak Warno & kawan2.....,langsung to the point aja...aku minta tenaga pemijat yang sesuai dengan seleraku......... Hallo pak Warno ya?
betul!bisa dibantu? yah...!ada yang
barangnya besar? ohhhh....kebetulan
sekali,ada yang baru nich!anaknya
masih 17thn,ukuran barangnya sebesar
botol....,eh...maksud saya ...segede botol
minuman teh botol gitu loh he
he....namanya Abdybachry.... ditempat
atau panggilan?tanyaku ini khusus
panggilan pak!oh ya dengan pak siapa
nich? Masfan...,biayanya? Biar jadi
langganan kasih murah
aja...rp150.000,sampai selesai...,bapak
dimana? Aku memberikan detail hotel
tempatku menginap dan pak Warno
setuju untuk segera mengirim
Abdybachry ketempatku........... Kurang
lebih 40 menit kemudian pintu
kamarku diketok tok tok...,kubuka
pintu....... Ini pak Masfan ada yang mau
ketemu,kata petugas hotel
itu .....,nampak dibelakangnya seorang
jejaka imut2 dengan tinggi kira2 1.70m
Malam oom! Oh hi....selamat malam!ini
Abdy khan?mari...mari masuk ...,wah
lama tak ketemu...tau2 udah gede
begini?aku bersandiwara seakan Abdy
ini keponakanku,sehingga petugas
hotel itu nda curiga.......,oh ya,makasih
pak!kataku kepetugas hotel itu sambil
memberikan tip...,diapun berlalu
Abdybachry masuk dan degera
kututupkan pintunya.. Tadi tidak nyasar
cari alamatnya? Tidak oom! umur
berapa sekarang? 16 oom...emang si
Warno nda kasih tau? Ya dikasih
tau...tapi oom pingin tau dari Abdy
sendiri..emang nda boleh? Boleh aja
oom! Panggil masfan aja biar enak
gitu....udah berapa lama jadi pemijet?
Baru seminggu oom..eh masfan,ini kali
kedua aku mijit....,sebetulnya sich Abdy
bukan tukang pijet..... Terus?aku
penasaran ingin tau....dan mulailah
Abdybachry bercerita......................... Dua
minggu lalu aku coba2 mengunjungi
discotiq khusus gay dijalan HW,karena
kudengar disitu uang tanda masuknya
cuman murah....,oh ya,aku bekerja
sebagai pelayan diRM Selera Nusa,dan
kebeyulan malam itu aku off...... Karena
nda punya pasangan,,,aku merasa
asing ditengah keramaian hiruk pikuk
musik2 disco... Hingga satu saat aku
disapa oleh seorang bapak...awalnya
dia sangat baik....yah dia itulah si
Warno... Aku dikenalkan dengan
teman2nya Arie,Memet,Anto dan
Denny....yang belakangan kutau
mereka itu adalah anggota pemijat di
panti pijat pak Warno dkk....ini
kuketahui belakangan setelah aku
dijebak........... Aku dajak berdisco,ber
jingkrak2 yang terus terang disaat itu
aku merasa gembira bergabung
dengan group pak Warno dimalam
itu..... Dalam satu kesempatan pak
Warno merayuku dan aku sebagai
insan yang sejak kecil kehilangan
figure seorang ayah,otomatis
langsungterbuai akan rayuan nya ...dia
bilang dia ingin jadikan aku sebagai
kekasihnya....,aku yang sama sekali tak
berpengalaman.....,dengan cepatnya
tanpa curiga.. menerima ajakan
nya .....,dan ketika bibirnya mulai
mencumbu bibirku... Aku pasrah saja....
Ketika tangan nya me raba2......
Kubiarkan saja..... Ketika tangan nya
merogoh batang kontol ku......
Kubiarkan saja....... Ketika dia memuji
kebesaran batang kontolku..... Aku
tersanjung.................... Memang ukuran
batang kontolku besar...gemuk...dan
panjang....,dan pak Warno adalah
pengagum batang kontol gede...,jadi
ketika dia me ngocok2 batang
kemaluanku...... Ku nikmati saja......,dan
malam itu dia membawaku ke hotel.....
Aku menurut saja....... begitu dikamar
hotel aku ditelanjangi....,diapun
bertelanjang bulat..... Aku diam
saja.......... Disat dia mulai mengulum
batang kontolku ....... Ups.....!enak....!ada
rasa lain dari yang lain yang belum
pernah kurasakan....,kini aku telentang
ditempat tidur lux dikamar hotel itu
dengan kontolku yang
mengacung......,batang kontolku di
kocok2 ,kulihat dia memasangkan
sarung karet kesekujur batang
pennisku dan entah darimana dia
dapatkan pelicin itu tau2 batang
kontolku sudah mengkilat dan licin.........
Kubiarkan saja..... Disaat dia
mengangkangi ku dan menekan
lobang pantatnya diujung
kontolku...aku kegelian...ujung kontolku
masuk pelan2 menembus lobang
pantat pak Warno....ups....makin lama
makin dalam.....dia terus
menekan.......,ada geli...geli....enak
disekujur batang
kontolku.....ughhhhhh......aku mendesah
kegelian.............akhhhhhh......pqk Warno
menjerit kesakitan......batang kontolku
sudah amblas semua tertelan lobang
pantat pak
Warno......,ohhhhhhhhhhhhh...Abdy!
kontol kamu besar sekali...oh...panjang
lagi...sakit loh!!! terasa masuk sampai
keperut saya...... Aku membiarkan dia
mengoceh..........,kurasakan dia mulai
menaik turunkan pantatnya sehingga
batang kontolku masuk keluar dilobang
yang hangat itu......,aku merasakan
geli.....geli......dan enak ,aku merasa
seakan melayang.....,pak Warno juga
me ngocok2 batang
kontolnya........,ohhhhhhhhhhhhhhhh..,
aduhhhhhhhhhhhhhhhhh........enak
Abdy............ohhhhhhhhhh saya mau
keluarrrrrrrrrr........crooooottt.......
croooooooottt...........,pak Warno
menyemprotkan air maninya jatuh
atas keperutku.....,lobang pantat pak
Warno megap2mengemot batang
kontolku....aduhhhhh,geli sekali....dan
kurasakan air maniku
keluar....akhhhhhh....enak juga rupanya
mengeluarkan air mani disaat
mengentot lobang pantat pak
Warno,biasanya aku hanya
mengeluarkan air mani disaat coli
ataupun mimpi basah......,sebelum pisah
aku diberi uang oleh pak Warno,kami
tukar2an no hp,dan malam itu aku
pulang hampir kesiangan............ Hari2
selanjutnya aku dan pak Warno tetap
berhubungan lewat hp ataupun
sms........ Rasa geli2 enak dimalam itu
terus menghantuiku,jadi disaat pak
Warno merayuku ditlpn ataupun lewat
sms.....aku tergoda....aku
ingin....mengulanginya lagi....... Malam
itu ketika dia mengajakku ketemuan
aku sangat senang sekali,dia
memberikan alamatnya ,aku disuruh
naik taxi aja,biar cepatkatanya,taksi
nanti dia yang bayar setibaku
ditempatnya.....berangkatlah aku
dengan tanpa curiga.......,begitu
sampai,seseorangdatang mengecek
argo taxinya dan sekalian
membayarnya.......,aku turun dari taxi
dan menanyakan pak Warn...,orang itu
hanya menyuruhku masuk....... Selamat
malam! Selamat malam!aku disambut
laki2 sebaya pak Warno tapi bukan
pak Warno,lagian bapak ini sepertinya
orang chinese.....aku ragu....mungkinkah
aku salah alamat???/ Jadi kamu yang
namanya Abdybachry?tanya bapak itu
sekaligus menghilangkan ke ragu2anku
Iaaaaaa.....oom.aku mau ketemu oom
Warno.... Ohhhh,,,duduklah dulu...den
Aby kata oom itu dengan
ramahnya,,,entah kenapa aku selalu
takluk dengan keramahan...dan aku
segera duduk disofa panjang,dan oom
itu duduk disebelahku............ Aku Gun A
Wan,itusih nama tionghoaku tapi tapi
panggil aja gunawan he he.....,tangan
oom gunawan mendarat dipahaku....
Kubiarkan.................... di belai2.......di
usap2..... Kubiarkan.................... Jadi oom
warno tidak disini?tanyaku...... Tangan
oom gunawan tetap mem belai2
pahaku sambil menjelaskan ......,pak
Warno nanti mau kesini,tapi sekarang
masih diperjalananden Abdy!
Sebenarnya oom gunawan ini
dibanding oom Warno... jauh lebih
menarik...lebih handy....dan macho....
tidak nampak sisy beda dengan
penampilan oom Warno...yang
feminin....dus,,,dari mem banding2kan
dan merasakan belaian2 tangan oom
gunawan....akhirnya ada rasa sukaku
terhadap orang yang ada disampingku
saat ini...... Tangan kiri oom gunawan
merangkul pundakku.... Kubiarkan.....
Bibirnya memagut bibirku.... Kubalas
memagut.... Tangan yang satu mem
belai2 jendelan diselangkanganku....
Kubiarkan........... Restsluiting celana
jeansku dibuka.....
Kubiarkan.............................. Batang
kontolku dirogoh keluar......dan di
kocok2 Ups....geli....geli....enak.... Oom
gunawan bersimpuh didepanku dan
memasukka batang kontolku kedalam
mulutnya..... Ups....geli....geli....enak
Kontolku di kocok2dengan mulut oom
gunawan Kubiarkan saja ....dan aku
mulai menikmati rasa geli dan enak
disekujur batang kontolku....
Ploooophhhhh,batang kontolku lepas
dari lumatan.. Den Abdy ....kita
kekamar aja yuk...?nafas oom
gunawan ngos2an.....,aku mengikuti
nya kekamar....oom gunawan langsung
berteanjang bulat....dan menyuruhku
bertelanjang pula..... Ayo den
Abdy....dibuka aja pakaiannya...,nda
usah malu2,khan hanya aku dan den
Abdy disini......!aku segera bertelanjang
bulat.......batang kontolku tegang
mengacung,batang kontoloom
gunawanpun men angguk2
lucu.....,kembali oom gunawan melahap
batang kontolku .......,melihat batang
kontolnya yang meng angguk2....timbul
rasa inginku untuk mencoba
menghisap kontol ,hal yang sama
sekali belum pernah kurasakan,bahkan
tadinya ada rasa jijik...kontol koq di
maem..... Aku menjangkau batang
kontol oom gunawan yang meng
angguk2 lucu itu dan ku kocok2.....,rasa
geli2 enak batang kontolku dalam
kuluman oom gunawan lebih memacu
rasa inginku untuk coba menghisap
batang kontol oom gunawan.....
Huuppp....ha...ya....ada rasa asin diujung
pennisitu..blesss....enak juga merasakan
batang daging hangat didalam
mulutku ...aku menirukan gerakan2
oom gunawan......aku tak tau gerakan
apa apa ini atau posisi apa ini yang
kutau hanyalah sama2 saling mengisap
kontol..... Ploppphhhhh....kontolku lepas
dari kunyaluman....
Plopphhhhhh....kontolnya lepas dari
kulmanku..... Den Abdy !!uh... sekarang
den Abdy ngentotin saya ya!?kata oom
gunawan...... Aku diam.....,tapi dia tak
perlu menunggu persetujuanku,dia
langsung memasangkan sarung karet
kebatang kontolku dan digosok
pelicin...... tubuh pak gunawan
membelakangiku dengan kedua
tangannya bertumpuh ketempat
tidur..... Ayo den Abdy....!masukkan aja
kontol den Abdy kelobang pantat
saya...kata oom gunawan....,aku segera
menusuk lobang pantatnya dengan
batang kontolku dari belakangnya...aku
jadi ingat dulu waktu ngeliatin anjing
ngentot ikh,,,bless ....ups....geli....ujung
kontolku
kejepit....kutekan...geliiiiiii..kulihat
batang kontolku pelan2 masuk ditelan
lobang kenikmatan oom gunawan...ups
enakkkkk!!!
Akhhhhhhhhhhhhhhh,,,,,sakitttttttt....den
Abdy... Oughhhhhhhhhhhhhh,,,kontol
den Abdy besar sekali....,aduhhh,,,baru
sekarang ada kontol besar menusuk
lobang pantat saya............
Yahhhhhhh....tusuk yang kuattttt...
tusuk yang dalam...... pompanya yang
cepat....den Abdy....
ohhhhh.ho....oh.....ho...hayyyy...
aaaaaaaaaaaaaa enakkkkkk...den
Abdy..
www.ceritagay.uiwap.com
.. Aku coba mengikuti apa yang
disuruh oom gunawan,kutusuk
kuat2,kutusuk dalam2 kupompakan
batang kontolku sekencang nya se
cepat2nya..... Oaghhhhhhh,saya mau
keluarrrrrrrrrrnich kata oom
gunawan....croootttt....crooootttt Akupun
jadi pingin
keluar ...crooottt...crooott......,geli....geli....
enak sekali............... Oom gunawan
memberiku amplop berisi uang....... ini
uangnya den Abdy.....,rp 150.000 sesuai
dengan pembicaraan saya dengan pak
Warno...dan ini saya kasih tip buat den
abdy krn aku puas
sekali...eh ...merasakan besarnya
anunya den tadi......,aku jadi
melongo....jadi?????? Den abdy jangan
marah dulu...tadi saya tlpn ke panti
pijat pak Warno dkk,katanya ada
orang baru ...yah..itu saya setuju
menbooking kamu,kenyataan nya
kamu memang benar2 hebattttt terima
kasih ya den....saya benar2 puas loh!!!!
oom gunawan langsung memasukkan
amplop itu kekantong kemejaku
beserta uang tip untukku..... Nanti
taxinya ,sudah saya panggil....ini saya
kasih uang taxinya...,besok aku mau ke
Singapore kalau saya balik saya mau
booking kamu lagi...boleh khan??kata
oom gunawan..... Aku geram.....!aku
benar benar tidak sangka oom warno
bisa melakukan hal ini terhadapku........
Aku benar2 dijebak.............................
Begitu taxi datang ,aku segera berlalu
dari rumah oom gunawan.......
Mengentot oom gunawan tadi....tidak
kusangkal bahwa aku ada merasakan
geli geli enak seperti mengentot oom
warno...aku suka akanrasa itu..
cuma.....cara oom warno
menjerumuskanku sebagai pemuas
nafsu bayaran?keji...benar2 keji. Aku
benar2 ada dipersimpangan antara
rasa geram.. marah....,dan rasa suka
akan rasa geli geli enak itu......,itulah
oom masfan ceritanya........... Aku marah
ke oom warno,tapi dia bilang dia
hanya menolongku memberi
peluang...katanya aku punya
modal,punya andalan...yaitu batang
kontolku yang besar dan
panjang.......,dengan andalan itu aku
bisa dengan gampang mengumpulkan
uang untuk melanjutkan
sekolahku...yang terhenti karena tak
ada biaya......,jadi tadi begitu dia
telepon aku bahwa ada yang mau
booking aku.........,aku jadi tak bisa
menolak Aku sudah terlanjur masuk
dalam jebakan oom warno dan
terlanjur suka.....ngomong2 oom
masfan pinginnya diapain? kalau aku
semuanya mau....asal Abdypun mau...
Semuanya?apa aja itu oom? Hisap
kontol.....! Itu sih udah tau....!terus apa
lagi? Ngentot..............! Itu juga udah
tau ..malah enak koq...!apa lagi? Mau
dientot!!!??? Uhh,sakit nda oom kalo di
entot? Ya di coba aja ....gimana bisa
tau kalau nda pernah coba...!
Uhhh...tapi kalau sakit bisa berhenti
kan oom? Iaaa!awalnya sakit nanti
tambah lama tambah enak nanti
malah minta terus.... Iaaa oom?ah oom
bisa aja.....,jadi sekarang mau apa
duluan oom? Aku tak
menjawab...dengan mudahnya
kusergap batang kontolnya(karena
sedri tadi kami berdua sambil curhat
sudah naked }dan kubenamkan dalam
mulutku,Abdy mengikuti gerakanku,kini
aku dan Abdy saling menghisap saling
mengulum,saling melumat,saling
mengemot batang kontol.....
plopppphhhh....ploppphhhhh kontolku
dan kontol abdy lepas dari kemotan......
Ayo siapa yang duluan dientot?
tanyaku.....Abdy aja deh oom Abdy
mau coba oom...tapi pelan2ya oom Ok!
kupasangkan kondom dan kubalurkan
pelicin kebatang kontolku....,bibir
analnya ku raba2 ku elus2 dan ku beri
pelicin.... Abdy telentang dankedua
kakinya dibuka lebar2......matanya
terpejam...... Ujung kontolku
menyentuh bibir analnya.....,kutekan......
Ups......ughhhhh...aduhhhhh abdy
berteriak.....aduhhhhhh badan nya
tersentak....aduhhh sakit oom.....pelan2
oom... Iaaa Abdy sayangggg ini oom
lagi pelan2 koq.... Kutambah
tekan.......,tambah masuk.....upsssssss
Abdy menahan napas...,kutambah
tekan....aduhhhhh...oom....sakittttt...
lobang pantat Abdy terasa penuh
oom....aduh ...kontol oom
nakal.....nyakitin
Abdy.....aduhhhhh..okhhhhh.....aku
semakin menekan kuat2....blessssss.......
Aduhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....
...sakit oom.. masuk semuanya oom!
Abdy mesti gimana oom? Abdy relax
aja dan coba menikmati ,ntar lama2
pasti ada rasa enak dan
nikmat,kataku..... iaaaa deh oom......!
pelan2 aku mulai melakukan gerakan
memompa.....tusuk,tarik.tusuk,tarik.....
Aduhhhhh oommmmmm......!!!!!
tusuk,tarik,tusuk,tarik lagi..... Aduhhhh
oom....eh...sakitnya mulai berkurang
oom. malah mulai ada rasa aneh
oom....seluruh badan terasa geli
oom....,betul juga kata
oom.....,eh...enaknya nambah oom!!!!
tambah cepat oom.....,ntar gantian
Abdy yang bikin enak sama oom.....!
yeah.....ohhhh....rupanya enak juga oom
kalo dientot ya oom?Abdy baru tau
nich!!!!!! Ups...oom paling bisa deh
ngerawanin lobang pantat Abdy......tapi
nda apa2 oom,Abdy ikhlas koq
oom.....soalnya oom masfan baik
deh,Abdy nda nyesel deh diperawanin
ama oom....... Celoteh Abdy
merangsang gairahku......sehingga aku
tak bisa bertahan lagi...setelah sekian
lama memompakan batang
kemaluanku didalam jepitan lobang
pantat yang benar2 masih
perawan,akhirnya.....
Oughhhhh....oommm mau keluar nich
Abdy sayang.... Iaaaa dech oom
keluarin aja ...oom....akhhhhhhh
oughhh.....crooottt...crooott.......
plopppphhhh kucabut batang
kemaluanku dari lobang yang baru
saja kuperawanin......... Secepat kilat
Abdy memasangkan kondom ke
batang perkasanya dan di kocok2nya
dengan pelicin....... Sekarang giliran
Abdy oom! oom nungging aja biar
abdy entot oom dari belakang...pasti
enak kan oom!!!?
Akhhhhhhhhh,busyettttt,aku dientot
anak kemaren yang kontolnya sebesar
botol minuman teh
botol......aduhhhhhhh abdy!!!!!!kontol
kamu besar banget sich.... Iaaaaaaa
ommmm!tapi oom suka khan!!!!!! Abdy
lansung memompakan kuat2 batang
kontolnya..... Aduhhhhhhoom kontol
Abdy udah geli
geli.....kayaknya ....kayaknya.....abdy
mau....mau....Yaaaaaaa.oom abdy
keluar oom....... sorry oom abdy
keluarnya cepat banget.....!
croooottt..crooottttt. Aku dan Abdy
berpelukan erat dalam selimut...
Kutanya dia....jadi kamu masih nyesel
dijebak oom Warno? Udah terlanjur
sich oom!biar aja dach...kalo nda gitu
khan Abdy nda ketemu oom.....,tapi
sayang sech oom udah punya
gebetan....,coba kalo belum.....???/Abdy
mau deh jadi gebetannya oom
masfan...he..he...,siapa sich namanya???
oh angel!!!!!salam deh buat Angelnya
ya oom!!!!pasti gebetannya oom
bahagia punya gebetan sebaik oom!!!!
Abdybachry meninggalkanku dengan
gembira...tekadnya untuk
memperjuangkan hidupnya semakin
kokoh,walaupun untuk sementara dia
harus bergumul dengan peluh2 noda
demi untuk hidup.... Cerita dan nama2
pelaku fiktif belaka,jadi seandainya
ada kesamaan kisah dan nama ,tak
ada hubungan nya dengan karyaku ini.

