Hunk Menu

Overview of the Naolla

Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.

Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls

Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...

Look

Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla

Selasa, 14 Mei 2013

Insert: Pak Bos Tampan Yang Perkasa


Pada satu kesempatan miting SDM, diperkenalkan majaner baru dilingkungan SDM grup yang khusus menangani masalah pelatihan dan pengembangan karyawan. Orangnya sih late thirties lah, atau paling gak awal 40an, atletis dan lagi guanteng banget, Deni namanya. Aku senang sekali berkenalan dengan pak Deni, orangnya ramah, humoris, baru diperkenalkan saja dia sudah akrab dengan semua penanggung jawab sdm anak perusahaan, termasuk aku tentunya. Selama miting, aku sering melirik kearahnya, dan herannya setiap kali aku meliriknya diapun sedang memandangku. Ketika tatapan mata kami bertemu dia selalu tersenyum ramah, menambah kegantengannya. Aku sampe tersipu karenanya, tapi ya kapok lah, terus saja mencuri pandang kearahnya terus. Sepertinya aku dah tertarik padanya sejak pandangan pertama, mungkin dia juga. Karena dia terus2an memandangiku, walaupun dilakukannya dengan tidak mengundang perhatian yang lainnya. Demikianlah hal itu kami lakukan selama miting berlangsung, sampai tau2 mitingnya dah selesai. Baru sekali ini aku tidak merasa mitingnya bertele2 dan berkepanjangan, walaupun aku tidak memperhatikan apa yang dibicarakan karena perhatianku terpusat pada pak Deni terus, toh nanti sekretaris Kadiv SDM grup akan mengirimkan notulen miting by email.

Sejak miting itu, aku terus berusaha dalam melaksanakan pekerjaanku, untuk kontak dengan pak Deni. aku sering mencari alasan supaya bisa berkunjung ke kantor SDM grup, salah satu aktivitasnya dengan pura2 konsultasi masalah pelatihan karyawan dengan pak Deni. Telpon dan sms antara aku dan pak Deni makin sering dan kami menjadi semakin akrab. Sudah beberapa kali pak Deni ngajakin aku lunch, kebetulan dekat kantorku ada banyak penjual makanan, baik model cafe atau resto, atau juga amigos
(agak minggir got sdikit). Kaki lima maksudnya. Taste makanan menjadi nomor dua, yang penting adalah kami bisa bertemu dan tidak ngomongin pekerjaan.

Suatu hari, aku mendapat telpon dari pak Deni, dia ngajak aku jalan sore ini. Wah berbunga2 rasanya diajak jalan ama pak Deni. Karena telpon kantor dibatasi hanya maksimum 3 menit, dia tidak bicara lama denganku. Gak lama kemudian setelah telpon ditutup, dia meng sms ku, “
fer, kita jalan yuk. boleh dong skali2 kita jalan berdua yang gak makan siang doangan. aku pengen ngobrol ama kamu”. Aku bales
smsnya, “Cuma ngobrol doangan kan pak”. “Ngobrol dan laen2 deh, biar afdol. Sore ini aku ada seminar pendek di lembaga pelatihan dekan kantor kamu. Nanti bubar kantor kamu nunggu di cafe tempat kita biasa makan aja, aku kabur aja dari seminarnya sebelum selesai. Yang penting kan ketemu kamunya bukan seminarnya”. “Aku membalas smsnya yang panjang lebar itu, “Dan laen2nya apaan pak”.
Jawabnya, “Liat aja ntar sore deh”.
itu semua termasuk sms kami yang ternyata p.deny mengaku kalau dia Gay dan suka sama laki2..
aku terkejut banget skalian senang dengarnya....

Bubar kantor, aku buru2 menuju ke cafe yang dimaksudkan, ternyata pak deni dah nongkrong duluan disana. “Kok dah sampe duluan pak?”, sapaku. “Iya, kan dah diitung supaya aku bisa sampe disini sebelum kamu nyampe. Seminarnya gak penting dan pembicaranya gak menarik, apalagi gratisan, jadi gak masalah kan ditinggal pulang”, jawabnya sambil tersenyum.
“Emangnya kita mo kemana sih pak?” “aku pengen ngobrol sama kamu Fer, kita cari tempat ngoborol yang private yuk”. Aku diajaknya ke mobilnya dan mobilnya meluncur meninggalkan cafe tersebut.

