Hari-hariku
berikutnya menjadi semakin berwarna. Kehadiran sosok gagah dan ganteng, mas
Dedi, membuat aku semakin bersemangat untuk berangkat kerja. Kami mulai saling
menyapa lewat sms dan terkadang kalau waktu memungkinkan, kami juga bertemu.
Entah bertemu sebagai costumer dan karyawan, sebagai orang biasa atau sebagai
sepasang kekasih. Itu semua tergantung tempat dimana kami bertemu.
Rabu, 12 Agustus
Ada cerita
menarik di hari itu yang mungkin tidak akan menarik jika aku simpan sendirian.
Aku ingin berbagi cerita dengan teman-teman agar kebahagianku ini tidak hanya
aku sendiri yang merasakan.
Entah kalian
sudah tahu atau masih samar-samar, aku ini memiliki sifat yang kalau tidak
terdesak, kebetulan dan terpaksa tidak akan ada kemauan didalam diriku. Intinya
aku ini tipe orang yang kebanyakan perlu di congkel terlebih dahulu baru bisa
melakukan sesuatu. Harus di paksa terlebih dahulu.
Pukul 17.04 pm,
Rabu 12 Agustus
“TLIT!”, bunyi
sms masuk di hape-ku.
Aku mengambil
barang kesayanganku itu dari dalam saku celana dan membuka sms tersebut.
Tertera di layar hape-ku bahwa ada sms masuk dari mas Dedi.
Aku membacanya. “Sore
Bay. Sudah pulang belum?”.
Tanganku mulai
menekan tombol reply dan mengetik sms balasan. “Ini baru mau keluar minimarket
mas. Mau pulang. Memangnya kenapa mas?”.
Send message…
“TLIT!!”. Balasan
dari mas Dedi.
“Main ke kosan
mas dong malam ini…”.
Reply. “Hmppp…
Mau nggak ya??? Hahahaha… mau ngapain sih mas? Mas mau traktir aku makan ya?”.
Send Message…
“TLIT!”.
“Iya… Kita nanti
jalan-jalan. Mau nggak?”.
Reply. “Mas
sekarang dimana? Kalau di kosan, aku langsung kesana nih”.
Message Received…
“Iya, mas di kos.
Mas tunggu…”.
Reply. “Sip Mas”.
Aku pun bergegas
mengambil motor dan mengenakan helm kemudian langsung memacu kendaraan roda duaku
untuk menuju kosan POLISI ganteng itu. Beberapa menit kemudian, sampailah aku
di depan kosan mas Dedi. Aku memarkirkan motorku di teras depan rumahnya,
kemudian aku ketuk pintu.
“Mas…”.
Crek, pintu
terbuka.
Mas Dedi keluar
dengan keadaan setengah telanjang alias tanpa mengenakan baju. Tubuhnya yang
seksi dan berotot terlihat jelas didepan mataku. “Ayo masuk. maaf mas baru
pulang dinas soalnya”.
“Oh… Ya udah mas
mandi dulu sana”.
“Kamu tunggu di
kamar aja ya”.
Aku mengangguk.
Mas Dedi pun
mengambil handuk dan langsung menuju kamar mandi di bagian dapur.
Singkat cerita,
setelah mas Dedi mandi, aku pun memutuskan untuk mandi. Aku juga sudah
memberitahu orang rumah kalau malam ini aku menginap di rumah mas Dedi.