Sumber: http://ceritagay.sextgem.com/cerita/Terjebak

Indonesia Young Police






Insert: Kontol Gede Satpam Merenggut Keperjakaanku

Udara dingin menyengat sekujur tubuhku. Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam. Malam itu aku suntuk, kedua orang tuaku sedang dinas keluar kota. Pikiran kotor membawaku ke lamunan mesum, entahlah malam itu aku melamunkan seorang satpam dealer mobil di sebelah rumahku. Perawakannya tinggi, tubuhnya kekar, dan mukanya hitam manis. Setiap kali aku melewati dealer mobil itu, ia selalu tersenyum kepadaku.

Aku bermasturbasi sebentar, lalu terlintas dalam pikiranku untuk 'menjenguknya', hal itu memang sudah biasa kulakukan. Tanpa mengenakan sehelai kainpun aku melompat keluar lewat jendela kamarku. Dengan sangat berhati-hati aku berjalan menuju pekarangan belakang rumahku. Udara dingin semakin menusuk sekujur tubuhku. Dari belakang rumah dengan mudah kupanjat dinding menuju bagian belakang dealer mobil. Baru saja kuinjakkan kaki di sana, aku tersentak kaget saat melihat dia sedang buang air kecil, aku terdiam, mataku segera menuju bagian kemaluannya, ukuran penisnya yang begitu besar dan panjang membuatku terpana, belum pernah kulihat penis sebesar itu sebelumnya, membuatku horny banget.

