Pagi buta aku menginjakkan kaki di stasiun Gambir,
Jakarta. Bingung dan ngantuk bercampur jadi satu. Sodaraku yang berniat
ingin menjemput ternyata mendapat tugas mendadak dari kantornya.
Akhirnya dengan bertekad bulat aku menuju Pos Polisi terdekat dengan
maksud untuk menanyakan alamat dan kendaraan yang menuju kesana.
Polisi muda itu tersenyum ramah kepadaku. Namanya
Irawan, terlihat dari name tag di dada kanannya. Perawakan tinggi tegap,
sekitar 176cm dengan berat 74kg. Terlihat gempal!. Tiba tiba kemaluanku
mulai bereaksi dan rasa kantuk sirna dalam sekejap demi melihat
pemandangan nan rupawan di depan mata.
“Ada
yang bisa dibantu??” Kata Irawan ramah dengan suara wibawanya. “Maaf,
Pak… saya baru saja datang dari kampung saya di Situbondo. Saya berniat
ingin ke rumah sodara saya di daerah Rawamangun. Ini dia alamatnya….
Saya tidak tahu daerah Jakarta. Maaf, Pak…mohon bantuannya menunjukkan
kendaraan umum yang menuju ke alamat sodara saya tadi…”
“Sebentar, dik… Nanti saya antar ke rumah sodara adik.
Soalnya masih pagi buta begini, jarang ada kendaraan umum yang
beroperasi, coba tunggu disini sebentar… saya akan bilang ke teman saya
terlebih dahulu..Lagian jadwal jagaku waktunya pergantian. Kebetulan
rumah sodara adik sejalan dengan rumahku”, kata Irawan menerangkan.
“Baik, Pak…!! Terimakasih!!!”, jawabku senang,
membayangkan akan diantarkan polisi gagah nan tampan. Aku duduk menunggu
Irawan yang sedang berbicara dengan salah seorang temannya, petugas
piket yang lain.
Iseng aku membuka mau menyalakan mp3 di HP dan aku
membuka tas kecil mencari handsfreeku. Rupanya handsfreeku ketlisut,
sehingga memaksa kukeluarkan seluruh isi tasku.
Tanpa aku sadari, rupanya Irawan sudah keluar dari pos
dan kini berdiri di sebelahku lengkap dengan jaket polisinya,
memperhatikan ulahku. Gileee…, dadaku mulai berdegup kencang dan buru
buru merapikan seluruh benda benda ke dalam tas pinggangku lagi.
“Ayo!! Aku antar….tapi cuman pake motor ini aja ya,
maklum lah namanya juga Polisi..,” Irawan terrsenyum nyengir
memperlihatkan lesung pipitnya yang menawan
“Nggak pa pa kok, Pak!!” jawabku sekenanya, pikirku sudah melayang jauh..membayangkan fantasi liarku, hehehehehehe…
Segera bergegas aku naik ke boncengan motor gedenya itu. Tubuhku merapat memeluk pinggang sang polisi muda. Sementara kontolku mulai meronta-ronta menyentuh bagian pantat Irawan, dan aku rasa dia menyadari akan hal tersebut.
“Nggak pa pa kok, Pak!!” jawabku sekenanya, pikirku sudah melayang jauh..membayangkan fantasi liarku, hehehehehehe…
Segera bergegas aku naik ke boncengan motor gedenya itu. Tubuhku merapat memeluk pinggang sang polisi muda. Sementara kontolku mulai meronta-ronta menyentuh bagian pantat Irawan, dan aku rasa dia menyadari akan hal tersebut.
Dalam perjalanan itu, Irawan menanyaiku macam macam. Dan
aku menjawab sekenanya, karena otakku sudah tak dapat berkonsentrasi
penuh. Termasuk dia menanyakan, mengapa aku membawa kondom Fiesta dan
pelicin Sutra. Dan juga ada kartu nama sebuah LSM gay Jakarta juga.
Aku tertegun, dan berusaha menjawab semua pertanyaan itu sewajarnya. Meskipun nada bicaraku sedikit bergetar menahan kebohongan.
“Mampir ke rumahku sebentar ya, Dik!?” tiba tiba Irawan
menanyaiku. Aku hanya menurut saja. Irawan segera melarikan mogenya
dengan kecepatan tinggi. Dan ini malah membuatku senang karena aku
semakin erat mendekap tubuhnya.
Tak seberapa lama kami pun sampai pada sebuah Pavilliun
mungil tapi bersih dan tampak terawat. Irawan membuka pintu dan
mempersilahkan aku masuk terlebih dahulu sementara dia berusaha untuk
mencari parkir bagi mogenya tersebut.
Aku berdiri di dekat pintu menunggu dia menyelesaikan pekerjaan parkir motornya.