Setelah rapi dan
wangi, sekitar pukul setengah tujuh kami pun jalan-jalan mencari makan. Senang rasanya
aku bisa di bonceng mas Dedi menggunakan motor Bison-nya. Kami begitu menikamti
hari ini. Sesampainya di kos, kami pun duduk di teras depan sambil bercerita
tentang kegiatan masing-masing. Kami juga membicarakan tentang kawan mas Dedi
dan pacarnya dikamar sebelah yang tampaknya sedang ML. Apalagi teman mas Dedi
itu dan pacarnya sengaja mendesah-desah dan mengerang hingga kedengaran
ditelinga kami. Sejujurnya aku sempat deg-degan juga mendengar desahan dari
kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu. Aku takut kalau sampai
kedengaran orang lain selain kami. Untung saja kosan teman mas Dedi itu
letaknya di pojok bersebelahan dengan kamar kos mas Dedi sehingga agak jauh
dari kamar lain. Tetapi, entah mengapa dadaku semakin berdegup kencang ketika
aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa yang sedang mereka lakukan
dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan mas Dedi diam terpaku. Aku diam,
sambil membayangkan cara bercinta teman mas Dedi yang juga anggota Polisi itu
pasti hot banget. Kalau tidak, mana mungkin si cewek bisa mengerang-erang
keenakan begitu.
Tiba-tiba mas
Dedi menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuannya. Aku mulai risih
karena takut kalau sampai ada orang yang melihat keisengan mas Dedi saat itu.
Aku pun protes dan melepaskan rangkulan mas Dedi.
“Mas, jangan
disini. Nggak takut di lihat orang??”.
“Ya udah… Ke
kamar mas Yuk”, ajaknya.
Mas Dedi bangkit
berdiri dan menuntunku masuk kedalam kosnya kemudian menuju kamarnya. Dia langsung duduk ditepi
tempat tidur dan menarikku kedalam pangkuannya kembali. Tanpa berkata apa-apa
dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan
ketika bibir mas Dedi menempel kebibirku
hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir
halus mas Dedi melumat mulutku. Lidahnya menelusup kecelah bibirku dan
menggelitik hampir semua rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak itu darahku
seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding.
“Mas pelan-pelan
dong…”.
Polisi itu memang
melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yang kekar dan kuat masih
tetap memeluk pinggangku dengan erat. Aku juga masih tetap terduduk manja dipangkuannya.
”Bay, aku suka
kamu. Aku janji akan bikin kamu enak malam ini”. Ujar mas Dedi yang terdengar
seperti sebuah desahan.
Setelah itu dia
kembali mendaratkan ciuman. Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu
merambat keleher dan telingaku. Aku memang pada awalnya hanya pasif dan diam, namun
perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Polisi
satu ini sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya
keleherku benar-benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan kak
Satria sekalipun belum pernah aku merasakan rangsangan birahi sehebat ini.
Mas Dedi sendiri
tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakan napasnya mulai
terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat untuk menahan erangan. Maka aku
pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku.
Setelah itu tiba-tiba tangannya yang kekar itu melepas baju kaosku.
Serta merta,
setelah bajuku terlepas, aku langsung memeluk tubuh kekar mas Dedi.
“Kamu manja
banget Bay…”. Mas Dedi balas memelukku dengan napas memburu. Tubuhnya yang
tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat sehingga aku merasa hangat.
Aku bisa merasakan detak jantungnya yang konstan dan hembusan nafasnya yang
berat.
Kini, dipelukan
mas Dedi, entah mengapa secara tiba-tiba dengan cepat tangannya memegangi
lenganku dan merentangkannya. Setelah itu mas Dedi mengangkat dan merebahkan
tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibir mas Dedi melumat salah satu
putingku sementara salah satu tangannya juga langsung memilin putingku yang lainnya.
Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan mencubit-cubit putingku yang coklat
ini.
Kini aku tidak
bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan
yang mencengkeramku. Aku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan karena rasa
geli dan nikmat ketika bibir dan lidah mas Dedi menjilat dan melumat putingku.
”Bay, putingmu
enak di isep. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata mas Dedi
terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak.
Kemudian mas Dedi
juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik
puting hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan
yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat mas Dedi melepas
celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Dengan tubuh besar dan tenaga
kuat kuat yang dimiliki mas Dedi, dengan mudah ia menaklukkan cengkramanan
celanaku.
Sekarang tubuhku
yang agak berisi dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Polisi
gagah tersebut. Aku hanya bisa pasrah tanpa daya dan membiarkan mas Dedi
membawaku ke langit ketujuh malam itu.