Cerita Gay http://ceritakita.hexat.com
Ia langsung menyadari keberadaan diriku, jantungku berdetak kencang, dapat kurasakan rasa malu bercampur hornyku yang sudah memuncak, aku membalikkan tubuhku memandang tembok, dan ingin rasanya segera memanjat tembok itu, namun kedua kakiku sudah terkulai lemas, rasanya tak sanggup lagi. Ia segera menghampiri diriku, kurasakan suara langkah kakinya semakin dekat.

"Loh kamu ngapain disini? Hayo tadi ngintipin Om yah?" rasanya mulutku tak sanggup membalas perkataannya.
"Kamu nggak kedinginan? Ck ck ck.. Mulus banget body kamu, sexy lagi.." kurasakan wajahku memanas.
"Mau nggak temenin Om malam ini, Om janji nggak kasih tau orang laen deh.." saat itu rasanya seperti disamber geledek, rasa gelisahku langsung memudar, kurasakan penisku mengeluarkan cairan yang mengalir ke paha kananku, aku semakin horny, entah kenapa aku menganggukkan kepalaku tanda setuju dengan permintaannya.

Aku terperanjat kaget saat mengetahui dirinya sudah mendekap diriku dari belakang. Kedua tangannya sudah melingkari perutku, kurasakan kedua tangannya yang besar dan sangat kasar, ia mulai menciumi leherku, kurasakan lidahnya bermain liar di sana, belum lagi saat lidahnya mulai bermain di telingaku.

"Emmh.." tak kusadari aku mengerang akibat kenikmatan yang mulai kuterima.

Mendengar eranganku, lidahnya semakin menggelitik lubang telinga kananku. Tangannya mulai menuju penisku lalu tanpa aba-aba lagi ia mulai mengocok lembut penisku yang saat itu sudah mengeras. Tangannya yang satu lagi terus memijat, mengelus dan kadang mencubit kasar kedua putingku. Kurasakan penisnya semakin menonjol dari dalam celananya, dan digesek-gesekkannya tepat di belahan pantatku.

Eranganku semakin menjadi-jadi, tangan kananku menjambak rambutnya, tanda baginya untuk terus memainkan lidahnya, sedang tangan kiriku meraba penisnya. Ia tahu tak lama lagi aku akan ejakulasi, dengan segera ia menghentikan permainannya, ia berbisik..

"Isep dong kontol Om, udah keras nih.."

Segera kubalikkan tubuhku menghadap dirinya dan kukulum bibirnya yang memerah, lidah kami terus beradu di dalam, sambil mulai kulepaskan kancing bajunya satu per satu, kuraba kedua dadanya yang berbulu lebat, kujilat dan kugigit lembut kedua putingnya, ia mulai mendesah, "Aahh.. Ahh".

Aku mulai berlutut, kulepaskan celananya, saat itu tercium bau pesing yang menyengat dari cawat putihnya, bulunya yang sangat lebat banyak keluar dari cawatnya. Saat itu, rasa hornyku telah menguasai seluruh pikiranku, tanpa merasa jijik lagi kujilat ujung penisnya yang masih di dalam cawatnya yang basah, entah karena air seninya atau cairan precum.

Ia kembali mendesah. Saat kuperosotkan cawatnya, penisnya yang sudah tegang segera menyembul keluar mengenai bibirku. Aku kembali terpana melihat ukurannya yang sangat besar, entah apakah bisa masuk ke dalam mulutku, tanganku mulai mengocok lembut, kulihat kepala penisnya memerah akibat permainan tanganku. Selang beberapa detik, ia kembali memintaku untuk mengoral penisnya, sejujurnya aku belum pernah melakukan oral seks, hanya seringkali kusaksikan di film-film porno, oleh sebab itu aku sangat tertarik untuk mencobanya.

Aku mulai mendekatkan bibirku, kusentuhkan sekali lagi dengan kepala penisnya, lalu kujilat lubang kencingnya, kudengar desahan kenikmatan. Kubuka mulutku, dan mulai kucoba memasukkan batang kemaluannya, saat itu rasanya tidak ada ruang yang kosong lagi di rongga mulutku. Saat kucoba untuk memasukkan seluruh bagian penisnya, kurasakan ujung penisnya telah mentok di saluran kerongkonganku yang paling dalam, padahal masih ada kira-kira 1/4 bagian penisnya di luar mulutku, kubayangkan betapa panjangnya ukuran penisnya itu.

Bulu-bulunya yang lebat membuatku kesulitan untuk bernafas. Kulakukan gerakan maju mundur, penisnya terus menggesek rongga mulutku, lidahku terus merasakan urat-urat penisnya yang semakin menonjol, terkadang kubantu dengan kocokan tanganku. Kukulum buah pelirnya, selama itu ia terus menjambak kasar rambutku, dan terus mendesah, kudengar desahannya semakin kencang, kupercepat tempo permainanku, hingga akhirnya kurasakan ia memuncak, tubuhnya kaku, dan penisnya menegang keras lalu menyemburkan cairan hangat yang membanjiri rongga mulutku, saking banyaknya ada yang menetes keluar dari mulutku.

Aku kaget saat jari tangannya mulai menjepit hidungku, dipaksanya aku untuk menelan habis seluruh air maninya. Setelah itu, dibantunya aku berdiri, didekapnya erat tubuhku, kami kembali bercumbu mesra, dikulumnya kedua bibirku, kubalas mengulum bibirnya. Lidah kami terus mengadu lincah. Keringat kami bercampur menjadi satu, tubuh kami terus menempel erat, dan penisku terus kugesekkan dengan penisnya, sambil diterangi cahaya bulan.

Kami bercumbu cukup lama. Setelah itu, ia menggenggam tanganku mengajakku ke pos satpamnya, karena situasi sangat sepi, kami berani berjalan lambat melintasi bagian depan dealer. Karena kedua tubuh kami masih belum dilapisi sehelai kainpun. Sesampainya di sana ia mengambil sebotol pil, yang kutebak adalah Viagra, kami meminumnya masing-masing 2 butir. Kami kembali bercumbu liar di sana. Diangkatnya tubuhku dan didudukkannya di atas meja.

Mulai kurasakan efek Viagra, yang rasanya seperti membakar sekujur tubuhku, kulihat iapun merasakan hal yang sama. Kedua putingku menjadi sangat tegang, dan dengan cepat penis kamipun mengeras, sambil terus bercumbu kukaitkan kedua kakiku ke belakang tubuhnya, tangannya yang nakal kembali memijat, mencubit kasar kedua putingku. Setelah cukup lama kami bercumbu, ia kembali berkata..

"Sekarang Om mau cobain punya kamu, boleh yah?" kembali kuanggukkan kepalaku.

Ia mulai berlutut, diletakkannya kakiku di atas meja, aku mengangkang kubuka lebar-lebar kedua kakiku, ia terdiam mungkin terpana melihat penisku yang tanpa jembut itu, karena belum lama baru saja kucukur habis. Tanpa aba-aba lagi ia mulai menjilati penisku, dengan mudah ia melahap habis seluruh bagian penisku sepanjang 13 cm. Dengan mulutnya yang sangat terampil ia mulai mengocok penisku, layaknya sedang menikmati es mambo.

Tak tahan aku menerima kenikmatan yang tiada tara itu, aku terus mengerang tertahan, giliran kedua tanganku terus menjambak kasar rambutnya. Tak selang berapa lama aku tahu akan segera ejakulasi, ia pun langsung melambatkan tempo permainannya, dikulumnya kedua pelirku, dan terkadang dijilatnya lubang anusku. Tak tahan rasanya menerima rasa geli yang terus menggelitik bibir anusku.

Saat ia kembali memijat penisku dengan mulutnya, tiba-tiba sekujur tubuhku menegang kaku, akupun segera memuntahkan lahar panas ke dalam mulutnya, kurasakan cairan spermaku cukup memenuhi rongga mulutnya, saat itu anehnya aku tidak merasa letih sedikitpun, malah rasanya aku semakin horny. Mungkin akibat Viagra yang telah kutenggak. Ia kembali bangkit berdiri, dengan segera ia mendekap dan menyambar kedua bibirku.

Entah kenapa ia sangat menyukai bercumbu denganku, aku kaget saat ternyata di dalam mulutnya masih tersimpan cairan spermaku, kujilat habis spermaku sendiri dari dalam mulutnya, terkadang ia kembali mencumbui leherku dengan penuh nafsu. Saat itu keringat kami kembali bercucuran, baunya sampai memenuhi ruangan pos. Sebenarnya aku ingin segera pulang, tubuhku telah lengket dengan keringat, namun aku belum mampu menahan nafsu yang masih membara. Kulihat ia mengambil kunci, lalu berkata..

"Kita cobain mobil di dalam yuk.." sambil terus menarik tanganku keluar dari pos satpam.

Kami berlari kecil dan masuk ke ruangan showroom mobil. Kulihat di sana terpajang 7 buah mobil berlainan jenis, ia mengajakku masuk ke salah satu mobil, yakni BMW 318, ia duduk dia jok belakang, dan memintaku untuk menduduki dirinya, tanpa menunggu lagi aku langsung masuk ke dalam, duduk mengangkang dengan tubuh berhadapan dengannya, dengan kedua pantatku di atas pahanya. Kami kembali bercumbu mesra disana, sambil tangannya terus mengelus kedua paha dan kakiku, kurasakan AC yang telah dinyalakannya tepat menyembur punggungku yang basah. Kedua tanganku terus memijat lembut kedua putingnya, terkadang aku kembali menggigit dan menjilati kedua putingnya, ia pun terus mengerang. Lalu, tak lama kemudian ia kembali berkata..

"Om horny banget liatin pantat kamu tadi, sekarang Om mau anal, boleh yah", saat itu sebenarnya aku ingin menolak mengingat besar penisnya yang kurasa tak mungkin bisa masuk ke dalam anusku, namun entahlah mungkin karena birahiku atau karena olesan ujung penisnya yang sudah basah di bibir anusku saat itu, aku mengijinkannya.

Kucoba perlahan memasukan batang kemaluannya dibantu dorongan tangannya yang terkesan memaksa. Aku menjerit tertahan saat ia terus mencoba memasukkan penisnya, kusadari lubang anusku terlalu kecil untuk ukuran penis sebesar itu. Dengan cukup kesal ia kembali berkata..

"Kamu masih perawan, lobangnya masih sempit banget, Om bantu yah".

Segera ia keluar dari mobil, tak tahu apa yang sedang ia perbuat, tiba-tiba ia sudah masuk lagi dengan borgol dan tongkat besi miliknya, entah kenapa ada rasa takut yang muncul saat kulihat benda-benda itu, sehingga kuturuti semua perintahnya, ia minta aku berlutut di kedua jok depan (masing-masing kaki pada jok berlainan), dan kedua tangan di dashboard bawah mobil, lalu dengan tiba-tiba ia memborgol kedua tanganku dengan salah satu kaitan di sana, entah dengan apa itu aku tak jelas melihatnya. Dengan kengerian, aku berkata..