Ternyata dia mengajakku ke motel yang ada didekat cafe itu. “Kok kesini pak”, tanyaku. “Biar ada privacynya Nes, ngoborol dan yang laen2nya”. Mobilnya masuk ke garasi dan rolling door ditutup petugasnya. Aku tau deh apa yang dia maksud dengan yang laen2 tadi. Aku diem saja ketika dia menggandengku menaiki tangga memasuki ruangan motel. Kamarnya standar motel lah, ada kaca besar
ditembok, dan juga dilangit2, ranjang besar, tv dan lemari es, seperangkat meja dan sofa dan di kamar mandi cuma disediakan shower saja. Dia membereskan administrasi motelnya, dia mengambil minuman yang ada di lemari es, “sudah termasuk biaya sewa”, katanya. Aku duduk diranjang, “Pak, kok Ferdy diajak ke motel sih, emangnya Bapak mo ngapain ama Ferdy”. “Santai aja Fer, minum deh. Aku mo mandi dulu ya”. Dia masuk kekamar mandi, terdengar suara air mengucur. Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi hanya berbalut anduk saja. “Kamu gak mo mandi dulu Fer, biar seger”. Akupun melakukan hal yang sama. Karena aku dah tau maksud sebenarnya dia ngajak aku ke motel, akupun keluar hanya berbalut anduk. Karena anduknya kecil, hanya bisa menutupi Kont dan pantatku saja. Aku senang dia mengajaku berbagi kenikmatan.

Dia sedang berbaring di ranjang, aku duduk disebelahnya. “bapak pengen maen ama Ferdy ya”. “Jangan panggil bapak lah, rasanya tua banget. Kalo dah jadi Kadiv boleh dipanggil bapak”. “Abis panggil apa dong, kalo panggil namanya doank Ferdy sungkan”. “Panggil abang aja”. Memang dia orang tapanuli, jadi biasa dipanggil abang, walaupun kalo bicara logat tapanulinya tidak dominan. “Kok abang ngajaknya Ferdy sih, kan masih ada cowok2 laen di SDM grup, Rudi, Anton dan laennya lagi”. “Kamu yang paling Gemesin Fer, aku dah tergiur sejak kita ketemu pertama kali
waktu aku diperkenalkan”. “Pantes abang selama miting ngeliatin Ferdy terus”. “Kamu juga kan, ngelirik ke
aku terus”. “Abis abang ganteng banget sih, cewek2 dan cwok2 dikantor suka ngomongin kegantengan abang lo”. “masak seh”, dia kelihatannya senang aku sanjung seperti itu. “Terus kita mo ngapain bang, cuma pake anduk gini”. Dia tidak menjawab, aku ditariknya kedalam pelukannya sehingga aku terbarik disebelahnya.

“Yang, kamu sudah tahu maksudku kan?” katanya lirih di telingaku. Merinding aku mendengarnya memanggil aku yang, dan aku hanya mengangguk. “Ya bang, Ferdy tahu, abang ,,,” belum selesai aku menjawab, kurasakan bibirnya sudah menyentuh leherku, terus menyusur ke pipiku. Bibirku dilumatnya dengan lembut. Ternyata dicium pria bibir tebal nikmat sekali, aku bisa mengulum bibirnya lebih kuat dan ketebalan bibirnya memenuhi mulutku. Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, kurasakan tangan besarnya menguraikan belitan anduk didadaku, sehingga aku langsung bertelanjang bulat. “Fer, kamu merangsang amat sih”. Aku diam saja dan dia langsung memelukku erat. Ohh.., tubuhku yang mungil ternyata tercakup seluruhnya dalam tangannya. Dan aku rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsuku, padahal baru awal pemanasan. Bibirnya mulai meneruskan jelajahannya, leherku dikecup, dijilat kadang digigit lembut. Sambil tangannya terus meremas-remas pantat dan toketku. Bibirnya terus menelusur di permukaankulitku. Dan mulai pentil kiriku tersentuh lidahnya dan dihisap. Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh toketku akan dihisap. Dan tangan satunya mulai turun dan memainkan puserku, terasa geli tapi nikmat, napsuku makin berkobar karena elusan tangannya. Kemudian tangannya turun lagi dan menjamah selangkanganku. Kontolku yang pasti sudah keras sekali. Lama hal itu dilakukannya. Jembutku dan kontolku sudah basah karena cairan kontolku yang sudah mengeluarkan precum. Dikocoknya dengan perlahan. Sesekali jarinya menyentuh lubang pantatku karena ketika dielus pahaku otomatis mengangkang agar dia bisa mengakses daerah pantatku dengan leluasa. Bergetar semua rasanya tubuhku. Jarinya mulai sengaja memainkan lubang pantatku. Dan akhirnya jari besar itu masuk ke dalam lubang pantatku. Oh, nikmatnya, bibirnya terus bergantian menjilati pentil kiridan kanan dan sesekali dihisap dan terus menjalar ke perutku.