”Mas sabar dong…
Nanti aja…” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk mencoba
mendramatisir birahi mas Dedi yang keliahatannya sudah sangat memuncak.
” BAy.. apa..
kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur horny nih.. , aku
nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata mas Dedi masih dengan
terbata-bata dan wajah yang memelas.
Entah karena
tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku
diam saja ketika mas Dedi kembali menggarap tubuhku. Bibir dan salah satu
tangannya menggarap kedua putingku, sementara tangan yanga satunya lagi
mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek
merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah.
Tiba-tiba mas
Dedi beranjak dan dengan cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya.
Kini ia sama denganku, telanjang bulat. Ya ampun, aku tidak dapat percaya,
bahwa aku akhirnya bisa tidur dengan Polisi segagah mas Dedi ini. Aku melihat
tubuh mas Dedi yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama
otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan bang
Wando.
Tetapi yang
membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan mas Dedi itu.
Benda yang besarnya hampir sama dengan lenganku tersebut berwarna coklat muda
dan kini tegak mengacung. Panjangnya aku taksir tidak kurang dari 22 cm, sementara
besar diameternya sekitar 4 – 5 cm. Sungguh aku tak percaya, Polisi semuda mas
Dedi memiliki penis sebesar dan sepanjang ini. Perasaanku bercampur baur antara
ngeri, gemes dan penasaran. Walaupun aku sudah pernah melihat penis mas Dedi
sebelumnya tetapi ini adalah perdana untukku berhubungan badan sesungguhnya
dengan Polisi itu.
Kini tubuh
telanjang mas Dedi mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada
bidang Mas Dedi menempel erat di dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku,
ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan
dekapan senikmat itu. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya
juga tidak kenal lelah meremas-remas pantatku yang semakin kenyal. Sekali lagi,
sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini.
Aku tersentak
ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang anusku. Ternyata
mas Dedi nekat memasukkan jari tangannya kedalam anusku. Ia memutar-mutar telunjuknya
didalam lubangku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan
kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara
refleks aku memutar-muatarkan pantatku.
” Mas, jangan
cepat-cepat! ” Pintaku.
Tetapi lagi-lagi
mas Dedi tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di bawah selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya
melumat habis lubang anusku. Aku bergetar hebat mendapatkan rangsangan ini.
Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut
mas Dedi yang masih terengah-engah di sana. Kini aku telah benar-benar
tenggelam dalam birahi. Aku ingin segera berlayar ke pulau kenikmatan cinta
bersama mas Dedi.
Ketika kenikmatan
birahi benar-benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, mas Dedi melepaskanku dan
berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok-ngocok batang penisnya yang berukuran
luar biasa tersebut.
” Udah hampir
setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek Bay. Sekarang gantian kamu
dong yang aktif! ” Kata mas Dedi.
” Aku takut ah
mas… ” Jawabku dengan malu-malu.
” Oke kalau begitu
pegang saja ini ku, please… Aku mohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan
batang penis besar itu kehadapanku.
Dengan malu-malu aku
pegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku
berdesir ketika tanganku mulai memegang penis mas Dedi untuk kesekian kalinya.
Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jika penisnya yang besar
dan keras itu dimasukkan kelubang anus gay, apalagi jika cowok itu aku.
” Kamu suka yang
besar kan? ” Goda mas Dedi.
Aku tidak
menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Mas Dedi memang panjang dan besar
lebih dari yang aku harapkan.
” Diapakan nih
mas? Sumpah aku takut…” Kataku berbohong sambil memegang penis Polisi itu.
” Oke, biar
gampang, dikocok aja sayang. Bisakan? ” Jawab mas Dedi dengan lembut.
