Sudah hampir jam 2 pagi, tapi aku masih saja tak bisa tidur, sulit
rasanya aku melupakan kemelut yang sedang dihadapi Ayah dan Robin…Ooh
Tuhan, bantulah kami..Aaaah, tapi akupun ragu, apa Tuhan mau mendengar
doa orang nista sepertiku, kalau sudah begini yang ada penyesalan, kita
lupa padaNya saat senang, tapi memohon pertolonganNya seperti tak tau
malu, saat sedang susah.
Aku beranjak ke kamar Ayah, seperti biasa aku hanya mengenakan celana
panjang bertelanjang dada setiap akan tidur, kuketuk pintu
kamarnya..tak ada jawaban, kutekan handlenya,ternyata tak dikunci, aku
lupa kalo Ayah jarang mengunci pintu, kecuali saat bercinta denganku
atau Robin..ah, ternyata Ayah belum juga tidur, dia masih duduk
termenung di kursi kerjanya..dia menatapku..lalu berpaling menatap jauh
keluar jendela yang dibiarkan terbuka….kuhampiri dia, kini aku berdiri
tepat di sampingnya..keremas bahu kekar yang terbungkus piyama biru
favoritnya yang tak rapi lagi, otot dadanya dibiarkan terbuka….dia
menghela nafas panjang..seakan melepas beban berat di pundaknya, sekekar
apapun dia, aku maklum jika tetap saja tak kuat menahan beban berat
ini..” Besok kita jenguk Robin yuk..?” Bisikku pelan..Ayah hanya
terdiam, aku tahu, sekalipun Ayah sangat kecewa pada Robin,dia masih
teramat sayang pada pemuda tampan itu..
Sudah seminggu Robin tak lagi tidur bersama Ayah, tapi dia tidur di
hotel prodeo..yah..kalian pasti kaget dan bertanya
tanya..Kenapa..Bagaimana, Apa??..akupun masih tak percaya semua ini akan
menimpa keluarga kami, tapi begitulah kenyataannya..Robin jelas jelas
telah melanggar hukum, dan Ayah yang melaporkannya ke polisi!
Pagi pagi kulaju mesin BMW X6 hitam bernomor seri R 061 N bersama
Ayah menuju LP tempat Robin ditahan, ayah sengaja memilih mengendarai
mobil ini daripada Alphard atau Triton merahnya, karena ini mobil
favorit Robin, dan ayah sengaja mencarikan plat nomor khusus untuknya
dibantu teman teman di jajaran Polda Kalbar, yah..memang ayah sangat
dekat dengan aparat penegak hukum di propinsi ini, demi memudahkan
usahanya .
Sudah hampir sebulan ini keadaan keluarga kami berubah drastis, tak
terdengar lagi ocehan Robin yang manja, atau gelak tawa Ayah, keluarga
yang dulu kubanggakan kini tak ada lagi..hanya sepi dan kebisuan yang
tersisa..kulirik Ayah yang duduk di sampingku, dia masih saja memandang
jauh keluar, aku tahu Ayah bukan lelaki tegar, kalau ayah ingin
menangis, menangislah, aku berkata dalam hati..tak perlu sungkan,karena
aku tahu ini berat..Aku ingat dulu saat Robin tiba tiba terkena thypus,
tubuhnya demam tinggi dan keluar keringat yang banyak, ayah begitu
panik, dan buru buru membawa Robin ke RS, tetapi sampai RS Robin malah
tak sadarkan diri, bahkan cukup lama, aku lihat disela kepanikan, Ayah
menangis khawatir, hingga sempat aku cemburu besar saat itu, apa ayah
juga akan menangis saat aku sakit, aku, anak kandungnya..untunglah tak
lama Robin pulih dan sempet keliling Eropa sebagai perayaan
kesembuhannya..meskipun saat kembali ke Indonesia, dia kecapean hingga
demam lagi, walau cuma semalam saja.Tapi kini..aku lihat Ayah sangat
tegar, jangankan menangis, mengeluh saja nyaris tak pernah
Ayah disambut kepala LP dengan ramah, Pak Mursyid teman dekat ayah,
hanya teman saja, karena pak Mursyid pria straight, mereka pernah akrab
sewaktu pendidikan, dan dia masih ada hubungan keluarga dengan Pak
Danang,jadi dia tahu betul siapa ayah, tapi aku salut dengannya, sewaktu
dia pindah ke Pontianak, orang pertama yang dia hubungi adalah
Ayah.Tampak simpati darinya atas masalah yang menimpa Ayahku, pak
Mursyid berusaha memberi dukungan moril, dia memeluk erat ayahku, kami
ngobrol sebentar sambil menunggu Robin, tak lama tampak dari kejauhan
sosok pria yang sangat kukenal, berjalan lemah, seakan tak ada gairah
hidup lagi, tertunduk lesu..
Ayah berdiri menyambut pria terdekat dalam hidupnya, Robin tak
sanggup menatap wajah ayah, lelaki tampan itu hanya tertunduk..Ayah buru
buru meraih tubuh kekar itu dalam pelukannya, hingga akhirnya pecah
tangis yang mengharukan, akupun tak sanggup membendung air mata..”Kamu
sudah makan? ” tanya ayah pelan..selama ini Robin tak pernah kekurangan,
tapi roda itu berputar, kini dia harus merasakan getirnya hidup dalam
penjara “Belum Dad..aku ga kuasa makan..” Jawabnya lirih, Ayah membuka
tupperware yang kami siapkan, semua makanan kesukaan Robin kami bawakan,
” Makanlah..Daddy ga ingin kamu sakit lagi, ” ..Robin urung makan,
malah jadi sesenggukan ..” Maafin aku Dad..aku memang ga tahu
diri..maafin aku ..” Seketika ayah kaget saat pemuda itu bersujud
mencium kaki Ayah yang selalu dipanggilnya Daddy ..Ayah kembali
menetaskan air mata..” Sudahlah..yang penting kamu sudah sadar akan
kesalahanmu..” Besok Daddy cabut gugatan atas kamu ” …”Jangan Dad..ga
usah ! ” Robin buru buru bangkit ” Biar aku menjalani hukuman atas
kesalahanku, ini konsekwensi atas kebodohanku, ga usah dicabut, aku
ikhlas Dad..asal Daddy mau jenguk aku ..aku kangen Daddy tiap hari
“..Ayah memeluk Robin erat ..dia pasti ga menyangka Robin akan berkata
begitu, akupun demikian..sungguh anak itu telah begitu menyesal atas
tindakannya..”Daddy kangen banget sama kamu “… Aku hanya menghela nafas
panjang..kuusap pundak Robin, dan kupeluk mereka..tak bisa kupungkiri
aku juga merindukan dia, bahkan aku sangat menginginkan bercinta lagi
dengannya,aku masih tak bisa lupa, saat ayah ke Singapore beberapa waktu
lalu kami sempat beberapa kali bercinta..sungguh luar biasa kembali
menikmati tubuh indahnya..mungkin tak adil, disaat ayah medical chek up,
kami malah bersenang senang..