"Om mau ngapain, jangan gini dong, pegel nih", karena posisi tubuhku yang mirip posisi anjing, sementara semburan AC tepat di depan mukaku.

Aku berusaha melepaskan diri namun ikatannya membuat tubuhku tak berdaya, apa lagi dengan kedua kakiku yang diikat dengan seatbelt mobil. Tiba-tiba kurasakan ada yang menyentuh bibir anusku dari belakang, pandanganku cukup terbatas saat itu, benda itu terus mengolesi anusku dengan cairan mungkin air liur, sampai akhirnya kusadari kalau itu adalah tongkat besi. Rasa ngeriku memuncak seraya aku pun berteriak..

"Jangan dong.. Jangan Om.. Jangan pake gituan.. Ampun Om.."

Nampaknya ia tidak mengindahkan seruanku, jari tangannya yang satu terus melebarkan bibir anusku, sedang yang satunya terus mendorong tongkat untuk masuk. Kurasakan tongkat mulai merobek perlahan bibir anusku. Aku pun menjerit sampai akhirnya kusadari aku menangis karena rasa sakit yang kuterima, kulihat dari anusku mulai mengeluarkan darah segar mengalir di kedua pahaku. Aku terus memohon untuk berhenti, namun ia terus acuh. Sampai akhirnya tongkat berhasil menembus masuk, rasa sakitku serentak mereda, perlahan tongkat terus menggesek lubang anusku masuk ke dalam, sesaat 1/2 tongkat lebih telah masuk dan terasa mentok di ujung usus besarku, penisku kembali menegang, iapun mulai menggerakkan tongkat maju mundur, terus menggesek dinding usus besarku, semakin lama gerakan semakin cepat, saat itulah rasa nyeriku hilang, berganti rasa panas bercampur horny yang tiba-tiba bergejolak dari anusku. Entah kenapa aku mulai mengerang..

"Emmh.. Oohh.. Errghh"

Mendengar eranganku ia semakin menjadi-jadi, diputarnya tongkat sambil terus digesekkan ke langit-langit lubang anusku, kurasakan lubang anusku mulai dipenuhi cairan akibat rangsangan tongkatnya di dalam anusku. Mendadak permainannya dihentikan, dicabutnya tongkat dari dalam anusku. Kurasakan anusku telah melebar, ia kembali menjilati anusku, sambil terkadang mencocol-cocol lidahnya ke dalam lubang anusku, lidahnya terus menggelitik di sana, akupun terus mendesah.

Hingga akhirnya, untuk kedua kalinya ia mencoba memasukkan batang kemaluan raksasanya ke dalam lubang anusku, seraya aku kaget merasakan sesuatu yang 'lebih besar' dari tongkat tadi menyentuh bibir anusku, penisnya mulai menerobos masuk, kurasakan kepala penisnya sudah berhasil masuk, aku kembali menahan rasa sakit yang sangat.

Aku menjerit tertahan, ketika penisnya telah seluruhnya masuk kedalam anusku, iapun mulai menghunjam anusku bertubi-tubi, tanpa ampun gesekan demi gesekan terus kuterima, dapat kurasakan urat-urat penisnya disana, lubang anusku semakin panas, akupun semakin horny. Kusesuaikan irama gerakan tubuhku dengan gerakan penisnya. Tangannya mulai menggerayangi sekujur tubuhku, dipijat dan dielusnya kedua putingku, saat itu rasanya aku semakin 'terbang'.

Ia memanjakan anusku dengan pola gerakan penisnya yang berubah-ubah dan penetrasinya yang cepat. Aku terus mengerang, gerakannya semakin cepat, hingga akhirnya mendadak cengkeraman tangannya di pinggangku mengeras, begitu pula dengan penisnya di dalam anusku. Ia berteriak, dan untuk kedua kalinya ia ereksi, semburan cairan hangat terasa hingga ke ulu hatiku, kurasakan cairan spermanya menggenangi lubang anusku.

Tak lama ia mencabut penisnya, seraya sebagian spermanya mengalir keluar, kulihat cairan merah muda, mungkin spermanya bercampur darahku, kembali mengalir di kedua pahaku. Ia segera melepaskan ikatan di kedua tangan dan kakiku, lalu jatuh duduk lemas di jok belakang. Akupun segera duduk di atas dirinya di jok belakang. Dengan cekatan ia mendekap tubuhku dari belakang, tangannya kembali melingkari perutku. Saat itu kami berdua kembali bercumbu secara menyamping. Tak lama ia berkata..

"Om puas malem ini, kamu mau yah jadi pacar Om".
"Saya juga puas banget Om, bisa muasin horny Om, tapi kalo mo jadi pacar saya, Om musti muasin saya sekali lagi".
Ia tampak terkejut, "Hah? Sekali lagi.. OK siapa takut", kami berdua tersenyum gembira.

Segera kusesuaikan posisi lubang anusku dengan penisnya yang sudah kembali menegang, dan "Bless..", dengan mudah penisnya masuk kedalam anusku yang sudah membesar. Kedua tanganku mencengkeram pegangan tangan di kedua sisi mobil. Tangannya segera kembali menggerayangi kedua putingku, yang satu lagi mengocok lembut penisku. Dengan posisi seperti seorang ibu yang sedang memangku anaknya duduk itu, mulai kugerakkan tubuhku naik turun, semakin lama semakin cepat, sementara lidah kami kembali beradu lincah di dalam mulut kami yang menyatu. Kocokan tangannya di penisku pun semakin cepat seraya gesekan penisnya di dalam anusku. Kami berdua terus mengerang, hingga akhirnya ia mendesah..

"Om mau keluar say.."
"Saya juga mo keluar Oom, bareng yah.."

Tak lama tubuh kami berdua kembali menegang keras, aku kembali ejakulasi, kusemburkan spermaku di telapak tangannya yang sudah siap menadah, secara bersamaan ia menyemburkan lahar panasnya untuk kedua kalinya di dalam anusku, kini semprotannya semakin terasa di dalam usus besarku. Desah nafas kami terus menderu, detak jantungnya terasa di punggungku. Tiba-tiba ia mendekap mulutku dengan telapak tangannya yang penuh dengan spermaku. Kujilat habis seluruh cairan di situ, namun tak segera kutelan, kusimpan didalam mulutku, setelah itu segera kusambar bibirnya, kami kembali bercumbu, dengan mesra kami berbagi sperma di dalam mulut kami yang menyatu, sementara penisnya masih terus tertanam di dalam anusku.

Jam mobil menunjukkan pukul 1, tak terasa kami telah bercinta selama 3 jam, kami tertidur kelelahan di dalam mobil, masih dengan posisi seperti itu. Pukul tiga kami terbangun, akibat efek Viagra yang masih mengalir di dalam tubuh, kami kembali bercinta "dua kali" berturut-turut dalam posisi seperti itu. Sungguh perkasa pria itu, aku berkata dalam hati kecilku. Setelah itu aku segera 'pamitan' dan pulang.

Semenjak kejadian malam itu, aku semakin rajin datang berkunjung kesana, apalagi saat aku sedang sendirian. Sungguh takkan pernah terlupakan kencan pertamaku dengan lelaki yang sangat perkasa itu. Pengalaman oral sex dan anal sex bersamanya adalah kenikmatan yang tiada duanya.

Terima kasih buat teman-teman yang bersedia membaca pengalamanku ini, moga-moga bisa menambah pengetahuan baru dalam bercinta, dan membantu merangsang teman-teman saat masturbasi, ya nggak?

Sumber: http://ceritakita-x.sextgem.com/gay/malam_yang_indah

Selasa, 14 Mei 2013

Insert: Pak Bos Tampan Yang Perkasa


Pada satu kesempatan miting SDM, diperkenalkan majaner baru dilingkungan SDM grup yang khusus menangani masalah pelatihan dan pengembangan karyawan. Orangnya sih late thirties lah, atau paling gak awal 40an, atletis dan lagi guanteng banget, Deni namanya. Aku senang sekali berkenalan dengan pak Deni, orangnya ramah, humoris, baru diperkenalkan saja dia sudah akrab dengan semua penanggung jawab sdm anak perusahaan, termasuk aku tentunya. Selama miting, aku sering melirik kearahnya, dan herannya setiap kali aku meliriknya diapun sedang memandangku. Ketika tatapan mata kami bertemu dia selalu tersenyum ramah, menambah kegantengannya. Aku sampe tersipu karenanya, tapi ya kapok lah, terus saja mencuri pandang kearahnya terus. Sepertinya aku dah tertarik padanya sejak pandangan pertama, mungkin dia juga. Karena dia terus2an memandangiku, walaupun dilakukannya dengan tidak mengundang perhatian yang lainnya. Demikianlah hal itu kami lakukan selama miting berlangsung, sampai tau2 mitingnya dah selesai. Baru sekali ini aku tidak merasa mitingnya bertele2 dan berkepanjangan, walaupun aku tidak memperhatikan apa yang dibicarakan karena perhatianku terpusat pada pak Deni terus, toh nanti sekretaris Kadiv SDM grup akan mengirimkan notulen miting by email.

Sejak miting itu, aku terus berusaha dalam melaksanakan pekerjaanku, untuk kontak dengan pak Deni. aku sering mencari alasan supaya bisa berkunjung ke kantor SDM grup, salah satu aktivitasnya dengan pura2 konsultasi masalah pelatihan karyawan dengan pak Deni. Telpon dan sms antara aku dan pak Deni makin sering dan kami menjadi semakin akrab. Sudah beberapa kali pak Deni ngajakin aku lunch, kebetulan dekat kantorku ada banyak penjual makanan, baik model cafe atau resto, atau juga amigos
(agak minggir got sdikit). Kaki lima maksudnya. Taste makanan menjadi nomor dua, yang penting adalah kami bisa bertemu dan tidak ngomongin pekerjaan.

Suatu hari, aku mendapat telpon dari pak Deni, dia ngajak aku jalan sore ini. Wah berbunga2 rasanya diajak jalan ama pak Deni. Karena telpon kantor dibatasi hanya maksimum 3 menit, dia tidak bicara lama denganku. Gak lama kemudian setelah telpon ditutup, dia meng sms ku, “
fer, kita jalan yuk. boleh dong skali2 kita jalan berdua yang gak makan siang doangan. aku pengen ngobrol ama kamu”. Aku bales
smsnya, “Cuma ngobrol doangan kan pak”. “Ngobrol dan laen2 deh, biar afdol. Sore ini aku ada seminar pendek di lembaga pelatihan dekan kantor kamu. Nanti bubar kantor kamu nunggu di cafe tempat kita biasa makan aja, aku kabur aja dari seminarnya sebelum selesai. Yang penting kan ketemu kamunya bukan seminarnya”. “Aku membalas smsnya yang panjang lebar itu, “Dan laen2nya apaan pak”.
Jawabnya, “Liat aja ntar sore deh”.
itu semua termasuk sms kami yang ternyata p.deny mengaku kalau dia Gay dan suka sama laki2..
aku terkejut banget skalian senang dengarnya....