Dan akhirnya sampailah ke kontolku. Kali ini diciumnya jembutku yang lebat dan aku rasakan bibir menghisap2 kontolku. Dan akhirnya kembali kontolku dibuat mainan oleh bibirnya, kadang lidahnya menghisap2, kadang dijilati seperti es krim, namun yang membuat aku tak tahan adalah saat kontolku tertelan semua dimulutnya.... Dia benar benar mahir memainkan kontolku. Hanya dalam beberapa menit aku benar-benar tak tahan. Dan.. Aku mengejang dan dengan sekuatnya aku berteriak sambil mengangkat pantatku supaya merapatkan jembutku dengan kumisnya, kuremas-remas rambutnya. Dia terus mencumbu kontolku, rasanya belum puas dia memainkan kontolku hingga napsuku bangkit kembali dengan cepat.

“Bang Ferdy sudah pengen dimasukin” kataku memohon sambil kubuka pahaku lebih lebar. Dia pun bangkit, membuka belian anduknya. Sementara itu aku dengan berdebar terbaring menunggu dengan semakin berharap. kont0lnya sudah maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut. Dan saat dia pelan-pelan menindihku, aku membuka pahaku makin lebar dan menaikkan kakiku keatas, rasanya tidak sabar pantatku menunggu masuknya kont0lnya. Aku pejamkan mata. Dia mulai mendekapku sambil terus mencium bibirku, kurasakan pantatku mulai tersentuh ujung kont0lnya. Sebentar diusap-usapkan dan pelan sekali mulai kurasakan pantatku terdesak menyamping. Aku menahan nafas. Dan nikmat luar biasa. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk kont0lnya. Aku mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya. Terus.. Terus.. Akhirnya ujung kont0l itu menyentuh bagian dalam anusku, maka secara refleks kurapatkan pahaku. Dia terus menciumi bibir dan leherku. Dan tangannya tak henti-henti memelukku serta meremas-remas toketku. Tapi konsentrasi kenikmatanku tetap pada kont0l yang mulai dienjotkan halus dan pelan. Aku benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat yang belum pernah kualami. Nafasku cepat sekali memburu, terengah-engah. Aku benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan kont0lnya. Napsuku makin berkobar ketika aku melihat kecermin yang ada disamping ranjang dan dilangit2, melihat gerakannya mengenjotkan kont0lnya keluar masuk anusku. Maka hanya dalam waktu yang singkat aku makin tak tahan. Dan dia tahu bahwa aku semakin hanyut. Maka makin gencar dia melumat bibirku, leherku dan remasan tangannya di toketku makin kuat. Dengan tusukan kont0lnya yang agak kuat dan dipepetnya anusku dengan menggoyang goyangnya, aku menggelepar, tubuhku mengejang, tanganku mencengkeram kuat-kuat sekenanya. kontolku semakin menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar puncak kenikmatan yang belum pernah kualami. Ohh, aku benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa. Aku tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan. “Baaang, Ferdy mau nyampe baang”.
dan akhirnya akupun muncrat karena tak tahaaan...AAacch... Croott...croott....
Cairan kontolkupun membasahi perut dan dadanya....

Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Setelah dua kali aku nyampe dalam waktu relatif singkat, namun terasa nyaman sekali, Dia membelai rambutku yang basah keringat. Kubuka mataku, Dia tersenyum dan menciumku lembut sekali, tak henti hentinya tubuh dan puting mungilku diremas-remas pelan. Tiba tiba, serangan cepat bibirnya melumat bibirku kuat dan diteruskan ke leher serta tangannya memelukku lebih kuat. Napsuku naik lagi dengan cepat, saat kembali dia mengenjotkan kont0lnya semakin cepat. Uhh, kontolku kembali tegang, yang hanya selang beberapa menit, dan kembali aku berteriak lebih keras lagi. Dia terus mengenjotkan kont0lnya dan kali ini dia ikut menggelepar, wajahnya menengadah. Satu tangannya mencengkeram lenganku dan satunya menekan tubuhku. Aku makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan peju yang kuat di dalam anusku, menyembur berulang kali. Oh, terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi anusku, hangat sekali dan terasa sekali peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat.