Waktu itu, Robin sedang sibuk mencuci mobil kesayangannya di garasi
belakang rumah, selain 3 mobil mewah, Ayah juga punya sebuah Jeep yang
selalu digunakan anggota security jika dibutuhkan,keempat mobil itu
ditempatkan di garasi terbuka di belakang rumah.Pagi itu kebetulan
pembantu dan supir sedang belanja keperluan sehari hari,dan tukang kebun
kami juga ikut belanja pupuk, jadi rumah otomatis sepi, hanya ada
security dan seorang anggota polisi yg sedang bertugas jaga pagi itu.
Robin hanya mengenakan celana pendek army print bertelanjang dada, otot
tubuhnya yang sempurna dibiarkan basah, sedikit busa sabun menodai kulit
mulus kecoklatan. Aku tersenyum menghampiri pemuda tampan itu,
kesempurnaanya menggodaku untuk menjahili dia ” Mas bantuin yaa ? ”
Robin tersenyum ” Boleh, tinggal dibilas aja mas ” tangan kekarnya masih
menggosok body mobilnya dengan busa .Kuambil selang yang sudah siap tak
jauh darinya, kutanggalkan kaos yang membungkus tubuhku , setelah keran
kuhidupkan, perlahan air mulai menyembur hingga makin lama makin kuat,
kuarahkan ke bagian kap depan yang sudah selesai disabun, ” Kenapa ga
nyuruh Adit aja sih? ” tanyaku, Robin hanya tersenyum, Adit nama tukang
kebun kami, mencuci mobil memang tugasnya selain memelihara taman,
umurnya masih 25an, lebih muda dari Robin, O ??? ya… Adit tak pernah
fitness, hanya aktifitasnya banyak menguras tenaga,makanya lama lama
tubuhnya terbentuk juga, meski belum sekekar kami, tapi tak kalah
berotot dengan Mahdi, security kami, atau Yudhis, polisi yang kami
sewa,yang sering menggunakan alat fitness di lantai 2, Ayah sengaja
menaruh beberapa alat fitness dirumah bila sesekali malas pergi ke
fitness centre miliknya yang jaraknya lumayan jauh dari rumah, dan
siapapun boleh menggunakan alat itu, dengan catatan tidak mengganggu
pekerjaan masing masing. Terkadang aku suka berkhayal bisa bercinta
dengan ketiga pemuda gagah itu, ” Kasihan nyuruh dia terus mas, sekali
kali kerjain sendiri ga papa lah, itung itung olahraga pagi” . Aku
beralih ke belakang mobil disamping Robin yang sedang menyabun, ” Eh
body si Adit udah bagus ?? ya..mas suka curi curi pandang ke dadanya
yang tebal kalo dia bertelanjang dada saat bersih bersih taman ” …” Idih
mas Bagus, tukang kebun mau disikat juga, tuh satpam sama polisi di
depan juga sexy, ha ha ha, jadi penasaran neh “. Kami terbahak mendengar
khayalan gila kami, sesuatu yang tak mungkin kami bicarakan saat ayah
ada disini..tiba tiba tangan kiri Robin mencolek busa dan dibalurkan ke
dadaku, sambil ter senyum jahil, aku pura pura melotot marah,
kusemprotkan air ke tubuhnya..” Rasain lo, jahil sih ” Robin berusaha
menangkis, tubuhnya nyaris basah kuyup kusemprot, dia merebut selang,
dan diarahkan padaku, kini aku yang kewalahan, kucoba rebut kembali, dia
membelakangiku mempertahankan selang air, kini aku hanya bisa mencoba
merebut dari belakang,otot sayapnya tampak begitu sempurna..kupeluk
tubuh kekar itu, tapi sungguh aku mulai terangsang dibuatnya, hingga
sengaja atau tidak kuraba kontolnya, dia tertawa , kucium tengkuknya,
perlahan dia menenangkan diri dan membalik badan, karena tinggi kami
sama sama 180 cm wajah kami berhadapan, robin mendekat dan mengecup
bibirku,kupegang pinggang langsing pemuda itu dan kubalas ciumannya,
celana kami beradu, ada ketegangan yang teramat sangat, kami saling
menggesek celana kami yang tegang menonjol, nafsu birahi mulai membakar
hebat dua orang bodybuilder yang basah kuyup,lidah kami kini saling
menjelajah masuk ke rongga mulut, sementara tangan kami saling raba otot
punggung, tanganku berusaha menyusup ke bongkahan pantatnya dan
meremasnya mesra, sementara tangannya membelai dan meremas mesra otot
dadaku yang tebal, tangan yang lain memegang tengkukku hingga ciuman
kami semakin menggila, lidahnya bergerak menjilati leherku, perlahan,
tapi sensasi nikmatnya sungguh luar biasa, Kedua puting susuku tak luput
dari hisapan bibir dan lidahnya, aku tahu Robin sangat pandai bermain
main disana,bahkan ayahpun tampak kewalahan saat anak itu menghisap
puting susunya yang kekar, kini giliran aku yang mulai mengerang hebat
menahan kenikmatan tiada tara, sungguh kami berdua seakan tak perduli
jika Mahdi atau Yudhis tiba tiba masuk dan menyaksikan percintaan
sejenis ini, sekalipun mungkin mereka sudah mulai tahu siapa sebenarnya
majikan mereka ini,tapi sungguh kami tak bisa menahan kenikmatan ini
sekarang, aaagh..aku kembali mengerang saat lidah bermain di kotak 8
perutku yang memerah karena kecupannya, pusarku yang ditumbuhi rambut
halus terasa geli tapi nikmat oleh ujung lidahnya, dipelorotkannya
celana pendekku, hingga aku telanjang bulat, kontol kudaku berayun di
depan wajah mulusnya, aku tersenyum penuh arti memandangnya ,yang mulai
asyik mempermainkan kontolku, ciuman penuh nafsu mendarat disana, dari
ujung hingga pangkal, gigitan kecil dan sedotan nikmat di kantung
bijiku, membuatku seperti melayang..”.Aarghhh, kamu pinter banget,
aaghhh. nikmatnya..aarghhh aarghhh ” Mulutnya kini penuh oleh kontolku
yang keluar masuk,urat urat sekitar kontolku makin mengejang.. kedua
tangannya meremas pantatku yang kenyal dengan mesra , Robin seperti tak
pernah bosan menstimulasi kontolku, akupun tak pernah puas meski cukup
lama dia memberikan kenikmatan disana,dia memintaku berbalik dan sedikit
menungging, kedua siku bertumpu pada kaca belakang mobil, lidahnya
mulai kurasakan hangat di lubang anusku, menusuk nikmat semakin ke
dalam.” Aaaaaaaaaaargh ..aaaarghhh …aaarghhh..,”..mulutku tak hentinya
meracau nikmat ..sementara tangannya mengocok kontolku yang begitu
tegang..cukup lama aku dibuatnya melayang..dan dia mulai bangkit, kami
kembali berciuman penuh hasrat..