Bubar kantor, aku buru2 menuju ke cafe yang dimaksudkan, ternyata pak deni dah nongkrong duluan disana. “Kok dah sampe duluan pak?”, sapaku. “Iya, kan dah diitung supaya aku bisa sampe disini sebelum kamu nyampe. Seminarnya gak penting dan pembicaranya gak menarik, apalagi gratisan, jadi gak masalah kan ditinggal pulang”, jawabnya sambil tersenyum.
“Emangnya kita mo kemana sih pak?” “aku pengen ngobrol sama kamu Fer, kita cari tempat ngoborol yang private yuk”. Aku diajaknya ke mobilnya dan mobilnya meluncur meninggalkan cafe tersebut.

Ternyata dia mengajakku ke motel yang ada didekat cafe itu. “Kok kesini pak”, tanyaku. “Biar ada privacynya Nes, ngoborol dan yang laen2nya”. Mobilnya masuk ke garasi dan rolling door ditutup petugasnya. Aku tau deh apa yang dia maksud dengan yang laen2 tadi. Aku diem saja ketika dia menggandengku menaiki tangga memasuki ruangan motel. Kamarnya standar motel lah, ada kaca besar
ditembok, dan juga dilangit2, ranjang besar, tv dan lemari es, seperangkat meja dan sofa dan di kamar mandi cuma disediakan shower saja. Dia membereskan administrasi motelnya, dia mengambil minuman yang ada di lemari es, “sudah termasuk biaya sewa”, katanya. Aku duduk diranjang, “Pak, kok Ferdy diajak ke motel sih, emangnya Bapak mo ngapain ama Ferdy”. “Santai aja Fer, minum deh. Aku mo mandi dulu ya”. Dia masuk kekamar mandi, terdengar suara air mengucur. Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi hanya berbalut anduk saja. “Kamu gak mo mandi dulu Fer, biar seger”. Akupun melakukan hal yang sama. Karena aku dah tau maksud sebenarnya dia ngajak aku ke motel, akupun keluar hanya berbalut anduk. Karena anduknya kecil, hanya bisa menutupi Kont dan pantatku saja. Aku senang dia mengajaku berbagi kenikmatan.

Dia sedang berbaring di ranjang, aku duduk disebelahnya. “bapak pengen maen ama Ferdy ya”. “Jangan panggil bapak lah, rasanya tua banget. Kalo dah jadi Kadiv boleh dipanggil bapak”. “Abis panggil apa dong, kalo panggil namanya doank Ferdy sungkan”. “Panggil abang aja”. Memang dia orang tapanuli, jadi biasa dipanggil abang, walaupun kalo bicara logat tapanulinya tidak dominan. “Kok abang ngajaknya Ferdy sih, kan masih ada cowok2 laen di SDM grup, Rudi, Anton dan laennya lagi”. “Kamu yang paling Gemesin Fer, aku dah tergiur sejak kita ketemu pertama kali
waktu aku diperkenalkan”. “Pantes abang selama miting ngeliatin Ferdy terus”. “Kamu juga kan, ngelirik ke
aku terus”. “Abis abang ganteng banget sih, cewek2 dan cwok2 dikantor suka ngomongin kegantengan abang lo”. “masak seh”, dia kelihatannya senang aku sanjung seperti itu. “Terus kita mo ngapain bang, cuma pake anduk gini”. Dia tidak menjawab, aku ditariknya kedalam pelukannya sehingga aku terbarik disebelahnya.

“Yang, kamu sudah tahu maksudku kan?” katanya lirih di telingaku. Merinding aku mendengarnya memanggil aku yang, dan aku hanya mengangguk. “Ya bang, Ferdy tahu, abang ,,,” belum selesai aku menjawab, kurasakan bibirnya sudah menyentuh leherku, terus menyusur ke pipiku. Bibirku dilumatnya dengan lembut. Ternyata dicium pria bibir tebal nikmat sekali, aku bisa mengulum bibirnya lebih kuat dan ketebalan bibirnya memenuhi mulutku. Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, kurasakan tangan besarnya menguraikan belitan anduk didadaku, sehingga aku langsung bertelanjang bulat. “Fer, kamu merangsang amat sih”. Aku diam saja dan dia langsung memelukku erat. Ohh.., tubuhku yang mungil ternyata tercakup seluruhnya dalam tangannya. Dan aku rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsuku, padahal baru awal pemanasan. Bibirnya mulai meneruskan jelajahannya, leherku dikecup, dijilat kadang digigit lembut. Sambil tangannya terus meremas-remas pantat dan toketku. Bibirnya terus menelusur di permukaankulitku. Dan mulai pentil kiriku tersentuh lidahnya dan dihisap. Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh toketku akan dihisap. Dan tangan satunya mulai turun dan memainkan puserku, terasa geli tapi nikmat, napsuku makin berkobar karena elusan tangannya. Kemudian tangannya turun lagi dan menjamah selangkanganku. Kontolku yang pasti sudah keras sekali. Lama hal itu dilakukannya. Jembutku dan kontolku sudah basah karena cairan kontolku yang sudah mengeluarkan precum. Dikocoknya dengan perlahan. Sesekali jarinya menyentuh lubang pantatku karena ketika dielus pahaku otomatis mengangkang agar dia bisa mengakses daerah pantatku dengan leluasa. Bergetar semua rasanya tubuhku. Jarinya mulai sengaja memainkan lubang pantatku. Dan akhirnya jari besar itu masuk ke dalam lubang pantatku. Oh, nikmatnya, bibirnya terus bergantian menjilati pentil kiridan kanan dan sesekali dihisap dan terus menjalar ke perutku.

Dan akhirnya sampailah ke kontolku. Kali ini diciumnya jembutku yang lebat dan aku rasakan bibir menghisap2 kontolku. Dan akhirnya kembali kontolku dibuat mainan oleh bibirnya, kadang lidahnya menghisap2, kadang dijilati seperti es krim, namun yang membuat aku tak tahan adalah saat kontolku tertelan semua dimulutnya.... Dia benar benar mahir memainkan kontolku. Hanya dalam beberapa menit aku benar-benar tak tahan. Dan.. Aku mengejang dan dengan sekuatnya aku berteriak sambil mengangkat pantatku supaya merapatkan jembutku dengan kumisnya, kuremas-remas rambutnya. Dia terus mencumbu kontolku, rasanya belum puas dia memainkan kontolku hingga napsuku bangkit kembali dengan cepat.

“Bang Ferdy sudah pengen dimasukin” kataku memohon sambil kubuka pahaku lebih lebar. Dia pun bangkit, membuka belian anduknya. Sementara itu aku dengan berdebar terbaring menunggu dengan semakin berharap. kont0lnya sudah maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut. Dan saat dia pelan-pelan menindihku, aku membuka pahaku makin lebar dan menaikkan kakiku keatas, rasanya tidak sabar pantatku menunggu masuknya kont0lnya. Aku pejamkan mata. Dia mulai mendekapku sambil terus mencium bibirku, kurasakan pantatku mulai tersentuh ujung kont0lnya. Sebentar diusap-usapkan dan pelan sekali mulai kurasakan pantatku terdesak menyamping. Aku menahan nafas. Dan nikmat luar biasa. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk kont0lnya. Aku mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya. Terus.. Terus.. Akhirnya ujung kont0l itu menyentuh bagian dalam anusku, maka secara refleks kurapatkan pahaku. Dia terus menciumi bibir dan leherku. Dan tangannya tak henti-henti memelukku serta meremas-remas toketku. Tapi konsentrasi kenikmatanku tetap pada kont0l yang mulai dienjotkan halus dan pelan. Aku benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat yang belum pernah kualami. Nafasku cepat sekali memburu, terengah-engah. Aku benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan kont0lnya. Napsuku makin berkobar ketika aku melihat kecermin yang ada disamping ranjang dan dilangit2, melihat gerakannya mengenjotkan kont0lnya keluar masuk anusku. Maka hanya dalam waktu yang singkat aku makin tak tahan. Dan dia tahu bahwa aku semakin hanyut. Maka makin gencar dia melumat bibirku, leherku dan remasan tangannya di toketku makin kuat. Dengan tusukan kont0lnya yang agak kuat dan dipepetnya anusku dengan menggoyang goyangnya, aku menggelepar, tubuhku mengejang, tanganku mencengkeram kuat-kuat sekenanya. kontolku semakin menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar puncak kenikmatan yang belum pernah kualami. Ohh, aku benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa. Aku tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan. “Baaang, Ferdy mau nyampe baang”.
dan akhirnya akupun muncrat karena tak tahaaan...AAacch... Croott...croott....
Cairan kontolkupun membasahi perut dan dadanya....

Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Setelah dua kali aku nyampe dalam waktu relatif singkat, namun terasa nyaman sekali, Dia membelai rambutku yang basah keringat. Kubuka mataku, Dia tersenyum dan menciumku lembut sekali, tak henti hentinya tubuh dan puting mungilku diremas-remas pelan. Tiba tiba, serangan cepat bibirnya melumat bibirku kuat dan diteruskan ke leher serta tangannya memelukku lebih kuat. Napsuku naik lagi dengan cepat, saat kembali dia mengenjotkan kont0lnya semakin cepat. Uhh, kontolku kembali tegang, yang hanya selang beberapa menit, dan kembali aku berteriak lebih keras lagi. Dia terus mengenjotkan kont0lnya dan kali ini dia ikut menggelepar, wajahnya menengadah. Satu tangannya mencengkeram lenganku dan satunya menekan tubuhku. Aku makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan peju yang kuat di dalam anusku, menyembur berulang kali. Oh, terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi anusku, hangat sekali dan terasa sekali peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat.

Setelah selesai, dia memiringkan tubuhnya dan tangannya memeluk lembut tubuhku sambil mencium wajahku dari belakang. Aku senang dengan perlakuannya terhadapku. “Yang, kamu luar biasa, anusmu peret dan nikmat sekali” pujinya sambil membelai dadaku. “Abang juga hebat. Bisa membuat Ferdy nyampe beberapa kali.” “Jadi kamu suka dengan kont0lku?” godanya sambil menggerakkan kont0lnya dan membelai belai wajahku. “Ya bang, kont0l abang nikmat dan keras banget” jawabku jujur. Dia tidak langsung mencabut kont0lnya, tapi malah mengajak mengobrol sembari kont0lnya makin mengecil. Dan tak henti-hentinya dia menciumku dari belakang, membelai rambutku dan paling suka memeluk2 tubuhku. Aku merasakan pejunya yang hangat seperti mau  mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan kont0l yang telah menghantarkan aku ke awang awang itu dicabut sambil dia menciumku lembut sekali. Benar benar aku terbuai dengan perlakuannya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Dibimbingnya aku ke kamar mandi, saat berjalan rasanya masih ada yang mengganjal dianusku dan ternyata masih ada peju yang mengalir di pahaku, mungkin saking banyaknya dia mengecretkan pejunya di dalam anusku.