Dengan dada
berdegub kencang, aku kocok perlahan-lahan penis yang besar milik mas Dedi. Ada
sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok pistol daging mas Dedi yang sangat
besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Aku berharap
dengan aku kocok penisnya, sperma mas Dedi yang masih belum pernah aku cicipi
akan cepat muncrat. Mas Dedi yang kini telentang disampingku memejamkan matanya
ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang kejantanannya.
Napasnya
mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga
terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai
rasa nikmat. Tiba-tiba dia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini tepat
berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap
selangkangannya. Mas Dedi melumat penis dan buah zakarku. Lidahnya juga menjilat-jilat
tanpa henti di dalam anusku. Sementara aku masih terus mengocok batang kejantanan
besar mas Dedi dengan tanganku.
Kini kami berdua
berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu mas Dedi
beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah
samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuhku seperti tenggelam dikasur busa
ketika tubuh mas Dedi yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-degan
melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang
telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu adalah
pria impianku.
Mas Dedi kembali
melumat bibirku. Kali ini teramat lembut. Aku langsung membalas ciumannya.
Lidahku aku julurkan untuk menggelitik rongga mulutnya. Mas Dedi terpejam
merasakan seranganku, sementara tangan kekarnya masih erat memelukku, seperti
tidak akan dilepas lagi.
Bermenit-menit
kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur
deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh mas Dedi. Dalam posisi itu tiba-tiba aku rasakan
ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang
luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan mas
Dedi. Tiba-tiba aku rasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang
pembuanganku. Kakiku sudah di angkatnya ke atas seperti ayam panggang. Rupanya
mas Dedi nekat berusaha memasukkan batang penisnya ke dalam anusku. Tentu saja
aku semakin deg-degan.
” Mas Pelan-pelan
yahhhh..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat.
Aku tidak tahu
apakah permintaan aku itu murni keluar dari dalam hatiku, sebab di sisi hatiku
yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang
kemaluan yang besar itu masuk kelubangku dengan kasar.
” Mas mau gesek-gesekkan
diluarnya saja dulu…” Jawab mas Dedi dengan napas yang terengah-engah.
Kemudian dia
kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah anusku. Sungguh aku deg-degan
luar biasa ketika merasakan kepala batang penis itu menyentuh bibir anusku.
Namun karena batang kontol mas Dedi memang berukuran super besar, dia sangat
sulit memasukkannnya kedalam celah anusku.
Setelah sedikit
dipaksa, akhirnya ujung kontol mas Dedi berhasil menerobos anusku. Ya ampun,
aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besar itu mulai menerobos masuk.
Walau
pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tiada tiara. Seperti janji mas Dedi, penisnya yang berukuran jumbo itu hanya digesek-gesekan dibibir anusku saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar mas Dedi itu luar biasa nikmatnya.
pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tiada tiara. Seperti janji mas Dedi, penisnya yang berukuran jumbo itu hanya digesek-gesekan dibibir anusku saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar mas Dedi itu luar biasa nikmatnya.
Dia terus menerus
mamaju-mundurkan batang penis sebatas bibir anusku. Keringat kami berdua
semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan.
” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna
raasaanyaa..? ?? ahhhhhh…” Kata mas Dedi tersengal-sengal.
” Oohh..
teeruuss.. sayangggg.. teeruss..!” ujarku sama-sama tersengal.
Entah bagaimana
awal mulanya, tiba-tiba kurasakan batang kontolnya yang besar itu telah amblas
semua kelubang anusku. Bless, perlahan tapi pasti batang kemaluan yang besar
itu melesak kedalam lubang anusku. Duburku terasa penuh sesak oleh batang penis
mas Dedi yang sangat-sangat besar itu.
“Lohh..? Mas..!
Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku.
” Taanguung,
saayang. Mas udah nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa anusku secara
perlahan.
Ketika batang
penis itu amblas semua di dalam anusku, aku hanya dapat terengah-engah dan
merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya penis
si Polisi kekar itu, sehingga lubang anusku terasa sangat sempit. Sementara karena
tubuhnya yang berat, batang penis mas Dedi semakin tertekan kedalam anusku dan
melesak hingga kedasar usus besarku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya
batang kontol mas Dedi menggesek-gesek dinding anusku.