“Lho kok malah berdiri saja, udah masuk saja!!!” bentak Irawan yang memergokiku sedang melamun. Akhirnya kami berdua masuk dalam ruangan. Serta merta Irawan mengunci pintu rumahnya dan tiba tiba dia mendorong tubuhku sampe ke tembok. Aku kaget setengah mati… Senang, takut, deg-degan bercampur jadi satu…Mata Irawan menatap tajam ke arah mataku. Bibirnya yang seksi semakin mendekati wajahku. Tubuhnya merapat mendorong tubuhku semakin tertekan ke tembok. Nafas Irawan mulai memburu penuh nafsu, membuatku menjadi ketakutan….Tangan kanan Irawan tiba-tiba mencekik pelan leherku sehingga wajahku terangkat ke atas. Bagian bawah tubuhnya menekan kuat kontolku…dan aku juga merasakan bahwa kontol Irawan sudah ngaceng!!!! Aku merintih pelan dan mulai mendesah mendesis seperti ular kepanasan.
“Lho kok malah berdiri saja, udah masuk saja!!!” bentak Irawan yang memergokiku sedang melamun. Akhirnya kami berdua masuk dalam ruangan. Serta merta Irawan mengunci pintu rumahnya dan tiba tiba dia mendorong tubuhku sampe ke tembok. Aku kaget setengah mati… Senang, takut, deg-degan bercampur jadi satu…Mata Irawan menatap tajam ke arah mataku. Bibirnya yang seksi semakin mendekati wajahku. Tubuhnya merapat mendorong tubuhku semakin tertekan ke tembok. Nafas Irawan mulai memburu penuh nafsu, membuatku menjadi ketakutan….Tangan kanan Irawan tiba-tiba mencekik pelan leherku sehingga wajahku terangkat ke atas. Bagian bawah tubuhnya menekan kuat kontolku…dan aku juga merasakan bahwa kontol Irawan sudah ngaceng!!!! Aku merintih pelan dan mulai mendesah mendesis seperti ular kepanasan.
“Aku rasakan tadi kamu memelukku erat. Dan aku rasakan jendolan selangkanganmu mengeras waktu aku bonceng”,ujar Irawan..
“Dan
yang pasti, ada kartu nama LSM gay serta kondom Fiesta yang membuatku
yakin, kalau kamu juga penyuka sejenis”, tuduh Irawan tanpa aku bisa
menyangkal.
Dengan satu kali gerakan mulut Irawan segera melumat
dengan keras bibirku yang tipis dan merah. Aku hanya bisa pasrah dan
mencoba menikmati permainan polisi muda liar ini…
Sambil tetap memainkan lidahnya dalam mulutku Irawan melepaskan jaket kulit dan baju seragamnya. Segera kulihat dadanya yang bidang dan perutnya yang rata akibat gemblengan fisik semasa latihan membuatnya kelihatan benar benar sebagai sosok lelaki jantan dimataku. Dengan rakusnya dia menciumku bertubi-tubi dan sasaranpun pindah ke pipi hidung dan telingaku juga dijilatinya dengan rakuss..
Tangan Irawan mengarahkan kepalaku untuk mengisap
putting susunya yang telah menonjol. Dengan gerakan lincah lidahku
memainkannya dan sambil menjilat2 dadanya yang mengkilat karena
keringat. Irawan segera membuka ikat pinggang celananya. Dengan beberapa
gerakan dia telah mencopot seluruh celana beserta boxernya sehingga
Irawan bertelanjang bulat sekarang. Suatu pemandangan yang telah
kuimpikan sejak lama.
Kontolnya telah ngaceng dan keras…. seperti jari
telunjuk yang sedang menunjuk sesuatu. Panjangnya sekitar 18cm dan
tebalnya mungkin sekitar 4 cm. Tanpa buang waktu lagi aku segera
menggenggam “pistol” Irawan yang kenyal. Kuisap kepalanya yang seperti
jamur, merah merekah dan berdenyut denyut… eerrmmm hmmm slruup….aku
mulai memasukkan batang kenikmatan ke dalam kerongkonganku, tangan
Irawan mendorong kepalaku dan tubuhnya maju mundur sehingga kontolnya
merojok sampai ke panggal tenggorokan. Irawan mendesis
kenikmatan..erangannya penuh napsu dan membuatku semakin bersemangat
menghisap kontolnya.
Aku segera melepaskan semua pakaian yang masih tertempel
di tubuhku sehingga aku dan Irawan sama-sama bertelanjang bulat. Irawan
membimbingku ke kasur empuknya. Dengan sangat romantis diraba seluruh
tubuhku. Dia mulai menindihku…. Aaaccchh nikmat sekali rasanya berada
dalam rengkuhan seseorang yang jantan dan berotot. Kedua kontol kita
bergesekan satu sama lain dan ini membuatku amat bergairah.