Di kotak shower dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni punggungnya. Dia memelukku sangat erat hingga dadanya menekan dadaku juga. Sesekali aku menggeliatkan badanku sehingga dadaku bergesekan dengan dadanya yang dipenuhi busa sabun. kontolku semakin mengeras. kontol ku pun seolah2 berantem dengan kont0lnya seperti maen pedang2an. Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya dan membelakangiku sehingga menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap- usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur kebawah. Dia mengusap-usap pantatku dan diremasnya. kont0lnya pun mulai ngaceng lebih keras lagi ketika menempel di anusku. Terasa dinding pantatku bergesekan dengan kont0lnya. Dengan usapan lembut, tapak tangannya terus menyusuri pantatku. Dia mengusap beberapa kali hingga ujung jarinya menyentuh lipatan daging antara lubang pantat ku. “Abang nakal!” desahku sambil menggeliat mengangkat pinggulku. Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari kontol dan anusku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali sambil mengocok kontolku . akhirnya kurasakan anusku diusap-usap. Dia berulang kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. “Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihku berulang kali. Dia menggerakkan tangannya keatas, memeluk tubuh dan meremas dengan lembut kedua pentil ku...
dipelintir2 dengan jempol dan telunjuknya. Pentil kiri dan kanan diremas bersamaan. Lalu dia mengusap semakin ke atas dan berhenti di leherku. “Bang, lama amat menyabuninya”, rintihku sambil menggeliatkan pinggulku. Aku merasakan kont0lnya semakin kerasdan membesar. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, lalu meremas biji pelernya dengan gemas. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku. Sesaat dia mengusap usap jembutku, lalu mengusap usap kontolku dengan sabun. tangan satunya menyelipkan jari2nya di lubang anusku . Dia mengusap berulang kali. k0ntolku pun menjadi sasaran usapannya. “Aarrgghh..!” rintihku. Aku merasa kontolku diperlakukan istimewa olehnya.

dan Akupun jongkok didepannya, kont0lnya telah berada persis didepanku. Kont0lnya telah ngaceng berat. “Bang, kuat banget sih abang, baru aja ngecret di Anus Ferdy sekarang sudah ngaceng lagi”, kataku sambil meremas kont0lnya, lalu kuarahkan ke mulutku. Kukecup ujung kepala kont0lnya. Tubuhnya bergetar menahan nikmat ketika aku menjilati kepala kont0lnya. Dia meraih bahuku karena tak sanggup lagi menahan napsunya. Setelah berdiri, aku dibuatnya menungging membelakanginya sambil memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala kont0lnya ke celah di lubang anusku. “Argh, aarrgghh..,!” rintihku. Dia menarik kont0lnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. bulu2 halus dipantatkupun ikut terdorong bersama kont0lnya. Perlahan-lahan menarik kembali kont0lnya sambil berkata “Enak Yang?” “”Enaak banget bang”, jawabku!” Dia mengenjotkan kont0lnya dengan cepat sambil meremas bongkah pantat ku dan tangan satunya memegang kontolku. “Aarrgghh..!” rintihku ketika kurasakan kont0lnya kembali menghunjam anusku. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia mengenjotkan kont0lnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku. “Aarrgghh.., aarrgghh..baang.., Bang enak banget bang..!”
Dan akhirnya aku ngecret untuk kesekian kalinya...
tapi kali ini sedikit keluarnya....
 Rupanya dia juga tidak dapat menahan pejunya lebih lama lagi. “Aarrgghh.., Yang”, kata nya sambil menghunjamkan kont0lnya sedalam-dalamnya. “Bang.., sstt, sstt..” kataku karena berulangkali ketika merasa tembakan pejunya Anusku. “Aarrgghh.., Yang, enaknya!” bisiknya ditelingaku. “Bang.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dient0t abang”, jawabku karena nikmatnya nyampe. Dia masih mencengkeram pantatku sementara kont0lnya masih nancep Anusku. Beberapa saat kami diam di tempat dengan kont0lnya yang masih menancap di Anusku. Kemudian dia menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi.

Setelah selesai dia keluar duluan, sedang aku masih menikmati shower. Selesai dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, aku keluar dari kamar mandi. Dia sudah menyiapkan makan siang berupa sandwich dan kentang goreng yang dibelinya tadi di cafe lengkap dengan soft drink dingin dari lemari es, di meja dekat sofa. Aku dipersilakan minum dan makan sambil mengobrol.

Setelah makan, dia lalu memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut saja. Terasa kecil sekali tubuhku. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya. Akhirnya setelah selesai makan, diraihnya daguku, dan diciumnya bibirku dengan hangatnya, aku mengimbangi ciumannya. Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas-remas lembut toketku, kemudian tangannya menelusuri antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sadar bahwa sesuatu yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Ohh, langsung aku bangkit. Aku bersimpuh di depannya dan ternyata kont0lnya sudah mulai ngaceng lagi, walau masih belum begitu mengeras. Kuraih, kubelai dan kukocok pelan. Kemudian aku kulum kont0lnya. Dengan cepatnya kont0lnya makin membengkak dan dia mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahku dan membuat mulutku semakin penuh. “Bang hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk bang”, kataku yang juga sudah terangsang. Rupanya dia makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur. Dia menelentangkanku ditempat tidur, membuka kakiku dan dia langsung menelungkup di antara pahaku. “Aku suka melihat tubuh kamu sayang” ujarnya sambil membelai kontolku. “Napa?” “Seneng aja”. Aku merasakan dia terus membelai jembut dan kontolku. Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik seperti mainan.

Aku suka kontolku dimainkan berlama-lama, aku terkadang melirik apa yang dilakukannya. Seterusnya dengan tangan kekarnya terus mengocok2 lembut kontolku, aku makin terangsang dan aku merasakan seperti terbang melayang. Dia terus memainkan kontolku seolah tak puas-puas memperhatikan tubuh dan kontolku yang imut, kadang kadang disentuh sedikit bongkah pantatku, membuat aku penasaran. Tak sadar pinggulku mulai
menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat aku mengangkat pinggangku, langsung disambut dengan
bibirnya. Terasa dia menghisap dan menjilat2i lubang anusku. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh bongkahan pantatku, dan saat dihisapnya anusku dengan ujung lidahnya, tangan satunya mengocok kontolku, benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat aku tak sadarberteriak.. “Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku sudah tak tahan lagi. “Ayo dong bang, Ferdy dah pingin dient0t lagi” ujarku.

Dia langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan kont0lnya ke arah anusku. Aku masih sempat melirik saat dia memegang kont0lnya untuk diarahkan dan diselipkan di antara bongkahan pantatku. Saat kepala kont0lnya telah menyentuh anusku, aku menahan nafas untuk menikmatinya. Pegangan dilepasnyasaat kepala kont0lnya mulai menyelinap di anusku dan menyelusup lubang anusku hingga aku berdebar nikmat. Pelan-pelan ditekannya dan dia mulai mencium bibirku lembut dari belakang. Kali ini aku lebih dapat menikmatinya. Makin ke dalam.. Oh, nikmat sekali. Kurapatkan pahaku supaya kont0lnya tidak terlalu masuk ke dalam. Dia langsung menjepit kedua pahaku hingga terasa sekali kont0lnya menekan dinding anusku. kont0lnya semakin masuk. Belum semuanya masuk, dia menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulku naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah dia puas menggodaku, tiba tiba dengan hentakan agak keras, dipercepat gerakan mengenjotnya hingga aku kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, tangan satunya mengocok2 kontolku, bibirnya dahsyat menciumi leherku. Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak. Tak tahan aku berteriak, terus dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melewati puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat aku meneruskannya. Aku memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya dia pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar aku tidak menyesal ngent0t dengan dia, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam ngent0t, dia dapat mengolah tubuhku menuju kenikmatan yang tiada tara.

Pahanya mulai kembali menjepit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya menindihku dari belakang serta leherku kembali dicumbu. Pelan-pelan mulai dienjotkan kont0lnya. Kali ini aku ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhku. Tangannya terus menelusuri permukaan tubuhku. Dadanya merangsang punggungku setiap kali bergeseran. Dan kont0lnya dipompakan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibirnya menjelajah leher dan bibirku dari belakang. Ohh, luar biasa. Lama kelamaan tubuhku yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Aku berusaha menggeliat, tapi tubuhku dipeluk cukup kuat, hanya tanganku yang mulai menggapai apa saja yang kudapat. Dia makin meningkatkan cumbuannya dan memompakan kont0lnya makin cepat. Gesekan dianusku makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak. Maka kali ini leherku digigitnya agak kuat dan dimasukkan seluruh batang kont0lnya serta digoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan. Maka jebol lah bendungan, aku mencapai puncak kembali . Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi. Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba dia dengan cepat mengenjot lagi. Kembali aku berteriak sekuatku menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar membuat aku kewalahan. Kugigit lembut tangannya saat aku dihujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat.

Sesaat dia menurunkan gerakannya, tapi saat itu dibaliknya tubuhku hingga aku di atas tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya. Dengan sisa tenagaku aku keluarkan kont0lnya dari anusku dan ku elap dengan tisu basah kontolnya. Tanpa pikir panjang, kont0l yang masih keras sekeras kayu itu kukulum dan kukocok. Dan pinggulku diraihnya hingga akhirnya aku telungkup di atasnya lagi dengan posisi terbalik. Kembali kontolku menjadi mainannya, aku makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian kont0lnya. Dihisapnya kontolku sambil ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku dan kurapatkan pinggulku agar kontolku masuk semua kemulutnya. Ingin aku berteriak tapi tak bisa karena mulutku penuh, dan tanpa sadar aku menggigit agak kuat kont0lnya dan kucengkeram kuat dengan tanganku saat aku merasakan hisapan dahsyatnya. “Yang, aku mau ngecret yang, di dalam anusmu ya”, katanya sambil membalikkan aku. “Ya, bang”, jawabku.

Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, kont0lnya yang besar sudah kembali menyesaki anusku. Dia langsung mengenjot kont0lnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam beberapa enjotan saja ubuhnyapun mengejang. Pantat kuhentakkan ke atas dengan kuat sehingga kont0lnya nancap semuanya ke dalam anusku dan akhirnya crot .. crot ..crot, pejunya muncrat dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecretnya yang ketiga masih saja pejunya keluar banyak, memang luar biasa stamina si abang. Dia menelungkup diatasku sambil memelukku erat2. “Yang, nikmat sekali ngent0t sama kamu, anus kamu kuat sekali cengkeramannya ke kont0lku”, bisiknya di telingaku. “Ya bang, Ferdy juga nikmat sekali. Rasanya sesek penuh anus Ferdy kalau abang neken kont0lnya masuk semua.

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=188789984537306

Jumat, 10 Mei 2013

Like It?