Setelah selesai, dia memiringkan tubuhnya dan tangannya memeluk lembut tubuhku sambil mencium wajahku dari belakang. Aku senang dengan perlakuannya terhadapku. “Yang, kamu luar biasa, anusmu peret dan nikmat sekali” pujinya sambil membelai dadaku. “Abang juga hebat. Bisa membuat Ferdy nyampe beberapa kali.” “Jadi kamu suka dengan kont0lku?” godanya sambil menggerakkan kont0lnya dan membelai belai wajahku. “Ya bang, kont0l abang nikmat dan keras banget” jawabku jujur. Dia tidak langsung mencabut kont0lnya, tapi malah mengajak mengobrol sembari kont0lnya makin mengecil. Dan tak henti-hentinya dia menciumku dari belakang, membelai rambutku dan paling suka memeluk2 tubuhku. Aku merasakan pejunya yang hangat seperti mau  mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan kont0l yang telah menghantarkan aku ke awang awang itu dicabut sambil dia menciumku lembut sekali. Benar benar aku terbuai dengan perlakuannya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Dibimbingnya aku ke kamar mandi, saat berjalan rasanya masih ada yang mengganjal dianusku dan ternyata masih ada peju yang mengalir di pahaku, mungkin saking banyaknya dia mengecretkan pejunya di dalam anusku.

Di kotak shower dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni punggungnya. Dia memelukku sangat erat hingga dadanya menekan dadaku juga. Sesekali aku menggeliatkan badanku sehingga dadaku bergesekan dengan dadanya yang dipenuhi busa sabun. kontolku semakin mengeras. kontol ku pun seolah2 berantem dengan kont0lnya seperti maen pedang2an. Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya dan membelakangiku sehingga menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap- usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur kebawah. Dia mengusap-usap pantatku dan diremasnya. kont0lnya pun mulai ngaceng lebih keras lagi ketika menempel di anusku. Terasa dinding pantatku bergesekan dengan kont0lnya. Dengan usapan lembut, tapak tangannya terus menyusuri pantatku. Dia mengusap beberapa kali hingga ujung jarinya menyentuh lipatan daging antara lubang pantat ku. “Abang nakal!” desahku sambil menggeliat mengangkat pinggulku. Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari kontol dan anusku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali sambil mengocok kontolku . akhirnya kurasakan anusku diusap-usap. Dia berulang kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. “Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihku berulang kali. Dia menggerakkan tangannya keatas, memeluk tubuh dan meremas dengan lembut kedua pentil ku...
dipelintir2 dengan jempol dan telunjuknya. Pentil kiri dan kanan diremas bersamaan. Lalu dia mengusap semakin ke atas dan berhenti di leherku. “Bang, lama amat menyabuninya”, rintihku sambil menggeliatkan pinggulku. Aku merasakan kont0lnya semakin kerasdan membesar. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, lalu meremas biji pelernya dengan gemas. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku. Sesaat dia mengusap usap jembutku, lalu mengusap usap kontolku dengan sabun. tangan satunya menyelipkan jari2nya di lubang anusku . Dia mengusap berulang kali. k0ntolku pun menjadi sasaran usapannya. “Aarrgghh..!” rintihku. Aku merasa kontolku diperlakukan istimewa olehnya.