Irawan membalikkan tubuhku, dijilatinya seluruh bagian
belakang tubuhku, mulai dari punggung sampai ke pantatku. Dia semakin
bersemangat menjilati lubang anusku sementara kedua tanggannya
meremas-remas pantatku yang kenyal, putih dan mulus…
Tiba tiba Irawan melumuri lubang anusku dengan lubricant, terasa dingin dan nikmat….aaarrrgh aku menggelinjang… Dengan hati-hati Irawan memasuukan jari telunjuknya menembus lubang pantatku yang masih sempit…
Tiba tiba Irawan melumuri lubang anusku dengan lubricant, terasa dingin dan nikmat….aaarrrgh aku menggelinjang… Dengan hati-hati Irawan memasuukan jari telunjuknya menembus lubang pantatku yang masih sempit…
“Aaaaccch….pelaaannns maaass…” desahku lirih….Irawan
menghiraukan eranganku. Dia semakin asik dengan permainannya sendiri
….Sekarang dia mulai memasukkan dua jarinya, maju…mundur…iramanya
teratur…dan ini malah membuatku semakin merasakan kenikmatan.
“eeeenaaaak..aaaah..eegh..terusss mas…masukin…” pintaku berulang-ulang, Irawan mempercepat laju keluar masuk jarinya……
“Sodok aku pake kontolmu masssh….” Akhirnya aku semakin kalap. Irawan kemudian mempersiapkan kontolnya yang masih saja tegak berdiri dari tadi. Pelan-pelan dia memasukkan kepala kontolnya, dan blassssssssssssshhh… akhirnya masuklah kepala kontolnya. Aku tahan sebentar lalu aku hentakkan pantatku hingga semua batang kontol itu melesak masuk semua ke dalam anusku.
“eeeenaaaak..aaaah..eegh..terusss mas…masukin…” pintaku berulang-ulang, Irawan mempercepat laju keluar masuk jarinya……
“Sodok aku pake kontolmu masssh….” Akhirnya aku semakin kalap. Irawan kemudian mempersiapkan kontolnya yang masih saja tegak berdiri dari tadi. Pelan-pelan dia memasukkan kepala kontolnya, dan blassssssssssssshhh… akhirnya masuklah kepala kontolnya. Aku tahan sebentar lalu aku hentakkan pantatku hingga semua batang kontol itu melesak masuk semua ke dalam anusku.
“Aaarrrgh…..!!! eeeghh..”, aku menjerit menahan rasa
sakit yang amat sangat bercampur nikmat tak terhingga. Ribuan voltase
birahi menyengatku saat kontol itu mulai digerakkan. Irawan mulai
menyodok maju mundur. Kontolnya seakan tak pernah puas memasuki lubang
anusku. Tangannya menampar nampar pantatku. Ada rasa sakit, perih, tapi
semuanya itu malah membuat aku semakin menikmati permainan ini. Sensasi
yang luar biasa. Lama aku menikmati sodokan kontol polisi muda itu.
Hingga akhirnya kita pindah posisi. Aku sekarang tidur
terlentang. Wajahku tersenyum kecil memandangi wajah Irawan yang penuh
dengan peluh, badannya terukir indah. Sekujur tubuhnya yang kekar
dipenuhi dengan keringat. Aku mengangkangkan kedua pahaku sehingga
kontol Irawan segera dapat menerobos masuk lubang duburku dengan mudah.
Ahh..nikmat kurasakan batang kontol itu melesak memenuhi lubang duburku
kembali.
Memang rasa perih itu muncul lagi, namun segera
tergantikan rasa nikmat. Dengan penuh napsu Irawan menghentak-hentakkan
tubuhnya sehingga mendorong kontolnya masuk sampai ke dalam lubang
anusku. Tangan Irawan tidak tinggal diam. Dia terus mengocok kontolku
yang ngaceng. Ada rasa aneh tapi nikmat setiap kali kontol gede Irawan
yang panjang itu menyentuh G-Spotku. Rasanya seperti mau buang hajat,
tapi ubun ubun serasa menggelegak oleh rasa nikmat.
Akhirnya aku tak kuasa menahan dorongan itu…
Akhirnya aku tak kuasa menahan dorongan itu…
“Maaaaasssh……aku mau keluar..!!!???!!!..” pekikku
keras.. “Sebentar …kita keluar bareng!!!” Irawan menyodok semakin cepat
dan keras. Tangannya memegang kedua kakiku. Sementara tanganku terus
mengocok sendiri kontolku. Dan akhirnya…..
“AAAAccchhhhhh…….”
“Yesssss…!!!!!”
CROOOT…croootttt…Crrroooooooooottt!!!! Sperma Irawan
menyembur berkali kali. Demikian juga kontolku juga menyemburkan cairan
hangat itu.
Kami berdua menyemprotkan cairan kenikmatan secara
bersama-sama. Kurasakan hangatnya mani Irawan yang kental dan banyak
membasahi dinding duburku. Sungguh nikmat kurasakan. Dan ternyata
semprotanku tadi ada yang mengenai wajah Irawan, sebagian mengenai
dadanya dan sisanya memenuhi perutku.
Kami berdua tersenyum puas dan bahagia sambil berpelukan erat.
Kami berdua tersenyum puas dan bahagia sambil berpelukan erat.
Sumber: http://cowokfacebook.blogspot.com/2012/03/polisi-dan-mahasiswa.html