Insert: AYAHKU, MUCIKARIKU


Hidupku berubah 180 derajat kala malam terkutuk itu terjadi. Ayahku dan saya memang dari dulu selalu hidup berkecukupan, sampai suatu hari dia menghabiskan semua uangnya dengan berjudi. Utangnya terlalu besar dan dia tak dapat membayarnya. Malam itu, seorang pria seumuran ayahku datang bertamu. Saya langsung disuruh masuk ke kamarku agar mereka bisa berbincang-bincang dengan leluasa. Saya sama sekali tidak mendengar apa-apa sebab kamarku jauh sekali dari ruang tamu. Berhubung capek, saya pun tertidur pulas dan tidak mengetahui apa-apa. Saat itulah, kejadian terkutuk itu terjadi.

Pelan-pelan pintu kamarku terbuka dan dua bayangan orang menyelinap masuk. Tiba-tiba, lampu kamarku dinyalakan, menebar cahaya ke mana-mana. Tentu saja saya terbangun. Saat itu, saya hanya mengenakan celana dalamku saja, berhubung cuaca sedang panas.

"Papa? Ada apa?" tanyaku, berusaha membiasakan mataku dengan cahaya terang.

Kulihat ayahku berdiri di samping ranjangku dengan pria tadi. Pria itu sebenarnya cukup lumayan. Dia memang tidak ganteng, namun ada sesuatu dalam dirinya yang menebar aura keseksian seorang laki-laki. Pria itu juga Chinese, sama seperti ayahku dan saya. Badannya biasa-biasa saja, tapi tetap nampak seksi. Saya sendiri agak bingung, kenapa saya memikirkan keseksian pria teman ayah saya? Saya 'kan bukan homo.

"Nak, teman Papa ingin berkenalan denganmu. Kamu layani dia baik-baik, yach," jawab papaku.

Namun ada sesuatu yang aneh dengan nada bicara ayahku. Seolah-olah dia sedang menahan rasa bersalah. Saya mulai bingung, tak mengerti apa yang sedang terjadi. Kebingunganku mulai berubah menjadi ketakutan saat teman ayahku itu mulai melepas kemeja dan celana panjangnya.

Hanya dalam waktu satu menit, dia sudah telanjang bulat dengan kontol ngaceng. Saya takut sekali dan berusaha untuk menghindar. Namun teman ayahku sudah keburu menangkapku. Saya meronta-ronta dn berteriak-teriak namun percuma. Saya kalah kuat. Teman ayahku itu begitu kuat sampai-sampai saya merasa seperti seorang anak kecil dalam cengkeramannya.

"Saya paling suka sama anak cowok yang baru lepas dari masa remaja. Ayahmu mengatakan bahwa kamu sudah berumur 20tahun. Benar gak?" tanyanya dengan pandangan yang menusuk. Dengan penuh rasa takut, saya hanya mengangguk-ngangguk.

"Dengarkan Om. Mulai saat ini, kamu adalah milik Om. Kamu bukan anak papamu lagi karena papamu sudah menjualmu pada Om. Papamu berhutang banyak apda Om dan tak bisa membayarnya. Dia lalu menawarkan kamu pada Om sebab dia tahu bahwa Om paling doyan cowok muda kayak kamu. Dan Om setuju. Maka mulai saat ini, kamu akan tinggal dengan Om. Om akan menjadi papamu yang baru, Nak."

"Apa?" tanyaku, tak percaya.

Duniaku serasa hancur berkeping-keping. Kupandang wajah ayahku dengan sorot kekecewaan bercampur ketakutan. Namun ayahku tak berani memandang balik. Kini saya tak punya tempat bernaung lagi. Saya telah dijual oleh ayahku sendiri. Pegangan om itu mulai melonggar dan saya pun sudah berhenti memberontak. Saya lemas menyadari kenyataan pahit itu.

Tapi om itu tidak memberiku waktu. Dia langsung menurunkan celana dalamku dengan satu tangan dan tersingkaplah kontolku yang setengah ngaceng. Saya tentu saja mencoba mengelak namun gagal sebab saya dipegangi om itu. Wajahku memerah saat om itu menikmati pemandangan mesum kontolku. Belum pernah saya memperlihatkan kontolku pada siapa pun.

"Kontol yang indah. Pasti loe sering coli kan? Soalnya om juga suka coli. Rasanya enak sekali ketika pejuh menyembur keluar dari lubang kontol. Aahh.. Om jadi ngaceng berat nih." Om itu menelurusi jari-jarinya di atas dada telanjangku.
"Om terangsang liat loe. Om pengen ngerasain loe. Loe masih perjaka kan?" Saya mengangguk-ngangguk penuh ketakutan.
"Loe belom pernah coba seks homo kan?" Saya menggeleng-geleng.
"Bagus sekali. Artinya kamu masih polos. Om bakal senang sekali memperkenalkan dunia homo ama loe." Om itu menggosok-gosokkan kontolnya ke pahaku.

Saya merinding sekali membayangkan akan disodomi olehnya. Saya bukan homo dan tak mau jadi homo! Instingku menyuruhku untuk lari dan saya pun kembali meronta-ronta. Om itu agak kewalahan kali ini. Dengan membabi buta, saya menendang, mencakar, menggigit. Apa pun kulakukan asalkan saya bisa bebas dari cengkeraman om homo yang bejat itu. Tepat pada saat saya mengira saya dapat kabur, tiba-tiba ayahku mendatangi kami. Kukira dia akan menolongku. Tapi dia malah ikut memegangi tubuhku dan menahanku! Ayahku ingin sekali agar saya diperkosa.

"Tidak!" teriakku.
"Papa, lepaskan saya!"

Om itu hanya tertawa saja.

"Terlentangkan anak loe dan pegangin badannya kuat-kuat," katanya pada ayahku.

Tanpa daya, saya diterlentangkan di atas ranjang. Kedua tanganku segera diikat dengan tali rafia, membelengguku ke ranjang. Kedua kakiku dipegang kuat-kuat oleh om itu. Dia tertawa penuh kemenangan. Ayahku berdiri di samping ranjangku, membantu om itu untuk memegangi kakiku agar saya tidak dapat menendang-nendang. Keringat sudah membanjiri sekujur tubuhku. Saya sudah lelah meronta-ronta, saya kehabisan energi. Kakiku pun terasa pegal-pegal.

Mau tak mau, saya pun berhenti memberontak. Meskipun demikian, ayahku masih tetap saja memegangi kakiku, takut kalau-kalau itu hanya taktikku saja. Saat kupandangi wajah ayahku, rasa bersalah masih nampak di sana. Entah kenapa, saya jadi kasihan padanya. Jauh di dalam lubuk hatiku, saya sadar bahwa ayahku terpaksa menjualku demi membayar hutangnya sebab kalau tidak kami berdua mungkin akan bernasib lebih buruk. Air mata menggenang di mata ayahku, hatinya sakit melihat anak laki-laki satu-satunya terlentang telanjang bulat dan akan disodomi oleh 'teman'nya.

Om itu berdiri di depan kakiku yang terangkat lebar-lebar. Lubang anusku berkedut-kedut karena hawa dingin. Kedua putingku sudah berdiri juga, nampak sangat merangsang. Om itu meraih putingku dan memelintir mereka. Saya mengerang-ngerang saat jari-jari om itu menyiksa putingku. Entah kenapa, kontolku mulai mengeras dan menegang. Apa yang terjadi denganku? Kenapa tiba-tiba saya merasa terangsang? Saya benci perlakuan om itu terhadapku. Dia akan memerkosaku. Tapi kenapa kontolku menegang? Ini sungguh tak masuk akal, pikirku.

"Ah, loe suka yah?" tanya om itu, memperhatikan kontolku yang ngaceng.
"Sudah gue duga. Loe ternyata homo juga." Om itu membelai-belai kontolku dengan satu tangan, mengagumi kontolku yang indah.
"Tidak! Saya bukan homo! Lepaskan saya!" Meskipun saya sudah capek, tapi saya masih punya suara, maka saya meneriakinya. Namun teriakan-teriakanku tak mampu melelehkan hati om bejat itu. Dia juga bertekad untuk mengambil keperjakanku dan dia akan menusukku dengan kontolnya.
"AARRGGHH!!" teriakku saat kontolnya memaksa masuk.

Saya tak berdaya melawannya. Kedua tangan terikat dan kaki terentang, serta dipegangi ayahku, saya hanya bisa pasrah.

"AARRGGHH.." Saya mengerang lagi saat kepala kontol om itu membor anusku. Kucoba untuk mengencangkan otot anusku rapat-rapat tapi sodokan-sodokan kontol om itu malah makin keras. Keringat bercucuran membasahi wajah dan badanku. Napasku terengah-engah, capek. Dan wajahku meringis-ringis, menahan sakit. Pertahananku tak bertahan lama.
"AARRGGHH!!" PLOP! Kontol om itu mendadak masuk begitu saja, seolah-olah anusku jebol.

Saya berteriak keras-keras saat kontol itu mendiami lubangku. Rasanya sungguh perih. Anusku berkedut-kedut dengan rasa panas terbakar dan rasa nyeri. Air mataku berlinang turun, tak kuasa menahan sakit yang kualami.

"Ampun Om.. Saya tak kuat.. Ampun om.." Saya berpaling pada ayahku.
"Pa.. Tolong saya, Pa.. Sakit sekali.. Pa.." Namun ayahku hanya memandangiku dengan wajah sedih.
"AARRGGHH!!" erangku lagi saat om itu mulai menggerak-gerakkan kontolnya.
"Oohh.. Enak banget.. Aahh.. Sempit.. Hhoohh.. Gue ngentotin perjaka.. Aahh.. Pantat loe milik gue sekarang.." desah om itu sambil meraba-raba badanku.
"Hhohh.. Rasa'in kontol gue.. Aahh.. Loe emang seksi.. Aahh.."

Seiring dengan hentakan kontolnya, saya hanya bisa mengerang-ngerang, serasa dibelah dua.

"AARGGH!! UUGHH!! AARRGGH!! AARRGGH!!"

Badanku terguncang-guncang, om itu kuat sekali. Dapat kurasakan kontolnya yang besar bergerak maju-mundur, menguasai lubang anusku. Saya telah ternoda, diperkosa, dan disodomi.

Aku berpaling pada ayahku, saat dia berkata, "Liat nih.. Hhohh.. Gue lagi ngentotin anak loe.. Hhohh.. Gue menyodomi anak cowok loe satu-satunya.. Aahh.. Dia milik gue sekarang.. Hhoosshshh.." Kulihat ayahku menunjukkan ekspresi aneh. Dia terlihat gelisah.
"Hhoohh.. Astaga.. Hhohh.. Loe suka yach? aahh.. Liat gue homoin anak loe?" Om itu menempelkan tangannya pada celana ayahku.
"Wah.. Aahh.. Kontol loe ngaceng.. Aahh.. Buka aja.. Ahh.." Om itu tertawa kecil dan makin menggoda ayahku. Dengan kikuk, ayahku segera melepaskan seluruh pakaiannya. Nampak kontolnya telah menjulang tinggi, keras dan basah. Ayahku terangsang melihatku disodomi.
"Hhoohh.. Pantat anak loe enak banget.. Oohh.." erang om itu, terus membor anusku.

Sementara, saya juga dibingungkan oleh reaksi kontolku. Saya memang merasakan sakit tapi sakit itu terasa sensual dan nikmat. Kontolku berdenyut-denyut penuh gairah dan meneteskan precum ke atas perutku.