dan Akupun jongkok didepannya, kont0lnya telah berada persis didepanku. Kont0lnya telah ngaceng berat. “Bang, kuat banget sih abang, baru aja ngecret di Anus Ferdy sekarang sudah ngaceng lagi”, kataku sambil meremas kont0lnya, lalu kuarahkan ke mulutku. Kukecup ujung kepala kont0lnya. Tubuhnya bergetar menahan nikmat ketika aku menjilati kepala kont0lnya. Dia meraih bahuku karena tak sanggup lagi menahan napsunya. Setelah berdiri, aku dibuatnya menungging membelakanginya sambil memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala kont0lnya ke celah di lubang anusku. “Argh, aarrgghh..,!” rintihku. Dia menarik kont0lnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. bulu2 halus dipantatkupun ikut terdorong bersama kont0lnya. Perlahan-lahan menarik kembali kont0lnya sambil berkata “Enak Yang?” “”Enaak banget bang”, jawabku!” Dia mengenjotkan kont0lnya dengan cepat sambil meremas bongkah pantat ku dan tangan satunya memegang kontolku. “Aarrgghh..!” rintihku ketika kurasakan kont0lnya kembali menghunjam anusku. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia mengenjotkan kont0lnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku. “Aarrgghh.., aarrgghh..baang.., Bang enak banget bang..!”
Dan akhirnya aku ngecret untuk kesekian kalinya...
tapi kali ini sedikit keluarnya....
 Rupanya dia juga tidak dapat menahan pejunya lebih lama lagi. “Aarrgghh.., Yang”, kata nya sambil menghunjamkan kont0lnya sedalam-dalamnya. “Bang.., sstt, sstt..” kataku karena berulangkali ketika merasa tembakan pejunya Anusku. “Aarrgghh.., Yang, enaknya!” bisiknya ditelingaku. “Bang.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dient0t abang”, jawabku karena nikmatnya nyampe. Dia masih mencengkeram pantatku sementara kont0lnya masih nancep Anusku. Beberapa saat kami diam di tempat dengan kont0lnya yang masih menancap di Anusku. Kemudian dia menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi.

Setelah selesai dia keluar duluan, sedang aku masih menikmati shower. Selesai dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, aku keluar dari kamar mandi. Dia sudah menyiapkan makan siang berupa sandwich dan kentang goreng yang dibelinya tadi di cafe lengkap dengan soft drink dingin dari lemari es, di meja dekat sofa. Aku dipersilakan minum dan makan sambil mengobrol.

Setelah makan, dia lalu memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut saja. Terasa kecil sekali tubuhku. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya. Akhirnya setelah selesai makan, diraihnya daguku, dan diciumnya bibirku dengan hangatnya, aku mengimbangi ciumannya. Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas-remas lembut toketku, kemudian tangannya menelusuri antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sadar bahwa sesuatu yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Ohh, langsung aku bangkit. Aku bersimpuh di depannya dan ternyata kont0lnya sudah mulai ngaceng lagi, walau masih belum begitu mengeras. Kuraih, kubelai dan kukocok pelan. Kemudian aku kulum kont0lnya. Dengan cepatnya kont0lnya makin membengkak dan dia mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahku dan membuat mulutku semakin penuh. “Bang hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk bang”, kataku yang juga sudah terangsang. Rupanya dia makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur. Dia menelentangkanku ditempat tidur, membuka kakiku dan dia langsung menelungkup di antara pahaku. “Aku suka melihat tubuh kamu sayang” ujarnya sambil membelai kontolku. “Napa?” “Seneng aja”. Aku merasakan dia terus membelai jembut dan kontolku. Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik seperti mainan.

Aku suka kontolku dimainkan berlama-lama, aku terkadang melirik apa yang dilakukannya. Seterusnya dengan tangan kekarnya terus mengocok2 lembut kontolku, aku makin terangsang dan aku merasakan seperti terbang melayang. Dia terus memainkan kontolku seolah tak puas-puas memperhatikan tubuh dan kontolku yang imut, kadang kadang disentuh sedikit bongkah pantatku, membuat aku penasaran. Tak sadar pinggulku mulai
menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat aku mengangkat pinggangku, langsung disambut dengan
bibirnya. Terasa dia menghisap dan menjilat2i lubang anusku. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh bongkahan pantatku, dan saat dihisapnya anusku dengan ujung lidahnya, tangan satunya mengocok kontolku, benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat aku tak sadarberteriak.. “Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku sudah tak tahan lagi. “Ayo dong bang, Ferdy dah pingin dient0t lagi” ujarku.