Tanpa sadar aku
pun mengimbangi genjotan mas Dedi dengan menggoyang pantatku. Kini tubuhku
seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekar
Briptu Dedi. Semakin lama, genjotan mas Dedi semakin cepat dan keras, sehingga
badanku tersentak-sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah
bunyi batang kontol mas Dedi yang terus memompa duburku.
” Teerruss
Beib...! Aakuu.. nggak kerasa.. lebih kuuaatt.. entotin aku…! ” Erangku
berulang-ulang.
Sungguh ini
permainan seks yang paling nikmat yang pernah aku rasakan dalam sebulan ini.
mas Dedi benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan.
Tidak berapa lama
kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Aku
benar-benar mengerang nikmat dibawah gencetan tubuh besar mas Dedi. Seketika
itu seperti tidak sadar, aku ciumi lebih berani bibir mas Dedi dan aku peluk
erat-erat.
Mas Dedi semakin
kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keduburku. Saat itu tubuhku
semakin meronta-ronta dibawah dekapan mas Dedi yang kuat.
” Kaalauu..
uudahh.. nggak kuat.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu... pelaninnnn…! ”.
Desah mas Dedi.
” ooh.. aauuhh..
aakkuu.. kuat mas… ahhhhh..! ” Jawabku.
Seketika tangan
kananku menjambak rambut mas Dedi, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat
punggungnya. Pantatku aku sodorkan lebih keatas agar batang kemaluan mas Dedi
dapat menancap sedalam-dalamnya di dalam anusku.
Tapi entah
mengapa mas Dedi menghentikan genjotannya.
” Aku kencengin
yahhh.. Tahan dikit ya sayang.. Aku genjot yang kencang!!!! Biar kamu
keenakan!! ” Ujarnya sambil mengecup pipiku.
Tentu saja aku
mengangguk. Ini semua karena mas Dedi yang ajuh lebih perkasa dengan apa yang aku
harapkan. Selain itu batana kejantanan Briptu Dedi memang sangat luar biasa
besar dan nikmat luar biasa untuk anus cowok sakit seperti aku.
Meskipun aku rasakan
sedikit ngilu, aku biarkan mas Dedi memompa terus lubang anusku. Karena lelah,
aku pasif saja saat mas Dedi terus menggumuliku. Tanpa mengimbangi, kini
badanku yang kecil benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis mas Dedi.
Clep.. clep.. clep.. clep. Aku lirik kebawah untuk melihat anusku yang dihajar
batang kejantanan mas Dedi. Gila, anusku dimasuki penis sebesar itu. Dan yang
lebih gila lagi, batang kontol besar seperti itu nikmatnya tiada terkira.
Kalian udah pernah belum dapet TOP kayak mas Dedi?? Hehehe…
Mas Dedi semakin
lama semakin kencang memompakan penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya
menciumi pipi, bibir dan leherku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu
tiba-tiba tenagaku kembali lagi.Aku rasakan energi mulai merambat lagi dari duburku
yang dengan kencang dipompa si Briptu ganteng. Maka aku balik membalas ciuman
mas Dedi, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis mas Dedi
yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang anusku.
” Bayu pengen di
kencengin.. la…gggihhh??? Ahhhh,…. Ohhh… yeahhh… ” Tanya mas Dedi.
” Heemmmmhhh
ahhhh…..” Hanya itu jawabanku.
Kini kami kembali
mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba mas Dedi bergulung, sehingga posisinya
kini berbalik, aku diatas, mas Dedi dibawah.
” Ayoohh gaantiian..!
Bayu, seekaarang di ataass..” Kata mas Dedi.