"Oohh.. Aarrggh.. Aahh.. Aarrgghh.."

Saya merasa sangat dipermalukan, disodomi di depan ayahku sendiri. Tapi saya malah merasa bahwa hal itu makin merangsang nafsu birahiku. Pelan-pelan, saya mulai dibutakan oleh nafsu dan mulai berpikir dengan kontolku. Mulutku mulai meracau dan menyemangati om itu. Saya ingin merasakan sakit akibat disodomi, saya ingin diperkosa oleh om itu.

"Aahh.. Ngentot lagi om.. Oohh.. Lebih keras.. Hhoohh.. Enak banget om.. Aahh.."

Om itu dan ayahku terkejut mendengar omonganku. Om itu tersenyum, puas sekali melihat perubahan seksualitasku.

"Hhohh.. Loe suka kontol om kan? hhoosshh.. Rasakan kontol om.. Aahh.. Gue ngentotin loe kayak pelacur.. Aahh.. Om bakal ngecret di apntat loe.. Aahh.. Hhoosshh.."

Om itu makin gila mengentotiku. Desah napasnya menderu-deru seperti mesin. Tubuhnya yang seksi berkilauan, karena keringat. Ayahku nampak tak ragu-ragu lagi, dia sibuk mencoli kontolnya sambil melihatku disodomi. Rasa sedih dan bersalah yang tadi menghantuinya, sudah hilang entah ke mana. Yang ada di wajahnya kini hanyalah nafsu birahi homoseksual.

"AARGGH!!" erangku saat om itu menghentak makin keras. Kontolku sudah menciptakan kolam precum di pusarku dan precum itu meleleh turun melewati perutku dan mendarat di atas ranjang.
"AARRGGHH!!" Anusku kini terasa blong, tanpa pertahanan. Kontol om itu dengan bebas menyodomiku. Saya ingin ngecret, rasanya sungguh horny, tapi tanganku terikat.
"Aahahh.. Hhoohh.. Fuck! oohh.. Om.. Pengen ngecret.. Aahh.." Namun om itu tidak mendengarkanku, sibuk mengentotin pantatku. Ayahku datang mendekat dan malah memegang-megang kontol ngacengku. Ayahku mencoli kontolku.
"Aahh.. Pa.. Oohh.. Enak banget Pa.. Aahh.."

Dan tiba tiba erangan-erangan keras terdengar dari om itu.

"AARGGH!! OOHH!! Gue bakal keluar! aahh.." CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!
"AARRGGHH!! AARRGGHH!! AARRGGHH!!" Cairan kelaki-lakiannya tertumpah masuk ke dalam liang anusku.

Anusku berkedut-kedut, belum biasa mendapatkan banjir panas macam itu. Sambil ngecret, om itu terus saja menyodomiku.

"AARGGHH!! AARGGHH!!" teriaknya. CCRROOTT!! CRROOTT!! CCRROOTT!! Saya hanya bisa ikut mengerang, merasakan hentakan kontolnya.

Rasanya sungguh nikmat sekali. Saya senang bisa memuaskan nafsu birahi homoseksual om itu meskipun saya harus mengorbankan keperjakaanku. Om itu telah membuatku tersadar akan homoseksualitasku dan saya berterima kasih padanya. Saya tidak membencinya lagi.

Saat pejuhnya telah selesai dimuncratkan, om itu membungkukkan tubuhnya dan menciumiku. Kontolnya yang mulai melemas pelan-pelan keluar dari anusku. Kami berciuman mesra seperti sepasang kekasih. Lidah om itu menyerbu masuk dan membelai-belai lidahku. Air liur kami bercampur tapi saya tak merasa jijik. Selesai berciuman, om itu berkata.

"Makasih atas pelayananmu. Om sayang banget ama loe. Loe mau kan jadi anak om?"

Saya mengangguk, wajahku masih nampak kelelahan.

"Ya, Om. Saya pengen banget jadi anak Om. Saya akan melayani Om kapan pun Om mau. Saya juga sayang ama Om."
"Loe denger kan?" tanya om itu pada ayahku.
"Anak loe pengen jadi milik gue. Gue akan membawanya malam ini juga. Tapi jangan kuatir. Gue gak sejahat itu. Loe masih bisa nemuin anak loe. Dan sebagai hadiah perpisahan, loe boleh ngentotin anak loe dan buat dia ngecret. Kasihan, dia kan belum ngecret." Om itu menyingkir dan membiarkan ayahku menggantikan tempatnya. Saya dan ayahku saling berpandangan. Nafsu jelas sekali tergambar dalam mata kami berdua.

Ayahku berkata, "Papa tau, Papa bukan Papa yang terbaik. Tapi Papa sayang banget sama kamu, nak. Papa mencintaimu. Papa ingin sekali bersetubuh denganmu, tapi Papa tidak berani mencoba, sampai saat ini, saat kesempatan emas ini datang. Kamu mau kan dientotin Papa?"

Saya terhenyak mendengar pengakuan ayahku. Dalam suasana horny seperti itu, saya mengangguk-ngangguk. Saya pun harus jujur bahwa saya penasaran dengan kontol ayahku. Meskipun anusku terasa sakit akibat dihajar kontol om itu, namun saya ingin merasakan kontol ayahku.

"Entotin saya, Pa. Saya butuh kontol Papa."
"Oh, anakku," jawab ayahku terharu.

Tanpa ada keraguan, ayahku mengangkat kedua kakiku dan meletakkannya di atas bahunya. Sesaat kemudian, kontolnya yang besar dan tegang langsung memaksa masuk. Tapi berhubung anusku sudah jebol dan berhubung di dalam liang pembuanganku dibanjiri sperma om itu, kontol ayahku dapat masuk dengan leluasa.

"Oohh.." desahnya saat kepala kontolnya bergesekkan dengan dinding duburku.
"AARRGGHH!! Pa, sakit sekali!" keluhku. Maklum saja, lubang anusku kan masih lecet akibat serangan om tadi. Tapi rasa sakit itu malah terasa sensual dan nikmat.
"Oohh.. Aahh.." Saya terangsang sekali melihat ayahku sendiri sedang menyodomiku. Saat ayahku mulai menggenjot pantatku, saya meracau keenakkan.
"Aahh.. Pa ngentot terus.. Aahh.. Saya suka kontol Papa.. Oohh.. Gede banget.. Aahh yyeess.. Oohh.. Enak sekali.. Uugghh.." Ayahku dan saya dikuasai nafsu.

Kami tak peduli bahwa kami sebenarnya adalah ayah dan anak dan bahwa hubungan seks, apalagi homoskes, di antara kami itu sangat dilarang. Tapi jika nafsu sudah bicara, akal akan kalah.

"Aahh.. Yyess.. Ngentotin anakmu ini Pa.. Aahh.. Anakmu butuh kontol Papa.. Aarggh.. Oohh yyeaahh.. Aahh.."
"Oohh.. Papa juga butuh anak Papa.. Aahh.. Oohh.. Pantatmu enak banget.. Oohh.." Ayahku mendesah-desah, matanya terpejam. Pinggulnya memompa-mompa pantatku semenatra kontolnya menggali lebih dalam.

Pejuh om itu mulai bertetesan keluar, membasahi pantat dan ranjang. Bunyi 'kecipok-kecipak' bergema di kamarku. Om itu kembali terangsang melihatku di'perkosa' oleh ayahku sendiri. Tangannya kembali mencoli kontolnya yang kembali tegang. Sambil asyik bermastrubasi, om itu melepaskan ikatan tanganku. Dia tak takut kalau saya akan kabur.

Lepas dari ikatan, saya meraih tubuh ayahku dan mengelus-ngelus dadanya. Ah, seksi sekali. Ayahku memang biasa-biasa saja. Tapi tubuhnya terlihat sangat merangsang.

"Oohh.. Oohh.. Aahh.." desahku seraya merasakan bentuk dadanya.

Ayahku mengangkatku sambil tetap menyodomiku. Dia memang kuat sekali. Saya bercengkeraman kuat pada lehernya, takut jatuh. Ayahku berpindah ke ranjang dan duduk di situ, memangkuku. Kontolnya terus menerus menyodomiku. Bagaikan anak kecil yang membutuhkan kasih sayang ayahnya, saya bergelayut mesra dan membelai-belai wajah ayahku. Kucium bibirnya sambil menahan perih akibat sodokan kontolnya. Ayahku menyelipkan satu tangannya ke kontolku dan mencolinya sementara tangannya yang lain memeluk pinggangku.

"Aarrggh.. Pa.. Ngentotin saya Pa.. Aahh.. Papa.. Oohh.."

Erangan-eranganku terdengar seksi di telinganya dan memacu birahinya. Ayahku semakin dekat, dekat dan dekat pada puncak kenikmatan, dan akhirnya.. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuhnya menyembur masuk ke dalam anusku yang longgar, bercampur dengan pejuh om itu. Rasanya panas, seperti lava.

"AARRGGHH!! AARRGGHH!! OOHH!! OOHH!!" erang ayahku seraya mencengkeram pinggangku kuat-kuat.

Saya bertahan dan membiarkannya memuaskan nafsu homoseksualnya padaku sampai akhirnya dia selesai menyemprotkan benihnya. Benih yang dulu menciptakan diriku kini berada di dalam anusku. Saya merasa lengkap, puas, dan bahagia. Kucium ayahku sekali lagi sambil mendesah-desah.

Ayahku masih mencoli kontolku. Dengan atmosfir yang berbau homoseks dan melihat ayahku dan temannya yang telanjang bulat sudah cukup untuk menyalakan api nafsuku. Saya pun terbawa ke puncak orgasme.

"AARRGGHH!!" erangku sambil memeluk ayahku kuat-kuat.

CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Spermaku terpancar keluar dan tersemprot mengenai dada kami. Gelombang orgasme yang luar biasa mengejang-ngejangkan sekujur tubuhku. Saya hanya bisa memeluk tubuh ayahku dan berpegangan sambil kelojotan. Ayahku yang kuat menahan kekejangan tubuhku seraya membisikkan kata-kata kotor. Oh, dia tahu bagaimana membuatku terangsang. CCROOTT!! CCRROOTT!

"Aahh.." desahku saat semuanya usai. Kami berpelukan mesra selama beberapa saat lalu ayahku memindahkanku ke ranjang.

*****

Dan begitulah ceritaku. Sejak saat itu, saya tinggal bersama om itu dan menjalani sebuah kehidupan baru. Saya merangkap anaknya sekaligus pasangan homoseksualnya. Om itu selalu mengentotin pantatku dengan kasar dan memaksaku untuk ngeseks dengannya walapupun saya sedang ogah. Tapi saya bahagia bersamanya. Dan tentang ayah kandungku, dia terkadang menjengukku untuk melepaskan nafsu homoseksualnya. Saya bahagia bisa mempunyai dua orang Papa yang mencintaiku.

TAMAT

Sumber: https://id-id.facebook.com/notes/berbagi-cerita-ml-gay/ayahku-mucikariku/244339212354991