Kuajak Robin berbaring di bak Triton disamping BMW yang belum selesai
kami cuci, kutanggalkan celananya dan kudorong tubuhnya perlahan hingga
ia berbaring, sementara kedua kaki yang penuh bulu menjuntai ke lantai
garasi, kuciumi otot paha yang begitu indah, meskipun tubuhku tak kalah
kekar, tapi tubuhnya seakan lebih sempurna dimataku, dan meskipun sudah
beberapa kali aku menikmatinya, tak ada rasa bosan sedikitpun, yang ada
hanya nafsu membara yang semakin membara setiap kami bercinta.Memang ini
kali pertama kami bercinta tanpa Ayah, Bibirku mengecup mesra kontolnya
yang menjulang tegak perkasa disokong otot otot yang tercetak sangat
indah, mulutkupun kini penuh oleh kontolnya, keluar masuk hingga dia
mengerang keras. Robin mengajak ber 69, aku menurut, dan tak lama
kemudian kontol kami saling memenuhi mulut, robin begitu liar memainkan
lidahnya di sekitar kontolku hingga menjalar ke lubang analku,akupun tak
mau kalah..hingga otot kami semakin mengejang,sampai tubuh kami yang
basah mulai mengering. Berganti keringat yang mulai membasahi punggung
dan dada kami..kini aku berbaring dan kuangkat pahaku lebar lebar, entah
kenapa tak bosan bosannya robin menikmati anusku dengan lidahnya, wajah
dan dadanya semakin memerah, aku tak henti hentinya mengerang
nikmat..sangat nikmat..Kini dia bangkit..digosok gosoknya kontol yang
begitu tegang ke lubangku..” Kenapa, mau coba ?” Tanyaku penasaran,
selama ini tak sekalipun Robin jadi top, dia selalu menikmati perannya
sebagai bottom, entah berapa kali kugenjot pantatnya bersama Ayah..tapi
kini, sepertinya dia ingin mencoba hal yang mungkin membuatnya penasaran
” Boleh? ” aku mengangguk..” Tapi aku dudukin kontol mas dulu yaa, aku
juga kangen dientot kontol gede ini ” dia meremas kontolku yang tegak
perkasa..” dia mulai naik ke bak dan duduk diatas perutku..pantatnya
digosok gosokkan ke kontolku, menimbulkan sensasi luar biasa..bibir kami
kembali bertemu, saling menghisap lidah dengan liar..robin jongkok dan
membimbing kontolku masuk pantatnya..akupun tak sabar segera menikmati
tubuh robin sepenuhnya..pelan pelan kurasakan jepitan nikmat pada
kontolku..makin dalam makin terasa nikmatnya.aaaghh…kusaksikan sedikit
demi sedikit kontolku terbenam masuk..rasa nikmat semakin mendera..robin
hanya bisa menyeringai nikmat..dia berhenti sejenak memberi kesempatan
anusnya beradaptasi dengan diameter kontolku yang extra large..kemudian,
ditariknya hingga nyaris keluar, lalu didorong masuk lagi.berulang kali
…makin lama makin cepat..mulut kami terus saja meracau mengerang nikmat
tiada henti.. keringat mulai membanjiri tubuh kami, menampakkan relief
otot tubuhnya yang makin membakar gairah, goyangan pantatnya begitu
memabukkan, sungguh luar biasa menyaksikan bodybuilder tampan berkulit
coklat yang basah oleh keringat sedang penuh gairah menikmati anal
sex..kalau saja aku tak pandai menahan diri, aku yakin tak sanggup
menahan ejakulasi..Robin mengangkat kedua lengan kekarnya di belakang
kepala..memamerkan otot sayapnya yang indah..posisinya masih jongkok
naik turun membiarkan kontolku menusuk nusuk pantatnya..matanya terpejam
aaghh..luar biasa nikmat..aaaarghhhh..sementara kontolnya yang gemuk
cukup panjang dibiarkan tegang berayun ayun…”Aaagghh, enak banget
mas..mentok sampe prostat..aagghhh..” Mulutnya tak henti hentinya
meracau..begitupun denganku..kami begitu menikmati persenggamaan ini..
Gerakannya mulai melambat..wajahnya tampak basah berpeluh..membuatnya
semakin tampan, ” Gantian ??? ya.. ? “Aku tersenyum..dan
mengangguk..Robin turun perlahan , diangkatnya pahaku lebar lebar dan
sejurus kemudian lidahnya telah asyik menikmati lubangku yang merah..aku
kembali mengerang..aaghhhh ..” Masukkin aja sayang..mas pengen
ngerasain kontolmu”..robin tersenyum dan berdiri tegak, aku menunggunya
dengan tidak sabar sambil memegang kedua pahaku agar siap dientot
olehnya..robin mulai melumuri kontolnya dengan ludah..dan mencoba
memasukkan kontol kudanya yang gemuk untuk mulai menganalku..pelan pelan
kurasakan ada yang mencoba mendesak anusku..sedikit perih..ditariknya
keluar lagi, dia cukup pintar untuk seorang pemula, dimasukkannya lebih
dalam ” Aaagh..”Berulang kali hingga aku mulai merasakan nikmat, makin
lama gerakannya makin stabil..aaaghh, gila, enak banget kontolnya,
batinku..kenapa ga dari dulu dia ngentotin pantatku..” Gila, enak banget
kontolmu sayang “..” Aaghhh..pantat mas juga enak..aaagh..pantas Daddy
doyan banget ngentot. Aaaaaghhhh ” .otot bicepnya yang penuh bulir
keringat tampak sangat indah saat kedua lengannya menahan kedua pahaku
..aku merasakan sodokan yang teramat dalam..sangat nikmat..cukup lama
dia bertahan menikmati pantatku…robin mencoba berbagai gaya,diangkatnya
sebelah pahaku diatas bahu kekarnya, dan dia kembali menganalku denga
gagah..aku hanya bisa mengerang nikmat tiada henti..”
Aaarghhhh..aargghhh..enak banget sayang…terus sayang..aaarghhhh “.. aku
turuti apa maunya..aku biarkan hasratnya terpenuhi menikmati tubuhku
selama dia mampu..dan aku juga sangat menikmati..kini kami mencoba gaya
doggy style..tubuhku yang nungging bertumpu pada bak dengan kedua siku
ku, maju mundur menahan hentakan kontolnya…lubangku benar benar penuh
oleh kontolnya yang tak kalah besar denganku,
aaghhh.aaaghhh..aaarghhh..suara erangan tak henti hentinya keluar dari
mulut kami, mataku terpejam tak kuasa menahan nikmat tiada tara..entah
sudah berapa lama anak itu menikmati pantatku..tapi …Oº°??°ºoohh my
God..Yudhis, polisi gagah itu sedang berdiri di pintu belakang
menyaksikan kedua majikannya sedang saling sodomi..aku nyaris tak mampu
berkata kata..sungguh suasana hatiku jadi tak karuan, entah sudah berapa
lama dia menyaksikan kami bercinta..seketika kami berhenti dan buru
buru merapikan diri..dan Yudhis segera pergi ke depan dengan pandangan
misterius..