Dengan posisi
tubuh diatas mas Dedi, pantatku aku putar-putar, maju-mundur, kiri-kanan, untuk
mengocok batang penis mas Dedi yang masih mengacung dilubang anusku. Dengan
masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting mas Dedi. Dia yang
telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karena kenikmatan yang kuberikan.
” Aduhhh..
yankkk… kamu panda..aii… bang…etttthhh… ahhh… ” Kata mas Dedi sambil membalas
menciumku dan membelai punggungku.
Aku semakin kuat menghunjam-hunjamkan anusku
kebatang penis mas Dedi. Tubuhku yang kecil semakin erat mendekap mas Dedi. Aku
juga semakin liar membalas ciuman mas Dedi.
“Mas aku capekkk…”
Kataku terengah-engah.
Tahu kalau aku capek,
mas Dedi langsung bergulung membalikku sehingga aku kembali dibawah. Dengan
napas yang terengah-engah, mas Dedi yang telah berada diatas tubuhku semakin
cepat memompa duburku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur
tubuhku. Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke dalan anusku.
Mas Dedi aku peluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu.
” Gimanahhhh..
say…anggghhh.. enakhhh???” Desahnya.
Karena tidak kuat
lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras.
” Teruss.. ,
teruss.. , mashhh.. kencengin… buktikan kamu jantan… ahhhh..!!! ” Desahku,
sementara tubuhku masih terus tergoncang
dalam tindihan tubuh kekar mas Dedi.
Tiba-tiba mas
Dedi mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat-erat
seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa
bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di anusku semakin cepat dan
keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat.
” Bayyyyy!!!! akuu..
, maauu.. , keluuarr sayang..! Ahhhhh.. Argggghhhh!!!!!!!!! ” Erangnya tidak
tertahankan lagi.
Melihat mas Dedi
yang hampir keluar, pantatku aku putar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat
memeluknya. Croooot.. cooorot..Ccrrroooot! Sperma mas Dedi terasa sangat deras
munyembur di dalam lubang anusku. Mas Dedi memajukan pantatnya sekuat tenaga,
sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang duburku.
Aku merasa lubangku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kontol
Briptu Dedi.
Gila, sperma mas
Dedi luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang anusku terasa basah kuyup.
Bahkan karena sangking banyaknya, sperma mas Dedi belepotan hingga ke bibir
anus dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.
Untuk beberapa
saat mas Dedi masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu
dia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar karena
kecapean. Begitu pun dengan mas Dedi.
” Bay, aku tahu
ini salah tapi jujur, aku cinta sama kamu ” Ujar mas Dedi lirih.
Aku tersenyum
lalu entah mengapa aku sudah tidak sadar apa-apa lagi. Aku tertidur dengan
lelapnya karena kelelahan sehabis di genjot mas Dedi.
***
” Hei Ded!!
Buka!! sudah siang ini.. Ayo Berangkat! ” Teriak kawan mas Dedi disertai ketok
pada pintu.
Dengan masih
tetap diam, aku dan mas Dedi segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar
kamar. Mas Dedi sempat mengecup bibirku saat dia meninggalkanku di atas tempat
tidur.
” Kamu habis
mimpi apa sih? Kok bisa kesiangan bangun begini. Ayo cepat, berangkat! ”, kata
teman Mas Dedi.
” Ah nggak
apa-apa kok, aku cuma tidur larut malam ” Jawabnya dengan singkat.
Kemudian mas Dedi
menitipkan kunci rumah padaku dan meninggalkan aku sendiri di kosannya . untung
saja hari itu aku masuk pukul sembilan jadi bisa sarapan sebentar itung-itung
mengisi tenaga selepas di genjot mas Dedi tadi malam.
Beberapa hari sejak kejadian itu rasa rindu pada mas Dedi kerap
menggangguku saat bekerja. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat
kenikamatan luar biasa yang telah diberikan mas Dedi. Aku selalu terbayang
keperkasaannya diatas ranjang, yang itu semuanya membuatku benar-benar
ketagihan.
