Awalnya sih
tidak sengaja. Sudah lama aku mengagumi papa sahabatku, Benny. Sosok laki-laki
jantan dengan tubuh kekar dan dada berbulu. Dia adalah seorang Oknum Polisi.
Siang itu aku ke rumah Benny, sahabatku. Ternyata Benny sudah keluar, tapi
papanya menyuruhku menunggu benny. Mungkin sebentar lagi juga pulang. Papa
Benny menawarkan aku untuk menunggu Benny di Kamarnya atau di ruang tamu saja.
Aku pilih kamar Benny saja, dari pada aku bete di ruang tamu.
Kebetulan saat itu rumah Benny sepi. Mama dan adiknya juga sedang keluar.
Jantungku berdebuk kencang ketika melihat papa Benny bertelanjang dada dn hanya
memakai handuk mandi. Kebetulan kamar mandi terletak di depan kamar Benny.
Pintu kamar sengaja aku buka. Papa Benny masuk ke kamar mandi. Sungguh aku
ingin sekali mengintipnya mandi agar aku bisa melihat kontolnya yang berbulu
lebat. Aku mengendap-endap menuju kamar mandi. Aku mendekatkan kepalaku di
lobang kunci. Jantungku bergemuruh kencang. Aku melihat benda bulat panjang
menggantung. Kontol papa Benny. Tapi mendadak saja pintu terbuka. Aku pura-pura
berjalan masuk ke kamar Benny. Papa Benny keluar tanpa sehelai benangpun.
Andai aku bisa melumat habit batang kontol itu, aku akan melumatnyany
kuat-kuat. Papa Benny bertanya padaku. Mataku terus saja melototi kontolnya
yang menggantung.
"kamu punya pisau cukur?' "hhh, gak ada om." sahutnya dengn
gugup. "Biasanya Benny punya ini." kata papa Benny seraya masuk ke
kamar Benny. Dia mencari-cari pisau cukur. "Biar saya bantu, om."
tawarku kemudian. Papa Benny hanya tersenyum. Aku mencari pisau cukur di laci bawah
dan Papa Benny di laci atas. Tanpa sengaja kontol papa Benny menyentuh pipiku.
Entah disengaja atau tidak aku tidak tahu. Yang jelas aku merasakan kenikmatan
tersendiri. Kontolku berdenyut dan tegang. Ketita berbalik kontol papa Benny
masuk ke mulutku. "Ops..maaf, Van" kata basa-basi. "Nggak papa
kok, Om." kataku sambil memperhatikan batang kontol papa Benny yang luar
biasa besar dan panjang.
Papa Benny masih asyik mencari di balik-bali buku. Sementara aku syur sendiri
memperhatikan batang kontol papa Benny. Aku sudah tidak sabar lagi. Aku
berusaha memberanikan diri menjilat ujung kepala kontol papa Benny yang masih
tertutup kulit coklat. Aku menjilat bibit kontol yang memerah. Kontol papa
Benny pun akhirnya menegang. Dia membiarkan aku menjilatinya. Sungguh impian
yang terkabul.
Papa Benny merasa kenikmatan. Mulutku mau koyak rasanya. Aku melumat kontol
papa Benny tanpa segn-segan lagi. Papa Benny memasukan kontolnya dalam-dalam ke
mulutku.
"Besar sekali, om.." pujiku. "Kamu suka?" aku hanya mengangguk
sambil tersenyum. "Isap terus..."
Aku terus mengisapnya hingga beberapa menit. Papa Benny mengangkat tubuhku dan
dia berjongkok membuka resluting celana panjangku. Lalu mengeluarkan kontolku
dari sarangnya. Pap Benny menghisap kontolku dengan hangat.
"ooouuuhhh...mmmhhhh...." Nikmat sekali. Lumatan hangat yang baru
pertama kali ini kurasakan. Seperti melayang-layang. Lidah papa Benny
bermain-main dan memainkan kontolku di mulutnya. Mengisapnya terus-dan terus.
Beberapa menit kemudian aku di rebahkannya di atsa tempat tidur. Papa Benny
mengarahkan kontolnya di lubang buritku. Itu memang sangat kuharapkan. Tapi
dengan kontol sebesar itu.
"oow,.,..oohh..." aku merintih kesakitan. tapi nikmat. Papa Benny
memasukan kontolnya lebih dalam dan melakukan gerakan maju mundur. Aku
mendesah, merintih dan merasa kenimmatan luar biasa.
Tangan papa Benny mengocok kontolku sambil terus memasukkan kontolnya ke
buritku. Hingga aku mengeluarkan mani kental di perutku.
"croooot....crooot....croocooct...."
Tak berapa lama papa Benny mengeluarkan kontolnya dan mengocok kontolnya di
mulutku.
"crooot....coooot....croooot"
manik kental dan hangat berhamburan di mulutku. Aku segera menelannya dengan
nikmat. Kembali aku menjilati kontol papa Benny yang masih mengeluarkan air
mani. Dia melumat bibirku dengan lembut.
ooh.....permainan selesai. Papa Benny kembali masuk ke kamar mandi. Dan aku
memakai pakaianku. Benny datang dengan sepeda motornya. Masuk ke kamar
menjumpai aku.
Aku tidak sadar kalau air mani papanya masih menempel di pipiku. Dia melihatku
tajam. Lalu mendekatkan wajahnya di pipiku. Menjilati air mani itu dengan
nikmat. Aku tidak bisa berkata apa-apa kalau mani itu milik papanya.
Apakah Benny juga gay?
Hunk Menu
Overview of the Naolla
Naolla is a novel which tells about life of Hucky Nagaray, Fiko Vocare and Zo Agif Ree. They are the ones who run away from Naolla to the Earth. But only one, their goal is to save Naolla from the destruction.
Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls
Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...
Book 1: Naolla, The Confidant Of God
Book 2: Naolla, The Angel Falls
Please read an exciting romance novel , suspenseful and full of struggle.
Happy reading...
Look
Untuk beberapa pembaca yang masih bingung dengan pengelompokan posting di blog ini, maka saya akan memberikan penjelasannya.
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla
(1)Inserer untuk posting bertemakan polisi dan dikutip dari blog lain;(2)Intermezzo adalah posting yang dibuat oleh pemilik blog;(3)Insert untuk cerita bertema bebas yang dikutip dari blog lain;(4)Set digunakan untuk mengelompokan posting yang sudah diedit dan dikutip dari blog lain;(5)Posting tanpa pengelompokan adalah posting tentang novel Naolla
I love your website. I wanted to appreciate it for this good read!!
BalasHapusalat sex | alat pembesar penis | vimax | perangsang cewek | central store | obat hernia | penyubur sperma | agen vimax asli | vimax asli |pembesar penis | obat pembesar penis