Aku duduk di sofa ruang santai lantai 2,setelah merapikan diri.. di
samping alat alat fitness..masih dengan suasana hati kacau..menunggu
Yudhis yang sedang dipanggil Robin di pos depan..tak lama terdengar
suara langkah menyusuri tangga..dua pria tampan menghampiri..Yudhis
masih dengan seragam polisinya..duduk di sofa di depanku ” Kamu pasti
paham kenapa Saya panggil kesini…emmh..tolong peristiwa tadi anggap kamu
ga pernah lihat..dan Saya mohon jangan cerita siapapun, termasuk ke
Adit atau Mahdi, atau siapapun juga..” Suasana masih hening, Robinpun
hanya diam tanpa sepatah kata, Yudhis hanya menggangguk..tanpa
berbicara..”Saya tidak akan mencegah jika kamu keberatan bekerja lagi
bersama kami, sekarang kamu tahu siapa saya dan robin, memang ini tidak
ladzim, tapi memang beginilah kami”.. Yudhis mulai berbicara ” Ga papa
pak, itu hak Bapak, dan itu sama sekali tidak mengganggu saya, saya akan
tetap disini dan berjanji menjaga rahasia ini “..aku dan robin
tersenyum..” Dengan satu syarat “..seketika aku kaget..apa yang
diinginkan pemuda ini…” Apa ?, uang ? Berapa kamu mau? ” Aku mulai
sinis..” Bukan pak, saya cuma ingin..”..Yudhis berhenti ..sungguh aku
jadi penasaran dibuatnya ..” Saya cuma ingin merasakan seperti yang
Bapak dan mas Robin lakukan tadi..” Deg..aku kaget nyaris tak percaya
mendengar pengakuannya, Yudhis tertunduk ” Sebenarnya saya sangat
terangsang tadi, ingin langsung mendekat dan bergabung, tapi saya takut
“…Robin bangkit dan mendekati Yudhis.., ” Kenapa ga bilang dari tadi
“..tangannya mulai nakal meraba raba tubuh Yudhis yang masih terbalut
seragam, sementara polisi tampan itu hanya tersenyum malu..” Tapi mas,
jangan disini, saya takut Mahdi lihat “..aku masih tertegun,tak tahu
harus bagaimana,sementara robin masih saja melancarkan aksinya.. “Kenapa
diam mas, katanya pengen ml sama Yudhis , neh dia udah siap , he he ”
aku tersenyum, ” Ke kamar saya aja ” jawabku..kami membimbing Yudhis
masuk kamarku, tapi sesampai di kamar pemuda itu malah duduk di sofa
depan tv.., aku menanggalkan kaosku..” Oº°??°ºoohh, mau main di sofa,
boleh aja..sekarang kamu tuannya” kataku sambil mengerlingkan mata ke
Yudhis..” Rilex aja..” Aku bersimpuh di depan Yudhis..dia mulai meraba
raba lenganku, lalu membelai dadaku, matanya tajam menatapku ” Wah, Pak
Bagus ganteng banget, tubuh Bapak juga indah ..selama ini saya cuma bisa
berkhayal ml dengan bapak setiap kali coli, dan saya selalu menunggu
saat seperti ini ” Robin mendekat dan menanggalkan kaosnya..” Kamu
pernah isap kontol ga? ” Yudhis menggeleng..” Sewaktu di camp saya
sering mengintip teman teman perwira saat mandi, tapi ga berani ngapa
ngapain ” Robin membuka relsleting dan mengeluarkan kontolnya yang
tegang ” sekarang mau isap kontolku ga ? ” Yudhis tampak masih ragu
ragu..dia hanya mengelus elus kontol robin,..kudekatkan wajahku dan
kucium polisi muda dan tampan itu, dia membalas dengan ragu ragu..makin
lama dia mulai rilex..tangannya mulai membuka kancing seragamnya satu
persatu .. Otot dadanya mulai menyeruak ..cukup tebal dan padat..”
Jangan dilepas, biarkan saja terbuka seperti itu ” pintaku, dia menurut,
kuisap putingnya yang kecoklatan…dia mulai mengerang
kenikmatan..”aaarghh…enak banget pak..aarghhh..”.kujelajahi tubuh muda
kekarnya cukup lama hingga dia mulai keringatan..tangan robin tak henti
hentinya meraba tubuh Yudhis..sambil mengocok kontolnya sendiri..kulepas
ikat pinggang Yudhis..dan kutanggalkan celana coklat seragamnya..cd
warna putih masih membungkus kejantanan yang mulai berontak keluar., dan
sungguh aku takjub melihat ukuran kontol Yudhis yang extra large n long
size..dia tersenyum melihatku mulai mengelus elus kontolnya yang sudah
tegak menjulang perkasa ” Gila, gede banget bro, pasti enak neh ” dia
tertawa..” Ah punya bapak n mas robin juga gede gede, ” pelan pelan
kujilati dari pangkal hingga ujungnya, dan saat kontol panjang itu mulai
masuk mulutku, Yudhis mengerang keras ” Aaghhh..gila..enak banget pak,
baru kali ini saya dioral, aarghhhh..” ..matanya terpejam ..Robin
mendekatkan kontolnya ke wajah Yudhis, anak itu langsung menyambut, dia
lakukan seperti yang aku lakukan padanya..kontol robin kini bersarang di
mulutnya.., tapi kemudian mulutnya semakin meracau tak karuan saat
lidahku memainkan lubang pantatnya..kamarku benar benar seperti studio
porno, dengan bintang 3 lelaki tampan bertubuh kekar yang dimabuk
asmara.., ” kamu pernah ngentot ga ? ” Tanya robin ” pernah pak, sama
cewekku ” ..” Mau ngentotin saya ? ..” Yudhis terdiam, aku dan Robin
tukar posisi, kini kontolku dioral Yudhis..gila neh anak..jago ngoral
juga rupanya.., aku sampai mengerang tak henti henti..sementara Robin
sedang berjongkok diatas tubuh Yudhis memandu kontol polisi yang masih
berseragam itu masuk pantat montoknya.., tanpa susah payah kontol Yudhis
sudah terbenam sepenuhnya…Robin mulai menggoyang pantatnya naik turun,
menstimulasi kontol kekar Yudhis…robin tampak sangat menikmati entotan
polisi tampan yang seragamnya mulai basah oleh keringat ..gerakannya
makin menggila, ..disela sela mengoral kontolku, sesekali dada montok
robin tak luput dari hisapan bibir merah Yudhis..kami berganti gaya,
Robin kini berbaring menyamping, sebelah kakinya bertumpu di bahu
kekar Yudhis, anak muda itu makin bersemangat menikmati tubuh indah
robin..sementara itu kusumpal mulut robin dengan kontolku.. Meski sudah
basah kuyup keringatan, pemuda itu tak jua lelah…dia masih saja penuh
tenaga ngentotin robin,lama lama aku juga ingin merasakan sodokan
Yudhis.kami benar benar terbakar nafsu ..” Coba entotin saya juga ”
..Yudhis tampak sumringah mendengar tawaran yang mungkin tak pernah
dibayangkannya..kubaringkan tubuhku di karpet lantai, sementara pahaku
bersandar di sofa.posisi ini sebenarnya cukup sulit, tapi sensasi
rasanya luar biasa saat dientot.. kupegang keduanya kakiku…Yudhis
berdiri mengangkang siap menjebol pantatku,pun tak sulit memasukkan
kontolnya ke lubang anusku yang sudah dientot robin di garasi tadi..tak
lama kemudian..aaaargggghhhh nikmat mulai mendera saat polisi tampan itu
mulai menggenjot pantatku naik turun, dipegangnya kedua
kakiku,sementara Robin jongkok tepat diatas wajahku..hingga lubangnya
yang terbuka jadi sasaran lidah dan bibirku..aaaghh..cukup lama
kunikmati sodokan yudhis..paha kami yang beradu menimbulkan suara ceplak
ceplok yang cukup keras..sungguh.teramat nikmat dientot kontol polisi
muda itu..lubang pantatku terasa penuh, Suara erangan sahut menyahut
memenuhi kamarku..badanku sudah basah kuyup oleh keringatku, juga
keringat Yudhis yang jatuh menetes ke tubuhku..tapi semua itu makin
membuatku nikmat. ” Aaaaaagh..kayak mimpi aja saya, bisa ngentotin
pantat montok Bapak,nikmat banget ..aaaaggrrhhh saya sangat mengagumi
Bapak..aaaghhhh ..terima kasih pak..aaaagrr…”
Kini polisi itu bersandar pada dada robin yang duduk diatas
kasurku..mereka berciuman penuh nafsu..sementara aku mengoral kontol
Yudhis yang masih saja tegang..kuangkat pahanya yang keras terlatih..dan
kembali kujilatin pantatnya yang merah..kedua tanganku meraba raba
tubuhnya yang masih terbungkus kemeja seragam yang dibiarkan
tersingkap..sungguh memandangnya seperti itu, makin membuatku bergairah
menikmati tubuhnya..dia tak henti hentinya mengerang..kucoba masukkan
telunjukku ke lubang pantatnya yang masih perawan..dia meringis..”