Maka sejak itu
aku sering menginap di tempat mas Dedi. Bahkan hampir rutin sebulan 3 sampai 4
kali aku melepas hasrat pada mas Dedi yang selalu melayaniku. Dan di setiap
kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh
keperkasaannya…
***
Begitulah cerita
singkatku dengan pacar (selingkuhan baruku) bernama Briptu Dedi Dwi Hartono.
Mungkin di lain waktu aku akan sambung ceritaku ini. Entah dengan orang yang
sama atau dengan orang yang berbeda.
Terimakasih sudah
menjadi pembaca setia ceritaku… I Love U all..
Bay....
BalasHapusNama email kamu apa?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushha.. awas ketahuan Bay :D
BalasHapusKENALKAN NAMAKU : WANG YIHAN.
BalasHapusAKU LAHIR TGL : 4 APRIL 1984
ZODIAK : ARIES.
KERJA : KIMA BAJO HOTEL SBG FRONT OFFICE STAFF.
TINGGAL DI : MANADO.
NO HP : 085240333438
HOBBY : RENANG,TRAVELING, MEDITATION,TAI CHI.
MY COLOR : RED, LIGTH GREEN,YELLOW,BROWN,AND PINK.
DISLIKE : DARK COLOR, PACAR YG MANJA,SOMBONG
ORANG KERAS KEPALA, EMOSI TINGGI
TIDAK MANDIRI,EGOIS ,MALAS,
DAN PELIT.
AKU COWOK DARI MANADO YANG KERJA DI KIMA BAJO HOTEL.
AKU MAU CARI PACAR COWOK POLISI YG MASIH FREE ATAU COWOK ORANG BANDUNG ATAU JOGJA.
KLU DAPAT COWOK CHINA JUGA LEBIH OK..
YANG PENTING SUDAH MAPAN,PUNYA PEKERJAAN TETAP,PIKIRAN LEBIH BIJAK,SERIUS DAN BISA MENYAYANGIKU DAN MEMBUATKU ENJOY BERSAMANYA..
AGAR SEIMBANG LEBIH SUKA COWOK YANG TINGGI BADANNYA DI ATAS 169 CM.
KALAU SERIUS BERMINAT YA TELPON AKU YA DAN LANGSUNG MEMPERKENALKAN DIRI SECARA GENTLE DAN TO THE POINT..
CATATAN :
COWOK SEGANTENG APAPUN KLU ORANGNYA BELUM MAPAN,SUKA EMOSI TINGGI,TIDAK DEWASA DAN KURANG BIJAK, YA AKU KAPOK UNTUK MENERIMANYA ATAU MENGATAKAN IYA..
GIMANA???
ARE YOU READY???
ARE YOU SURE????
KENALKAN NAMAKU : WANG YIHAN.
BalasHapusAKU LAHIR TGL : 4 APRIL 1984
ZODIAK : ARIES.
KERJA : KIMA BAJO HOTEL SBG FRONT OFFICE STAFF.
TINGGAL DI : MANADO.
NO HP : 085240333438
HOBBY : RENANG,TRAVELING, MEDITATION,TAI CHI.
MY COLOR : RED, LIGTH GREEN,YELLOW,BROWN,AND PINK.
DISLIKE : DARK COLOR, PACAR YG MANJA,SOMBONG
ORANG KERAS KEPALA, EMOSI TINGGI
TIDAK MANDIRI,EGOIS ,MALAS,
DAN PELIT.
AKU COWOK DARI MANADO YANG KERJA DI KIMA BAJO HOTEL.
AKU MAU CARI PACAR COWOK POLISI YG MASIH FREE ATAU COWOK ORANG BANDUNG ATAU JOGJA.
KLU DAPAT COWOK CHINA JUGA LEBIH OK..
YANG PENTING SUDAH MAPAN,PUNYA PEKERJAAN TETAP,PIKIRAN LEBIH BIJAK,SERIUS DAN BISA MENYAYANGIKU DAN MEMBUATKU ENJOY BERSAMANYA..