Dia langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan kont0lnya ke arah anusku. Aku masih sempat melirik saat dia memegang kont0lnya untuk diarahkan dan diselipkan di antara bongkahan pantatku. Saat kepala kont0lnya telah menyentuh anusku, aku menahan nafas untuk menikmatinya. Pegangan dilepasnyasaat kepala kont0lnya mulai menyelinap di anusku dan menyelusup lubang anusku hingga aku berdebar nikmat. Pelan-pelan ditekannya dan dia mulai mencium bibirku lembut dari belakang. Kali ini aku lebih dapat menikmatinya. Makin ke dalam.. Oh, nikmat sekali. Kurapatkan pahaku supaya kont0lnya tidak terlalu masuk ke dalam. Dia langsung menjepit kedua pahaku hingga terasa sekali kont0lnya menekan dinding anusku. kont0lnya semakin masuk. Belum semuanya masuk, dia menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulku naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah dia puas menggodaku, tiba tiba dengan hentakan agak keras, dipercepat gerakan mengenjotnya hingga aku kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, tangan satunya mengocok2 kontolku, bibirnya dahsyat menciumi leherku. Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak. Tak tahan aku berteriak, terus dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melewati puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat aku meneruskannya. Aku memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya dia pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar aku tidak menyesal ngent0t dengan dia, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam ngent0t, dia dapat mengolah tubuhku menuju kenikmatan yang tiada tara.

Pahanya mulai kembali menjepit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya menindihku dari belakang serta leherku kembali dicumbu. Pelan-pelan mulai dienjotkan kont0lnya. Kali ini aku ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhku. Tangannya terus menelusuri permukaan tubuhku. Dadanya merangsang punggungku setiap kali bergeseran. Dan kont0lnya dipompakan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibirnya menjelajah leher dan bibirku dari belakang. Ohh, luar biasa. Lama kelamaan tubuhku yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Aku berusaha menggeliat, tapi tubuhku dipeluk cukup kuat, hanya tanganku yang mulai menggapai apa saja yang kudapat. Dia makin meningkatkan cumbuannya dan memompakan kont0lnya makin cepat. Gesekan dianusku makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak. Maka kali ini leherku digigitnya agak kuat dan dimasukkan seluruh batang kont0lnya serta digoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan. Maka jebol lah bendungan, aku mencapai puncak kembali . Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi. Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba dia dengan cepat mengenjot lagi. Kembali aku berteriak sekuatku menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar membuat aku kewalahan. Kugigit lembut tangannya saat aku dihujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat.

Sesaat dia menurunkan gerakannya, tapi saat itu dibaliknya tubuhku hingga aku di atas tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya. Dengan sisa tenagaku aku keluarkan kont0lnya dari anusku dan ku elap dengan tisu basah kontolnya. Tanpa pikir panjang, kont0l yang masih keras sekeras kayu itu kukulum dan kukocok. Dan pinggulku diraihnya hingga akhirnya aku telungkup di atasnya lagi dengan posisi terbalik. Kembali kontolku menjadi mainannya, aku makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian kont0lnya. Dihisapnya kontolku sambil ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku dan kurapatkan pinggulku agar kontolku masuk semua kemulutnya. Ingin aku berteriak tapi tak bisa karena mulutku penuh, dan tanpa sadar aku menggigit agak kuat kont0lnya dan kucengkeram kuat dengan tanganku saat aku merasakan hisapan dahsyatnya. “Yang, aku mau ngecret yang, di dalam anusmu ya”, katanya sambil membalikkan aku. “Ya, bang”, jawabku.

Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, kont0lnya yang besar sudah kembali menyesaki anusku. Dia langsung mengenjot kont0lnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam beberapa enjotan saja ubuhnyapun mengejang. Pantat kuhentakkan ke atas dengan kuat sehingga kont0lnya nancap semuanya ke dalam anusku dan akhirnya crot .. crot ..crot, pejunya muncrat dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecretnya yang ketiga masih saja pejunya keluar banyak, memang luar biasa stamina si abang. Dia menelungkup diatasku sambil memelukku erat2. “Yang, nikmat sekali ngent0t sama kamu, anus kamu kuat sekali cengkeramannya ke kont0lku”, bisiknya di telingaku. “Ya bang, Ferdy juga nikmat sekali. Rasanya sesek penuh anus Ferdy kalau abang neken kont0lnya masuk semua.

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=188789984537306

5 komentar:

  1. waouw...
    cerita_a membuat horny sekali...
    jd pngen dpt bos kaek gitu...
    tp apa ada yg bner2 sprt itu...???

    BalasHapus
  2. Maaf saya pemilik foto, merasa terganggu dengan foto saya dipajang disini, menganggu privasi dan kenyamanan saya,...

    BalasHapus
  3. Kalo bisa bsk pagi saya tidak mau lihat foto saya disitus sepert ini,...jadi mohon sekiranya segera dihapus,..

    BalasHapus
  4. aku suka banget tokoh sebagai Bos seperti dalam foto, ganteng gagah keren

    BalasHapus