Aagh..perih pak.., pelan pelan saja “..aku berdiri mengambil gel di laci
samping kasurku..kubalurkan ke lubang Yudhis..sungguh, aku juga sangat
ingin menganalnya sekarang.., pelan pelan kumasukkan jariku lagi..kini
dia tak bereaksi..kukocok lubangnya dengan jariku..makin lama makin
cepat..lubangnya mulai sedikit terbuka..kumasukkan dua jari
sekaligus..Yudhis mulai keenakkan..dia mengerang nikmat..robin
memandangku penuh nafsu..” Bapak masukkin ??? ya.. ? ” Yudhis diam
saja..kubimbing kontolku yang sudah sangat tegang.., tapi ternyata cukup
sulit menembusnya..” Kamu belum pernah dientot ??? ya.. ? ” Dia
menggeleng ..aku tersenyum penuh arti ..aku terus berusaha menembus
keperjakannya..hingga setelah cukup lama akhirnya kepala kontolku mulai
masuk, yudhis berteriak hebat..” Aaaaghhhh…sakit banget pak..aaaghhh. ”
dia mulai meronta ..dan berusaha melepas kontolku..tapi robin dengan
sigap menahan kedua lengan yudhis ..” Kamu sudah menikmati lobang kami,
sekarang giliran kami…, so rilek saja, pasti kamu ketagihan ” nafas
yudhis makin tak beraturan, dia masih saja meringis menahan
perih..kontolnya jadi mengendur..kudorong perlahan kontolku..kucabut
lagi..dan kudorong lagi lebih dalam berulang kali..hingga terbenam
kontol 20 cmku dalam lubang pantat polisi tampan itu..kuulang tarik
dorong perlahan..agar dia bisa rileks..makin lama kupercepat.. Yudhis
terus saja mengerang menerima sodokanku..dahinya mengernyit..wajahnya
makin basah berkeringat dan tampak memerah..tampaknya dia belum bisa
menikmati..aku berhenti sejenak dan kuisap putingnya,sementara kontolku
masih bersemayam dalam lubang yang sempit.. dia mengerang
nikmat..desahan penuh nafsu mulai bergema..robin tahu apa yang harus
dilakukan, kedua jarinya kini memilin puting susu Yudhis selama aku
ngentoton pantat keras polisi itu..tampaknya dia mulai rileks..kontolnya
mulai tegang berayun..tangannya kini refleks mengocoknya
perlahan..matanya sayu menatapku..” Aaaghhh..enak banget pak..meskipun
awalnya sakit ..tapi aaaagghhhh..nikmat ..terus pak..saya ga mau Bapak
berhenti..aaaaaaghhh” aku tersenyum puas memandang polisi muda yang
masih berseragam sedang aku entotin..” Aaaghhh..aaaghhhh ” .. Aku
membawa tubuh Yudhis ke tepi kasur ..belum juga kumulai ngentotin pantat
montoknya..tiba tiba robin ingin gantian menikmati ..terpaksa aku harus
rela berbagi kenikmatan, tapi ternyata Yudhispun seperti ketagihan
kontol, dia tampak sangat menikmati kontol Robin yang keluar masuk
anusnya, sementara kututup rongga mulutnya dengan kontolku, cukup lama
kami bertahan dengan posisi ini, lidah Yudhis kini bersarang di lubangku
yang terbuka, naluri homonya mengantarnya kesana..akupun dibuatnya
melayang penuh kenikmatan..sungguh hari yang luar biasa…buliran keringat
mengalir di sela sela otot perut pemuda itu..tak lama kami berganti
posisi, kuentot pantat polisi itu lagi, aku tahu, Robin belum puas
menikmati pantat Yudhis, hingga akhirnya dia berdiri bersiap siap
ngentotin aku yang sedang menganal pantat Yudhis..seketika kenikmatan
begitu nyata menderaku..aku ngefuck Yudhis sekaligus difuck Robin,
..sungguh posisi yang sangat menguntungkan bagiku..”Aaaaghh…aaaghh ”
kami bertiga tak henti hentinya mngerang.kontol Robin begitu nikmat
memenuhi lobagku, tak kalah nikmat dengan lobang sempit Yudhis..rasanya
aku tak ingin segera berakhir, tapi apalah daya…kenikmatan yang teramat
sangat memaksaku” Sa. ..saya mau keluar aaaghhh .. ” ..” Saya juga
pak..kontol bapak enak banget ..masukin lebih dalam lagi pak..aaaghhh
aaaghhh aaaaaaaaaaaggghhhhhhh “Yudhis berteriak panjang.. crrotttttt
..crrrooooottttttt..spermanya berhamburan di dadanya, bahkan tumpah di
seragam coklatnya..begitu banyak dan putih kental ..tak lama akupun
menghujamkan sedalam dalamnya kontol kudaku dibarengi ejakulasi
ternikmat ..crrrott ..crrooot ..crrottt..begitu banyak membajiri anus
pemuda itu..aaaaggghhhh..Robin menyusul ejakulasi, kurasakan hangat
dalam lubangku..kontolnya makin terasa penuh dalam lubangku..
Aaaaaaaaaaaggghhhh..”
Waktu berkunjung telah habis, mau tak mau kami harus rela berpisah
dengan Robin, dia tampak lebih tenang sekarang, sedangkan Ayah,
sepertinya enggan meninggalkannya disini,berulang kali mencium kening
Robin. ” Jaga diri ??? ya.., dan jaga kesehatan kamu, Daddy ga mau
dengar kamu sakit ” pemuda itu tersenyum dan mengangguk.
Karena Robin bersikukuh agar Ayah tak mencabut gugatan terhadapnya,
otomatis persidanganpun digelar, beberapa minggu kami bolak balik
pengadilan, Ayah yang bertindak sebagai saksi berusaha memberikan
kesaksian yang bisa meringankan Robin, hingga akhirnya, setelah proses
yang cukup lancar, diputuskan Robin dihukum 3 bulan kurungan, dipotong
masa tahanan yang telah dilewati hampir 2 bulan,jadi kami hanya menunggu
sebulan lagi untuk berkumpul bersama..