AGAR SEIMBANG LEBIH SUKA COWOK YANG TINGGI BADANNYA DI ATAS 169 CM.
KALAU SERIUS BERMINAT YA TELPON AKU YA DAN LANGSUNG MEMPERKENALKAN DIRI SECARA GENTLE DAN TO THE POINT..
CATATAN :
COWOK SEGANTENG APAPUN KLU ORANGNYA BELUM MAPAN,SUKA EMOSI TINGGI,TIDAK DEWASA DAN KURANG BIJAK, YA AKU KAPOK UNTUK MENERIMANYA ATAU MENGATAKAN IYA..
GIMANA???
ARE YOU READY???
ARE YOU SURE????
AKU TAK PUNYA KELEBIHAN APA APA DAN KEKUATAN UNTUK MELAWAN MEREKA YANG MENIPUKU,MEREMEHKANKU DAN MEMPERMAINKANKU. TUBUHKU LEMAH DAN TIDAK PUNYA BANYAK UANG...
BalasHapusTAK ADA YANG MENOLONG..
SELAIN AKU HARUS BERSUMPAH DENGAN DUPA DI HADAPAN TUHAN ,LANGIT DAN BUMI UNTUK MINTA BENCANA ATAS KETIDAK ADILAN DAN MENGUTUK SEMOGA TANAH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MENGALAMI BENCANA,MALAPETAKA DAN SIAL SEUMUR HIDUP MEREKA..
AMIEN...
AKU TELAH DIPERMAINKAN SEMUA ORANG...
TIDAK ADA UNDANG UNDANGKAN DI DUNIA YANG MELARANG AKU BERSUMPAH DAN BICARA ????
SETIAP ORANG JUGA PUNYA HAK UNTUK MENILAI DAN BICARA UTARAKAN PENDAPAT...
DALAM HAL INI AKU TIDAK PANDANG LAGI ALKITAB ATAU AGAMA..
TUHAN BOLEH MEMAAFKAN TAPI ROHKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN DAN AKAN MENUNTUT SAMPAI KE PINTU NERAKA..
MENGENAI DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO BESERTA ARSITEK DIAN SETIAWATI ,MANAGER JELFI DAN MANDOR BRAM YANG TELAH MENIPUKU DENGAN MENYURUHKU TANDA TANGAN SERAH TERIMA KUNCI RUMAH LALU MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU ASAL JADI.
SAMPAI KAMAR MANDI DAN KAMAR TIDUR BOCOR KLU SAAT HUJAN. KOSENG JENDELA TERBELAH 2 DAN DINDING LEMBAB SERTA BANGUNAN DINDING RETAK RETAK, TIDAK DI ACI DENGAN BAIK, ANTARA KOSENG JENDELA DAN DINDING TIDAK DI PLESTER SEHINGGA KELUAR MASUK SEMUT MERAH.
DINDING DI CAT BA ROTO ROTO OLEH DEVELOPER GRYAH PANIKI INDAH MANADO YANG BERALAMAT JALAN ARAH BANDARA SAM RATULANGI MANADO, KECAMATAN MAPANGET LINGK X KELURAHAN PANIKI DEPAN TUGU ADIPURA dan lantai kamar mandi tidak di plester dengan baik.
MENGADUH KE BANK MANDIRI JUGA TETAP SALAH...
SALAH JADI BENAR DAN BENAR JADI SALAH..
GAMBAR BUKTI FOTO YANG MEREKA BANGUN GEDUNG RUMAHKU, BOLEH KALIAN LIHAT DI YOUTUBE, GOOGLE, FB UN WALL DAN FACE BOOK MILIK WANG YIHAN.
(7 foto) Foto
Gw Chinese chubby Jakbar Grogol cr TTM yang kost or ada tempat khusus pure top or bisex wa 0811-915-6886
BalasHapusSaya bayu di bogor vers 24 thn putih cari BF/teman wa.083811300666
BalasHapus