Namaku Robin, Agustus ini genap 29 tahun, aku terlahir dari keluarga
pas pasan, anak ketiga dari delapan bersaudara. Aku hanya lulusan SMK
otomotif, beruntung setelah lulus aku bisa bekerja di bengkel mobil
milik bang Roy di perempatan jalan dekat tempat tinggalku, memang aku
belum bisa membahagiakan keluargaku, gaji dari bengkel hanya cukup untuk
bantu uang saku adik adiku yang masih sekolah,dua orang di SMA, dan
satu orang di SMP,dua adikku yg lain masih di bangku SD, sedangkan untuk
biaya sekolah mereka, kedua kakakku yang menanggung, Ayahku? Ah dia
cuma pemabuk sialan yang tiap hari cuma menghabiskan uang belanja ibu
untuk beli minuman, kalau tidak, maka dia akan mengamuk memukuli ibu,
bahkan aku seringkali jadi sasaran tamparannya yang keras, kalau bukan
karena ibu, mungkin aku sudah kabur dari Medan ini.
Entah karena tekanan bathin melihat perilaku Ayah, atau tak tahan
karena siksaannya, Ibu jatuh sakit, dan tak lama kemudian beliau
meninggal, kami semua sangat terpukul, kecuali Ayah, dia malah pesta
miras, hingga terkena razia polisi karena ternyata dia juga menggunakan
narkoba, sungguh, aku tak tahu perasaanku kala itu, akhirnya kuputuskan
lebih baik kami semua melupakan Ayah yang tak pernah bertanggung jawab,
otomatis kedua kakakku jadi orang tua kami, aku sangat menghormatinya,
meskipun tubuhku lebih besar dari mereka, mereka berdua sangat berwibawa
di depanku, hingga semua nasehatnyapun tak pernah kulanggar.
Karena kesibukanku di bengkel setiap hari, membuatku jarang
bergaul,boro boro punya pacar, teman dekat aja aku ga punya, bukannya
aku jelek, Tuhan telah bermurah hati menciptakan aku dengan wajah
tampan, dan tubuh yang tinggi tegap dan kekar, seringkali jika kami
pergi beramai ramai dengan kawan satu bengkel, aku jadi pusat perhatian
para wanita..tapi entah mengapa aku seakan tidak tergoda. Kesibukanku
selain bekerja di bengkel,aku hanya sempat push up 100 kali saat bangun
pagi dan setelah selesai bekerja, dan disaat umurku 23 tahun, aku mulai
sering mimpi basah, dan anehnya, aku bermimpi bukan dengan wanita, tapi
dengan pria yang seumur ayahku, aku sangat terangsang saat bercumbu
dengannya, hingga akhirnya kusadari aku bukan lelaki normal seperti yang
lain, aku Gay..ooh, Tuhan..
Awalnya aku minder dengan kekuranganku. Beberapa kali aku coba
menjalin hubungan dengan wanita, bahkan beberapa diantaranya menggodaku
untuk berhubungan sex, mereka sangat bersemangat saat mengoral kontolku,
yang tegak menjulang, tapi saat kucoba memasukkan kedalam lobang vagina
mereka, aku tak bisa merasakan apa apa, hingga kontolku seakan mati tak
bertenaga lagi, sungguh membuatku frustasi..dan mereka akhirnya
mencapku sebagai pria loyo, dan meninggalkanku begitu saja…
Suatu sore aku telah selesai push up sebelum menutup bengkel, Ooohh ?
ya.., bang Roy, pemilik bengkel sudah seperti kakakku, makanya urusan
membuka dan menutup bengkel jadi kewajibanku. Tubuhku masih penuh
keringat, sungguh aku sangat bergairah saat berkeringat, aku bisa
merasakan kontolku semakin tegang, membuat celanaku penuh sesak. Tiba
tiba sebuah mobil menghampiri bengkel, dan tampak pemuda seumurku
keluar, ” Maaf, sudah tutup bang ” .kataku dengan ramah.” Tolong lah
bang, mobilku bermasalah, tapi aku harus pulang malam ini juga ke
Pekanbaru, ibuku sakit ” sejenak aku terdiam mendengar alasannya, hingga
akupun urung menutup bengkel, aku tak mau jadi penghalang dia menjumpai
ibunya yang sakit. Kuminta dia memasukkan mobil ke bengkel,setelah aku
chek maka segera kuambil tindakan. Aku tak menyadari jika pemuda itu
menatapku penuh nafsu..tak lama kemudian mobil telah sehat kembali,
tubuhku semakin berkeringat, dan kotor terkena oli mesin..tiba tiba
terdengar dering hp, pemuda itu menjawabnya ” ??? ya.. Pah, bentar lagi
Hendri berangkat .” Dia terdiam ..aku membersihkan kedua tanganku,
kemudian mencatat nota pembayaran ” Ooh ??? ya.., syukurlah Pah, mana
Mama, Hendri ingin bicara….” Wajahnya tampak begitu sumringah, dia
tersenyum ke arahku, ” Baik Mah,syukurlah Mamah udah baikan,kalo gitu
Hendri pulang minggu depan aja ??? ya..,sebenernya ada pekerjaan
mendesak neh, yang penting sekarang Mama udah sehat ” Hendri cukup lama
mengobrol lewat hpnya, sekilas aku menangkap pembicaraannya, tak lama
kemudian dia menghampiriku dan tersenyum lebar ” Aku ga jadi pulang Bang
” dia bercerita panjang lebar tentang ibunya, tak berapa lama kami jadi
akrab..dia melepas jacket yang membungkus tubuhnya, aku cukup tertegun
melihat tubuh Hendri tampak gagah dibalut kaos putih ketat, otot dada
dan lengannya menonjol indah, sedangkan aku masih telanjang dada di
depannya, kuajak dia ke kantor agar suasana lebih santai, dan kututup
folding door, agar tak ada lagi pelanggan untuk malam ini.
” Kayaknya kita seumur ??? ya..,” aku tersenyum,” udah berapa lama
buka bengkel” .. Kami mengobrol layaknya teman lama yang baru ketemu,
saat aku hendak mengenakan kaosku, dia melarang ” Jangan pakai baju
dulu, lo masih keringetan, ntar panuhan lho” aku tersenyum, dan urung
mengenakan kaos “Malu ah, ga sopan telanjang gini ” jawabku..” Ga lah,
kecuali lo lepas celana lho, baru telanjang namanya ” aku tertawa.. ”
Oke biar adil, gw lepas kaos juga ” Hendri menanggalkan kaosnya,
memamerkan otot tubuhnya yang terlatih, ooh my God ..aku semakin
terkesima oleh lekuk tubuhnya, otot dada yang terlatih, tampak tebal
membusung, disokong 6 kotak perutnya yang kokoh, rata ..baru kali ini
aku menyaksikan tubuh seindah itu dari dekat..entah kenapa aku tak kuasa
memalingkan wajah, Hendri tersenyum, pria cepak itu menegurku ” Woi,
ngapain bengong, kaya liat setan aja ” aku tersipu ketangkap basah
sedang memandang tubuhnya, ” Iya neh..setannya cakep, ha ha..body lo
keren bro ” jawabku, ” Ha ha ha, lo kali lebih keren, gw aja takjub pas
liat tadi ” jawabnya, “Ga laa, gw biasa aja lagi ” kataku ..” Lo ngegym ?
” Aku mengernyitkan dahi ” Apa? ” Aku ga tahu apa maksudnya .. dia
terbahak ” Lo fitness ? ” Aku tersenyum geli menyadari kebodohanku” Ga,
gw cuma push up aja ” ..Hendri mengangguk, ” Swear bro, body lo keliatan
padat banget, kalo gw masih kendor ” dia merendah …” Sini lo pegang ”
aku ga nyangka Hendri bakal menawarkan aku menyentuh tubuhnya, aku
mendekat..kupegang lengannya,terasa cukup padat, meski masih terasa
lemaknya… aku berusaha wajar ..padahal sungguh, aku sangat bergairah
sekarang, dan Hendri membalas menyentuh dadaku, akupun beralih ke
dadanya yang tebal, hingga tanpa sadar aku meremasnya..Hendri agak
kaget, tapi dia tersenyum ” Lo horny ?? ya.. ?” Wajahku pasti memerah
sekarang ” Gw juga bro, lo sexy banget .” Hendri mendekatkan wajahnya,
aku tak bereaksi, semakin dekat, hingga bibirnya menyentuh bibirku
lembut..aku masih tak bereaksi..tangannya mendekapku, dada kami
bersentuhkan, dia kembali menciumku, kali ini kucoba membalas, aku masih
tak percaya dengan yang kulakukan, aku bercumbu dengan pria..celana
kami beradu, tak bisa kututupi kenyataan bahwa aku terangsang, kontolku
begitu tegang, begitu juga dengannya, seketika ciuman kami makin buas,
aku seperti seseorang yang terbebas dari belenggu, pertama kali
kurasakan, tubuhku disentuh pria lain, bibirku dicium, dadaku dihisap,
bahkan kontolku dioralnya dengan penuh nafsu, sungguh aku tak bisa
mengendalikan diri, hingga saat Hendri memasangkan kondom aku diam saja,
sesaat kemudian, sebuah pengalaman baru kudapatkan, Hendri dengan penuh
nafsu menikmati kontolku dalam lubang anusnya, baru kurasakan kontolku
semakin perkasa menembus pantatnya,seperti tak pernah mati, berulang
kali, hingga aku mencapai puncak ternikmat dalam hidupku.
Sudah pukul 11 malam, sudah sejam lalu Hendri meninggalkanku sendiri
di bengkel,aku masih tak percaya dengan apa yang baru saja kulakukan,
entah berapa kali aku ngentot pantat kekar Hendri, di meja kerjaku, di
sofa, di toilet, bahkan di kap depan mobil sedannya, aku dengan perkasa
membopongnya, sementara kontolku masih tegang perkasa tertancap dalam
anusnya, saat terakhir dia kehabisan kondom, aku terpaksa menikmati
pantatnya tanpa pelindung, bahkan aku ejakulasi dalam lobangnya, begitu
banyak, seakan stok spermaku tak pernah habis..kami sempat bertukar no
handphone..ha ha..baru kali ini handphone ku berguna, karena selama ini
cuma bang Roy yang menelponku, tak ada yang lain..
Semenjak perkenalanku dengan Hendri, hidupku berubah drastis, hampir
setiap akhir pekan kuhabiskan bersamanya, atau bersama teman teman Gay
nya, untuk pesta sex, dan aku selalu jadi tuan yang dilayani pria pria
tampan bertubuh kekar, mereka dengan tidak sabar menunggu giliran
menikmati kontolku..hingga Jose, seorang bodybuilder gagah pemilik
tempat fitness menjadi teman dekatku, dia seperti tak pernah bosan
bercinta denganku, akupun demikian. Jose sangat baik terhadapku, entah
sudah berapa banyak pakaian, baju, celana, sepatu, yang selama ini
hampir tak pernah aku fikirkan untuk kubeli, tercukupi karenanya, dan
selain push up, kini aku berkesempatan berlatih di tempat fitness
miliknya, hingga tubuhku semakin kekar. Tio, asisten Jose, selalu jadi
partner setia latihanku, dan Thomas, cowok berkaca mata blasteran
Pakistan, instruktur baru pindahan dari Jakarta, mereka berdua antusias
membimbingku berlatih. Sejujurnya aku naksir Thomas, wajahnya yang
begitu tampan,berkumis tipis, berhidung mancung, dan kedua rahangnya
yang kokoh selalu ditumbuhi jambang tipis, Thomas selalu rapi jika
melatih, tak pernah sekalipun dia tampak melepas kaos memamerkan otot
tubuhnya yang kuyakin pasti indah seperti yang selalu dilakukan Tio, dan
tak sekalipun kami bersama di ruang ganti, hingga makin membuatku
penasaran.Tapi aku sudah punya Jose.
Karena tahu kondisi rumahku yang penuh sesak, Jose menawarkan tinggal
bersama, tapi aku tak mau keluargaku curiga, aku tak mau mereka
berfikir macam macam, tapi Jose akhirnya tak bisa memaksa, dia hanya
membagi kunci cadangan untukku jika sewaktu waktu akan berkunjung, satu
hal yang tak kusuka darinya, jika tidur, jangankan ketukan pintu, dering
hp disampingnya saja tak dihiraukan, makanya dia tak ingin aku kecewa
saat berkunjung.
Hubungan kami berjalan normal, semakin lama semakin tumbuh rasa
sayangku kepadanya, setiap saat kangen mendera, rasanya aku jatuh cinta
kepada Jose..sungguh aku takut kehilangan dia.hingga karena terlalu
takut, aku terkadang bermimpi dia bercinta dengan lelaki lain, dan aku
membunuh pria selingkuhannya..tapi beberapa hari ini bengkel bang Roy
sangat ramai, bahkan ada beberapa mobil yang ditinggal di bengkel karena
turun mesin, terpaksa kami sering lembur, itu membuat frekuensi
pertemuanku dengan Jose semakin berkurang.
Suatu hari Adikku minta ditemani ikut piknik ke Danau Toba, karena
memang saat itu acara piknik ditemani orang tua murid, karena kedua
kakakku sibuk, maka aku harus rela mengantar Mely, adik bungsuku yang
baru masuk SD, akupun ijin ke Jose, weekend ini aku belum bisa menginap
di rumahnya, dan dia mengerti. Tapi sayang sekali, di tengah perjalanan
cuaca begitu buruk, sehingga supir bus tidak berani melanjutkan, sungguh
aneh, baru kali ini aku tahu ada piknik yang gagal, tapi demi
keselamatan, akhirnya kami rela kembali, hari masih siang saat aku
sampai rumah, si Mely langsung nangis masuk kamarnya gara gara gagal
piknik,kusuruh Mike, adikku yang lain untuk menenangkannya, aku
beralasan ada perlu, aku ingin bertemu Jose, sengaja tak kuberi tahu
dia, biar jadi kejutan, pasti dia senang aku ga jadi piknik.
Dengan angkutan umum aku ke rumah Jose, hanya setengah jam saja untuk
sampai ke rumahnya, dilanjutkan dengan berjalan kaki 500m masuk ke
kompleks perumahan, sesampai disana, mobil Sedannya masih terparkir rapi
di Carport, kutekan handle pintu, ah terkunci rupanya, pasti dia sedang
tidur nyenyak..maka kubuka dengan kunci cadangan. Rumah tampak sunyi
senyap tanpa suara, aku menapaki tangga menuju kamarnya di lantai 2,
baru beberapa langkah menuju kamarnya, kudengar sayup sayup erangan
pria, aku lihat pintunya terbuka..aku mendekat perlahan..suara itu makin
jelas..dan, saat aku mengintip, aku menyaksikan pemandangan yang begitu
menyesakkan dada, tampak jelas olehku, Jose sedang duduk diatas kontol
seorang pria,kontol besar yang putih itu tampak kontras keluar masuk
pantatnya, tanpa kondom samasekali,tapi siapa pria kurang ajar itu,
wajahnya tak dapat kulihat karena berada dibalik tubuh Jose yang kekar
penuh keringat, hanya tangan penuh bulu yang memeluk punggungnya..mereka
tampak sangat menikmati percintaan itu..dadaku rasa terbakar
hebat..tapi aku penasaran..siapa lelaki yang berani tidur dengan
kekasihku..suara desahannya seakan tak asing..tak lama Jose membawa pria
di depannya berbaring, seketika tampaklah wajah pria tampan berjambang
dengan tubuh kekar penuh keringat sedang ngentotin pantat Jose..pria
itu, Thomas, tampak tersenyum bahagia menikmati tubuh Jose, berulang
kali mereka berciuman mesra, aku masih tak dapat berbuat apa apa, tapi
mataku tak lepas dari pemandangan menyakitkan itu, meski ini kali
pertama kusaksikan tubuh indah Thomas, tanpa sehelai benangpun, tapi
yang ada hanya rasa amarah ” Enak banget pantat lo Joss..pantas Robin
cinta mati.., aaaagrrhhhh..” ..” Aaaaargghh. Kontol lo juga enak,gede
dan panjang..aaaaggrhh gw suka..”, mereka kembali berciuman mesra..”
Oohhh yaaa..aaaghh Enakan mana sama kontol Robin ..” ..aku urung
menghentikan mereka ” Sama ..aaaggrrhh..enaknya..” Jose tampak semakin
menggila, ditariknya pantat Thomas agar lebih dalam merojok pantat
montoknya ” Kalo kontol Tio ? ” Aku kaget setengah mati, ternyata Jose
juga sudah pernah dientot Tio ..b*ngsat !..amarahku makin tak tertahan ”
Enak juga aaagghh..tapi ..Tio lebih suka pake kondom…aaghhh gw kurang
suka “..Thomas makin kencang ngentotin pantat Jose..aku sudah tak bisa
menahan lagi…” JOSE !!! ” Seketika mereka berdua kaget, entah karena
teriakanku atau karena keberadaanku menyaksikan perselingkuhan mereka .
Mataku sembab, sudah semalaman aku menangisi apa yang kusaksikan
kemarin, tak kusangka selama ini Jose membohongiku, bodohnya aku percaya
kepadanya..kutinggalkan rumah Jose setelah aku 15 menit aku tak bisa
mengendalikan diri, kuhancurkan semua yang kulihat di depanku, aku
seperti kesetanan, bahkan sebotol Jack harus terbuang percuma karena
kuhantamkan ke pelipis Thomas, saat pria tampan itu sempoyongan, aku
masih membabi buta menghajar wajah tampannya sambil terus berteriak
histeris, Jose menarikku karena aku bisa saja membunuh Thomas, tanpa
sadar akupun menampar Jose, dia hanya terdiam, seketika ruangan hening,
tak kusadari air mataku keluar, Jose pun menangis, dia berusaha
mendekapku dan meminta maaf, tapi aku tepis dan segera berlari keluar
tanpa bicara…
Sudah seminggu sejak peristiwa itu, aku tahu, bisa saja sewaktu –
waktu polisi datang menjemputku karena kasus penganiayaan, tapi ternyata
Thomas tak melaporkanku, bahkan kudengar kabar dia pergi tugas ke
Dubai, ah..pers*tan dengannya.Jose berusaha menghubungiku, tapi tak
pernah kutanggapi. Jangankan bertemu dengannya, mengingatnya saja aku
jijik, apalagi membayangkan saat dia menikmati kontol lain, tapi tak
bisa kupungkiri, aku terlalu sayang sama Jose, hingga setelah apa yang
terjadi, aku begitu sakit, hingga aku sering berteriak seperti orang
gila setiap teringat penghianatannya.
Aku masih menunggu Tas di conveyor Bagasi, 10 menit lalu aku baru
saja mendarat di Jakarta, Yah..aku memilih meninggalkan Medan dan mulai
dari awal disini, meski berat ninggalin keluargaku, terutama kelima
adikku, mereka hartaku satu-satunya. Kucoba menghubungi Theo, oh
ya..Theo mantan pacar Thomas, aku pernah dikenalin saat dia berkunjung
ke Medan dulu, mereka tampak sangat serasi, keduanya mahluk tanpa cela,
begitu tampan dan jantan, dengan tubuh kekar berotot, sangat indah
dibayangkan bila mereka bercinta, tapi entah kenapa tak lama mereka
putus. Hanya Theo satu satunya kenalanku yang tinggal di jakarta, Theo
tahu insiden malam itu, sejak itulah aku sering curhat dengannya,
ternyata kami senasib, sama sama dikhianati. Dia pula yang menawarkan
pekerjaan di Jakarta. Aku tahu, sebagai lulusan SMK, tak banyak yang
bisa kudapat di kota metropolis ini, untungnya selama bersama Jose, aku
banyak mendapat pengetahuan tentang ilmu gizi, dan latihanku makin
membuat tubuhku terbentuk, cukup untuk modal sebagai Personal Trainer.
Hari berganti hari, ternyata tempat Gym Theo semakin ramai, bahkan
bulan ini, ada 6 orang yang menggunakan jasaku sebagai PT, penghasilanku
lebih dari cukup kini, tak bisa kupungkiri, aku tertarik kepada Theo,
dan diapun begitu, hingga kami jadi partner sex yang seru, dia begitu
menikmati setiap sodokan kontolku, kapanpun aku mau, tapi kami berdua
sepakat, tak ada ikatan apapun diantara kami, akupun tak mau sembarangan
lagi mencintai seseorang.
Disinilah aku bertemu Mas Joko, dia salah satu member kami, meski dia
ga memakai jasaku sebagai PT, kami tetap akrab, saat senggang,
terkadang kami mengobrol banyak hal. Mas Joko seorang pengusaha sawit,
dia banyak cerita tentang usahanya, entah kenapa akupun tak pernah bosan
mendengarnya. Tapi terkadang aku tertegun memandang wajah tampannya,
matanya yang tajam, hidungnya yang mancung, dan kumis, jenggot tipis,
serta jambangnya yang menyatu di dagu, tampak sangat indah, dan sederet
gigi putih yang bersembunyi di balik bibir tipisnya, so sexy…kudengar
dia blasteran Pakistan..ditambah lagi otot lengan dan dadanya yang
sempurna..dia memang tak muda lagi, usianya hampir dua kali umurku..tapi
entah kenapa aku senang berada di dekatnya….apakah mungkin aku jatuh
cinta dengan Mas Joko…tapi tidak ..tak ada satupun lelaki yang pantas
aku cintai..
Hunk Menu
Overview of the Naolla
Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.
Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls
Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...
Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls
Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...
Look
Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla
Tidak ada komentar:
Posting Komentar